NovelToon NovelToon

Lelaki Brengsek Itu Ternyata Jodohku

Episode 01

Dewi dan Feni kini telah duduk di kantin kampus karena mereka hanya bisa bertemu seminggu sekali karena harus mencocokkan jadwal mereka, dan jadwal mereka bertemu yaitu setiap hari jumat karena kuliah mereka berada di jam 8 pagi dan kebetulan hanya ada satu mata kuliah, sehingga mereka bisa bertemu sepuasnya setelah menyelesaikan kuliahnya, karena Dewi mengambil Fakultas bisnis sementara Feni mengambil Fakultas Teknik.

Kedua orang yang sudah bersahabat sejak SMA itu, sedang asyik mengobrol dan seorang lelaki lewat di depan mereka, Dewi menatap setiap langkah kaki lelaki itu hingga lelaki itu duduk pada sebuah meja dipojokan,sementara Dewi yang melihat itu terkikik gemas ditempatnya.

"Fen, itu kak Daniel yang sering aku ceritaiin ke kamu" kata Dewi tapi pandangannya fokus pada objek yang kini sedang di tatapnya.

"Jadi itu cowok yang kamu suka" jawab Feni mengikuti arah pandang sahabatnya.

"Iyaa, dia ganteng kan" kata Dewi dengan muka memerah.

"Iyaa lumayan siih, tapi di kelihatannya dia cuek sekali sama kamu" tanya Feni.

"Iyaa gak apa-apa, nanti aku akan berusaha suapaya dia bisa melirik ke arahku"jawab Dewi tersenyum manis.

***

Sementara itu di kantin pojok sedang duduk seorang lekaki yang sedang menikmati es jeruknya sesekali menatap pada kedua perempuan yang sedang duduk di tengah kantin itu.

Tidak lama kemudian kedua perempuan itu kini sudah selesai dengan acara makannya, dan lelak itu masih memperhatikan kedua perempuan itu, dan saat kedua perempuan itu sudah menghilang di pintu kantin, Daniel tersenyum penuh arti karena dia baru mengingat jika salah satu dari mereka adalah juniornya.

Kini dua bulan berlalu dan Daniel sudah mengetahui kalau kedua perempuan yang selama ini diam-diam dia perhatikan itu, akan bertemu setiap hari jumat dan Daniel tidak ingin melewatkan kesempatan itu.

Saat ini Daniel sengaja datang lebih awal ke kampus, dan kini Daniel sedang duduk santai di teras depan kelas menunggu pergantian kelas, tidak lama kemudian kelas itu telah selesai, Daniel lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang, saat sudah di lihatnya orang itu dia segera menghampirinya.

"Heeii, aku boleh bicara sebentar gak sama kamu" kata Daniel setelah berada di depan perempuan itu, membuat perempuan itu kaget sekaligus bingung

"Ada apa yaa kak" tanya Dewi dengan gugup.

"Aku boleh minta nomor ponsel kamu gak, soalnya aku ada mata kuliah yang mengulang" kata Daniel dengan lembut.

"Oohh boleh kok kak" jawab Dewi lalu memberikan nomor ponselnya.

"Makasi yaa, nanti aku kabari kamu, kalau begitu aku masuk kelas dulu yaa" kata Daniel lalu melangkahkan kakinya menuju kelas, sementara perempuan itu tersenyum dengan muka yang merona karena ini adalah pertama kalinya Daniel berbicara padanya.

Dengan jantung yang berdegup kencang dan muka yang memerah, Dewi melangkahkan kakinya menuju kantin karena di sana sahabatnya telah menunggunya.

"Kamu kenapa" tanya Feni bingung melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Kamu tau gak, tadi Daniel meminta nomor ponsel aku, aku senang banget" kata Dewi sedikit pecicilan.

"Oyaa berarti ini awal yang baik buat kamu, semangat..." Feni ikut bahagia dan memberi semangat.

"Pasti dong" jawab Dewi tersenyum lebar, tidak lama kemudian pesanan mereka pun datang dan mereka mulai menikmati makanannya.

Setelah menyelesaikan acara makan mereka, Dewi dan Feni berniat bergegas dari sana tapi seseorang tiba-tiba duduk di samping mereka membuat mereka mengurungkan niatnya.

Episode 02

Dewi dan Feni kini kembali duduk di kursi mereka saat orang itu menyuruhnya untuk duduk kembali.

"Aku boleh gabung gak" tanya Daniel lalu duduk pada salah satu kursi tanpa di persilahkan.

"Iy..iyaaa boleh kok kak" jawab Dewi gugup.

"Kalian mau pesan apa" tanya Daniel lagi.

"Gak usah kak, kami udah makan kok tadi" jawab Dewi masih gugup.

"Santai aja, kalau gitu kalian pesan minum aja, temani aku makan yaa, soalnya aku gak suka makan sendiri" ucap Daniel sedikit memaksa lalu memanggil pelayan di kantin itu, sementara Dewi dan Feni hanya pasrah.

Tidak lama kemudian pesan mereka sudah di atas meja, lebih tepatnya Daniel yang memesan, sementara Daniel mulai menikmati makan makanannya tanpa sungkan hingga habis.

"Maaf yaa aku makannya buru-buru, sudah lapar soalnya" ucap Daniel cengengesan setelah menyelesaikan acara makannya.

"Gak apa-apa kok kak, kami mengerti kok" jawab Dewi lalu menatap Feni membuat Feni juga menganggukan kepalanya.

"Oyaa ini teman kamu yaa" tanya Daniel sambil menatap Feni penuh arti.

"Oohh iyaa kak, maaf yaa aku lupa kenalin sama kakak, ini Feni sahabat aku, dia fakultas Teknik" kata Dewi memperkenalkan mereka.

"Oyaa kenalin aku Daniel, seniornya Dewi, kebetulan aku ada mata kuliah yang mengulang jadi aku bisa dekat dengan Dewi" kata Daniel membuat Dewi tersipu malu.

"Aku Feni" jawab Feni singkat.

***

Malam harinya, Daniel menghubungi Dewi dan berbincang lama dengannya, sementara Dewi yang mendapat telfon dari Daniel sangat bahagia, sampai saat Daniel sudah mengakhiri telfonnya muka Dewi sangat memerah seperti kepiting rebus.

"Duuhh kenapa mukaku panas banget yaa" kata Dewi pada dirinya sendiri sambil mengibaskan tangannya pada wajahnya.

"Dan juga kenapa jantungku sangat berdebar" lanjutnya lagi lalu memegang dadanya dimana jantungnya berdetak sangat kencang.

****

Jam sudah menunjukkan pukul 07.45, dan saat Dewi membuka matanya, dia langsung mengambil ponsel dan matanya langsung membulat sempurna saat melihat jam di sana, dia pun langsung melompat dari tempat tidur dan menuju kamar mandi melakukan acara mandinya secepat yang dia bisa.

Sepuluh menit berlalu, kini Dewi sudah siap dengan pakain lengkapnya, dia pun langsung menyambar tasnya dan berlari menuruni tangga dengan berlari cepat

"Hati-hati sayang, nanti kamu jatuh" tegur Ria mama Dewi, namun Dewi tidak menjawabnya dan tetap fokus pada langkahnya.

Sesampainya di meja makan, Dewi kemudian mencium pipi mama dan papanya, karena itu sudah menjadi kebiasaannya sebelum keluar dari rumah, Dewi pun menyambar kotak bekal yang telah di siapkan mamanya, karena mamanya selalu menyiapkan bekalnya saat tau anak satu-satunya itu akan terlambat.

"Aku pergi dulu yaa ma, pa" kata Dewi sambil berlari menuju dimana motornya di parkir.

****

Sesampainya di kampus, Dewi memarkir motornya dengan asal, dan segera berlari menaiki tangga karena kelasnya berada di lantai tiga, namun saat sampai di sana kelas sudah mulai.

Dewi pun menghela nafas dan memberanikan diri mengetuk pintu yang di dalamnya Dosen killer yang sedang menjelaskan materi pada teman-temannya.

"Tok...tok..tookk.." suara pintu terdengar di ketuk.

"Selamat pagi pak" sapa Dewi saat mata dosen itu menatapnya.

"Ada apa" tanya dosen itu dengan santai.

"Apa saya masih boleh masuk pak" jawab Dewi dengan jantung berdebar.

"Sekarang sudah jam berapa" tanya dosen itu lagi.

"Jam 08.20 pak" jawab Dewi.

"Saya hanya monolerir sepuluh menit keterlambatan, jadi sekarang kamu keluar dari kelas saya" jawab Dosen itu dingin, Dewi pun hanya menghela nafasnya pasra kemudian meninggalkan kelas dan menujuh kantin.

Episode 03

Kini Dewi sedang duduk di kantin sambil menikmati bekal yang telah di siapkan mamanya tadi pagi, saat tengah asyik memakan bekalnya, seseorang tiba-tiba duduk di depannya membuat Dewi hampir tersedak makanannya.

"Ini minum dulu, maaf yaa aku mengangetkan kamu" tanya orang itu sambil memberikan air mineral yang kebetulan di bawahnya, dan tanpa menjawab Dewi langsung mengambil botol itu kemudian meminumnya hinggah setengah.

"Makasih yaa Dan" kata Dewi setelah meminum air itu.

"Iyaa sama-sama, aku juga minta maaf karena sudah mengagetkan kamu tadi" jawab Daniel sambil tersenyum.

"Oyaa ngapain kamu di sini, bukannya kamu ada kelas pagi yaa" tanya Daniel membuka percakapan mereka.

"Iyaa, tadi aku terlambat jadi sudah gak di ijinin masuk sama Dosennya" jawab Dewi lesu dan hanya Daniel hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Kamu sendiri ngapain di sini, bukannya kelas kamu habis kelas aku yaa" tanya Dewi lagi.

"Iyaa, aku emang sering datang lebih cepat ke kampus, supaya aku bisa nongkrong dulu" jawab Daniel dan Dewi hanya ber ooh ria.

"Oyaa, kamu lanjutin makan kamu yaa, aku mau masuk kelas dulu, kamu tunggu aku disini yaa, nanti aku datang lagi" kata Daniel lalu beranjak dari sana.

Tidak lama setelah kepergian Daniel, Feni pun datang dan duduk di kursi tempat Daniel sebelumnya.

"Kamu bolos yaa Dew" todong Feni saat melihat Dewi sedang menikmati bekalnya.

"Kamu jangan asal nuduh ya Fen" jawab Dewi santai.

"Kalau kamu gak bolos ngapain kamu sudah nongkrong di sini, terus aku juga liat gebetan kamu tadi di depan" kata Feni.

"Aku gak bolos, tadi aku datang terlambat jadi aku gak di bolehin lagi masuk kelas" kata Dewi menjelaskan.

"Oohh, makanya jangan suka bangun terlambat" jawab Feni menasehati.

***

Kini Dewi dan Feni sudah hampir tiga jam duduk di kantin kampus, Feni sudah sangat gelisa, karena pasalnya dia dari tadi mengajak sahabatnya untuk jalan-jalan karena mereka hanya bisa bertemu seminggu sekali, tapi sahabatnya itu justru menyuruhnya untuk menunggu Daniel.

"Gebetan kamu itu kapan datangnya siih, kan seharusnya jam kuliah sudah selesai dari dua puluh menit yang lalu" tanya Feni mulai kesal.

"Sabar dulu dong Fen, mungkin dia ada urusan bentar lagi juga dia bakal datang"jawab Dewi tenang, dan tidak lama kemudian orang yang mereka bicarakan kini muncul di hadapan mereka.

"Maaf yaa buat kalian nunggu lama, tadi aku ada urusan sebentar" kata Daniel.

"Gak apa-apa kok Dan, santai aja, kita juga gak ada kegiatan kok" jawab Dewi dengan senyum khasnya.

"Kalau begitu sebagai permintaan maaf aku, gimana kalau aku traktir kalian makan, sekaligus kita jalan, biar kita makim dekat, bolehkan kalau aku berteman sama kalian" tawar Daniel.

"Boleh banget kok Dan, kita akan senang kalau kamu jadi teman kami, iyaa kan Fen" tanya Dewi pada sahabatnya.

"Iyaa" jawab Feni sedikit terpaksa.

"Kalau begitu, ayoo kita jalan" ajak Daniel dan di ikuti oleh Dewi dengan senyum bahagia dan Feni dengan sedikit terpaksa.

Mereka pun berangkat dengan mobil milik Daniel, walaupun awalnya Feni dan Dewi ingin menggunakan motornya, tapi Daniel mengatakan kalau dia ingin lebih dekat dengan mereka berdua, hingga kedua perempuan itu pun mengalah.

Kini mereka telah sampai pada sebuah mall, mereka pun langsung menuju ke tempat permainan dan mereka menghabiskan waktu dengan bermain dan sesekali tetawa bersama, sementara Feni sudah tertawa senang dan melupakan kekesalannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!