Bosan..... Yaaaa, itu yang di rasakan oleh seorang gadis cantik bermata hazel. Yang kini tengah duduk di kursi balkon kamarnya. Padahal ia memiliki seorang tunangan ,namun ia merasa dirinya adalah seorang jomblo.
Sesekali ia menghembuskan nafasnya, karena perasaan bosan yang di landanya saat ini.
Sofia Larasati Putri Anderson, anak ketiga dari 4 bersaudara dan seorang putri satu-satunya di keluarga yang di segani dan juga kaya raya, baik di negaranya ataupun di di luar negaranya.
Ia memiliki seorang 2 kakak laki-laki dan 1 adik laki-laki.
Samuel Davis Anderson, kakak pertama dari pasangan Ravindra Anderson dan Viona Walton Anderson. Ia di percaya ayahnya untuk menjadi CEO di perusahaan keluarganya. Sam sudah menikah dengan wanita yang di cintainya dan memiliki putri kecil yang sangat menggemaskan .Yang kini berusia 2 tahun dan Anna istrinya pun ,kini tengah hamil lagi 5 bulan.
William Walton Anderson, kakak kedua Sofia. Yang selisih usianya dengan Sofia hanya terpaut 2 tahun. Wil, sampai sekarang masih enggan untuk memikirkan yang namanya pernikahan. Ia masih enggan terikat dalam sesuatu hal yang sakral, karena ia masih senang berkelana berkeliling dunia. Walau William juga di beri perusahaan oleh ayahnya, ia masih senang melanjutkan hobinya memotret pemandangan.
Sofia Larasati Putri Anderson, nama Larasati ia dapatkan dari neneknya yang turunan asli Indonesia. Sofia yang akrab di panggil Fia adalah puteri ketiga, ia baru lulus kuliah belum lama ini. Statusnya pun sudah bertunangan dengan pria pilihan neneknya. Walau sebenarnya ia sudah menolak, namun ternyata sang nenek kekeh menjodohkan Fia dengan cucu sahabatnya.
Fia yang pada dasarnya anak penurut dan sangat menyayangi neneknya pun akhinya menerima perjodohan tersebut. Ia sedang melamar mencari pekerjaan, walau ayahnya sudah berkali-kali meminta Fia bergabung masuk perusahaan keluarganya. Namun ia menolak, karena ingin mencoba seperti teman-temannya mencari pekerjaan. Dan ingin memulainya dari nol dengan kerja kerasnya sendiri, ia pun memberikan pengertian pada ayahnya, bila nanti ia pun pasti akan bergabung di perusahaan keluarganya.
Chandrika Anderson adalah putra bungsu, adik yang sangat Sofia sayangi. Saat ini Andri masih duduk di bangku kelas 3 SMA, Andri sangat dekat dengan Sofia di bandingkan dengan dua kakak lainnya. Karena Sam dan Wil sangat suka menggoda dan menjahili Andri, sehingga membuatnya enggan untuk dekat dengan mereka. Walau begitu mereka adalah 4 saudara yang saling menyayangi, meski selalu terjadi perdebatan bila mereka semua sudah berkumpul.
Bram Pramudya adalah nama tunangan Sofia, mereka sudah bertunangan dari 2 tahun yang lalu. dan akan melangsungkan pernikahan 1 bulan yang akan datang.
Namun ,sudah 6 bulan terakhir ini sikap Bram terasa berbeda pada Fia. Beberapa bulan kemarin Fia memang di sibukkan dengan masalah ujian, skripsi dan juga wisuda. Makanya Fia tidak terlalu menyadari perubahan sikap Bram, namun akhir-akhir ini ia mulai merasakannya. Setiap kali Fia mengajaknya untuk keluar, Bram pasti memiliki alasan untuk menolaknya secara halus.
Puncak perubahannya adalah ketika Bram pernah mengajak Fia ke hotel dan memimta Fia mengikuti apa maunya, yaitu berhubungan layaknya suami istri. Bram mengatakan bila mereka pun akan segera menikah, jadi tak ada salahnya bila mereka melakukan hal tersebut.
Fia tetap enggan mengiyakan mau Bram, Fia tidak ingin merusak kehormatannya hanya karena rayuan sesaat. Dia menjaga kehormatannya untuk pria yang halal menyentuhnya kelak. Karena walau mereka telah bertunangan, belum tentu mereka akan duduk berdampingan di atas pelaminan dan mendengar kata Sah dari para saksi.
Dan ia juga tidak mau bila harus merusak kepercayaan yang di berikan kedua orangtuanya.
Sejak penolakan itu, jelas terasa perubahan Bram. Walau ia mengatakan kata sayang ,namun tidak dengan sikapnya. Bram memang mencintai dan menyayangi Sofia, namun sebagai pria dewasa. Bram pun nyatanya tidak bisa menahan nafsu kelelakiannya, apalagi Bram berteman dengan lingkungan yang salah.
Walau tidak pernah menyentuh barang haram seperti obat-obatan atau minuman beralkohol, namun nyatanya ia berani menyentuh dosa lain. Yaitu berzinah dengan yang bukan mahromnya.
tut...tut..tut...
ceklek
" Assalamu'alaikum sayang" salam dari seseorang si sebrang sana.
"Wa'alaikumsalam, Bram . Kamu sibuk gak hari ini? ini weekend kan, kita jalan yuk. Jalan-jalan keluar, aku bosen banget nih. Akhir-akhir ini kamu selalu beralasan sibuk." jawab Fia
"Maaf sayang, hari ini aku masih sibuk. Maaf ya, aku gak bisa nemenin kamu hari ini. Kalau besok gimana? Besok aku free, nanti aku temenin kemanapun yang kamu inginkan." jawab Bram
"Ohh...Gitu ya, oke deh kalo gitu. Ya udah aku tutup teleponnya, jangan lupa makan siang, jangan terlalu sibuk dengan pekerjaan. Assalamu'alaikum." ucap Fia
" Iya sayang, maaf ya...Wa'alaikumsalam"
Panggilan itu pun terputus
"Huft..... membosankan sekali, apa yang harus aku lakukan? Aku ajak Mia aja deh, dia sibuk gak ya?" ucapnya pada diri sendiri
Ia pun menghubungi sahabat dekatnya.
"Assalamu'alaikum Mi" salam Fia saat sudah terhubung
"WA'alaikumsalam....kenapa woy, lesu amat suaranya." jawab Mia
"Mia, lu sibuk kagak? jalan yok...bosen banget gue" ajak Fia
"Hayu kuys...gaskeun lah, kebetulan jenuh banget gue. Bonyok lagi ga ada di rumah, keluar kota mereka." jawab Mia
"Siapa jemput siapa nih? Gue udah siap soalnya" tanya Fia
"ya udah ,lu aja yang kemari. Gue siap-siap dulu" jawab Mia seraya bangun dari ranjangnya.
" Pake motor aja ya, lu juga bawa motor sendiri." titah Fia
"Sipp lahhh, dah lama kita ga turun ke lapangan pake motor ." ucap Mia semangat.
Mereka pun mengakhiri panggilan tersebut.
Fia mengganti bajunya ,menggunakan celana panjang semi levis berwarna hitam dan baju kaos kebesaran berwarna putih. Ia pun menutupi bajunya dengan jaket berwarna biru gelap, rambutnya ia ikat tinggi ke atas.
Outfit hari ini, Fia ingin menggunakan setelan saat dimana ia masih suka nongkrong dengan teman-temannya saat ia masih aktif ikut balap motor. Walau ia terlihat anggun jangan salah, ia adalah pemegang sabuk hitam dalam beladiri. Sudah banyak piala yang ia dapatkan dari segala pertandingan beladiri tersebut. Selain itu ,ia juga ahli dalam menggunakan samurai dan senjata api. Di dalam keluarganya tak ada larangan dalam mengasah hobi dan kemampuannya.
Justru tuan besar Anderson bangga dengan setiap kemampuan yang di miliki anak-anaknya. Namun Sofia diminta merubah penampilannya atas permintaan neneknya dan juga tunangannya. Mau tak mau ,Sofia pun menurut pada mereka.
Dan entah kenapa ,hari ini ia ingin sekali berpenampilan seperti ini. Fia merindukan motor kesayangannya, ia pun keluar dengan hanya membawa ponsel dan dompet kecilnya. 2 benda tersebut ia masukkan ke dalam saku kanan kiri jaketnya.
Saat ia menuruni tangga, ia berpapasan dengan adik kesayangannya.
"widiiiiihhhh.....mau kemana nih kak?" tanya Andri
"Main dong keluar ,masa ngerem mulu di kamar. Yang ada lama-lama kakak jamuran. Ya kali bertelur emas... " jawab Fia
"Tumben banget pake setelan kaya gini lagi, udah lama banget ga gini." ucap Andri
"Lagi kangen aja dek, kangen sama si Jagur. Kakak mau jalan sama kak Mia, mama sama papa kemana?" tanya Fia
" Mama papa tadi pamitan mau ke undangan relasinya di luar kota. Kayanya bakalan pulang malem. " jawab Andri seraya sibuk dengan ponselnya, Fia pun mengangguk.
...****************...
Happy Reading All..... 🥰🥰🥰
" Kalo kak William kemana?" tanya Fia , ia bertanya kakaknya itu. Karena semalam William baru kembali dari Pulau Seribu.
"Masih tidur kayanya, tadi turun cuma ambil minum doang." Andri berbicara sembari sibuk melipat lengan kemejanya sampai siku.
"oooooohhhh....dih ,gaya bener adeknya kakak. Mau kemana nih?" tanya Fia seraya mengacak rambut Andri.
"Isshhhh...kakak" Andri pun menggerutu seraya merapihkan kembali rambutnya.
"Cieeee..... Gak biasanya kaya gini, udah ada cemceman ya? Ga terima banget kayanya kalo rambutmu berantakan." Fia pun menarik turunkan alisnya.
"Biasalah, anak muda kak. Emangnya kak Wil, yang setia sama status jomblonya. Andri mau jalan kak, mumpung doi mau di ajak main keluar. Nanti Andri cerita , Andri berangkat ya kak...Assalamu'alaikum" pamit Andri seraya mencium punggung tangan Fia.
"Wa'alaikumsalam....hati-hati bawa mobilnya dek" teriak Fia, yang di jawab dengan acungan jempol oleh Andri .
Sebelum keluar , Fia pun menyempatkan diri untuk melihat Wil di kamarnya. Saat ia masuk, terlihat remang-remang keadaan kamar kakak keduanya itu. Karena hanya ada sinar dari cahaya matahari yang terhalang gorden tebal. (Gorden kak Jill...eaaa) 😆
"Astaghfirullah kak..... udah jam 9 ini. Masih molor aja" gerutu Fia seraya menyibakkan gorden, sehingga tidur Wil pun terganggu.
" Apa sih dek, masih pagi juga. Kakak masih ngantuk ini." Bukannya bangun, William malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
" Kak Will bangun, udah jam 9 ini. Matahari aja udah muncul dengan cahayanya yang terang, tapi tak seterang hatiku." tegur Fia seraya menarik selimut.
"Ck...mau kemana kamu? tumben banget pake baju kaya gitu lagi?" tanya William setelah mendudukkan tubuhnya, dengan rambut acak-acakan dan suara seraknya khas bangun tidur.
'Tampannya kakak gue' gumam Fia dalam hati seraya menggelengkan kepalanya.
" Mau jalan sama Mia, kangen Fia sama si Jagur. Kasian udah 2 tahun di anggurin, cuma di panasin doang tiap hari. Kaya hubungan Fia cuma di iket doang, di perhatiin nggak" Fia memang selalu ceplas ceplos pada kakaknya yang satu ini.
"Emang kemana si Bram?" tanya William dengan nada tidak suka. Dari awal , ia memang tidak setuju dengan pertunangan Fia dan Bram. Entahlah, filling nya sebagai kakak , sangat tidak baik.
"Entahlah... Tadi waktu di ajak jalan, alesannya selalu sama. SIBUK!" jawab Fia malas, ia pun merebahkan tubuhnya dan menaruh kepalanya di pangkuan Wil.
William pun mengusap sayang kepala adik perempuannya.
"Bangun kak, sarapan gih. Apa mau aku minta tolong mbaknya bawain sarapan ke kamar? Fia mau pergi ke pantai ma Mia, nanti gak ada yang ngingetin kakak buat makan." ucap Fia yang masih enggan bangun.
"Nyuruh kakak bangun, tapi kamu masih tiduran di sini." gerutu Will, membuat Fia pun bangun dan terkekeh.
" Ga usah, biar kakak turun aja. Ya udah gih, keburu siang nanti. Kakak mau mandi dulu." William pun turun dari ranjang dan berjalan masuk ke kamar mandi.
" Fia berangkat Assalamu'alaikum" teriak Fia seraya keluar kamar .
William hanya menjawab salam Fia dalam hati.
Fia pun jalan ke garasi tempat motor sport kesayangannya parkir, Fia menaiki motornya dengan gagahnya. Sebuah motor sport berwarna hitam dan merah, motor yang selalu ia pakai untuk balapan di sirkuit. Setelah berpamitan pada penjaga, Fia pun melesatkan motornya ke kediaman sahabatnya Mia Thompson.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk ke rumahnya Mia menggunakan motor. Hanya 15 menit, ia pun memarkirkan motornya setelah masuk gerbang. Setelah manaruh helm nya di atas motor, ia pun masuk ke dalam rumah seperti biasanya.
Setelah mendengar jawaban salamnya , ia pun langsung duduk di sofa ruang tamu. Para pelayanpun sudah mengenal Fia, sahabat anak majikannya sedari bangku SMP.
Para pelayan di rumah Mia , sangat menyukai Fia. Karena walau Fia merupakan anak konglomerat, ia tak pernah sombong dan selalu berlaku sopan pada siapapun.
Di antara anak-anak Anderson, hanya Fia yang tidak mau kehidupan pribadinya tersorot oleh media. Maka dari itu, sampai sekarang tidak ada yang tau bila Fia adalah salah satu pewaris keluarga Anderson. Kecuali keluarga Bram dan keluarga sahabatnya.
" Non Fia, non Mia masih ada di kamarnya. Non Fia mau mbak buatin minum apa?" tanya salah satu pelayan Mia yang usianya lebih tua sedikit dari Fia.
" Ga usah mbak, kaya sama siapa aja. Nanti kalo Fia haus ,bisa ambil sendiri. Oya mbak, kan Fia udah sering bilang jangan panggil Fia non. Fia ga suka loh mbak " jawab Fia
" Eh, iya maaf neng Fia . Mba lupa hehe" ucap pelayan itu cengengesan sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal
" Ya udah kalo gitu mba permisi ke belakang ya neng, mau lanjutin kerjaan mba." pamit pelayan tersebut
"siiippp....lanjut aja mbak" jawab Fia seraya tersenyum
Sembari menunggu Mia ,ia pun menyalakan ponselnya. Membuka semua aplikasi yang ada di ponselnya, tak ada yang menarik. Ia pun berniat menyimpan kembali ponselnya, namun tiba-tiba ada satu notifikasi yang keluar dai salah satu sosmednya.
Karena iseng, ia pun membuka notifikasi tersebut. Ternyata pemberitahuan tersebut dari akun seorang perempuan yang selama ini membencinya. Sejujurnya sampai saat ini ia tidak tau alasan perempuan itu membenci dirinya.
Tak ada yang aneh pada postingan tersebut, hanya foto seorang pria dari belakang yang tangan si pria berpegangan dengan dirinya. Dengan caption " My sweet Love" , Fia pun menggelengkan kepalanya. Saat ia akan keluar dari aplikasi tersebut, ada yang membuatnya tertahan.
Sebuah jam tangan yang di pakai oleh si pria, ia sangat mengenali barang tersebut. Karena ia yang memberikan barang tersebut padanya saat ulang tahun pria itu, setahun yang lalu. Dan barang tersebut pun adalah barang Limited Edition, hanya keluar 2 barang. Tak terlalu terkejut sebenarnya, apalagi dengan perubahan Bram beberapa bulan terakhir ini.
Akhirnya, Fia pun tak mau ambil pusing. Sampai saat ini ia belum melihat dengan mata kepalanya sendiri, maka ia belum akan bertindak apapun.
' Semoga hanya perasaanku saja' gumam Fia dalam hati seraya mengedikan kedua bahunya.
"Wooyyy.... diem-diem bae, ngelamunin apa mpok. Ngapa kagak naik ke atas, malah nunggu di mari? Hayu..... gaskeun sis" ucap Mia mengejutkan Fia, hampir saja Fia menjatuhkan ponsel yang sedang ia pegang.
" Lu ya Mi, kebiasaan. Kalau ponsel gue sampe jatoh gimana? " Fia pun menggerutu karena kesal
" Yaelah... jangan kaya orang susah napa Fi, anak sultan mah gampang. Ponsel rusak ,tinggal jentikin jari juga langsung datang babang jin bawa yang baru." ucap Mia terkiki geli, membayangkan Fia memiliki seorang Jin .
Fia pun memutar malas bola matanya.
" Cus ahhh..... lu pake si Rexie kan?" tanya Fia
" Cemon, yoilah...dah lama gue ga nunggangin kuda besi gue si Rexie" jawab Mia semangat
Mereka pun berjalan keluar rumah, Mia berjalan ke garasi untuk mengambil motor sport nya yang berwarna putih. Motor sport pemberian dari Fia ,saat ulang tahunnya ke 17 tahun.
"Mau kemana kita sekarang?" Mia bertanya seraya menggunakan helm full face nya sewarna dengan si Rexie, begitupun Fia menggunakan helm nya yang berwarna hitam polet merah.
" Agak jauhan lah mainnya, gimana kalau kita pantai tempat biasa kita kumpul sama anak-anak? Kayanya makan ikan bakar bu Ima enak.. Duh , jadi ngiler gue." jawab Fia seraya memabayangkan ikan tersebut.
" Kuy lahhhhh...mang bukain gerbangya" teriak MIA
...****************...
Kuyy lahhhh kita mantai.....
💞💞💞💞💞
" kuy laaahhhh....mang bukain gerbang " teriak MIA
" Siap non" jawab mang Ujang seraya menggeser gerbangnya agar terbuka.
Mereka pun men stater motornya, tak lama mereka melesatkan motornya keluar pekarangan rumah Mia, menuju pantai yang jaraknya memakan waktu 2 jam bila menggunakan motor.
Fia dan Mia saling susul menyusul di jalanan, mereka mengendarai motor seolah jalanan adalah milik mereka. dengan lihainya mereka menyalip beberapa kendaraan beroda 4.
Saat di lampu merah mereka berhenti, motor Fia bersisian dengan sebuah mobil avanza berwarna putih. Jendela mobil yang transparan , memperlihatkan seorang anak perempuan di kuncir dua. Anak itu memperhatikan Fia, Fia yang merasa dirinya di perhatikan pun menoleh ke samping kiri.
Saat ia melihat, anak permpuan itu tersenyum, Fia pun membuka kaca helmnya. Walau Fia menggunakan helm full face, anak perempuan itu bisa melihat bila Fia tersenyum.
' Menggemaskan ' gumam Fia
Lampu pun berubah hijau, anak perempuan itu melambaikan tangannya seraya mengembangkan senyumnya, yang di balas salam hormat dua jari oleh Fia. Fia pun kembali melesatkan si Jagur, begitupun dengan Mia.
Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya mereka pun sampai ke tempat tujuan. Mereka pun memarkirkan motornya bersisian, dan membuka helm. Masih di atas helm seraya menaruh helm di badan motor depannya, Fia tidak langsung turun dari motor. Ia menghirup udara pantai dengan sangat dalam dan menghembuskannya dengan perlahan, seraya menatap ke arah pantai yang menyajikan deburan ombak.
" Hayu beib, perut gue udah keroncongan nih. Minta di kelonin ikan bakar." ajak Mia yang sudah berdiri di samping Fia
Fia pun tertawa kecil mendengar ucapan Mia. Ia pun langsung turun dari motornya dan menggandeng tangan Mia untuk masuk ke sebuah rumah makan yang posisinya tidak terlalu jauh ,tapi juga tidak terlalu dekat dengan pantai.
Mereka pun berjalan ke tempat biasa mereka duduk dengan kawan klub motornya, yaitu di pojokan paling belakang. Namun mengarah pada pantai.
Fia pun mengangkat tangan memanggil pelayan.
"Mba Fia, kemana aja nih ? udah lama banget perasaan ga ke sini." sapa seorang pelayan yang sudah akrab dengannya
"Eh...kak Ros, ada aja kak. Sibuk sama kuliah, makanya gak pernah main jauh sekarang mah kak. Bertelur di dalam kamar mengerjakan tugas yang menumpuk dan skripsi. " jawab Fia tersenyum
" Sekarang udah senggang ya, berarti udah lulus dong." sambung Pelayan itu lagi
"Alhamdulilah kak Ros, sekarang lagi jadi Pengacara nih kak. pengangguran banyak acara, makanya bisa berkeliaran lagi." ucap Mia terkekeh, Ros pun ikut tertawa
"Bisa aja mbak Mia, mau pesan apa mbak Fia sama mbak Mia nya?" tanya pelayan tersebut
"Biasa kak Ros, ikan Gurame bakar sama sambel matahnya ya 2. Sama minumnya es Lemon, jangan lupa sama..." ucapan Fia pun terpotong
"Sama es krim coklat dan vanila kan mbak?" tanya Ros
"Pinter......ga pake lama ya kak, minimal eskrimya dahulukan.hehehe" ucap Mia
Rosa pun mengangguk dan pergi untuk menyiapkan pesanan mereka. Kondisi resto pun tidak terlalu ramai, karena bukan hari weekend mungkin.
Mia pamit ke kamar mandi, Fia yang tak ada kegiatan pun kembali membuka ponselnya. Dan saat mereka asyik dengan kegiatan masing-masing, ternyata ada sepasang kekasih dan segerombolan berbaju hitam masuk.
Sepasang kekasih yang perempuannya bergelayut manja di lengan sang pria, mereka duduk di depan tempat Fia duduk yang hanya berjarak 2 meja darinya.
Sedangkan segerombolan pria berbaju hitam, yang salah satunya merupakan seorang CEO yang tampan dan juga memiliki tubuh proposional, yang banyak di gilai wanita. Namun juga terkenal dengan seorang CEO dingin. Mereka memilih duduk tepat di belakang Fia duduk.
Sebelum pria itu duduk, ia sempat melirik pada Fia yang sedang fokus pada ponselnya.
Tak berapa lama Fia pun menyudahi memainkan ponselnya, saat pesanannya sudah tiba.
"Mbak Fia ,ini pesanannya. Ga ada yang lupa kan ya? " ucap Rosa
Fia pun mengecek pesanannya dan tersenyum
" Sippp...lengkap kak Ros, nanti kalo Fia ada pesenan lain. Fia panggil kak Ros," ucap Fia semangat.
" Oya kak, aku mau di bungkus 12 dong buat di bawa pulang." ucap Fia lagi, saat Ros akan meninggalkan Fia
" Siap mbak Fia, kalo gitu saya tinggal ya mbak." pamit Ros yang di angguki Fia. Fia pun mebaca do'a sebelum memulai makan. Ia pun langsung menikmati eskrimnya ,cuaca yang panas membuatnya ingin langsung menyantap habis eskrim tersebut.
Suapan pertama, membuatnya merem melek dan menggoyangkan kepalanya. Seolah mendapatkan mainan yang telah lama di inginkan, ia pun memakan eskrim itu dengan menggoyang kakinya. Saat ia tak sengaja menatap ke depan.
Fia di kejutkan dengan penampakan seorang pria yang sudah beberapa bulan ini berubah. Ia pun memperhatikan siapa wanita yang ada di samping pria itu.
" Ck..." decak Fia seraya menyunggingkan senyum smirk nya, ia pun kembali melanjutkan makan eskrimnya hingga tandas. Sesekali, ia pun melihat ke depan. Penasaran dengan apa saja yang di lakukan dua sejoli itu.
" Woy...ngelamun bae" tegur Mia yang baru saja kembali
"Lama banget lo di toilet, ngapain? kencing batu lo?" ucap Fia kesal, seraya melirik kembali ke arah depannya.
"Liat apa sih lo?" tanya Mia yang telah duduk di depan Fia
"Awas, pindah lo ke sini. "titah Fia, Mia yang kesal pun tak urung melakukan yang di minta oleh Fia. Mia pindah ke samping Fia, karena penasaran dengan apa yang di lihat Fia. Mia pun mengikuti arah pandangan Fia.
Saat ia melihat ke depan, Mia terkejut dengan apa yang ia lihat.
"WTF......Fi, bukannya itu tunangan lo. Anjaaaaayy.....berani banget dia main belakang ma lu beib. " ucap Mia menggelengkan kepalanya
"Wait...... bukannya itu" ucap Mia seraya menoleh pada Fia. Fia pun mengangguk santai, ia pun meneruskan makannya.
" Gila lo Fi, tunangan lo selingkuh. Lu santai banget, mana selingkuhannya musuh bebuyutan lo lagi." lanjut Mia tak habis pikir dengan sahabatnya itu.
"Ga ada niatan buat labrak gitu Fi? diem-diem bae lu." Mia pun terus berbicara seraya memakan eskrimnya.
"Owwwww....my God, mereka sudah menodai mataku yang suci ini" ucap Mia lagi, seraya tangannya yang terus memasukan eskrim ke dalam mulutnya.
"Gak perlu mengotori mulut dan tangan kita buat labrak mereka. diem..." ucap Fia, ia pun menyalakan ponsenya dan melakukan panggilan Vidio.
"What?!" ucap Mia tanpa bersuara
Fia pun menempelkan jari telunjuk pada mulutnya sendiri. Meminta Mia agar diam.
"Assalamu'alaikum sayang, tumben banget ngajak vicall sama kita?" tanya seseorang di sebrang sana, yang ternyata Viona. Ibu dari Fia
"Iya sayang, kenapa?" tanya Mariam, tak lain dan tak bukan adalah ibunda dari tunangannya Sofia, BRAM.
...****************...
Eaaaaa...... Derrr lahhh!!!
Happy Reading All... 💖💖💖
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!