Dua gadis kembar keluar dari kamar mereka yang bersebelahan. Ayanna yang keluar kamar terlebih dahulu dengan sepatu putihnya dipadu dengan rok span rajut selutut berwarna tosca dan juga kemeja putih dimasukkan membuat tampilannya rapi dan menawan. Wajah yang dimake up tipis agar terlihat lebih fresh untuk kuliah pagi ini.
Berbeda dengan Ayanna, Anthea keluar kamar dengan tampilan versi dirinya yaitu sepatu hitam putih yang biasa dipakai anak sekolah dipadu dengan celana jeans hitam dengan kaos putih tertutup jaket jeans berwarna biru navi. Ia menutup pintu kamarnya lalu menguncir ramburnya tanpa polesan make up sama sekali.
" Selamat pagi Thea" sapa Ayanna pada saudara kembarnya yang baru keluar kamar.
"Pagi juga Anna" jawab Anthea sambil berjalan beriringan menuruni tangga dan mencari keberadaan orang tuanya. Biasanya mereka ada dimeja makan untuk sarapan bersama.
"Selamat pagi mama, papa" sapa Ayanna sambil mencium pipi kanan dan kiri pada papanya dan mamanya yang sedang mengoleskan selai kacang pada roti tawar.
"Pagi Anna sayang. Sarapan dulu nak sebelum berangkat ke kampus"
"Oke ma" jawab Ayanna, kemudian ia mengambil satu roti tawar dan mengoleskan selai blueberry favoritnya pada rotinya.
"Selamat pagi papa tertampan di seluruh dunia" sapa Anthea pada papanya yang sedang meminum kopi. Thea memberi tos dengan jari-jarinya yang digenggam begitu juga dengan papanya.
"Pagi juga anak papa" jawab papa sambil tertawa renyah.
"Nanti kalau kamu sudah ada pacar, mana mungkin papa jadi yang tertampan diseluruh dunia" sambungnya.
"Selamanya tetap papa yang paling tampan kok, ya kan ma? "
"Iya" jawab mama sambil tersenyum.
"Wahh, nasi goreng sosis ter top markotop. Makasih bi Ida" Bi Ida memberikan nasi goreng yang baru ia masak kepada Thea karena itu makanan favoritnya.
"Sama-sama non Thea" jawab Bi Ida lalu pergi ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Ayanna yang sedang memakan rotinya tak sengaja melihat notifikasi pada layar hpnya. Sebuah pesan masuk dari Rayn pacarnya.
(Sayang, kamu udah berangkat ke kampus?)
Anna melirik pada orang tuanya yang sedang berbicara dan juga Thea yang sedang lahap memakan nasi gorengnya. Anna tahu pasti Rayn mau menjemputnya seperti biasa. Ia pun mencoba membalas pesan dari pacarnya tersebut.
(Belum. Ini lagi sarapan)
Rayn
(Aku jemput ya?)
Anna
(Boleh)
Rayn
(Oke, See U love)
Anna
(Too love)
Anna tersenyum membaca chatnya dengan Rayn pagi ini. Sudah tiga tahun ia berpacaran dengan Rayn rasanya masih baru kemarin Rayn menembaknya menjadi papacarnya
#Throwback#
...----------------...
Di sebuah restauran tepatnya di lantai paling atas Rayn sudah menyulap tempat itu menjadi sangat romantis. Ia sudah membooking lantai yang paling atas untuk ia jadikan tempat menyatakan perasaannya pada Ayanna. Semua tempat tertata rapi dengan dihias bunga mawar berwarna pink favorit Ayanna.
Rayn datang bersama Anna menuju lantai paling atas sore itu. Anna terkejut dengan dekorasi yang dipenuhi bunga mawar berwarna pink favoritnya. Tak hanya itu, tidak ada satu pelanggan pun di lantai paling atas itu.
Rayn mempersilahkan Anna untuk duduk di kursinya, kemudian dirinya ikut duduk di kursinya.
"Mau pesan makanan apa? " tanya Rayn yang melihat Anna masih terpaku pada dekorasi restauran.
"Emm, sama aja deh Ray" jawab Anna
"Steak dan Orange Juice dulu mau? " tanya Ray sambil melihat buku menu
"Iya"
Pelayan kemudian mencatat pesanan mereka dan kembali ke dapur. Rayn menutup buku menu ditangannya lalu menatap Anna sambil tersenyum manis kepadanya.
Anna yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah, ia menatap kearah lain untuk menghindari tatapan dari Rayn.
"Anna" Rayn memanggilnya sambil menggenggam tangan kanannya.
"I-iya" jawab Anna malu-malu.
"Aku ingin mengatakan sesuatu sama kamu"
"Apa? " tanya Anna yang sudah tau apa yang akan Rayn ucapkan
"Aku suka sama kamu Ayanna, maukah kamu jadi pacarku? " Ucap Ray sambil tersenyum manis kearah Anna.
"Ma.. " jawab Anna terhenti karena mamanya menelponnya.
"Mama telpon Ray" Ucap Anna
"Angkat aja dulu" jawab Ray sambil tersenyum kaku. Ray yang masih dilanda kecemasan apakah Anna akan menerima atau menolaknya hanya bisa menyeruput orange juice nya yang baru diantar pelayan dan juga dengan steaknya.
"Hallo Ma"
"Ini Thea, pinjem hp mama" Jawab Thea diseberang telepon.
"Oh kamu Thea, ada apa? " tanya Anna yang heran kenapa Thea memakai HP mama untuk menelponnya.
"Aku sama mama lagi beli seblak, kamu mau dibungkusin sekalian nggak? " tanya Thea sambil mengeraskan suaranya karena suara kendaraan membuatnya harus agak berteriak agar bisa didengar Anna.
Rayn yang mendengarnya hanya bisa menyabarkan hatinya, hanya perkara seblak rupanya sampai-sampai menggangu momen penting yang lagi nembak seseorang.
"Enggak aja deh, btw kamu ini pakai HP mama, HP kamu kemana? " tanya Anna pada saudara kembarnya.
"HP aku lowbat lagi dicharge didalam tas" jawab Thea yang lagi meminum es cekek sambil menunggu seblak pesanannya jadi.
"Oh gitu"
"Kamu lagi dimana Na, lagi sama Ray ya? " tanya Thea diseberang telpon.
"I-iya" jawab Anna sambil melirik Rayn
"Oke deh, aku tutup teleponnya dulu. Daaa" Thea langsung mematikan telponnya.
"Kenapa Na? " tanya Ray saat Anna meletakkan hpnya lagi dimeja.
"I-itu Thea menawarkan seblak tadi" jawab Anna gugup.
'duh kok aku jadi gagap gini sih' batin Anna
"ehem, Gimana Anna kamu mau jadi pacarku? " tanya Ray yang kedua kalinya sambil menyerahkan sebuket bunga mawar warna pink yang dipadu dengan warna putih.
"Mau" jawab Anna sambil tersenyum.
Ray lega dan mencium punggung tangan Anna setelah itu mengajak Anna berdiri dan menggenggam tangannya bersama-sama menyaksikan senja yang tenggelam hari itu.
"l love you Ayanna" ucap Ray sambil memeluk Anna.
"I love you too Ray" Jawab Anna sambil membalas pelukan Ray.
...----------------...
"Ma, pa aku berangkat duluan ya? Ray udah jemput didepan" ucap Anna yang melihat notifikasi hpnya kalau Ray sudah sampai didepan rumahnya.
"Iya, hati-hati dijalan sayang" jawab papa pada Anna.
"Iya pa"
"Thea kamu bareng sama aku dan Ray aja yuk" tawar Anna pada saudara kembarnya yang sudah selesai dari tadi memakan sarapannya.
"Enggak deh, ada buku yang harus aku beli dulu nanti" Thea beralasan karena ia tidak mau menjadi obat nyamuk diantara mereka.
"Oh ya, sekalian aja aku juga mau beli buku"
'Aduhh begonya diri ini' batin Thea.
"Iya Thea sekalian berangkat bareng mereka aja" ucap mama pada Thea.
"Oke" jawab Thea yang sudah tidak bisa menolak ajakan Anna.
Sesampainya mereka didepan rumah, Anna langsung masuk ke mobil Rayn dan duduk dikursi depan disebelah Rayn. Sedangkan Anna langsung duduk dikursi penumpang dibelakang Anna.
"Selamat pagi sayang" ucap Ray sambil mengelus pipi Anna.
"Selamat pagi" jawab Anna sambil tersenyum.
"Selamat pagi Thea" ucap Ray melihat Thea yang sibuk dengan hpnya.
"Pagi" jawab Thea singkat.
'huuhhh, sabar Thea kamu pasti kuat kok' batin Thea
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Hai Readers 👋👋👋...
...Selamat datang di Novel terbaru aku, mohon untuk menyempatkan comen ya. Kritik dan saran dari kalian sangat membantu aku dalam menulis novel ini. Thankyou 🧡🧡🧡...
Sepanjang jalan Thea sibuk bermain game di hpnya untuk mengusir pikiran-pikiran jenuhnya pada dua pasangan didepannya.
Tidak sekali dua kali Thea melihat mereka bermesraan sedangkan dirinya sebagai obat nyamuk diantara mereka.
Ada rasa cemburu pada diri Thea melihat Rayn memperlakukan kembarannya dengan sangat romantis entah itu puji-pujian atau tindakan meski tidak melampaui batas.
Sesampainya mereka didepan toko buku, Thea masuk terlebih dahulu dan mencoba mencari buku yang ia cari. Rayn membantu Anna mencari buku yang sedang dicarinya.
"Aku coba bantu cari disebelah sana ya sayang? " tunjuk Rayn pada rak buku diseberang.
"Oke, aku juga coba cari disini dulu" jawab Anna.
Rayn kemudian berpindah ke rak buku yang ia tunjuk tadi lalu mencoba mencari buku yang dimaksud Anna. Thea yang sudah menemukan buku yang ia cari harus mencari lagi buku pesanan sahabatnya yaitu Amanda.
"Apa judulnya? " tanya Thea pada Amanda diseberang telepon.
"Membangun Rumah Tangga" jawab Amanda
"Wahh parah, mau nikah nggak bilang-bilang" protes Thea pada Amanda.
"Bukan aku, itu hadiah buat temenku jaman SMA dulu. Temenku itu yang mau nikah" jawab Amanda
"Oh kirain Erik ngajak kamu nikah" ucap Thea sambil tertawa cekikikan.
"Jangan dulu, kata mamaku jadi emak-emak muda itu nggak mudah. Mama udah pernah ngalamin soalnya. " protes Amanda.
"Yups betul, lagian kita masih semester enam." jawab Thea.
Thea yang ber telepon dengan Amanda sambil berjalan dari satu rak ke rak akhirnya menemukan buku yang Amanda maksud.
"Ketemu nih" ucap Thea pada Amanda. Kemudian ia mengalihkan teleponnya menjadi video call.
"Bener itu bukunya. Nitip yak ntar aku ganti uangnya" ucap Amanda diseberang telepon.
"Oke" kemudian Thea mematikan teleponnya.
Thea mengambil buku itu lalu berbalik arah dan.
Jedug....
Thea tanpa sengaja menabrak Rayn hingga buku ditanganya terjatuh begitu juga hpnya. Kepala Thea terbentur pada dada bidang Rayn karena Rayn lebih tinggi darinya. Thea bisa mencium langsung aroma parfumnya dari dekat hingga membuat jantungnya berdebar tidak karuan.
"Kamu nggak papa Thea? " tanya Rayn padanya.
Thea masih terpaku pada wajah Rayn yang begitu dekat dengannya karena mereka tidak menjauhkan jarak masing-masing.
'Ray tampan banget, nikmat Tuhan mana lagi coba yang kamu dustakan' ucap Thea dalam hati.
"Thea? " panggil Rayn pada Thea
"Eh, i-iya" jawab Thea
"Kamu nggak papa kan? " tanya Rayn untuk kesekian.
"Enggak papa kok" jawab Thea.
"Maaf tadi tidak sengaja menabrakmu Ray" sambung Thea sambil mengambil buku-bukunya dan hpnya yang terjatuh.
"It's okay" jawab Ray yang juga mengambil bukunya yang sempat terjatuh tadi.
"Udah ketemu yang? " tanya Anna pada Rayn
Anna tiba-tiba datang karena mendengar suara sesuatu yang jatuh dan ternyata buku-buku yang dipegang Thea dan Rayn yang terjatuh.
Thea segera pergi kekasir untuk membayar buku yang ia beli. Sebenarnya ia malas melihat mereka berduaan.
"Bener yang ini? " Rayn menyodorkan buku yang ia pegang pada Anna.
"Iya bener. Makasih ya udah bantuin cari" Anna menerima buku itu sambil tersenyum manis kearah Rayn.
"Apa sih yang enggak buat kamu" jawab Rayn sambil mencubit hidung mancung Anna.
Rayn dan Ayanna menuju kasir dimana mereka melihat Anthea disana sedang membayar buku yang ia beli. Tak sengaja mata Rayn membaca judul buku yang Thea beli.
"Kamu mau nikah Thea? " tanya Rayn pada Thea.
"Enggak kok. Ini titipan Amanda" jawab Thea gugup sambil menetralkan perasaannya karena insiden tadi.
"Amanda mau nikah? " tanya Anna pada saudara kembarnya.
"Teman SMA nya Amanda dulu. Ini buat dia katanya" jawab Thea meluruskan kesalah pahaman itu.
"Oh" jawab Anna
Rayn membisikkan sesuatu ke telinga Anna yang membuat gadis itu tersenyum malu-malu sambil mencubit perut Rayn yang tertutup hoodie nya.
Thea bisa mendengar ucapan Rayn yang mengatakan apakah Anna tertarik untuk membeli buku yang seperti itu. Meski mereka berbisik akan tetapi itu mampu membuat hati Thea memanas seketika.
Sesampainya dikampus Thea langsung menyerakan buku pesanan Amanda sambil cemberut.
"Ini Thea apa Bebek nyasar dikampus? " tanya Amanda yang menahan tawanya melihat sahabatnya datang-datang langsung cemberut.
"Kuyang" jawab Thea asal.
"Ishh masih pagi jangan nyebut dedemit dong, kan serem tau" protes Amanda.
"Udah jelas ini Anthea masih nanya lagi" jawab Thea dengan sewot.
"Hehehe iya iya. Btw kenapa pagi-pagi badmood? " tanya Amanda pada Thea.
"Biasa" jawab Thea yang langsung dipahami oleh Amanda.
"Harusnya sih kamu yang jadian sama Ray dulu" ucap Amanda agak berbisik karena berada didalam kelas.
"Huss jangan nyebut merk" Thea menutup mulut Amanda dengan telunjuk jarinya.
Thea masih ingat tiga tahun yang lalu saat pulang dari ospek ia terpisah dengan Anna saudara kembarnya meski mereka mengambil jurusan yang sama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Thea mencoba mencari Anna dikerumunan para mahasiswa baru itu tapi sulit untuk menemukannya.
Thea yang sudah kelelahan dari pagi karena kegiatan yang ia ikuti ditambah mencari saudara kembarnya diantara kerumunan membuat dirinya pusing dan hendak pingsan. Beruntung seorang cowok menangkap nya dari belakang dan mencoba menyadarkan Thea yang setengah sadar.
Ya, cowok itu adalah Rayn. Rayn menuntun Thea untuk duduk ditempat duduk yang kosong tak jauh dari mereka. Dan dari situlah mereka berdua saling kenal dan mulai akrab. Beberapa saat setelah mereka kenal dan akrab Rayn baru mengenal Ayanna dan manaruh hati pada Ayanna.
Sejak saat itu Anthea dan Rayn sedikit merenggang dalam pertemanan. Rayn yang setiap saat mengirim pesan chat ke Thea jadi hampir tidak pernah lagi karena ia lebih sering mendekati Ayanna. Padahal dulu Rayn hampir saja menyatakan perasaannya pada Anthea lagi-lagi Ayanna lah yang mendapatkan cinta itu.
Dulu pada saat masih SMA Ayanna juga yang menjadi pacar orang yang ditaksir lama oleh Anthea. Mereka putus saat lulus SMA karena mantan Ayanna itu kuliah diluar kota, sedangkan Ayanna tidak bisa menjalani LDR dengannya.
Thea melirik pada Ayanna yang sibuk dengan hpnya sambil senyum-senyum. Ia sudah bisa menebak kalau Ayanna sedang Chatingan dengan Rayn.
"Coba besok-besok berdandan pakai lipstik, eyeshadow, rambutnya ditata, pakai rok, pasti klepek-klepek tuh cowok" usul Amanda yang tau kalau pikiran sahabatnya sedang kalut karena cintanya.
"Dihh, gue harus dandan kayak tante-tante gitu? " protes Thea yang membayangkan dirinya seperti tante-tante yang ia temui di mall waktu itu betapa rempong nya mereka bersama teman-temannya. Tante-tante itu memakai pakaian yang mencolok dengan make up yang merona sehingga tampak menor kalau menurut Thea.
Thea membayangkan dirinya keluar dari salah satu toko di mall dengan style seperti tante-tante itu ditambah make up yang super menor sambil menenteng belanjaannya yang banyak. Ia bertemu dengan Rayn dan Ayanna yang menatapnya jijik.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Hai Readers👋👋👋...
...Selamat membaca novel ku, jangan lupa dukungannya ya, Itu sangat membantu aku dalam menulis novel pertamaku ini....
...Thank You🧡🧡🧡...
"Aaaaa" teriak Thea yang mengundang semua mata melirik kearahnya.
"Eh eh sadar Anthea sadar" Amanda menepuk-nepuk kedua pipi Thea agar tersadar.
Thea melihat ke sekelilingnya dan langsung menutup wajahnya dengan bukunya yang terbalik.
"Kamu kenapa Thea? " pertanyaan Anna sangat mewakili para mahasiswa yang masih betah menatap kearah Anthea.
"Biasa, masih terbawa suasana sama film yang dia tonton semalam" jawab Amanda mewakili Anthea yang malu untuk menunjukkan wajahnya.
"Oooh" semua orang yang ada dikelas serentak mengucapkan hal yang sama lalu kembali sibuk dengan urusannya masing-masing.
"Semalem nonton apa Thea? " tanya Anna pada saudara kembarnya.
"film Bollywood Kuch-kuch hota hai" jawab Thea jujur karena ia memang menonton film itu semalam gara-gara gabut.
"Kamu suka film Bollywood sejak kapan? " tanya Anna lagi.
"Cuma iseng aja kok itu, tiba-tiba muncul di beranda YouTube aku" jawab Thea sambil tersenyum lebar.
"Oh kirain udah pindah haluan dari Hollywood ke Bollywood" ucap Anna lalu kembali fokus pada layar hpnya.
"Kenapa tiba-tiba tertarik nonton Bollywood? " tanya Amanda berbisik pada Anthea.
"Aku teringat film Kuch-kuch hota hai yang pernah ku tonton waktu kecil, duh asli kasian banget si Anjeli cintanya bertepuk sebelah tangan tapi pas ending bersambut dengan Rahul. Kira-kira cintaku seperti itu nggak ya? kalau iya ngenes banget prosesnya sampai si Rahul punya anak meski happy ending. " Ucap Thea panjang lebar sambil memelas.
"Emm. Entah lah. Nggak ada yang tau masa depan kayak gimana bisa bersambut atau bisa juga dapet cowok lain. Tapi agak mustahil kamu dapet cowok lain" jawab Amanda.
"Kenapa?" tanya Thea heran.
"Dibahas nanti aja di tempat lain" ucap Amanda yang melihat dosen mereka sudah mulai masuk kedalam kelas.
Setelah selesai kuliah hari itu dengan membawa oleh-oleh tugas yang banyak seperti sebelum-sebelumnya. Thea memilih mampir dirumah Amanda dulu sebelum pulang daripada melihat kemesraan Rayn dengan Anna dimobil.
Thea kembali menanyakan pertanyaannya yang belum terjawab oleh Amanda.
"Pertama, kamu itu nggak ada niatan move on dari Rayn tapi malah mengagumi dia dalam diam. Kedua, kamu nggak mau buka hati buat cowok lain." ucap Amanda.
"Iya juga ya. Oke deh aku mulai sekarang mau move on dari Rayn & mencoba buka hati buat cowok lain" ucap Thea yakin.
"Kamu pasti bisa kok Thea, aku akan selalu dukung kamu" Ucap Amanda menyemangati.
"Tapi nanti kalau ketemu Rayn pertahanan aku runtuh gimana?" tanya Thea frustasi.
"Kamu harus yakinin diri untuk berdamai dengan keadaan, jadi kalau ketemu dia lagi bermesraan sama Anna, kamu harus terima kalau mereka memang mencintai satu sama lain. Dan kamu nggak boleh maksain cinta kamu gitu. "
"Ooh, oke aku mengerti" ucap Thea yakin.
Amanda dan Anthea sedang duduk santai dihalaman belakang rumah Amanda. Sesekali mereka mengerjakan tugas kuliahnya sambil mengobrol. Hingga senja pun mulai nampak dari arah barat.
"Udah mau malem Nda, aku pulang dulu ya. Sampai ketemu besok" ucap Thea berpamitan pada Amanda sambil membereskan buku-bukunya.
"Hati-hati dijalan" jawab Amanda
"Siap"
Anthea menunggu GO-JEK didepan rumah Amanda. Tak lama kemudian tukang ojek yang ia tunggu akhirnya datang.
Sepanjang jalan Anthea menikmati angin sore menerpa wajahnya. Ia melihat Sunset begitu indah dilangit bagian barat.
Montor berhenti disebuah perempatan karena lampu lalu lintas menunjukkan lampu merah yang artinya berhenti. Ia melihat seorang anak kecil yang menjadi badut, seorang ibu-ibu yang menggendong anaknya sambil menjual tisu, dan juga para pengamen.
Betapa kasihannya mereka yang sebentar lagi menjelang malam namun harus tetap bekerja keras untuk mencari rupiah. Seorang ibu-ibu yang menggendong anaknya itu mendekat sambil merasakan tisu pada Anthea.
"Tisunya neng sepuluh ribuan" ucap ibu-ibu tersebut.
"Saya beli satu" jawab Anthea
Thea mengambil tisu itu lalu memberikan uang selembar berwarna biru pada ibu-ibu tersebut. Saat ibu-ibu itu ingin mengambilkan kembalian, tapi Thea menolak.
"Untuk ibu saja kembaliannya"
"Terimakasih ya neng" ucap ibu-ibu itu sambil tersenyum.
"Sama-sama"
Tak lama kemudian motor pun melaju bersama kendaraan lainnya karena lampu lalu lintas menunjukkan lampu hijau yang artinya harus jalan.
Baru beberapa meter motor yang ditumpangi Anthea, tiba-tiba dari arah depan ada sebuah mobil mewah berwarna hitam terlihat oleng dan hendak menabrak Anthea dan pak ojek. Namun hal tersebut tidak jadi karena pemilik mobil membanting setirnya kearah pohon besar.
ciiitt..... jedag...
"Eh eh pak ada yang kecelakaan" ucap Anthea panik
"Iya neng" jawab pak ojek sambil menghentikan motornya sebentar dan meminta ijin pada Thea untuk melihat apakah pemilik mobil baik-baik saja.
Suasana sekitar tampak sepi karena hari sudah gelap. Pak ojek membawa keluar pengemudi mobil tersebut keluar dari mobilnya.
Thea mendekat ke arah pak ojek dan korban tersebut sambil berusaha menyadarkannya. Terdapat darah yang keluar dari kening korban itu menetes hampir mengenai matanya. Thea membersihkan darah itu dengan agak gemetar menggunakan tisu yang ia beli tadi.
Setiap kali Thea melihat korban kecelakaan jujur saja lututnya lemas hingga keseluruhan tubuhnya. Tapi keadaannya sekarang berbeda, ia harus bisa menolong korban tersebut setidaknya hingga si korban sadar.
"Neng saya sudah telepon ambulan, sebentar lagi sampai" ucap pak ojek.
Tak lama kemudian ambulan datang, Thea tidak tega membiarkan korban tidak ada yang menemani. Ia kemudian membayar ojeknya tadi lalu berpesan pada pak ojek agar memberitahu kepolisian supaya mobil korban bisa diurus.
HP korban bergetar dari saku celananya, sepertinya ada yang menelpon. Perawat laki-laki mengambil HP itu lalu menyerahkan pada Thea.
"Mbak sepertinya ada yang menelpon masnya, coba diangkat" ucapnya sambil menyodorkan hp itu pada Thea.
Thea sebenarnya malas mengangkat telepon dari HP korban itu, tapi siapa tahu keluarga korban yang mengkhawatirkannya.
"Hallo" ucap Thea
"Ini siapa ya, kok perempuan? Andra nya mana? oh jangan-jangan kamu ya perempuan itu? lagi dimana kalian? awas ya kalian" tanya seorang perempuan yang langsung memberondong banyak pertanyaan pada Thea.
"Ha.. " Thea nge-lag menerima banyak pertanyaan yang ia tak pahami satupun.
Thea menjauhkan HP itu dari telinganya, suara cempreng perempuan itu membuat telinganya Thea mau copot.
"Dih, nggak jelas banget tiba-tiba ngelabrak" umpat Thea sambil memandang sinis HP syang ia jauhkan dari telinganya.
"Halo, hay jawab dong. halo halo" ucap perempuan dibalik telepon itu.
"Mbaknya kerumah sakit aja kalau mau menemui mas yang punya HP ini, Rumah Sakit Melati" ucap Thea.
"APAA? ANDRA KENAPA? " teriak perempuan itu dibalik telepon.
"Buset dah, suaranya kaya petasan lebaran" ucap Thea yang harus mematikan sambungan telepon dengan perempuan itu karena ambulan sudah sampai di depan rumah sakit.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...*Hai Readers 👋👋👋...
...Selamat membaca novel aku, Jangan lupa dukungannya ya. Kritik dan Saran dari kalian sangat membantu aku dalam menulis novel ini....
...Thankyou 🧡🧡🧡*...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!