NovelToon NovelToon

Melihat Senja Bersama Mu

bab 1. pertemuan yang tidak sengaja.

hari semakin malam, seorang wanita masih berkutat dengan pekerjaan nya di sebuah perusahaan bernama aditama grup. sebagai pegawai biasa di sebuah perusahaan yang cukup besar, wanita bernama Anita Paramitha atau biasa di panggil Mitha.

Mitha melihat ke arah arloji nya.

" Sudah waktunya nya pulang." Ujar Mitha sambil tersenyum.

Mitha membereskan barang-barangnya lalu bergegas pulang dengan mengendarai mobil kreditan.

di tengah jalan Mitha di kejut kan dengan sosok laki-laki yang tiba tiba berada di depan mobil nya. dengan cepat Mitha mengerem mobil nya, tapi naas tabrakan tidak bisa di elakkan.

Di jalan raya yang cukup sepi, Mitha dengan panik keluar dari mobilnya. betapa terkejutnya Mitha melihat sosok laki-laki yang dia tabrak terluka cukup parah.

Mitha, mengangkat tubuh laki laki itu, dan memasukkan nya ke dalam mobil dengan susah payah.

sesampai nya di rumah sakit, laki-laki tersebut Langsung di tanggani oleh dokter dan suster di sana.

Mitha sangat panik sekaligus takut terjadi sesuatu kepada laki-laki itu.

" gimana kalau dia mati, aku bisa masuk penjara. aku gak punya nomor keluarga nya lagi." Ujar Mitha dengan panik.

Mitha terus mondar mandir, menunggu dokter selesai dengan laki laki itu. beberapa saat kemudian dokter keluar, dengan cemas Mitha mendekati dokter menanyainya keadaan laki laki itu.

" gimana keadaan nya dok?" Ujar Mitha dengan cemas.

" kami sudah mengobati luka-luka di tubuh nya. kepala nya terbentur cukup parah. untuk saat ini kami tidak bisa mendiagnosa dengan pasti sebelum pasien sadar, hubungi kami jika dia bangun kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada teman ada. kamu bisa melihat dia sekarang. kalau begitu saya pamit pergi" ujar dokter berlalu pergi.

mendengar penjelasan dari dokter, Mitha bisa bernapas lega. Mitha masuk melihat keadaan laki laki itu.

Mitha melihat memar dan luka di tubuh laki-laki itu dengan seksama.

" aku gak tau siapa nama nya, dan dimana keluarga nya. pasti sekarang keluarga cemas mencari keberadaan diri nya." Ujar Mitha sembari melihat wajah laki-laki itu.

di saat Mitha dengan seksama memperhatikan wajah laki laki itu dari dekat. Dia sadar dari pingsan nya.

sontak saja itu membuat Mitha terkejut dan menjauhkan kepala nya dari laki-lali itu.

" akhir nya kamu bangun juga." Ujar Mitha dengan gugup.

" siapa kamu? " kata nya sembari menahan sakit di kepala nya.

" aku orang yang membawa mu kerumah sakit ini, kalau boleh tau siapa ya nama mu? " tanya Mitha.

" aku tidak ingat siapa nama ku." kata nya sambil mengingat.

laki laki itu terus memukul mukul kepala nya karena dia tidak ingat sama sekali tentang masa lalu nya atau pun siapa nama nya.

dengan berlari Mitha memanggil dokter, beberapa saat kemudian dokter datang dan memeriksa laki-laki itu.

" bisa kita berbicara berdua saja, ayo keruangan ku sebentar." Ujar dokter.

di ruangan nya, pak dokter menjelaskan bahwa laki-laki yang dia selamat kan mengalami amnesia.

" akibat benturan yang cukup keras di kepala nya membuat dia kehilangan semua ingatan. untuk saat ini alangkah lebih baik kalau kamu menjaga nya dan tidak memaksa diri nya untuk mengingat masa lalu nya." Ujar pak dokter menjelaskan semua nya pada Mitha.

" terima kasih dok, atas informasinya. kalau begitu saya pamit undur diri." Ujar Mitha berlalu pergi.

Mitha masuk ke dalam ruang rawat, dan melihat keadaan laki-laki itu.

" begini aku tidak tau kamu siapa dan kamu tinggal dimana, tapi aku akan menjaga mu. karena aku gak tau siapa nama mu. aku kasih nama kamu, Shaka. bagus kan." Ujar Mitha.

" oke, kalau boleh tau siapa nama mu." Ujar Shaka menatap Mitha dengan intens.

" nama ku Mitha, kita sekarang menjadi teman." ujar Mitha tersenyum hangat kepada Shaka.

" terima kasih." ujar Shaka tersenyum.

tak terasa waktu berjalan dengan cepat keadaan Shaka berangsur angsur membaik dan sudah di perbolehkan oleh dokter untuk pulang.

Mitha agak ragu untuk membawa nya ke rumah nya, karena dia adalah seorang perempuan apa yang akan di pikir kan oleh orang-orang kalau dia membawa seorang pria ke dalam rumah nya.

Mitha menoleh ke arah Shaka sebentar lalu bergumam di dalam hati nya

" aku bawa saja lah dia kerumah ku, kalau ada yang nanya tinggal bilang kalau dia ada sepupu ku." ujar Mitha di dalam hati nya.

Mitha pun membawa Shaka ke rumah nya yang sederhana cukup untuk mereka berdua untuk tinggal.

" ini rumah ku, selama ingatan mu belum kembali kamu boleh tinggal di sini. kamu tidur di kamar tamu saja yang berada dekat dengan dapur." ujar Mitha sambil menunjuk ke arah kamar yang akan di tempatkan oleh Shaka.

" terima kasih Mitha " ujar Shaka tersenyum lebar layak nya anak kecil di hadapan Mitha.

" oh iya, kamu belum punya baju yang bagus. hari ini aku gajian, aku akan membelikan mu baju yang bagus untuk mu." ujar Mitha sambil memamerkan kartu ATM nya di hadapan Shaka.

Shaka tersenyum kecil melihat tingkah dari Mitha.

" setelah makan kita akan beli semua baju yang kamu inginkan, aku pergi ke dapur dulu ya." ujar Mitha berlalu pergi.

shaka melihat punggung Mitha yang semakin menjauh, Shaka tidak mengerti kenapa dan apa yang terjadi pada nya sebelum kecelakaan itu.

" apa kah aku mempunyai keluarga, kalau punya seharus nya sekarang mereka mencari keberadaan ku." ujar Shaka bingung.

di tengah kesibukan nya memasak makan siang untuk mereka berdua, Mitha melihat Shaka yang terlihat tengah termenung sendiri di sana.

" entah apa yang sekarang dia pikiran."ujar Mitha sambil memasak.

Mitha menoleh kembali ke arah Shaka, dan Mitha melihat Shaka sudah pergi dari sana.

" cepat sekali dia pergi nya." ujar Mitha sedikit kaget.

makanan yang di buat oleh Mitha pun siap, Mitha mencari keberadaan Shaka untuk mengajak nya makan bersama.

Mitha masuk ke dalam kamar nya Shaka, dan menemukan shaka tengah tertidur di atas ranjang nya.

" tidur, biar kan saja lah dia. selama di rumah sakit dia susah banget untuk tidur." ujar Mitha sambil menarik selimut.

Mitha menutup pintu dengan pelan agar tidak membangun kan Shaka. dulu Mitha selalu sendirian di rumah ini sekarang dia punya seorang teman.

Mitha berjalan menuju foto kedua orang tua nya yang terpanjang besar di ruang tamu nya.

" ayah, ibu. sekarang aku tidak sendirian lagi. ibu sama ayah tidak perlu mengkhawatir kan aku lagi." Ujar Mitha sambil menahan tangis nya.

bab 2. kenangan masa lalu

Mitha teringat kejadian 10 tahun lalu di saat kecelakaan itu merenggut kedua orang tua nya di waktu bersamaan, dan membuat nya menjadi anak yatim-piatu.

hari-hari yang di lalui oleh Mitha sangat lah sulit, dia harus berkerja dan juga bersekolah tapi hal itu tidak membuat diri nya menyerahkan akan keadaan yang dia alami.

pandangan Mitha teralih kan saat dia mendengar suara gelas jatuh dari arah dapur, Mitha bergegas pergi menuju dapur dan melihat Shaka yang sudah bangun dari tidur nya.

" Shaka, kamu lagi ngapain?" ujar Mitha terheran-heran.

" aku tadi mau ambil minum, tapi tiba-tiba kepala ku sakit sekali jadi jatuh deh gelas nya. maaf ya Mitha sudah merusak gelas nya."ujar Shaka merasa bersalah kepada Mitha.

" gak apa apa kok Shaka, kepala mu masih sakit sekarang."ujar Mitha mendekat kearah Shaka.

" sudah tidak lagi."Ujar Shaka merasa canggung.

" bagus lah kalau gitu Shaka, sekarang kamu makan terus minum obat nya." ujar Mitha sambil menarik kursi untuk di duduki oleh Shaka.

"terima kasih Mitha."ujar Shaka.

mereka berdua pun makan dengan lahap, setelah selesai makan Mitha berjalan mengambil obat nya Shaka lalu memberikan nya kepada Shaka.

" ini di minum dulu obat nya, biar kamu cepat pulih dan bisa kembali ke keluarga mu." ujar Mitha sambil menyodorkan beberapa biji obat ke Shaka.

Shaka mengambil obat dari tangan Mitha, Shaka meminum semua obatnya.

" kamu sudah makan sama minum obat, sekarang ayo sekarang kita beli baju untuk mu." ujar Mitha dengan bersemangat.

Mitha dan Shaka pergi ke pusat perbelanjaan, Mitha sangat bersemangat memilih kan baju yang bagus untuk Shaka pakai.

tak sengaja Mitha berpapasan dengan mantan pacar nya, dengan tatapan menghina ke arah Mitha dia mengucapkan beberapa patah kata yang cukup menyakiti hati nya Mitha.

" setelah putus dengan ku, kamu berpacaran dengan dia. keliatan nya dia adalah pria yang miskin." ujar mantan dengan nada menghina.

" kita sudah tidak memiliki hubungan apa apa lagi, ku mohon jangan nganggu aku lagi bisa gak!!." ujar Mitha dengan suara meninggi.

" kesal ya, kamu sih sok dulu putusin aku duluan jadi gini kan akhir nya. aku sekarang sudah sukses dan kamu masih gini-gini ajha." ujar nya tak henti-henti nya menghina Mitha.

" aku putus dengan mu adalah sebuah kebahagiaan terbesar hidup ku. aku menyesal sudah mengenal mu dalam hidup ku." ujar Mitha dengan kesal lalu berjalan pergi menghampiri Shaka.

Mitha menarik shaka menjauh dari sana, terlihat raut wajah bingung dari wajah Shaka.

" kita mau pergi kemana?" tanya Shaka.

" jangan banyak tanya, ikut saja dulu." ujar Mitha sambil menarik tangan Shaka menjauh dari sana.

di rasa sudah jauh, Mitha pun bisa bernapas lega.

" akhir nya bisa lepas dari bajingan satu itu." ujar Mitha berkata di dalam hati nya.

Mitha menoleh ke arah Shaka, dan lengan nya langsung melepaskan genggamannya dari tangan Shaka.

" kenapa tadi kita buru-buru pergi Mitha?" tanya Shaka, dengan raut wajah bingung.

" begini tadi ada mantanku yang nyebelin, jadi kita beli di tempat lain saja baju nya." ujar Mitha.

" aku kira tadi apa, ku rasa dua baju ini juga udah cukup Mitha." ujar Shaka sambil mengangkat dua baju.

" baju dari mana ini Shaka?" ujar Mitha terkejut sekaligus panik bukan main.

" ini baju dari toko tadi" ujar Shaka dengan polos nya sambil menunjuk ke arah toko baju yang tadi mereka hampiri.

" ini baju nya belum di bayar Shaka, ayo kita balik ke toko baju itu buat bayar baju nya." ujar Mitha berlari sambil menarik tangan Shaka.

sesampai nya di toko baju itu, Mitha bergegas membayar kedua baju tadi, sambil melihat kekanan dan kekiri.

" untung saja dia sudah pergi." ujar Mitha bergumam.

Shaka terheran-heran dengan tingkah Mitha. Mitha dan Shaka pun pulang kerumah setelah puas berbelanja baju untuk Shaka.

.....

keesokan pagi nya, Mitha bersiap untuk pergi ke kantor. Mitha sudah menyiapkan kan makanan untuk Shaka sebelum berangkat kerja.

Shaka datang menghampiri Mitha yang hendak pergi kerja. Dengan tatapan bingung.

" Kamu mau pergi kemana Mitha? " Tanya Shaka.

" berangkat kerja, kamu jaga rumah baik-baik selama aku berkerja. Makanan sudah aku siap kan kalau lapar tinggal makan saja. Satu lagi, kalau misal nya kamu bosan di rumah jangan lupa di kunci pintunya. ini kunci nya simpan baik baik." Ujar Mitha panjang lebar sambil memberikan duplikat kunci kepada Shaka.

Shaka membalas dengan anggukan kecil diiringi dengan kepergian Mitha. Shaka terus melihat ke arah pintu yang sudah tertutup rapat.

sesampai nya di kantor Mitha di sambut teman kerja nya yang bernama Nara.

Nara berbisik di telinga Mitha " kamu tau anak pemilik perusahaan kita menghilang." Bisik Nara.

" Menghilang karena apa Nara? " Tanya Mitha.

" Aku juga gak tau Mitha, tapi sekarang banyak orang yang ikut mencari keberadaan nya" Ujar Nara.

" dan satu lagi Nara, adik nya sekarang akan mengantikan posisi ayah nya sebagai CEO di perusahaan ini. pada awal nya Kaka nya lah yang akan menjadi penerus tapi karena dia menghilang di gantikan oleh adik nya." Lanjut Nara.

" aku tidak pernah melihat nya selama ini Nara." ujar Mitha.

" dia gak pernah datang ke perusahaan ini, hari ini dia akan datang dan kita semua harus menyambut kedatangan nya." Ujar Nara dengan antusias.

" Mitha cepat kamu siap - siap kita harus jadi cantik di hadapan CEO baru kita" ujar Nara sambil Merapikan make up nya.

tiba-tiba mereka di hampiri Bayu rekan kerja mereka berdua. Dengan panik Bayu menyampaikan informasi kalau CEO akan datang.

" cepat berbaris, kita gak boleh sampai terlambat. CEO kita terkenal galak banget." Ujar Bayu panik.

Mitha dan Nara pun berlari masuk ke dalam barisan. terlihat pria dengan memakai jas berwarna hitam berdiri di hadapan mereka semua.

" perkenalkan nama saya Aksa Prayudha, saya di sini akan mengganti kan posisi ayah saya. jadi saya harap kalian bisa berkerja sama dengan saya. dan saya tegaskan siapa pun yang terlambat maka akan saya pecat pada hari itu juga. kalian mengerti!!!" Ujar Aksa menatap dengan tajam ke arah anak buah nya.

" Mengerti pak " Ujar mereka semua serentak.

tatapan Aksa terfokus terhadap satu orang, lalu Aksa mengalih kan pandangan nya ke arah lain tersirat rasa sedih di dalam hati nya.

" kembali berkerja " perintah Aksa.

Aksa berjalan pergi meninggalkan semua karyawan nya, Nara dan Mitha pun kembali berkerja.

bab 3, kesempatan kedua

Nara merasa ada yang aneh, Nara merasa kalau tadi Aksa melihat ke arahnya cukup lama.

" Mitha, kenapa ya aku merasa tadi pak aksa menatap ku." Ujar Nara.

" Itu mungkin hanya perasaan mu saja, pak aksa tadi kan menatap ke arah kita semua Nara." Ujar Mitha sambil fokus mengetik dokumen.

" iya Mitha, mungkin cuman aku nya ajha yang halu. Mana mungkin pak aksa melihat ke arah ku hehehehe." Ujar Nara tertawa kecil.

di tempat lain Shaka sedang menonton tv, di rumah ini Shaka merasa kesepian dan juga merasa sangat bosan.

dia pun mengambil inisiatif untuk keluar rumah. Shaka berjalan mengelilingi kompleks perumahan.

Shaka merasa dia harus secepat nya mendapatkan kembali ingatan nya. tanpa di sadari oleh Shaka dia di ikuti oleh seseorang.

Shaka pulang, setelah puas berkeliling. di saat Shaka masuk ke dalam rumah pria itu menelpon seseorang.

" aman pak, Target sudah masuk rumah" ujar nya.

pria itu pun, tetap berjaga dia sesuai dengan perintah dari atasan nya.

sepulang kerja Mitha, membeli kan makanan terlebih dahulu untuk Shaka.

Mitha berjalan ke arah dapur lalu menaruh makanan yang dia beli tadi dia sana.

" hari ini, adalah hari yang melelahkan sekali. gara-gara CEO baru itu aku harus berkerja ekstra lebih banyak daripada sebelumnya." Ujar Mitha kesal.

dari arah belakang Shaka, berjalan ke arah Mitha Yang sedang ngomel omel sendiri.

" sedang ada masalah ya di kantor?." Ujar Shaka tiba tiba.

" dari kapan kamu ada di sini?" tanya Mitha.

" baru saja, jawab pertanyaan ku dulu Mitha" Ujar Shaka.

" iya, pokok nya sekarang aku lagi kesal. kamu tau Shaka sekarang di perusahaan kami ada CEO baru. kamu bayangkan kan Shaka, dia itu meminta kami untuk kerja lebih ekstra lagi. kalau dokumen salah sedikit, harus ngulang. kalau dokumen nya gak sesuai dengan seleranya harus di ganti. aku lelah banget karena itu. tapi kalau aku berhenti yang ada aku gak ada pemasukan." ujar Mitha mengeluarkan unek-unek nya dan rasa kesal nya pada Aksa.

" boss mu, sangat ribet ya. kalau boleh tau siapa nama bos mu itu?." tanya Shaka.

" Aksa Prayudha, dia itu orang nya dingin terus ya Shaka. dia adalah orang yang aneh." ujar Mitha.

setelah mendengar nama itu, Shaka merasa kepala nya sangat lah pusing. entah apa yang terjadi pada nya. melihat Shaka seperti itu membuat Mitha dengan cemas dengan nya.

" aku ambil kan dulu Shaka, bertahan lah." ujar Mitha dengan cemas.

Mitha memberi kan obat itu kepada shaka.

" minum Shaka" ujar Mitha sambil memberikan obat.

Shaka meminum obat nya, dan rasa sakit di kepala nya pun berkurang. sekilas Shaka mengingat kenangan nya di masa lalu.

" Mitha, aku sudah mulai ingat dengan masa lalu ku. tapi gak semua nya" ujar Shaka senang.

" senang banget denger nya Shaka, kamu ingat keluarga mu tinggal di mana Shaka?" Tanya Mitha

" enggak Mitha, aku gak bisa ingat dengan jelas tentang masa laluku" Ujar Shaka dengan raut sedih

" jangan sedih Shaka, aku yakin sebentar lagi kamu akan mendapatkan semua ingatan mu " Ujar Mitha.

Shaka membalas dengan anggukan kecil, Shaka merasa sangat senang saat berada di dekat Mitha.

" Shaka, sudah malam. aku tidur dulu ya, oh iya itu makanan nya jangan lupa di makan." Ujar Mitha berlalu pergi.

keesokan nya, di kantor Mitha mendengar suara tangisan di sebelah nya.

saat Mitha menoleh, Mitha melihat Nara menangis tersedu-sedu. Dengan cepat Mitha menenangkan Nara yang sedang menangis.

" Cup cup, ada apa ni Nara, kenapa kamu menangis? Tanya Mitha sambil mengusap punggung nya Nara.

" Huhuhuhu, aku sedih bangettttt...... perkerjaan ku hilang semua. gimana ini hikss hikss aku bisa di pecat." Ujar Nara menangis tersedu-sedu.

" Nara, tenang kan diri mu dulu. coba cek laptop mu pasti file nya ada di sana." Ujar Mitha menenangkan Nara yang sudah sangat panik.

" Aku sudah mencari nya di laptop tapi file nya hilanggggggg." Ujar Nara menangis lebih kencang.

" Aku bantu cari, mana mungkin bisa hilang. Aku yakin file dokumen nya masih ada di laptop mu Nara." Ujar Mitha sambil mencek ke laptop Nara.

Setelah mencari-cari keberadaan file dokumen itu, Mitha mulai curiga kalau ada yang sengaja menghapus file dokumen itu.

Mitha melihat ke sekeliling, hingga pandangan Mitha tertuju kepada sosok perempuan yang menurut Mitha sangat mencurigakan.

Dengan mata yang berkaca-kaca Nara menatap Mitha.

" Mitha, pak aksa tidak akan pernah mengampuni aku. dia pasti akan memecat ku, gimana ni aku gak mau di pecat." Ujar Nara tidak kuasa menahan air mata nya.

sekretaris kepercayaan pak aksa datang menghampiri mereka berdua. dia bernama Reyhan.

" Nara, kamu di panggil oleh pak aksa keruangan nya. Jangan lupa bawa file yang dia minta." Ujar Reyhan dengan tatapan yang tegas.

setelah menyampaikan informasi kepada Nara, Reyhan berlalu pergi.

" Bagaimana ini, pak aksa tiba tiba memanggil ku." Ujar Nara panik

" Mitha doakan aku selamat kali ini." lanjut Nara.

" Iya Nara, semangat." Ujar Mitha

Nara masuk ke dalam ruangan pak aksa dengan perasaan gugup, Dengan kepala tertunduk dia melangkah masuk.

" Pak, maaf dokumen yang bapak minta hilang pak. Saya udah cari kemana-mana tapi gak nemu pak." Ujar Nara dengan kepala tertunduk.

" kenapa bisa hilang hah, dokumen penting seperti ini bisa hilang!!. Apa yang kamu pikirkan sebenarnya. " Ujar Aksa dengan emosi yang menggebu-gebu

" m m maaf pak, saya benar-benar sudah mengerjakan. tadi malam masih ada pak di laptop saya t tapi tadi pagi sudah hilang. Saya benar-benar tidak tau kenapa bisa begitu pak. Saya mohon pak berikan saya satu... Kesempatan lagi pak." Ujar Nara menjelaskan dengan rasa takut yang teramat sangat. Rasa nya sekarang Nara ingin menangis di tempat.

" okey, saya kasih kamu satu kesempatan lagi untuk memperbaiki ini semua. Saya harap besok pagi berkas itu sudah ada di atas meja saya. Kamu mengerti, kalau kamu mengulang kesalahan yang sama lagi seperti saat ini. Maka kamu akan saya pecat" ujar Aksa dengan raut wajah kesal dan marah. Memberikan kesempatan kepada karyawan adalah hal pertama untuk Aksa, setelah melihat Nara begitu takut kepada nya Aksa pun merasa puluh.

" baik pak, saya janji besok pagi berkas itu sudah ada di atas meja bapak" ujar Nara dengan yakin. lalu berjalan keluar ruangan.

Reyhan, merasa sedikit bingung dengan apa yang telah di lakukan oleh atasan nya ini. Karena baru pertama kali dia bisa memberikan kesempatan kepada orang lain.

" tumben sekali bapak, memberikan kesempatan kepada karyawan yang teledor" ujar Reyhan terheran-heran.

" nanti juga kamu akan mengerti, sekarang kamu keluar dari ruangan ku. Aku mau lanjut kerja" ujar Aksa sambil membuka laptop nya.

" okey " ujar Reyhan sambil berlalu pergi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!