Bagaimana rasa nya bila kita menikah karena di jodohkan, tanpa ada rasa cinta sama sekali dari pasangan kita.
Pasti membuat dunia ini menjadi suram belum lagi mendapat perlakuan kasar dari sang suami diabaikan dan dihina membuat kita enggan untuk bertahan.
Berusaha menjadi istri yang baik dan menunggu pintu hati sang suami terbuka namun semua sia-sia saja, pengorbanan dan pengabdian diri tak pernah di terima.
Begitu lah nasib yang di terima oleh Amira alifia seorang wanita desa yang di jodohkan dengan anak sahabat bapak nya seorang pengusaha sukses di kota.
Bagaikan langit dan bumi kehidupan keluarga mereka sangat jauh berbeda, membuat sang suami sangat membenci nya.
****
" Mulai hari ini kamu tidur disini" kata mas kevin dengan ketus.
" Kenapa aku tidur disini mas? " tanya ku yang merasa heran.
Namun mas kevin malah tersenyum kecut pada ku.
" Jadi mau kamu, kamu tidur di mana? "
" Aku kan istri kamu mas, seharusnya kita tidur satu kamar" ucap ku yang tak tau apa-apa.
" Kamu pikir, kamu pantas jadi istri ku jangan mimpi kamu seharusnya kamu itu sadar diri dong! gadis kampung seperti kamu itu cocok nya ya jadi pembantu " kata mas kevin dengan nada tinggi
Hari ini baru dua hari nya kami menikah, baru kali ini aku mendengar suara mas kevis seketus ini pada ku dari suara nya ia sangat membenci ku.
ia mencekam dagu ku dengan kuat bisa ku lihat ada kebencian di matanya.
" Mulai hari ini dan seterusnya kamu tidur disini, di rumah ini kamu itu cuma pembantu jadi jangan banyak tingkah "
"Sa... kit mas" kata ku sambil merintih kesakitan namun mas kevin tidak peduli.
" Gue ingat kan sekali lagi, kamu jangan macam-macam kalo kamu sampai berani ngomong sama papi mami gue, hidup mu gak akan tenang ku buat"
kata mas kevin dengan nada dingin sorot mata nya sangat tajam membuat aku snagat takut, di hempaskan nya aku sampai jatuh di lantai.
" Ingat kata-kata ku, PAHAM" bentak mas kevin.
" Pa.. ham mas" jawab ku gugup karena takut
aku tak berani menatap mata nya aku hanya bisa tertunduk dengan air mata berlinang di pipi ku.
Mas kevin pun pergi meninggalkan ku sendirian disini, aku pu. langsung masuk dalam kamar dan mengunci pintu nya.
aku langsung luruh di lantai sangking takut nya melihat mas kevis seperti itu.
" Ya allah apa lah salah ku, sampai aku di perlakukan seperti ini kalo memang ia tak mencintai ku kenapa ia menerima perjodohan ini" kata ku sambil terisak.
Aku hanya mengunci diri dikamar meratapi kebodohan dan nasib sudah terlambat mau tidak mau aku harus menjalani ini semua nya.
Setelah merasa tenang aku pun membereskan semua pakaian ku, aku harus berusaha agar suami ku menerima aku sebagai istri nya.
Aku segera beranjak dari kamar untuk membuat makan malam untuk suami ku semoga dengan usaha ku ini hati nya akan terbuka untuk ku.
Aku hanya masak menu sederhana karena tak ada bahan makanan di dalam kulkas.
Setelah selesai aku pun menata makanan di meja makan, aku pun duduk menunggu nya aku tak berani memanggil nya apalagi ini baru awal saja.
Ku tunggu mas kevin turun dari kamar lantai dua namun ia tak kunjung datang juga, aku pun berusaha bersabar menunggu nya.
Setelah satu jam menunggu akhirnya ia pun turun juga, aku dengan rasa takut juga memberanikan diri untuk bicara.
" Mas... mau makan malam" ucap ku dengan terbata - bata karena merasa takut.
Ia datang mendekat lalu melihat meja makan dengan enteng nya ia membuang semua makan itu ke lantai lalu berkata.
" Apa kamu kira, aku sudi makan masakan kamu itu, kalo kamu mau kamu aja yang makan" ucap mas kevin dengan dingin nya
lalu ia pun pergi meninggalkan ku yang masih terpaku, aku pun memungut makanan yang ia buang dengan derai air mata.
ku makan masakan ku tadi mau bagaimana pun aku harus tetap sehat agar bisa menjalani hidup ku ini.
'' ya allah tolong berikan aku ke kuatan dan kesabaran untuk menghadapi suami hamba" ucap ku dengan isak tangis
Sementara itu.
"Dasar gadis aneh, dia kira aku mau apa memakan masakan dia aku akan buat hidup kamu tersiksa karena sudah berani menerima pernikahan ini"
" Lihat aja nanti kamu akan tau akibat nya karena berani sama aku"
ucap kevin saat sudah di dalam mobil, ia pun melajukan mobil nya menuju sebuah clum malam yang cukup terkenal di kota ini disana ia sudah di tunggu oleh teman-teman nya.
sesampainya disana kevin langsung masuk mencari teman nya.
" Hay bro" sapa kevin saat sudah melihat teman nya
" Hay vin, lama banget datang nya?" tanya mario sahabat kevin.
" Gue ada urusan tadi sebentar "
" Urusan apa bro, kalo masalah cewek ajak gue kenapa bro " kata robet sahabat kevin
" Ha lah di otak lo cuma ada cewek aja bro, yang lain kenapa sih" gurau kevin
" Sok banget lo bro, padahal lo juga gitu kan"
" Itu lo tau bro, ada barang baru gak bro? "tanya kevin
" Ada nih bro, baru masuk tadi sore lo mau lihat" jawab robet sambil merangkul kevin
Club malam ini adalah milik robet, jadi mereka selalu berkumpul disini.
" Bodi bagaimana bro"
" Kalo soal body, jangan sangsi bro" kata robet sambil membuat body cewek dengan tangan nya
Mereka pun tertawa bersama sambil minum - minum menikmati malam mereka.
kevin sama sekali tidak peduli bagaimana nasib amira yang di tinggal kan ny di rumah.
Tepat jam 4 pagi kevin baru pulang, saat ia masuk dalam rumah ia lihat amira tidur di sofa ruang tamu namun ia tak peduli.
ia naik ke atas membiarkan amira seperti itu saja.
" Dia kira, dengan melakukan hal itu membuat aku luluh, gak akan pernah sampai kapan pun aku gak akan luluh"
kevin masuk dalam kamar lalu membaringkan tubuh nya di ranjang super besar di dalam kamar nya.
" Kalo tujuan ku sudah tercapai gue akan bebas kan lo, namun sebelum itu tercapai nikmati aja kehidupan lo disini "
" kita lihat seberapa lama lo bertahan di sini akan kah lo kuat dengan perlakuan gue ke elo"
kata kevin sambil tersenyum licik, memikirkan sebuah ide untuk mengganggu amira di rumah ini agar ia tak betah tinggal di sini.
Bagi kevin pernikahan ini tak ada arti nya , namun berbeda dengan amira pernikahan ini sakral bagi nya dan sangat suci.
Pagi ini amira bangun cepat, setelah selesai melaksanakan sholat subuh ia pun segera membuat sarapan untuk suami nya.
Ia tak menyerah begitu saja, amira bertekat akan membuat suami nya mencintai diri nya dan menerima pernikahan ini.
Selesai menata makanan di meja makan, aku segera menuju ke kamar suami ku aku merasa takut namun aku harus mencoba nya agar mas kevin membuka hati nya untuk ku.
Tok
Tok
Tok
Aku mengetuk pintu kamarnya, namun tidak ada jawaban ku coba memanggil nya.
" Mas... "
" Mas kevin"
panggil ku, tapi tetap tak ada jawaban.
Aku pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar, melihatnya masih tertidur pulas di atas ranjang berukuran king tersebut, kesempatan bagi ku untuk melihat wajah nya.
Ia sangat tampan, wajah nya tampan mempesona kulit putih bersih, wajah nya itu sangat sempurna, hidung nya mancung sangat sempurna lah pokok nya.
" Kenapa allah terlalu baik pada mas kevin ya, memberikan segalanya pada manusia dingin ini" gumam ku.
Saat aku sedang menatap mas kevin tanpa sadar di sudah bangun dan memperhatikan ku.
" Sudah puas lihat nya" kata nya dengan wajah dingin nya sorot mata nya sangat tajam
aku langsung bangkit dan menjauh karena terkejut sekaligus takut, aku belum sanggup dengan tatapan dan suara dingin nya itu.
Mas kevin bangun dengan raut wajah marah ia berjalan mendekat kepada ku.
" Siapa yang suruh lo masuk ke kamar gue" kata nya sambil berjalan mendekat.
aku tak bisa menjawab tiba-tiba rasa nya mulut ini seperti terlem aku yang merasa takut pun mundur ke belakang.
Aku tersudut di dinding kamar nya tak bisa berkutik sama sekali.
" Jawab pertanyaan gue, siapa yang suruh lo masuk dalam kamar gue"
kini mas kevin sudah sangat dekat dengan ku jarak kami cuma beberapa senti saja aku benar-benar takut dengan sorot mata nya.
" JAWAB" bentak mas kevin yang membuat aku terkejut , aku hanya bisa meremas ujung jilbab ku.
" Lancang kali lo masuk tanpa ijin dari gue ya"
" Maaf.. mas aku cuma mau bangun kan mas untuk sarapan " jawab ku dengan gugup detak jantung ku sangat kencang bukan karena debar cinta namun karena tekanan.
" Sekali lagi lo lancang masuk dalam kamar gue tanpa seizin gue habis lo" ancam nya.
" Lo gak usah berusaha mengambil perhatian gue deh lo gak akan berhasil, karena sampai kapan pun gue gak akan tertarik dengan lo"
" Sekarang juga lo ke luar dari kamar gue, jangan pernah masuk kesini lagi lo paham"
" Ya mas" jawab ku lirih dengan aku yang sudah berlinang air mata
" SE KA RANG JU GA LO KE LU AR" tekan mas kevin.
aku pun langsung berlari ke luar dari dalam kamar mas kevin menuju kamar ku, aku bersandar di dinding menangis dengan lirih.
Seperti nya perjuangan ku untuk mendapatkan hati mas kevin akan sangat sulit akan kah aku kuat.
" Sial pagi-pagi sudah bikin mood gue hancur aja" ucap kevin yang nampak sangat marah
ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah selesai ia memilih baju yang akan kevin gunakan.
Drett..
Drett...
Ponsel kavin berdering ia mengambil nya di atas nakas saat melihat siapa yang menghubungi nya senyum manis terukir di bibir nya.
wajah dingin nya berubah seketika saat melihat nama itu.
Di angkat nya lalu meletakkan beda tipis itu di telinganya.
" Hallo sayang" ucap kevin dengan lembut sangat berbeda bila dengan amira.
" Sayang, kita jadi kan pergi ke puncaknya "
" Tentu jadi dong sayang, aku kan sudah janji sama kamu kalo aku bakalan ajak kamu jalan-jalan " jawab kevin yang kini tengah duduk di atas ranjang nya.
" Jadi jam berapa kita berangkat sayang, aku sudah gak sabar nih ingin ketemu kamu"
" Hahaha, kamu kangen sama aku ya" goda kevin
" Huh memang nya kamu gak kangen sama aku makannya kamu ledek aku"
" Tentu saja aku kangen sama kamu sayang, aku akan segera ke rumah kamu ya tunggu aku ya sayang "
" Ok sayang"
Mereka pun mengakhiri panggilan nya.
kevin segera memakai baju nya lalu keluar dari dalam kamar dengan senyuman manis saat ia turun dari tangga tiba-tiba ekspresi nya berubah jadi dingin.
kevin melihat amira yang sedang menyapu rumah.
Amira yang sadar akan kedatangan sang suami pun langsung tersenyum ia masih berusaha.
" Mas gak sarapan dulu ?" tanya amira
" Hemm" jawaban dari kevin
lalu berjalan menuju meja makan ia duduk di kursi amira dengan telaten melayani kevin mengambil nasi goreng untuk kevin menuangkan minuman nya.
Kevin pun menyuap makannya ke dalam mulut sedetik kemudian dia meludah kan makanan yang ada dalam mulut nya.
" Apa ini, kamu mau meracuni gue ya" bentak kevin sambil mengebrak meja sontak saja membuat amira takut sampai ia tersentak.
" Ma... maaf mas" jawab amira dengan terbata sambil terisak kembali.
" Kalo lo gak bisa masak lebih baik gak usah masak deh dari pada orang keracunan karena makanan lo" ucap kevin dengan ketus nya
Amira hanya bisa diam saja ia tak berani menjawab atau menatap kevin ia hanya tertunduk melihat lantai bawah.
" JAWAB" bentak kevin membuat amira kembali terkejut.
" Ya mas " jawab amira susah payah badan nya saja sudah gemetar sangking takutnya.
" Lebih baik lo gak usah berulah " kata kevin sambil menuangkan air minum yang ada di gelas ke atas kepala amira.
sambil tertawa kevin masih saja menghina nya.
" Lo suka kan cari perhatian, nih gue kasih perhatian sama lo" ucap kevin lalu ia pergi meninggalkan amira seorang diri di situ sambil menangis.
" Ya allah, apa salah hamba sampai engkau uji aku dengan cobaan ini, apakah hamba sanggup menghadapi ini semua ya allah"
kata amira dalam isak nya yang sudah luruh ke lantai
Hati siapa yang tak sakit bila suami nya sendiri tak menerima kehadiran kita, kalo lah memang tak menginginkan pernikahan ini kenapa harus di terima.
Kalo lah hati mu sudah ada yang punya mas kenapa kamu menikah dengan ku, apa salah ku sampai kau perlakukan ku seperti ini.
Tangisan amira di dengar oleh parjo satpam kediaman kevin.
Melihat amira yang menangis ia merasa kasihan apa lagi dia juga memiliki seorang putri ia tak bisa membayangkan kalo putri nya yang berada di posisi amira pasti ia akan terluka dan marah.
Parjo merasa heran kenapa tiba-tiba majikan nya mau menikah padahal setau dia ia sangat menentang pernikahan ini apa lagi sang majikan punya seorang kekasih.
Sudah satu bulan amira menikah dengan kevin namun sifat kevin sangat dingin dan kejam pada amira, selama sebulan ini amira selalu di perlakukan buruk oleh kevin.
Di suruh-suruh seperti pembantu di bentak bila tak sesuai dengan ke inginannya belum lagi ia sering berbuat kasar pada amira.
Amira tak pernah tahu apa penyebabnya sehingga ia di perlakukan seperti ini oleh kevin.
Ia terus bertahan dengan sifat kevin berharap suatu saat nanti kevin akan menerima dirinya dan mencintai amira seperti amira mencintai nya.
Ya saat pertama kali bertemu amira sudah menyukai kevin, ia berjanji pada dirinya akan berusaha menjadi istri yang baik bagaimana pun keadaan rumah tangga nya nanti.
Dan saat ini lah amira membuktikan ucapan nya, ia terus bertahan dan berharap suatu saat nanti kevin akan menerima nya.
Bertahan dalam situasi ini bukan karena amira bodoh namun ia percaya bahwa suatu hari nanti kevin akan menerima dirinya karena ia percaya bahwa allah selalu ada untunya. bukan kah allah maha membolak balik kan hati manusia mungkin saat ini kevin belum mau menerima nya namun dengan usaha dan kesabaran itu akan terjadi suatu saat nanti.
Hari ini mereka akan menginap di rumah orang tua kevin tak lain mertuanya amira, amira sedang bersiap di dalam kamar nya ia menggunakan gamis syar'i panjang dengan khimar besar saat sedang bersiap kevin sudah berteriak memanggil nya.
" Cepat mira" teriak kevin
amira pun langsung keluar kamar, ia tak mau membuat kevin semakin marah lagi.
" Lama banget sih "
" Maaf mas"
" Ya ampun apa kamu gak punya baju yang lain ya, kenapa harus pakai baju jelek ini sih"
" Baju ku cuma ini aja mas gak ada yang lain"
" heh, memang cocok buat kamu persis seperti pembantu "
Sebenarnya hati ku sakit saat mas kevin selalu berucap itu, padahal aku istri nya namun tak pernah di anggap.
" Sudah ayo jalan, nanti keburu malam" kata nya.
Aku pun masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang karena kevin tak mau dekat dengan ku.
Kediaman keluarga kevin tidak terlalu jauh dari sini cuma menepuh perjalanan selama 30 menit dalam perjalanan pun kevin hanya diam saja dia tidak mau berbicara pada ku..
yah aku maklum saja lah, dari pada nanti ia marah-marah.
Kami pun sampai di rumah orang tua kevin rumah nya sangat besar dengan cat nuansa putih ada halaman yang luas yang di tanami beberapa macam pohon dan bunga yang sangat indah.
Rumahnya terlihat semakin indah dengan hiasan batu alam di setiap dinding nya membuat mata terpana.
Saat masuk ke dalam ia terpesona dengan desain rumah nya semakin membuat mewah dengan letak barang yang tepat.
" Gak usah norak deh sampai terbengong gitu lihat nya" kata kevin dengan ketus membuat amira malu.
"Maaf mas" jawab amira
" Ayo cepat masuk, mereka sudah menunggu di ruang keluarga "
" Ya mas"
Kami pun berjalan melewati ruang tamu dapat kulihat ada juga kolam renang nya dan tempat seperti untuk bersantai, kami pun sampai di ruang keluarga kulihat di sana sudah ada ke dua orang tua mas kevin dan adik perempuan nya.
" Hy pa, ma" sapa kevin lalu ia pun langsung duduk di samping mami nya. papi nya pun hanya menggelengkan kepala saja melihat mas kevin
" Assalamualaikum " ucap ku
" Waalaikumsalam " jawab irfan mahesa papj nya mas kevin.
aku pun menyalami mereka dengan takzim dan duduk di sebelah adik nya.
" Kamu seharus bersikap seperti itu kevin, ini apa masuk bukan nya memberikan salam tak mencium tangan orang tua gak ada sopan santun nya" ketus irfan.
Mendengar perkataan itu membuat mas kevin terlihat marah dapat ku lihat dia mengepalkan tangan nya.
" Sudah lah pa, anak baru sampai juga sudah kamu ceramahi" jawab indira mami nya mas kevin.
Walaupun usia mami sudah 48 tahun namun ia masih terlihat cantik dan awet muda.
Papi pun hanya membuang nafas kasar saja.
Sedangkan jesika adik mas kevin hanya diam saja sambil bermain ponsel.
" Bagaimana kabar kamu mira" tanya indira.
" Alhamdulillah baik ma" jawab ku
" Bagaimana liburan kalian, apa kalian menikmati nya? " tanya nya yang membuat aku bingung.
" Ya ma, tapi sayang kami gak bisa lama liburan nya di puncak" jawab mas kevin
' Apa! mas kevin liburan ke puncak apa pas dia yang tidak pulang - pulang itu ya ' gerutu ku dalam hati.
" Ya sudah, kalo nanti papi sudah pulang dari luar kota kalian pergi bulan madu ya, biar papi dan mami cepat gendong cucu" kata irfan
" Ya pa, jangan lama-lama di sana ya pa!" jawab mas kevin dengan lembut.
ternyata mas kevin bisa bicara lembut juga ya aku baru mendengar nya kali ini, saat bersama ku ia hanya marah-marah saja apakah kebahagiaan nya sudah aku hancur kan maka ia seperti itu pada ku.
" Ya sudah bawa istri kamu ke kamar biar istirahat dulu, mami sama papi pun mau istirahat dulu nanti kita ketemu jam makan malam lagi ya" ucap indira yang berdiri lalu mereka pun pergi ke lantai dua.
Jesika pun pergi dari ruangan ini meninggalkan kami berdua.
Mas kevin langsung mencengkeram dagu ku dengan kuat membuat aku ke sakitan.
" Lo mau cari muka ya di depan mami dan papi gue biar gue terlihat buruk ya" ucap mas kevin dengan ketus nya.
" Gak mas" jawab ku yang sudah berlinang air mata.
" Awas kalo lo bikin masalah, gue buat hidup lo hancur" ancam nya lalu melepaskan cengkerama nya
" Ayo ikut gue"
Aku pun hanya mengekor di belakang mas kevin ku hapun air mata ku agar tak ada yang melihat.
' Aku harus kuat' batin ku
Kami terus berjalan menuju dapur, disana ku lihat ada wanita paruh baya yang sedang memasak ku rasa ia art di rumah ini.
Kami pun berhenti tepat di depan kamar yang dekat dengan dapur.
" Lo tidur di sini sama mbok inem" ucap mas kevin.
Aku berusaha kuat, sambil beristifar.
" Mbok, mulai hari ini dia tidur sama mbok dia akan membantu mbok mulai sekarang "
" Ya den"
" Sudah sana mulai kerja, jangan lo pikir sementang lo disini gue akan memperlakukan lo dengan baik gak akan, mau disana atau pun disini status lo tetap sama hanya PEM BAN TU" tekan mas kevin.
" Ya mas" jawab ku dengan tertunduk.
" Dan satu lagi, awas kalo lo berani kasih tau sama papi dan mami lo akan tau akibat nya kan" ucap nya sambil menepuk pipi ku.
Aku pun hanya menganguk saja tak bisa bersuara lagi.
Mas kevin pun pergi meninggalkan ku di sini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!