NovelToon NovelToon

Terjebak Diantara Dua Mafia

Pernikahan

Saat malam pengantin, Naura merasakan kepalanya berputar-putar. Ia terus melihat ke arah pintu berharap suaminya segera datang. Tak lama pintu terbuka, seorang lelaki masuk ke dalam kamar yang ia tempati. Namun, itu bukan suaminya, melainkan Alfaro, lelaki yang selama ini terobsesi padanya dan juga musuh suaminya.

“U-untuk apa kau kemari?” tanya Naura, kesadarannya hampir hilang ketika Alfaro mendekat. Ia berusaha mengusir Alfaro. Namun, sedetik kemudian Naura kehilangan kesadarannya.

“Ayo kita nikmati malam ini bersama, Baby. Sebelum besok aku mengembalikanmu pada suamimu. Dan besok, rencanaku akan di mulai.” Alfaro terkekeh senang, ia tertawa saat membayangkan suami Naura yang tak lain musuhnya sedang berada di tempat lain.

Flashback

Pemberkatan selesai, Naura dan Nauder baru saja mengucap janji di hadapan Tuhan. Dan sekarang, mereka resmi menjadi pasangan suami istri. Nauder dan Naura sama-sama tersenyum, senyuman kedua insan itu begitu mengembang ketika mereka sudah resmi menjadi suami istri.

Nauder membuka tudung yang menutupi wajah Naura, matanya berbinar takjub saat melihat istrinya. “Kau begitu cantik sayang,” ucap Nauder, bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk mata lelaki tampan itu, ia langsung menangkup kedua pipi istrinya. Lalu mencium bibirr Naura, hingga semua tamu bersorak.

Setelah mencium bibir Naura, Nauder merangkul merangkul pinggang Naura, lalu menoleh ke arah tamu. Semua tamu yang hadir adalah tamu dari kalangan atas, karena Nauder adalah seorang pebisnis dan seorang Mafia yang berkecimpung dalam dunia hitam.

Saat Nauder memberikan senyumannya pada para tamu, senyum Nauder luntur, saat melihat seseorang sedang duduk sambil menatapnya dengan tatapan sinis, dia adalah Alvaro, musuh bebuyutannya di dalam dunia hitam.

Entah kenapa Alvaro bisa datang ke pernikahannya. Padahal gereja yang jadi tempatnya menggelar pernikahan sudah dijaga ketat. Tapi entah kenapa Alvaro bisa masuk.

Namun tak lama, Nauder mengubah ekspresinya menjadi tersenyum penuh kemenangan, ia merangkul pinggang Naura semakin erat. Lalu mencium pipi Naura, mengisyaratkan pada Alvaro, bahwa dialah yang menang, karena faktanya selain Alvaro adalah musuhnya, Alvaro juga adalah lelaki yang terobsesi pada istrinya, dan kini Alvaro kalah, karena Naura ada bersamanya, menjadi istrinya.

Nauder dan Naura turun dari altar, kemudian mereka menyapa keluarga dan tamu-tamu. Hingga pada akhirnya, acara pernikahan di gereja pun selesai, mereka hanya tinggal beristirahat di hotel, sebelum acara nanti malam dimulai.

Naura mematut diri di cermin, ia sudah memakai dress dan sudah melepaskan gaun pengantinnya. Sedangkan Nauder berada di kamar mandi. Rasanya, Naura begitu gugup, ia belum siap melakukannya sekarang.

Tak lama, terdengar suara pintu terbuka membuat Naura menoleh, Nauder keluar dari kamar mandi, lalu menghampirinya. Setelah berada di dekat Naura, Nauder pun mengangkat tubuh istrinya ke meja.

“Kau gugup?” tanya Nauder.

“Hmm, Aku gugup. Bagaimana jika kita menundanya saja sampai selesai resepsi," jawab Naura.

Naura mengangguk. “Terserahmu saja Sayang!” kata Nauder. Nauder menggendong tubuh Naura, dan Naura melingkarkan kakinya pinggang suaminya. Lalu, Nauder berjalan ke arah ranjang.

Hingga kini, kedua insan itu sudah berbaring di ranjang dengan posisi berhadap-hadapan.

“Terima kasih kau sudah mau bertahan bersamaku, Sayang," ucap Nauder, ia mengelus pipi Naura, lelaki tampan itu di luar begitu keras, arogan dan ditakuti. Tapi dia memperlakukan Naura dengan istimewa, ia selalu mendahulukan Naura, ia tidak pernah membantah apapun yang Naura inginkan, di mata nauder Naura adalah nomor satu.

Naura maju kemudian mencium bibirr Nauder.

“I love you baby,” ucap Naura, setelah itu mereka pun berbincang-bincang hangat dan setelah mereka berbincang-bincang hangat, kedua Insan itu akhirnya terlelap

•••

Alvaro melempar gelas di tangannya, hatinya memanas saat mengingat Naura dan Nauder berada di altar dan resmi menikah. “Sial! harusnya aku yang menggantikan posisinya!” teriak Alvaro, lelaki Arogan itu begitu marah dan tidak terima saat melihat Naura bersanding dengan Nauder, musuhnya.

Alvaro sudah lama sekali terobsesi pada Naura. Tapi sayang, Naura malah jatuh dalam pelukan musuhnya. Selama ini Alvaro mencoba merebut hati Naura. Namun Naura menjauh, Naura seakan tidak ingin dekat dengannya dan ternyata sekarang Naura malah menikah dengan musuhnya dan perjuangannya sia-sia.

Tapi tentu saja Alvaro tidak tinggal diam, Ia mempunyai sejuta cara untuk merebut Naura kembali, ia bisa saja menculik Naura sebelum pernikahannya dimulai.

Tapi tidak, Ia mempunyai rencana lain rencana yang lebih dahsyat, di mana suatu saat nanti, dia akan membuat Naura datang kepadanya dan akan menghancurkan Nauder, ia tidak akan pernah membiarkan musuhnya dan rivalnya bahagia, Nauder harus hancur di tangannya, ia harus membalas apa yang Nauder lakukan di masa lalu, padanya dan pada keluarganya ia tidak akan membiarkan Nauder hidup tenang.

“Tuan!” tiba-tiba seseorang memanggil Alvaro dari arah belakang, membuat Alvaro menoleh

“Apa kau sudah menyiapkan rencana yang aku katakan?” tanya Alvaro pada Jenio, tangan kanannya.

“Ya, Tuan. Semuanya sudah siap!” Alvaro tersenyum senang saat mendengar ucapan Nio.

“Kau boleh keluar!" titah Alvaro, Nio pun keluar meninggalkan Alvaro. Lalu setelah itu Alvaro mendudukkan diri di sofa, kemudian mengadahkan kepalanya ke belakang.

“Naura kau begitu membuatku gila. Demi apapun, walaupun aku tidak mendapatkanmu sekarang aku akan mendapatkanmu di lain hari dan tentu saat itu saat kau datang kepadaku, saat itu juga aku akan melihat kehancuran di mata nauder.”

•••

Naura mematut diri di cermin, ia begitu cantik dengan gaun pengantin yang ia pakai. Tampilan Naura begitu elegan dan sangat mewah, tentu saja gaun Naura senada dengan tuxedo yang dikenakan oleh Nauder.

Hari ini, resepsi yang sangat besar akan digelar di mana semua tamu dari luar negeri akan datang..Mungkin ini adalah resepsi terbesar di Rusia tahun ini, bagaimana tidak, Naura berasal dari keluarga yang terpandang, begitupun dengan keluarga Nauder.

Naura menoleh saat melihat pantulan Nauder dari cermin, kedua insan itu tersenyum. “Kau begitu cantik, Sayang,” ucap Nauder yang melihat tampilan Naura yang begitu memukau.

Tak perduli mereka sudah bersama dengan waktu yang lama, di mata Nauder Nuara adalah wanita yang paling istimewa.

•••••

Nauder mengulurkan tangannya pada Naura, hingga Naura menerima uluran tangan Nauder. Setelah itu, mereka pun keluar dari kamar hotel dan berjalan menuju aula. Di depan lift, beberapa bodyguard Nauder sudah menunggu dan akan mengantarkan Nauder dan Naura untuk pergi ke aula.

Walau bagaimanapun Nauder adalah pebisnis dan seorang Mafia, dia membutuhkan keamanan yang khusus untuk melindunginya dan melindungi istrinya.

Laura dan Nauder masuk ke dalam lift dengan diikuti dua bodyguard di belakangnya, dan setelah sampai di lantai bawah. Naura dan Nauder pun keluar dari lift, lalu berjalan ke Aula.

Seluruh tamu langsung menghentikan aktivitas mereka yang sedang mengobrol satu sama lain, lalu menoleh ke arah pintu masuk di mana Nauder dan Naura masuk dari sana.

Semua bertepuk tangan saat melihat Nauder dan Naura masuk ke dalam. Semua tamu mungkin bersuka cita dengan pernikahan Nauder dan Naura. Tapi, tidak dengan lelaki yang sedang duduk bersama tamu lain, siapa lagi kalau bukan Alvaro.

Ketika Naura dan Nauder masuk ke aula. Alvaro mengembangkan senyumnya. Rasanya ia tak sabar menunggu momen itu. Momen di mana ....

Ketulusan Alvaro

Pesta pun selesai, akhirnya Naura dan Nauder bisa menghela nafas lega karena beberapa tamu sudah pulang, hingga tersisa sedikit tamu yang masih ingin berbincang-bincang.

“Nauder, Aku lelah. Kakiku pegal," ucap Naura karena memang mereka sudah menjalani resepsi selama berjam-jam. Rasanya, ia ingin sekali secepatnya membaringkan tubuhnya.

“ Sebentar, aku akan pamit pada yang lainnya.” Nauder meninggalkan Naura untuk pamit pada tamu-tamu yang lain yang masih ada di pesta tersebut, Ia pun juga begitu lelah dan rasanya ia ingin istirahat.

“Excuse me.” Naura mengangkat tangannya memanggil pelayan yang akan melintas di hadapannya, ternyata Laura mengambil soda yang di bawa oleh pelayan tersebut. Tenggorokan Naura begitu kering , hingga ia langsung menengguk soda hingga tandas.

“Sayang, kau tidak apa-apa kan pergi ke kamar sendiri? aku harus menemani beberapa klienku mengobrol terlebih dahulu. 15 menit lagi, aku akan menyusul.”

“Nauder kau menyuruh aku pergi sendiri?” Naura tampak tidak terima saat Nauder meninggalkannya. Namun, Nauder menggenggam tangan Naura.

“Sebentar saja, tidak enak jika meninggalkan mereka. Apalagi mereka dari luar negeri.”

“Ya sudah kalau begitu.” Nauder mengangkat tangannya, kemudian memanggil beberapa pengawal. “Tolong bawa istriku ke kamar!” titah Nauder, para pengawal pun mengangguk kemudian Naura berbalik, lalu keluar dari aula di temani bodyguard Nauder, sedangkan Nauder berkumpul dengan rekan bisnisnya yang lain.

•••

Setelah masuk ke dalam kamar, kemudian ia langsung melepaskan aksesoris yang menempel di tubuhnya. Tak lupa Ia juga mengganti gaun pengantin yang ia pakai dengan pakaian tidur yang sudah ia siapkan.

10 menit kemudian, Naura mematut dirinya di cermin, ia menguraikan rambutnya lalu tak lama ia merasa kepalanya terasa nyeri. Sejenak, Naura menyangga kepalanya dengan tangan, ia menunduk karena kepalanya terasa berputar-putar.

Ia terus melihat ke arah pintu, berharap suaminya segera datang. Tak lama pintu terbuka, seorang lelaki masuk ke dalam kamar yang ia tempati. Namun, itu bukan suaminya, melainkan Alfaro, lelaki yang selama ini terobsesi padanya dan juga musuh suaminya.

“U-untuk apa kau kemari?” tanya Naura, kesadarannya hampir hilang ketika Alfaro mendekat. Ia berusaha mengusir Alfaro. Namun, sedetik kemudian Naura kehilangan kesadarannya.

“Ayo kita nikmati malam ini bersama, Baby. Sebelum besok aku mengembalikanmu pada suamimu. Dan besok, rencanaku akan di mulai.” Alfaro terkekeh senang, ia tertawa saat membayangkan suami Naura yang tak lain musuhnya sedang berada di tempat lain.

Alvaro mengendong tubuh Laura. Lalu, membaringkannya di ranjang. Wajahnya berbinar takjub saat melihat tubuh Naura, apalagi Naura memakai pakaian yang sangat menggoda

sejenak Alvaro membaringkan tubuhnya di sisi Naura, sebelum ia memulai rencananya. Alvaro mengelus pipi Naura, Mata Lelaki itu berkaca-kaca saat melihat Naura ada di sampingnya.

“Naura, tidak tahukah kau betapa aku mencintaimu, tidak tahukah kau betapa aku menginginkanmu. Kenapa kau harus memilih dengan lelaki seperti dia. Kau tau, cintaku bukan sebatas obsesi.” Alvaro berbicara lirih, ia perasaanya pada Naura benar-benar sangat tulus.

Bisa saja Alvaro menculik Naura sekarang dan menjadikan miliknya. Tapi tidak, demi membalas Nauder, ia tidak akan menculik Naura sekarang, ia akan melanjutkan rencananya perlahan demi perlahan

Setelah cukup puas melamun, akhirnya telah itu Alvaro membuka semua pakaiannya dan ia pun mulai apa yang seharusnya tidak ia mulai.

••••

Kebingungan yang melanda

Alvaro menggulingkan tubuhnya ke samping, ia masih berusaha mengatur nafasnya, ia melihat ke arah Naura yang masih terpejam. Lalu, mengelus lagi pipi gadis yang ia cintai.

Akhirnya, gadis ini menjadi miliknya. Ialah yang pertama kali menyentuh Naura. Walaupun ia menyentuh Naura dalam keadaan Naura yang tidak sadarkan diri. Bahkan mungkin, besok pagi Naura tidak akan mengingat apa yang terjadi.

Setelah bisa mengatur nafasnya, akhirnya Alvaro bangkit dari berbaringnya. Kemudian ia mengambil ponselnya.

“Apa dia belum sadarkan diri?” tanya Alvaro pada anak buahnya.“Bawa dia kesini!” titah Alvaro lagi.

20 menit kemudian anak buahnya datang mendorong sebuah troli untuk mengantar makanan dan minuman. Namun, di bawah troli itu ada Tubuh Nauder. Mereka membawa Nauder dengan troli agar pihak hotel tidak curiga.

“Buka pakaiannya!” titah Alvaro. Semua anak buahnya membuka pakaian Nauder. Hingga kini, tubuh Nauder sudah polos sama seperti Naura. Lalu, Alvaro menyelimuti tubuh kedua insan itu.

“Ayo kita keluar!” ajak Alvaro pada anak buahnya, dan mereka pun meninggalkan Naura dan Nauder di mana keduanya sedang tidak sadarkan diri.

••••

Malam berganti pagi, Naura terbangun. Ia mengejap. Lalu membuka matanya. Naura meringis saat tubuhnya terasa nyeri dan terasa remuk

Sejenak otak Naura kosong. Namun tak lama ingatan semalam menubruknya, di mana ia merasa pusing dan Alvaro yang masuk kedalam kamar, bukan suaminya.

Saat Naura akan berteriak, tiba-tiba Naura menghentikan gerakannya saat Nauder ada di sampingnya. Tunggu apa yang terjadi, kenapa suaminya ada di sini. Bukankah semalam Alvaro yang masuk.

“Nauder ... Nauder!” panggil Naura. “Nauder panggilnya!” kali ini Naura berteriak, hingga Nauder langsung membuka matanya.

Nauder memegang kepalanya begitu berputar-putar. “Hmm, Naura,” jawab Nauder. Matanya kembali menutup, Karena rasa pusing yang luar biasa.

“Nauder, apa yang terjadi semalam?” tanya Naura.

“Memangnya apa lagi?” jawabnya. Sungguh, Naura benar-benar bingung dengan apa yang terjadi, ia membuka selimut. Tubuhnya polos dan ia juga membuka selimut Nauder, tubuh Nauder pun juga sama polos.

Naura mengacak rambutnya, berusaha memutar otak dan mengingat apa yang terjadi, karena seingatnya Alvaro masuk dan ia tidak sadarkan diri. Tapi pagi ini, ia terbangun dengan Nauder yang di sampingnya.

“Kenapa kau melamun?” tanya Nauder yang sudah berusaha untuk mengembalikan kesadarannya.

“Nauder, apa yang terjadi semalam?” tanya Naura. Nauder bangkit dari berbaringnya, kemudian ia mendudukkan dirinya di ranjang. Lalu setelah itu, ia memegang kepalanya yang masih terasa berputar-putar.

Nauder tampak berpikir, “Semalam, aku meminum wine dengan teman-temanku. Lalu kepalaku pusing dan seingatku aku berjalan, bersama pengawalku dan masuk ke kamar ini,” ucap Nauder. Ia melihat tubuhnya yang polos.

“Apa kita melakukannya dalam kondisi mabuk?” tanya Nauder lagi. Naura hanya mampu terdiam, ia masih belum mencerna apa yang terjadi. Ini benar-benar bertolak belakang dengan apa yang terjadi semalam. Seharusnya jika Alvaro masuk, Alvaro lah yang ada bersamanya bukan Nauder.

“Ah, aku rasa kita melakukannya dalam kondisi mabuk,” jawab Nauder, hingga membuat Naura tersadar.

“Ah, aku rasa kita melakukannya dalam kondisi mabuk.” Pada akhirnya, Naura meyakini bahwa ia melakukannya dengan kondisi mabuk, ia tidak ingin mengingat lagi Alvaro yang masuk ke dalam kamarnya. ia hanya ingin mengingat bahwa tidur bersama suaminya

•••••

“Sayang, apa ada yang kau pikirkan?” tanya Nauder saat menyelesaikan sarapan mereka. Sedari tadi keluar dari kamar mandi, Naura tidak berhenti melamun karena ia memikirkan hal semalam, tentang Kenapa Alvaro masuk dan kenapa Nauder yang berbaring di sampingnya.

“Nauder, aku benar-benar tidak mengingat apa yang terjadi semalam.” Pada akhirnya, Naura mengatakan apa kegelisahannya, tanpa memberitahukan bahwa ada Alvaro masuk ke dalam kamar.

“Seingatku aku diantarkan oleh bodyguard ke kamar dan masuk. Lalu, aku tak sadarkan diri dan mungkin kita melakukannya dalam kondisi mabuk. Apa kau tidak mengingat apapun?” tanya Naura.

“Tidak sepertinya aku juga mabuk karena meminum wine,” jawab Naura dengan ragu, ia tidak mungkin mengatakan Alvaro masuk ke dalam kamar. Tak ingin ambil pusing, Naura menyakinkan dirinya bahwa ia semalam melakukannya dengan Nauder.

Waktu menunjukkan pukul 03.00 sore, Nauder dan Naura memutuskan untuk meninggalkan hotel dan pulang ke apartemen mereka.

“Tunggu sebentar sayang. Aku akan berbicara dengan anak buahku dulu.” ucap Nauder ketika mereka akan keluar dari kamar hotel, dan Naura pun mengangguk.

Nauder keluar dari kamar, dan menemui anak buahnya yang ada di ruang tamu. “Apakah kalian berhasil mengirim semua?” tanya Nauder setelah mendudukan dirinya.

“Kami berhasil, Tuan. Semua selamat sampai tujuan. Senjata dan lain-lain sudah diterima oleh bos besar.” Nauder mengganggukan kepalanya, kemudian anak buahnya membawa koper. Lalu setelah itu membukanya, dan ternyata di beberapa koper itu terisi uang.

••••

Naura yang sedang melamun tersadar, ketika ada pesan masuk ke dalam ponselnya. Hingga Naura pun mengambil ponsel yang ada di sebelahnya. Lalu membukanya, tiba-tiba Naura menjatuhkan ponselnya ke bawah saat melihat isi pesan tersebut ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!