NovelToon NovelToon

Youth Love

Eps 1

"Mampus lu" Millie menendang perut salah satu lawannya hingga tersungkur

Suara mobil polisi membuat sekumpulan anak anak yang sedang terlibat perkelahian berlarian, bersamaan dengan itu suara seseorang membuat Millie berhenti seketika

"Aakkhh.. ampun kak" Millie meringis saat telinganya di tarik kakak perempuannya

Millie : Anak kedua yang asik, pecicilan, hobi berantem, tapi takut sama papanya

"Sampe kapan kamu mau begini terus? kenapa kamu gak pernah berubah, aku capek selalu tutup tutupi kelakuan kamu sama papa dan mama" Ellia memarahi Millie di dalam mobil

"Maaf kak.. janji gak ulangi lagi" lirih Millie tertunduk

"Kamu gak bisa di biarin lagi, aku laporin sama papa dan mama" Millie memohon pada sang kakak sampai memeluk tangannya erat erat

"Lepas Millie nanti kita celaka" pekik Ellia seraya menarik tangannya

Ellia : Anak pertama yang lemah lembut, anggun, sopan dan gak pernah neko neko

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Ello.. tunggu" Seorang gadis mengejar Ello yang tidak menoleh sama sekali ketika di panggil

"Ello.. hah.. ha.. ini.. hah.. buat kamu" Gadis itu menaruh sebuah kotak makan di tangan Kenzo

Tanpa basa basi Ello kembali melanjutkan langkah kakinya, sesampainya di gerbang kampus Ello memberikan kotak makan tersebut pada pemulung

Ello : Kembaran Ellia, Pria idaman di kampus, tidak banyak bicara juga tidak macam macam dan terkesan ketus

"Ello.. ganteng banget sih"

"Kak Ello liat kucing di rumah aku yuk"

"Kak Ello aku liat postingan kakak, kakak suka kucing ya? "

"Kak Ello.. aku mau tahu dokter hewan yang biasanya kakak datangi"

"Kak Ello"

Ello tidak menghiraukan mereka yang mengikutinya sampai ke mobil, lagi lagi tanpa mengatakan apapun Ello langsung masuk dan pergi dengan mobilnya

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Dirga.. gimana nanti acara amalnya? "

"Udah siap tinggal beli sembakonya aja, gue pulang dulu ya" Dirga naik ke motornya seraya memakai helm

"Mau kemana? masih sore nih"

"Ellia minta anter ke toko buku, gue cabut ya" Dirga pergi dengan suara motor bising yang perlahan menghilang

"Dirga.. Dirga.. mau maunya selalu di suruh suruh"

Dirgantara : Ketua geng motor, baik, ramah, bucinnya Ellia tapi gak pernah bisa nyatain cinta, selalu ada untuk Ellia meskipun tau Ellia punya pacar

"Ayo pergi" Dirga berhenti tepat di halaman rumah Ellia

"Gak ke dalem dulu? kan kakak baru nyampe"

"Emangnya kamu gak buru buru? " tanya Dirga

"Enggak.. masuk dulu yuk, kita makan malem dulu sama yang lain" Dirga pun masuk bersama Ellia bergabung untuk makan malam bersama yang lain

"Selamat malam om, tante, selamat malam semua"

"Ehh.. Dirga, sini nak gabung makan"

Dirga memang dekat dengan keluarga Itu dan sering berkunjung bersama orang tuanya kesana, Baru saja mereka menyelesaikan makan malamnya tiba-tiba seseorang datang

"Selamat malam om, tante"

"Selamat malam.. mari ikut bergabung" ucap Allea

"Makasih tante.. saya mau jemput Ellia"

"Ma.. pa.. aku udah makannya, boleh aku pergi sekarang gak? " tanya Ellia

"Dirga gimana? bukannya tadi kamu telepon Dirga? sekarang orangnya ada disini" ucap Max yang sempat mendengar Ellia berbicara di telepon

"Emmhh.. kak.. " belum sempat Ellia bicara Dirga sudah menyela

"Gak apa apa.. pergi aja" ucap Dirga seraya tersenyum

"Om, tante makasih makan malamnya, Kapan kapan kita makan malam sama papa mama lagi.. Aku harus pergi " ucap Dirga pada Allea dan Max

"Loh kok udah pergi aja, gak temenin om maen catur dulu? "

"Itu om.. Anak anak masih butuh aku buat siapkan sembako buat acara amal nanti" jawab Dirga

"Kamu memang anak baik, nanti ajak anak anak tante sekalian ya" ucap Allea

"Siap om tante.. aku pamit dulu ya" Dirga mencium tangan Allea dan Max sebelum pergi

"Ma... pa.. boleh ikut sama kak Dirga gak? janji deh gak pulang kemaleman" Millie meminta izin

"Gak.. kamu pasti nanti ngerepotin Dirga" jawab Allea dengan cepat

"Enggak ma.. janji gak macem macem"

"Gak usah kemana mana, kamu pernah ikut Dirga terus ngilang ikut temen temen kamu, kasihan nanti Dirga nyariin lagi" Millie masih merengek

"Ma.. janji gak gitu lagi"

"Millie... " satu kata yang terucap dari mulut papanya sukses membuat Millie terdiam menundukkan kepalanya

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Kamu kemana aja? katanya gak bisa temenin aku"

"Karena kamu bilang mau pergi sama Dirga jadi aku batalin janji aku" Jawabnya

"Aku udah pernah bilang, kak Dirga itu teman sejak aku kecil bahkan orang tua kita bersahabat sebelum kita lahir"

"Kamu gak tau dia suka sama kamu? atau kamu pura-pura gak tau? " Ellia tidak pernah menyadari jika Dirga sebenarnya menaruh hati padanya

Ellia hanya menganggap kasih sayang, waktu dan perhatian yang di berikan Dirga semata mata karena mereka teman dan sudah menganggapnya sebagai adik

Sony : Pacar Ellia yang tampan tapi posesif tingkat dewa, Wajib lapor dimana pun Ellia berada tapi dirinya seperti tertutup dengan Ellia.. terkadang seperti ada sesuatu yang dia tutup tutupi dan sering berbohong

"Kamu salah paham, kak Dirga gak mungkin suka sama aku.. dia cuma anggap aku adik gak lebih" Ellia menyangkal

"Aku tau karena aku cowok.. cara dia memperlakukan kamu itu special, kamu itu polos apa bodoh sih? " ucapnya dengan nada tinggi

"Kok kamu jadi marah marah sama aku? kamu kan bilang gak bisa temenin aku jadi aku minta tolong dia, kalo kamu gak bisa juga gak usah maksain dari pada marah marah gini" Ellia menatap ke luar jendela, jelas saja dia sedang menangis

"****" Gumam Sony seraya memukul setir

" Sayang.. bukan gitu maksud aku, maaf ya" Sony menggenggam tangan Ellia lalu mengecupnya

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Ma... aku mau beli ini ya, please"

"Anggia kan beberapa bulan lalu udah beli HP baru sekarang masa mau ganti lagi" ucap Danendra

"Papa.. Millie aja hpnya ganti yang keluaran baru itu loh"

Anggia : manja, tidak mau kalah, selalu ingin terlihat lebih menonjol dari teman temannya yang lain

"Beliin ya ma.. " Anggia merengek pada ibunya

"Terserah papa kamu aja, kalo papa mau beliin boleh kalo enggak ya enggak"

"Mama kok gitu.. Temen temen aku udah beli HP itu loh" Anggia memang tipe orang yang selalu ingin terlihat menonjol dan tidak mau ketinggalan trend

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Jangan bikin ulah lagi, kakak kasih kesempatan sekali lagi kalo sampe ketahuan bikin ulah kali ini papa akan tau" Ancam Ellia sebelum menurunkan Millie di sekolah

"Oke" singkat Millie dengan wajah ketusnya

"Bagus kamu kalo di ingetin gitu mukanya"

"Apaan sih.. udah sana pergi berisik" Millie keluar membanting pintu mobil kakaknya

"Ya Allah.. itu anak harus gimana lagi bilanginnya" Gumam Ellia

Millie masuk ke area sekolah di setiap langkahnya ada saja pemuda yang menyapanya namun bukan seperti menyapa gadis seperti pada umumnya, Mereka mengadu kepalan tangan dengan Millie seperti dengan teman laki laki

"Niko.. uncle Niko yang tampan, yang baik tiada tara, coba liat PR yang kemaren dong" Millie mendatangi bangku Niko

"Gue bacain pertanyaannya" Niko mengambil bukunya dalam tas

"Gue mau sama isinya" Millie merebut Buku Niko dan membawanya ke bangkunya

"Millie gak ngerjain PR lagi? " tanya Dita

"Enggak sempet" Jawab Millie sambil nyengir kuda

"Millie kemaren ikut tawuran lagi ya? emang papa Millie gak tau? "

"Ssstt... jangan bahas lagi, gue udah di ceramahin sama kak Ellia dari rumah sampe sekolah.. udah.. udah.. ya lo jangan ikut ngomong" ucap Millie

"Millie kan cewek, cantik lagi, kalo kena tonjok gimana? " Tanya Dita

"Gue gak niat ikut tawuran kemaren.. cuma Abra kemaren ajak gue balik bareng, kirain beneran ternyata gue di ajak kesana dulu"

Niko : Cowok tampan, pintar, baik, sopan, gak macem-macem, pria berkacamata membuatnya terlihat berwibawa namun meskipun dia laki-laki selalu kalah oleh Millie

Dita : Si manis yang sopan santun, imut, lemah lembut teman yang selalu mengingatkan Millie

"Hai guys... Millie lo baru beli HP baru kan? " Anggia menghampiri Millie

"Kenapa emang? "

"Pinjem dong buat mirror selfie " jawab Anggia

"Lo kebiasaan.. nih" Millie mengeluarkan handphone barunya

"Thankyou" Anggia pergi begitu saja setelah mendapatkan handphonenya

Mereka hanya menggelengkan kepala melihat kebiasaan Anggia yang selalu ingin barang milik Millie

eps 2

"Mil.. mil... pulang ama kita yok" Dita segera menghalangi teman-teman Millie yang lain dengan cara merentangkan tangannya di hadapan Millie

"Jangan Millie.. nanti kak Ellia marah lagi" ucap Dita

"Apaan sih Dita lebay deh, lo mau ikut? " tanya Abraham membuat Dita langsung menggelengkan kepala

"Sorry Abra.. gue gak bisa ikut" jawab Millie

"Yah.. gak asik dong mil."

"Pulang sama kita aja"

"Kita gak akan berantem lagi kok"

"Ayolah mil"

Abra, Jason, Rian dan Roy : teman Millie yang sering di anggap sebagai pengaruh buruk untuk Millie

"Millie gak ikut.. kalian pergi aja" ucap Niko

" Gak asik lo"

"Millie... ayo pulang" sebuah suara membuat mereka menoleh

"Kakak gue udah jemput, duluan ya" Millie berjalan gontai menuju mobil kakaknya

"Makasih ya udah jagain Millie, maaf ngerepotin kalian" ucap Ellia pada Dita dan Niko

"Gak apa apa kak, kita seneng kok bantuin kakak" ucap Dita

"Uncle gak pulang sekalian? " tanya Ellia ketika Niko tidak naik seperti Dita ke mobilnya

"Gak.. masih ada Les, aku pergi ya" jawab Niko

Mobil meninggalkan halaman sekolah menuju rumah Dita, Wajah Millie sudah tidak enak di pandang mata kakinya juga menendang nendang kursi depan yang di duduki Dita

"Millie kamu kenapa sih? kakak heran deh sama sikap kamu, kamu mau jadi berandalan? mau buat mama sedih? "

"Gue gak suka di kekang kayak gini, lagian gue juga gak ada niatan buat berantem.. bisa gak sih lo mikir emang gue berantem tiap hari? enggak kan? " Dita sampai menutup telinga mendengar teriakan Millie

"Millie.. kakak sayang sama kamu, kakak gak mau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, coba pikirin apa yang mama rasain kalo kamu sampe kenapa napa pasti mama sedih"

"Gue gak akan kenapa napa, bisa gak sih lo jangan ngurusin hidup gue? lo terlalu ikut campur terlalu jauh, gue muak sama lo" Millie keluar seraya membanting pintu mobil

"Millie tunggu.. Millie balik sekarang gak? Millie gue bilangin papa ya" teriak Ellia

"Bilangin sana, gue gak akan pulang" jawab Millie sambil berteriak lalu pergi dengan bus

"Aarrggghhh... gimana nih" Ellia menggigit kukunya

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Kak... kak Dirga" Millie cemberut masuk ke dalam basecamp

"Kenapa lagi? berantem lagi? " tanya Dirga

Millie menjatuhkan tubuhnya di samping Dirga lalu meletakkan kepalanya di pangkuan Dirga, sudah menjadi kebiasaan jika Millie punya masalah maka Dirga yang akan jadi pelariannya

"Kenapa lagi? " tanya Dirga seraya mengusap kepala Millie

"Kesel banget sama kak Ellia, apa apa ikut campur.. bisa gak sih dia kayak kak Ello sesekali diem gitu gak bikin gue jengkel" gerutu Millie

"Gak baik loh Millie ngomong gitu, kak Ellia cuma terlalu sayang sama Millie dia takut Millie kenapa napa, lagian Millie kan cewek gak baik ikut berantem sama cowok"

"Tau lah kak Dirga sama aja kayak kak Ellia" Millie cemberut karena Dirga tidak membelanya

"Itu karena Millie emang salah, harusnya Millie seneng ada yang perhatian sama Millie"

"Kalo di bilangin keras kepala" Dirga menyentil kening Millie

"Sakit" Millie bangun mengusap keningnya

"Ehh.. ada dedek gemes" teman teman Dirga baru saja datang

"Jangan ganggu adek gue.. sono" Dirga mendorong temannya yang duduk di samping Millie

"Pelit lo bang" Dia langsung pindah ke tempat lain

"Kak laper"

"Lagian pulang sekolah bukannya langsung pulang ke rumah, disini mana ada makanan" jawab Dirga

"Cari makan sama gue aja "

"Gue juga mau temenin"

"Gak.. gak.. gue gak percaya sama lo berdua, gue pesenin aja" Kedua temannya mencebikkan bibirnya

"Sini biar kak gue aja yang pesen" Millie merebut handphone dari tangan Dirga

"Abis makan gue anterin pulang, nanti tante nyariin" Millie hanya manggut-manggut

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Adik kamu mana? " Allea menegur Ellia ketika baru saja datang

"Itu.. Millie.. " Ellia gugup meremas tangannya sendiri

"Kan udah mama bilang jagain dia, kamu gimana sih? "

"Ma.. maaf ma" lirih Ellia tertunduk

"Kemana lagi nih anak" Allea meninggalkan Ellia menghubungi seseorang

"Kan.. kena lagi" Gumam Ellia seraya pergi ke kamarnya

Saat makan malam Ellia tidak turun dari kamarnya membuat Max khawatir, Max pergi ke kamar Ellia dan mengetuk pintunya berkali kali namun tidak di buka

"Ellia ini papa nak.. kamu di dalam? " Max kembali mengetuk pintu

Max membuka pintu kamarnya hening tidak ada siapapun di dalam kamar, Max mengetuk pintu kamar mandi yang ternyata di kunci

"Ellia.. sayang kamu di dalam? Ellia.. " Tidak ada jawaban setelah beberapa kali Max mengetuk pintu akhirnya dia mendobrak pintu tersebut

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

Matanya mengerjap terkena silaunya lampu di ruangan itu, Ellia memegangi kepalanya saat dia terbangun dari pingsannya

"Sayang kamu gak apa apa? mana yang sakit? " tanya Allea

"Gak apa apa ma.. kepala aja sedikit pusing" Jawab Ellia sambil berusaha duduk

"Lo kenapa bisa sampe pingsan di kamar mandi? " tanya Ello yang ada disana

"Itu... aku inget masuk kamar mandi terus lantainya licin gak tau apa yang tumpah, aku gak inget apa apa lagi setelah itu" jawab Ellia

"Kakak... itu.. itu shampo kakak tumpah" Exel maju mengakui kesalahannya

Exel : si bungsu yang ceroboh, apapun yang dia pegang selalu patah, rusak, atau tumpah, dia pemalu dan sulit bergaul

"Nah.. udah pasti ini dia biang keroknya, kalo kak Ellia sampe geger otak gimana? " Sahut Michelle

"Maaf kak.. aku mau pinjem pengering rambut kakak tapi gak sengaja numpahin shamponya" lirih

"Gak apa apa.. kakak juga baik baik aja kok" Ellia tersenyum mengelus tangan adik bungsunya

"Untung bukan kak Millie, kalo dia yang jatoh tau rasa kamu" ucap Michelle

"Apaan nih bawa bawa nama gue segala? " Millie baru saja masuk kamar Ellia

"Ehh.. ini dia ratu kita yang cantik jelita tiada tara, wanginya seperti bunga Kamboja" ucap Michelle gak seorang penyair

"Lo pikir gue tpu bau Kamboja? ngadi-ngadi lo" Millie menatap sinis Michelle seraya menoyor kepalanya

"Emang lo serem kayak penghuni tpu" Mendengar itu Millie menjadi geram, Millie mengapit kepala Michelle di ketiaknya seraya mengulek kepala Michelle dengan kepalan tangannya

"Hisshh.. sudah sudah.. kakak kalian lagi sakit malah ribut ribut" Allea memisahkan keduanya, Michelle menjulurkan lidahnya bersembunyi di belakang Allea

"Kamu.. ikut mama" Ucap Allea menatap tajam Millie

"Mampus.. mampus" ucap Michelle tanpa suara dia hanya menggerakkan bibirnya.

Michelle : julid, bobrok, friendly, musuh bebuyutan Millie tapi selalu peduli dengan kakak dan adiknya termasuk Millie

Millie mengikuti Allea namun tangannya meraih rambut Michelle dan menjambaknya, Max dan kedua kakaknya hanya menggelengkan kepala melihat mereka berdua yang tidak pernah akur

eps 3

''Sini kamu " Millie berjalan menundukkan kepalanya

"Dari mana kamu tadi? kenapa gak pulang sama kakak? "

"Aku pergi makan sama kak Dirga " Millie terpaksa berbohong, dia tidak mungkin mengatakan pergi ke tempat sekumpulan laki-laki bisa bisa Allea mengamuk

"Kamu gak bohong? "

"Enggak ma.. tanya aja sama kak Dirga" jawab Millie, sangat kebetulan Dirga baru saja masuk setelah mendengar Ellia jatuh di kamar mandi

"Tuh dia.. tadi aku makan sama kakak kan? "

"Eehh.. iya, Ellia gimana kabarnya tan? " tanya Dirga

"Untung gak apa apa, biasa Exel tangannya gak bisa diem jadi numpahin shampoo di kamar mandi" Jawab Allea

"Boleh ketemu sama Ellia gak tan? "

"Millie ajak kak Dirga ke kamar kak Ellia" Millie pun berjalan mengantar Dirga ke kamar Ellia

"Itu apa kak? " tanya Millie melihat paper bag di tangan Dirga

"Ini.. donat buat kak El" jawab Dirga

"Gue juga suka"

"Tapi bukan buat lo" Dirga menjulurkan lidahnya lalu berjalan mendahului Millie

"Apa apa buat kak Ellia" Millie cemberut menuruni anak tangga

"Kenapa semua cowok suka kak Ellia? apa gue kurang cantik? Apa kurangnya gue? " Millie mematut dirinya di depan cermin di kamarnya

Millie menjatuhkan tubuhnya di ranjang menatap sebuah foto masa kecil mereka, dimana Dirga memeluknya dengan gemas bersama Ellia dan Ello

"Lo gak pernah peluk gue sekarang, yang ada di pikiran lo cuma kak Ellia.. kak Ellia dan kak Ellia.. dia segalanya buat lo" Gumam Millie seraya menunjuk nunjuk foto tersebut

"Millie kamu di dalem? " Dirga mengetuk pintu kamar Millie

"Masuk aja" Millie segera menyembunyikan foto nya di bawah bantal

Dirga masuk membuka membawa piring yang berisi donat yang tadi dia bawa, Dirga duduk di samping Millie yang sama sekali tidak menoleh padanya, Millie hanya berbaring menatap langit langit kamarnya

"Millie marah? kalo Millie marah nanti pipinya tambah kembung" perkataan itu yang sering di katakan Dirga sedari dulu jika Millie marah, karena pipi Millie yang chubby membuat pipinya semakin menggembung ketika cemberut

"Gue udah gak chubby lagi" ketus Millie

"Ini gue bawa donatnya, mau gak? "

"Simpen disitu aja gue ngantuk, kalo keluar tutup pintunya" ucap Millie

Dirga merebahkan tubuhnya disamping Millie membuat Millie langsung menoleh, Dirga tersenyum membuat Millie mau tidak mau ikut tersenyum karena dia tidak pernah bisa marah saat melihat wajah Dirga

"Makan dong atau mau gue suapin? "

"Gak usah.. gue bisa sendiri" Millie bangun mengambil piring dan memakan donatnya

"Kenapa gak ambil yang strawberry? lo kan tau gue suka strawberry"

"Ellia juga suka strawberry jadi... "

"Udah gak usah di bahas, nih piringnya bawa keluar donatnya udah gue makan" ucap Millie dengan mulut penuh

Tangan Dirga terangkat mengelap coklat yang ada di bibir Millie, Awalnya Millie terdiam mematung lalu menepis tangan Dirga dan mengelap kasar bibirnya dengan punggung tangan

"Gue pulang ya, jangan bandel nurut sama kak El kasihan dia di salahin tante Allea kalo lo gak nurut" Dirga mengusak kepala Millie

"Ya.. ya.. pergi sana" Millie mendorong pelan tubuh Dirga

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Kamu dimana? " Ellia sedang menelpon Sony

" Aku.. aku lagi sama papa, aku sibuk nanti aku telpon lagi "

"Temenin aku sebentar aja, aku gak bisa tidur pusing banget" lirih Ellia

"Kamu kenapa sakit? minum obat terus tidur, aku lagi temenin papa ketemu kliennya "

"Ya udah deh.. gak apa apa"

"Istirahat ya.. besok aku kesitu, udah dulu ya papa manggil aku" Setelah itu Sony mematikan teleponnya

"Sayang telepon siapa? " tanya seorang wanita

"Ini mama tadi nanya sesuatu" jawab Sony

"Masuk yuk.. anak anak nungguin" Sony menggandeng wanita seksi itu masuk ke dalam club malam

Dia kembali berbohong pada Ellia dan bersenang-senang bersama pacar barunya, Sony bersikap posesif tapi sendirinya malah sering bermain di belakang Ellia

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Millie" Abraham melambaikan tangannya saat melihat Millie di ambang pintu kantin

Millie hendak bergabung bersama dengan Abraham serta teman-temannya namun Dita menarik kerah baju Millie dari belakang, Niko dan Dita menggelengkan kepalanya bersamaan saat Millie menoleh

"Kita duduknya disana aja, janji gak macem macem" Wajah Millie memelas

Akhirnya Dita dan Niko menemani Millie makan bersama Abraham dan teman temannya, Millie memilih tempat duduk duduk sebrang pemuda yang akrab di panggil Abra

"Millie nanti malem kakak gue mau pembukaan cafe, nih vocher buat kalian.. bisa makan gratis sepuasnya" ucap Abra

'' Wiihhh... lo mau berangkat sama gue gak? " tanya Millie

" Mama pasti gak izinin keluar malam, sorry ya gue balikin" ucap Dita

"Ya.. kok gitu, tapi gak apa apa buat gue aja ya" Millie mengambil vocher bagian Dita

"Gue juga gak bisa sorry, mama Minta anterin ke acara temennya" Niko juga mengembalikan vochernya

"Lo gimana mil? " tanya Abra

"Gue berangkat lah, gue mau ajak seseorang biar mama izinin keluar" Millie senyum senyum sendiri menyusun rencananya

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Dari pada kamu keluyuran gak jelas sama geng kamu itu mending gantikan kakak kamu ngajar, kasihan dia lagi hamil"

"Papa gak bisa atur hidup aku dong"

"Kenapa gak bisa? kamu bisa apa tanpa papa? kamu cuma pengangguran yang bisanya cuma abisin uang orang tuanya" hardik papanya

"Papa salah.. aku bisa hidup tanpa papa"

"Anak kurang ajar, buat apa aku besarkan kamu, sekolahkan kamu tinggi tinggi kalo kamu akhirnya cuma jadi beban keluarga"

"Bukannya papa bangga? bukannya aku bisa memberi muka untuk papa dengan menjadi yang terbaik sepanjang masa sekolah? aku gak pernah kecewain papa, tapi sekali ini aja pa jangan paksa paksa aku buat sesuatu yang aku gak suka" Jawabnya tidak kalah tinggi

"Pergi kamu Rafael... papa gak butuh anak tidak berguna seperti kamu"

"Siapa bilang gue gak bisa cari duit sendiri? " Gumam Rafael seraya pergi

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

Millie sudah mendapatkan izin dari mama dan papanya karena pergi dengan Dirga, sesampainya di cafe Millie langsung di sambut Abra dan teman-temannya

"Kenalin.. kak Dirga" mereka pun saling berjabat tangan

Millie sudah memesan makanan dan menunggu makanan tersebut di sajikan namun tiba-tiba handphone Dirga berdering, Dirga menjauh sejenak untuk menjawab telepon

"Millie... gue.. gue.. harus pergi" ucap Dirga

"Mau kemana? terus gue gimana dong? "

"El.. dia.. mobilnya mogok di tengah jalan" Dirga sebenarnya tidak tega meninggalkan Millie tapi dia juga khawatir dengan keadaan Ellia

"Pergi aja... disini masih banyak temen temen gue" Ucap Millie dingin

"Beneran? "

"Ya mau gimana lagi? gue larang pun lo pasti pergi kan? pergi aja kak, kak Ellia prioritas utama buat lo" Dirga melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Millie

"Pake ini, nanti gue jemput" Millie tidak menjawab dia menatap layar ponselnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!