NovelToon NovelToon

Pacarku Suport Sistem Terbaik

Prolog

Andre merupakan anak konglomerat dan

Ayah ibunya tinggal diluar negeri dan membangun bisnis di singapura.

Andre adalah anak yang ditelantarkan bahkan Tidak dipedulikan bahkan kedua orangtuanya

Hanya memperdulikan kakaknya bahkan kecemburuan membuatnya menjadi dendam pada keluarganya,hidup selalu berkelimpahan namun hari-harinya selalu merasa kesepian karena kedua orangtuanya sibuk dengan bisnis dan kehidupannya.

"Aku ini hanya butuh sekali saja,ayah dan ibu Itu ada dirumah."Andre berdebat dengan papanya yang bernama pak deon.

"Kamu ini tidak mengerti,kamu itu sudah besar kamu mengerti dengan orangtua kamu."

"Mau sampai kapan pa...aku akan mengerti dengan semuanya,mau sampai kapan."Andre berteriak marah kepada pak deon.

Plak plak plak

terdengar suara tamparan pak deon menampar putra satu-satunya tersebut.

"Berani kamu melawanku dan berkata kasar Pada papamu ini,dasar anak tidak tahu di untung,sudah bersyukur kamu dibesarkan dari keluarga kaya dan apa yang kamu minta semuanya ada."

"Dasar anak tidak tahu balas budi kamu."

Pak deon kembali meneriaki anaknya tersebut Ibu nadia yang mendengar perdebatan dan Kericuhan ayah dan anak nya tersebut,kembali menghampiri supaya kericuhan tidak terjadi.

"Ada apa ini,...Sudah jangan seperti ini pa,

Bisa dibicarakan baik-baik kan pada anak kamu."Sahut ibu nadia memeluk suaminya.

Lalu dirinya menatap putranya tersebut yang pipinya sudah merah tersebut karena tamparan pak deon.

"Kamu lagi mengapa kamu harus melawan pada papa kamu."Menasehati putra nya tersebut.

Lalu andre menjawab dan berkata.

"Mengapa aku harus dilahirkan dari rahim mu,Dan mengapa aku harus mempunyai ayah seperti kamu."Sahut andre.

Pak deon sembari naik pitam mendengar ucapan anak cowoknya tersebut dan terkejut Andre berani memanggil dirinya dengan sebutan kamu.

"Dasar anak biadab kamu,berani kamu memanggil ayah ibumu dengan sebutan kamu,apa itu cara kamu membalas budi kedua orang tuamu."

"Anak tidak tahu di untung,anak yang merugikan kami,dan anak terlalu lantang dan bisa aku pastikan masa depan kamu akan suram,ketika kamu seperti ini dihadapan orangtua kamu."Pak deon menendang putranya tersebut hingga terjatuh dan kesakitan.

Pada saat itu andre sedang berusia 18 tahun dan duduk dikelas 3 sma dan orangtuanya menganjurkan dirinya untuk kuliah di singapura.

Pak deon adalah papa andre yang super tegas,galak,sibuk dengan bisnisnya dan mempunyai karakter agak tempramen semua Kemauan harus diturutin termasuk menyarakan andre lulus sekolah pindah ke singapura dan melanjutkan studi di singapura,Namun andre menolak permintaan pak deon.

dirinya ingin kuliah di jakarta namun

Permintaan tersebut tidak dikabulkan Oleh Pak deon.

"Habis lulus sekolah kamu harus kuliah

Singapura dan ambil bagian di bidang bisnis,supaya kamu bisa menjadi penerus perusahaan kita."Ucap pak deon.

"Aku tidak mau,dan aku hanya ingin kuliah di jakarta."Jawab andre lalu bergegas pergi ke kamar namun langsung dihadang oleh Pak deon.

Heyyyyyyyyy

Berhenti saya bilang

"Apalagi."Jawab andre.

"Kamu itu bisa tidak sekali saja nurut sama Papa kamu ini."Ucap pak deon.

"Aku tidak mempunyai papa."

"Dasar anak labil,bisa apa sih kamu ini,

Kalau kamu tidak kuliah bisa apa kamu ini mengurus diri sendiri saja kamu ini Tidak sanggup."Pak deon berkata sambil menertawai putranya tersebut.

Andre pura-pura tidak mendengar perkataan ayahnya tersebut,namun dalam hatinya tersimpan dendam

pada papanya tersebut lalu dirinya pergi ke kamarnya.

Pak deon yang sedang marah hanya bisa menggenggam tangannya karena karakter anaknya yang sama sekali tidak mau mengalah.

"Lihat itu anak kamu itu kalau suatu saat

Dia tidak kuliah dia bisa apa."Kata pak Deon sambil agak marah.

Ibu nadia yang juga sama saja kurang memperhatikan psikis putranya tersebut dan hanya menuruti perkataan suaminya tersebut dan tidak pernah membela anak nya tersebut.

"Entah dia itu...entah apa maunya,dikuliahkan Biar bisa jadi orang dan punya pengetahuan tentang bisnis tetapi ini anak maunya di Jakarta." Jawab buk nadia menyalahi anaknya tersebut.

"Dirinya tidak bisa meniru sekali-sekali

Kakaknya si riana tersebut,punya prestasi,Pintar dan lain-lain."Jawab buk nadia.

"Entah anak kamu itu ngeyel banget apa salahnya sekali-sekali nurut."Ucap pak deon,Sambil memegang kepalanya dan pusing melihat anaknya tersebut.

Pak deon pun berinisiatif untuk mengurangi uang jajan anaknya tersebut.

"Ma itu besok uang jajan andre kurangi saja."

" Lihat anak kamu itu semakin kurang hajar saja sama orangtua."Gerutu pak deon dan sambil meminum kopi yang tersaji di meja.

"Sudahlah pak,sekali-kali kita sebagai orangtua harus mengalah sama anak."Ibu nadia memegang bahu sang suami.

"Jaga kesehatan anak kita itu masih mencari jati diri,jadi masih hal yang wajar dia lakukan pada kita."Ucap Ibu nadia agak membela putranya tersebut.

"Bela saja terus anak kamu itu."

"Jadi andre itu bukan anak papa juga,kan papa ayahnya."Jawab ibu nadia.

Hmmmm

Seru pak deon yang kesal dengan istrinya tersebut.

"Besok-besok bela saja anak kamu itu,mau kapan mandirinya anak kamu itu."Pak deon menyalahkan ibu nadia.

"Anak kita itu suatu saat pasti akan mandiri pak,percayalah sama mama,batin seorang istri sangat kuat terhadap anaknya."Ucap

Ibu nadia.

Pak deon pun bergegas menuju ke ruangan kerjanya,di dalam rumah tersebut terdapat satu ruangan tempat pak deon bekerja dan tidak bisa diganggu karena bekerja dari rumah dan mengawasi para pekerjanya melalui cctv yang sudah dipasangkan ke hp dan komputernya.

"Mau kemana pa,kok pergi,mama kesepian mama butuh di temani papa deh."Ucap Ibu nadia dengan manja dan lembut.

"Astaga mama,,,papa ini mau kerja loh!!!"

"Bisa kan sendiri saja dulu."

Ucap pak deon pada istrinya tersebut.

Ibu nadia pun menarik tangan pak deon dan bertanda masih belum cukup waktu untuk berduaan sambil ngopi.

"Itukan perusahaan papa,kan disitu papa bosnya jadi kan papa bisa punya waktu untuk mama,udah deh tidak usah kerja sekali ini."

"Astaga mama,kalau papa ini tidak kerja mungkin bisa ketinggalan nanti ada Beberapa Proposal dan data yang harus papa periksa,Nanti kalau papa banyak tidaknya mengawasi dan lengah gitu saja,nanti karyawan kita gegabah gimana."Ucap pak deon pada istrinya.

"Percayakan saja mengapa sama sekretaris kamu itu,biar saja si wina yang periksa semua sekali-kali menyenangkan istri!!!"

"Dasar laki-laki cuek."Ibu nadia mulai marah serta kesal karena suaminya sibuk dengan pekerjaannya padahal pak deon adalah bos perusahaan yang bisa tinggal menyuruh karyawannya untuk memperkerjakan semua.

Di Bandingkan Dengan Sang Kakak

Andre mendapatkan juara satu di kelas namun pada saat menyerahkan nilai raport tersebut dirinya mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari ayahnya.

"Selamat siang."Andre menyalami tangan papanya tersebut namun pak deon langsung menepis tangan putranya tersebut.

Lalu andre menyerahkan Raport tersebut lalu pak deon mengambil raport tersebut dan melihat nilai anaknya tersebut serta andre bisa mendapatkan juara satu namun responnya dan tanggapan seperti biasa saja atas prestasi putranya tersebut.

"Papa aku berhasil mendapatkan juara satu."Jawab Andre dengan senang namun ketika waktu dirinya agak berbahagia,dengan nilai Raportnya.

Tiba-tiba wajah andre berubah sepertinya pak deon menanggapi seperti biasa dan tidak ada respon.

"Papa mendengar semua perkataan aku kan."

"Tidak usah di ulangi lagi berbicara papa sudah mendengarnya."Jawab pak deon dengan ketus.

"Terus mengapa tidak ada tanggapan Ayah."Jawab andre.

"Nilai raport ini bagiku masih biasa saja,

Tidak ada yang dibanggakan dari nilai raport ini,kecuali prestasi kamu seperti kakak kamu baru papa acungkan jempol."Kata pak deon sambil berdiri lalu memegang pundak putranya tersebut.

"Papa bisa tidak sekali-sekali tidak membandingkan aku dengan anak papa yang lain,aku muak banget papa."Kata andre berteriak.

"Terus apa yang bisa papamu ini banggakan dari kamu,pintar masih biasa saja,prestasi belum terlalu banyak,terus kelebihan kamu itu apa???."

"Bisa tidak Papa anggap aku ini ngomong

Sekali-kali bagaikan anak dan papa."Ucap

Andre kesal karena dirinya tidak pernah diperhatikan.

"Sudah jangan terlalu banyak bicara,

Sekarang Tugas kamu hanya satu buktikan kamu bisa tanpa ayah."

"Kalau kamu bisa berarti kamu hebat."

Lalu pak deon pergi sehabis makan siang

Dirumah pak deon langsung pergi meninggalkan rumah untuk lanjut rapat lagi dengan rekan-rekan kerjanya.

Lalu tampak juga andre duduk di sofa sambil mengelus rambutnya seakan capek dengan kehidupan sekarang dan tidak ada yang memperhatikan dirinya.

Hari-harinya hanya ditinggal dirumah sendiri pak deon sekali seminggu pulang ke jakarta dan lebih banyak menetap di singapura dan ibunya lebih memilih mengikut Papanya dan si kakak berliana sudah menetap dan kuliah di london dan rumah jakarta hanya di singgahi bagi keluarga andre hanya seminggu sekali dan di sana lah Andre tinggal bersama pekerja rumahnya terdiri dari 10 orang karyawan,baik dari sopir,asisten rumah tangga,juru masak,juru nyuci,pemotong rumput halaman serta pembersih rumah dan halaman.

Dirinya hanya banyak belajar dan mengurungkan diri di kamar dan tidak senang dengan kehidupannya serta dirinya hanya keluar rumah sekali-sekali saja dan lebih banyak menghabiskan waktu di kamar serta menutup kamarnya.

Dirinya Sehari-hari hanya belajar,main hp,main game,dengerin musik,olahraga dengan alat-alat gym dikamar,bermain piano,gitar dan lain-lain.

dan dirinya pun menjadi anak introver dirumah namun ketika diluar rumah dirinya menjadi anak-anak yang ceria ketika berkumpul dan beradaptasi dengan teman-temannya.

Dan dirinya juga mempunya sifat kepribadian Ganda diluar dirinya menjadi penyayang,peduli,bersosialisasi dengan lingkungannya namun di rumah dirinya

Menjadi anak yang tidak pedulian

Melawan,karena anak yang tidak pernah mendapatkan perhatian khusus dari orangtuanya terutama mamanya yang melahirkan nya karena sibuk dengan bisnis desainernya.

Lalu suatu saat dia keluar dari kamarnya untuk berkeliling-keliling.

Pada saat dirinya di lantai dua sedang menikmati udara pagi dirinya melihat ada segerombolan anak muda sedang berkumpul di taman lingkungan komplek tersebut dan sambil menikmati alunan musik serta gitar.

"Mereka seru sekali,andai aku bisa keluar,

Mungkin aku bisa ikut gabung mereka."

Gumam andre dalam hati.

Dengan terus memperhatikan anak muda

Yang sembari saling tertawa dan berbagi lelucon tampak kekompakan diantara mereka.

"Sepertinya mereka kompak sekali."Ucap Andre dalam hati.

"Tapi aku tidak bisa keluar."

"Bagaimana caranya aku keluar dari rumah ini untuk sebentar saja."Andre mencari cara sepertinya ada kesedihan yang terpendam dalam hatinya.

"Sudah lah aku keluar saja."Lalu andre pun keluar dari rumah dia melihat ke kiri dan kanan dan melihat situasi agar pak indra dan pekerja di rumah orangtuanya tidak mengetahui dirinya pergi untuk berkeliling saja.

Kebetulan di pagar rumah ada pak indra sedang bersantai di pos pengamanan.

"Aduh ada pak indra pula,bagaimana aku bilang,aduh aku harus cari akal."Andre memikirkan bagaimana caranya mengelabui pak indra.

"Mau kemana andre???"Tanya pak indra pada andre.

"Hmmm,mauuuu mau mau jumpain kawan pak."Jawab andre menjawab sambil terbata-bata.

"Mau jumpa kawan dimana???"Tanya pak indra lagi.

"Itu di komplek teman aku sudah menunggu di sana."

"Mohon izin pak untuk keluar sebentar saja mau mengembalikan buku sama kawan."

"Mengapa kawannya tidak sekalian datang kerumah ini saja mengapa di gang."Tanya Pak indra lagi.

"Kawan saya belum tahu jalan arah sini pak,Dia anak pindahan dan orangtua belum kurang satu bulan menetap disini."Jawab Andre pada pak indra.

"Baiklah,silahkan dan hati-hati,lihat jalan

Dan lihat mobil dan motor yang lewat nanti takutnya kamu kesenggol."Pak indra

Memberikan nasehat pada andre.

"Baik pak,makasih."Andre menundukkan kepala lalu andre pergi.

Diatas lantai dua tadi andre sebenarnya sudah penasaran dengan anak muda yang berkumpul tadi di dekat taman komplek tersebut.

"Mereka itu kayaknya seru."

"Baiklah kesana saja mana tahu mereka mau berteman denganku."Ucap andre senang.

"Tapi mereka ini anak siapa-siapa saja,mengapa jarang nampak dalam komplek ini."Gumam andre dalam hati berpikir.

"Mungkin mereka anak rumahan."

Saat andre berkeliling ada seorang pemuda menyapanya yang merupakan pembersih jalanan di komplek perumahan andre.

"Halo andre mau kemana."

"Tumben keluar biasa jarang nampak."

"Hay bang rifal,apa kabar."Andre menjabat tangan pembersih jalanan tersebut.

"Baik andre,adek andre mau kemana,apa

Orangtua andre tidak berada di indonesia??"Tanya bang rifal pada andre.

"Tidak bang,Ayah sama ibu andre lagi di luar negeri."Jawab andre.

"Pasti liburan,pasti senang sekali mereka menikmati liburan."

"Sedangkan abang tidak pernah keluar negeri,Kasihan kali yang terlahir sebagai anak dari keluarga biasa saja ini."Kata Bang rifal pada andre.

"Bang tidak boleh begitu,namanya hidup kita diberikan jalan dan keadaan masing-masing seperti apa,ujian hidup setiap orang itu berbeda-beda."

"Buktinya abang kayak begini pun,abang bebas keluar sana sini,sedangkan aku hanya anak yang hanya di perbolehkan di rumah saja,sekolah,tempat les,kadang liburan pun bersama teman harus ditemani pak indra,

Kan tidak enak."Ucap andre.

Pertemanan Mulai Tidak Sehat

Ketika andre berkeliling di komplek perumahannya dekat rumahnya dirinya

Melihat serombongan anak remaja sibuk

Merokok serta bermain game lalu dirinya

Melihat mereka sibuk dengan hpnya masing-masing lalu salah satu diantaranya bernama wandi

menghampirinya lalu berkata.

"Hy anak muda mengapa sibuk lihat kami,mari gabung sama kami."Ucap Wandi sambil menepuk bahu andre.

"Terimakasih,maaf saya keburu-buru."Ucap Andre izin pamit.

"Hy santai dong,mari singgah bersama kami,Disini jangan takut."Wandi kembali tersenyum.

Andre yang penasaran dengan dunia luar selama ini dirinya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah lalu dirinya pun ikut bergabung dengan mereka.

"Sini gue ajarin loh merokok santai saja dengan kami."Seru salah satu pemuda yang bernama kevin tersebut lalu mengambil rokok dan memberikannya kepada andre.

Namun ketika kevin memberikan rokok tersebut ada rasa ketakutan menghampirinya seandainya dirinya mencoba hal seperti itu

Pasti suatu saat dirinya akan kecanduan hal lain hingga menolak permintaan mereka.

"Santai saja bro kamu ini nampak masih polos."

"Nikmatin saja sekarang selagi masih muda nanti jika sudah besar,baru bermimpi lagian kita ini masih Remaja."Kata wandi menyakinkan andre.

Andre pun menerima rokok tersebut namun dirinya tidak tahu bagaimana cara menghisap rokok tersebut tampak teman-teman sekelilingnya tertawa karena heran dengan kepolosan andre.

"Loh itu nampak masih polos."Kata kevin

Menertawai andre.

"Loh cemen bro."Di sahut temannya yang lain.

Andre yang tidak terima dengan ledekan temannya tersebut dan dirinya pun menerima tantangan tersebut untuk menghisap rokok tersebut baru saja mendekatkan rokok ke mulutnya dirinya langsung berkata.

"Hmm rasa apa ini???.mengapa rasanya manis-manis begini."Ucap andre bertanya pada anak komplek tersebut.

"Kamu masih mencobanya sekali."

"Nanti kalau kamu sudah mencobanya keseringan pasti suatu saat kamu akan ketagihan merokok kawan,lagian jadi anak jangan polos amat cuman nurut apa kata orangtua."Ucap wandi pada andre.

Andre yang mendengar perkataan kawannya tersebut merasa sedih dirinya cuman dibilang anak yang cuman nurut apa kata orangtua kepedihan mulai terasa karena dirinya begitu benci dengan sosok papanya.

"Maaf bro bukannya gue mau menyinggung loh tadi,gue tadi tidak ada maksud untuk menyinggung loh."Kata wandi menatap wajah andre kasihan.

"Tampaknya anak ini merupakan anak

Yang punya masalah dengan keluarganya."Gumam wandi yang mempunyai nasib sama dengan andre.

Wandi adalah anak yang juga ditelantarkan oleh kedua orangtuanya kenakalan yang sekarang ini itu karena rasa kepedulian orangtuanya terhadap dirinya tidak ada.

"Bro pasti loh anak di telantarkan oleh kedua orangtua loh kan,pasti anak yang kurang dapat rasa kasih sayang dari keluarga."Wandi berkata pada andre.

Andre terdiam saja namun tidak berkutik ketika temannya berkata seperti itu.

Dirinya sudah menghabiskan satu batang rokok lalu dirinya memberanikan diri pada kawannya untuk meminta satu batang rokok lagi.

"Boleh aku meminta satu batang rokok lagi."Kata andre pada wandi.

Lalu wandi menyerahkan satu bungkus rokok Pada andre.

"Tidak usah tambah satu batang lagi bro,

Ini gue tambahin satu bungkus untuk loh aja."Kata wandi.

"Serius loh."

"Serius."

"Kalau begitu aku pamit pulang dulu,nanti takut orangtua ku datang namun aku tidak ada di sana."

"Oke bro hati-hati."Kata wandi yang ingin mengenal sosok andre.

Andre pun bergegas pulang namun dirinya masih penasaran dengan rokok tadi sambil berpikir mengapa mereka bisa merokok sebanyak itu.

"Rokok itu enak juga dan menyenangkan sepertinya."Ucap andre dalam hati.

Kali ini perasaan nampak bahagia setelah bertemu dengan teman-teman yang ada di tempat tongkrongan tersebut.

"Mereka enak,punya waktu untuk bebas."

"Aku kapan punya waktu untuk bebas seperti mereka,bahagia sekali nampaknya."Andre

Hanya tersenyum selama perjalanan.

Andre pun sampai di depan rumahnya namun Bau rokok tadi tidak terlalu menyengat hingga tidak ketahuan oleh pak indra.

Pak indra selama orangtuanya andre keluar negeri diberikan kepercayaan serta tanggung Jawab untuk mengawasi serta menjaga andre,jadi kalau andre kenapa-kenap serta

Bermasalah di mana pun,pak indra lah orang yang disalahkan pak deon pertama kali selaku orangtua andre.

"Cepat banget pulangnya nak andre,gimana Kawannya tidak mau singgah kerumah."

Andre pun menjawab seperti menyembunyikan sesuatu.

"Hmmm kawan aku langsung pulang pak,

Soalnya keburu-buru soalnya ada mau kumpul keluarga mereka."Jawab andre pada pak indra.

"Oh begitu nak."

Andre pun pamit pada pak indra untuk masuk ke kamarnya sebelum masuk ke kamarnya andre meminta pada bibi inah untuk menyiapkan cemilan dan jus mangga untuk dibuat karena andre sudah haus.

Andre memanggil bibi inah.

"Bibi tolong buatkan cemilan dan jus mangga."Kata andre meminta tolong.

"Baik nak,"

"Tolong bawakan ke lantai dua bibi inah."

Kata andre pada bibi inah.

Bibi inah pun membuka isi kulkas lalu mengambil buah mangga lalu mengambil blender dan bersiap untuk membuatkan jus serta cemilan untuk andre.

Andre pun bergegas menuju kamarnya yang berada dilantai dua lalu membuka kamarnya serta duduk santai di kamarnya sambil membaca buku novel.

Andre juga merasa kelaparan dari tadi pagi dia belum makan karena tidak selera makan serta malas keluar kamar.

"Semoga saja bibi inah tidak lama-lama menyiapkan cemilan padaku,untuk makan nasi aku belum berselera."

"Aku haus sekali."Bibir andre mulai kering karena dari pagi juga belum minum dan menahan haus.

"Aduh gerah sekali,panas."Andre pun menghidupkan AC.

Andre merasa mulai kelaparan karena bibi inah lama sekali datang,20 menit pun ditunggu bibi inah belum juga muncul.

"Lama kali bibi inah,sering banget lelet."

Gerutu andre yang kesal.

Andre selalu kesal melihat bibi inah jika lama membuatkan makanan dan andre bisa menunggu tetapi andre keseringan menunggu lama.

Bibi Bibi Bibi

Panggil andre dari atas lantai dua namun tidak ada sahutan dari bawah.

Andre pun turun dari lantai dua dan di ruang tamu dirinya melihat ada tamu datang.

Bibi inah lupa mengantar makanan dan minuman tersebut ke lantai dua.

"Oh ada tamu,udah sempat kesal gue."

Gumam andre dalam hati.

Andre pun datang ke dapur di sana minuman dan makanan sudah terhidang lalu tiba-tiba pak indra mengambil gelas lalu mengambil minum.

"Buat jus nak andre."Ucap pak indra sambil meminum air putih.

"Iya pak."

"Oh ia pak nanti seandainya bapak jumpa sama bibi inah,minta tolong sama sama pak indra untuk beri tahu bibi bahwa minuman dan makanan yang dibuat bibi inah udah andre ambil."

"Baik nak andre."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!