Prolog :
Mengisahkan tentang seorang wanita muda yang belum pernah mengenal pacaran tiba-tiba dengan semalam sudah mengubah ia menjadi janda beranak kembar.
PERKENALAN.
Rintik-rintik hujan dan angin sepai-sepoi, membuat siapa saja pasti berlomba-lomba untuk kembali kerumah masing-masing untuk mencari kehangatan. Namun tidak dengan salah satu penghuni bumi ini, yang berjalan pulang sembari mendorong motor kesayangannya.
“Shitttttt....... dorong lagi, dorong lagi....” umpat gadis itu.
Suasana malam sangat dingin dan hembusan dingin ini membuat tubuh terasa menggigil kedinginan. Sedangkan gadis ini, ia mengumpat hingga menemukan pom bensin mini yang ada ditoko kecil bersebelahan dengan gg. Kosannya.
“Akhirnya, nemu juga pom bensin... walaupun mini tetap ada isinya hehehe” Ucapnya konyol”.
Lalu, dengan segera ia mendorong motornya dan memanggil sang pemilik pom untuk mengisi bensin. Setelah itu, ia menaiki dan melajukan motornya ke kosan tempat ia tinggal. Belum setengah jalan, gadis itu mendengar samar-samar tangisan bayi. Ia berpikir bahwa ia salah dengar dan memutuskan untuk melajukan motornya kembali, namun lagi-lagi ia mendengar jeritan tangisan bayi bersaut-sautan. Hingga akhirnya, dengan segala keberaniannya ia turun dari motor dan segera mencari sumber suara tersebut.
Dengan langkah pelan dan pasti, gadis itu berjalan kearah semak-semak yang dimana disisinya adalah tempat pembuangan sampah warga sekitar. Degh !!! gadis itu kaget luar biasa, ia merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat. Gadis itu berjongkok untuk melihat bayi-bayi yang masih dalam keadaan darah yang ditutupi dengan kain tebal.
“Astaga, bayi siapa ini kenapa mereka tega membuang bayinya sendiri... mana banyak lagi, ckckck” Umpat gadis itu.
“Ini bayi mau gue apain ya ??? Gue kan bingung. Apa gue bawa aja ya? Tapi sebanyak ini ???” Ucapnya bingung sendiri.
Setelah sekian lama, berperang dengan pikirannya gadis itu memutuskan untuk merawat bayi-bayi kembar itu, Yupss.... Gadis itu sadar bahwa mereka adalah bayi kembar.
“Bagaimana caranya aku membawa mereka ya, huaaaa.... Gue pusing”.
Teriaknya frustasi.
Tak lama kemudian, ia meninggalkan semak-semak itu dan membawa bayi kembar dengan kardus yang menjadi tempat aman untuk membawanya.
20 menit kemudian, ia telah sampai diperkarangan kos-kosannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21:30. Dengan langkah pelan ia membawa bayi kembar masuk kedalam kamar. Sebelum ada yang melihatnya. Tapi langkahnya terhenti kala seseorang menegurnya dan ia sangat kenal dengan suara itu. Siapa lagi kalau bukan sahabat nasibnya.
“Tya... elu bawa apa ? “ tanya sambil berjalan mendekat kearah gadis itu.
Yups.... kita belum perkenalan dengan peran utamanya ya wkkw.. baikklah,
Perkenalkan namanya Agistya Sari Wicaksono, biasa dipanggil Tya. Ia memiliki sahabat senasib bernama Ayunda Nabilla yang dipanggil Ayu. Mereka berdua sama-sama anak yatim piatu. Mereka bertemu ketika melakukan wawancara di salah satu restoran terkenal di kota M. Alhasil, mereka berkenalan dan menjadi sahabat senasib.
“Shuttttt.... ayo kekamar...” ajak Tya.
“Baiklah...” jawab Ayu.
Mereka tinggal bersama dan dikosan mereka memiliki 2 kamar, dapur mini dan kamar mandi dalam. Jadilah Ayu dan Tya tinggal serumah beda kamar dan hanya mereka berdua saja yang kamar kos ada 2 kamar kalo kata orang paviliun lah ya wkwkwk.
“Bussettttt.... gue kira makanan” ucap Ayu.
Saat ia melihat isi didalam kardus tersebut, Ayu sangatlah kaget bagaimana bisa enam bayi kembar yang masih berdarah di simpan didalam kardus dengan dialas kain tebal menutupi badan mereka.
“Ah, elu mah makanan terus, yu”..
“Gue titip bentar, gue mau bersih-bersih dulu...” ucap Tya kepada Ayu.
“Siap Mom” celetuk Ayu.
SEDANGKAN DISISI LAIN...
“Sayang... bangun raaaaa......” Teriak frustasi lelaki itu.
Sudah kehilangan istrinya, ia juga kehilangan bayi-bayi kembarnya. Bagaimana tidak, setelah melahirkan secara caesar istrinya masih dalam keadaan baik-baik saja dan lelaki itu belum lama meninggalkan istrinya untuk melihat anak-anaknya di ruangan bayi. Tetapi ketika kembali, ia melihat beberapa dokter dan perawat berlari keluar masuk ke dalam ruang rawat istrinya. Dan ia juga melihat kedua orang tuanya dan mertuanya menangis sesegukkan didepan kamar istrinya. Hal tersebut membuatnya panik, tapi lagi-lagi ia dilarang masuk kedalam.
Dan hal yang membuatnya frustasi, bayi-bayi kembarnya menghilang, disaat semua orang tengah menunggu didepan kamar Weni.
“Sayang.... hiks..hikss... kalian meninggalkan aku sendirian..” ucapnya lirih.
“Anak kita hilang sayang, aku sudah meminta anak buahku dan assistenku untuk mencari keberadaan anak kita.. hiks..hiks..” ucapnya lagi.
“Tyo....” panggil Mommy Mira. Tyo hanya melirik tanpa menjawa panggilan mertuanya.
“Amora, sudah tengan disana nak. Ikhlaskan dia...hiks..hiks..” ucapnya lagi.
“Tapi, Tyo belum ikhlas mom.” balasnya.
Hal itu membuat kedua orang tua Tyo dan saudara kembarnya menangis pilu. Bagaimana mereka sudah menanti kehadiran cucu kembar. Malah mereka mendapatkan kejadian menyedihkan seperti ini. Cucu dan menantunya pergi tanpa sebab-akibat.
“Abang.... abang jangan seperti ini kasihan Kak Mora.. hiks..hiks” ucap Nia sesegukkan.
Amnia Bagaskiro putri bungsu keluarga Bagaskiro, dia adalah saudari kembar AmniTyo dan AmNio Bagaskiro. Papi Retno Bagaskiro dan Mami Adinda Bagaskiro. Tyo menikah dengan Amora Sari W anak kembar dari pasangan Daddy Gama dan Mommy Amira W. Saudari kembar Amora menghilang disaat umur mereka masih 8 bulan hal itu membuat Mom Mira stress kehilangan bayinya. Tapi kehadiran Amora membuatnya harus berjuang untuk bangkit dari ketepurukan.
Menjelang Amora berumur 2 tahun, Mom Mira mengandung kembali dan melahirkan anak laki-laki bernama Andro Putra W. Lengkap sudah, namun mereka tetap mencari keberadaan saudari kembar Amora.
KEMBALI KE TYA DAN AYU.
“Ini bagaimana, yu... kita kan kerja nggak mungkin gue sama elu bawain ini bayi... mana banyak lagi..” keluh tya.
“Gue takut ketahuan bapak kos, bawa bayi..” ucapnya lagi.
“ Apa kita pindah saja ... cari kontrakan yang minim harganya dan dekat ketempat kerja gimana ?” Usul Ayu.
“Boleh juga, Yu..” ucap Tya.
Setelah berdiskusi keduanya pun, membersihkan bayi-bayi yang masih merah itu dengan sabar dan hati-hati. Walau dengan penuh drama bagaimana seorang bisa seorang gadis yang tak pernah pacaran tiba-tiba, malam ini ia menjadi seorang janda beranak kembar.
Hello... apa kata dunia jaman ini....
Setelah, beres... Ayu meletakan kasurnya ke kamar Tya agar mereka bisa saling menjaga bayi-bayi kembar bersama-sama. Tak lama, terdengar rengekan kecil keluar dari bibir mungil itu.
“Wah, sepertinya mereka haus ty...” ucap Ayu sambil membuka bajunya.
“elu ngapain oneng.. buka baju ?” tanya Tya heran.
“Nyusuin anak gue”Celetuknya.
“Dih,, emang elu ada ASI ?” tanya Tya kepada Ayu.
Tya tak habis pikir bagaimana bisa Ayu ingin memberikan ASI kepada bayi, sedangkan ia belum menikah. Ada-ada saja sahabat senasibnya itu. Ayu dengan santainya tetap membuka baju, kemudian mengambil ponselnya dan ..................( Tau sendirilah ya wkwkwk).
“elu ngapain oneng.. buka baju ?” tanya Tya heran.
“Nyusuin anak gue”Celetuknya.
“Dih,, emang elu ada ASI ?” tanya Tya kepada Ayu.
Tya tak habis pikir bagaimana bisa Ayu ingin memberikan ASI kepada bayi, sedangkan ia belum menikah. Ada-ada saja sahabat senasibnya itu. Ayu dengan santainya tetap membuka baju, kemudian mengambil ponselnya dan ..................( Tau sendirilah ya wkwkwk).
****************
Keesokan harinya, di paviliun Tya dan Ayu bersama keenam bayi kembar. Kini Tya dan Ayu tengah bersiap untuk menyambangi rumah bapak kos.
"Yu.... kalau kita berdua ikut semua, yang jagain anak-anak siapa ?" tanya Tya.
"Eh, iya juga deh .. atau gini aja gue yang nemuin bapak, kamu disini temani enam kurcaci. Gimana ?" usul Ayu.
"Enak aja lu panggil-panggil kurcaci" sewot Tya.
"Yaelah bunda...gitu aja sewot lu" ketus Ayu.
"dah lah gue ke depan dulu. BYE KURCACI. HAHAHAHA " ucapannya seraya tertawa terbahak-bahak.
"AYUUUUUUUUUUU !!!!!" Teriak Tya kesal dan itu sukses membuat bayi kembar menangis karena terkejut.
"Waduhhhh...." ucap Tya panik.
"cup...cup ..cup.. sayang.. maafin mommy ya.. udah buat kalian terkejut".ucapnya lagi.
Bayi-bayi itu seakan paham apa yang dikatakan oleh mommy barunya seketika terdiam dan perlahan menutup matanya.
*************Skip*****
Sedangkan ditempat lain, Ayu yang mendatangi kediaman bapak kos merasa heran, melihat sebagian warga berkumpul didepan rumah bapak Hadi sang pemilik kos.
Dengan rasa penasarannya, ia dengan langkah pelan mendekat kearah kerumunan itu. Namun, salah satu warga tak sengaja melihat kebelakang dan melihat Ayu yang berjalan kearah mereka. Hingga ia memekik,
"NAH, INI DIA ORANG YANG MENYEMBUNYIKAN BAYI TINGGAL DI PAVILIUN".
Ayu yang mendengar pekikan itu merasa tak terima dikatakan menyembunyikan bayi.
"Hei, ibu-ibu tua.. yang menyembunyikan bayi siapa? dasar tua-tua muka ketuaan" balas pekiknya.
"Halah, ngaku aja kamu sama temanmu kumpul kebo kan sampai menghasilkan bayi" tuduh salah satu warga.
"Hei .... omonganmu gaada yang benar ibu tua!!" teriak Ayu.
"Sudah...sudah... kita omongkan dengan kepala dingin" ucap pak RT menengahi perdebatan Ayu dan para warga.
Tanpa mereka sadari salah satu yang ikut dalam kerumunan itu tersenyum licik karena berhasil mempengaruhi warga untuk melabrak Tya dan Ayu.
"ck.ck... ini belum seberapa hahaha.. lihat saja nanti" ucapnya lalu pergi dari kerumunan itu.
*******************
Setelah kurang lebih 30 menit berdebat, mau tak mau Bapak Kos mengusir Ayu dan Tya beserta bayi-bayi kembar. Mereka mendatangi paviliun dimana Ayu dan Tya tinggal.
Namun, baru sampai di halaman depan paviliun. Para warga dibuat kebingungan karena ternyata, ada beberapa orang yang mengangkat barang-barang Ayu dan Tya. Hal itu membuat mereka lega dan tidak capek- capek mengusir.
Ayu yang melihat itu mencibir semua orang yang nekad untuk mengusirnya dan Tya.
"Gimana, bapak dan ibu-ibu tua, masih nekad ngusir ???" sindirnya.
Sedangkan mereka tak ada yang berani membuka suara, hingga suara Tya membuat mereka tersadar.
"Ada apa ini rame-rame ?" tanyanya bingung.
"Biasa Tya, kita dibilang kumpul kebo dan mereka datang ke sini mau usir kita" ucapnya sewot.
"Whatsss!!!!!" pekik Tya..
*Bener-bener gila ni warga, gaada konser tiba-tiba datang sekampung* ucapnya dalam hati.
Ayu yang sudah duluan masuk kedalam mencari keberadaan bayi kembar. Ia malas berlama-lama melihat wajah munafik para warga.
***SKIPPPP DRAMAAAA PENGUSIRAN BERENCANA**
DUA TAHUN KEMUDIAN.
Setelah banyaknya rintangan, dari pengusiran berencana hingga kehidupan setelah pindah ke kontrakan tempat tinggal baru. Kini Tya dan Ayu membuka usaha kecil-kecilan untuk menghidupi mereka berdelapan. Sekarang bayi kembar sudah berusia 2 tahun, dimana para bayi kembar memberikan warna-warni dikehidupan Tya dan Ayu walau selalu ada aja kejadian yang menyakiti mereka berdelapan.
Pagi hari, disebuah kontrakan terjadi keributan yang setiap hari menjadi makanan empuk Tya dan Ayu.
"Mum.....dede mu iik " pekik Ayumna
"Iya, tunggu sebentar sayangg...." ucap Tya mendatangi putri bungsunya.
"Mum.... iik umna auk yaa " ucapnya sembari menutup hidungnya dan hidup Tya.
Tya hanya terkekeh lucu, putri bungsunya ini sangatlah menggemaskan. Sedangkan ketujuh kakak kembarnya sedang bersama Ayu di ruang tamu, mereka sedang menonton dua bocah kembar.
Setelah,mengurusi Ayumna BAB, kini keduanya kembali bergabung dengan ketujuh kembar dan Bunda Ayu yang sedang menonton.
"Bun........" panggil Ayumna.
Ayu yang dipanggil pun menoleh dan bertanya.
"Ada apa sayang ?" tanya Ayu kepada Ayumna
"Umna, abis iik bun.. tapi au tekali hihi" adunya.
Hal itu membuat Ayu dan Tya sontak tertawa ngakak. Bisa-bisanya Ayumna mengadu seperti itu. Sedangkan Saudara kembarnya hanya menggelengkan kepalanya.
"Mum.... sole nanti tita dalan-dalan yuk" ajak Riano
"Iya Mum, tita dalan-dalan tole" timpal Kiano.
"Iya, Mum dalan-dalan tole " pekik Rian dan Dikia.
Sedangkan, Ayunda hanya diam tanpa mengajukan pendapat.
"Baiklah, kita akan jalan-jalan sore" ucap Tya dan disoraki oleh keenam bayi kembar.
HOLEEEEE .....
*************************
Dilain tempat lain, ada seorang wanita manja nan seksi mendatangi sebuah perusahaan terkenal.. yang mana ia digadang-gadang datang ingin bertemu calon tunangannya. Ia berjalan melewati resepsionis dengan angkuh, berjalan sesuka hatinya, memerintah dan memecat sesuka kemauannya. Tanpa memikirkan perasaan orang-orang disana.
Sebelum ia memasuki ruangan calon tunangannya, ia bersikap angkuh bertanya kepada sang sekretaris.
"bos kalian dimana ?" ucapnya angkuh.
"Tuan muda tidak ada di kantor" ucap sekretaris
"Kemana dia ?" tanyanya lagi dengan angkuh
"bertemu klien, nona" jawab sekretaris itu.
"Huh, aku datang kesini dia pergi " ucapnya seraya ingin masuk kedalam pemilik ruangan tetapi di cegah oleh sekretaris.
"Maaf nona, anda tidak boleh masuk kedalam" Hadangnya.
"Apa maksudmu, aku ini calon tunangannya!!" bentaknya
teriakan itu berhasil membuat para karyawan yang ingin mengantar hasil laporan ke meja sekretaris Tuan muda melihat kearah mereka.
Wanita itu menyadari tatapan para karyawan dan dengan angkuh ia membentak mereka
"Apa liat-liat mau saya pecat kalian disini ?" teriaknya.
"Nona, tolong jangan bersikap seolah anda yang berkuasa disini !!" tantang Sekretaris itu yang bernama Nina.
"Ada hak apa kamu melarang saya, kamu disini babu calon tunangan saya. PAHAM !!!" bentaknya.
"SIAPA YANG BABU ??"
Suara Bariton itu, sukses membuat semua orang disana tersentak kaget dan menoleh kesumber suara.
"SIAPA YANG BABU ??" Ucapnya lagi.
Syandra ikut menoleh kearah calon tunangannya lebih tepatnya ia mengklaim seorang diri bahwa Tyo adalah calon tunangannya.
"Tyo ..... akhirnya kamu datang" ucapnya manja dan senyuman manis sebuat-buatnya.
"Kamu ngapain ke kantorku terus ?" tanya Tyo.
"Aku mau ajak kamu pergi nemuin orang tua aku" ucapnya sambil mengalungi tangannya ke tangan Tyo.
Hal itu membuat Tyo risih hingga dengan paksa Tyo melepaskan kaitan itu.
"Aku ada acara sore ini" ucapnya lalu meninggalkan Syandra.
"Kamu pulang saja, kamu tidak diterima disini" ucap Assisten Varell kemudian mengekori tuannya.
"Hissss.... aku tetap mau disini.." teriaknya.
tapi tidak digubris oleh Tyo maupun Assisten Varell.
Hal itu semakin membuat Syandra marah.
HELLO GAESS....
HAPPY READING🤗
"Kamu ngapain ke kantorku terus ?" tanya Tyo.
"Aku mau ajak kamu pergi nemuin orang tua aku" ucapnya sambil mengalungi tangannya ke tangan Tyo.
Hal itu membuat Tyo risih hingga dengan paksa Tyo melepaskan kaitan itu.
"Aku ada acara sore ini" ucapnya lalu meninggalkan Syandra.
"Kamu pulang saja, kamu tidak diterima disini" ucap Assisten Varell kemudian mengekori tuannya.
"Hissss.... aku tetap mau disini.." teriaknya.
tapi tidak digubris oleh Tyo maupun Assisten Varell.
Hal itu semakin membuat Syandra marah.
****************Happy Reading to my novels*****
Keesokan harinya di sebuah rumah kontrakan, Tya dan Ayu kerepotan mengurus 6 bayi kembar. Dimana mereka berenam memiliki sifat yang berbeda-beda. Yang paling merepotkan adalah putri bungsunya. Bagaimana tidak ia hanya ingin menggunakan pakaian serba pink, agar telihat imut.
“Mum, umna mhau bhaju pint ithu yah” ucapnya memelas.
“Samaan sama kakak-kakak kembar lainnya ya, sayang” bujuk Tya.
“Umnahh, tita khan tembal jhadi halus tamaan dangan bedituh”Ucap Kiano.
“Apih, Umnah Mhau walna pint tatak ano”Rajuknya.
“titah temua patek walna bilu lautan, umnah”ucap Rian
“Iya bilu-bilu autan” ucap saudaranya yang lain kecuali Ayunda. Ia terlihat murung hari ini. Entah apa yang ia pikirkan.
Ayu yang baru selesai mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pun, tanpa sengaja menatap wajah Ayunda yang murung. Ia pun mendatangi bocah perempuan itu dan duduk persis disebelahnya.
“Kamu kenapa sayang ?”tanya Ayu.
Tetapi, Ayunda sama sekali tak menanggapi ia asik dengan lamunannya.
“Hei.. sayang” panggilnya lagi.
“Ahh.... Unda”Ucap Ayunda terkejut.
“Yunda, kenapa sayang ?”tanya Ayu
“Undah, nda pa unda”ucapnya lagi.
Terdengar helaan panjang dari Ayu, entahlah apa yang sedang iya pikirkan.
“Unda .....” panggil Ayunda lirih.
“ Iya sayang ..... cerita sama Bunda” pintanya.
“Apa tita enda unya Didi dan Yayah ?” tanyanya takut-takut.
Ayu yang mendengar itu sangat syok, bagaimana tidak. Ayunda menanyakan hal itu di umurnya yang ke 2 tahun. Ia bingung bagaimana menjelaskan kepada anak-anaknya. Yang berhak menceritakan hanyalah Tya, karena ia yang menemukan 6 anak kembar tersebut.
“Kamu kenapa menanyakan keberadaan daddy dan ayah, sayang ?” tanya Bunda Ayu.
“Temalin.........................................” Ayunda menceritakan kegelisahannya yang mana salah seorang anak tetangga menanyakan dimana daddy dan ayahnya. Mengapa tidak pernah terlihat selama ini. Apa sebegitu sibuknya? Tapi malah orang tua anak itu mengatakan bahwa mereka adalah anak haram. Yang lahir tanpa ayah dan lahir diluar nikah. Hal tersebut yang membuat Ayunda murung dan ingin bertanya tapi takut Mommy dan Bundanya marah.
“Olang itu bilang tita nanak laham, unda ....” ucapnya lagi.
Ayu yang mendengar aduan sang putri sangat ingin menelan ibu itu bulat-bulat. Bagaimana tidak, ia mengatakan hal yang bukan-bukan kepada anaknya.
Dari kejahuan, Tya yang telah selesai mengurus kelima anak kembarnya membawa kelimanya menghampiri Ayu dan Ayunda yang berada di ruang tamu.
“Yuk, berangkat nanti kesiangan sampainya” ajak Tya.
“Kuy.......!!!” teriak mereka berenam, sedangkan Ayunda masih saja murung, hal itu disadari oleh Tya.
Ayu langsung menggandeng tangan Ayunda dan Kiano, sedangkan Ayumna digandeng Tya, Dikia dan Rian serta Riano. Mereka 8 menaiki mobil yang disupiri oleh Pak Maman. Supir yang sudah bekerja 2 tahun belakangan ini bersama Tya dan Ayu.
DI MALL..........................
“Yu.... tolong ajak anak-anak memilih pakaian untuk mereka ya, aku mau ngobrol sama Ayunda” ucap Tya.
Ayu yang pahampun langsung mengajak ke lima bocil untuk masuk ke salah satu tokoh pakaian anak-anak. Sedangkan Tya, membawa Ayunda ke kursi tunggu.
“Yunda.......” Panggilnya
“Iya, unda....” ucapnya yang baru menyadari bahwa ia tak bersama dengan saudaranya yang lain. Bahkan, ia salah memanggil orang.
“Yunda kenapa ?” tanya Tya
“tolly mum....” ucapnya bersalah.
“Yunda putri mommy ada apa, kenapa hari ini tidak bersemangat ?” tanya lagi.
“Undhaa tanen daddy dan yayah, mom”ucapnya lirih.
DEG !!!!!!
“ Siapa yang mengatakan hal itu padamu sayang ?” tanya Tya.
“Temalin....................................” Ayunda menceritakan kegelisahannya yang mana salah seorang anak tetangga menanyakan dimana daddy dan ayahnya. Mengapa tidak pernah terlihat selama ini. Apa sebegitu sibuknya? Tapi malah orang tua anak itu mengatakan bahwa mereka adalah anak haram. Yang lahir tanpa ayah dan lahir diluar nikah. Hal tersebut yang membuat ia sedih dan murung seperti sekarang.
Tya yang mendengar hal itu sangatlah emosi. Bagaimana tidak mereka mengusiik ketenangan anak-anaknya. Merasa sudah cukup menjelaskan kepada Ayunda, Tya mengajak Ayunda menyusul yang lain.
Di sisi, lain..................................
“ Terima kasih pak, semoga kerja sama kita kali ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan” Ucap Pak Dartio.
“Iya pak, semoga kali ini proyek kita berjalan sangat lancar dan terbaik”.Balas Tyo sembari berjabat tangan, begitu juga dengan Varell.
“ Kalau begitu, kita makan siang disini saja pak. Bagaimana ?”tanya Pak Darto.
“Boleh pak” ucap Tyo sembari melirik Varell.
Jadilah mereka makan siang ditempat meeting tadi. Tanpa disadari, kedelapan manusia memasuki restoran yang sama dengan Tyo yang sedang bertemu kliennya.
“Yu, tolong bawa anak-anak kemeja yang kosong di ujung ya. Aku mau ke toilet dulu dan tolong pesankan makanan”.ucap Tya bergegas ke toilet.
“Yuk, kurcaci kesayangan Bunda Ayu kita duduk ke meja yang di ujung itu ya...” Ajaknya.
“Let go.........”Teriak keenam anak kembar tersebut.
Mereka bertujuh berjalan kearah meja yang ditunjuk Bunda Ayu.
Setelah duduk, Ayu memanggil pelayan restoran dan memesan makanan untuk mereka.
“Kalian mau makan apa kurcaci ?” tanya Bunda Ayu.
“Lian mau stik bif unda...”ucap Rian.
“Liano duga bun..”
“Kia mau nasi doleng sedap bunda...”
“Diki titut Kia unda.... tapi yang anyak dading na” Pekik Diki.
Hal itu membuat, keempat pria disana melirik kearah mereka bertujuh. Ayu yang sadar kalau mereka dilirik, hanya meminta maaf dan tersenyum, membuat Varell yang melihat senyuman tersebut menjadi candu tersendiri. Sedangkan Tyo hanya melirik sekilas, namun.................
Ia melihat seorang wanita mirip sekali dengan Amora istri tercintanya. Hingga tanpa sadar ia berlari dan memeluk gadis itu. Dan membuat gadis itu terpekik kaget.
“Akkkkkhhhhh........” pekiknya.
“Amora..... ini kamu sayang..... kamu masih hidup ???”Tanya Tyo.
Bahkan Varell juga tak kalah terkejut melihat bosnya memeluk gadis lain.
“Lepaskan !!!” teriak gadis itu. Tetapi Tyo tak juga melepaskan pelukkan itu, ia menangis dan terus mengucapkan hal yang sama.
Hingga akhirnya Varell menghentikan aksi pelukkan dadakan tersebut. Ia meminta maaf atas kelakuan bosnya. Tyo yang tak terima malah memukul assistennya, hingga terjadilah baku hantam.
“Heii..... hentikan !!!!” teriak Tya.
Hingga membuat seluruh manusia yang sedang makan, melihat kearahnya terutama, ketujuh manusia di meja ujung.
“Mum.........” Teriak Ayumna dan Ayunda bersamaan, mereka berlari menghampiri Mommynya.
Begitu juga dengan yang lainnya, hanya menyisakan Ayu,Rian dan Dikia di meja ujung.
“Mumm........” Pekik Riano dan Kiano.
Namun.................................
BUGH !!!!!
Hello Gaes, jangan lupa like and komen
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!