NovelToon NovelToon

Catatan Hijrah Zeira

Zeira Adiba Humayrah

Seorang gadis cantik dengan balutan gamis dan hijab kini sedang duduk di salah satu di bandung menunggu kedua sahabatnya guna untuk mengerjakan tugas kuliah,

diaa zeira,pemilik nama lengkap zeira adiba humayrah, yang kini menjadi mahasiswa di salah Satu kampus ternama di bandung,

tidak hanya sendiri ia bersama kedua sahabatnya yang sudah ia anggap seperti saudara

mereka adalah dzakira hasanah izzatunisa dan Nur safira Khamza,keduanya adalah sahabat sekaligus pengganti sosok kakak untuknya,

saat sedang fokus dengan laptop dan beberapa lembar kertas di tangannya,ia di kagetkan dengan kedatangan aza dan ana

"assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatuh bungsu" salam keduanya begitu sampai di meja yang di tempati zeira

"astaghfirullahalazim naudzubillahi mim dzalik" latahnya

"serius banget sih zei sampai kaget gitu pas kita datang"

"ya lo berdua juga kayak dedemit tiba-tiba aja salam depan gue "

"haha maaf deh,eh lo pasti lama ya nungguin kita? "

"lumayan sih" Jawabnya santai

"maaf ya ze,biasalah lo tau kan sulung kalau mau keluar ngaretnya luar binasa naudzubillah" cibirnya

"Ish lo juga salah ya za jangan nyalahin gue doang,udah tau kita janjiannya jam 8 lo malah jemput gue lima menit lagi jam 8,ya jelas gue belum siap lah" balas ana berusaha membela dirinya

"haha iya gak apa-apa santai aja, gue juga belum lama nyampe kok" ucap zeira melerai keduanya

"lo udah pesen makan zei? " tanya ana

"belum sih nunggu kalian aja biar sama-sama"

"ya udah kayak biasa kan ya? "

"Iya kayak biasa aja na" jawab keduanya

"astaghfirullah, zeira lo pesen kopi ya? " tanya aza saat menyadari secangkir kopi di atas meja

"hehe iya soalnya gue ngantuk,semalam gue begadang baca novel jadinya gue pesen kopi biar gak ngantuk"

"ya Allah zeira,lo ya bener-bener gak sayang banget ama lambung lo yang udah gak berdaya karena ulah lo sendiri"

"ck kak" ucap ana sambil mengangkat tangan kanannya sebagai kode agar waiter mendatanginya

"Iya kak ada yang bisa saya bantu? "

"Ini kak pesanan tadi di tambah satu lagi ya,susu coklat anget 1 dan ini kopinya di ambil aja" jelas ana

"loh kok di ganti sih ana" rengek zeira

"udah cukup minum kopinya zeira, sekarang lanjut kerja tugas" balas ana tegas

Perhatian kecil namun sangat di sukai oleh zeira.

Selesai mengerjakan tugas ketiganya memilih untuk sekedar me refresing kan pikiran mereka ke tempat favorit ketiganya

merekapun duduk di atas rerumputan dataran tinggi,memandang lurus kedepan sambil memejamkan mata menikmati semilir angin yang menyapu setiap sudut wajah mereka

"huft gak terasa ya kita udah mulai dewasa" ucap zeira membuka,suara memecah keheningan sedari tadi

"emang iya?kayaknya lo belum deh zei kan lo masih bocil" jawab aza di sertai kekehan membuat zei dan ana langsung membuka matanya

"haha serah lu deh za, seneng banget ngeledekin gue"

"ya habisnya kalau ngeledekin ana kan gak bisa zei, entar malah gue yang kena"

"haha coba aja kalau berani" imbuh ana

"takut juga kan lu, haha"

"nah itu dia makanya gue lebih milih ngeledekin elu daripada ibu tiri"

"gak lama gue dorong juga lu za dari atas sini"

"eh jangan dong na, jahat banget lu sama saudaranya ronda rousey,jangan sampe entar lu di sleding ama dia na"jawab aza asal

" terus lu pikir gue takut, lu aja gak berani sama gue cih" balas ana lagi, membuat zeira tak berhenti tertawa

"eh udah udah, jangan pada berantem "

"ntuh si preman jalanan yang duluan"

"tuh kan elu sih za"

"kok jadi nyalahin gue sih zei, jelas-jelas ana yang duluan"

"oh jadi nyalahin gue? " tanya ana sarkas, sepertinya ana sedang datang bulan membuat kesabarannya setipis kulit bawang

zeira lalu menghela nafas berat "udah, gue yang salah okay, jadi stop"

"eh kalian inget gak,dulu waktu SMA Kita selalu buat planing di umur berapa kita nikah" sontak ketiganya langsung tertawa

hanya dengan topik baru saja membuat mereka melupakan perdebatan konyol tadi,

"haha segila itu ya kita dulu,mikirnya udah jauh banget"

"tapi nih ya kalau nanti gue nikah gue maunya di alam terbuka kayak gini,terus gaunya gue mau yang simpel tapi elegan,nah nanti lo berdua jadi bridesmaid gue,terus malamnya kita party deh sampai pagi" tutur aza asal membuat mereka tertawa

"nah kalau gue nih za gue mau nikahannya mewah tapi tetap di alam terbuka kayak gini,terus nanti acaranya sore gak pagi atau siang biar nanti acaranya sampai malam,supaya pas resepsinya gue menari bareng suami gue bak putri kerajaan dan pangeran,beuh keren banget pasti" sambung ana

"haha halu aja dulu gak apa-apa kan ya, eh tapi seru juga ya kalau pestanya di alam terbuka kayak gini"

"kalau lo gimana zei? " tapi yang di tanya hanya diam lalu menggeleng pelan,ia menghela nafas gusar sebelum menjawab pertanyaan aza

Namun diamnya dia serta gelengan kepalanya sudah membuat aza dan ana tau

"huft gue" belum sempat melanjutkan perkataannya aza dan ana sudah lebih dulu memeluknya dari kedua sisi

"kita ngerti sama lo zei"

"jangan di inget lagi ya bungsu " perlahan tapi pasti zeira mengangguk lalu tersenyum lebar layaknya bulan sabit

"thanks girl for everything for me"

selang beberapa menit berpelukan,letiganya mengurai pelukanya lalu saling menatap satu sama lain kemudian tertawa lepas

"Ya udah yuk pulang udah mau zuhur"

"ayok,mari pulang marilah pulang marilah pulang bersama-sama" kata aza sambil bernyanyi

...----------------...

tepat jam 07:00 zeira sampai di kampusnya dengan kendaraan pribadi miliknya

Karena hari ini ada mata kuliah pagi yang mengharuskan ia berangkat pagi,

dengan santai ia berjalan memasuki kampus menuju kelasnya, dengan tas selempang kesukaannya dan beberapa buku di tangannya

"ADIBA TUNGGU! " teriak dua orang yang sangat amat zeira kenal suaranya,namun memilih tetap melanjutkan jalanya

"hasanahh" rengek aza yang berada di samping ana

"apaan sih lo "

"apan sih, apaan sih dasar ya lo emang manusia pelupa tingkat dewa"

"lo ngapain manggil adiba"

"astagfirullah" sambil menepuk jidat aza " awh gak usah nepuk jidat gue juga kali "

"lah elu juga manggil adiba bukan gue doang, dih pinter"

"ya gue juga karena ikutan elu lah"

"lah lu ngapain ngikut kalau udah tau salah, ih lu pintar-pintar gob astagfirullahalazim gak boleh ngomong kasar"

"enak aja main ngatain gue, orang lu tuh emang negatif vibes makanya nular"

"oh apa tadi coba ulang? " tanya ana merasa ternistakan

"hehe bercanda doang sulung, udah yuk nyusul zeira"

"aduh mampus, hehe udah ayok " sambil menarik tangan ana

Bab 2

"alhamdulillah,akhirnya kelasnya pak rahman selesai" aza sambil menutup buku bukunya

"gila ya tu pak botak masuknya awal banget,untung aja tadi kita ga telat za"

"oh iya zei lo duluan aja ya ke masjidnya,gue sama aza mau ke kantin dulu soalnya tadi gak sempat sarapan dulu, gak apa-apa kan?"

"owh ya udah gak apa-apa gue duluan ya kalau gitu,assalamu'alaikum" pamitnya kemudian berjalan keluar kelas menuju masjid yang sudah ada di kampus

setelah selesai sholat duha 2 rakaat,ia beralih mengambil al-qur'an yang tersusun rapi di lemari dalam masjidalu membacanya menunggu ana dan aza

"girl tadi gue denger katanya bu dewi gak bisa masuk,soalnya lagi ada urusan" ujar ana sambil memakai kembali sepatunya

"owh ya? bagus dong kalau gitu kita pulangnya awal"

"hmm gimana kalau kalian temenin gue ke toko buku" tawar aza

"ayuk gue juga mau lihat-lihat novel,banyak yang baru soalnya"

"lah bukanya lo baru beli novel ze? "

"ck udah gue baca semua sulung"

"lagian gue mau langsung ke toko buku biar puas milihnya,terus juga bisa tau mana yang ori dan mana yang bajakan"

"ck ck kebiasaan banget ya lo baca novel aja nomor satu" cerca ana

"eh tapi emang ada ya jaman sekarang yang masih beli  bajakan? "

"Iya lh ada,malahan banyak"

"Ih jahat banget,emang apa susahnya sih beli yang ori kita juga yang untung,kasian tahu seenggaknya kan hargai penulisnya"

"ya begitulah,kalau ada yang masih berfikir kaya kita sih alhamdulillah tapi apa boleh buat"

"Iya juga,ya udah yuk"

sesampainya di sana ketiganya langsung berpisah dengan zei ke rak buku novel sedangkan ana menemani aza mencari buku materinya

"udah dapat belum sih za? Ini udah mau setengah jam loh, mana gue ngantuk lagi"rengek ana

" astaghfirullahalazim sulung,lo dari tadi ngomel-ngomel mulu gak cape apa tuh mulut,mending lo bantu gue cariin bukunya"

"ck gak mau ah lo aja sendiri cari gue mager"

"ya udah diem kalau gitu"

"huft ini kapan kelarnya sih ya Allah,gue tuh laper gue ngantuk gue mager mau cepet-cepet ketemu sama mas kasur " ujarnya ngedumel tanpa henti membuat aza geram denganya

"gue lakban juga mulut lo lama-lama na,bantu cari kek biar cep" ucapnya memberi jeda sambil melihat lurus ke ana

sedetik kemudian ia menggeser tubuh ana hingga tersungkur tak ia perdulikan,lalu dengan semangat mengambil buku di antara susunan buku lainya

"nah ini dia buku yang gue cari na,ya Allah akhirnya dapat juga" ucapnya bahagia yang masih belum menyadari keberadaan ana

"na?loh kok ilang sih"

"mata lo ilang gue di sini" jawab ana yang masih tersungkur di bawah lantai,memegang sikunya yang sakit akibat membentur lantai

"lah lo ngapai lesehan di situ na,astagfirullahaladzim bangun ih kayak anak kecil aja deh lo" Sambil membantu ana berdiri

"gue gini juga gara-gara lo ogeb"

"kok gara-gara gue "

"ya iyalah gara-gara lo,ya Allah perkara dapet buku aja gini apalagi dapet jodoh,gak tau deh tuh nasib gue"

"haha ada-ada aja deh lo,eh tapi maaf ya na sumpah deh gue gak sengaja tadi"

"Iya iya gue maafin, ya udah ah yuk bayar"

di sisi lain zeira masih sibuk mencari novel entah yang mana ia maksud,

"nah ini dia novel yang gue cari,ya Allah ternyata di sini rupanya" lalu memilih beberapa novel kemudian membayarnya

selesai membayar novelnya ia berjalan ke aza dan ana yang sudah menunggunya di tempat yang telah di siapkan

"udah novelnya? " tanya ana memastikan

zeira mengangguk "alhamdulillah udah nih" menunjuk paper bag di tangannya

"ya sudah ayok pulang"

"eh tunggu bentar,gue mau beli cemilan dulu ya di indomaret " keduanya hanya mengangguk mengiyakan

"ck kebiasaan banget tuh bocah,dimanapun dan kapanpun cemilan tetap nomor satu"

"Hehe mau senang ataupun bad mood solusinya cuman satu"

"MAKAN! " sahut keduanya bersamaan lalu tertawa

hampir 10 menit menunggu zeira,akhirnya ia kembali dengan dua tangan menenteng kantong yang sudah di pastikan berisikan cemilan.

...----------------...

Zeira melangkah memasuki kamar minimalis miliknya,

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan zeira baru saja sampai di rumahnya

"zeira " suara sang ibunda tercinta

"Iyaa ibu masuk aja gak di kunci"

"maaf bu zeira pulangnya agak telat,karena selesai tutup toko aku sinta sama rani makan dulu di warteg depan" jelasnya pada ibunda yang sudah duduk di bibir ranjangnya

"Iya sayang,kan tadi udah kasi tahu ibu"

"hehe oh ya lupa"

"Iya nak,gimana hari ini? "

"alhamdulillah bu semuanya berjalan lancar" Jawabnya seadanya

"alhamdulillah kalau begitu,pasti belum sholat isya kan? " dan di jawab anggukan dari zeira

"Ya sudah kamu mandi sholat isya terus istirahat ya,kalau lapar makan aja tadi udah ibu masak"

lagi zeira mengangguk sebagai jawaban,sebelum akhirnya berhambur ke pelukan sang ibunda

"makasih bu"

"Iya sayang terimakasih juga"

usai mandi dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim,alih-alih tidur ia memilih maraton novel

Bahkan tertinggal 2 novel dari 4 novel yang tadi ia beli

tetapi sebelum maraton novel ia bergegas ke dapur mengambil beberapa snack serta minuman untuknya,agar tidak perlu lagi keluar kamar

...----------------...

"lihat ini! gue bisa aja ngedit foto lo tanpa sehelai benang pun,terus gue post di sosmed" ancam lelaki tinggi di hadapannya sambil mencengkram kuat dagu gadisnya,memaksakan melihat apa yang ada di layar ponselnya

"lepasin! udah gila lo ya ngelakuin hal sebodoh itu,lo gak mikirin"

"LO AJA GAK MIKIRIN PERASAAN GUE DIB! " bentuknya pada gadisnya yang sudah sedari tadi menangis

"LO BENER-BENER GAK TAHU DIRI DIB,DASAR SAMPAH PELAC"

seketika zei terbangun dari mimpi buruknya,bukan bukan mimpi tapi kejadian beberapa tahun silam

dengan wajah ketakutan dan penuh keringat ia terus beristighfar berusaha menenangkan dirinya

"astagfirullahalazim,astagfirullahalazim,astagfirullahalazim" ucapnya berkali-kali sambil memegang kepalanya yang terbalut hijab

usai melaksanakan shalat tahajud dua harakat,ia kemudian merenung dan mencurahkan seluruh isi hatinya kepada Sang pemilik hati

"ya Allah ya tuhanku,ampunilah hambamu ini ya rabb,ampunilah segala dosa hamba dulu,ampunilah hamba yang pernah dengan bangga mengumbar auratku,ampunilah aku juga yang dengan bangga punya pacar ya rabb"

"ya Allah,aku tahu bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendakmu,tapi aku mohon ya Allah bantu aku melupakan apa yang terjadi di masa laluku,dan ampunilah aku serta mereka yang ada di masa laluku" lirihnya diiringi air mata

...----------------...

ketiga sahabat itu kini sudah berada di kantin kampus meski jam masih menunjukkan pukul 10:20,mereka sengaja datang lebih awal karena tahu dosennya tidak suka terlambat,

"ha tunggu emang hari ini ada tugas? " aza dan zei hanya menjawab dengan anggukan

"tugas apa? "

"tugas waktu itu yang tentang prestasi ana"

"oh yang di presentasikan sama mas crush gue? "

"rafli maksud lo"

"Iya dong siapa lagi mas crush gue kalau bukan dia"

"halu lo ketinggian na"

"sorry masih mending gue dong,daripada zeira ngehalu yang jelas-jelas sosok fiksi"

"Oh haha mohon maaf nih ya sulung,lebih baik fiksi yang kita tau pasti tidak nyata daripada di dunia nyata tetapi kayak fiksi" balas zei membuat ana mendengus kesal

"Oh ya thank you" ujarnya pasa seorang pelayan

Melihat begitu banyak jenis makanan yang berbeda di depan mereka membuat aza dan ana langsung saling berpandangan

"zei? "

"are you okey? " tanya aza hati- hati

bukan tanpa alasan aza bertanya begitu, tapi zei adalah tipe orang yang moodnya akan naik drastis saat ada masalah,

"Hmm ya gue baik-baik aja"

"seriously?!" sambung ana memastikan

"Iya gue serius,hanya saja gue lagi bete karna tugas kuliah yang makin hari makin numpuk" jawabnya

mendengar jawaban itu sedikit meredakan kekhawatiran mereka

"huft alhamdulillah"

"Ok kalau gitu,silahkan makan and selamat menikmati"

"dan semoga lo bisa menghabiskanya sebelum kelas berikutnya di mulai"

"oh of course"

Bab 3

cuaca hari ini tidak secerah biasanya,hari ini awan terlihat mendung dan zei berharap langit sedikit berbaik hati padanya untuk menunda hujan hingga ia sampai di kampus,

padahal dia masih punya banyak waktu untuk sarapan dulu di rumah dengan tenang,karena  jam masih menunjukkan pukul 06:39 sedangkan kelas pagi nya hari ini jam 8

walaupun masih jam setengah 7,namun suasana kampus tidak terlihat sepi

"assalamualaiqum girls" ucapnya memberi Salam pasa kedua sahabatnya

"Wa'alaiqumussalam bungsu"

"lo baru datang zei? "

"oh gak kok,gue udah datang dari tadi jam 6"

"what? lo ngapain datang sepagi itu?"

" mau cosplay jadi hantu penghuni kampus lu? "

"ck astagfirullahaladzim,sulung istigfar ih gue tuh mau balikin buku di perpus jadi ya gitu deh"

"kan lo bisa datang jam setengah delapan zei aneh-aneh aja lu"

"tau aneh banget lu"

" ya gak apa-apa gue gabut aja di rumah soalnya ibu udah berangkat pagi buta jadi ya gitu deh,lagian udah terjadi juga gak usah marah-marah napa"

"bukan marah sih tapi lu gabut banget sumpah deh zei"

"berarti lo belum sarapan dong? " di jawab anggukan dari zeira

"ck gini nih kalau udah kebiasan buruk,bisa gak sih lo tuh sehari aja makan tepat waktu zei kasian tuh lambung lo"

"huh iya sulungku tersayang nan cantik"

...----------------...

setelah selesai dengan urusan kampusnya,zei melihat jam yang melingkari tangannya yang ternyata tepat pukul 4 sore

seharusnya ia sudah pulang dengan kedua shoibnya sejak 2 jam yang lalu,tapi karena diminta bantuan dari dosennya membuatnya baru pulang sekarang

"hmm udah jam segini,ke toko buku aja kali ya sekalian,tapi lapar juga" katanya pada dirinya sendiri sambil memegangi perutnya yang rata

"beli cemilan aja deh buat ganjel dulu daripada nih cacing pada ngamuk"

"hmm ck novel apa ya yang gue belum punya? huh cari aja dulu siapa tau ada yang asik buat di baca" gerutunya

"P E R E M P U A N  D I  T I T I K  N O L" katanya sambil mengeja huruf satu per satu di salah satu sampul novel di rak paling atas yang lebih tinggi darinya

"Ini novel tentang perempuan itu bukan?" tanyanya pada diri sendiri,dan langsung ingin mengambilnya tapi karena perawakannya yang terlalu pendek,mengharuskan ia berjinjit dengan snack di tangannya,yah cukup rumit

namun sayang tangan mungilnya kalah cepat dengan uluran tangan dari belakangnya yang juga mengambil buku yang sama

zei langsung refleks menurunkan tangannya dan langsung mundur dan menghindar,

"maaf,hmm lo mau buku ini juga ya? "tanya seseorang di depannya, dari suaranya dia seorang lelaki

"tapi kayaknya stok bukunya udah habis deh"anjutnya sambil melihat ke tempat asalnya

"hmm gak apa-apa" jawabnya dan langsung pergi dengan mengalihkan pandangannya tanpa ingin melihat cwok dihadapannya

"tunggu" ucapnya tiba-tiba membuat zei yang ingin melewatinya harus berhenti dengan wajah datar

dia menyodorkan buku yang tadi ia pegang "buat lo aja,mungkin lo lebih butuh,gye juga gak butuh-butuh amat sih"mendengar itu zei dengan wajah bingung lalu mendongak melihat sekilas lelaki di depannya yang sedang menyodorkan buku sambil tersenyum

dan tanpa ragu zei langsung mengambilnya “Jazaakallah khayran” ucapnya penuh syukur lalu pergi

dan bukankah wajar jika kita sebagai wanita bersikap acuh terhadap laki-laki yang bukan mahramnya?

...----------------...

Hari demi hari semenjak zeira yang sedirian  ke toko buku dan tanpa kita sadari tepatnya sudah seminggu yang lalu

terkadang kita terlalu sibuk dengan urusan di dunia hingga akhirnya lupa waktu

"bay the way sebentar bisa temanin gue?" tanyanya pada kedua shoibnya yang sedang menikmati makanannya,

ya karena sekarang mereka berada di kantin kampus

"Kemana?" tanya aza

"beli novel lagi? " sambung ana

"astagfirullahalazim lu ya benar-benar zei novellll mulu"

"gak capek apa novel mulu"

"tauu yang dipikir cuman novel novel novel, istighfar zei"

"astagfirullahalazim" ujar zei menuruti ucapan aza tadi "

"lagian bukanya lo baru beli novel minggu lalu pas pulang sendiri? terus juga kemarin lo baru aja beli novel lagi loh zeira"

"lo gak bosen apa novel mulu, mana sekarang tugas kuliah juga makin hari tuh makin banyak,kurang-kurangi zei maraton novelnya,entar nilai ipk lo turun emm mampus lu"nasehat ana sebagai sang sulung dan juga penasehat yang baik

" aza ihhh jangan gitu, omongan tuh doa tauu bukain doa yang baik-baik'

"bukan gitu maksudnya,hmm salah lagi dah ni maksudnya tuh gini ya bungsu kita tuh slalu doa yang terbaik buat lo, kita tuh sayang sama lo makanya kita nasehatin lo"

"iyaa zei bener kata aza kita tuh sayang sama peduli sama lo makanya kita marahin lo"

zeira mengangkat sudut bibirnya sebelum akhirnya menjawab " Iya para kakak aku yang tersayang,terimakasih sudah mengingatkan tapi mohon maaf kali bukan beli novel"

"lah terus ke mana? "

"huh makanya tadi dengerin dulu gue ngomong"

"temenin gue sebentar ikut acara" lanjutnya

"acara apaan? "

"gak tau pasti juga sih acara apa,tapi bu dea minta gue jadi perwakilan fakultas karena bu dea berhalangan hadir"

"yang di aula bukan sih acara nya? soalnya tadi pas gue lewat gue sempet liat gitu pada persiapan" ana dan zeira sontak memicingkan matanya kala mendengar perkataan aza barusan

"lo kemana emang tadi? "

"jangan bilang" aza sudah lebih dulu memotong pembicaraanya

"eh stop,apaan jangan bilang jangan bilang, gue itu jomblo fisabilillah gak usah pada nething deh, gue itu tadi cuman di suruh pak ali ke ruang dekan yang otomatis ngelewatin aula jadi tau lah gue"

"ohh kirain atuh" jawab keduanya serempak

"ssstt udah stop bahas ini,acaranya mulai jam berapa zei? "

"hmmm 20 menitan lagi nih"

"Ya udah kita langsung ke sana aja yuk,udah pada selesai makan kan? "hanya di jawab anggukan dri ana dan zei

" entaran lagi aja deh masih jam begini, biar nanti kita duduknya belakangan aja"

"iya juga ya gue juga malu kalau harus duduk di depan, kayak rajin banget kita"

"dihh emang gue rajin, emang elu"

"idih lo doang yang rajin gue juga kali, iya kan zei"

"iya kita kita kita bertiga rajin semua kok, udah ya jangan pada berantem"

"sulung duluan"

"ih dia duluan zei, lo liat sendiri kan tadi"

"mana ada orang tadi jelas-jelas lo duluan"

"udah udah udah stop, kita ke aula aja sekarang"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!