NovelToon NovelToon

Aku Dan Ketiga Kakakku

Rahasia Besar

"Dewa, papa titip adik-adik kamu ya, terutama Putri, adik perempuan kalian satu-satunya. Papa harap kalian bisa menyayangi dan melindungi Putri sebaik mungkin". Ucap Sultan, ayah dari keempat bersaudara dengan nafas yang sudah terengah-engah

Penyakit kanker hati yang sudah menggerogoti tubuhnya selama kurang lebih hampir setahun sudah sangat menyiksa dirinya, Sultan merasa dirinya sudah tidak dapat hidup untuk lebih lama lagi

Tentunya ia harus ikhlas dan pasrah jika Tuhan memintanya kembali saat itu juga.

"Papa tenang aja, Dewa akan jaga adik-adik sebaik mungkin, terutama Putri...."

"Papa harus kuat, Dewa yakin papa bisa sembuh". Ucap Dewa sambil memegang tangan Sultan

"Papa udah gak kuat Dewa...papa percayakan semuanya pada kamu sebagai anak tertua papa..."

"Papa... Arghh..."

Tit----- *

"PAPAAAAA!!!".

Dewa berteriak saat sang papa sudah memejamkan kedua matanya. Merasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat, Dewa segera berlari keluar dari ruang inap Sultan untuk memanggil dokter

Dengan tubuh yang bergetar, Dewa pun memperhatikan kondisi Sultan yang sedang di periksa oleh dokter. Dan dokter pun mengatakan bahwa Sultan sudah meninggal dunia.

Seketika tubuh Dewa mendadak lemas, nasib malang lagi-lagi menimpa dirinya dan adik-adiknya saat mereka harus kehilangan orang tua mereka, lagi.

Tanpa fikir panjang, Dewa segera menghubungi ketiga adiknya yang sedang berada dikampus mereka.

¤¤¤¤

1 tahun kemudian, Di pemakaman

Setelah peringatan 1 tahun kepergian papa mereka Sultan Bagaskara, Dewa, Raja, Tahta dan Putri kembali ke mobil untuk pulang kerumah

"Gak kerasa ya udah 1 tahun papa meninggal". Ucap Tahta, anak ketiga mendiang Sultan

"Iya, dan selama setahun ini kak Dewa udah gantiin peran papa dengan sangat baik, Putri makin sayang sama kak Dewa hehe". Ucap Putri sambil merangkul lengan Dewa

"Bisa aja kamu". Ucap Dewa sambil mengusap kepala Putri

"Oh jadi kak Dewa aja nih yang disayang? Kakak enggak?". Tanya Tahta sambil menggoda Putri

"Ih Putri juga sayang sama kak Tahta..."

"Sama kak Raja juga hehe". Ucap Putri sambil tertawa kecil

"Duuh Emput kesayangan kakak". Ucap Tahta sambil memeluk manja Putri

"Kamu jadi ke toko buku?". Tanya Dewa pada Putri

"Oh iya katanya kak Raja mau nemenin Putri beli buku, jadi ngga?". Tanya Putri pada Raja, kakak keduanya

"Iya, ayo pulang dulu ganti baju". Ucap Raja.

"Ok kak". Ucap Putri

Mereka berempat pun segera memasuki mobil dan meninggalkan area pemakaman.

30 menit perjalanan, mereka sudah tiba dirumah. Putri dan Raja memasuki kamar masing-masing sedangkan Dewa dan Tahta mendudukkan bokongnya di sofa ruang keluarga, sambil membuka ponsel masing-masing

Disisi lain

Tok tok tok

"Put, udah siap?". Tanya Raja dari balik pintu kamar

"Udah kak". Ucap Putri

Putri pun segera memakai tas selempangnya dan bergegas keluar dari kamarnya

"Aduh duh...cuma ke toko buku aja ganteng banget". Ucap Putri dengan tertawa kecil

"Heh kamu ngeledek. Ayo jalan". Ucap Raja sambil mengulurkan tangannya

Putri menerima uluran tangan Raja dengan semangat, mereka pun berjalan berdampingan menuruni tangga

"Bang, gue nitip siomay yang di depan kampus lu dong". Ucap Tahta pada Raja

"Iya". Ucap Raja

"Putri sama kak Raja pergi dulu ya...."

"Daahh kak Tahta, kak Dewa". Ucap Putri sambil berjalan kearah pintu utama

"Hati-hati Mput ku". Ucap Tahta

"Iya, hati-hati". Ucap Dewa

"Gue ke ruang kerja dulu". Ucap Dewa pada Tahta

"Iya". Ucap Tahta

Dewa pun bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ruang keluarga.

Diruang kerjanya, Dewa termenung memikirkan sebuah rahasia besar. Rahasia yang hanya dirinya dan kedua orang tuanya saja yang tahu, sampai saat ini.

Dewa pun membuka brankas pribadinya, mengeluarkan sebuah map yang berisi beberapa lembar kertas. Dan ia baca dalam hati tulisan yang berada di sampul map tersebut.

Panti Asuhan Kasih Bunda

Ya, panti asuhan tempat kedua orang tua mereka mengadopsi Putri, adik perempuannya.

Masih tergambar jelas diingatan Dewa, saat sang mama yang sedang hamil besar saat mengandung anak keempatnya, mengalami kecelakaan tunggal, mobil yang dikendarai oleh supir mereka mengalami rem blong saat sang mama akan melakukan pemeriksaan kandungan ke rumah sakit.

Bayi perempuan yang berada dikandungan sang mama tidak dapat diselamatkan, padahal bayi perempuan tersebut sangat dinantikan dan diidam-idamkan oleh kedua orang tuanya

Mengingat dalam kurun waktu dua tahun sekali, sang mama selalu melahirkan anak laki-laki, oleh sebab itu, anak perempuan sangat dinantikan di keluarga mereka.

Namun sungguh malang nasib sang mama, selain harus kehilangan bayi dalam kandungannya, rahim sang mama pun harus diangkat, jadi sangat tidak mungkin bagi Dewa untuk memiliki adik lagi.

Dan sejak saat itu, sang mama yang masih menjalani pemulihan dirumah sakit, merasa murung dan selalu bersedih, pemulihannya pun tidak berjalan dengan baik, karena kondisi mental sang mama yang terus menurun. Sampai akhirnya sang papa memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi perempuan, sebagai pengganti anak mereka yang telah tiada.

Bersyukur dengan hadirnya bayi perempuan tersebut, kesehatan sang mama semakin membaik, sehingga pemulihan pun berjalan lancar.

Dewa yang saat itu sudah berusia 6 tahun, sedikit paham dengan kondisi sang mama, bahwa inilah yang sangat dinantikan sang mama, adik perempuan di tengah keluarga mereka

Sementara Raja dan Tahta yang saat itu masih balita, tidak mengerti sama sekali apa yang terjadi saat itu. Yang mereka tahu sampai sekarang kalau Putri adalah adik kandung mereka.

Dewa menghela nafasnya dalam-dalam

Dewa berfikir, biarlah rahasia ini terus ditutupi agar tidak terjadi sebuah masalah yang tidak ia inginkan. Toh sampai saat ini Putri tidak kekurangan apapun, Putri sangat disayangi oleh adik-adiknya meskipun Putri bukan adik kandung mereka.

"Maafin kakak, ini demi kebaikan kamu, kakak cuma gak mau kamu sedih". Batin Dewa

.

.

.

Bersambung

.

Mohon dukungannya untuk karya terbaru otor hehehe. Terimakasih~

Backstreet

2 jam berlalu, Putri dan Raja sudah kembali kerumah.

"Haaa akhirnya nyampe rumah, panas banget diluar". Ucap Putri sambil menjatuhkan tubuhnya diatas sofa

"Lagian lama amat sampe siang gini". Ucap Tahta

"Hehe kan sekalian jalan-jalan trus makan". Ucap Putri

"Nih pesenan lu". Ucap Raja pada Tahta sambil memberikan bungkusan makanan

"Thanks". Ucap Tahta

"Hmm". Jawab Raja

"Eh nanti malem ikut kakak yuk Mput". Ucap Tahta pada Putri

"Gak bisa, Putri mau gue ajak ke pesta klien gue". Ucap Dewa yang menyambar ucapan Tahta

"Laahh...gue duluan yang ngajak Putri". Ucap Tahta

Dewa pun berjalan kearah sofa, mengambil posisi disebelah Putri

"Emang mau kemana kak?". Tanya Putri pada Tahta

"Ke mall dong". Jawab Tahta

"Halah gak penting...."

"Ikut kak Dewa aja ya, temenin kakak ke acara klien". Ucap Dewa

"Yuk, aku ikut kak Dewa aja..."

"Ke mall kan bisa kapan-kapan hehe". Ucap Putri

"Nah gitu dong".

Cup, Dewa mendaratkan kecupannya di puncak kepala Putri

"Hmm sama kak Dewa mulu, kapan sama kak Tahta nya". Ucap Tahta dengan wajah cemberutnya

"Makanya nyari cewek". Cibir Raja

"Males..."

"Dah lah gue mau ke kamar". Ucap Tahta sambil bangkit dari duduknya

"Yaudah nanti jam 7 kita berangkat ya". Ucap Dewa pada Putri

"Ok kak". Ucap Putri penuh semangat

¤¤¤

Malam Harinya

Tok tok tok

"Put, udah siap belum?". Tanya Dewa

"Udah kak, sebentar". Ucap Putri sedikit berteriak

Putri bergegas memakai sepatu heels nya dan segera menemui Dewa di depan pintu kamarnya

"Udah, yuk". Ucap Putri

"Hmm tuan putri cantik banget". Ucap Dewa sambil mengusap kepala Putri

"Iih kak Dewa nanti berantakan rambut aku". Ucap Putri

"Hehe engga engga...yaudah yuk". Ucap Dewa

Dewa menggandeng tangan Putri menuruni tangga, menuju pintu utama rumah mereka

¤¤¤

30 menit perjalanan, Putri dan Dewa sudah tiba disebuah gedung pertemuan, tempat pesta diadakan.

Putri membawa tas yang berisikan bingkisan hadiah untuk rekan kerja sang kakak

"Acara apa sih kak? Ulang tahun?". Tanya Putri

"Iya, anniversary pernikahan". Ucap Dewa

"Oohh". Ucap Putri sambil manggut-manggut

Putri dan Dewa pun melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut dan segera menghampiri sepasang suami istri paruh baya sang 'pemilik' acara.

"Halo nak Dewa, terima kasih sudah datang ya". Ucap Arga

"Terima kasih nak". Ucap Dewi

Mereka pun bergantian saling berjabat tangan

"Sama-sama pak, bu, justru saya yang berterima kasih karna bapak dan ibu sudah turut mengundang saya". Ucap Dewa

"Hahaha kita kan rekan kerja, sudah sewajarnya saya mengundang nak Dewa..."

"Oh ya, ini siapa nak, calon istri mu kah?". Tanya Arga

"Oh bukan pak, ini adik saya". Ucap Dewa

"Ah iya saya baru ingat, ini adik bungsu kamu ya..."

"Maaf maaf hahaha". Ucap Arga sambil tertawa

"Gapapa pak". Ucap Dewa

"Siapa nama kamu cantik?". Tanya Ratih pada Putri

"Putri, bu". Jawab Putri sambil tersenyum

"Nama yang bagus, orangnya juga cantik". Ucap Ratih

"Hehe makasih bu..."

"Oh iya ini ada bingkisan buat ibu dan bapak, diterima ya bu, semoga suka". Ucap Putri sambil memberikan tas tersebut kepada Ratih

"Aduh, kok kamu repot-repot nak Putri". Ucap Ratih

"Engga bu". Ucap Putri

"Terima kasih ya..."

"Yasudah nak Putri, nak Dewa silahkan duduk". Ucap Ratih

"Iya bu, terima kasih". Ucap Putri

"Mari pak, bu". Ucap Dewa sambil tersenyum

Dewa pun membawa Putri menuju salah satu meja yang berada diruangan tersebut

"Kamu tunggu sini ya, kakak ngambil minum dulu tuh disitu". Ucap Dewa sambil menunjuk kearah meja minuman

"Iya". Ucap Putri

Dewa meninggalkan Putri yang sudah duduk di kursinya, sementara Putri sedang asik mengamati dekorasi ruangan yang sangat indah dan elegan

"Sayang!".

"Eh, sayang, kamu ngapain disini?". Tanya Putri dengan senyum yang mengembang di bibirnya

Sosok laki-laki yang bernama Vano itu pun menarik kursi yang berada di sebelah Putri

"Ini acara orang tua aku". Ucap Vano

"Oh ya? Kenapa bisa pas banget". Ucap Putri

"Namanya juga jodoh hehehe..."

"Kamu kesini sama siapa?". Tanya Vano

"Kakak aku, kakak aku rekan kerjanya papah kamu". Jawab Putri

"Loh, bukannya kakak kamu masih kuliah? Kan satu kampus sama kita". Ucap Vano

"Hehe itu kak Raja, kakak kedua..."

"Kan kakak aku ada tiga, aku kesini sama kakak pertama". Jawab Putri

"Waduh berat, makin susah aja buat dapetin restu hahaha". Ucap Vano

"Ehem".

Tiba-tiba sosok Dewa datang dengan membawa dua gelas minuman di kedua tangannya

"Eh, kakak...eh abang, duduk bang". Ucap Vano kikuk

Vano pun buru-buru bangkit dari kursinya dengan niat ingin memberikan kursinya pada Dewa

"Udah, duduk aja". Ucap Dewa pada Vano

Dewa menaruh kedua gelasnya dan menarik kursi di sebelah Vano

"Pacarnya Putri?". Tanya Dewa pada Vano

"Ih kak Dewa". Ucap Putri dengan tatapan tajam

"Hehe bukan bang, temen kampus". Jawab Vano

"Ini anaknya bapak itu kak". Ucap Putri sambil melirik Arga

"Oh, kamu anaknya pak Arga?". Tanya Dewa

"Iya bang, hehe..."

"Yaudah Put, aku kesana dulu ya..."

"Ayo bang, duluan". Ucap Vano sambil tersenyum kaku kepada Dewa

"Ya". Ucap Dewa

Putri pun menatap kepergian Vano sambil menahan tawa, mengingat betapa lucunya tingkah Vano saat didekat kakaknya tadi

"Pacar kamu bukan?". Tanya Dewa

"Bukan kak, cuma temen..."

"Aku ke toilet dulu ya, sebentar". Ucap Putri.

"Yaudah sana". Ucap Dewa

Putri meraih tas nya dan segera bangkit dari kursi untuk menuju toilet yang sebenarnya itu hanya lah sebuah alasan untuk bertemu Vano, kekasihnya.

Putri terpaksa merahasiakan hubungannya dengan Vano dari ketiga kakaknya, karna Putri tahu, ketiga kakaknya sangat posesif, mereka tidak suka kalau Putri menjalin hubungan dengan laki-laki dengan alasan ingin menjaga Putri

"Vano mana ya". Batin Putri sambil celingukan

"Sayang". Ucap Vano dengan suara pelan tepat di belakang Putri

"Eh, aku nyariin kamu". Ucap Putri

"Iya aku tau hehe..."

"Ayo ikut aku ke belakang". Ucap Vano

Putri mengangguk, dan Vano menggandeng tangan Putri menuju taman di belakang gedung lewat pintu yang terletak agak jauh dari posisi Dewa

"Duduk disini aja ya". Ucap Vano

"Iya". Ucap Putri sambil tersenyum

"Sayang, aku baru tau kalo kamu punya kakak lagi..."

"Makin susah nih hubungan kita". Ucap Vano

"Ih jangan ngomong gitu dong". Ucap Putri

"Iya kan, kita aja backstreet dari kakak kedua kamu, eh ternyata kakak kamu ada tiga..."

"Kalo ketauan bisa-bisa kita disuruh putus". Ucap Vano

"Hmm...aku gak mau putus". Ucap Putri

"Iya sayang aku juga gak mau, ya semoga aja aman gak ketauan". Ucap Vano

"Iya, semoga aja". Ucap Putri dengan suara pelan

"Sayang, kok kamu sedih". Ucap Vano sambil mengusap pipi Putri

"Aku takut, aku gak mau putus sama kamu". Ucap Putri

"Tenang, coba kamu pikir deh...gak mungkin kan selamanya kamu gak boleh deket atau pacaran?..."

"Kan gak mungkin kamu jomblo seumur hidup, lama-lama kakak-kakak kamu juga bakal izinin kamu pacaran..."

"Yang penting sekarang kita tutupin dulu hubungan kita.."

"Aku gak mau kejadian seminggu lalu keulang lagi, kita kepergok ciuman sama kakak kedua kamu, aduh..."

"Bisa mati beneran aku di keroyok kakak-kakak kamu..."

"Dihajar kakak kedua kamu aja aku udah bonyok". Ucap Vano

"Iya iya, kita rahasiain dulu". Ucap Putri

Drtt drtt, ponsel Putri berdering

"Duh, kak Dewa nelfon, aku harus balik kedalem". Ucap Putri

"Yah...aku masih kangen". Ucap Vano

"Besok kan ketemu di kampus, aku masuk ya". Ucap Putri

"Yaudah ayo..."

"Cium dulu". Ucap Vano

Veno meraih kepala Putri dan mengecup kening Putri,

Mereka berdua pun segera masuk kedalam gedung lalu berpisah didalam dan Putri segera kembali ke mejanya

"Lama banget". Ucap Dewa

"Hehe sakit perut". Ucap Putri

Putri dan Dewa kembali menikmati keseruan berlangsung nya acara pesta selama hampir 2 jam

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Putri dan Dewa pun pergi meninggalkan tempat acara.

¤¤¤

Keesokan Harinya

Pagi hari, Putri dan ketiga kakaknya sedang menikmati sarapan mereka sambil sekadar mengobrol singkat

"Kak, nanti aku pulang sama temen aja, mau main dulu". Ucap Putri pada Raja

"Temen? Siapa?". Tanya Raja

"Itu, Vivi sama Nindi". Jawab Putri

"Yaudah, pulangnya jangan malem-malem". Ucap Raja

"Iya". Ucap Putri

"Awas gak boleh bohong. Nanti malah main sama cowoknya". Ucap Tahta dengan senyum meledek

"Ish kok tau sih, nyebelin deh". Batin Putri

Mendengar ucapan Tahta, Raja sontak melihat kearah Putri

"Kamu masih pacaran sama cowok itu?". Tanya Raja

"Engga kok kak..."

"Ih kak Tahta apaan sih. Sok tau!..."

"Orang aku mainnya sama Vivi, Nindi!". Ucap Putri

"Hahahaha iya iya kakak cuma bercanda kali, sewot banget". Ucap Tahta

"Udah udah, sana berangkat nanti telat". Ucap Dewa

"Ayo berangkat Put". Ucap Raja

"Iya kak". Ucap Putri

Putri pun segera membersihkan tangannya dengan tissue dan bangkit dari kursinya, melakukan kebiasaan paginya sebelum berangkat ke kampus, yaitu mencium pipi kakak-kakaknya

Cup, Putri mendaratkan kecupannya di pipi Dewa

"Putri berangkat ya kak". Ucap Putri

"Iya hati-hati". Ucap Dewa sambil tersenyum

Setelah mencium Dewa, Putri bergegas meninggalkan meja makan diikuti Raja di belakangnya

"Kakak gak dicium Mput?". Tanya Tahta setengah berteriak

"Gak mau, males..."

"Wleeee". Ucap Putri sambil menjulurkan lidahnya kearah Tahta

"Awas kamu yaaaa". Ucap Tahta

.

.

.

Bersambung....

.

Jangan lupa likenya~

Ketahuan Kak Raja

Selama perjalanan menuju kampus Putri terus terdiam memikirkan rencananya hari ini, rencananya ia ingin menghabiskan waktunya bermain di mall bersama Vano, namun sepertinya Raja sudah mewaspadai nya karena ucapan Tahta, kakak ketiganya

"Tumben diem aja, biasanya cerewet". Ucap Raja

"Gapapa".

"Kesel sama Tahta?".

"Engga kak..."

"Aku boleh kan main sama temen?".

"Iya boleh, tapi pulangnya jangan malem-malem ya, kabarin kalo ada apa-apa".

"Iya kak".

"Jadi bingung, takut ketauan". Batin Putri cemas

20 menit perjalanan, Putri dan Raja sudah tiba di kampus mereka, Putri segera melepas seatbeltnya dan bersiap untuk turun dari mobil

"Duluan ya kak".

"Iya".

Cup, Putri mengecup pipi Raja dan turun dari mobil,

Saat dirinya ingin melangkah kearah gedung fakultasnya, Putri mendengar adanya keributan disudut parkiran mobil,

Putri pun menoleh ke sumber suara dan terkejut melihat Vano yang sedang cek cok dengan Niko

"Ya ampun Vano, jangan-jangan berantem". Batin Putri

Putri pun bergegas menghampiri Vano dengan niat ingin melerai, namun tangannya di tahan oleh Raja yang ternyata sudah berdiri disampingnya

Sambil memegang tangan Putri, Raja melihat dengan seksama kearah keributan tersebut

"Dia lagi, kamu mau kesana?". Tanya Raja

"Eng...engga...kak..."

"Mau...ke kelas". Jawab Putri sambil tertawa kecil

"Kelas kamu kan disana". Ucap Raja sambil menunjuk kearah gedung fakultas Putri

"Oh iya hehe, salah". Ucap Putri

"Put, ngapain lu disini, ayo ke kelas". Ucap Nindi

"Eh iya, iya..."

"Kak, aku ke kelas ya...dadaahh". Ucap Putri sambil berlari kecil kearah Nindi

Putri pun segera menggandeng tangan Nindi dan meninggalkan parkiran

"Lu liat deh ke ujung sana, kayaknya Vano lagi berantem sama Niko". Ucap Putri

"Kenapa lagi? Samperin lah". Ucap Nindi

"Gimana nyamperinnya, tuh ada kak Raja". Ucap Putri

"Oh iya ya, yaudah lah biarin. Nanti lu chat aja, tanya masalahnya..."

"Lagian disana banyak orang tuh, gak mungkin didiemin aja". Ucap Nindi

"Yaudah deh". Ucap Putri

Putri dan Nindi pun kembali melangkah menuju kelas mereka.

 ---

2 jam berlalu, Putri sudah menyelesaikan mata kuliahnya, Putri, Nindi dan Vivi sedang bersiap untuk meninggalkan kelas mereka

"Gimana, udah dibales sama Vano?". Tanya Nindi

"Boro-boro, masih ceklis..."

"Kantin aja yuk, siapa tau ketemu disana". Ucap Putri

"Yakin lu? Gak takut ada abang lu disana?". Tanya Vivi

"Ya kalo ada tinggal ngumpet". Ucap Putri

"Hahaha susah ya kalo backstreet..."

"Yaudah ayo ke kantin". Ucap Nindi

Tanpa berlama-lama lagi, mereka bertiga pun segera pergi meninggalkan kelas mereka.

--

Setibanya di kantin, Putri segera mengedarkan pandangannya, mencari-cari keberadaan sang kakak, Raja. Putri berharap saat ini kakaknya tidak berada di kantin

"Huh, syukur deh gak ada kak Raja". Ucap Putri

"Masih ada kelas kali". Ucap Nindi

"Sayang".

Putri dan kedua sahabatnya di kejutkan dengan kehadiran Vano di dekat mereka

"Sayang, kamu gapapa?". Tanya Putri sambil memperhatikan Vano dari ujung kepala sampai ujung kaki

"Tadi pagi kenapa? Kamu ribut sama Niko? Terus kenapa aku chat ceklis?". Tanya Putri

"Udah udah duduk dulu ya sayang". Ucap Vano

Vano pun menuntun Putri untuk duduk disalah satu kursi, diikuti dengan Nindi dan Vivi

"Hp aku lowbat, lupa charger hehe". Ucap Vano

"Oh, trus tadi pagi kenapa?". Tanya Putri

"Kamu tau kan dimana biasa aku parkir mobil, udah tau mobil aku parkir disitu, trus Niko sengaja nabrak mobil aku". Ucap Vino

"Ya ampun, jadi rebutan parkiran?". Tanya Nindi

"Gak rebutan Nin, dia emang sengaja nyari ribut, dia parkir di sebelah gue, eh mobil gue di tabrak". Jawab Vano

"Cuma kaya gitu doang berantem". Ucap Vivi

"Ya iya lah, tiba-tiba mobil gue ditabrak, mancing emosi kan namanya". Ucap Vano

"Yaudah yang penting kamu gak kenapa-napa, aku kira kamu bonyok". Ucap Putri pada Vano

"Iya aku gapapa...oh iya sayang kita jadi ke mall nggak? Katanya kamu mau main". Tanya Vano

"Jadi, ayo sekarang, mumpung gak ada kak Raja". Ucap Putri

"Yaudah kita juga cabut yuk, gue gak mau di introgasi abangnya Putri". Ucap Nindi pada Vivi

"Kuy, kerumah gue". Ucap Vivi

Mereka berempat pun buru-buru meninggalkan kantin menuju parkiran mobil

Nindi dan Vivi berjalan menuju mobil Nindi, sementara Putri berjalan bersama Vano menuju mobil milik Vano

"Heh!".

Raja menepuk bahu Vano dari belakang, membuat Vano dan Putri menghentikan langkah mereka

Putri pun terkejut bukan main dengan kehadiran Raja yang secara tiba-tiba,

"Lu masih deketin adek gue?!". Tanya Raja pada Vano

"Kak, jangan marah". Ucap Putri

"Sorry, bang". Ucap Vano

"Pulang". Ucap Raja pada Putri

"Tapi kak-".

"Pulang!".

Raja menggandeng tangan Putri dan membawanya masuk kedalam mobilnya

Dari dalam mobil, Putri memperhatikan Vano yang masih mematung di posisinya

Raja yang sadar akan itu, buru-buru menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan area kampus

 ---

Di perjalanan pulang kerumah

"Kamu bohongin kakak ya, bilangnya main sama Vivi, Nindi..."

"Kenapa masih ketemu sama anak itu?!". Tanya Raja

Putri tidak menjawab ucapan Raja, Putri sedih memikirkan Vano, ia merasa kasihan dengan kekasihnya itu

Tanpa terasa air mata Putri jatuh, buru-buru Putri menghapusnya sebelum ketahuan sang kakak

Selama 20 menit perjalanan, keduanya saling diam, dengan cepat Putri turun dari mobil dan berlari memasuki rumah

Raja yang melihatnya hanya bisa menghela nafas sedalam-dalamnya.

Setibanya dikamar, Putri segera mengunci pintunya lalu menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, Putri kembali menangis

Betapa susah untuk dirinya menjalin hubungan dengan laki-laki yang ia cintai, ketiga kakaknya selalu saja menghalangi dirinya,

Terutama Raja, kakak keduanya yang sangat posesif diantara kakaknya yang lain.

Terbukti sampai saat ini, meski hubungan Putri dan Vano sudah terjalin selama hampir satu tahun, nyatanya hubungan mereka tidak selalu baik-baik saja, ketiga kakaknya selalu mengusik urusan percintaannya.

Tok tok tok

"Putri sayang...buka pintunya...maafin kakak".

Terdengar suara Raja dari balik pintu kamarnya, Putri tidak berniat untuk berbicara bahkan membuka pintunya, ia hanya ingin sendiri, tidak ingin diganggu oleh siapapun.

"Putri, buka dong". Ucap Raja

Berkali-kali Raja berusaha membujuk Putri untuk membuka pintu kamarnya, namun tidak ada hasil. Akhirnya Raja menyerah, sampai suara Raja tidak terdengar lagi.

--

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, dari semenjak pulang kuliah, Putri tidak keluar dari kamarnya untuk sekedar makan siang dan makan malam. Putri hanya mengurung diri didalam kamarnya

Tentunya ini membuat ketiga kakaknya sangat khawatir, secara bergantian ketiga kakaknya berusaha untuk membujuknya keluar kamar, namun tidak berhasil.

Ceklek, ceklek

Putri dibuat terkejut saat mendapati pintu balkonnya berusaha dibuka oleh seseorang, Putri mematung diatas ranjangnya. Ia takut ada orang jahat yang berusaha masuk kedalam kamarnya lewat balkon

"Mput, buka, ini kakak".

"Kak Tahta".

Putri pun bangkit dari ranjangnya dan menghampiri pintu balkon, dan benar saja, sosok kakak ketiganya yang datang lewat balkon

Putri pun membuka kunci pintu balkonnya dan membiarkan kakaknya itu masuk kedalam kamarnya

"Kakak ngapain? Turun nggak". Ucap Putri

"Ya ampun, kakak mu ini susah-susah naik ke balkon malah disuruh turun". Ucap Tahta

"Gak ada yang nyuruh kakak kesini". Ucap Putri

Putri kembali melangkahkan kakinya menuju ranjang, duduk disisi ranjang sambil memperhatikan Tahta yang duduk di kursi belajarnya

"Kamu kenapa sih? Marah sama Raja?". Tanya Tahta

"Iya, ngeselin". Jawab Putri

"Hahahaha ketauan ya mau jalan sama ayang". Ucap Tahta

"Diem deh kak, gak lucu..."

"Mau keluar lewat pintu apa turun lewat balkon?". Tanya Putri

"Ih ngusir..."

"Kakak kesini mau ngajak kamu makan, kata Raja kamu belum makan dari siang". Ucap Tahta

"Sok peduli". Ucap Putri

"Hehe sensi amat sih, lagi dapet ya". Ucap Tahta

Tahta terkekeh dan bangkit dari kursinya menyusul Putri yang masih duduk di tepi ranjang

"Turun yuk, kita makan. Emang kamu gak laper?". Tanya Tahta

"Gak". Jawab Putri

"Makan Mput, nanti sakit". Ucap Tahta

"Gak mau". Ucap Putri

"Eh gimana kalo kita makan diluar, kamu mau makan dimana? Kakak temenin deh..."

"Siapa tau kamu gak mau ketemu Raja, jadi makan diluar aja..."

"Mau nggak?". Tanya Tahta

"Hmmm, yaudah deh". Ucap Putri

"Beneran?". Tanya Tahta

"Iya..."

"Yaudah kakak keluar dulu, aku mau ganti baju". Ucap Putri

"Ok, tapi bener loh ya, kakak tunggu dibawah nih". Ucap Tahta

"Iya bawel..."

"Buruan keluar, sebelum aku berubah pikiran". Ucap Putri

"Eh iya iya".

Cup, Tahta mengecup sekilas kepala Putri dan bergegas keluar dari kamarnya.

Dan Putri pun segera mengganti pakaiannya.

Tak berselang lama, Putri sudah bersiap dan keluar dari kamarnya, menuruni tangga untuk menemui Tahta yang sedang bermain PS bersama Raja

Raja dan Tahta kompak menoleh kearah Putri, Putri yang sempat kontak mata dengan Raja memilih untuk membuang muka

"Udah siap? Yuk". Ucap Tahta penuh semangat

Sedangkan Putri hanya mengangguki ucapan Tahta dan segera berjalan menuju pintu utama

"Mau kemana?". Tanya Raja pada Tahta

"Kepo..."

"Gue tinggal ya". Ucap Tahta

Tahta pun berlari kecil untuk menyusul Putri yang sedang berjalan keluar rumah, sementara Raja hanya menatap tubuh mungil Putri yang semakin menjauh

"Mau makan dimana tuan putri?". Tanya Tahta

"Tempat biasa kak". Jawab Putri

"Ok sip..."

"Yuk masuk". Ucap Tahta sambil mendorong Putri memasuki mobilnya

"Loh, tadi kakak naik ke balkon pake tangga?". Tanya Putri sambil melihat kearah balkon kamarnya

"Ya iya lah, masa nempel di tembok emangnya spiderman..."

"Udah buruan masuk". Ucap Tahta

"Iya iya". Ucap Putri

 ---

Di perjalanan menuju tempat makan

"Pacar kamu di pukulin lagi sama Raja?". Tanya Tahta

"Duh, mendingan gue jangan ngaku kalo masih pacaran sama Vano". Batin Putri

"Gak dipukulin..."

"Kita udah putus kak, sekarang cuma temen, tapi kak Raja tetep aja marah ngeliat aku deket sama dia". Jawab Putri

"Hahaha terlalu posesif". Ucap Tahta

"Sama aja, kak Tahta, kak Dewa juga gitu". Ucap Putri

"Masa sih? Hahaha". Tanya Tahta

"Hmmm..."

"Besok kakak masuk apa?".

"Siang, kenapa?".

"Anterin aku ke kampus ya, aku gak mau berangkat sama kak Raja".

"Hahaha iya iya sayang, kakak anterin".

"Aku masih marah sama kak Raja..."

"Kan jadi gak enak sama temen-temen aku". Ucap Putri

"Raja, kakak, kak Dewa sayang sama kamu, kita cuma gak mau kamu bergaul sama orang yang salah..."

"Apalagi cowok yang pernah ada hubungan sama kamu..."

"Waktu kamu pacaran sama dia kalian udah berani ciuman, kita gak mau terjadi apa-apa sama kamu Mput, itu aja..."

"Wajar kalo Raja marah, apalagi dia sendiri yang pergokin kalian kan". Ucap Tahta

"Tapi kan sekarang cuma temen". Ucap Putri

"Ya gak ada yang tau kan..."

"Siapa tau kamu lagi bohong nih. Bilangnya temen padahal masih pacaran". Ucap Tahta

"Gila, feeling nya kuat banget, udah lah gak usah dibahas daripada salah ngomong, nanti ketauan". Batin Putri

"Orang udah putus". Ucap Putri

"Iya iya kakak percaya". Ucap Tahta sambil mengusap kepala Putri

--

Bersambung.

.

Jangan lupa likenya. Terimakasih~

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!