Siang hari terasa begitu terik, kala matahari terus menyinar terang di atas sana. Seorang gadis dengan pakaian muslim berwarna soft pink yang di padukan dengan kerudung hitam menutup kepala nya, terlihat tengah menunggu seseorang di sebuah Kafe sambil memainkan ponsel nya untuk menghilangkan rasa bosan.
Arshyla Savina, gadis manis berusia dua puluh tujuh tahun itu, kini semakin terlihat cantik, anggun dan bersinar. Dirinya baru saja kembali dari Korea, setelah hampir delapan tahun terakhir. Kini, Indonesia terasa sangat jauh berbeda di bandingkan delapan tahun yang lalu.
Setelah menyelesaikan kuliahnya beberapa tahun yang lalu, Arsy atau yang kerap di panggil Chila oleh keluarga nya itu, memilih untuk menetap di sana. Arsy memilih untuk bekerja di Korea karena masih belum ingin kembali ke Indonesia. Dan kini, dirinya terus saja di paksa hingga tidak bisa menolak untuk tidak pulang.
Sebenarnya dalam beberapa tahun sekali, Arsy juga pulang ke Indonesia, dan ia akan tinggal selama beberapa hari saja sebelum akhirnya kembali ke Korea. Namun, kepulangan nya kali ini berbeda, orang tuanya sudah melarang dirinya untuk kembali ke Korea dan harus menetap di Indonesia.
Ya, beberapa hari lagi, adalah hari ulang tahun pernikahan orang tua nya. Maka dari itu, dia tidak bisa menolak atau mengelak lagi. Tahun tahun sebelumnya, orang tuanya hanya mengadakan acara kecil berupa makan malam keluarga atau kadang juga menyusul dirinya ke Korea. Namun, tahun ini, bunda Anna ingin merayakan pesta yang cukup meriah, dengan mengundang kerabat dan kolega kolega bisnis ayah Rasya.
Dorrr!
Pekik seorang gadis dengan wajah ceria nya langsung mengejutkan Arsy begitu saja. Beruntung, gadis itu tidak sedang minum, atau dia akan tersedak. batin Arsy menghela nafas nya berat.
"Masya'Allah San, bu ustadzah kita semakin cantik ya dan bersinar ya?" ujar salah seorang gadis yang bernama Jesika memuji sahabat nya.
Ya, tamu yang di tunggu oleh Arsy adalah Jesika dan Susan. Anggota Crazy squad yang mereka bangun dulu saat sekolah di bangku putih abu abu, hingga kini masih bertahan. Hanya saja, beberapa tahun silam, Jesika sempat vakum karena sedang mengalami koma di Italia. Arsy dan Susan sering mengunjungi Jesika sesekali. Dan kini ia bersyukur karena Jesika sudah sembuh dan bahkan sudah memiliki anak.
"Iya Jes, semoga pak Ustad nya segera datang dan meminang bu ustadzah," saut Susan tersenyum membuat Arsy berdecak dan menggelengkan kepala nya.
"Aku aminin aja boleh gak?" tanya Arsy tersenyum malu.
"Buahahaha, amiiiiinnnn yang panjang dan kenceng ya Ar," sambung Susan yang langsung tergelak di ikutin oleh Jesika.
"Tapi btw, kamu udah nemuin calon suami Ar?" tanya Susan setelah menghentikan tawa nya.
"Belum, aku belum memikirkan untuk menikah secepet itu. Aku masih ingin meniti karir dulu dan ngembangin bisnis ku." jawab Arsy tersenyum.
Tanpa sepengetahuan keluarga nya, Arsy di Korea membangun bisnis dengan satu teman nya, orang asli Korea. Dan yang mengetahui bisnis itu milik nya, hanyalah para sahabat nya saja. Susan, Jesika dan Naura.
"Yakin hanya karena itu? bukan karena—"
"Oh iya, kalian mau pesan apa? aku tadi udah pesen makanan duluan. Dan aku baru tahu loh disini ada kafe kaya gini, gih kalian pesen dan kali ini aku yang minta traktir ke kalian." ucap Arsy segera memotong ucapan Susan agar tidak membahas kenangan yang pahit dulu.
"Tunggu, kamu yang minta traktir. Aku pikir kamu yang akan men traktir kami!" kata Jesika mendengus setelah mencerna ucapan dari Arsy.
Arsy hanya terkekeh melihat wajah kesal Jesika karena nya. Sementara Susan, ia masih menatap Arsy dengan pandangan sendu, ia tahu di balik keceriaan Arsy saat ini. Gadis itu masih menyimpan luka yang cukup dalam karena kejadian beberapa tahun yang lalu
...~To be continue ......
...Holaaa, welcome to the new room Arshyla......
...Hayo, siapa yang udah nungguin kamar Chila? Maaf yah kayaknya telat lama, tapi bismilah semoga enggak hehehe....
...Fans nya Chila masih stay disini kan? Atau sudah pada lupa dan bahkan pergi? Jangan pergi, yok come back, temenin neng Chila menghadapi lika liku kehidupan nya yang begitu syahdu....
...Udah ah, gak perlu banyak kata sambitan, kita lanjut saja dan jangan lupa tinggalkan jejak ya. Jangan jadi ghoib, kasihan neng Chila nya....
...~Happy Reading~...
Setelah cukup lama berbincang dan bernostalgia bersama para sahabatnya, Arsy pun bergegas pamit untuk pulang.
“Assalamualaikum,” ucap Arsy seperti biasa ketika memasuki rumah.
“Walaikumsalam, Sayang baru pulang? Udah makan belum?” tanya bunda Anna menyambut kedatangan putri nya.
Wanita yang sudah merawatnya sejak kecil, memberikan nya kasih sayang melebihi kasih sayang dari seorang ibu kandung. Kini wanita itu sudah terlihat semakin tua dengan beberapa keriput menghiasi wajah nya, namun meski begitu, bunda nya tetaplah wanita yang paling cantik menurut nya. Tentu saja paling cantik di rumah itu, dan bila di rumah sang mami maka maminya yang tercantik, dan di rumah sang mama maka mama nya yang tercantik.
Jangan heran, Arsy memiliki tiga orang ibu yang sangat luar biasa hebat yang selalu memberikan kasih sayang melimpah untuk nya sejak kecil. Mami Renata, wanita yang sudah melahirkan nya ke dunia. Mama Michele, wanita yang sebenarnya adalah tante nya, namun karena sejak kecil selalu bersamanya, jadilah ia memanggil mama. Dan yang terakhir bunda Anna. Wanita yang sudah menjadi ibu sambung nya selama lebih dari dua pulih tahun, wanita yang sudah mendampingi ayah nya selama ini.
Tidak ada yang Arsy beda bedakan, ia menyayangi mereka sesuai porsi masing masing, dan alhamdulilah tidak ada yang cemburu atau apa. Karena Arsy selalu bisa menempatkan diri di mana pun ia berada.
“Sudah Bunda, tadi Chila ketemu sama Jesika dan Susan. Kami makan siang bareng, makanya telat pulang nya, karena ngaret sampai sore,” Jawab Arsy tersenyum lalu melepaskan pelukan sang bunda.
Teman teman nya dan orang luar memang memanggilnya dengan nama Arsy. Namun keluarga dan kerabat yang sudah mengenal nya sejak kecil, maka akan memanggil nya dengan nama Chila. Itu adalah nama panggilan nya sejak kecil.
“Ya sudah, kamu mandi dulu gih. Sebentar lagi ayah pulang,” ujar bunda Anna menyuruh agar putri nya istirahat.
“Victor belum pulang Bun? Katanya hari ini dia pulang ke Jakarta?” tanya Arsy seraya mencari keberadaan adik nya.
“Entahlah, anak itu memang susah tepat waktu. Paling masih di jalan sama teman teman nya,” jawab bunda Anna terlihat menghela napas nya berat.
“Vito sama Fa’az ikut juga?”
“Tentu dong Sayang. Ayah kamu itu kurang kerjaan, makanya mau membuat acara segini besar nya, otomatis akan banyak mengundang teman dan kerabat serta rekan bisnis nya,” ucap bunda Anna terlihat menghela napas nya dengan berat.
“Baiklah, kalau begitu Chila ke kamar dulu ya Bunda. Nanti Chila turun kalau ayah dan Victor sudah kumpul.” Arsy kembali mencium pipi bunda nya lalu segera bergegas ke dalam kamar.
Tubuh nya sangat terasa letih dan lelah, ia baru saja tiba di Indonesia pagi tadi sekitar jam sembilan. Bukan langsung istirahat, namun ia malah memilih pergi keluar untuk bertemu dua sahabat nya, jadilah ini ia semakin merasa lelah.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Chila memilih untuk menunaikan sholat ashar terlebih dulu, sebelum akhirnya ia tidur. Dan tak lupa, ia memasang alarm jam setengah enak sore agar tidak terlambat menunaikan sholat Maghrib dan acara makan malam bersama keluarga nya nanti.
‘Ya Allah, hamba percayakan semuanya kepada Mu. Dan hamba yakin, bahwa jalan Mu akan jauh lebih indah dari yang selama ini hamba bayangkan,’ gumam nya sebelum pada akhirnya ia menutup mata memasuki alam mimpi.
...~To be continue .......
Lanjut gak nih? tinggalin jejak dong biar gak goib, dan bikin Mom semangat update ✌🏻✌🏻😍😍😍
...~Happy Reading~...
“Kakak!” pekik seorang laki laki remaja yang langsung berlari menaiki tangga untuk menghampiri sang kakak.
“Astagfirullah, Victor. Kamu ini ih!” Arsy langsung tergelak ketika tiba tiba ia di peluk dan di gendong oleh adik nya menuruni tangga.
“Biar kakak gak capek,” ucap laki alki dua puluh tahunan itu dengan gemas dan menurunkan sang kakak di kursi yang berada di meja makan.
Begitulah Arsy bila di rumah, ia tidak hanya di ratukan oleh sang ayah. Namun juga ketiga adik nya yang selalu memanjakan nya dan menyayangi nya. Entah kebetulan atau memang sudah Takdir nya, Arsy memiliki tiga orang ibu, tiga orang ayah dan tiga orang adik yang berjenis kelamin laki laki semua.
Jadilah Arsy selalu merasa menjadi ratu bila sedang berkumpul dengan para saudara nya.
“Katanya kamu mau jemput kakak di Bandara, kenapa kamu malah baru pulang hem?” tanya Arsy pura pura marah kepada adik nya.
“Maaf Kak, Victor terpaksa. Sebenarnya, Victor mau pulang dari kemarin, tapi kemarin ada insiden kecil, jadi ya udah terpaksa kami pulang pagi tadi. Dan insiden itu terjadi lagi, kami ketinggalan pesawat, yang akhirnya kami mutusin buat naik bis. Kakak tahu gimana capek nya aku,” ucap Victor itu mengadu kepada sang kakak.
“Kamu naik bis? Dari jogja ke Jakarta? Serius?” pekik Arsy tak percaya.
“Terpaksa,” keluh anak laki alki remaja itu menghela napas nya berat.
“Yang maksa mau ikut kuliah ke Jogja siapa?” sindir ayah Rasya yang sejak tadi terdiam, kini ikut bersuara.
“Setia kawan Ayah.” Jawab Victor sedikit mendengus.
“Sudah sudah, sekarang kita makan dulu. Jangan debat di meja makan, habis ini ada yang mau bunda bicarakan sama Chila, ya Sayang.” Tutur bunda Anna dengan begitu lembut.
“Ada apa Bunda?” tanya Arsy sedikit mengerutkan dahi nya.
“Nanti ya Sayang, kamu harus makan dulu. Bunda masakin makanan kesukaan kamu,” jawab bunda tersenyum.
“Kenapa makanan kesukaan Victor enggak Bunda? Victor anak tiri banget sih,” saut Victor kembali mendengus.
“Kamu sudah biasa bunda masakin, besok besok masih bisa. Kakak sudah lama gak pulang dan ini baru berkumpul lagi sama kita,” ucap bunda Anna tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
“Sudahlah, jangan iri. Makanan kesukaan ayah saja juga tidak di buatkan, kalau kakak kamu pulang, maka dunia bunda hanya untuk kakak kamu,” sindir ayah Rasya sedikit melirik ke arah istrinya.
Bunda Anna tidak menjawab lagi, ia hanya mencebik kesal dan sibuk dengan putri nya. Memang fakta yang di katakan sang suami, dunia Anna memang akan selalu untuk Chila bila gadis itu berada di rumah. Dan ayah Rasya sama sekali tidak cemburu, justru ia bahagia karena istrinya mau menerima putri nya dengan sangat tulus dan memberikan nya kasih sayang yang begitu melimpah.
Begitu pun dengan Victor yang sebenarnya juga tidak cemburu, hanya saja itu adalah bumbu bumbu keharmonisan keluarga nya untuk selalu bercanda dan mengobrol bersama.
“Nanti kapan kapan kakak mau ikut kamu ke Jogja ya? Emmt setelah acara anniversary ayah dan bunda. Kakak mau jalan jalan ke sana,” ucap Arsy setelah menyelesaikan makan malam nya.
“Kakak mau ikut ke Jogja? Emang boleh? Bukankah kakak akan segera—“
“Victor ... “ tegur bunda Anna segera memotong ucapan putra nya dan menggelengkan kepala.
Bunda Anna merasa ini belum waktunya, karena masih makan malam. Rencana nya bunda dan ayah akan berbicara dengan Arsy usai makan malam.
...~To be continue .......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!