Nadia wanita berumur 18 tahun yang masih duduk di bangku pelajar kelas 3 SMA. Nadia memiliki dua kakak dan satu orang adik.
Ayah Nadia bekerja sebagai seorang PNS, sementara ibunya memiliki sebuah warung kecil berupa rumah makan. Setiap pulang sekolah Nadia membantu ibunya berjualan sementara kedua kakaknya sudah kuliah di luar kota.
Hari ini, seperti biasanya jika dia tidak punya les tambahan setelah pulang sekolah Nadia akan pergi berbelanja ke pasar terlebih dahulu untuk membeli bahan-bahan masakan persediaan yang akan dijual besok.
Setelah tiba di pasar, baru saja Nadia memarkirkan motornya tiba-tiba seorang pemuda dewasa berusia sepuluh tahun diatas nya. dia memiliki rambut yang gondrong, berkacamata sangat tipis mendekati Nadia.
" permisi Neng...... " kata pria itu kepada Nadia
Nadia memperhatikan pria itu sejenak karena dia merasa bahwa pria itu belum pernah dia lihat sebelumnya dipasar ini.
Belum lagi itu, pria itu mengenakan pakaian yang kusam, robekan celana dimana-mana dan juga sepasang sandal jepit.
" iya mas, ada apa? " kata Nadia
" bisa meminta tolong Neng...?" kata pria itu
" minta tolong buat apa yah mas??? " kata Nadia
" begini Neng..... "
" sejak pagi saya disini mencari pekerjaan, namun belum ada seorang pun yang mempekerjakan saya. " kata pria itu
" terus??? " kata Nadia lanjut bertanya
" tolong Neng...."
" berikan saya pekerjaan, apapun itu yang penting saya bisa untuk beli makanan. " kata pria itu.
" hehehe..... "Nadia tersenyum kaku
" pekerjaan apa yah mas???? "
" saya juga tidak punya apa-apa yang bisa diberikan kepada mas nya, soalnya saya juga tidak memiliki pekerjaan. " kata Nadia
" setidaknya sebagai pengangkut barang saja deh Neng gimana??? " kata pria itu.
" pengangkut barang apa mas?? "
" saya juga belanja tidak banyak-banyak amat kok, keranjang ini saja tidak sampai penuh. "
" buat apa saya harus nyewa pengangkut barang gitu mas... "
" kayaknya masnya salah orang deh.... "
" coba deh mas kesana saja " kata Nadia menunjukkan sebuah ruko besar yang menjual bahan-bahan sembako.
" siapa tahu saja masnya di terima kerja disana" kata Nadia dengan cara menolak.
" saya juga sudah kesana tadi Neng, tapi orang itu menolak saya. "
" katanya mereka sudah punya langganan khusus. terlebih itu lagi, sepertinya mereka tidak percaya pada saya karena saya masih baru hari ini bekerja di pasar ini Neng.... " kata pria itu.
" begitu yah mas... "
" tapi maaf mas, saya ngk bisa bantu" kata Nadia ingin meninggalkan pria itu.
" tolong lah neng,,,, kasihani saya " kata pria itu dengan wajah memohon.
" sejak tadi pagi saya belum makan neng.... "
" saya sangat kelaparan, mau beli makanan saya tidak punya uang Neng... " kata pria itu
Nadia pun terdiam sejenak, didalam hatinya dia merasa kasihan kepada pria itu.
" sudah deh mas, begini saja... "
" saya punya uang, tapi memang tidak banyak cukuplah untuk beli makanan untuk mas saja. " kata Nadia mengambil selembar uang lima puluh ribu dari dompetnya.
" nih mas,,,, "
" silahkan mas beli makanan " kata Nadia memberikan uang tersebut kepada pria itu.
" tidak bisa Neng.... " kata pria itu
" maksudnya?? " kata Nadia mulai kesal
" saya tidak bisa terima uang ini. begini saja, saya harus bekerja Neng.... " kata pria itu
" mau bekerja apa??? " kata Nadia dengan nada yang sudah berbeda dari sebelumnya.
" bagaimana jika saya jadi kuli angkut barang neng aja" kata pria itu.
" iya sudah deh mas, terserah mas nya aja" kata Nadia merasa jengkel dan memberikan keranjang tersebut kepada pria itu.
"tapi neng,.... " kata pria itu berhenti berbicara
" apa lagi??? " kata Nadia
" bisa tidak saya makan terlebih dahulu, setelah itu kita belanja. "
" saya sudah lapar banget soalnya. " kata Pria itu
" iya sudah, kamu makan saja lah dulu setelah itu kamu susul saya " kata Nadia sudah mulai marah.
" tidak bisa neng.... "
" jika tidak ketemu nanti gimana?? " kata pria itu
" jika ngk ketemu juga ngk papa, toh juga uangnya sudah saya kasih pada kamu" kata Nadia.
" justru itu.... " kata Pria itu
" maksud kamu aku nungguin kamu makan dulu gitu?? " kata Nadia
" iya neng.... "
" lagi pula saya takut nyasar dipasar ini dan lagi pula saya masih pertama kalinya ke sini."
" tolong lah saya neng.... " kata pria itu lagi
" kamu ingin mengerjai saya yah mas??? " kata Nadia mulai curiga dan marah.
" tidak neng.... tidak.... "
" sumpah,,,, bukan seperti itu" kata pria itu berusaha meyakinkan Nadia.
Nadia melihat sepertinya pria itu benar-benar butuh pertolongannya, akhirnya dia pun mencoba menolong nya lagi.
" iya sudah deh.... "
" ikut saya " kata Nadia membawa pria itu kesebuah warung.
Setelah mereka tiba disana pemilik warung pun menegur Nadia karena mereka saling kenal.
" mau makan apa Nad..? " kata Pemilik warung itu.
" ini bi.... teman Nadia mau makan " kata Nadia
pemilik warung itu pun memperhatikan pria itu sejenak, karena pemilik warung itu melihat perbedaan umur keduanya.
Dan Nadia pun sepertinya mengerti maksud dari tatapan pemilik warung tersebut.
" teman Nadia dari les privat bi.." kata Nadia berbohong.
" oh..... "
" jadi dia guru les kamu?? " kata pemilik warung itu memperhatikan pakaian pria itu.
" oh.... iya bi... " kata Nadia membawa pria itu masuk.
" selera pakaian anak muda sekarang memang unik" kata pemilik warung itu.
" kamu mau pesan apa?? " kata Nadia
" saya tidak tahu menu disini, bisa kamu bantu saya?? " kata pria itu.
" menu.... menu.... "
" kamu pikir ini restoran??? "
" disini tidak ada menu, tinggal pilih yang di pajang di stealing itu" kata Nadia menunjuk persegi yang terbuat dari kaca.
Pria itu pun melihat kearah itu.
" apa itu higenis?? " kata pria itu
" jika kamu ingin makanan yang higenis pergi saja ke restoran mewah, dan kamu pikir dengan uang lima puluh ribu itu cukup untuk makan disana??? "
" bukannya bersyukur malah banyak tingkah" kata Nadia yang kini sudah marah.
" maaf..... " kata pria itu
mendengar kata maaf dari pria itu membuat hati Nadia luluh kembali.
" tunggu disitu " kata Nadia pergi memilih lauk dan sayur untuk pria itu.
Tidak lama kemudian kini makanan yang di pesan Nadia diantar oleh pemilik warung.
" makasih bi... " kata Nadia
Setelah pemilik warung pergi, Nadia melihat pria itu bengong disana.
" kenapa tidak dimakan? " kata Nadia
" maaf.... "
" bisa tolong minta sendoknya?? " kata pria itu kepada Nadia
" disini tidak disediakan sendok, disini sudah disediakan cuci tangan sebelum nya. jika kamu ingin makan gunakan tangan mu sendiri. " kata Nadia kesal sambil menyodorkan mangkuk cuci tangan tersebut.
Akhirnya mau tidak mau, pria tersebut terpaksa memakan makanan yang dihadapan nya.
Setelah beberapa menit berlalu, kini pria itu sudah selesai makan. mereka berdua pun langsung berbelanja.
Nadia membawa pria itu ketempat jualan ikan,disana pria itu memperhatikan cara Nadia berbelanja.
" beli ikan apa Nad...? " kata penjual ikan
" buk tolong buat kan ikan senangin nya sekilo, ikan nila nya tiga kilo" kata Nadia
" harga ikan nya naik, ngk papa Nad ? " kata penjual ikan.
" naik berapa buk?? " kata Nadia
" ikan senangin nya aja sudah 50 ribu perkilo Nad" kata penjual ikan.
" mahal banget yah bu?? "
" ngk dapet 45 ribu lagi?? " kata Nadia
" ngk lagi Nad.... "
" sekarang ini mah semua-semua mahal.... " kata penjual ikan.
" mahal asal ada ngk papa yah bu... "
" ini sudah mahal, ngk ada lagi " kata Nadia
" iya... "
" itu akibat BBM naik, "
" jadi kapal untuk meluat pun sedikit yang berangkat makanya ikan ibuk sedikit hari ini, karena BBM naik mereka pun juga menaikkan harga ikan " kata penjual ikan
" oh...begitu yah bu. "
" terus gimana ikannya?? "
" udah deh, 48 ribu sekilo gimana bu?? " kata Nadia
" mau berapa kilo memang nya? " kata penjual ikan
" udah deh ambil 2 kilo kalau gitu" kata Nadia
" iya sudah, kalau 2 kilo bisa" kata penjual ikan
Sementara pria itu hanya diam dan pokus memperhatikan cara Nadia berbelanja.
Setelah selesai membeli beberapa ikan, kini mereka beralih untuk membeli beberapa sayuran.
Tidak memakan waktu lama kini mereka berdua selesai berbelanja, Nadia berjalan menuju parkiran sementara pria itu mengikuti Nadia dari belakang sambil membawa keranjang.
Namun tiba-tiba langkah Nadia berhenti, sepertinya dia melihat seseorang yang sangat familiar di sana.
" Rudy...... " teriak Nadia
Dari seberang sana yang merasa dirinya di panggil mencari sumber suara tersebut dan ternyata suara itu milik Nadia.
Dengan cepat-cepat anak remaja yang mengenakan seragam putih biru itupun melemparkan puntung rokok yang sedang dia isap, dia pun langsung cepat-cepat menaiki sepeda motornya pergi meninggalkan pasar.
Melihat itu Nadia pun langsung berlari ke arah sepeda motor nya dengan cepat-cepat naik kesepeda motornya dan meninggal kan pria itu bersama dengan belanja nya.
Rudy adalah adik Nadia yang masih duduk di bangku SMP.
Pria itu melihat Nadia pergi begitu saja meninggalkan nya, setelah Nadia pergi beberapa orang menghampiri pria itu.
" hahahaha..... "
" sukses bro.... "
" aku rasa setelah kita mengupload video ini subscribe ku pasti semakin meningkat " kata Robin.
" sialan loe.... "
" jika bukan karena aku butuh, aku ngk akan bantu kamu bikin konten sialan ini" kata Pria itu memberikan keranjang belanjaan Nadia kepada Robin setelah itu dia masuk kedalam mobil.
" hahahaha.... "
" Bdw,,,, "
" Neyv..... "
" kamu cocok banget dengan pakaian mu" kata Iwan salah satu dari mereka masuk kedalam mobil menyusul pria itu yang bernama Neyvan.
" ni.... "
" jika memang cocok, baju ini untuk mu aja" kata Neyvan memberikan baju itu kepada Iwan setelah dia membukanya.
" bro.... "
" gimana dengan belanjanya?? " kata Robin menyusul Iwan dan Neyvan masuk kedalam mobil.
" mana gue tahu, loe urus sendiri " kata Neyvan
" tau ngk, kita tadi udah hampir ketahuan " kata Bemo
" iya.... "
" untung Neyvan bisa mengatasinya " kata Iwan
" tapi kamu jadikan promosiin menu baruku di channel mu? " kata Neyvan
" aman bro.... " kata Robin
" awas saja jika tidak" kata Neyvan sambil merapikan pakaiannya.
" sekarang masalah nya gimana ini belanjaannya, kasihan orangnya juga" kata Robin
" mana gue tahu?? " kata Neyvan
" kita juga ngk tahu alamat adek itu" kata Bemo
" kamu tadi ngk tanya dia alamatnya dimana? " kata Iwan
" kenapa kamu bertanya padaku? "
" kamu juga kan nonton, iya sudah review ulang" kata Neyvan
mereka pun melihat kembali hasil video tersebut. Robin adalah seorang YouTuber terkenal dan dia memiliki banyak pengikut.
Sementara Neyvan dia seorang maneger di sebuah restoran nya sendiri.
Bemo adalah salah satu pengusaha muda yang terbilang sukses, karena dia baru saja selesai membagun sebuah hotel di daerah kota ini, dia pun mengajak ketiga sahabatnya belibur untuk menikmati fasilitas yang ada dihotel nya tersebut.
sementara Iwan adalah seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit.
Kerena restoran nya menciptakan sebuah menu baru jadi Neyvan meminta bantuan kepada Robin untuk di promosikan melalui akun channel milik Robin, akan tetapi Robin memberikan bantuan itu dengan tidak gratis.
Robin pun meminta Neyvan berperan untuk membuat sebuah konten yang menarik, mau tidak mau Neyvan pun akhirnya setuju.
Setelah satu jam berlalu kini Nadia tiba di rumah mereka.
" kamu sudah pulang nak?? " kata Ariska ibunya Nadia.
" sudah bu.... " kata Nadia menyalam tangan ibunya.
" bu....Rudy sudah pulang?? " kata Nadia bertanya kepada ibunya
" belum nak... "
" memangnya kenapa?? " kata Ariska
" memang anak itu yah... "
" minta dihajar rupanya.... " kata Nadia geram
" ada apa nak??? "
" memangnya kenapa dengan Rudy?? " kata Ariska
" tidak apa-apa kok bu... " kata Nadia menutupi dari ibunya bahwa dirinya baru saja sedang mendapati adiknya merokok.
" ia sudah.... "
" mana belanjaan kamu?? "
" kamu tidak jadi belanja? " kata Ariska
Mendengar perkataan ibunya membuat Nadia teringat sesuatu.
" astaga ibu.... "
" Nadia lupa" kata Nadia kembali menyalam tangan ibunya setelah itu dia meninggalkan rumah nya dan mengendarai sepeda motornya.
Sementara Neyvan, setelah mendapatkan alamat Nadia dia pun langsung pergi menuju rumah Nadia akan tetapi teman-teman Neyvan tidak mau ikut bersamanya.
Jarak rumah Nadia dengan pasar sekitar kurang lebih lima kilometer, dan untuk menemukan desa tersebut Neyvan harus melewati beberapa persawahan terlebih dahulu.
setelah persawahan dia lewati kurang lebih tiga kilometer akhirnya Neyvan tiba di pedesaan yang di tempati oleh Nadia.
Neyvan pun memarkirkan mobilnya di pinggiran jalan untuk bertanya kepada seseorang perihal rumah Nadia, namun orang tersebut mengatakan masih lumayan jauh jaraknya sekitar dua kilometer lagi.
Mendengar itu Neyvan pun kembali masuk kedalam mobilnya namun saat ingin melanjutkan perjalanan dia tidak sengaja melihat Nadia melewati nya menggunakan sepeda motor miliknya.
Nayvan pun akhirnya memutar mobilnya dan menyusul Nadia. Namun pada saat di persawahan sepertinya Nadia bertemu dengan seseorang wanita yang seumuran dengan nya.
" ais.... "
" sial.... "
" kenapa harus sekarang sih?? " kata Nadia memarkirkan motornya dipinggir jalan.
" mau kemana kamu huh??? " kata wanita itu menghampiri Nadia.
" Mit.... "
" ada apa lagi sih huh??? "
" aku kan sudah jelaskan pada mu tadi, bahwa" kata Nadia mencoba menjelaskan sesuatu kepada orang tersebut namun pada saat itu juga Neyvan tiba disana dan memarkirkan mobilnya di pinggiran jalan, dari dalam mobil dia menyaksikan Nadia dan wanita itu berselisih.
" bahwa apa huh..? " kata Wanita itu mendorong Nadia kelumpuran sawah tersebut.
" Turun loe ngk???? " kata Nadia marah kepada wanita itu karena dia terjatuh kedalam lumpur.
" oh.... "
" kamu pikir aku takut " kata wanita itu menyusul Nadia kedalam lumpuran sawah tersebut. Keduanya pun saling beradu tarik-menarik disana bagaikan dua ekor kerbau yang sedang membajak sawah kebetulan sawah tersebut masih baru di traktor.
Neyvan keluar dari dalam mobil nya dan ingin menghentikan pertikaian itu, akan tetapi dari seberang sana seorang pria baru saja tiba menggunakan sepeda motor juga.
" Mitha cukup..... " kata pria itu dengan suara yang keras.
Mendengar suara itu keduanya pun berhenti, Nadia pun langsung duduk dilumpur tersebut begitu saja dan tidak berani menatap wajah pria itu.
" jika kamu berani menyentuhnya lagi aku ngk akan maafin kamu" kata pria itu
" kamu lebih belain dia daripada aku?? " kata Mitha
" aku bilang cukup, sekarang kalian berdua keluar dari sana" kata pria itu sementara Neyvan hanya berdiri menyaksikannya saja dan Nadia pun tidak menyadari bahwa Neyvan ada disana karena posisi Nadia membelakangi jalan.
" awas kamu, lain kali aku tidak akan melepaskan mu" kata Mitha beranjak dari sawah tersebut.
Setelah keluar dari dalam lumpur Mitha pun mengambil kunci motor milik Nadia.
" Mitha.....kamu Apa-apan sih??? " kata pria itu dia adalah Ronal. Ronal berusaha merebut kunci tersebut dari tangan Mitha.
" jangan kamu pikir aku akan melepaskan mu begitu saja " kata Mitha melemparkan kunci tersebut kedalam lumpuran sawah itu.
" Mitha..... " bentak Ronal akan tetapi orang yang bernama Mitha itu langsung pergi meninggalkan tempat itu. -
sementara Nadia menangis bercampur malu.
" Nad.... "
" kamu tidak apa-apa?? " kata Ronal dia adalah sahabatnya Nadia. Ronal ingin turun menghampiri Nadia.
" kamu bisa pergi ngk?? " kata Nadia menangis
" tapi kamu... " kata Ronal
" aku bilang pergi..... " kata Nadia berteriak mendengar itu Ronal pun tidak berani mendekati Nadia.
" baiklah.... "
" nanti aku akan kerumah mu" kata Ronal lalu pergi meninggalkan Nadia.
Setelah Ronal pergi, Nadia pun masih menangis dan sambil duduk disana.
" mau sampai kapan kamu akan disana terus menerus?? " kata Neyvan
Mendengar suara tersebut Nadia menoleh kearah orang itu, dengan cepat-cepat dia kembali menyembunyikan wajahnya karena dia merasa sangat malu selain Ronal, masih ada orang lain yang menyaksikan pertikaian mereka.
Namun tiba-tiba Nadia mengingat wajah itu.
" kuli angkut bukan yah??? " batin Nadia
Nadia kembali melihat kearah Neyvan. disana Neyvan sudah berpakaian rapi dan bersih rambutnya diikat dengan rapi juga layaknya seorang pria dewasa.
" kamu yakin ngk mau keluar dari sana? " kata Neyvan.
" memangnya kenapa?? "
" kamu ingin mengejekku?? " kata Nadia
" sebenarnya tidak, tapi jika kamu ingin diejek aku akan melakukannya. " kata Neyvan
" kamu bisa diam ngk?? " kata Nadia
" hei.... "
" dasar anak kecil yah... "
" ngk tau sopan santun apa?? "
" panggil aku abang atau ngk mas... "
" mas aja deh... "
" karena tadi juga kamu panggil aku begitu" kata Neyvan
" maaf paman " kata Nadia
" paman???? "
" kamu.... " kata Neyvan kesal
" baiklah-baiklah sekarang kamu keluar dari sana"
" nanti jika ada orang melihat mu seperti itu, mereka malah berpikir aku yang melakukan sesuatu padamu, cepat keluar dari sana. " kata Neyvan
Nadia pun bangkit berdiri dan berjalan menghampiri Neyvan, Namun Neyvan sontak membulat kan matanya dan langsung membalikkan badannya.
" berhenti disana " kata Neyvan
" ada apa??? " kata Nadia serius
" anu.... itu.... " kata Neyvan
" anu apa??? "
" jangan bikin aku ketakutan dong" kata Nadia
" beberapa kancing baju kamu terbuka " kata Neyvan.
Mendengar itu Nadia pun langsung membalikkan badannya kembali dan melihat ternyata dia tidak menyadari bahwa telah terjadi penampakan bagi dirinya. Nadia semakin malu dibuat nya.
Neyvan melihat Nadia hanya berdiri kaku disana kedua tangannya hanya memeluk dirinya berusaha untuk menutupi dirinya.
" kamu baik-baik saja? " kata Neyvan
" aku tidak tahu harus bagaimana caranya untuk pulang, beberapa kancing kemeja ku sudah rusak. " kata Nadia
" iya sudah.... "
" kamu kemarilah dulu... "
" kamu bisakan menutupi nya dengan kedua tangan mu? " kata Neyvan
"........ " Nadia pun menganggukkan kepalanya.
" kamu masuklah dulu kedalam mobil" kata Neyvan
" untuk apa?? " kata Nadia
" apa kamu akan seperti itu terus? " kata Neyvan sambil membuka kaus yang dia gunakan.
" tolong ambilkan kaos yang aku gunakan tadi dijok belakang dan ini.... "
" cepat pakai ini... " kata Neyvan memberikan kaos yang baru saja dia gunakan kepada Nadia.
Namun Nadia semakin panik melihat Neyvan bertelanjang dada dihadapan nya dan belum lagi itu Neyvan pria yang sudah cukup dewasa dibandingkan dengan Nadia.
melihat itu, Neyvan pun langsung masuk kedalam mobilnya dan sambil menggelengkan kepala nya sambil mengambil pakaian yang dia gunakan tadi saat menyamar.
"aku kembali kebaju sialan ini lagi" kata Neyvan keluar dari dalam mobil setelah dia memakai baju tersebut.
" sana ganti pakaian mu" kata Neyvan
"....... " Nadia pun menganggukkan kepalanya dan masuk kedalam mobil Neyvan.
tidak lama kemudian kini Nadia keluar dari dalam mobil mengenakan kaos milik Neyvan. walaupun kaos tersebut telihat kebesaran di badan Nadia, akan tetapi Nadia masih tetap terlihat imut.
" terus gimana nih motor kamu?? " kata Neyvan
" aku juga ngk tahu" kata Nadia
" apa kalian ngk lihat-lihat tempat dulu apa untuk berantam?? " kata Neyvan
" kamu pikir aku juga mau kejadian seperti ini??"
" memangnya aku bodoh apa? " kata Nadia
" pasti kalian ribut gara-gara cowok itu tadi kan??" kata Neyvan
" bukan urusan kamu" kata Nadia
" iya memang sih.... "
" tetapi sebagai orang dewasa, aku hanya ingin bilang jika bisa tak usah lah ribut-ribut gara hal sepele seperti ini. "
" toh juga ujung-ujungnya diantara kalian berdua belum tentu berjodoh dengan pria itu. "
" yang ada si cowok merasa di rebutin dan yang rugi kan kamu sendiri juga. " kata Neyvan
" tahu apa kamu?? "
" kamu kalau ngk tahu permasalahannya mendingan diam aja deh" kata Nadia
" iya... iya.... "
" coba kalau aku ngk ada, kamu tahu pulang gimana??" kata Neyvan
Nadia pun hanya terdiam begitu saja dan menggelengkan kepala nya.
" berapa kunci kontak motor mu? " kata Neyvan
" ada dua, cuman satu tertinggal di rumah " kata Nadia
" tahu nyetir?? " kata Neyvan
"...... " Nadia menggelengkan kepala nya
" umur kamu berapa tahun sih?? "
" jaman sekarang masih ada sebesar kamu yang ngk bisa menyetir " kata Neyvan
" memang menyetir berdasarkan umur?? "
" anak SD juga ada yang bisa nyetir kalau keinginan nya ada. " kata Nadia
" nah itu... "
" kamu tahu jawabannya " kata Neyvan
" masalah nya aku ngk punya mobil, adapun mobil di rumah itu punya bapak. " kata Nadia
" coba seandainya kamu bisa nyetir, kamu tinggal pinjam mobil ku dan jemput kunci serep kamu. "
" aku akan tinggal jagain motor kamu disini" kata Neyvan
" jika begitu, bagaimana jika kita jemput saja kunci ku" kata Nadia
" iya sudah, jika begitu kamu masuk kita pergi jemput kunci kamu. " kata Neyvan
"....... " Nadia pun menganggukkan kepalanya dan masuk kedalam mobilnya Neyvan.
Neyvan dan Nadia pun pergi meninggalkan tempat itu.
Setelah beberapa menit kini Nadia dan Neyvan sudah tiba dirumah Nadia.
" kak.... tunggu sebentar, aku ambil kunciku dulu" kata Nadia
" kak.....??? "
" oke deh... "
" itu juga cocok ketimbang paman"
"'sudah sana buruan jangan lama-lama" kata Neyvan menunggu didalam mobilnya. sementara Ariska ibunya Nadia berusaha melihat orang yang sedang bersama dengan Nadia didalam mobil.
Nadia pun turun dari mobil Neyvan dan langsung berlari kedalam rumah nya. tidak berapa lama kini Nadia kembali keluar lagi.
" Nad.... "
" kamu mau kemana??? "
" siapa pria itu?? " seru Ariska
" Nadia pergi dulu bu... "
" nanti Nadia jelasin ke ibu" kata Nadia dan langsung kembali masuk kedalam mobil Neyvan. setelah itu Nadia dan Neyvan kembali meninggalkan rumah Nadia.
"itu rumah kamu?? " kata Neyvan
" bukan,,,, "
" aku ngk punya rumah, itu rumah orang tua ku" kata Nadia
Neyvan pun tersenyum,
" ia sama aja kali" kata Neyvan
" jelas bedalah... "
" aku hanya menumpang disitu, itu bukan rumah ku dan itu tidak akan pernah bisa jadi milikku. " kata Nadia
" kamu kan anaknya, jadi harta orang tua turun ke anaknya dong" kata Neyvan
" kalau anaknya satu iya.... "
" nah,,, kalau anaknya banyak macam kami ini kayak susun paku gimana?? " kata Nadia
" memangnya kalian berapa bersaudara?? " kata Neyvan
" empat " kata Nadia
" kamu anak ke berapa?? " kata Neyvan
" ke tiga" kata Nadia
" berarti kamu punya kakak dong" kata Neyvan
" iya.... "
" yang paling besar laki-laki dan sepertinya seumuran dengan kamu, yang kedua beda satu tahun doang dariku dia perempuan " kata Nadia
" pasti kakak kamu cantik juga" kata Neyvan
" tidak.... "
" masih cantikan aku" kata Nadia
" hahahaha.... " mendengar itu sontak Neyvan tertawa.
" kata orang sih begitu,,, " kata Nadia
" iya... iya... iya... " kata Neyvan Mengangukkan kepala nya.
Dan tidak lama kini mereka sudah tiba di tempat itu.
" makasih yah kak.... " kata Nadia turun dari dalam mobilnya.
" ini belanjaan kamu,,, " kata Neyvan mengambil belanjaan Nadia dari jok belakang.
" oh iya... " kata Nadia menerima barang belanjaan tersebut dari Neyvan.
" terus bajunya gimana nih kak?? "
" maaf karena buru-buru aku ngk kepikiran tuk mengganti nya tadi. "kata Nadia
" iya udah deh itu buat kamu saja, simpan untuk kenang-kenangan " kata Neyvan tersenyum
" sekali lagi terimakasih banyak kak" kata Nadia
" hm.... " kata Neyvan ingin masuk kedalam mobilnya namun dia berhenti.
" oh iya.... "
" soal yang tadi di pasar, aku minta maaf yah" kata Neyvan
" memangnya kenapa kak?? " kata Nadia
" kamu tahu ngk Robin film?? " kata Neyvan
" dia kan salah satu Youtuber yang terkenal, siapa sih yang ngk kenal dengan dia. "
" memangnya kenapa?? " kata Nadia
" maaf.... "
" tadi itu dia hanya ingin buat konten, biasalah orang alai gitu" kata Neyvan.
" oh... "
" jadi kak robin ada disini??? "
" bukan nya dia ada di kota A yah?? " kata Nadia
" iya dia ada di kota ini, dia cuman sebentar kok... "
" besok juga kita udah balik ke kota A. "
" boleh kan video nya di upload, ngk apa-apa kan? " kata Neyvan berusaha membujuk Nadia karena itu juga salah satu syarat Robin agar Robin bersedia membantunya.
"ngk apa-apa kak... "
" dengan senang hati " kata Nadia tersenyum senang.
" iya sudah aku pergi dulu" kata Neyvan masuk kedalam mobilnya.
" dah.... " kata Nadia melambaikan tangannya sebelum Neyvan pergi. setelah melihat mobil Neyvan pergi meninggalkan nya Nadia pun pergi pulang menuju rumah nya.
Setelah beberapa menit berlalu kini, Nadia tiba di rumah mereka dia melihat Rudy sedang makan disana.
Nadia langsung menuju dapur untuk menyimpan belanjaan yang dia bawa tanpa memperdulikan Rudy, kebetulan warung mereka lumayan ramai jadi Nadia mengurungkan niatnya untuk memarahi Rudy.
Nadia pun langsung langsung naik ke lantai dua untuk membersihkan dirinya karena dia masih berlumpur jadi dengan keadaan seperti itu tidak mungkin rasanya meladeni pelanggan.
Setelah rapi dan bersih Nadia pun kembali turun ke bawah untuk membantu ibunya melayani pelanggan.
Namun sejak tadi Nadia melihat wajah ibunya tidak seperti biasanya, sedari tadi ibunya hanya terdiam.
Nadia memberikan lirikan kepada Rudy seakan bertanya ada apa, namun Rudy pun memberikan gerakan jawaban tidak tahu.
" bu.... "
" ibu kenapa?? "
" apa ibu baik-baik saja?? " kata Nadia bertanya kepada Ariska
" ibu baik-baik saja nak" kata ibunya dengan wajah sedih.
" ibu kenapa?? "
" ibu kelelahan iya??? "
" atau gula ibu kambuh?? "
" ibu istirahat aja dulu, biar Nadia yang mengurus warung " kata Nadia
" tidak nak.... "
" sekarang kamu istirahat lah, sebentar lagi kalian akan mengadakan ujian " kata Ariska
" yaelah bu.... "
" masih lama, tiga setengah bulan lagi" kata Nadia
" setidaknya persiapkan dirimu mulai sekarang nak"
" lagi pula sudah cukup sampai disini saja kamu membantu ibu. "
" ibu harus belajar tanpa kamu agar nanti Ibu bisa terbiasa tanpa kamu nak" kata Ariska
" tapi Nadia ingin bantu ibu " kata Nadia
" kamu pikir ibu tidak merasa terbebani melihat mu seperti ini?? "
" ibu sangat sedih jika melihat mu dan teman-teman mu nak. " kata Ariska
" tapi Nadia tidak apa-apa bu... "
" Nadia senang bisa membantu ibu.. " kata Nadia
" sudah... sudah.... "
" setidaknya untuk kali ini kamu dengarkan ibu."
" kamu pergilah istirahat. " kata Ariska
Nadia tidak ingin menyulitkan ibunya, akhirnya Nadia pergi kekamar nya untuk istirahat. saat Nadia ingin ke lantai dua. dia tidak sengaja berselisih dengan Rudy.
"hei...."
"sini kamu cepat" kata Nadia menarik telinga Rudy sebelah sambil berjalan menaiki tangga.
" akh..... akh.... "
" ampun kak... "
" ampun.... "
" sakit kak.... " kata Rudy berusaha melepaskan cubitan Nadia.
" sakit katamu?? "
" kamu pikir sakit ini sesuai dengan yang ibu rasakan jika ibu tahu apa yang kamu lakukan hari ini huh...? " kata Nadia membawa Rudy kedalam kamar Rudy.
setelah tiba dikamar adiknya, Nadia pun melepaskan cubitan nya.
" katakan sejak kapan kamu memulai nya? " kata Nadia
" tiga hari yang lalu kak... " kata Rudy
" jangan bohong " kata Nadia dengan suara sedikit tegas.
" iya kak... "
" Rudy tidak bohong"
" Rudy memulainya baru tiga hari yang lalu" kata Rudy
" kenapa kamu melakukan itu??? "
" apa kamu sudah merasa hebat sekarang?? "
" mau jadi preman kamu??? "
" jika memang mau jadi preman buat apa kamu sekolah mulai dari sekarang??? "
" apa kamu ngk kasihan pada bapak dan ibu?? "
" ibu sampai menahan penyakitnya untuk mencari uang agar bisa menyekolahkan kita"
" kamu tahu itu kan?? " kata Nadia
" iya kak... " kata Rudy
" lalu kalau kamu tahu, kenapa kamu melakukan nya huh...?? "
" sedangkan bapak dan kak Yuda saja ngk merokok, kamu kok bisa pula melakukan itu? " kata Nadia
" maaf kak.... "
" aku diajak teman ku kak" kata Rudy
" kamu itu bukan anak kecil lagi, seharusnya kamu tahu bahwa itu tidak baik" kata Nadia memukul kepala Rudy.
" apa kamu ingin gula ibu kambuh??? "
" kamu sudah bosan punya ibu?? " kata Nadia
" tidak kak,,, "kata Rudy menangis
" masih kamu ulangin lagi" kata Nadia
" tidak kak... " kata Rudy menangis
" awas jika aku tahu kamu coba merokok lagi,,, "
" aku akan bakar mulut kamu sekalian " kata Nadia memarahi adiknya.
" iya kak.... " kata Rudy
setelah itu Nadia pergi meninggalkan kamar Rudy. walaupun berlanjut dan kini waktunya sudah berganti malam.
Setelah makan malam selesai Anggara pun memanggil Nadia untuk berbicara.
" Nadia..... " kata Anggara
" ia pak.... " kata Nadia
" kata ibu, tadi siang kamu sedang bersama dengan seorang pria. " kata Anggara
" oh.... "
"'dia hanya teman pak" kata Nadia
" bapak tidak mau tahu, pokoknya jangan sampai bapak tahu kamu memiliki hubungan khusus dengan pria lain. "
" bapak tidak mau itu" kata Anggara
" iya pak.... " kata Nadia menunduk
" sudah, sekarang kamu pergilah belajar " kata Anggara
" baik pak" kata Nadia
Nadia pun kembali kedalam kamarnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!