NovelToon NovelToon

SUNMOON

Opening & SM 1

...Selamat datang di novel karya ...

...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼 ...

...semoga kalian suka ya ☺️....

...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...

...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...

......................

Sebenarnya cerita ini sudah pernah di tulis di chat story. Tetapi karena author pengennya nanti bisa di dubbing gitu ya 😁 jadi nulisnya di novel saja. Itulah alasan kenapa cerita ini dipindah ke novel. Masih dengan tokoh yang sama dan alur yang sama kok, tenang saja. Jadi kita lanjutin ya, dimulai dari awal lagi tentunya. Yang kemarin udah panas akan kisahnya. Sabar ya, sampai episode itu tiba. Suka bikin gemes emang authornya neh. Jadi kalau gemes lempar dengan bunga aja ya biar authornya makin seger karena wangi bunga-bunga 😆

🌼🌼🌼

Suatu pagi di sebuah perumahan elite di kota J.

"Moon!!"

"Moonaaa!!!"

"Moonaaaaaaa!!!!!"

"Astaga, anak ini ya, benar-benar! padahal tadi mama sudah bangunkan dia, katanya lima menit, ini sampai hampir lima belas menit, si moon emang ya! pengen diguyur pakai air emang ini anak ya," gerutu mama Aica yang sudah geram dengan kelakuan anak semata wayangnya itu.

"Sudahlah ma, datangi saja kamarnya, bangunkan lagi. Pastiin sampai dia berangkat ke kamar mandi," ujar Papa Rico yang sudah pusing mendengar teriakan dan keluh kesah sang istri di meja makan sedari tadi.

"Iya, itu beneran deh, mama sampai gemas menghadapi putri kesayangan papa tuh. Bandel banget kalau dibangunin susah bener," masih sama mama Aica mengomel. Kali ini mulai menyudutkan sang suami.

"Dia putri kamu juga ma, bikinnya kan berdua," ujar Papa Rico tidak terima jika sang putri nakal saja maka akan diklaim hanya anaknya saja.

"Astaga, ini lagi si papa? kenapa jadi bahas soal bikinnya segala sih," geram mama Aica yang merasa si suami mulai mode anehnya kumat.

"Ya, emang kenyataannya begitu kan ma. Enaknya barengan, ya kalau tingkahnya begitu jangan cuma salahin papa aja dong ma. Sama-sama gitu kitanya," sahut papa Rico seakan tanpa beban.

Sedangkan mama Aica makin meradang saja mendengar pembicaraan absurd diantara mereka.

"Aisshhh, lama-lama dengerin omongan papa bikin otak mama traveling kemana-mana," gerutu mama Aica sambil melempar serbet ke arah sang suami.

"Hahahaha, makannya kalau suami minta nambah jangan di cancel Mulu, sayang. Jadinya gini neh," ujarnya sambil tertawa melihat wajah geram sang istri.

"Udahlah, aku ke kamar moona saja, dasar anak itu, nggak anak nggak bapak, sama aja kelakuannya," ujarnya sambil beranjak dari duduknya.

"Lho kok aku lagi ma yang kena," ujar papa Rico dengan wajah dibikin sesedih mungkin mendengar omelan sang istri.

"Yaiyalah, sama-sama nyebelin," sahut mama Aica kemudian melangkah ke lantai dua menuju ke kamar moona.

Sedangkan papa Rico tidak bisa menahan tawanya karena gemas dengan sikap dan perkataan sang istri.

"Makin umur makin bikin gemes aja kamu itu, ma. Kalau gini jadinya makin nggak bisa jauh sama kamu."

"Gombal!" teriak mama Aica yang mendengar ucapan merayu suaminya.

Papa Rico justru tertawa mendengarnya.

Tok

Tok

Tok

"Moona!"

"Moonaaaa!"

Ceklek!

"Astaga, masih tidur? kami ini bagaimana sih Mon? kamu ini baru sekolah hari ini, apa kamu pengen masuk BK karena terlambat? astaga! bangun moona! jangan bandel begini ya, atau kartu ATM kamu akan mama...." ucapan mama Aica terputus seketika melihat sang putri langsung bangun dari tidurnya meski dengan tubuh sempoyongan.

"Oke, oke ma, aku bangun sekarang juga!" ujar moona yang seketika bangun sebelum ancaman si kartu geseknya menjadi kenyataan.

"Huffff, urusan kartu aja cepet responnya. Tau begitu dari tadi diancam begini daripada aku pakai urat mulu," ucap mama Aica menghela napas panjangnya.

TBC 🌼

SM 2

...Selamat datang di novel karya...

...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...

...semoga kalian suka ya ☺️....

...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...

...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...

......................

"Pagi papa," sapa moona yang sudah turun dan ikut sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Pagi sayang, ini sudah hampir terlambat, ayo sarapan di mobil aja daripada keburu telat kamu sekolahnya," ajak sang papa yang sudah bersiap-siap berangkat ke kantor.

"Oke, pa," sahut Moona yang ikut berdiri dan bersiap.

"Semua ini juga gegara kamu sendiri, moona. Tidur kok nggak ngerti bangun," ujar mama Aica sambil menyiapkan bekal sarapan untuk putrinya selama diperjalanan.

"Hehehe... mau bangun tapi masih ngantuk, ma," sahut Moona sambil menyengir tanpa dosa.

"Ya gitu tuh, kalau mantengin terus si oppa-oppa drakor. Jadinya lupa tidur kalau malam ngagumin terus oppa-oppa ganteng. Udah dibilang jangan begadang, masih aja bandel. Udah tau kalau hari ini pertama kali masuk sekolah baru. Masih aja mau nelat segala," cerocos mama Aica yang masih menceramahi sang putri.

Sedangkan suami dan putrinya hanya diam saja mendengarkan Omelan sang nyonya rumah. Kalau dilawan bisa bahaya. Bukannya semakin mereda justru akan semakin panjang dan lama saja itu omelan.

"Ya udah ma, mana kotak bekalku, udah keburu ini," ujar moona meminta kotak bekalnya kepada sang mama.

"Ini sudah siap. Kamu emang ya Moona, sukanya bikin gregetan mama aja."

"Mau gimanapun juga mama tetap sayang moona kan?" tanya moona sambil menarik turunkan sebelah alisnya.

Mama Aica menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan sang putri.

"Ya disayang lah, wong namanya juga anak. Kalau nggak disayang udah dari dulu mama tukar tambah," jawab mama Aica.

"Astaga mama, jahara deh, masak anak sendiri mau ditukar tambah. Emang panci bocor apa yak. Jahara banget sama anak sendiri," ucap moona sambil manyun lima centi.

"Udah, udah, kalian berdua ini malah ribut terus dari tadi nggak kelar-kelar. Papa berangkat dulu, ma. Assalamualaikum," pamit papa Rico kepada sang istri.

"Tungguin moona, pa," teriak moona.

"Moona, bekalmu ini nak."

"Astaga, iya ma, hampir aja lupa. Moona berangkat dulu ya ma, assalamualaikum," pamit moona setelah menyalimi tangan mama Aica.

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh," jawab mama Aica melihat kepergian suami dan juga putrinya.

"Hati-hati dijalan ya, pa," pesannya pada sang suami.

🌼🌼🌼

"Jangan bikin ulah, mengerti!" pesan papa Rico begitu sampai di pintu gerbang sekolah baru moona.

"Iya pa, tenang aja deh, aku akan jadi anak yang manis kali ini, bukankah aku juga sudah manis selama ini pa," tanya Moona dengan kedipan matanya yang manja.

"Manis kalau disiram pakai gula mungkin," sahut papa Rico asal.

"Isshhh... papa mah tega bener deh, masak nggak pengen gitu liat putrinya bahagia," sungut moona.

"Iya.. papa seneng tuh kalau liat kamu nggak dapat panggilan BK," ujar papa Rico semakin membuat moona menekuk wajahnya.

Emang di sekolahnya yang dulu, putrinya itu begitu terkenal. Bukan karena prestasinya tetapi suka mendapat panggilan sayang dari guru-guru BK. Kebiasaannya yang suka telat menajdi catatan khusus para guru di sana.

"Hmm..iya..iya.. aku akan jadi anak yang penurut, pa," janji moona.

"Nah, gitu dong, kan makin cantik kalau mau berubah lebih disiplin lagi. Pokoknya kalau sampai papa melihat ada surat cinta dari guru BK kamu di sini. Siap-siap saja, ATM kamu papa blokir," ujar papa Rico serius.

"Ya ampun, diancam nggak tuh, nggak papa, nggak mama, semuanya sama aja, hiks...hiks...hiks...," kata moona sambil sesenggukan.

"Udah deh, jangan tebar air mata buaya begitu," sindir papa Rico yang sudah tau betul karakter putrinya.

"Ih...papa suka bener aja deh," gerutu moona yang kali ini rayuannya tak mempan menghadapi sang papa.

"Itu karena papa sudah hapal dengan karaktermu."

"Apa jangan-jangan aku mewarisi gen papa ya. Yang suka memberontak, kayaknya kalau mama orangnya kalem deh," kata moona sambil menahan tawa untuk kalimat terakhirnya.

"Mana ada mamamu kalem, justru ke bar-bar anmu itu mewarisi gen mamamu. Tapi maksud kamu, selama ini kamu melihat papamu orangnya seperti apa?" tanya Rico.

"Kupikir papa orangnya yang bar-bar dan juga mantan buaya, hehehe," ujar moona terkikik mengatakannya.

"Mana ada papamu ini bar-bar. Kalau mantan buaya, ya bolehlah, tapi udah insyaf ya sekarang. Udah tobat sejak kenal dengan mamamu itu. Tapi tahu nggak kenapa dulu mamamu suka sama papa, meski papa buaya?" tanya Rico membuat moona menggelapkan kepalanya.

"Emang apa yang membuat mama suka dari papa?" tanya moona penasaran.

"Karena papamu ini ganteng, pendiem, dan dimana-mana pesonanya tak pernah melempem," sahut sang papa dengan bangganya.

"Wkwkwkw.... papa narsis deh!" ujar moona tak bisa menahan tawanya.

TBC 🌼

SM 3

...Selamat datang di novel karya...

...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...

...semoga kalian suka ya ☺️....

...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...

...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...

......................

Di ruangan kepala sekolah SMA Tunas Bangsa.

"Papa tinggal ya, kamu harus baik-baik belajarnya," pesan papa Rico kepada Moona.

"Iya, pa."

"Saya permisi dulu, bapak kepala sekolah," pamit papa Rico kepada kepala sekolah SMA Tunas Bangsa.

"Ah, iya bapak, terimakasih sudah mengantarkan putrinya sampai di sini. Kamu akan mendidik putri bapak dengan baik di sini. Hati-hati di jalan, semoga lancar diperjalanan," ucap kepala sekolah.

"Terimakasih banyak bapak."

Sepertinya papa Rico kini moona masih menunggu di ruang kepala sekolah.

"Moona, kamu tunggu di sini dulu ya, nanti ketua OSIS akan mengantarkan ke kelas kamu," kata kepala sekolah.

"Iya, pak."

"Tunggu ya, duduk saja dulu."

"Iya, pak, terimakasih."

Moona pun duduk di sofa yang ada di ruangan kepala sekolah tersebut sambil menunggu orang yang katanya adalah ketua OSIS di SMA Tunas Bangsa.

Tok

Tok

Tok

"Masuk," ucap kepala sekolah.

"Permisi pak, saya dipanggil kemari, ada apa ya?" tanya seorang pemuda yang datang menghadap kepala sekolah.

"Sunny, ini ada murid baru pindahan dari kota S. Tolong kamu antarkan dia ke kelas kamu ya. Sekarang dia akan menjadi teman sekelas ku. Namanya adalah moona. Oya moona, dia adalah sunny, dia ketua OSIS di SMA Tunas Bangsa," kata kepala sekolah memperkenalkan keduanya.

"Sunny."

"Moona."

Setelah keduanya berjabat tangan berkenalan. Kepala sekolah meminta sunny mengajak moona masuk ke kelasnya.

"Oya, moona, kalau ada sesuatu yang kamu tidak mengerti, kamu bisa tanyakan hal itu kepada sunny ya. Selain dia ketua OSIS, dia juga salah satu murid berprestasi di sekolah ini," kata kepala sekolah.

"Baik, pak. Kalau begitu saya permisi," pamit moona.

"Saya juga permisi, pak," ucap Sunny kemudian keluar dari ruangan kepala sekolah berjalan beriringan dengan moona, si anak baru.

"Ayo moona," ajak sunny agar moona mengikuti langkahnya.

"Baik, kak," ucap moona dengan sopan. Dia tidak mau mendapatkan kesan yang butuh di awal pertemuan mereka.

"Sunny saja, kita seumuran," ucap sunny yang tidak mau dipanggil dengan panggilan 'kakak' oleh moona.

"Oh, i...iya, sunny."

Moona menatap raut wajah datar dan dingin dari cowok yang mengaku namanya sunny tersebut.

'Astaga kaku amat wajah ini cowok, dingin bet dah, kayak ngomong ama robot saja. Kalau begini, Deket dia terus bisa bikin aku flu dong, saking dinginnya, euy'.

🌼🌼🌼

Kelas XI- 3

"Oke, anak-anak, hari ini kalian mendapatkan satu teman baru di kelas kita ini. Dia siswi pindahan dari kota S. Kamu bisa memperkenalkan diri kamu, nak," ujar Bu Aina, guru mata pelajaran matematika sekaligus wali kelas di kelas XI-3 tersebut.

"Terimakasih banyak Bu," ucap Moona kemudian berdiri di tengah-tengah kelas untuk memperkenalkan dirinya.

"Halo, teman-teman semuanya, namaku Moona, M-O-O-N-A, salam kenal semuanya, aku pindahan dari kota S. Dan aku juga orang baru di kota J ini, semoga kita bisa berteman," ucap moona sebagai salam perkenalannya.

Suara riuh terdengar ramai setelah moona memperkenalkan dirinya. Bahkan ada yang meminta nomor WA moona segala tetapi semua kericuhan itu bisa diatasi oleh Bu Aina, selaku wali kelas XI-3.

"Sudah, sudah ya, moona sekarang kamu bisa duduk di bangku ke dua dari belakang. Ada cewek yang duduk di situ, nah di situ kamu duduknya," tunjuk Bu Aina.

"Ah, iya Bu, baiklah."

Moona berjalan ke arah bangku yang disebutkan oleh Bu guru Aina.

"Halo, aku boleh duduk di sini?" tanya Moona kepada teman sebangkunya itu.

"Silakan," jawab gadis manis itu mempersilakan.

Moona meletakkan tas ranselnya dan duduk menyamping menatap teman sebangkunya.

"Salam kenal ya, semoga kita bisa menjadi teman," kata moona sambil menyodorkan tangannya.

"Eh, iya, Salma kenal juga, aku Hana," ujar gadis bernama Hana itu menyambut uluran tangan dari Moona.

"Salam kenal juga Hana, senang berkenalan denganmu, nanti antarkan aku buat keliling sekolah ini ya, aku pengen tahu sekolahnya seperti apa," pinta moona.

"Boleh, moona. Nanti aku antarkan," jawab Hana.

"Asyeeeek," ucap Moona senang sambil bertepuk tangan.

"Jangan berisik!" suara dingin dengan sorot mata tajam menatap moona dengan tatapan tak suka.

Moona menatap ke belakang bangkunya mendengar suara yang tidak asing itu.

'Astaga!

kenapa cowok kulkas ini duduk di belakang ku segala sih, ihhhhhh.... nyebelin'

TBC🌼

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!