MOSAIK
Prolog : Berulang
Hoshizora
Tidak! Kumohon, jangan lakukan itu!
Kedua kelopak mataku telah basah. Tetesan air itu tak kunjung usai. Terus menitik, hingga akhirnya membasahi kedua belah pipiku.
Hoshizora
Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?
Hoshizora
Mengapa aku selalu terbangun dengan keadaan yang menyedihkan seperti ini?
Hoshizora
Mengapa dadaku terasa begitu sesak?
Hoshizora
Seakan kehilangan sesuatu yang amat berharga ...
Kejadian ini terus berulang tanpa kuketahui penyebabnya.
Awalnya, aku tak begitu peduli.
Ken
Kau .... Tidak ingat padaku?
Hoshizora
Maaf. Apakah kita sudah pernah bertemu sebelumnya?
Kejanggalan demi kejanggalan yang selama ini membuatku khawatir,
Hal-hal abstrak yang tak kunjung usai itu,
Hoshizora
Selamat tinggal, Ken!
Ken
Tidak. Jangan berkata seperti itu! Hoshizora.
Ken
Kita pasti akan bertemu kembali.
NB : Halo. Salam kenal! Saya 12-1_24, biasa dipanggil dengan sebutan Twelve. Saya seseorang yang berkeinginan menjadi seorang penulis, namun selalu enggan menulis.
Menulis tulisan ini pun, saya enggan.
Baik, abaikan saja. Mari kita lanjutkan perkenalan yang tidak jelas asal usulnya ini. Saya berasal dari Planet Pluto, jika kalian ingin tahu. Cukup tahu saja, ya? Jangan menjadi tempe dan jangan pernah mencoba mengunjungi saya. Karena, seperti yang telah kalian ketahui pada tulisan ini.
Saya itu orangnya sangat tidak jelas. Jadi, eh? Tidak jadi, deh! Oh, ya! Yang terakhir,
Teruntuk manusia yang membaca tulisan ini dalam hatinya .... Saya tahu bahwa hati Anda bukan untuk saya. Saya ucapkan terimakasih dan mohon bantuannya!
Salam hangat,
—Twelve
Satu : Kenangan
Ketika dirimu tak lagi berada dalam jangkauan mata,
Izinkanlah diriku untuk mengabadikanmu dalam setiap untaian rasa.
Hoshizora
Waktu begitu cepat berlalu, ya?
Mengapa aku masih saja terjebak dalam bayanganmu ....
Hoshizora
Bisakah kau menghentikannya?
Hoshizora
Untaian demi untaian rasa,
Hoshizora
Yang tak kunjung usai.
Membuatku merintih, kesakitan.
Hoshizora
Menanti jawaban.
Hoshizora
Menaruh asa, pada harap yang tak akan pernah menjadi nyata.
Hoshizora
Pada siapa diriku bercerita?
Hoshizora
Ketika dirimu tak lagi ada dalam jangkauan mata.
Hoshizora
Goresan indahmu begitu menyayat hati.
Hoshizora
Panorama indah di luar sana kembali mengingatkanku pada dirimu.
Binar di mataku perlahan memudar. Rinaian air mata kembali membasahi kedua belah pipiku. Rasanya begitu menyesakkan. Kau tahu itu? Aku sungguh menanti kepulanganmu. Kapan kau akan kembali?
Hoshizora
Aku sungguh muak dengan semua ini.
Hoshizora
Kapan aku bisa mendapatkan sesuatu yang pasti?
Hoshizora
Sesuatu yang sepatutnya kumiliki,
Hoshizora
Semuanya telah sirna,
Hoshizora
Pergi. Meninggalkanku seorang diri.
Mengulang kembali saat-saat bersamamu kala itu.
Hingga pada saatnya tiba.
Hoshizora
Aku tak begitu mengingatmu.
Hoshizora
Segala kenangan itu,
Hoshizora
Masih begitu kentara dalam ingatku.
Segalanya tentang dirimu,
Terukir dengan begitu indah dalam sanubariku.
Dua : Siapa?
Hoshizora
Ah. Mengapa sulit sekali menjangkaunya?
Hoshizora
Apa yang harus aku lakukan?
Haruskah aku meminta bantuan?
Hoshizora
Aku sama sekali tak mengenal siapapun di sini.
Hoshizora
*Berbalik badan.
Ken
*Berhadapan dengan Hoshizora.
Ken
Apa ada yang bisa saya bantu, Nona?
Ken
*Memberikannya pada Hoshizora.
Ken
Lain kali, jika memang memerlukan bantuan, cobalah untuk memintanya.
Ken
Kau sudah tahu, bukan? Manusia tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Hoshizora
'Dia mengira, dirinya siapa?'
Hoshizora
'Apa yang diinginkannya dengan berkata seperti itu?'
Hoshizora
*Menyunggingkan senyum.
Hoshizora
Apa lagi memangnya,
Hoshizora
Hal-hal yang belum kusadari?
Hoshizora
Bahwa semua yang kumiliki,
Hoshizora
Telah sepenuhnya sirna?
Kesunyian yang kurasakan selama ini,
Semuanya terasa begitu sendu.
Hoshizora
*Melangkah pergi.
Hoshizora
*Membenarkan tali sepatu yang terlepas.
Ken
*Berdiri di hadapan Hoshizora.
Ken
*Mengusap kepala Hoshizora.
Ken
*Membungkuk dan mengecup pucuk kepala Hoshizora.
Ken
*Melangkah pergi secara tiba-tiba.
Aku segera bangkit dari posisiku dan menoleh ke arah pemuda itu. Namun, hasilnya nihil. Aku sama sekali tak menemukannya.
Apa yang menjadi alasannya melakukan semua ini?
Mengapa dia hadir dalam kehidupanku secara tiba-tiba?
Hoshizora
Aku sama sekali tak mengenalnya.
Hoshizora
Mengapa dia berlaku seakan telah lama mengenalku?
Siapa sebenarnya pemuda itu?
Hoshizora
Sudahlah, lupakan saja.
Hoshizora
*Menaiki kereta.
Hoshizora
Mengapa ia melakukan semua itu dan membuatku bingung?
Hoshizora
Apa yang dia inginkan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!