NovelToon NovelToon

Forza

Prolog

Agatha Renata adalah seorang gadis yang memiliki kekuatan istimewa yang misterius. Agatha yang memiliki sifat ceria, jujur, ramah, polos dan daya tarik yang istimewa. Sejak Agatha lahir, ia sudah menunjukkan kekuatan yang dimiliki olehnya yaitu kekuatan listrik. Agatha memiliki daya ingat yang cepat bahkan serba cepat dalam memahami.

Rey Andrenata adalah ayah Agatha. Rey adalah seorang peneliti di pemerintahan distrik A. Rey berasal dari keluarga keturunan dokter yang terkenal pada masanya. Tapi Rey telah kehilangan kedua orang tuanya di saat ia remaja karena kejadian krisis peperangan pada masa itu. Orangtua Rey meninggal karena menolong rakyat yang terluka. Mereka terbunuh oleh musuh. Rey adalah seorang lelaki yang bertanggung jawab dalam hal apapun dan sangat penyayang kepada keluarganya.

Ziatara adalah ibu Agatha. Ziatara adalah seorang peneliti pemerintah yang sama seperti ayah Agatha. Ziatara adalah seorang anak yatim piatu sejak kecil, ia sudah menjadi anak panti asuhan sejak kecil. Hingga atas kecerdasan dan usahanya, Zia dapat bekerja bersama dengan Rey di penelitian pemerintahan. Zia adalah seorang yang begitu penuh cinta dan kebaikan namun ia selalu tegas dalam mengambil sebuah keputusan. Zia memiliki keteguhan hati yang sangat kuat dan ambisi yang begitu kuat pula.

Helena adalah seorang manusia istimewa yang di sebut Forza. Helena sangat terkenal dan cukup di takuti di kalangan Forza. Ia memiliki kekuatan listrik dengan tipe petarung jarak dekat maupun jauh. Namun kekuatannya lebih besar jika jarak jauh. Kekuatan yang di milikinya cukup besar sehingga dapat mengimbangi 5 besar rangking Forza Dunia. Helena adalah seorang perempuan yang begitu dingin dan juga memiliki temperamen buruk semasa di kenal oleh Forza di dunia. Karena sifatnya itulah ia tidak memiliki banyak teman.

Elsa adalah seorang Forza tipe penyembuh. Ia memiliki keterampilan penyembuh yang begitu baik dari seluruh Forza di dunia. Dia banyak di cari para Forza, sama seperti Helena. Sama-sama memiliki sifat tidak suka di atur dan juga memiliki kebebasan sendiri dan sulit bergaul. Mereka adalah Forza Independen tanpa adanya organisasi yang menopang mereka berdua.

Altezza Ken adalah seorang pemimpin organisasi Kaze sekaligus Forza terkuat di distrik A. Keluarga Ken yang begitu memiliki kekuasaan di distrik A dan kekuatan Altezza yang di akui oleh seluruh Forza Distrik A sebagai Forza terkuat saat ini. Altezza memiliki kekuatan tipe petarung yaitu kekuatan Angin dan Tanah. Altezza memiliki sifat yang dingin, tidak banyak bicara namun ia cukup perhatian dan penyayang. Hanya saja, sifat lembutnya itu tidak selalu di tunjukan dengan jelas.

Rania Ken adalah adik dari Altezza Ken. Tipe kekuatan Rania sama seperti Altezza, hanya saja Rania tidak memiliki banyak pengalaman dan juga tidak sejenius Altezza. Rania memiliki sifat kekanakan yang selalu manja terhadap orang-orang sekitar sehingga ia selalu melakukan hal-hal yang sesuka hatinya. Tapi Rania adalah seorang adik yang perhatian dan penyayang. Ia juga seorang teman yang setia. Rania Ken adalah salah satu sahabat Agatha.

Kaivan Dev adalah seorang Forza dari keluarga Dev yang menjadi salah satu pion keluarga ternama di distrik A. Kaivan Dev memiliki tipe kekuatan pertarung es yaitu elemen Mizu. Kaivan Dev adalah seorang remaja lelaki yang cukup sembrono dalam bertindak namun ia adalah seorang yang paling setia dalam hal apapun. Ia juga seorang yang terlalu jujur pada keadaan apa yang sedang ia rasakan. Ia juga sedikit mirip dengan Rania yang memiliki sifat sembrono. Mereka berdua seperti itu karena faktor dorongan keluarga yang harus sempurna di mata orang lain.

Alin Alisa adalah seorang anak yang misterius asal usulnya namun ia sudah di urus oleh seorang guru yang memiliki kemampuan Forza. Tipe kekuatan petarung Alin adalah Api yaitu Hi. Kemampuan ini di miliki olehnya karena gurunya yang juga memiliki tipe kekuatan api. Alin Alisa adalah satu-satunya objek penelitian manusia Forza yang berhasil di lakukan oleh gurunya yang bernama dokter Agnia. Alin sudah menganggap Agnia adalah Ibunya sendiri. Alin adalah seorang gadis yang tidak banyak bicara dan juga tidak mudah bergaul. Karena dia selalu ikut Alin sehingga tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi terlalu banyak di lingkungan. Namun dia menjadi salah satu sahabat Agatha.

Agnia adalah seorang Forza yang memiliki kemampuan api dan memiliki ambisi dalam penelitian manusia Forza. Agnia selalu berpindah-pindah tempat untuk tidak pernah di ketahui oleh siapapun tentang penelitian dia terhadap manusia Forza. Agnia telah mengurus Alin dari bayi hingga remaja. Walaupun temperamen ya buruk, Agnia sebenarnya sangat menyayangi Alin.

Elard adalah seorang sekertaris dari Altezza. Elard biasa di panggil El. Elard juga seorang Forza yang memiliki tipe kekuatan petarung yaitu kekuatan satu elemen saja yaitu angin . Ia sudah mengikuti Altezza sejak mereka bersama-sama menempuh pendidikan hingga akhirnya ia bekerja dengan sahabatnya. Elard memiliki sifat yang sangat menghormati dan mengagumi Altezza.

Savero adalah guru pribadi Kaivan Dev. Savero merupakan seorang guru Forza di keluarga Dev. Savero memiliki kekuatan tipe petarung yaitu elemen air yang berkembang menjadi elemen es. Ia juga merupakan teman-teman Altezza dan Elard. Savero memiliki sifat yang setia, tidak banyak bicara namun sangat bertanggung jawab pada pekerjaan ya. Ia juga adalah teman dekat Elard.

Di dunia Forza terdapat 12 Distrik. Distrik A, distrik B dan distrik C terdapat di wilayah barat. Distrik D, distrik E dan distrik F berada di wilayah Selatan. Distrik G, distrik H dan distrik I berada di wilayah Utara. Distrik J, distrik K dan distrik L berada di wilayah Tenggara. Setiap distrik memiliki Forza-Forza terkuat dari zaman ke zaman. Mereka tetap mempertahankan keunggulan yang di miliki mereka. Hanya saja Distrik A tidak begitu di kenal tentang kekuatannya. Karena Distrik A terdapat di wilayah kecil. Hanya wilayah Selatan dan Utara yang menjadi pusat kekuatan Forza terbesar dari zaman dulu.

Manusia Forza bersampingan dengan manusia-manusia biasa. Mereka berbaur seperti layaknya manusia biasa, hanya saja yang membedakan adalah tentang kekuatan khusus yang di miliki oleh mereka. Sehingga mereka istimewa. Walau begitu manusia Forza juga memiliki kekuasan cukup besar pada dunia. Tidak jarang bahwa setiap distrik memiliki keluarga yang cukup berpengaruh di wilayah itu sendiri. Baik segi kekuatan materi, kekuatan politik, hukum maupun kekuatan Forza itu sendiri.

Manusia Forza juga hidup penuh dengan aturan, salah satunya adalah menutupi kekuatan mereka dari kalangan manusia biasa. Hal ini di lakukan untuk keseimbangan dunia. Manusia Forza di anggap sebagai pelindung maupun perusak dunia tergantung dengan sikap pribadi manusia Forza itu sendiri. Kekuatan yang di miliki olehnya untuk kebaikan atau keburukan.

Tragedi Malam Helena

Keheningan malam dengan suara jangkrik yang menjadi alunan musik. Api unggun yang sedang membara menghangatkan sekitarnya. Agatha dan keluarganya sedang berkemah di hutan sebagai acara rutin yang dilakukan setiap tahun. Agatha dan Ayahnya yang bernama Rey Andrenata sedang berada di depan api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka.

"Agatha! Tolong bantu ibu membawa sosis ini." Ucap suara wanita yang terdengar dari dalam tenda.

"Iya Bu." Jawab Agatha yang sedang melirik ayahnya sambil tersenyum dan berjalan menuju ke dalam tenda.

Suara itu adalah suara Ibu Agatha yang bernama Ziatara.

Agatha membantu sang Ibu untuk membawa sosis keluar untuk dipanggang. Sedangkan sang ibu membawa daging beserta bumbu pelengkapnya.

"Berapa banyak makanan yang ibu bawa untuk kita malam ini?" tanya Agatha.

"Seperti biasa, sosis kesukaan Ayah mu. Dan daging sapi kesukaan kita berdua." Jawab Zia.

Mereka berdua saling bertatapan dan tersenyum membawa makanan untuk segera di panggang. Rey dengan segera membantu mereka untuk melanjutkan tahap berikutnya yaitu memanggang sosis dan daging sapi di atas tumpukan api unggun yang sudah menjadi tumpukan bara api.

Mereka bertiga mulai mengobrol banyak hal untuk menghabiskan waktu menunggu makanan yang sedang dipanggang.

"Ibu lihat bintang itu bersinar sangat terang." Jawab Agatha dengan tangan kanan yang menunjuk ke arah langit.

"Yang mana?" tanya Zia yang melihat arah yang ditunjuk oleh Agatha.

"Kenapa cahaya itu semakin dekat?" tanya Zia yang tekejut melihat sesuatu yang ada di langit.

"Brukk............." cahaya terlintas dengan cepat dari langit turun ke arah selatan tempat perkemahan Agatha dan keluarganya.

"Sayang itu apa?" tanya Zia yang bertanya kepada Rey.

"Aku juga melihatnya. Apakah itu bintang jatuh?" tanya Rey yang juga menyaksikan fenomena itu sehingga berdiri dengan memegang kuas olesan bumbu pada daging dan sosis yang terpanggang.

"Apakah itu benar-benar bintang jatuh Ayah, Ibu?" tanya Agatha.

"Sayang, ayo kita periksa." Ucap Rey.

"Ayah, Ibu. Kita tidak meminta permohonan?" tanya Agatha.

"Permohonan apa?" tanya Rey dan Zia bersamaan. Mereka berdua tidak mengerti apa maksud Agatha.

"Ketika ada bintang jatuh maka kita harus membuat permohonan. Permohonan itu akan dikabulkan?" tanya Agatha.

"Hahahhaa." Rey yang tertawa di ikuti Zia yang tersenyum sambil mengelus kepala Agatha. Mereka berdua saling bertatapan dan langsung menatap wajah Agatha yang terlihat sangat polos ini.

"Kenapa Ayah dan Ibu tertawa?" tanya Agatha.

"Baiklah, ayo kita buat permohonan." Ucap Rey kepada Agatha.

Mereka bertiga melakukan sebuah permohonan. Namun sebenarnya hanya Agatha yang membuat permohonan. Rey dan Zia hanya ingin memenuhi keinginan yang diketahui putrinya untuk membuat permohonan pada bintang jatuh.

"Aku ingin sekali memiliki teman. Semoga sekolah baru nanti bisa mendapatkan teman dan juga Ayah, Ibu lebih banyak di rumah." Jawab Agatha dalam permohonannya.

"Sudah?" tanya Rey.

"Sudah Ayah." Jawab Agatha.

"Kau tetap menjadi anak kecil bagi kami." Ucap Zia yang mencium pipi Agatha.

"Ibu, aku sudah berumur 16 tahun. Sudah remaja." Jawab Agatha.

"Iya, iya." Jawab Zia.

"Sayang?" tanya Rey yang sangat penasaran apa yang terjatuh dari cahaya yang di lihat olehnya itu.

"Agatha di sini dulu, ibu dan Ayah ingin memeriksa itu." Jawab Zia.

"Bolehkah aku ikut?" tanya Agatha.

"Jangan, Agatha tolong ayah untuk melihat makanan kita. Ayah dan ibu tidak akan lama. Oke putri ayah?" tanya Rey.

"Baiklah." Jawab Agatha.

"Sebentar ya sayang." Jawab Zia.

Rey dan Zia berjalan menuju cahaya itu mendarat. Sedangkan di tempat lain, cahaya yang baru saja mendarat ke hutan itu adalah sesosok wanita dengan kondisi yang tidak baik.

"Sial!" seorang wanita yang sedang berlumuran darah pada baju dan wajahnya. Cahaya yang barusan mendarat itu adalah wanita tersebut.

"Seorang Helena bisa mengalami kondisi seperti ini." Ucap wanita itu dengan memegang bebatuan yang berada di sampingnya untuk berjalan.

Helena adalah seorang penyihir tercantik dengan kekuatan yang begitu dahsyat. Banyak orang yang mengakui bahkan mengagumi kekuatan yang di miliki olehnya. Namum, ia juga di kenal sebagai penyihir dengan temperamen buruk. Sifatnya yang penyendiri, dingin dan tanpa aturan membuatnya menjadi seorang penyihir yang di incar untuk di bunuh atau di ajak kerjasama. Banyak yang ingin merekrutnya menjadi rekan, pembimbing sebagai guru, kekasih bahkan menjadi musuh.

"Kalau saja para bajingan itu tidak menyerang ku secara bersamaan, aku tidak akan pernah mengalami hal ini. Aku pasti sudah kalahkan mereka satu persatu. Sial!!!" Ucap Helena dengan menggerutu kesakitan atas luka yang ada di tubuhnya dan berdiri perlahan.

Helena perlahan mencoba berdiri dan membersihkan sampah dedaunan yang ada di atas rambut kepalanya.

"Haaaaa...... Jangan fikirkan balas dendam, lebih baik aku mencari tempat untuk memulihkan diri agar kekuatan ku segera pulih. Jangan sampai mereka menemukan dengan kondisi seperti ini. Jika mereka menemukanku, aku tidak akan bisa memulihkan kekuatan lagi." Ucap Helena dengan melihat sekitar hutan.

"Aku harus menemukan cara bersembunyi dan menghilangkan hawa kekuatan ku agar keberadaan ku tidak ditemukan oleh mereka." Jawab Helena yang melihat sekitar.

"Rubah?" tanya Helena yang hanya melihat seekor binatang berubah yang ada di sekitarnya.

Rubah gendut yang berwarna putih keabu-abuan sedang terbangun dari tidurnya akibat cahaya jatuh menjadi diri Helena. Rubah itu membuka kedua matanya dengan mengintip Helena yang sudah ada di depannya.

"Apa aku masuk saja ke dalam rubah itu?" tanya Helena yang berfikir."

"Yah, pasti ini akan berhasil. Aku tidak akan pernah tau hasilnya jika tidak di coba saja." Jawab Helena yang langsung membuat dirinya untuk menyatukan ke tubuh rubah menggunakan kekuatannya. Helena tidak dapat berfikir panjang karena ia sudah merasa bahwa ada yang sedang mendekat.

Helena lebih memilih mengambil resiko untuk bersatu dengan tubuh rubah di bandingkan tertangkap oleh musuhnya. Helena langsung masuk ke tubuh rubah itu dan berhasil. Namun tetap luka yang ada di tubuh manusia tadi juga tidak hilang walaupun Helena sudah menyatukan dirinya kepada tubuh rubah itu.

Helena dengan sekuat tenaga pada sisa-sisa kekuatan miliknya untuk berjalan meninggalkan tempat itu. Di sisi lain, Rey dan Zia sudah sampai pada titik Helena mendarat tadi.

"Tidak ada apa-apa sayang." Jawab Rey yang melihat sekitar dan Zia menganggukkan kepalanya.

"Jika tidak ada apa-apa, lebih baik kita kembali. Agatha pasti sudah menunggu lama." Jawab Zia.

"Iya sayang " Jawab Rey dan mereka bergegas berjalan kembali ke tempat Agatha.

Sedangkan Helena dengan penglihatan yang tidak jelas mengikuti sebuah cahaya dari bara api Agatha. Dengan bulu yang ternoda darah atas luka-luka yang di alami, Helena menjatuhkan dirinya tepat di depan Agatha.

Pertolongan Agatha untuk Helena

Helena yang merasa ada orang yang akan mendekatinya, dengan cepat ia berlari hingga melompat pada satu pohon ke pohon lainnya dengan kekuatan tersisa miliknya untuk melarikan diri. Helena yang sudah menjadi seekor rubah putih dengan kecepatan berlari dan melompat dari satu lompatan ke ranting pohon ke lompatan ranting pohon lainnya menuju cahaya dari bara api dan insting binatang mencium bau makanan, Helena menuju ke arah Agatha.

Agatha yang tiba-tiba dengan matanya melihat dengan jelas Helena yang seekor rubah sedang melompat dari satu pohon ke pohon lainnya hingga mendekat ke arah dirinya. Tapi Agatha semakin melihat dengan jelas bahwa rubah itu berlumuran darah pada bulu putih bersihnya itu. Agatha melihat rubah itu tergelincir dari batang pohon yang ada di depan Agatha.

Tanpa sadar, Agatha dengan cepat berpindah dari tempat ia ke tempat posisi jatuhnya Helena. Agatha dengan cepat membantu Helena yang terjatuh dari pohon. Tubuh rubah Helena yang mendarat pada kedua tangan Agatha.

Helena yang tergelincir dari batang pohon karena ia sudah tidak memiliki kekuatan Forza dan juga sudah banyak kehilangan darah sehingga membuatnya lemah. Helena yang melayang jatuh dari atas hingga tertangkap Agatha dengan redup memejamkan matanya dan tidak sadarkan diri.

"Syukurlah tepat waktu." Jawab Agatha yang merasa bersyukur telah menangkap tubuh Helena yang terjatuh dari pohon.

"Ah, aku tidak sadar bahwa aku melakukannya lagi dengan spontan." Ucap Agatha yang sadar bahwa dirinya memakai kekuatan yang dimiliki olehnya dengan melihat sekitar secara menyeluruh.

"Untunglah tidak ada yang melihat. Untung saja aku berada di hutan dan juga Ayah, Ibu tidak ada di sini." Ucap Agatha yang melihat kanan dan kiri lalu fokus melihat Helena yang ada di kedua tangannya.

Tiba-tiba sang Ibu dan Ayah muncul di belakang Agatha.

"Agatha." Panggil Zia.

"Ibu, Ayah." Jawab Agatha yang berbalik dengan menampilkan diri memegang Helena dan baju yang terkena darah Helena.

"Agatha, apa yang terjadi?" tanya Zia yang terkejut melihat Agatha yang berlumuran darah.

"Sayang apa yang terjadi? Kenapa kau berdarah-darah?" tanya Rey yang dengan segera berlari ke arah Agatha bersama Zia.

"Ayah, ibu, tenang." Jawab Agatha.

Zia langsung memeriksa tubuh Agatha dengan sangat panik.

"Binatang apa ini?" tanya Rey.

"Ayah, Ibu tenang." Jawab Agatha untuk menenangkan kedua orangtua ya.

"Bagaimana kami bisa tenang dengan kondisi mu yang terluka seperti ini." Jawab Rey.

"Kami baru saja meninggalkanmu sebentar dan sudah seperti ini."Jawab Zia.

"Ayah, Ibu yang terluka rubah ini bukan aku " Jawab Agatha.

"Rubah?" tanya Rey dan Zia yang terkejut kembali.

"Bagaimana rubah ini melukai mu? Rubah kecil ini mau memakan anakku ?" tanya Zia.

"Ibu, yang terluka rubah ini bukan Agatha." Jawab Agatha yang berjalan menuju ke arah tenda dan di ikuti Rey dan Zia.

"Sayang tenang, Agatha sudah mengatakan bahwa rubah ini yang terluka." Jawab Rey.

"Ayah, tolong obati rubah ini." Jawab Agatha.

"Sebentar, ayah cari kotak P3K." Jawab Rey.

Zia mengambil selimut yang berwarna putih untuk menjadi alas Helena. Agatha meletakkan Helena di atas selimut yang sudah di sediakan oleh Zia. Rey mulai memeriksa tubuh Helena dan mengobati goresan yang ada di ke empat kaki Helena.

"Ayah, apakah dia tidak apa-apa?" tanya Agatha.

"Sepertinya lukanya tidak terlalu dalam, hanya saja karena terlalu banyak luka yang ada di tubuhnya membuat ia kehilangan banyak darah. Ayah sudah menutup lukanya Untuk menghentikan darah yang terus mengalir keluar. Ayah juga sudah infus rubah ini untuk menangani hipotensi. Tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg, maka umumnya memang perlu diberikan infus dengan cairan atau obat-obatan yang disesuaikan dengan penyebab dari hipotensi tersebut. Dan ayah sudah melakukan penanganan pertama." Jawab Rey yang menjelaskan begitu detail kepada Agatha.

"Apakah kita pulang saja dan membawanya ke dokter hewan?" tanya Agatha lagi.

"Perlu tapi besok pagi saja setelah kita pulang. Saat ini sudah pukul 12 malam, dan jika menempuh perjalanan akan membutuhkan waktu beberapa jam. Sudah tidak ada lagi klinik hewan yang buka." Jawab Rey.

"Baiklah." Jawab Agatha.

"Tenang saja, ayah sudah memberikan pertolongan pertama." Jawab Zia untuk menenangkan Agatha.

"Iya ibu." Jawab Agatha.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Zia yang meminta penjelasan kepada Agatha.

"Setelah ayah dan ibu pergi setengah jam, aku tiba-tiba melihat rubah ini melompat dari satu pohon ke pohon lainnya dengan berlumuran darah. Sampai pada akhirnya rubah ini terjatuh tepat di pohon dekat tenda kita. Aku tidak sengaja menggunakan kekuatan itu untuk menolongnya." Jawab Agatha yang berkata jujur.

"Tidak apa sayang, semuanya baik-baik saja. Kau sudah melakukan hal baik bukan kesalahan." Jawab Zia dengan memeluk Agatha.

"Iya Bu. Ibu, Ayah bolehkah aku memelihara dia?" tanya Agatha.

"Nanti akan kita bahas kembali." Jawab Zia yang mendengar suara perut Agatha bunyi.

Mereka yang sudah selesai mengobati Helena melanjutkan untuk makan malam yang tertunda. Mendengar suara perut Agatha yang sudah mulai keroncongan membuat mereka menikmati makan malam. Setelah itu mereka tertidur untuk menunggu hingga pagi. Dalam satu tenda itu, mereka berempat tertidur. Helena yang berada di pinggir kanan tenda dan di samping Agatha.

"Sayang bangun." Ucap Rey yang membangunkan Zia.

"Sudah pagi?" tanya Zia.

"Iya. Bangunkan Agatha dan kalian pergi dulu ke mobil. Aku akan menyusul setelah membongkar tenda." Jawab Rey.

"......" Zia yang memakai bahasa isyarat dengan maksud hal-hal yang berada di luar.

"Sudah, alat-alat lainnya sudah aku bawa ke mobil dan lingkungan alam sekitar kita sudah di bersihkan dari kegiatan kita." Jawab Rey.

"Baiklah." Jawab Zia.

Zia membangunkan Agatha dan mereka segera ke mobil dengan membawa Helena yang masih belum sadarkan diri. Rey yang menyusul mereka setelah membereskan tenda.

"Kita ke klinik hewan langsung. Ayah tadi sudah memeriksanya, tekanan darahnya normal namun memang belum sadarkan diri. Jadi lebih baik kita memeriksanya kepada yang ahli." Jawab Rey yang telah memberikan penjelasan kepada Agatha. Rey yang sudah mengenal karakter anaknya, paham betul bahwa Agatha sangat menyayangi binatang. Apalagi binatang yang sedang terluka.

"Tenang saja, kita akan membawanya segera." Jawab Zia yang langsung mengelus kepala Agatha dari depan kursi mobil. Agatha duduk di belakang sementara Zia dan Rey duduk di depan mobil.

"Iya. Tapi bolehkah aku merawatnya hingga sembuh?" tanya Agatha.

"Nanti akan kita tanyakkan kepada dokter hewan. Jika memang bisa, ayah akan mengurus administrasinya." Jawab Rey.

Di lingkungan mereka, memelihara hewan apalagi hewan buas harus adanya sertifikat kepemilikan dari badan perlindungan hewan. Oleh karena itu, tidak gampang untuk memiliki hewan peliharaan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!