...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Kriiing...
Jam weker di atas nakas berbunyi dengan nyaring, membuat gadis cantik bernama lengkap Queensa Abraham itu mengulurkan tangannya untuk mematikan benda yang sudah membangunkan tidurnya.
Dengan malas, Queen bangun dan beranjak menuju kamar mandi untuk memulai ritual mandi paginya seperti biasa.
Dia adalah seorang siswi kelas 2 di SMA Garuda Tama.
Namun selain seorang pelajar, dia juga merupakan seorang pembalap terkenal. Namanya sudah banyak di kenal di mana-mana, karena kehebatannya di atas aspal.
Dan lagi, Queen juga merupakan seorang nona muda dari keliarga yang sangat berpengaruh di kotanya, keluarga Abraham.
Pintu terbuka saat Queensa sudah menyelesaikan ritual mandinya, dan berjalan menuju walk-in closet. Setelah siap dengan seragam sekolahnya, Queensa pun menyambar tas dan ponselnya.
Dia berjalan menuruni anak tangga, membuat suara sepatu yang beradu dengan lantai menggema dan terdengar memenuhi ruangan.
Di meja makan saat ini, sudah ada ayah, kakak, dan juga 2 orang yang selalu saja sukses membuat Queensa badmood setiap kali melihatnya.
"Pagi Ayah, pagi abang gue yang paling ganteng." Queen pun kemudian mendudukkan dirinya di samping sang kakak tercintanya.
Kakak Queen yang bernama Dion Abraham itu pun, tersenyum manis lalu membalas sapaan Queen, "Pagi juga adek gue yang paling cantik, tapi sayangnya galak."
Queensa mencubit pinggang Dion dan membuatnya mendengus kesal pada sang adik dan terus mengomel dengan bibirnya yang mengerucut, membuat Queen dan sang ayah tertawa melihatnya.
"Kok yang di sapa cuma Ayah sama kakak kamu doang? Kenapa Bunda sama adek kamu nggak di sapa juga?"
Pertanyaan yang terlontar dari bibir sang ayah itu pun, sukses membuat mood Queensa di pagi hari yang cerah ini menjadi drop seketika.
"Bunda? Maaf ya Ayah, tapi Bundanya Queen itu cuma satu dan dia sudah bahagia di surga. Apa maksudnya Ayah suruh Queen buat susulin bunda kesana?"
Queen menjawab pertanyaan Ayahnya dengan santai, sambil mengolesi rotinya dengan selai coklat.
Namun senyum sinis yang dia tujukan pada ibu dan adik tirinya itu tak pernah lepas, dari bibir mungilnya.
"Queensa, jaga mulutmu! Bagaimanapun dia Bundamu!" seru sang Ayah dengan nada suara yang meninggi.
"No Ayah! Dia hanya orang asing yang tinggal di rumah ini. Dan asal Ayah tau saja, Queen tidak pernah menginginkan wanita lain menggantikan posisi Bunda!"
Queensa berdiri dan menyambar tasnya. Kemudian menggigit roti yang tadi dia olesi selai coklat itu, sambil menatap nyalang pada dua orang wanita yang hanya terdiam tanpa menyela, sedari tadi.
Sang Ayah yang merasa kesal pun berkata pada anak sulingnya, "Dion, harusnya kamu itu nasehatin adek kamu! Biar dia itu sadar dan nggak seenaknya kayak gitu!" serunya pada Dion.
"Sadar? Dion rasa yang seharusnya disadarkan di sini itu ayah, bukan Queen." Dion juga turut beranjak dari meja makan dan menyambar tas sekolahnya.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
"Sadar? Dion rasa yang seharusnya disadarkan di sini itu ayah, bukan Queen." Dion juga turut beranjak dari meja makan dan menyambar tas sekolahnya.
Motor sport berwarna hitam itu pun melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan raya. Queen sangat kesal dengan perubahan sikap ayahnya, semenjak siluman tokek dan anaknya itu datang dan menerobos masuk ke dalam keluarga mereka.
Dan yang lebih mengesalkan adalah kebodohan ayahnya yang seolah buta, karena tidak bisa melihat wujud asli ibu tirinya itu.
Karena mengemudi dengan kecepatan tinggi, Queen pun tiba lebih cepat di parkiran sekolahnya.
Setelah memarkirkan motornya, Queen berjalan menuju kelasnya. Namun saat dirinya baru saja sampai di kelas, Queen merasa penasaran karena teman-teman sekelasnya nampak tengah berkerumun di dekat jendela.
Selain itu juga terdengar gunjingan dari para siswa-siswi yang tengah berkerumun itu, yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang sangat menarik.
Queensa mengernyitkan dahinya sambil berjalan mendekati kerumunan, setelah meletakkan tasnya. Kedatangannya langsung membuat atensi semua orang beralih padanya.
Queensa hanya mengangkat dagunya, tanpa bertanya secara langsung hal apa yang membuat teman-teman sekelasnya itu heboh.
Devi, salah seorang teman sekelasnya, menunjuk ke arah jendela yang menghadap ke belakang sekolah.
Semua orang pun membuka jalan untuk Queensa, dan mata Queen membelalak seketika saat melihat sosok Farrel tengah berduaan dengan seorang gadis. Atau lebih tepatnya, mereka berdua tengah berciuman dengan begitu mesranya.
Queensa mengepalkan erat-erat tangannya, kemudian berjalan keluar dari kelas dan menghampiri pak Sapri yang tengah mengepel lantai. Tanpa banyak bicara, dia mengambil se ember air bekas pel itu.
Pak Sapri terkejut karena ember itu diambil paksa oleh Queen, "Eh neng Queen, itu mau di apain airnya?" seru pak Sapri yang tak di hiraukan sama sekali oleh Queensa. Queensa kembali masuk ke kelasnya dengan sebuah ember di tangannya.
"Minggir!" serunya.
Seketika kerumunan itu memberikan jalan pada Queensa, sambil menatap aneh padanya. Untuk apa ember di tangannya? Itulah yang membuat mereka heran dan bingung tentunya.
"Woy, anak Dajjal!"
Kedua insan yang tengah berpagutan itu pun melihat ke lantai atas, di mana Queensa tengah menatap mereka dengan senyum devilnya. Farrel membelalakkan matanya saat menyadari ada kerumunan siswa-siswi yang sedang melihat mereka, terlebih dengan sosok Queensa yang berada di antara kerumunan itu.
"Ini hadiah buat kalian, dari gue"
Seketika kelas pun riuh saat air bekas pel itu di guyurkan oleh Queensa ke arah Farrel dan wanita itu, yang tentu saja auto membuat keduanya basah kuyup.
Setelah menciptakan kekacauan besar, Queen keluar dari kelasnya tanpa sepatah katapun terucap dari bibirnya. Suasana hati yang buruk, membuat Queen memilih untuk bolos dan tidur di roof top.
Dia berjalan sambil terus mengumpat Farrel dan wanita itu, dalam hatinya.
Namun umpatan dan langkah kakinya terhenti, kala dia mendengar suara yang berasal dari arah tangga di depannya.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Namun umpatan dan langkah kakinya terhenti, kala dia mendengar suara yang berasal dari arah tangga di depannya.
"Males banget gue dateng ke sirkuit nanti malem," gerutu Nindy dengan bibirnya yang mengerucut.
"Lo tau kan Nin, mau nggak mau kita harus ke sana!" Terdengar suara Vera yang menyahutinya.
"Kalau kita nggak dateng, bisa-bisa dia curiga. Lo nggak mau sampai kehilangan ATM berjalan kita kan? Dan pamor kita bisa anjlok kalo Queen musuhin kita!" sambung Vera.
"Ya nggak mau lah! Ntar gue nggak bisa shopping gratis lagi dong!" seru Nindy.
Seketika itu juga rahang Queensa mengeras. Ingin sekali dia menghampiri mereka dan merobek mulut kedua manusia laknat itu.
Namun dia lebih memilih untuk balas dendam dengan gaya, bukan mencak-mencak seperti orang gila.
"Well... Well... Well... Jadi selama ini kalian cuma anggep gue ATM hidup?" Queensa pun berjalan perlahan ke arah mereka sambil bertepuk tangan, "Waah, daebak! Gue salut sama akting kalian. Sayang banget loh kalian nggak jadi aktris, nyia-nyiain bakat terpendam."
"Q-Queen!"
"Kenapa ngeliat gue kayak ngeliat setan gitu? Bukannya selama ini... gue BAIK ya, sama kalian? Kenapa kalian takut?" Queen dengan sengaja, menekankan kata BAIK.
"Queen, kita bisa jelasin kok. Yang lo denger itu nggak kayak yang lo kira!" mereka berusaha menjelaskan.
"Vera, telinga gue itu masih orisinil dan masih bagus. Jadi nggak mungkin kalau tadi gue salah denger! Jadi mulai hari ini, kalian bukan lagi temen gue!"
Tak seperti Vera yang berani berbicara, Nindy hanya terdiam dan menunduk. Jujur saja, baru kali ini mereka melihat tatapan kebencian dari seorang Queensa Abraham.
Queen melanjutkan langkahnya menuju roof top, meninggalkan kedua mantan bestienya. Dan saat dia sampa di roof top, dia berdiri di ujung pembatas, kemudian...
"Aaarrgghh!!"
Queen berteriak sekuat tenaga, berharap semua kekesalan dan kekecewaannya ikut menguar bersama luapan amarah yang dia serukan. "Lo semua itu, anj*ing! Menjijikkan! Penjilat! Tukang selingkuh!" seru Queensa.
Meski ini bukan kali pertama dia diselingkuhi oleh pacarnya, tapi dia sudah lelah.
Bagaimana tidak? Farrel bukan orang kedua ataupun ketiga yang sudah menduakannya, tapi orang ke-20 yang tega melakukan hal itu padanya.
Ke sembilan belas mantan pacar Queensa, juga melakuakn hal yang sama seperti apa yang Farrel lakukan, yaitu berselingkuh secara diam-diam di belakangnya.
Tapi semuanya selalu tebongkar, entah itu karena Queen melihatnya sendiri atau ada teman sekolah maupun di luar sekolah yang memberitahunya.
Queensa juga harus menelan pil pahit pengkhianatan dari sahabat, yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.
Karena ternyata mereka hanya menganggapnya sebagai kantong uang berjalan, dan bukan sebagai seorang teman.
Queensa merebahkan tubuhnya di atas matras tidak terpakai, yang sengaja di bawa ke sana oleh siswa yang sering membolos, seperti dirinya.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!