"Anindita Aurelia, gadis cantik yang gagal dalam pendidikan. Kini lelah keliling mencari kerja belum berhasil. Akhirnya memutuskan untuk pulang."
Sesampai di rumah,tak lupa dia mengucapkan salam. "Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam' ucap bapak". Sudah pulang ndok ? Tanya bapak. Sudah pak' ucapku seraya mencium punggung tangan bapak.
Aku melangkah menuju ke kamar,dan menaruh surat lamaran kerjaku di nakas. Lalu merebahkan tubuh ku di kasur ku,seraya memejamkan m*t*.
Baru saja terpejam,tiba-tiba ada tamu yang datang. Assalamualaikum' ucap orang itu.
Assalamualaikum' ucapnya lagi. Mendengar itu,aku lalu terbangun dan membalas salamnya. Waalaikumsalam' ucap ku.
"Bapaknya ada mbak ? Tanya mas itu. Tunggu sebentar ya mas' ucapku seraya mencoba mencari bapak. Bapak' panggil ku. Ku tengok kanan kiri tidak juga menemukan,lalu aku menemui mas-mas tadi kedalam. Maaf mas bapak saya baru pergi' ucap ku kepada mereka.
Oh gitu ya mbak. Ya sudah mbak, kami permisi dulu' ucapnya dengan sopan.
Ya mas, jawabku.
Malam harinya selesai makan,aku menjelaskan kepada bapak. Bapak tadi ada tamu ucapku.
Siapa nduk ? Tanya bapak. Enggak tau mas-mas gitu pake bawa buku' ucapku seraya membantu ibu mencuci piring.
Oh...Ya.ya' ucap bapak. Seraya beranjak pergi. Nduk ibu tidur ya. Ucap ibuku. Ya buk, ucapku.
Selesai mencuci,tak lupa aku tidur. Pagi pun tiba. Aku lalu mandi dan menunaikan ibadah sholat. Selesai itu,aku lalu keluar kamar untuk sarapan yang sudah di buatkan oleh ibuku.
Selesai sarapan pagi ini aku akan mencari kerja lagi. Dengan mengendarai sepeda motor ku.
Aku yang sedari tadi sudah siap berangkat, celingukan mencari bapak. Ku cari di kamar tidak ada,ku cari di dapur masih tidak ada juga.
Akhirnya aku lebih baik menunggu. Dan sambil melihat arloji ku di tanganku.
Saat ingin ke luar dapur,terdengar suara bapak dari depan. Aku lantas menyusul,namun langkahku terhenti saat melihat dua mas-mas yang kemarin datang lagi.
Ya sudah lah ku tunggu saja,sampai tamunya pulang' ucapku pelan.
Sampai 15 menit aku menunggu,mereka juga belum pulang. Akhirnya antara berani dan enggak,aku memutuskan keluar dan pamit pada bapakku.
Permisi' ucapku sopan. Ya mbak' ucap mas yang kemarin dan bapak secara bersamaan. Maaf pak' Anindita berangkat kerja dulu' ucapku pada bapak seraya takzim.
Dan meminta maaf kepada tamu,karena sudah mengganggu. Mereka pun menjawab iya.
Hati-hati nduk' ucap bapak. Asiap bapak' ucap ku seraya tertawa lebar menampakkan gigi gingsulku.
Melihatku yang sudah berlalu,bapakku meminta maaf kepada mereka. Maaf ya mas,sudah diganggu putriku' ucap bapakku.
"Santai saja pak' ucap salah seorang mas itu. Mas liat apa kok daritadi liatin di luar terus ? Tanya bapakku. Oh maaf pak,enggak ada apa-apa' ucapnya seraya menggaruk kepalanya."
Oh ya syukur,kirain ada barang yang jatuh' ucapnya. Enggak kok pak' ucapnya malu.
Saat di pertengahan jalan,aku tersadar ALLAH Akbar,mana tasku' ucapku seraya menggelengkan kepala. Masa iya mesti balik lagi ? Ucapku seraya merutuki kelalaianku.
"15 menit aku sampai di rumah,waduh masih disini mereka' ucapku dalam hati."
Lho ndok udah pulang ? Tanya bapakku. Iya pak,kelupaan bawa surat lamaran sama tas' ucap ku.
Makanya kalau berangkat jangan buru-buru' ucap bapakku. Ya pak maaf' ucapku dan langsung pamit lagi.
Aku pun melajukan sepeda motorku dengan kecepatan sedang. Dan tepat itu juga lagi-lagi aku bertemu dengan mereka lagi.
Pagi mbak' ucapnya. Aku enggan berkomentar. Dan lalu tancap gas. Haha...dicuekin' ucap temannya. Hemmm susah juga ya dapetin hatinya' ucapnya.
Makanya tanya pakarnya' ucap temannya lagi.
Aku pun berhenti di setiap orang yang buka usaha,kali aja dapat. Bismillah' ucapku.
Maaf mbak,lagi enggak membutuhkan karyawan' ucap ibu itu.
Aku mematung, emang kelihatan ya kalau aku lagi cari kerja' ucap ku dalam hati.
Aku pun bergegas pergi. melihat arloji ku, sudah 5 jam aku muter-muter belum dapat.
Gini amat ya,susahnya. Astagfirullah' ucapku dalam hati. Aku pun memutuskan pulang lagi.
Di depan rambu-rambu lalu lintas,aku melihat tulisan lowongan kerja. Aku pun bergegas berbelok,sesampai di sana,aku bertanya pada juru parkir.
Permisi mas, ucapku. Ya neng gelis' jawab juru parkir itu. Apa masih ada lowongan ya pak ? Tanyaku. Coba saja neng,mungkin masih' ucapnya.
Makasih pak, ucapku. Sama-sama, jawab bapak itu.
Bismillah semoga masih buka' ucap ku dalam hati.
Sesampai di ruang resepsionis,aku berhenti dan bertanya. Permisi kak' ucapku sopan. Ya kak,ada yang bisa di bantu' ucapnya.
Begini kak,disini apa masih buka lowongan kerja ya ? Oh masih kak,tunggu dulu ya kak' ucapnya. Baik kak.
Tiba-tiba terdengar suara pria.
Deg...
Ya ALLAH dia lagi, ternyata dunia ini sangat sempit' ucapku pelan. Tak berselang lama,aku dipanggil mbak yang tadi.
Gimana mbak ? Tanyaku. Bisa kak. Mari saya antar' ucap Mbak itu. Disini mbak ruangan bos kami.
Tok...tok...tok.
Masuk ! Perintah bos itu.
Permisi pak' ucap Mbak itu seraya menjelaskan. Oh ya silahkan duduk mbak' ucap bos itu.
Aku pun ditanya banyak pertanyaan. Dan alhamdulillah 1 jam sudah selesai. Baiklah besok kamu boleh kerja di sini sebagai office girl' ucap bapak Nico.
Terima kasih pak' ucapku. Ya semoga betah ya' ucapnya. Insyaa ALLAH pak' ucapku. Dan lalu beranjak pergi.
Aku memilih naik lift,dan mengucapkan syukur kepada ALLAH,karna sudah dapat kerja.
Sesampai di lantai 1,tanpa sengaja aku ditabrak seseorang. Sory-sory tak sengaja' ucapnya seraya memeluk ku agar tidak jatuh.
Ya pak' ucapku kemudian. Lalu melerai pegangan. Maaf saya permisi dulu' ucapku seraya menunduk.
Kaya kenal' ucapnya pelan,namun masih bisa aku dengar.
Sesampai di parkiran,aku lalu menghidupkan motorku kembali dan pulang.
Sesampai di rumah,aku lalu membersihkan diri dan makan siang,selesai itu menunaikan ibadah. Dan istirahat siang.
Tepat jam 4 aku terbangun. Dan segera mandi,lalu sholat lagi. Selesai menunaikan shalat,aku keluar kamar dan duduk di teras rumah.
Tak pernah ada teman,karna hidupku sendiri di sini,walau rumahku dekat jalan raya,namun jarang yang main.
Hingga 1 jam telah berlalu,aku pun beranjak masuk ke dalam. Dan menutup pintu rapat.
Ndok' panggil kedua orang tua ku. Ya' jawabku. Oh ya sudah' ucap mereka bersamaan.
...****************...
Paginya aku terbangun lebih awal,karna hari ini awal aku masuk kerja.
Selesai sarapan pagi,aku pamit sama bapak. Dan tanpa terasa,sampai juga di tempat kerja ku.
"Tak lama aku sudah sampai kantor,dengan langkah cepat aku segera masuk dan mengerjakan tugas ku."
Alhamdulillah selesai juga' ucapku seraya menyandarkan tubuhku di kursi.
Jam 08.00 tepat,mereka sudah masuk dan mengerjakan tugas masing-masing. Sedangkan aku di sini nunggu perintah mereka,karena tugasku sudah selesai.
Telfon di dapur berbunyi,aku lalu mengangkatnya. ("Mbak tolong buatin kopi ya,dan bawa ke ruangan pak Aldo' ucapnya.")
("Baik pak' ucapku.")
Selesai membuat kopi,aku lalu ke ruangannya. Dengan bertanya salah 1 karyawan yang bekerja di sini.
Aku pun lalu mengetuk pintunya.
Tok...tok...tok...
Masuk.
Permisi pak' ucapku dengan 1 tangan membuka pintu perlahan.
Ya mbak,makasih ya mbak' ucapnya kemudian. Dan langsung ku jawab, ya pak. Saya permisi dulu pak' ucapku langsung melangkah keluar.
Ya mbak' ucapnya lagi.
Sesampai di dapur,aku langsung menaruh nampan di tempat semula. Tiba-tiba tanpa aku sadari, ada yang datang.
"Kamu siapa ? Tanyanya tiba-tiba." Spontan aku membalikkan badan dan menatapnya. Oh kenalin saya og baru di sini' ucapku seraya mengulurkan tangan ku.
Oh og baru,moga betah ya di sini. Dan kenalin juga aku Krisna' ucapnya seraya membalas uluran tanganku.
Nama kamu siapa ? Tanyanya lagi. Oh maaf lupa sebut nama' ucapku seraya tersenyum dan menjawab Anindita.
Nama yang bagus, ucapnya. Makasih' jawabku.
Ya sudah ya duluan' ucapnya dengan membawa gelasnya. Iya' jawabku.
Telfon pun berbunyi lagi,namun baru aku angkat sudah di matikan. Salah panggil kali ya ? Tanyaku dalam hati.
Tak terasa waktu berlalu cepat,dan waktu istirahat tiba. Aku lalu makan siang dan segera memakannya.
Selesai makan,ada karyawan yang masuk dapur. Huff gile ndro,pertama kerja di luar beh haredang' ucapnya sambil tangannya melipat kemeja panjangnya.
Hmm ya gitu lah Al' ucapnya dengan senyum manis.
Aku yang mendengar,hanya bisa tersenyum seraya menggelengkan kepala.
Tanpa aku sadari mas Al menatapku intens.
Aku yang sedari tadi duduk sambil main gawaiku,kurang begitu memperhatikan mereka.
Aku duduk di sini dulu brow' ucapnya. Enggak makan siang ? Tanya temannya. Sudah tadi bareng pak Bayu' ucapnya.
Ok aku tinggal ya' ucapnya. Ya' jawab mas Al.
Hening,hanya ada suara kulkas berbunyi. Dia daritadi menatapku dengan bahagia.
Aku yang di tatapnya sedari tadi,masih belum sadar. Dan tepat jam 1 siang,aku langsung mematikan hp ku.
Baru ingin beranjak,aku terkejut dengan melihat dia masih duduk dan tersenyum dengan gawainya.
Aku hanya menggelengkan kepala,seraya mengingatkan. Pak' jam istirahat sudah habis' ucapku sopan. Namun dia hanya diam.
Antara berani dan enggak,aku coba beranikan diriku menyentuh tangannya.
Dia tersenyum lebar, seraya beranjak dan menjawab. Iya sayang, makasih ya sudah diingatkan' ucapnya seraya mengedipkan satu m*t*nya.
Aku terdiam dan tak lama menggelengkan kepala. Huff,mungkin chating sama pacar atau istrinya' ucapku seraya menghembuskan nafasku pelan.
Aku lantas bekerja kembali dan tanpa terasa waktu pun berlalu cepat. Jam menunjukkan jam 04.00 sore. Aku lantas bersiap-siap pulang.
Namun pak Nico memanggilku. Nana. Spontan aku menoleh ke arahnya. Lalu mendekatinya. Ya pak' ucapku.
Kamu pulang nanti dulu ya' ucapnya. Oh iya pak' jawabku dengan sedikit tersenyum.
Kabari dulu orang tuamu ! Titahnya. Baik pak' ucapku. Kamu tunggu di dapur dulu,ucap pak Nico. Aku hanya menurut.
Dan langsung kirim pesan ke rumah. Selesai kirim pesan,aku menunggu perintah pak Nico.
Tepat jam 6 malam,aku melaksanakan kewajiban ku dulu. Selesai sholat,aku duduk kembali.
Ehem..
Deg...
Spontan aku menengok ke arah pintu,belum pulang ? Tanya mas Al seraya tersenyum.
"Belum pak' ucapku. Pak ? Tanyanya. Iya terus apa ? Aku Bertanya balik".
Aku ini masih muda,pacar belum punya dan aku juga belum menikah' ucapnya.
Enggak tanya pak' ucapku lalu beranjak pergi. Namun,langkahku terhenti karna tanganku di genggam olehnya.
Mulai deh' ucapku dengan ketus. Dia menarik tanganku hingga aku terjatuh tepat di pah*nya dia.
ALLAH Akbar' ucapku seraya ingin beranjak berdiri,namun tangan dia menarik pinggangku.
Shht diamlah' ucapnya dengan nada serak.
Hening sesaat, setelah itu dia mulai bicara. Panggil aku mas' ucapnya. Aku hanya menganggukkan kepala dan menunduk.
Karna jujur ini awal pertama kali aku diperlakukan pria kaya gini.
Mulai sekarang dan seterusnya panggil aku mas' ucapnya.
I-iya' jawabku terbata-bata. "Maaf mas tolong lepasin aku' ucapku. Dia hanya tersenyum. Nanti dulu' ucapnya"
Nanti ada yang lihat' ucapku seraya menengok ke arah depan. Shht enggak ada yang tahu,karna hanya ada empat orang' ucapnya.
Aku memandang wajahnya dan menatap manik m*t*nya.
Lalu mas Aldo menjelaskan. Ya disini hanya ada aku,kamu,pak Nico dan pak Bayu.
Aku pun hanya menganggukkan kepala.
Di ruangan pak Nico, pak Bayu menjelaskan kepada pak Nico, karna banyak peminjam yang terlambat bayar karna berbagai macam alasan.
Pak Nico hanya memejamkan m*t* dan segera beranjak berdiri.
Kita bahas besok lagi aja Bay' ucapnya. "Baik bos' jawab pak Bayu."
Merekapun turun,dengan naik lift. Oya Bay panggil Aldo dan Nana, suruh mereka pulang' ucapnya yang kini langsung melangkah keluar.
Baik bos' jawabnya. Di sana pak Bayu kebingungan mencari mas Aldo,sedangkan di sini kami masih di dapur dan masih di posisi sama.
Dia memandangi aku, namun aku memandang arah lain.
Na' panggilnya dengan berbisik. Sontak aja aku terkejut dan memandangnya.
Kami terdiam dan dia mendekatkan kepalanya,lalu hal yang aku takutkan terjadi.
Mas' panggilku. Lalu mas Al langsung membungkam b***rku dan menc*umku.
Aku terkejut,dan mendorong tubuhnya kuat-kuat dengan kedua tanganku. Namun,tenagaku kalah kuat dengan dirinya.
Melihatku tidak membalas,mas Al menggigit b***rku. Spontan aku membukanya.
Aku yang tidak pernah ci*man pun kualahan. Dan hanya mengikutinya saja.
Selesai bertukar sa****, Kami saling pandang dan mengusap bekas air l*ur masing-masing.
Mas Al pun tersenyum dan meminta maaf. Aku pun menundukkan wajahku dan segera berdiri.
Namun masih dilarang, dan mas Al langsung memelukku erat.
Tanpa sadar aku membalas pelukannya.
Tiba-tiba terdengar suara dari belakang pintu. Omg' ucap pak Bayu keras.
Dicari sampai pusing, tahunya ada di sini' ucapnya penuh dengan kesal.
Kami terkejut dan spontan melihat pak Bayu, dengan tubuh yang berpeluh keringat.
Kami hanya tersenyum seraya angkat 2 jari ke atas. Dan aku langsung beranjak, karna tangan mas Al sudah melepaskan aku.
Sedangkan pak Bayu lalu mengambil air dingin di kulkas,dan duduk.
Setelah 25 menit duduk, pak Bayu mengajak kami pulang.
Kami pun langsung beranjak dan berjalan pulang.
Tapi langsung terhenti,karna tiba-tiba terdengar suara menangis. Kami pun saling pandang dan mencari sumber suara itu.
Namun alangkah terkejutnya kami bertiga, melihat karyawan lelaki menangis di meja kerjanya.
Panda' panggil mereka. Kalian ? Tanya Panda.
Udah yuk pulang' ajak pak Bayu. Dan segera di angguki kami semua.
Walau jujur aku masih kepo, kenapa dia menangis tapi aku urungkan niatku untuk bertanya.
Mas Aldo yang sadar dengan kebingunganku, dia lalu menggemgam tanganku.
Aku hanya terdiam. Sesampai di parkiran,kami semua pulang dengan beda arah.
Tanpa ku tahu,mas Aldo mengikutiku dari belakang.
Melihat aku sudah sampai rumah,barulah dia putar arah dan pulang.
"Baru pulang Do ? Tanya sang emak. Iya mak' ucap mas Aldo."
Mas Aldo pun gegas masuk,dan mandi. Selesai mandi,mas Aldo lalu makan.
"Aldo, panggil emak. Ya mak' jawabnya. Emak dengar dari saudara-saudara kamu,kamu mau menikah? Tanya emak."
Spontan mas Aldo yang sedang makan,tersedak dan langsung ambil minum. Lalu menghela nafas panjang dan membuangnya pelan.
Dan berjongkok di depan emak.
"Mak,Aldo memang ingin menikahi dia mak. Enggak tau kenapa,setelah jumpa dengannya Aldo mulai suka' ucapnya seraya meneteskan air m*t*."
Mendengar penuturannya,emak langsung memeluk Agung.
"Aldo,menikah itu tidak mudah nak' ucap emak. Mak,Aldo akan melamar dia dulu' ucapnya. Ya sudah,emak ingin bertemu dia' ucapnya seraya berlalu."
"Mak,apa emak ikhlas ? Tanya Aldo. Asal kamu bahagia,emak juga bahagia. Ucapnya. Makasih mak' ucap Aldo."
Paginya aku mulai aktifitas lagi. Dan tepat jam 8 mereka sudah berkumpul bersama.
"Aldo' panggil pak Bayu. Ya pak' jawabnya. Sudah siap berkas-berkasnya ? Tanya pak Bayu. Sudah' ucapnya."
"Tumben tampan banget kamu' ucap pak Bayu. Mas Aldo menatap heran dan berlalu begitu saja. Namun langkahnya terhenti,ketika melihatku melamun."
Dia lalu mendekatiku dan berbisik. "Makanlah siangnya tunggu aku ya sayang' ucap mas Aldo."
Spontan aku menoleh,dan tanpa ku tahu dan tanpa sengaja hidungku menc*um pipinya.
"M-maaf-maaf' ucapku seraya mengelap pipinya perlahan. Tidak perlu di hapus sayang' ucapnya. Makasih ya vitaminnya' ucapnya lagi."
Aku hanya menundukkan wajah,namun tangan mas Aldo mengangkat daguku. Dan lalu memgec*p bibirku lama.
"Aku kerja dulu' ucapnya kepadaku." Aku hanya mematung,kenapa denganku ? Tanyaku dalam hati.
Sejak kejadian tadi pagi,aku menjadi gagal fokus. Pak Nico mulai memperhatikan aku,tanpa ku tahu dia mengambil gambarku dan mengirim di nomor hpnya pak Bayu.
"Kenapa pak,kok malah berhenti ? Tanya mas Aldo. Sebentar gawaiku bergetar' ucapnya seraya menghentikan motor."
Pak Bayu langsung tancap gas balik ke kantor.
"Astagfirullah,pelan-pelan kenapa sih pak,omel mas Aldo. Hampir saja aku terjatuh' ucapnya lagi. Hehe maaf' ucap pak Bayu."
Tanpa terasa sudah sampai di kantor lagi,mas Aldo langsung melepas helmnya,pun dengan pak Bayu.
"Huh' akhirnya sampai juga' ucap pak Bayu seraya menarik tangan mas Aldo."
"Astagfirullah pak, kamu ini kesambet apa sih pak ? Tanya mas Aldo kesal. Kesambet og kantor noh' ucap pak Bayu. Dan tangan kanannya menunjuk ke arahku."
Mas Aldo mengikutiku arah telunjuk pak Bayu,dan menatapku seraya tersenyum. Tapi sedetik kemudian mas Aldo menatap wajah pak Bayu.
"Why ? Tanya pak Bayu,yang sok-sokan bahasa inggris. Tadi bapak bilang kesambet og,pak Bayu suka juga dengan dia ? Tanya mas Aldo."
"Aje gile,nyebut napa,Rivaldo Agung Pratama. Aku udah uzur,enggak mungkinlah jatuh cinta' ucapnya seraya menepuk jidatnya pelan."
Mendengar itu mas Aldo tersenyum lebar. Dan berucap dalam hati,cinta memang gila. Lalu melangkah ke dapur.
Baru ingin menyapa,aku sudah lari. Dia kenapa ? Tanya mas Aldo dalam hati.
Alhamdulillah' ucapku seraya keluar dari toilet. Dan melihat gawaiku lagi. Tanpa aku sadari,dia sudah duduk di samping aku.
"Ehem asik banget mainnya' ucap mas Aldo. Spontan aku menengok ke samping,dan beranjak mengambil bekalku."
"Alhamdulillah akhirnya mase datang,perutku sudah minta di isi mas. Ayo makan' ucapku. Tunggu dulu,aku beli dulu ya. Maaf tadi lupa' ucapnya."
Namun aku pun mencegahnya,karna 20 menit lagi istirahat sudah selesai.
Untung aku tadi beli nasi di luar,gegas aku siapkan piring dan sendok untuknya.
"Ini mas' ucapku. Dia menatapku sendu,makasih sayang' ucapnya.
Deg
Lagi-lagi dia berkata romantis. Namun aku mencoba mengontrol diriku. Tak berselang lama kami telah selesai makan.
Segera aku bersihkan tempat bekalku dan piringnya mas Aldo. Selesai itu,aku menatap jam di gawaiku. Masih 10 menit' ucapku dalam hati.
Hening,dia menatapku dengan sendu dan seraya tersenyum. Tepat saat itu,aku sedang liat youtube tentang menyatakan perasaan.
Maukah kamu menjadi pendamping hidupku ? Tanya pria itu.
"Mau' ucap mas Aldo tiba-tiba. Dan membuat aku mengernyitkan kening. Kenapa ? Tanya mas Aldo kepadaku. Ish bener-bener aneh,Ngeduluin sutradara' ucapku."
"Hehe,habisnya kelamaan' ucapnya seraya bergelayut manja di lenganku. Namun langsung aku tepis. No bukan muhrim' ucapku. Hemm..bukan muhrim tapi sudah ci..Ucapannya terhenti,karna bungkam dengan tanganku."
Aku dan dia saling menatap,tanpa aku sadari tangannya sudah merangkul pinggangku. Netra kami saling pandang, masyaallah tampan juga' ucapku.
Dan tak jauh beda denganku,dia pun juga memujiku. Masyaallah,ya ALLAH jadikan dia bidadari dunia akhiratku aamiin' ucapnya.
Tanpa kami sadari,pak Nico sudah duduk di hadapan kami.
"Aduh manis banget' ucap pak Nico tiba-tiba."
Spontan kami menatapnya. Astaga bodoh banget aku, ucapku merutuki kebodohanku. Namun,berbeda dengan mas Aldo,dia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kami pun langsung berkata maaf pada bos kami. Dan bos kami memaafkan.
"Aldo' panggil pak Nico. Masuk ke ruangan saya ! Perintahnya. Baik pak' ucapnya seraya berkata,aku tinggal dulu ingat jangan kangen."
Idih,kangen insyaa ALLAH enggak' ucapku dalam hati.
Karena jujur,hatiku penuh kebimbangan.
Sesampai di ruangan pak Nico, mas Aldo langsung duduk dan menerima berkas dari pak Nico.
"Besok kamu ke alamat itu,dan jangan percaya kalau dia tidak ada di rumah' ucap pak Nico tegas. Tapi pak,dia ini ucapnya menggantung,karena pak Nico sudah tahu siapa dia."
"Tak perlu kamu teruskan,aku sudah tahu' ucapnya. Kamu disana tidak sendiri,ada beberapa orang' ucap pak Nico lagi. Dan jangan khawatir soal Nana' ucap pak Nico lagi."
Deg....
Jantung mas Aldo serasa copot,kenapa jadi pujaan hatinya yang di bahas ? Tanya mas Aldo dalam hati.
"Kamu tenang aja,besok Nana juga ikut. Ya sudah kembalilah ke ruanganmu ! Titahnya. Baik pak' ucapnya."
Tak terasa waktu telah berlalu begitu cepat. Namun,sayangnya saat ingin pulang hujan pun turun dengan derasnya. Hujan disertai petir dan angin,membuatku tak henti-hentinya melafaskan doa.
Dan memohon ampunan kepada ALLAH. Pak Bayu melihatku dengan intens.
"Itu pujaan hatimu bukan sih Do ? Tanya pak Bayu. Mas Aldo pun spontan langsung balik badan,iya pak' ucapnya."
"Kenapa enggak kamu samperin ? Tanya pak Bayu. Nanti aja, ucapnya seraya mengotak atik gawainya."
Melihat itu,pak Bayu hanya menggelengkan kepala. Tanpa di ketahui pak Bayu,mas Aldo mengirimkan pertemanan di akun facebookku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!