Aku Meila Khanza Azizah. Aku terlahir dari keluarga sederhana. Aku anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak pertama lelaki ku Fahri Hamza telah berkeluarga sedang adikku Abyan Hamdan sekarang masih duduk di kelas satu sekolah menengah atas. Setelah lulus sekolah menengah atas aku memutuskan melanjutkan pendidikan kuliah dengan mangambil jurusan PG PAUD. Alasan kenapa aku mengambil jurusan PA PAUD karena aku sangat suka anak kecil. Tahun-tahun berat ku jalani dalam menempuh pendidikan kuliah,karena aku bukan lahir dari keluarga berada. Ayah berprofesi sebagai guru di tingkat Sekolah Menengah Atas yang sebentar lagi mendekati masa pensiun,sedang ibu hanya lah seorang ibu rumah tangga. Untuk membantu meringankan beban ayah ibu membuka usaha kecil-kecilan,berjualan kue-kue pasar yang beliau titipkan di tiap-tiap warung tetangga,terkadang juga ibu menerima pesenan kue dari para tetangga yang akan mengadakan acara. Karena itulah sebagai anak aku tidak berpangku tangan. Ketika sekolahpun aku turut membawa kue buatan ibu untuk aku jual kepada teman-temanku. Aku tidak malu bersekolah sambil berjualan. Walau banyak teman-teman ku yang mencibirku. Fokus ku hanya belajar,belajar dan belajar. Tidak sempat aku memikirkan lelaki. Banyak teman cowok disekolah ku yang berusaha mendekatiku. Namun aku abaikan segala perhatian mereka. Salah satu lelaki teman sma ku yang menaruh perasaan padaku adalah Lintang. Dia(Lintang ) adalah lekaki dari kalangan berada. Walaupun dari kalangan orang berada namun lintang adalah lelaki yang tidak sombong,mau berkawan dengan siapapun. Bukan aku tidak peka akan perhatiannya selama ini. Aku sadar diri dari mana aku berada. Lintang lelaki populer disekolah. Dari sekian banyak cewek yang suka padanya kenapa hanya aku yang diliriknya. Karena itulah banyak cewek disekolah yang tidak menyukai ku.
Bersambung,,,,
Flashback (sma)
Ku kayuh sepeda keranjang ku. Ya aku ke sekolah menggunakan sepeda. Jarak dari rumahku ke sekolah sekitar 2 kilometer,jarak yang lumayan jauh menurutku. Lelah sudah pasti,namun itu semua kulakukan dengan ikhlas. Mungkin hanya beberapa siswa yang bersekolah menggunakan sepeda sepertiku. Lebih banyak para murid menggunakan sepeda motor malah terkadang ada yang menggunakan kendaraan roda empat entah mengendarai sendiri atau diantar oleh sopir pribadi,Lintang salah satunya.
Aku bersekolah di sekolah swasta. Kenapa aku memilih bersekolah disekolah swasta karena hanya sekolah itu satu-satunya yang jaraknya lumayan dekat dari kediamanku. Untuk meminimalisir biaya sekolah aku sebelumnya mengajukan beasiswa. Aku menyertakan nilai-nilaiku ketika ku masih bersekolah di sekolah menengah pertama. Alhamdulillah pengajuan beasiswa ku di acc oleh pihak sekolah yang kutuju ini.
Sekarang aku duduk di kelas 11 mipa 1.
"huh,,huh,,,kukayuh sepedaku sambil mengambil nafas.
Sedikit lagi sampai batinku.
Khanza,,,,
Khanza,,,
"semangat banget goesnya,tegur Lintang".
Aku hanya membalas dengan senyuman kecilku.
"Mau gw bantu gak?". "sini kuenya gw yang bawa,tawar Lintang".
"Gak usah Lin,tolak Khanza".
"Biar gak berat beban sepeda lo,kekeh Lintang".
"Gak usah,saya dah biasa kok bawa kue-kue ini,tolah halus Khanza sambil tersenyum.
"Dah ya Lin,saya jalan duluan,pamit Khanza lagu pada Lintang.
Khanza berlalu mengayuh sepedanya meninggalkan Lintang yang hanya terdiam sambil terus memandang punggung Khanza.
Lintang pun kemudian masuk kedalam mobilnya. Khanza,,,khanza susah banget sih elo gw deketin,gumam Lintang sambil memegang stir mobil.
Khanza pun tiba dipintu gerbang sekolah SMA Adi Jaya.
Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Lintang pun sampai disekolah.
Sebelum masuk kedalam kelas,Khanza terlebih menuju kantin sekolah untuk menyerahkan kue yanhmg akan dia titipkan pada salah penjual disana.
Khanza,,,panggil Lintang.
"Mau titip kue ya,tanya Lintang pada Khanza.
"Iya,,,jawab Khanza sambil berjalan tergesa-gesa.
"Sini gue aja yang bawain kuenya,tawar Lintang dengan tangan hendak meraih keranjang kue Khanza.
"Gak,,,makasih Lin,yolak Khanza lagi".
"Udah sini gue aja yang bawain,elo kayak keliatan cape banget gitu,tawar Lintang lagi".
Dengan terpaksa Khanza memberikan keranjang kuenya pada Lintang,karena sikap maksa Lintang.
Khanza merasa sedikit tidak enak dengan siswa-siswa yang ada di kantin tersebut,karena percakapan antara khanza dan Lintang jadi pusat perhatian disekitar kantin.
Siapa yang tidak perduli melihat seorang siswa idola berjalan beriringan seorang siswi uanh sedang membawa keranjang kue.
"Ini kuenya dititipin dikios yang mana Za?,"Lintang.
"Hm,,,itu di kios mang Dudung jawab sambil menunjuk kios yang dia maksud.
"Oh,,,oke jawab Lintang.
Begitu sampai di kios mang Dudung.
"Wah ,,,neng Khanza sekarang ada asistennya ya,,,canda mang Dudung pada Khanza.
"Ah,,,si mamang bisa aja,jawab Khanza dengan sedikit meringis namun kemudian tersenyum.
"Lintang terpesona akan senyum yang Khanza berikan pada mang Dudung. Dia sempat terdiam namun kemudin raut mukanya kembali datar. Lalu diapun memberikan keranjang kue Khanza pada mang Dudung.
"Ini seperti biasa kan neng 50 biji,"tanya mang Dudung pada Khanza.
"Iya mang jawab Khanza.
"Dan ini duitnya yang kemarin yang neng,seperti biasa habis ya kuenya,"mang Dudung.
"Terimakasih ya mang,"ucap Khanza.
Khanza dan Lintang beriringan pergi ke kelas mereka masing-masing.
"Eh itu kuenya masih ada ya,,,Lintang bertanya karena Khanza terlihat masih membawa tentengan ditangannya.
Bersambung
Tinggalkan like,vote dan komen
Love You Reader
Author
Sebelumnya
Khanza dan Lintang beriringan pargi kekelas masing-masing.
"Eh itu kuenya masih ada y,Lintang bertanya karena Khanza terlihat masih membawa tentengan ditangannya.
"Oh iya ,ini ada kue ada risol mayo kebetulan teman saya sudah pesan kemarin.
"Masih ada sisanya tanya Lintang.
Hm,,,ada nih masih ada 4 buah lagi,Khanza menyerahkan risol mayonya pada Lintang yang sebenarnya kue yang tersisa itu untuk bekal sekolahnya.
"Berapaan satunya,tanya Lintang.
"Enggak usah Lin,buat kamu aja!
"Loh jangan,aku emang niat beli kok,berapaan jadi satuannya,"Lintang.
Dua ribu lima ratus rupiah,"Khanza.
"Jadi semuanya jadi sepulih ribu ya,nih Lintang menyerah uang pecahan lima puluh ribuaan.
"Aduh uangnya besar sekali,saya enggak ada kembaliannya,ini kamu bawa aja duitnya,lain kali aja bayarnya,"tolak Khanza.
"Udah pegang aja dulu duitnya,nanti kembaliannya aku ambil pas jam istirahat aja,nanti aku ambil ya. Sekalian buat jajan di kantin.
Setelah mendapatkan kue,Lintang berlalu meninggalkan kelas Khanza yang itu mereka masih berada didepan kelas Khanza.
Didalam kelas Angel melihat interaksi antara Khanza dan Lintang dan tentu saja hal tersebut membuat hatinya terbakar cemburu. Selama ini Angel selalu berusaha mendekati Lintang tetapi tidak mendapat tanggapan dari Lintang sendiri. Tetapi lain halnya dengan Khanza sikap Lintang menjadi hangat padanya.
Selama ini Angel menaruh perasaan pada Lintang .
"Eh lihat tuh si Khanza,ganjen banget sih sama si Lintang,nempel-nempel terus perasaan. Afifah berusaha mengompor-kompori Angel". Padahal semua orang tahu jika Lintang sendiri yang selama ini mendekati Khanza,tetapi tidak direspon oleh Khanzanya.
Afifah masih saja menjelek-jelekkan Khanza pada Angel.
Begitu sampai dalam kelas,mereka pun(Angel dan Afifah) seketika menghentikan obrolannya.
"Kue,,,kue,,,
"Kuenya dua lima ratusan,ayo siapa yang mau kuenya,,,terus saja duo julid tersebut menyerukan ejekan kepada Khanza,seketika tawa riuh terdengar seisi kelas.
Khanza tidak memperdulikan ejekan teman-temanya walapun sebenarnya didalam hatinya menangis tetapi tidak dia tunjukan pada mereka.
Khanza tidak seakan tuli akan ejekan tersebut. Baginya ejekan dan hinaan sudah menjadi makanannya sehari-sehari. Fokus Khanza belajar,belajar dan belajar serta membantu orangtuanya dengan ikut memasarkan kue hasil buatan ibunya.
Khanzapun berjalan menuju bangku tempat dia duduk.
"Sabar ya Za,Salsa coba menghiburnya. Hanya dia dikelasnya yang baik dan masih perduli pada Khanza.
"Makasih Sa,"ucap Khanza.
"Gw lihat elo tadi dianter Lintang sampai depan kelas. "ehm,,,ehm,,,salsa pura-pura batuk menggoda Khanza.
"Apaan sih Sa,kebetulan aja tadi tiba disekolahnya bareng jadi sekalian aja jadi bareng ke kelasnya.
"Masa sih,kok gw g percaya ya,masih saja Salsa menggoda Khanza sambil tersenyum.
"Beneran tadi ketemu pas di gerbang sekolah,makanya bisa sekalian bareng ke kelas,tanpa Khanza menceritakan tentang mereka (Khanza dan Lintang) di kantin.
Bisa jadi bahan ledekan lagi kalau Khanza terus terang soal Lintang mengantar Khanza sampai ke kantin bahkan sampai membawakan keranjang kuenya.
Biarlah cerita itu Khanza pendam sendiri sampai Salsa tahu sendiri peristiwanya.
"Lintang aktif banget ya deketin elo Za,kayaknya beneran serius si Lintang suka sama elo.
"Ih apaan sih Sa,mana mungkin Dia suka sama saya. Dia(Lintang) anak populer disekolah ditambah anak orang 'berada' pula. Saya dan Dia tuh ibarat bumi dan langit,jauh banget perbedaannya.
"Tapi seriusan Za,Lintang tuh beneran naksir ma elo,elo lihat aja sikap sama perhatiaannya selama ini. Dah kelihatan banget pokoknya.
"Apaan sih,,,Khanza masih saja mengelak penuturan Salsa walau dihatinya dia mengiyakan perkataan Salsa,terlihat dari segala bentuk perhatian Lintang selama ini. Sebagai perempuan Khanza pun menyadari segala perhatian Lintang padanya tetapi masih saja berusaha dia tepis.
TETT,,,bunyi bel masuk(anggaplah seperti itu)
Bersambung
Mohon dukungannya dengan komen,like dan vote.
LoVe YoU
Author
Bersambung
Tinggalkan like,vote,dan komen
Love You Reader
Author
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!