NovelToon NovelToon

The Little Prince And Personal Maid

Bab 1 : Menolong

Akademi Kerajaan

"Siapa sangka kita bisa bersekolah di Akademi ini." Ucap Blake yang berbicara dengan saudaranya tersebut. keluarga Count Ballancia memiliki Istana yang sangat mewah. Karena Keluarga Blake juga termasuk ke empat bangsawan yang terkenal.

Keluarga Blake mendapatkan undangan untuk bersekolah di Akademi terbesar di Kerajaan Clover. Yang mendapatkan undangan tak lain adalah Blake Count Ballancia, Luck count Ballancia, Richard count Ballanci. Mereka diundang karena mereka bertiga anak yang sangat jenius. Sekarang kisah keluarga Count Ballancia dimulai.

Saat mereka berjalan menuju akademi. Tiba tiba ada seorang wanita yang sedang berlari dari kejauhan dan menabrak Blake. Sontak Blake terjatuh. Lengan wanita tersebut berdarah dan pakaiannya kotor sekali.

"Kamu tidak apa apa." Ucap Blake yang menghawatirkan wanita yang baru saja ia tabrak. Wanita tersebut berdiri dari duduknya dan meminta maaf. Tak lama kemudian ada pria yang menghampirinya. Wanita tersebut bersembunyi di belakang Blake.

"Ancia kemarilah." Ucap Pria tersebut dengan mengeluarkan emosinya. Ancia sangat berharap bahwa Blake melindunginya. Blake pun menghampiri pria tersebut. Pria tersebut menatap Blake dengan tatapan tajam.

"Sebaiknya kau pergi Saja. Wanita ini tidak ingin bersamamu." Ucap Blake. Pria tersebut mulai memasang ekspresi marah. Ia membentak Blake. Tetapi Blake hanya memasang ekspresi dingin.

"Hei kamu. Aku tidak peduli siapa kamu. Tetapi aku akan selalu mengingat wajahmu itu kapan pun." Ucap Pria tersebut dan ia melangkahkan kakinya meninggalkan mereka berempat. Suasana Lengang sejenak.

Wanita tersebut berterima kasih kepada Blake. Saat Blake melihat wanita tersebut sepertinya ia telah dijadikan budak oleh Pria tadi. Blake pun menyuruhnya untuk datang ke rumah keluarga Count Bellancia.

Wanita itu hanya mengangguk tidak bisa berkata kata. Karena wanita tersebut sudah tidak memiliki tuan lagi dan tidak memiliki rumah untuk ia berlindung. Richard dan Luck pun membantu wanita tersebut berjalan.

Setelah perjalanan yang panjang mereka sampai di depan gerbang keluarga Blake. Gerbang tersebut sangat besar. Panjangnya sekitar empat meter. Saat membuka gerbang terdapat halaman yang sangat luas dan tanaman yang banyak terdapat bunga.

Rumah tersebut milik Keluarga Count Ballancia. Saat sudah di depan pintu rumah yang begitu mewah terdapat sepuluh pelayan yang menyambut kedatangan mereka.

Blake menyuruh pelayan nya untuk mengobati Ancia yang terluka parah. Akhirnya pelayan tersebut bergegas untuk membawa kotak yang berisi peralatan medis. Pelayan tersebut menutupi luka Ancia dengan perban dan juga menutupi luka nya yang terdapat di kepala.

"Sekarang sepertinya sudah baik baik saja tuan." Ucap pelayan tersebut. Blake menghela nafas.Ke khawatirannya sudah menurun. Beberapa menit pasti ia akan sadar kembali. Blake pun menyuruh pelayannya untuk membawanya Ancia ke dalam kamar tamu.

Pelayan tersebut mengangguk dan menggendong Ancia menuju kamar tamu. Blake pun memasuki kamarnya dan mengganti pakaiannya. Ia berpikir soal kejadian yang baru saja terjadi. Wanita itu sangat malang sekali sudah berapa lama ia dijadikan budak.

Setelah Blake mengganti pakaiannya ia menuju kamar Ancia untuk memeriksa keadaan Ancia apakah wanita itu baik baik saja atau tidak. Saat Blake memasuki kamar tamu ia melihat Ancia tertidur sangat lelap. Blake hanya tersenyum saja dan menutup kamar tersebut.

Dua jam kemudian Ancia sadarkan diri dan ia memegang kepalanya. Ancia masih tidak mengerti ia dimana.  Tak lama kemudian pintu kamar Ancia terbuka. Sontak Ancia terkejut dan ia berpura pura tidur. Sosok yang membuka pintu Ancia adalah Blake.

Blake membawakan Ancia makan dan menaruh makanan tersebut di meja Ancia. Blake tetap khawatir mengapa Ancia tidak sadar. Blake pun meninggalkan kamar Ancia. Ancia yang melihat Blake pergi dari kamar nya bergegas untuk bangkit dari tempat tidurnya.

Ia langsung memakan makanan yang tadi dibawakan oleh Blake. Setelah Ancia sudah memakan semua makanan yang terdapat di meja. Ancia berjalan menuju pintu kamarnya dan membuka pintu kamarnya. Ancia pun berjalan jalan mengelilingi istana yang begitu megah.

Ancia melihat lukisan lukisan yang sangat bagus. Saat Ancia sedang melihat lukisan lukisan tersebut ia dikejutkan oleh seorang pria yang tak lain adalah Blake. Ancia pun terkejut dan terjatuh dari lantai. Blake pun membantunya untuk berdiri dengan memegang tangannya.

"Syukurlah kau sudah sadar Ancia." Ucap Blake.Sontak wajah Ancia memerah dan mengucapkan terima kasih dengan pelan. Ia tidak terbiasa berbicara dengan orang yang baru pertama kali ia temui. Blake pun tersenyum ke arah Ancia.

"Apakah kamu ingin berjalan jalan bersamaku." Ucap Blake. Ancia pun bersemangat dan tertawa bahagia. Ia setuju dengan tawaran Blake. Mereka berdua pun berkeliling istana keluarga Count Ballancia yang begitu bagus. Blake juga menunjukan taman yang begitu indah.

Ancia memegang bunga yang sangat indah dan bermain dengan kupu kupu yang indah. Ia sepertinya tidak pernah melihat bunga yang begitu indah. Blake pun tertawa negitu juga dengan Ancia.

Pukul tujuh malam saat nya makan malam. Blake mengajak Ancia untuk makan malam bersama. Ancia menuruti perkataan Blake. Menurut nya Blake adalah tuan yang baru. Oleh karena itu ia menuruti semua perkataan Blake.

Saat Blake dan Ancia menuju meja makan terdapat Richard kan Luck yang sudah duduk di meja makan tersebut. Luck terkejut dengan sosok wanita yang ada di belakang Blake. Ia langsung menghampiri Ancia dan menanyakan kabarnya.

Ancia pun menjawab pertaanyaan Luck dengan malu. Ciri ciri Ancia adalah memiliki rambut pirang, Mata nya bewarna biru. Untuk saat ini status Ancia belum diketahui ia berasal dari keluarga apa.

"Ancia silahkan duduk di meja makan jangan malu malu." Ucap Richard yang menyuruh Ancia untuk duduk di kursi. Karena makan malam akan segera di mulai. Pelayan yang lain membawakaan makanan untuk mereka. 

Ancia sangat ingin memakan hidangan tersebut. Tetapi ia sangat malu karena ia status sosial mereka berbeda. Ancia hanya diam saja. Blake pun menyuruh Ancia untuk makan hidangan tang terdapat di meja tersebut.

Ancia pun menuruti perkataan Blake. Ia memakan hidangan tersebut dengan sangat lahap. Richard dan Luck hanya tertawa melihat Ancia yang sepertinya tidak makan beberapa hari. Mereka pun melanjutkan makanan yang terdapat di piring.

Setelah semuanya sudah selesai makan. Blake menawarkan Ancia untuk tinggal disini dan bersekolah. Ancia sempat ingin menolak tawaran tersebut. Tetapi ia sepertinya sangat ingin sekali. Ancia mengangguk dan Blake pun tersenyum. Mulai besok Ancia akan bersekolah Di Akademik Clover.

-Bersambung -

Bab 2 : Akademik Clover

Akademi Clover adalah akademi terbesar di kerajaan Clover. Akademi itu sangat mewah di lantai satu terdapat perpustakaan yang sangat besar. Dan terdapat tangga yang sangat besar dan melingkar. Di lantai tiga terdapat ruang kolam renang dan alat alat olah raga.

Blake, Richard, Luck, Ancia memasuki kawasan Akademi Clover. Ancia sangat bahagia karena ia dapat bersekolah di sekolah yang sangat besar. Ancia sejak dulu ia tidak pernah sama sekali pergi ke sekolah sebab orang tua nya membuangnya. Ini pertama kalinya Ancia pergi ke sekolah.

"Ancia, Bagaimana pendapatmu tentang Akademi ini." Ucap Blake menatap Ancia. Ancia hanya tersenyum ke arah Blake yang menandakan bahwa ekspresinya sangat senang. Blake pun ikut bahagia selama Ancia bahagia dirinya juga bahagia.

"Sebaiknya kita masuk kelas.Nanti jam istirahat akan aku ajak kau keliling Akademi." Ucap Blake. Ancia mengangguk.Mereka berjalan menuju kelas. Saat mereka di dalam gedung banyak sekali yang memberikan mereka jalan. Ancia hanya bersembunyi di belakang Blake.

Blake hanya menunjukan ekspresi tertawa dan tidak bisa berkutik lagi. Karena semua murid melihat tingkah laku Ancia yang menggemaskan. Seperti anak yang tersesat di hutan dan tidak tau apa yang harus ia lakukan. Kurang lebih begitu menurut mereka.

Setelah mereka melewati banyak kerumunan. Mereka bertemu dengan salah satu teman Blake yaitu Ai Kayano. Ai kayano memiliki kepribadian yang lucu. Ia seorang murid teladan dan termasuk salah satu ke empat bangsawan terkenal. Ia memiliki status sebagai perempuan.

"Hai Blake, Wanita yang ada dibelakang mu siapa. Ia sangat menggemaskan." Ucap Ai Kayano, Blake hanya menjawab bahwa wanita itu ia temui saat di jalan. Wanita ini dikejar oleh pria yang sudah berumur tiga puluh tahun. Sungguh anak yang malang.

"Berarti ia adalah Pelayan pribadimu." Ucap Ai Kayano. Setiap bangsawan memiliki pelayan pribadi. Misalnya Ai Kayano ia memiliki pelayan pribadi yaitu Shofia. Shofia memiliki rambut pirang sama dengan Ancia. Bedanya Shofia lebih tinggi dari Ancia.

"Ya bisa dibilang begitu." Ucap Blake menjawab tidak percaya diri. Ancia menunjukan ekspresi sebal. Blake hanya tertawa saja tidak bisa berkutip. Ai Kayano pun tertawa. Dan ia memperkenalkan Ancia dengan Shofia yang dari tadi sudah berada di belakang Ai Kayano.

"Ini Shofia. Ia sama denganmu dulu. Saat Shofia berumur sepuluh tahun orang tua nya meninggal karena dibantai. Shofia pun melarikan diri. Ia anak yang malang tidak memiliki  tempat tinggal dan tidak memiliki makanan. Saat aku berusia sepuluh tahun aku dan pelayan sedang berjalan jalan. Dan Aku melihat Shofia disana.

Aku pun memohon kepada Pelayan ku untuk membawanya pergi bersamaku. Pelayan ku awalnya tidak ingin menolongnya. Tetapi ia berubah pikiran karena Ia tidak boleh menolak perintah Ai Kayano . Ai Kayano pun membawanya bersamanya.

Saat sampai di dalam Istana Keluarga Kayano. Ayah Ai Kayano terkejut dengan kedatangan Ai dan Wanita disampingnya. Ayah Kayano meminta penjelasan kepada Pelayan yang tadi bersama Ai. Setelah pelayan tersebut menceritakan semua yang terjadi. Ayah Ai mengijinkan ia tinggal bersama Ai.

Ai Kayano pun senang dan mengajak Shofia bermain. Waktu pun tak terasa mereka berdua sudah berumur lima belas tahun. Ayah Kayano memanggil Shofia dan Ai Kayano untuk menuju ke ruang Aula Raja. Saat Ai Kayano dan Shofia membuka pintu yang sangat besar. Mereka melihat  Ayah Kayano yang sedang duduk di kursi yang mewah dan di depannya terdapat sepuluh penjaga yang saling berhadapan.

Ai Kayano dan Shofia berjalan di karpet merah dan menuju ke hadapan Ayah Ai Kayano. Ai Kayano menanyakan kepada Ayahnya. "apa yang bisa kami bantu." Ayah Kayano pun berdiri dari tempat duduk nya dan menyampaikan informasi yang penting.

"Shofia, Terima kasih kamu selalu menjaga Ai Kayano. Ada yang harus aku ucapkan kepadamu. Mulai besok kamu akan menjadi pelayan pribadi Ai Kayano. Apakah kamu setuju." Ucap Ayah Ai Kayano. Ai Kayano terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja ayahnya katakan.

"Ayah, Kenapa kamu melakukan ini." Ucap Ai Kayano. Ayah Kayano hanya menjawab bahwa selama ada Shofia yang selalu ada disampingnya ia akan selalu aman. Dan ayahnya tidak perlu mengkhawatirkannya.

Ruangan Lengang sejenak. Shofia pun menundukan kepalanya dan ia setuju dengan perintah yang baru saja Ai Kayano Sampaikan. Ai Kayano masih tidak percaya dengan perkataan Shofia. Mengapa Shofia setuju menjadi pelayan pribadi.

"Shofia, Apakah kamu yakin dengan keputusan Ayahku." Ucap Ai Kayano dengan tatapan serius. Shofia hanya tersenyum ke arah Ai Kayano. Baginya Ai Kayano adalah sosok yang harus dilindungi. Shofia berani bertaruh nyawanya asalkan Ai Kayano baik baik saja.

Ayah Ai Kayano tersenyum dan mempersilahkan Ai Kayano dan Shofia untuk pergi. Mereka berdua pun pergi. Saat dijalan mereka berdua tidak berkata satu kata pun. Mereka fokus pada pikirannya sendiri. Di tengah suasananya yang sepi. Shofia membuka suara dari kesekian lamanya.

"Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Sangat terhormat ayahmu mempercayakanmu dengan ku. Bagiku itu sangat terhormat." Ucap Shofia dengan tertawa ke arah Ai Kayano. Ai Kayano masih tidak menerima pendapat ayahnya.

Tetapi ada yang membuatnya setuju dengan pendapat Ayahnya. Yaitu baginya selama Shofia senang itu sudah lebih sekedar cukup. Jika Shofia tersakiti aku yang akan melindunginya. Ai Kayano pun sudah percaya diri.

"Baiklah, Kalau begitu Shofia. Jika kamu bersikeras seperti itu. Tidak ada yang bisa aku lakukan lagi." Ucap Ai Kayano dengan tersenyum. Mereka berdua pun bertawa bersama. Malam itu menjadi malam yang sangat damai dan menyenangkan.

Keesokan harinya Shofia sudah resmi menjadi pelayan pribadi Ai Kayano. Di hari hari tersebut sangat berjalan dengan lancar. Tetapi saat hujan yang sangat deras Shofia diculik oleh seorang yang tidak ia kenal. Tujuannya menculik Shofia agar keluarga Ai Kayano memberikan ia uang untuk membebaskan Shofia.

Tetapi Ayah Shofia tidak sebodoh yang di bayangkan. Ia menyuruh lima puluh unit tentara untuk mengepung penjahat itu dan ada tentara yang menggunakan helikopter. Shofia pun terbebas dari penjahat tersebut. Ai Kayano langsung memeluk Shofia dan menangis.

Setelah kejadian tersebut Ai Kayano selalu menjaga Shofia. Begitu juga dengan Shofia yang menjadi Ai Kayano agar tidak terluka. Mereka berdua saling menjaga satu sama lain. Mereka pun bersekolah di Akademi Clover.

Akademi Clover tidak hanya bangsawan saja yang diperbolehkan bersekolah disana. Tetapi Pelayan Pribadi dari masing masing bangsawan juga diperbolehkan untuk bersekolah disana. Mereka pun berteman dengan banyak murid disana termasuk Blake.

Mereka semua sama sekali tidak memandang status sosial. Memang ada yang memandang status sosial. Tetapi di sekolah sana orang seperti itu sangat jarang ditemui. Karena Jika Pelayan pribadinya disakiti. Tuannya tentu saja akan membalasnya. Dan diperaturan Akademi juga tercatat dilarang memandang status sosial.

-Bersambung -

Bagaimana cara menjadi pelayan Kerajaan yang baik?

Setelah mereka berbincang dengan Ai Kayano. Mereka pamit dan menuju kelas. Saat perjalanan kelas mereka berdua sudah terbiasa berbicara dengan satu sama lain. Ancia tetap saja pemalu jika ia bertemu dengan orang yang belum pernah ia temui.

"Wanita tadi itu siapa. Sepertinya kalian akrab sekali." Ucap Ancia. Blake pun tersedak dan mengalihkan pandangan ke arah lain. Blake pun menjelaskan siapakah sosok Ai Kayano tersebut. Ancia pun terkejut dan tidak percaya dengan apa yang Blake baru saja katakan.

Yang benar saja Ancia sangat terkejut karena ia tadi tidak menundukan kepala ke hadapan Ai Kayano. Karena Ai Kayano adalah salah satu bangsawan terkenal di Kerajaan Clover. Blake hanya tertawa dan ia mengatakan kepada Ancia tidak perlu menundukan kepala kehadapannya.

Ancia pun mengangguk tidak berkata apa apa. Tak lama kemudian mereka akhirnya sampai di kelas. Pelajaran pertama di Akademi Clover dimulai. Guru tersebut menjelaskan materi di papan tulis  yang sangat besar. Ancia mencatat materi yang dijelaskan guru tersebut.

Sedangkan Richard dan Luck hanya tertidur saat jam pelajaran tersebut dimulai. Meskipun mereka berdua tidak menyimak materi yang diberikan guru. Tetap saja nilai mereka berdua selalu bagus. Itulah kelebihan mereka berdua.

"Baiklah materinya hanya sampai disini saja. Jika ada yang ditanyakan silahkan hubungi saya." Ucap guru tersebut. Jam pelajaran pun selesai. Waktunya istirahat Blake mengajak Ancia untuk mengelilingi Akademi Clover. Ancia mengangguk dan berjalan di belakang Blake.

"Pertama aku akan memperkenalkan ini adalah perpustakaan Akademi Clover." Ucap Blake yang menjelaskan fasilitas perpustakaan Akademi Clover. Disana terdapat meja, kursi dan banyak sekali buku yang tersimpan di rak buku. Ancia pun tertarik dan tersenyum.

Blake yang melihat tingkah laku Ancia hanya tersenyum. Ia pun melanjutkan penjelasannya tentang fasilitas fasilitas lainnya yang terdapat di Akademi Clover. Setelah di perpustakaan Blake menjelaskan ruang seni. Dimana disana terdapat banyak sekali lukisan.

Diruang seni terdapat patung yang sangat besar. Itu adalah karya murid Akademi Clover. Mereka mendapatkan penghargaan karena patung yang sangat bagus. Akhirnya patung itu di pajang di Ruang Seni. Sampai sekarang pun patung itu masih kokoh.

Setelah mereka ke ruang seni mereka pergi ke tempat kolam renang. Disana terdapat kolam renang yang sangat dalam. Dalamnya bisa sampai 180 cm. Biasanya kolam renang ini dibuat oleh anak yang mengikuti eskul renang. 

"Selanjutnya kita akan menuju ruang olah raga. Yang dimana didalam ruangan tersebut terdapat alat alat olah raga." Ucap Blake. Ancia pun sejak tadi bahagia. Tentu saja ia bahagia karena ini adalah sekolah elite. Bahkan dulu Ancia sama sekali tidak pernah sekolah.

Setelah mereka sudah mengunjungi ruang olah raga. Mereka pergi ke halaman sekolah. Halaman sekolah tersebut terdapat banyak kursi, air mancur, dan bunga yang sangat indah. Ancia dan Blake memetik bunga mawar yang terdapat disana.

Ancia pun memetik bunga mawar dan memberikannya kepada Blake. Blake pun terkejut dan tidak percaya dengan apa yang Ancia lakukan. Ancia memberikannya buka mawar. Blake pun menerima bunga itu dan menghirup bunga mawar itu.

Ancia tersenyum dan ia lanjut memetik bunga yang berbeda beda. Setelah mereka berdua sudah kelelahan. Mereka kembali ke kelas dan memulai belajar. Waktu pun tak terasa sudah jam pulang. Mereka berdua bersiap untuk pulang. 

Setelah perjalanan pulang mereka bertemu dengan Ai Kayano dan Shofia di depan gerbang sekolah. Mereka pun menyapa mereka berdua. Ai Kayano yang melihat Blake dan Ancia yang berjalan ke arahnya pun menyapa mereka berdua.

"Tumben sekali kalian belum diantar." Ucap Blake. Ai Kayano pun menjawab bahwa supir nya yang biasanya mengantarnya sedang ada masalah. Karena ban mobil nya bocor. Blake pun menawarkan tumpangan kepada mereka berdua.

Ai Kayano pun menerima tawaran itu. Mereka pun pulang bersama. Saat di mobil Ancia sepertinya sudah mulai akrab dengan Shofia. Saat dimobil mereka berbicara panjang lebar dan tertawa. Syukurlah mereka berdua sudah saling akrab satu sama lain.

Setelah perjalanan yang sangat singkat di dalam mobil. Akhirnya sampai di istana Keluarga Kayano. Ai Kayano pun berterima kasih kepada Blake karena mengantarkan mereka berdua pulang. Shofia juga berterima kasih kepada Blake karena mengantarkannya.

Blake pun mengangguk dan tersenyum ke arah mereka berdua. Ancia dan Blake berpamitan kepada mereka tak lupa Richard dan Luck juga berpamitan kepada Shofia dan Ai Kayano. Mobil Keluarga Count Ballancia pun menjauh dari mereka berdua.

Suasana didalam mobil lengang sejenak. Blake pun membuka topik pembicaraan tentang bagaimana. Apakah Ancia sudah akrab dengan Shofia. Ancia mengangguk dan bahagia karena mendapatkan teman baru. Shofia sangat senang memiliki teman baru.

"Jaga baik baik teman baik." Ucap Blake. Ancia pun mengangguk. Mobil Keluarga Count Ballancia pun sampai di istana. Mereka berempat disambut oleh para pelayan dan mereka memasuki kamar masing masing untuk mengganti pakaian.

Saat Ancia sudah selesai mengganti pakaiannya. Ancia pergi menuju dapur. Saat di dapur ia melihat ada pelayan yang sedang memasak. Ancia pun menghampiri pelayan itu dan memintanya untuk mengajarinya. Pelayan itu tersenyum dan dengan senang hati ia mengajari Ancia untuk memasak.

Ancia pun menyimak dan membantu apa yang pelayan itu suruh. Selain itu Ancia adalah pelayan pribadi Blake. Oleh karena itu ia harus pintar memasak. Ancia pun mulai memotong bawang merah dan sawi. Ia pun belajar untuk menyalakan kompor.

Waktu pun tak terasa. Sudah pukul enam malam. Ancia pun sudah selesai membantu pelayan itu. Pelayan itu ingin menyiapkan pakaian Ancia. Tetapi Ancia menolak karena Ancia bukan orang penting seperti Blake. Pelayan itu hanya menghela nafas dan mengangguk.

Setelah Ancia sudah mengganti pakaiannya. Ia bergegas untuk menyiapkan makanan malam. Kali ini ia benar benar belajar bagaimana cara menjadi pelayan yang baik. Bahkan ia sampai membaca buku tentang bagaimana menjadi pelayan baik.

Ancia membawakan hidangan makanan dan menaruhnya di meja. Blake, Richard, Luck terkejut dengan Ancia. Beru saja dua hari ia sudah berkembang. Benar benar diluar dugaan mereka. Mereka pun mencicipi hidangan yang dibuat oleh Ancia.

Siapa sangka bahwa makanan yang dibuat oleh Ancia enak. Ancia hanya berkata bahwa itu bukan ia yang masak. Ancia hanya membantu pelayan itu memasak. Blake pun tersedak dan mengangguk. Karena mana mungkin baru dua hari disini sudah hebat dalam hal memasak.

"Tunggu, Mungkin saja bisa. Karena dulu Ancia adalah seorang budak. Mungkin saja ia tau bagaimana caranya memasak." Ucap Blake dalam pikirannya. Blake pun berpikir sejenak. Tapi kita tidak akan tau kalau belum dicoba.

"Ancia, Besok aku akan menyuruh Shofia untuk mengajarimu masak. Bagaimana pendapatmu." Ucap Blake. Ancia pun terkejut dan langsung menerima tawaran yang diberikan oleh Blake. Blake pun tersenyum dan tak berkutik lagi. Ia pun melanjutkan makannya.

-Bersambung -

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!