NovelToon NovelToon

Di Nikahi Pria Beristri

Bab 1 ( Awal )

"Bu, aku mohon jangan usir aku Bu, aku tau aku salah, tapi aku tidak bermaksud membohongi ibu,, hiks" tangis pilu seorang gadis muda yang tengah berlutut di hadapan sang ibu

"Amel, ibu benar-benar kecewa pada mu, ibu pikir selama tiga tahun kamu hidup di kota, saat pulang kamu akan membawa sebuah prestasi yang akan membuat ibu dan Abang mu merasa bangga, namun ternyata ibu salah besar, kamu sudah melupakan setiap nasihat yang ibu berikan, ibu tak habis pikir kenapa kamu bisa sampai semurahan ini," ucap sang ibu dengan kilatan amarah yang terlihat di matanya

Perih, itu yang di rasakan Amel saat mendengar ucapan sang ibu yang menekankan kata murahan pada diri nya,,,

"Ibu, aku mohon dengarkan penjelasan ku dulu, aku sama sekali tak pernah merebut suami orang atau pun menjadi simpanan pria beristri,,, aku dan mas Arya menikah atas permintaan mbak Nisa sendiri" ucapan Amel dengan suara tercekat karna di sertai Isak tangis nya

Bukan nya mendengar penjelasan Amel, sang ibu malah melempar kan sebuah koper yang berisi pakaian Amel dan mengusir nya dengan paksa, hingga akhirnya Amel memilih pasrah dan dengan langkah gontai ia memilih untuk pulang ke rumah sang suami yang aja di kota J

_____

di sebuah rumah kecil yang terletak di pedesaan yang begitu asry dengan pemandangan yang begitu indah dan angin sepoi-sepoi menyejuk kan hingga ke relung jiwa,,,

"Bu, aku berangkat dulu ya, do'a kan agar aku bisa sukses dan bisa menggapai cita-cita ku" ucap seorang gadis kecil yang bernama Amel pada sang ibu yang bernama ibu warsih

"Iya sayang, hati-hati di jalan, ibu akan selalu mendo'akan mu yang terbaik, kau baik-baik tinggal di kota ya nak, ingat pesan ibu, jangan mudah bergaul dengan orang asing" ucap Bu Warsih mengingat kan pada sang anak

"Iya Bu, Amel akan ingat nasihat ibu, sekarang Amel pergi dulu, assalamualaikum" ucap Amel sembari mencium telapak tangan sang ibu dan beralih mencium kedua pipi nya

"Wa'alaikum salam" jawab Bu Warsih singkat di sertai senyuman termanis yang ikut mengantarkan keberangkatan sang putri bungsu nya

Bu Warsih sendiri bingung apa yang ia rasakan saat ini, di sisi satu ia senang anak nya mendapatkan beasiswa kuliah di sebuah universitas ternama di kota J, namun di sisi lain ia juga sedih karna akan terpisah lama dengan putri bungsu nya itu,,,

____

Di sebuah ibu kota besar yang terkenal dengan sebutan kota metropolitan, jalan raya yang di padati berbagai macam jenis kendaraan yang berlalu lalang,,,, seorang wanita cantik berambut panjang sebahu dan memiliki tubuh yang putih, mungil dan seksi, tengah duduk di sebuah halte setelah di turun kan Bus yang di tumpangi nya,, sekarang ia sedang menunggu taksi online yang ia pesan melalui sebuah aplikasi yang ada ponsel nya,,,

Wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Amelia Zahira, Gadis muda berusia 18 tahun yang akan melanjutkan sekolah nya di sebuah universitas perguruan tinggi di kota itu,

Amel duduk di sebuah halte menunggu jemputan sambil sesekali menyantap cemilan yang di bekali oleh sang ibu sebelumnya hingga 15 menit berlalu akhirnya yang di tunggu pun telah tiba...

"Dengan mbak Amelia Zahira,,,?!! tanya seorang pria paruh baya yang di yakini Amel itu adalah sopir taksi itu

"Benar pak" ucap Amel sembari mengangguk sopan pada sopir taksi itu

Amel pun memasuki mobil itu dan duduk di kursi penumpang sementara dua buah koper yang ia bawa telah di masukan oleh sopir ke dalam bagasi,

"Bisa beri saya alamat yang akan di tuju mbak, biar bisa mempermudah saya" ucap pak sopir dengan ramah

"Kesini pak" ucap Amel sembari menunjukan alamat yang tertera di layar ponsel nya

Sebelum nya Amel sudah meminta bantuan pada teman ibu nya untuk mencari kan sebuah kost yang letak nya tak jauh dari kampus yang akan menjadi tempat nya menimba ilmu, beruntung teman ibu nya itu adalah orang baik yang tak perhitungan dalam membantu orang lain, sehingga dengan bantuan nya telah mempermudah Amel di hari pertama menginjakkan kaki di kota ia tak perlu repot-repot untuk mencari tempat tinggal,

Tiba di sebuah kompleks perumahan yang terletak tak jauh dari jalan raya, Amel di sambut dengan baik oleh Seorang wanita paruh baya yang seumuran dengan ibu nya, wanita itu bernama Bu Tika, dia adalah sahabat baik Bu Warsih sejak kecil, hanya saja mereka hidup terpisah karna masing-masing telah mengikuti suami nya,

"Nak Amel ya,,?! tanya Bu Tika memastikan

"iya bibi, bibi benar bi Tika kan, yang teman nya ibu" tanya Amel sopan

"Iya, mari bibi antar kan kamu ke kost, tadi bibi sudah bicara pada pemilik kost nya, dan kamu hanya perlu membayar uang muka untuk tanda jadi sewa nya saja" ucap Bu Tika dengan ramah dan lembut

"Terima kasih bi, maaf sudah merepot kan mu"

"Tak apa nak Amel, bibi senang bisa membantu mu, kamu tak perlu sungkan, jika butuh apa-apa, kamu bisa hubungi bibi saja, jarak rumah bibi dari sini hanya perlu waktu 15 menit jadi kamu tak Perlu khawatir akan merepotkan bibi, bibi sama sekali tak keberatan untuk membantu mu, lagi pula bibi sudah menganggap ibu mu seperti saudara"

Amel tersenyum menanggapi ucapan Bu Tika, ia sangat bersyukur bisa di pertemukan dengan orang baik seperti Bu Tika,

Setelah beberapa saat Amel telah selesai membereskan barang-barang nya dan meletak kan pakaian nya ke dalam sebuah lemari kayu yang tersedia di kamar kecil nya itu, sebuah kost yang berukuran panjang lebar 4 meter persegi itu dengan di lengkapi satu kamar tidur, ruang tamu dan kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur,

sementara Bu Tika sudah pulang ke rumah nya, ia hanya meninggalkan pesan agar Amel tak segan untuk menghubungi nya jika butuh suatu bantuan, karna Amel masih baru di kota besar ini, itu sebab nya Bu Tika merasa yakin bahwa Amel akan membutuhkan bantuan nya,

"Huhh,, rasa nya lelah sekali, sejak tadi aku bahkan belum sempat beristirahat,,,"

Amel mendudukkan tubuhnya di atas kasur busa yang berukuran cukup untuk satu orang itu, perlahan ia merebah kan tubuh nya dan memejamkan mata untuk menghilangkan penat walau sejenak, hingga akhirnya ia teringat bahwa sejak tadi ia belum mengabari sang ibu kalau ia sudah sampai di kota dengan selamat,,,

.

.

.

BERSAMBUNG

Bab 2 ( Hari pertama kuliah )

'Di sebuah kantin kampus '

Amel duduk seorang diri di bangku pojok sambil menyantap makan siang nya, karena hari ini adalah hari pertama nya kuliah, jadi ia belum memiliki seorang teman pun,,, hingga beberapa saat kemudian, nampak dua orang perempuan cantik yang seperti nya seumuran dengan Amel terlihat sedang berjalan ke arah nya,,,

"Hay,, boleh kami ikut duduk di sini" tanya salah satu dari wanita itu

Amel tersenyum ramah dan mengangguk tanda mengijinkan kedua nya untuk ikut bergabung, " Silah kan,, duduk lah" ucap nya seraya menampil kan senyuman

"Hm, terima kasih,,, btw kamu anak baru ya di kamus ini atau anak pindahan,,,??

"Emm, saya anak baru, Hari ini adalah hari pertama saya di sini" ucap Amel malu-malu

"Ohh, pantas aku baru melihat mu di sini,, oh iya aku lupa kita belum berkenalan, kenalkan nama ku Lili, dan ini teman ku Dinda" ucap wanita itu memperkenalkan diri nya dan sahabat nya

satu persatu secara bergantian Amel menyalami tangan keduanya dan memperkenalkan diri nya juga,

"Nama ku Amelia Zahira, biasa di panggil Amel" ucap Amel ramah

"Hm, nama yang bagus, kalau begitu bisakah kami berteman dengan mu,,,?!! Tanya Lili

"Hm, tentu saja, aku sangat senang jika memiliki teman" ucap amel dengan wajah berbinar bahagia

"Baik lah, kalau begitu sekarang kita berteman, dan berikan kontak mu pada kami, agar kita bisa lebih mudah berkomunikasi" ucap Dinda sambil menyodorkan ponsel nya pada amel

Amel setuju untuk saling bertukar kontak dengan kedua sahabat baru nya itu,,

Saat kelas ke dua sudah berakhir, Amel memutus kan untuk langsung pulang ke kost nya, karna ini masih di hari pertama jadi Amel Merasa lebih cepat lelah, mungkin nanti jika ia sudah terbiasa maka tak akan merasa lelah seperti ini lagi,,,

Saat Amel tengah berdiri di pinggir jalan untuk mencari tumpangan barangkali ada ojek atau taksi yang lewat, Amel tak bisa memesan taksi online karna ponsel nya kehabisan daya, tadi malam ia lupa mengisi daya nya karna kelelahan akibat perjalanan jauh,

Setelah 30 menit menunggu namun tak ada taksi atau ojek yang terlihat, akhirnya Amel memutuskan sambil berjalan kaki, siapa tau ia menemukan tumpangan karna jarak dari kampus menuju tempat tinggal nya membutuhkan waktu sekitar 45 menit jika di lalui dengan berjalan kaki, itu pun Bu Tika sudah memilihkan Letak kost paling dekat yang tersisa di daerah nya,,,

Saat sedang asyik berjalan, tiba-tiba Amel melihat sebuah toko buku yang terletak di seberang jalan, ia pun Memilih untuk mampir ke sana barangkali ada buku yang menarik untuk di baca nya,

Amel melangkah kan kaki nya tanpa melihat kiri kanan dan berniat ingin menyebrang jalan, tanpa ia sadari sebuah mobil Alphard tengah melaju dengan kecepatan tinggi tepat di depan Amel, dan sesaat kemudian....

"Aakkhhhh,,,"

Para warga pun memenuhi padat nya jalan raya sehingga menyebabkan macet panjang yang mengakibat kan banyak kendaraan terpaksa berhenti,,,

Di sebuah mobil mewah yang di dalam nya, seorang pria tampan dan gagah dengan stelan Jaz mahal berwarna abu yang melekat di tubuh nya, ia duduk di kursi penumpang dan sesekali melihat ke arah jam yang bertengger di tangan kiri nya,,,

"Dimas, cari tau apa yang menyebab kan macet di depan sana" perintah nya pada sang asisten sekaligus sopir pribadi nya itu

Lelaki muda yang bernama Dimas itu pun keluar dari mobil dan berjalan ke arah kerumunan yang ada di depan,,,

( Bapak bapak,, bisa kah kalian membantu saya membawa gadis ini kedalam mobil, saya akan bertanggung jawab untuk mengobati nya ) ucap wanita cantik pemilik mobil Alphard itu

Sementara Dimas menerobos memasuki kerumunan itu, dan alangkah kaget saat ia mendapati seorang wanita yang ada di hadapan nya

"Nyonya Nisa, mengapa anda di sini, dan apa yang terjadi,,," tanya Dimas pada wanita itu

"Dimas, bantu aku membawa gadis kecil ini, aku tak sengaja telah menabrak nya" ucap Wanita yang bernama Nisa itu

Buru-buru Dimas membantu mengangkat tubuh mungil gadis itu dan membawanya masuk ke dalam mobil wanita yang telah menabrak nya

"Nyonya, apa perlu saya saja yang mengantar nya ke Rumah Sakit"

"Tidak perlu Dimas, aku lah yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi" ujar Wanita itu

Setelah Mobil Alphard itu berlalu meninggalkan tempat lokasi kejadian, Dimas kembali ke mobil majikan nya untuk melanjutkan perjalanan, saat ia sudah duduk di bangku sopir,,

"Dimas, apa yang terjadi, kenapa kau lama sekali,,,"

"Mohon maaf kan saya tuan, Di depan terjadi kecelakaan, Saya rasa tuan akan kaget jika tau siapa pelaku tabrakan itu" ucap Dimas

"Siapa,,??

"Nyonya Nisa, Beliau telah menabrak seorang gadis muda yang seperti nya terlihat parah "

"Apa,,!!! kenapa kau tak bilang dari tadi,,, Cepat lajukan mobil nya dan susul dia sekarang " perintah pria itu dengan wajah yang terlihat tak bersahabat

Dimas pun segera melaksanakan tugasnya dan menuju rumah sakit terdekat di mana Wanita tadi membawa Gadis kecil yang di tabrak nya,

Saat tiba di rumah sakit

"Nisa, apa yang terjadi,,, kenapa bisa begini" seru pria itu saat sudah berada di hadapan wanita tadi

"Mas Arya,,, mas aku telah melukai gadis itu, tapi aku tidak sengaja, aku sama sekali tak bermaksud untuk menyakiti orang lain " ucap wanita itu sembari memeluk pria yang ia sebut mas Arya,, dengan tubuh yang bergetar menahan air mata dan rasa takut sekaligus gugup nya, karna selama ini ia sama sekali tak pernah menyakiti orang lain apalagi sampai terluka parah seperti ini

Pria dingin itu pun memeluk nya dan berusaha menenangkan wanita itu agar tak ketakutan lagi,,, "Sayang tenanglah,,, aku ada disini, aku akan menyelesaikan masalah ini"

"Terima kasih mas,,," ujar wanita itu yang sudah mulai merasa tenang

Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya yang mengenakan stelan pakaian putih di tubuh nya, terlihat keluar dari ruangan ICU ,,,

"Keluarga pasien" ucap nya

"Saya dok, saya bertanggung jawab atas Gadis itu,,, sekarang bagai mana ke adaan nya" tanya Nisa menghampiri sang dokter

"Dia baru saja kehilangan banyak darah, dan harus di rawat untuk beberapa hari" ucap dokter menjelaskan

"Lakukan apapun yang terbaik untuk nya dok, saya yang akan menanggung semua biaya nya" ucap Nisa lagi

Sementara di kost tempat tinggal Amel,,

"Aduh, kok Amel belum pulang juga ya, kemana anak itu sudah magrib begini masih belum pulang, jangan-jangan dia nyasar lagi" gumam Bu Tika yang sejak tadi menunggu .

.

.

.

BERSAMBUNG

Bab 3

Bu Tika terus mondar mandir tak karuan karna Amel yang tak kunjung pulang sedangkan hari sudah semakin malam, Bu Tika ingin menelpon sahabat nya yang ada di kampung ( Bu Warsih ) untuk menanyakan barangkali Amel tiba-tiba pulang, namun ia mengurungkan niat nya itu karna ragu jika Amel tidak di sana dan ternyata menghilang, ia akan merasa sangat bersalah pada sahabat nya itu karna tak berhasil menjaga anak nya...

Namun sesaat kemudian suara dering ponsel dari tangan Bu Tika pun terdengar, dan sesegera mungkin ia menerima panggilan itu saat melihat nomor kontak yang menelpon adalah Amel,,,

"Hallo nak Amel ,kamu dimana kenapa belum pulang sampai sekarang, ibu takut kamu kenapa-kenapa, apa kamu nyasar nak, biar ibu bisa susul Kamu,,,"

ucap Bu Tika yang langsung merundungi dengan banyak pertanyaan sementara di sebrang telpon seorang wanita cantik itu menjauhkan sedikit ponsel Amel dari telinga nya karna saking kaget nya mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari lawan bicara nya

"Maaf, apa benar ini adalah nomor kontak keluarga Amel" tanya Nisa,,,

"Siapa kamu, kenapa handphone nak Amel ada di kamu, di mana dia sekarang,,?!! tanya Bu Tika panik saat mengetahui pemilik suara itu bukan Amel

"Maaf sebelum nya Bu, saya hanya ingin mengabari kalau Amel ada di rumah sakit Medika gemilang, dia kecelakaan dan saya membawa nya kesini" ucap Nisa tanpa menjelaskan yang sebenarnya terjadi

"Apa,,,?!! nak Amel kecelakaan, kalau begitu saya akan segera menyusul"

Panggilan pun berakhir, Nisa menaruh kembali Ponsel milik Amel kedalam tas nya, sudah enam jam Amel tak sadar kan diri sejak di bawa ke rumah sakit tadi dan sampai sekarang Nisa benar-benar di buat serba salah karna nya, Antara takut dan merasa bersalah, itu yang ia rasakan,,,

____

Anisa Rayanza, seorang wanita yang sudah berusia 27 tahun dan ia merupakan istri dari salah seorang pengusaha kaya raya di kota J,,, suaminya bernama Arya Mahessa yang berusia 30 tahun,,, pria keturunan campuran antara Indonesia dan Amerika, Sebagai seorang dari keturunan konglomerat, Arya adalah pewaris tunggal dari keluarga Mahessa, Satu-satunya Anak laki-laki di keluarga nya, Arya merupakan anak tertua dari tiga bersaudara, kedua adik nya berjenis kelamin perempuan, kembar identik dan usia mereka sekarang sudah 16 tahun,,,

Anisa dan Arya menikah sejak lima tahun lalu, namun mereka belum di anugerah kan untuk memiliki keturunan hingga sekarang, Anisa yang telah di nyatakan mandul dan takkan pernah bisa memiliki keturunan, berbagai macam jenis pengobatan dan ikhtiar yang mereka lakukan namun tetap tak membuahkan hasil, Anisa sempat merasa putus asa dengan semua nya, namun Arya yang merupakan suami yang baik, ia selalu berusaha untuk tetap menyemangati istrinya itu, walau pun sebenarnya Arya juga sangat mendambakan kehadiran seorang anak di antara mereka, namun terkadang keberuntungan memang tak selalu berpihak pada mereka, tak perduli seberapa banyak kekayaan yang mereka miliki, itu semua tak kan mampu membeli sebuah takdir yang telah di tentukan oleh sang pemilik alam semesta ...

___

Keesokan harinya,,,,

Amel terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara seseorang yang seperti nya sepasang laki-laki dan perempuan,,,

benar saja, suara itu berasal dari sepasang suami istri yang tak lain adalah Arya dan Nisa,,,

"Di mana aku" ucap Amel dengan suara yang masih lemah

Arya dan Nisa menghentikan obrolan mereka dan menghampiri Amel yang sudah sadarkan diri,,, "Dek, kamu sudah sadar" ucap Nisa dengan suara lembut nya

"Kamu siapa,,,?!! tanya Amel

"Aku Nisa,, dan ini suamiku nama nya mas Arya " ucap Nisa memperkenalkan diri nya dan juga suami nya kepada Amel

"Kemarin kamu kecelakaan,,, dan istriku membawa mu kesini,,," ucap Arya yang faham ketika melihat ekspresi wajah Amel yang seperti ingin menanyakan sesuatu,,,

"Amel,,, aku meminta maaf atas kejadian kemarin, aku berjanji akan bertanggung jawab terhadap mu dan semua biaya rumah sakit ini, kemarin bibi mu datang, dan aku juga sudah menjelaskan kepada nya tentang semua yang terjadi"

untuk beberapa saat Amel hanya diam tak bergeming dari tempatnya, Perlahan ia berusaha mengingat kembali kejadian semalam,,,

"Mbak, apa ibu ku mengetahui tentang apa yang terjadi pada ku,, ??!! tanya Amel pelan namun masih terdengar oleh Nisa dan Arya

Arya dan Nisa saling menatap satu sama lain,,,

"Maaf kan kami sebelumnya,, Kami hanya memberi tahu pada bibi mu saja, tapi kemarin ia bilang pada ku untuk tidak mengabari orang tua mu, tapi sekarang karna kau sudah sadar semua terserah pada mu, jika kau ingin menelpon ibu mu, silah kan saja" ucap Nisa ramah

"Syukur lah, aku berterima kasih kepada mas dan mbak karna tidak mengabari orang tua ku, aku tak mau mereka sampai kepikiran tentang aku dan kejadian yang menimpaku saat ini" ucap Amel Lega

Arya dan Nisa sempat bingung dengan jawaban Amel namun sesaat kemudian mereka pun jadi mengerti apa dari maksud Amel meminta merahasiakan kejadian ini dari orang tua nya

"Tapi sampai kapan aku disini, kalau boleh aku ingin pulang ke kost ku saja, hari ini juga adalah hari kedua aku kuliah dan aku harus kekampus sekarang kalau tidak aku akan telat" ucap Amel lagi dan berusaha untuk bangun dari tempat nya

Sesegera mungkin Nisa menghentikan aksi Amel saat hendak bangkit dari tempat tidur nya, "Amel, kamu masih belum pulih total, sekarang kamu harus tetap di sini dan jangan kemana-mana, untuk masalah kuliah mu aku akan minta suami ku menyampaikan surat ijin tidak masuk mu hari ini sampai kamu benar-benar sehat nanti" ujar Nisa melarang Amel yang hendak pergi

Amel terdiam sesaat dan merasakan kepalanya yang sedikit pusing, mungkin karna Amel terlalu memaksa kan diri untuk bangun sedangkan ia masih belum pulih,,, tak lama kemudian Bu Tika pun datang seorang diri dan terlihat membawa sesuatu di tangan nya,,,

"Assalamualaikum" ucap Bu Tika saat memasuki ruang rawat amel

"Wa'alaikum salam" sahut serentak ketiga orang yang ada di ruangan itu

"Tuan Arya, Nona Nisa,,, " Sapa ramah Bu Tika kemudian meminta ijin pada kedua nya untuk menghampiri Amel yang terbaring lemah di atas tempat tidur "Nak Amel, kamu sudah sadar nak, ini bibi bawakan makanan untuk mu, ayo makan dulu Biar kamu cepat pulih" ucap Bu Tika

"Bibi, aku tidak mau makan" ucap Amel

Bu Tika terdiam sesaat dan kembali menanyakan apa yang Amel inginkan

"Bibi aku hanya ingin pulang, aku gak mau berada disini, lagi pula aku bisa merawat diriku sendiri"

.

.

.

BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!