Mawar adalah anak pertama dari dua saudara usianya sekarang 19 tahun, ibunya telah meninggal 2 tahun lalu saat dia baru lulus SMA, dia begitu cantik , lugu dan sangat sopan santun. Ayahnya sakit keras semenjak ditinggal ibunya, kini dia harus mencari pekerjaan karena tabungan orang tuanya mulai habis. Keluarganya hidup sederhana, adeknya laki-laki usianya 15 tahun Riki namanya yang masih duduk di bangku SMA.
Pagi subuh ini ayahnya kambuh, Mawar dan adiknya menangis karena bingung harus bagaimana, mereka tidak punya uang sama sekali.
"uhuk.. uhukk.. "nak sepertinya ayah sudah gak kuat lagi"(ucap ayahnya terbata-bata)
" Ayah.. jangan bicara begitu, ayah harus kuat , saya janji mau nyari uang untuk pengobatan ayah"(jawab Mawar sambil bersendu-sendu)
"Ayah.. kalau ayah pergi kita sama siapa yah..? " (ucap adiknya menangis)
"Rik, kamu ngomong apa sih?!Ayo kita bawa Ayah kerumah sakit,Hu.. Hu.. Hu.. (Ketus Mawar sambil menangis)
" Tapi kak.. kita nggak punya uang"
"Adekmu betul nak, udah Ayah dirumah aja nggak ppa kalau misalkan ayah nggak bisa jagain kalian lagi ayah minta maaf"(ucap sang Ayah menangis)
Tanpa menjawab Mawar pun pergi keluar mencari pinjaman uang, dia kerumah tetangga , namun tetangganya tidak meminjami nya kemudian ia pergi ke rumah pak RT yang kebetulan orangnya sedang duduk di teras depan.
" assalamu'alaikum pak.. (gugup) pak Mawar mau minta tolong.. "
"waalaikumsalam.. ada apa kok kamu buru-buru? ayahmu kambuh lagi? "(tanya pak RT)
" Iya Pak.. mau minta tolong, kalau boleh mau minjam uang buat pengobatan Ayah pak"
"Yasudah ayoo cepet kita bawa ayahmu kerumah sakit, masalah biaya InsyaAllah nanti saya bantu"(ucap pak Rt )
"baik terimakasih banyak pak.. " jawab Mawar
Kemudian, mereka langsung naik mobilnya pak Rt kemudian menjemput ayahnya yang sudah semakin lemah,dan tidak sadarkan diri.
Sepanjang perjalanan Mawar dan Riki terus menangis melihat keadaan ayahnya yang semakin drop.
Sesampainya di rumah sakit Ayahnya langsung dibawa ke IGD dan melakukan pemeriksaan. Setelah 1 jam menunggu akhirnya dokter keluar dan memberitahukan kondisinya.
"Bagaimana keadaan ayah saya dok? " ucap Riki
"Begini saya mau menjelaskan, bahwa ayah saudara memiliki riwayat jantung kemudian sekarang ditambah diabetes , ditambah lagi darah tinggi . Kalau makannya tidak dijaga akan berakibat fatal. Tadi sudah saya kasih oksigen dan obat dan segera dipindahkan ke ruang rawat. " jawab dokter
"Berarti sekarang sudah sadar kan dok? "tanya Mawar
" Memang sudah sadar, menunggu semuanya normal dan kondisinya membaik dulu ya baru boleh menjenguk.Ayah adek, harus hati-hati makannya, dan tidak boleh kebanyakan fikiran, "jawab dokter
" alhamdulillah.. baik terimakasih banyak dok, kami janji akan menjaga ayah kita"ucap Mawar lega
Setelah itu dokter pergi, dan Pak RT juga berpamitan pulang , setelah mengantar mereka.
"saya pulang dulu ya nak, doakan ayah kalian baik-baik saja dan sehat kembali, soal biaya udah saya lunasi "ungkap pak RT
"Makasih banyak pak.. saya janji setelah semuanya selesai dan ayah pulang saya akan mencari kerjaan dan melunasi hutang bapak" jawab Mawar sambil senyum
"makasih ya pak.. " ucap Riki juga
"udah santai saja.. yang penting ayah kalian sembuh" ,
Kemudian pak Rt pergi, beberapa jam kemudian, mereka sudah boleh menjenguk ayahnya.
"Alhamdulillah ya nak, ayah udah membaik, tapi ayah cuman ingin masa depan kalian lebih baik, ayah ingin kalian menjadi orang yang sukses, kalau ayah sudah tidak ada nanti, kalian jangan lupa ibadah dan selalu berbuat baik. " ucap ayahnya
"Ayah kenapa ngomong seperti itu, kita udah seneng banget ayah akhirnya sembuh, tadi udah takut banget kalau ayah kenapa-kenapa. " ucap Mawar tersenyum sambil meneteskan air mata.
"udah.. kalian jangan sedih, Riki kan bentar lagi lulus, Kamu udah gede jagain adek kamu, katanya kan mau nyari kerja " Ayahnya tersenyum
"Iya ayah pokonya bakalan nurut sama omongan ayah " Mawar dan Riki memeluk ayahnya.
Mereka bercanda bersama, dan semangat merawat , menyuapi dan menyeka ayahnnya, sangat senang karena besok udah boleh pulang . Tiba-tiba ditengah bercandaan mereka, ayahnya sesak nafas dan Mawar buru-buru memanggil dokter.
"Ayah .. ayah kenapa yah.. Ayah tahan yaa.. " *ucap Riki
Kemudian dokter pun datang*. Mereka menunggu diluar , mereka kaget karena barusan ayahnya baik-baik saja dan yakin sembuh , kenapa sekarang seperti ini lagi.
"Ayahmu sudah diberi oksigen lagi dan diberi obat penenang, biarkan istirahat dulu ya jangan diganggu, sepertinya tadi kecapean,nanti kalau sudah sadar panggil saya "ucap dokter.
" Baik dok.. "jawab Mawar
Setelah 7 jam menunggu ayahnya , mereka bingung kenapa lama sekali tidak bangun-bangun. Mawar pun memegang tangan ayahnya sambil menangis terus.
" kenapa ayah nggak bangun-bangun ya kak"ucap Riki
"Kakak juga nggak tau.. coba kamu tanya dokter deh Rik" Mawar mulai panik
5 menit kemudian dokter pun datang, dan langsung memeriksa.
"Innalillahi Wa innalillahi rojiun" ucap dokter
"Apa dok?!! " ucap Mawar dan Riki bareng
"Maaf nak, ayah kalian sudah tidak ada, dikarenakan komplikasi yang sudah lama dan parah "ucap dokter lagi
" TIDAKKK!!!! Nggak mungkin dok...!! coba periksa lagi dok! "unggap Mawar yang sangat syok
" Nggak mungkin dok.. nggak mungkin..!!“saut Riki
Mereka berdua memeluk ayahnya sambil menangis kencang dan kebetulan pak RT datang dan mengetahui hal tersebut.
"kalian yang tabah yaa, yang ikhlas biar ayah kalian tenang disana " ucap pak RT
Mereka tidak menjawab dan hanya menangis, beberapa jam berlalu dan mereka segera pulang dan mengkuburkan ayahnya.
2 bulan kemudian..
"Semuanya terasa begitu cepat, seperti mimpi, kenapa seperti ini?? " ucap Mawar
"Kakak yang ikhlas sekarang kita doakan Ayah dan Ibu semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik disana , aku sekarang sadar Tuhan sangat menyanyangi mereka"jawab Riki
" Ternyata adikku sudah dewasa sekarang, kamu fokus sekolah yaa kakak mau ke Jakarta nyari kerjaan"ucap Mawar dengan senyum
"apa tidak begitu cepat kakak pergi? lalu aku sama siapa nanti? dan juga gimana biaya sekolah aku kak? "Riki sedih
" kamu tinggal dirumah pak RT yaa, masalah biaya sekolah kamu, kakak udah nitip ke pak RT, nanti setiap bulan kakak transfer, kalau ada apa-apa kamu ngomong sama kakak."ucap Mawar
"sebenernya sedih banget kak, tapi nggak papa, demi masa depan, kakak berangkat lusa? emang jadi baby sister gak papa kak? tanya Riki lagi
" gak papa yang penting kerja dulu, biar kamu tetep sekolah, jangan kwatir pokoknya nanti bakalan sering telpon kamu, iya berangkat lusa"Mawar memeluk Riki.
Mereka berdua pun membereskan barang -barang dan mengantar semua barang Riki ke tempat pak RT. Cuman pak RT yang paling dekat dengan mereka sudah seperti saudara.
Hari yang ditunggu pun tiba, waktunya Mawar berangkat ke Jakarta.
Sepanjang jalan menuju ke Jakarta, Gadis yatim piatu yang lugu itu terus kepikiran adiknya . Dia berangkat bersama tetangganya teman sekolahnya dulu , teman majikannya membutuhkan baby sister, Dia selalu berdoa semoga mendapatkan majikan yang baik dan betah nantinya.
Pertama kalinya ke Jakarta yang hawanya panas dibanding di desa yang begitu sejuk, badan Mawar terasa demam karena baru saja menyesuaikan hawa disana.
Sampai dijakarta ia langsung diantar kerumah majikannya, namun ia harus dikarantina dua minggu, majikannya ingin memastikan dia benar-benar sembuh.Sesudah berpisah dengan temannya ia bertemu pembantu disana dan langsung ditunjukan ke tempat tidurnya. Rumahnya begitu mewah dan hanya di tinggali 2 orang di tambah 3 pembantu nya. Mawar terheran-heran karena bak istana tetapi penuh kesepian.
"Kamu dari kampung yaa, kenalin saya Bi Inem , saya juga dulu dari kampung nama kamu siapa cah ayu? "tanya pembantu sambil menunjukan kamar Mawar
" Namaku Mawar bu.. badanku nggak enak banget tapi untungnya dikarantina dulu"jawab Mawar
"Iyaa.. majikannya tuh cerewet banget namanya Tuan William panggil aja tuan Will, nah baby sister yang dulu itu ketahuan mencuri terus di pecat, rumah segede ini aja pembantunya cuman 2 , terus tukang kebun 1 , ini seragam kamu ya dipake nanti kalau sudah mulai"
"Siap bu.. makasih banyak, terus istrinya pak Will dimana bu?
" panggil saya bi aja biar sama kaya yang lainnya, dia itu yatim piatu tapi emang kaya banget, tinggal sama anaknya doang umurnya 4 tahun, istrinya udah meninggal 1 tahun yang lalu"
"berarti duda kaya raya ya bi? emang umurnya berapa ? penasaran orangnya kaya apa ya? Tanya Mawar lagi
" umurnya 25 tahun, duda tapi masih muda ya begitu sejak istrinya meninggal belum mencari penggantinya lagi, Yasudah nanti saya ceritain lagi, kamu kalau butuh apa-apa tinggal bilang ya sekarang istirahat , saya mau beres-beres dulu nyiapin sarapan dan lain-lain"bibi bergegas pergi
"oh iya baik bi.. makasih banyak ya bibi baik banget sumpah" Mawar tersenyum dan istirahat.
Beberapa hari Mawar hanya istirahat, makan dan duduk di balkon deket kamarnya, ia sangat penasaran seperti apa majikannya nanti , dia juga takut kerjanya nggak sesuai kemudian di pecat. Saat malam hari dia sering bercerita dengan bi Inem, menceritakan kehidupannya, selain itu ia juga sering menelpon adiknya.
"Kakak jaga diri baik-baik ya disana, adikmu disini selalu mendoakan mu, semoga betah kerjanya, semoga mendapatkan majikan yang baik yaa.. "ucap adiknya
" Pasti dong soal itu, makasih yaa doanya, kamu sekolah yang rajin, jangan nakal jangan ngrepotin pak RT, kalau ada apa-apa ngomong sama kakak" jawab Mawar
"Pasti kak.. eh satu lagi kak semoga cepet dapet jodoh juga ya hehe"
"Ah.. kamu apaan sih belum juga mulai kerja "
"Amiin dong kak kan doa baik"
"iyaa aamiin yaudah kakak mau beberes dulu ya "
"iya kak jaga diri baik-baik, selalu kabari aku
"iya bawel" jawab Mawar
Sesudah menutup telepon, Mawar jadi kepikiran tentang kerjaannya nanti , sangat cemas kalau misalkan dia nggak betah atau kurang pintar mengasuh anak majikannya, karena belum punya pengalaman sama sekali.
2 minggu kemudian...
Hari ini pukul 05.00 pertama Mawar mulai kerja dengan penuh semangat,hari ini pertama kali bertemu dengan anak majikannya,dengan memakai seragam suster khusus,memakai rok mini kelihatan sangat feminim dan terlihat super cantik dan rasanya tidak pantas menjadi baby sister .Bibi mengantar ke kamar Shem (anak majikannya) dan menjelaskan semua jadwal yang harus dilakukan.
"Kamu harus tahan yaa harus sabar soalnya anaknya kadang susah banget kadang nakal banget maklum lah yaa lagi umur-umur segini" ucap Bi Inem
"baik bi tidak masalah, saya akan bekerja dengan baik dan berjuang demi adikku bi.. eh iya Pak Will dimana? kan aku belum pernah ketemu" jawab Mawar
"hmmm.. bagus kalau begitu, nanti tuan mah jam setengah 7 turun sarapan, udah kamu lakuin jadwal itu siap-siap mandiin nak Shem".
Kemudian Bi Inem pergi melakukan pekerjaan seperti biasa.
" Hallo.. Shem ganteng, kenalin saya Mawar pokonya nanti bakalan ngejagain kamu terus ,ngurusin kamu, jadi temen kamu"(Mawar menyapa Shem yang baru bangun tidur dan duduk disebelahnya)
" wahh kakak cantik banget yaa..kok kakak udah tahu namaku, pasti bi Inem ya? nanti kakak di sini terus kan?Inget ya kalau kaka kepengen betah disini harus nurutin semua permintaan aku"ucap Shem
"Pinter banget sih kamu.. (sambil memegang tangan Shem) kita mandi yuk, terus sarapan terus kita jalan-jalan deh ,kamu mau apa nanti?"
"Iya.. cepetan aku mau ketemu papa,nanti deh aku mikir-mikir dulu "
Mawar langsung akrab dengan Shem, ia jadi seneng sekali mudah-mudahan selalu seperti ini, sambil mandiin sambil Mawar bercerita dan bercanda dengan anak kecil itu.Dia begitu pintar mengurus anak asuhnya itu, dengan penuh kasih sayang, seperti mengasuh anaknya sendiri.
"nanti aku kepengen es krim, tapi jangan bilang papa ya nanti aku dimarahin"
"siapp bos.. cuman mau itu aja?nanti kita ngumpet ngumpet oke? tos dulu?? (toss..sambil memakaikan baju Shem)
" asyikk..iya itu aja,awas lho kalo bilang papa"
"Iya siap bos kecil, tapi janji dulu nggak boleh nakal ya" jawab Mawar
"Baik kak cantik" jawab Shem
Setelah Shem rapi dan Mawar selesai merapikan kamar Shem kemudian mereka pergi ke ruang makan,
"Morning Shem... udah ganteng,rapi banget yaa ,mau kemana nih"sapa bi Inem
" morning juga bi.. ,aku kan mau jalan-jalan sama kak Mawar"jawabnya
"hehehe..emang udah izin papa mau jalan-jalan?"
"ya nanti dong.. aku kan bosen dirumah cuman mainan didepan kalau nggak dikamar terus "
"iya sih.. yaudah kalau begitu makan dulu ya, bibi siapin"
"ngak usah bi, aku maunya kak Mawar aja yang nyiapin"
"oke deh.. "
kemudian bibi menyiapkan untuk pak Will, sementara Mawar mengurusi Shem, biasanya udah makan sendiri tapi sekarang minta disuapin.
"Pinter kamu Mawar, dia sepertinya cocok sama kamu" ucap bi Inem
"Semoga aja ya bi.. biar aku betah disini, nggak nyangka sih sebenernya kata bibi kan anaknya nakal, tapi penurut banget kok" jawab Mawar
"Seriusan? biasanya mah nakal pagi-pagi udah ribet, sifatnya sama kaya ayahnya" (bisik-bisik ke Mawar)
"Wah ngomongin apa nih? " tanya Shem sebelum Mawar belum sempat menjawab.
"Nggak kok, bibi minta kakak membantu membersihkan dapur nanti, ya kan bi?
jawab Mawar
" Iya nak betul" jawab bi Inem kemudian buru-buru pergi ke dapur.
"yasudah a... makan dulu" (Mawar menyuruh Shem membuka mulutnya)
Kemudian Shem makan dengan lahapnya.
"Manja yaa maunya disuapin" ucap Will dari arah belakang
Batin Mawar mengatakan, apa itu pak Will?
saat menoleh dia terpana melihat kegagahan dan ketampanan majikannya.
"Se.. selamat pagi pak" (mengulurkan tangannya dengan gemetar)
"Pagi.., oh kamu Mawar. Kenapa dingin banget masih sakit? "(bersalaman dengan Mawar)
" hmmm tidak pak udah sembuh "(yaampun tatapannya ,ucap dalam batin)
" Bagus deh gimana Shem baik kan? pokoknya apapun kebutuhan dia yang kurang kamu bilang saya, jagain dia selama saya tidak dirumah. "(Will duduk dan makan)
" Baik Pak.. "
"Ngomong-ngomong kamu umur berapa? sudah pernah kerja dimana sebelumnya?" tanya Will sembari menyuap sarapannya.
"Baru pertama kerja disini pak,umur saya 19 tahun, saya janji akan bekerja sebaik mungkin"
"Saya biasanya memperkejarkan orang yang sudah berpengalaman, tapi coba dulu kamu bener nggak kerjanya" jawab Will
Belum sempat menjawab, Shem mengajak Papanya jalan-jalan, tetapi Will harus ke kantor pagi karena ada meeting.
"Yasudah nanti papa antar kamu sama kak Mawar ke tempat permainan, papa langsung ke kantor ya soalnya ada meeting. "
"asyikk.. " jawab Shem
"Baik Pak, saya siap-siap yang mau dibawa nanti"jawab Mawar juga
Setelah semuanya selesai sarapan dan sudah siap-siap mereka menaiki mobil, Shem maunya duduk didepan dan Mawar sendiri di belakang .Mereka asyik mengobrol dan Will sering memandang Mawar dari kaca spion,(wajahnya begitu cantik,terlihat masih polos dan sepertinya baik,batin Shem),Diperjalanan tiba-tiba ngerem mendadak karena ada kucing mau nyebrang. Stttt... (mobil berhenti mendadak)
" aduhh.. "(ucap Mawar yang dahinya nabrak kursi depannya, karena lupa tidak pake sabuk pengaman)
" Eh kamu nggak papa kan? sorry saya nggak sengaja"(spontan Will memegang dahi Mawar dan mereka bertatapan lumayan lama)
"Ng.. gak pak nggak papa" (Mawar bergetar).
Sesampainya di tempat permainan, mereka turun dan Shem juga sudah tidak sabar sekali ingin bermain seperti biasa.
"Mawar.. " (Will Menatap Mawar)
"Iya Pak? "
"Nitip Shem ya, jagain"
"Siap pak" (tersenyum)
Beberapa jam kemudian,Shem sudah lelah bermain ,sudah jalan-jalan ,makan siang dan meminta untuk pulang, tetapi Mawar bingung pulangnya bagaimna karena tadi lupa tidak menanyakan ke majikannya.
"Sayang kamu biasanya kalau pulang naik apa? " (ucap Mawar ke Shem)
"Naik taksi online kalau nggak dijemput papa kok kak"
"Aduhh gimana ya, kakak nggak bawa HP pula" (Mawar bingung)
"Udah ayo ke depan dulu kak, nanti ayah jemput"
"Tahu darimana Shem, kan Papa ada meeting"
Anak kecil itu menggandeng tangan Mawar keluar dari tempat itu menuju pinggiran jalan. Dan disana beneran ada papanya sudah menunggu.
"Papa.. " (Shem berlari memeluk papanya)
"Udah mainnya jagoan papa? " tanya Will
"Udah dong, seneng banget lama nggak kesini "
"Yasudah kita pulang yaa, ayo Mawar kamu masuk"(Lagi-lagi menatapnya dengan hangat)
"Baik Pak.." jawab Mawar
Waktu mau masuk mobil tiba-tiba Mawar kepleset, Aaaa.... tetapi untungnya Will cepat sekali menangkapnya, kemudian mereka bertatapan lumayan lama.
"Ehemmm Papa ciee"ucap Shem
" Apa sih nak" jawab Will sambil gugup membantu Mawar berdiri lagi
"Makasih pak.. " ucap Mawar malu-malu
Kemudian mereka segera naik mobil dan menuju pulang.
Sampai dirumah Mawar tambah semangat kerjanya dan hatinya merasa sangat bahagia.
"Perasaan apa sih ini?? Yaampun sebelumnya belum pernah merasakan seperti ini , rasanya seneng banget ngelihat pak Will, Ganteng, dan manis banget , mimpi apa sih aku ini.. sadar.. sadar.. " (dalam batin Mawar sambil senyum-senyum sendiri)
"Kamu kenapa Kok senyum sendiri toh nduk? " tanya bi Inem
"Eh bi.. nggak papa bi " jawab Mawar gugup
"lagi seneng yaa.. apa dong cerita"
"Ih bibi kepo hehehe"
"lah kamu mah.. "
"Pak Will udah ke kantor lagi bi? " tanya Mawar
"Memangnya kenapa? eh jangan-jangan kamu suka ya sama Pak Will,?"
"Mana mungkin lah bi baby sister naksir sama majikan, mustahil bisa saling suka. Kalo pak Will udah punya pacar bi?
" Kan itu buktinya kepo-kepo, seminggu lalu sih dia bawa cewek namanya Karin kalau nggak salah, tapi bibi kurang suka orangnya judes banget nggak perhatian lagi sama Shem"
"ooh gitu.. pasti pacarnya cantik banget, orang pak Will ganteng banget" ucap Mawar
"eh ada yang cemburu..lebih cantikan kamu sih menurut bibi"
"ah bibi bisa aja...aku cuman nanya-nanya majikan, biar tahu gitu" jawab Mawar.
Mereka sering bertukar cerita dan berbagi masalah masing-masing. Mawar sangat rajin kerjanya , setelah selesai pekerjaannya dia sering menelpon adiknya dan sering membantu pekerjaan bi Inem.
beberapa bulan kemudian..
Pagi itu Karin datang dan langsung masuk dan akan menuju ke kamarnya pak Will, namun dihentikan oleh Mawar.
"Maaf mbak.. jangan langsung masuk nggak sopan " ungkap Mawar ke Karin
"Kamu siapa ya?? oh pembantu baru,kenalin saya calon tunangannya Will, nggak usah sok ngatur deh! " cetus Karin
"Maaf mbak.. tapi.. "
"tapi apa, kamu mau saya pecat?! " saut Karin
"Jangan mbak jangan"(dalam hati Mawar :" kok bisa ya orang segalak ini ")
Kemudian Will keluar karena kedengaran ribut.
"Kalian kenapa si pagi-pagi udah berisik deket kamar saya"ucap Will
" Ini lho sayang pembantu kamu atau baby sister atau apalah sok sokan larang-larang aku masuk, mendingan pecat aja dia"jawab Karin
"Jangan pak jangan, maaf Pak maaf saya cuman nggak enak nanti mengganggu bapak, jangan pecat saya"
(Mawar menjawab sambil menunduk)
"Siapa yang mau pecat kamu, udah sana kamu kebawah aja biar Karin saya yang urus " (sambil memegang lengan Mawar)
"Baik Pak.. " (Mawar langsung pergi)
"Kamu kenapa sih malah belain dia? aku kan calon tunangan kamu, harusnya belain aku lah, mana pegang-pegang lagi"cetus Karina
"Maaf sayang bukannya gitu, tapi kalau dia di pecat yang ngurusin Shem siapa? kamu mau ngurusin? sekarang susah tau nyari yang cocok sama Shem kaya Mawar" jelas Will
"Udah sana belain aja terus, aku mau belanja sama temen-temen aku, mau minta uang" jawab Karin
"Iya iya aku kasih" (Will mengambil dompet dan memberikan uang ke Karin)
"Makasih sayang.. " (mencium pipi Will kemudian bergegas pergi)
"Kenapa kamu nggak pergi sama aku aja? "
"Maaf sayang aku udah janji sama temen aku, next time aja ya"
Setelah itu Karin pergi begitu saja, padahal sudah seminggu tidak bertemu dan tidak ada kabar ke Will.Will hanya menapatnya tanpa berkata apa-apa, perasaannya saat unu bingung antara harus meneruskan hubungannya dengan Karin atau berhenti saja,tetapi ia sudah berjanji ke orangtuanya akan menikahi Karin nantinya,kemudian bersiap-siap ke kantor seperti biasa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!