Halo semuanya, Aku pendatang baru nih disini. mau mencoba untuk buat novel soalnya setiap hari kalau lagi beraktifitas ada saja ide untuk membuat suatu karya di otak saya, biasanya selalu ngarang cerita di otak tapi kalau udah mau nulis jadi bingung padahal di pikiran ada aja ide nya. Maka dari itu Aku coba buat nulis disini kali aja bisa dapat pengalaman dan pelajaran lebih banyak. ini novel pertama Aku silahkan membaca dan sempatkan untuk beri dukungan ya terimah kasih banyak🙏
semoga Aku bisa semangat buat nulis. dukungan dan suporter kalian aku harapkan 💜
Luph💜💜
-REICHEL-
Siapa yang tidak mengenal Reichel Adiwigoena. Lelaki yang akrab disapa Rei ini sekarang berusia 28 tahun, sifat tempramen nya membuat orang yang baru mengenalnya banyak membenci dirinya bahkan banyak rivalnya dari dunia bisnis ingin menjatuhkan nya namun tidak pernah berhasil. sifat dingin, keras dan tidak menyukai penolakan sangat lekat pada dirinya. hanya satu orang saja yang bisa meluluhkan hatinya yaitu si kecil adik perempuan satu-satunya yang dimilikinya yaitu Kirana yang sekarang berusia 17 tahun. hal yang paling di benci dan tidak ia percaya selama hidupnya adalah Cinta dan Perempuan, hal ini membuatnya hingga saat ini tetap melajang. tatapannya yang tajam membuat seseorang yang sedang menatapnya merasa terintimidasi, tatapan kosong tidak ada kebahagiaan didalam matanya hanya kebencian dan kebencian terpancar di wajah nya yang kaku dan tegas itu. Namun Tuhan sangat adil dalam menciptakan manusia satu ini, memiliki rahang yang tegas, hidung runcing mata yang indah berwarna kecoklatan dengan bibir tipis bagian atas sedikit tebal bagian bawah membuat nya terlihat hampir tidak ada keburukan yang ada pada dirinya selain sikap dan sifatnya itu. Reichel memiliki usaha pertambangan di kotanya membuat Rich Group menjadi orang terkaya dan terpandang di kota tersebut disamping itu iya juga menjadi juragan tanah di kotanya. siapa yang tidak mengenal keluarga Rich Group yang terkenal kejam dari buyut nya sejak dahulu. Reichel memiliki orang kepercayaan sekaligus menjadi sahabat nya sejak ia masih kecil sampai sekarang berusia 28 tahun, namanya Matthew usia mereka hanya bedah satu tahun. Matthew berusia 27 tahun sekarang.
-ABIGAIL-
Abigail, gadis sederhana berusia 24 tahun, lembut hatinya, pekerja keras, sedikit konyol sangat bersemangat juga keras kepala. teman dan orang sekitar memanggil nya Abi. Ayah Abi meninggal saat Abi masih dalam kandungan Ibu nya, Abi tinggal bersama dengan Ibu, Ayah tirinya juga adik laki-lakinya dikotanya. Adik Abi bernama Krish berusia 10 tahun Krish bukanlah saudara kandung Abi, ia adik tirinya dari suami kedua Ibu Abi. setelah menikah Ibu Eli hanya menjadi ibu rumah tangga mengurus Krish Abi dan suami nya. Abi bekerja di tokoh bunga milik sahabatnya yaitu Anna yang juga berusia sama dengannya yaitu 24 tahun.
...***...
☀️☀️☀️
Seperti biasa, Abi bersiap untuk pergi bekerja di tokoh bunga milik sahabatnya Anna. Ibu Eli selalu mencemaskan putri semata wayangnya itu kala iya berangkat kerja, ia tidak ingin kejadian yang menimpah kakak dan ayah nya terjadi kepada dia hal yang membuat trauma besar pada ibu Eli.
"Nak, lebih baik kamu berhenti bekerja ibu kawatir sama kamu nak" ucap Ibu Eli
Abi berdiri memegang kedua bahu ibunya.
"Abi tidak akan kenapa-kenapa ibu, lagi pula tuan tanah yang kejam itu juga sudah tiada untuk apa kita takut, itu akan membuat orang-orang seperti tuan tana itu nanti akan mengambil kesempatan ini buat nakutin warga kota disini ibu. percaya sama Abi, kalau Abi baik tidak mungkin orang akan jahat kan? Ibu tenang aja Abi ada pangeran yang akan menjaga Abi ok" Abi mencoba menghibur Ibunya.
"Kamu ini selalu membuat ibu tidak bisa membantah perkataan mu. baiklah hati-hati doa ibu selalu menyertaimu nak" ucap Ibu Eli dan memberikan berkatnya pada anak gadisnya itu.
Abi mengayuh sepedanya lalu pergi dengan hati senang. setiap hari Abi selalu memotivasi dirinya agar selalu tenang dalam segala hal. di sepanjang perjalanan Abigail berfikir andaikan saat kejadian di masa lalu dia sudah besar seperti sekarang ini mungkin dia akan memberikan tuan tanah yang serakah itu pelajaran agar dia paham bahwa tidak semua hal bisa iya dapat dengan menjamin kan uang nya. tidak semua hal berkaitan dengan uang bahkan untuk Cinta sekalipun tidak bisa di beli dengan uang berapapun banyaknya. karena bagi Abigail cinta diatas segalanya
"Untung saja tuan tana serakah itu tidak bertemu dengan ku, jika iya makan akan ku seret dan ku pisahkan kepalanya dari badanya sama seperti yang iya perbuat dengan ayahku"
kebencian Abigail dengan taun tanah itu semakin besar membuat waja cantik nya memerah. Abigail memeikirkan kembali perkatanya dan bergindik merinding seakan tak percaya bahwa dia bisa berkata demikian.
"Oh hoo Abi, apa yang kamu katakan itu sangat kejam" katanya kembali
Abigail mengayuh sepeda nya dengan cepat
hampir saja dia tertabrak oleh mobil Ferrari hitam yang melaju kencang dari arah berlawanan membuat dirinya terperosok kedalam kubangan air membuat bajunya kotor dan wajahnya penuh lumpur.
Matthew yang mengendari mobil itu segera meminggirkan mobil nya dan membuka kaca mobil melirik gadis itu dari spion mobil.
"Ada apa?" tanya Rei
"Gue hampir menabrak gadis itu" menunjuk kearah spion depan mobil, Reichel yang melihat gadis itu pun tertawa membuat Matthew kebingungan. Abi yang terkejut bangkit dan mengumpat
"Dasar bodoh😠, tidak punya mata untuk melihat? apa kamu tidak lihat aku ha? lihat saja akan ku beri kau pelajaran nanti jika bertemu dengan ku" Abi mengumpat
Matthew sangat mengenal karakter sahabatnya, dia segera melajukan mobilnya hingga bayangan Abi menghilang dari pandangan mereka. Matthew melihat Reichel yang masih tersenyum disebelanya. menaruh tangannya di dahi Reichel.
"tidak panas pun" Matthew
"kenapa?" tanya Reichel singkat
"ngak papa, gue kirain ku sakit" jawab Matthew
"Sebenarnya kita ini mau kemana?" tanya Matthew
"Udah ikutin aja arahan gue, ntar juga sampai" jawab Reichel
...***...
Abi tiba di tokoh bunga Anna
"Astaga anak ini, kenapa si kamu kotor begini kek anak TK pulang gak di jemput orang taunya" tanya Anna
"Pokonya gue kalau ketemu tu orang berdua gue bakal peyek kepalanya, enak aja main nabrak gak tanggung jawab pula, minta maaf ke apa kek😤" Oce Abi
"ketabrak? kamu ngak papa kan?" tanya Anna kawatir
"Aku baik, cuma ni lihat aku kecebur di kubangan air😑" Abi
"sana mandi dulu kotor banget soalnya kamu" Anna
Reichel dan Matthew kembali dari perjalananya, mereka melewati tokoh bunga Anna. Matthew yang mengingat Kirana sangat menyukai bunga berencana mengajak Rei untuk membeli bunga sekaligus caper sama kakak ipar katanya.
"Kirana suka bunga kan? tu ada tokoh bunga gak beliin gitu sebagai oleh-oleh" tawar Matthew
Reichel melirik Matthew sejenak sebelum turun dari mobil diikuti oleh Matthew.
"jangan macam-macam kamu sama Kirana kamu tau kan saya siapa" Reichel
"iya, iya. siap bos" Matthew dengan candaan
Reichel dan Matthew memakai kaca mata hitam dengan stelan kemaja putih jas putih membuat kadar ketampanan mereka tambah berkalilipat. Ajudan yang sedia menemani mereka berjalan di belakang mereka berurutan dan sangat rapih menamba kesan horor Anna yang sedang melihat mereka dari dalam tokoh. Anna yang melihat itu segera menutup pintu tokonya dan membalikan papan dari yang buka menjadi tutup. dengan cemas ia berdiri didalam.
"Siapa mereka? oh Tuhan apakah paman berulah lagi? apa dia meminjam uang dibank lagi dan mempertaruhkan tokoh ku?" Anna bergidik merinding
Reichel adalah orang tidak menerimah kekalahan dan penolakan menyuruh ajudanya untuk mendobrak pintu tokoh Anna. Ana didalam semakin panik
"aduh bagaimana ini, Abi belum selesai juga mandinya gimana ini, apa Aku buka saja ya" Anna bersegosiasi dengan isi kepalanya dan memutuskan untuk membuka laci meja kasih dan mengambil dua lembar uang kertas berlari membuka pintu tokoh membuat kedua ajudan yang bersiap mendobrak terperosok masuk dan terjatuh.
"Maaf tuan, kami hanya punya uang segini. belum ada pemasukan hari ini kami janji akan membayar besok lebih besar lagi" Anna menyodorkan dua lembar uang kertas berwarna hijau ke pada dua orang dihadapannya itu.
Reichel dan Matthew kebingungan. suara kaku dan dingin itu membuat Anna menengada padanya.
"saya mau beli bunga, bukan tukang minta sumbangan, lagi pula orang seperti saya ini apa terlihat begitu susah?" ucap Reichel angkuh
"maaf tuan saya pikir tadi tuan berdua adalah rentenir bank, soalnya bajunya seperti itu" ucap Anna kikuk
"Apa kami terlihat seperti depkolektor menurut mu? tanya Matthew
"iya" jawab Anna polos
"silahkan tuan dipilih bunganya" Anna mempersilakan mereka melihat-lihat
"Abi kemana si, lama banget mandinya"
Reichel melihat bunga didalam pot diujung dekat meja kasir menarik perhatiannya . warna warni membuat siapa pun yg melihatnya akan tertarik padanya.
"saya mau yang itu" Reichel menunjuk kearah meja dekat kasir. "Bungan apa namanya?" lanjut Reichel
"Itu bunga Delphinium tuan" jawab Anna
"Saya mau yang itu, cantik pasti adik saya menyukainya" ucap Reichel
"Anu,,, tuan eh itu bunganya tidak di jual, itu milik teman saya" Anna
"Ini tokoh bunga dan sudah seharusnya bunga didalamnya di jual" Reichel
"bagaimana ini, mati lah aku di cekek sama Abi nanti" Anna
Anna bergeser mendekati Matthew dan berbisik.
"tolong beritahu teman mu, bunga itu tidak untuk di jual kenapa tidak mengerti?" Anna
Matthew melihat Anna seperti itu membuat nya tersenyum dia sangat mengemaskan Dimata Matthew. Anna bisa akrab dengan siapa saja tergantung orangnya
"sudah lah kita cari yang lain, masih banyak bunga cantik disini kan. yang itu memang tidak di jual " ucap Matthew pada Reichel
Reichel tidak perduli dengan penjelasan Anna dan Matthew, iya tetap ingin mengambil bunga itu.
"baiklah tuan tapi kita tunggu orang nya dulu baru bertanya soalnya dia lagi mandi" pinta Anna
"aku tidak punya waktu untuk menunggu, jadi bilang pada teman mu untuk cepat kalau tidak tokoh ini aku jamin besok dan seterusnya akan tutup" ancam Reichel
Anna merinding mendengar ucapan Reichel ia sangat tau betul orang ini tidak akan memberi cela jika dia sudah berkata demikian maka akan terjadi.
jangan lupa ya kakak2 adek2 untuk
like, komen dan kasih hadia dan jadikan favorit ya. makasih
luph💜
Reichel dan Matthew duduk di sofa tamu tokoh itu, menunggu Abigail selesai mandi. Reichel terus memandangi jam ditangannya, Abi selesai mandi dan langsung duduk di bagian kasir, Ia mengambil semprotan bunga yang sering Ia pakai untuk menyiram bunga kesayangan nya. mata Abi membelalak melihat bunga itu tidak di tempatnya, di sisi lain kedua Pria itu terus memperhatikan tingkah gadis itu dengan seksama.
"Anna!! siapa yang mengambil bunga kesayangan ku?" Abi berteriak bertanya pada Anna.
".........." tidak ada jawaban dari Anna
"Kenapa kamu diam?" Abi melihat arah mata Anna memandang, matanya tertuju pada pot serta bunga yang ada diatas meja.
"Oh astaga bunga kesayanganku, siapa yang berani memindahkan kesini?" tanya Abi
Suara berat dari salah satu pria itu terdengar
"Kamu ini, kenapa seperti kenal pot motor racing ha? tidak bisa berbicara sedikit lebih pelan?" Ucap Matthew
Reichel dan Matthew berdiri dan mengambil bunga itu dari Abi lalu pergi.
"Oh, kalian lagi. apa belum cukup kesombongan dan keangkuhan kalian padaku? tadi pagi hampir membuat saya celaka sekarang merampas barang saya tanpa minta izin. wah hebat sekali anda berdua ini. datang ketokoh kami mengambil apa yang sebenarnya tidak untuk dijual memaksa untuk kalian miliki hebat sekali" Abi mengejek dengan sedikit bertepuk tangan
"Kamu tidak tau sedang berhadapan dengan siapa?" tekan Reichel
"persetan, siapa peduli dengan kedudukan mu?" ucap Abi
"Sekali lagi saya katakan, keputusan saya sudah bulat. saya tidak suka penolakan saya berikan cek kosong kamu bisa meminta berapa saja disana nanti asisten saya yang akan mengaturnya" Ucap Reichel lalu keluar dari tokoh bunga itu
"Dasar perempuan, hanya dengan uang saja bisa menurunkan harga dirinya cuih" pekik Reichel sebelum keluar
Abi yang tidak terimah dengan perkataan Reichel keluar mengikutinya. mengejar Rei dan menutup pintu mobil Rei dengan keras sebelum Rei masuk kedalam mobil. orang-orang disana berkumpul menyaksikan perdepatan mereka.
Plakkkk......
suara tamparan yang sangat keras terdengar dan bergema disana, Anna dan orang-orang disana kaget dan menatap Abi. mata Rei menata Abi dengan penuh amarah.
"dengar ya, anda mungkin kaya punya segalanya bisa membeli apapun dengan uang anda tapi satu yang harus Anda pahami dan mengerti . uang anda tidak akan bisa membeli harga diri saya, apa anda berfikir harga diri seorang perempuan bisa dibeli dengan uang? Anda salah besar. bahkan jika anda menjual segala apa yang anda miliki tidak akan pernah bisa membeli harga diri saya karena itu tidak akan cukup. belajarlah untuk lebih sopan pada perempuan tuan angkuh, anda terlahir dari seorang perempuan ingat itu. Anda tidak akan bisa membeli harga diri dan kehormatan seseorang dengan uang anda tuan." Amarah Abi tidak bisa di tahan lagi begitupun dengan Reichel terlihat dari telinga pria itu yang semakin memerah, rahang nya mengeras tatapan penuh kebencian terlintas dimatanya rasanya dia ingin sekali melenyapkan gadis dihadapannya ini saat itu juga. Matthew yang sedari tadi melihat pertengkaran mereka tidak bisa melakukan apapun, Ia takut Reichel tidak bisa menahan amarahnya pada gadis dihadapannya itu.
"satu hal lagi, anda tidak perluh memberikan cek ini pada saya. saya tidak membutuhkan cek ini silahkan ambil kembali, ambil lah bunga itu anggap saja bunga itu bunga duka yang akan saya berikan pada anda disaat anda mati" Abi merobek cek itu dan menghamburkan nya kewajah Reichel. Reichel semakin marah dengan Abi, Ia menarik pergelangan tangan Abi dengan keras sehingga Abi merintih kesakitan. Reichel menarik Abi sedikit mendekat padanya memejamkan matanya sejenak dan menghembuskan nafasnya.
"Aku Reichel Adiwigoena, tidak akan mengangkat tangan ku pada seorang wanita. apa lagi mahluk lemah sepertimu" Reichel mendoro Abi sedikit menjauh dari hadapannya dan masuk kedalam mobil dan meninggalkan Abi yang menangis menahan sakit di pergelangan tangan nya akibat perbuatan Reichel. mobil Reichel semakin menjauh dan menghilang.
"Bi, ayok masuk biar ku urut tangan mu" tawar Anna
"ngak usah Na, Aku pulang aja ya capek banget ini" Abi pergi meninggalkan Anna mendorong sepedanya perlahan dan menghilang dari pandangan Anna
...***...
Didalam mobil Matthew tidak berani untuk bicara dia sangat kenal karakter Reichel seperti apa.
"Cari tau tentang dia, aku ingin semua info tentang dia sekecil apapun itu" pinta Reichel
"baik Rei, besok gue akan mencari tau tentang dia" balas Matthew
Reichel dan Matthew sampai di kediaman keluarga Adiwigoena. Reichel meminta Matthew untuk pulang juga kerumah untuk istrahat. Reichel masuk kedalam tangan kiri memegang jas nya dan tangan kanannya melonggarkan dasi lalu memijat keningnya dengan lembut.
"oh mama lihatlah anak laki-laki mu itu."
Reichel kaget mendengar suara itu lalu mengikuti arah datang nya suara .
"Kirana... Mama...kapan kalian kembali dari Amerika kenapa tidak memberitahu ku terlebih dahulu?" Oce Reichel
"Heleh Abang ini alasan saja, aku sudah menelfon Abang berkali-kali tapi tidak ada jawaban bahkan ponsel Abang pun dimatikan" keluh Kirana
"maafkan Abang ya dek, Abang banyak kerjaan jadi gak bisa jemput kamu dan mama" ucap Reichel
"kali ini Abang dapat maaf dariku tapi lain kali tidak ada maaf lagi untuk mu" ancam Kirana
"iya, bawel banget adek Abang satu ini" Reichel mengelus rambut Kirana
"ayok makan, mama sudah pesan makanan untuk kita malam ini, aku lapar sekali" rengek Kirana
"kalian makanlah, Abang masih kenyang mau mandi dulu Abang ya" ucap Reichel
"tumben Abang kek gini, Abang sakit?" tanya Kirana
"Abang baik-baik saja, hanya sedikit capek saja" jawab Reichel sambil jalan menuju kamar utama dirumah itu yang berada di lantai paling atas di rumah itu. sengaja ia memilih lantai paling atas disana karena tidak ingin tergangu oleh siapapun ia sangat benci keributan.
"sepertinya Abang mu lagi ada masalah, beri waktu sendiri dulu ya untuk Abang mu masih ada hari esok untuk bermain dengan nya" pinta Mama Sinta
...***...
Pukul 18:00. rumah Abigail
"Abi pulang!" ucap Abi lesuh
"Ayok makan dulu Abi, ibu sudah masakin makanan kesukaan kamu nak" tawar Ibu Eli
"ngak Bu, Abi gak lapar. Abi masih kenyang, mau langsung mandi aja Abi gerah ni" ucap Abi bohong
"Sudah lah biarkan saja, dia sudah dewasa nanti kalau dia lapar juga pasti turun makan" ucap pria setengah baya yang sedang menikmati makanan di meja makan keluarga Namanya pak Anton, ayah tiri Abigail. dia bekerja untuk Reichel dan ditugaskan untuk mengumpulkan upah dari hasil panen warga setempat untuk di berikan kepada juragan tanah baru mereka di kota tersebut. siapa lagi kalau bukan Reichel Adiwigoena pemilik Rich Group dan juga tuan tanah di daerah tempat Abi tinggal. ayah tiri Abigail tukan mabok dan penjudi ia kerap kali mengelapkan sebagian hasil upeti lalu menjualnya pada yang lain dengan harga yang lebih mahal, hasilnya dia gunakan untuk berjudi dan minum dengan teman-teman nya.
Abigail terus menyirami dirinya dengan air dingin berharap manusia yang terus berputar diotaknya bisa hilang dari pikirannya.
setelah mandi ia mengompres tanganya dengan air hangat.
"dari sekian banyaknya pria yang ada di muka bumi ini kenapa Abi harus bertemu dengan nya Tuhan, amit-amit jabang bayi jika aku menikah denganya lebih baik aku singel selamanya jika harus persuamikan kulkas dua pintu yang kaku juga tukang marah seperti dia" ucap Abi
"apanya yang biarkan singel selamanya ini?" potong Ibu Eli
"Ibu, sejak kapan ibu disana?" tanya Abigail
"sejak anak ibu berbicara sendiri seperti orang tidak waras" Ibu Eli meledek putri sematawayang nya itu
"Ah Ibu, ngeledek aja teru....auww sakit" Abigail merintih kesakitan ibu melihat tangan Abigail yang memar
"Abi, kenapa tangan mu? siapa yang melakukan ini padamu nak? bilang sama ibu biar ibu kasih pelajaran padanya berani-beraninya dia melukai anak ibu" ucap ibu Eli
"ibu,, ibu,,. tenang Abi ngak papa ko, tadi Abi jatuh dari sepeda tangan Abi kena batu makanya memar seperti ini. paling besok juga sembuh kok ibu tenang aja jangan terlalu kawatir ok" Abi mencoba menenangkan ibu nya
"habis itu kamu makan ya, ini ibu bawahkan makananmu dimakan ya sayang" ibu Abi mencium kening Abi lalu turun ke lantai 1
...***...
pukul 20:00. Kediaman Reichel
Suara pecahan kaca terdengar dari lantai kamar Reichel membuat Kirana dan Mamanya kaget langsung menuju ke kamar Reichel. mereka melihat tangan Reichel mengeluarkan darah yang sangat banyak
Kirana segera membawah kotak obat dan membalut luka Abangnya itu.
"luka ini tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa malu yang ku terima hari ini Ma" ucap Reichel
"apa maksudnya? siapa yang berani melakukan itu pada mu? apa mereka tidak tau siapa kamu ha? apa mereka semua bosan hidup?"
"mama tenanglah, Rei akan memberikan pelajaran yang sangat berharga padanya nanti supaya dia bisa tau siapa Reichel Adiwigoena itu"
"(siapa ya kira-kira orang yang sudah membuat Abang melukai dirinya sendiri sampai segitunya, apa dia seorang perempuan ka?)" batin Kirana. Kirana tersenyum sendiri mendengar cerita abangnya itu.
"Abang tadi Kirana menemukan bunga ini di mobil Abang, untuk aku kah ini?" tanya Kirana
"Abang belikan kamu sangat banyak di mobil ambil saja. tapi yang itu punya Abang jangan kau bawah taruh saja di meja dekat tempat tidur Abang" ucap Reichel
"(Hem aku curiga, apa jangan-jangan Abang....)" batin Kirana
"kenapa melamun? sudah turun istirahatlah besok baru kita bicara banyak hal tentang kehidupanmu disana ya". ucap Reichel
"baik Abang, (Kirana akan mencari tau besok siapa tau ada petunjuk di bunga itu) jadi penasaran deh" ucap Kirana
"hah, apanya yang penasaran?" tanya Reichel
"ngak ada bang, ya udah Kirana mau tidur ngantuk banget soalnya". Kirana meninggalkan Reichel sendiri
Kirana terus memikirkan hal aneh yang terjadi pada abangnya. sejak kapan abangnya menjadi suka bunga, dan lagi siapa yang berani seperti ini dengan Abang nya.
"aku harus menyelidiki ini. tidak bisa tinggal diam siapa tau kan Abang lagi jatuh cinta kan lumayan dia ngak jomblo abadi lagi kalau ada cewek yang mau sama dia. oh lagi pula siapa wanita yang mau sama orang kaku seperti abangku ini" Kirana menepuk jidatnya lalu pergi kekamarnya.
Sampai sini dulu ya, semoga kalian suka
aku tunggu komentar like dan juga favorit nya
jangan lupa hadianya🙏😇🥰
Pukul 07:00
Reichel duduk di sofa kamarnya, masih terbalut piyama, meraih ponselnya mencari nama Matthew.
"Hari ini, lu cari tau tentang orang yang kemarin kita datangi. dia sudah mengelapkan pajak dari upeti dan meminta pajak lebih besar dari yang ku tetapkan. dan jangan lupa tugas utama yang kemarin gue suruh. gue mau lu dapatkan infonya hari ini juga" ucap Reichel
"siap, lu tenang aja" jawab Matthew
Reichel meletakan ponselnya diatas meja, meraih remote dekat meja menekan sesuatu pintu ruangan rahasia terbuka. didalam sana berbagai macam minuman dan juga senjata api dari berbagai ukuran disana tertata rapih di dinding maupun di peti. Reichel membuka peti yang didalamnya terdapat senjata api berukuran sedang mengambil dan mengarakan kelemari kaca yang tergantung di dinding memecakan 10 botol dengan sekali tembakan. siapapun yang menyaksikan ini mungkin tidak bisa bernafas atau bahkan tak sadarkan diri seketika.
"Saya akan bikin rasa percaya diri dan juga keras kepala yang kamu banggakan itu jatuh kelantai dan remuk seperti pecahan kaca ini gadis kampung, kamu sedang menantang maut mu kita lihat saya siapa yang akan menang Saya atau Kamu. lagi pula siapa yang peduli dengan harga dirimu? bagiku perempuan kampung seperti mu pasti sangatlah murahan. yang bisa menukar kehormatan nya demi uang."
Untung saja ruangan itu kedap suara sehingga rasa Reichel yang seperti sedang kesetanan tak terdengar oleh Mama dan adiknya. selesai dengan aktivitas nya Reichel membersihkan badanya, tak ingin memakan waktu lebih banyak 30 menit lamanya dia telah siap dengan style kemeja putih dan jas hitam nya lalu pergi dengan mengendarai mobil nya sendiri.
"Kita ketemu disana, gue nyusul lu kesana ok" Reichel
Kirana yang penasaran dengan percakapan abangnya di ponsel tadi mengikuti jejak abangnya.
"aku yakin Abang pasti pergi ketemu gadis itu" gumamnya
...***...
Reichel tiba ditempat Matthew yang sedang mengawasi tokoh bunga Anna dari jauh mereka berdua sekarang seperti perampok yang lagi menyusun rencana untuk merampok tokoh itu. Kirana yang melihat kedua pria ini seperti orang idiot sesekali bersembunyi takut ketauan oleh Anna dan Abigail.
"dapat sesuatu?" tanya Reichel
"Hem, lu pasti tidak akan percaya sepertinya Dewi keberuntungan sedang berpihak ke elu" Matthew
"maksud lu apa?" tanya Reichel lagi
"ternyata Pak Anton itu Ayah tiri gadis itu" ucap Matthew lagi
"gadis itu yang mana?" tanya Reichel kebingungan
"Abigail" jawab Matthew
"ha...ha ..ha ....ha. bagus kerja lu bagus, dari sini lu langsung atur semuanya dan lagi awasin si Anton jangan sampai dia kabur" ucap Reichel yang semakin menyombongkan dirinya
"OMG jadi dugaan ku benar, Abang lagi falling love alias lagi jatuh cinta. mama pasti senang mendengar kabar ini, lebih baik aku pulang sebelum Abang sampai duluan dirumah" Kirana pulang dengan senyum penuh bahagia
Kirana sampai di rumah dan menceritakan semuanya pada Mama Sinta
"Ma, tiga hari lagi Abang ulang tahun bagaimana kalau kita ajak gadis itu juga datang? semacam suprise gitu ma untuk Abang" saran Kirana
"ide kamu bagus juga sayang" ucap mama Sinta
Reichel pulang kerumah
"lagi bahas apa ini? seru sekali Abang lihat" Reichel
"ye kepo. kita gak lagi bahas apa-apa iya kan Mam?" Kirana
"yups" jawab Mama Sinta
"Abang mau tau aja atau mau tau banget?" goda Kirana
"emang apa bedanya sama aja kedua kalimat itu ingin tau" Reichel
"kalau mau tau aja, gak deh" Kirana
"kalau gitu mau tau banget" potong Reichel
"Rahasiaaaaaa....nanti pas ulang tahun Abang baru Kirana kasih tau ya" ucap Kirana
"sudah-sudah jangan di gangguin Abang mu terus, Sayang mama pengen sekali melihat kamu menikah dan memiliki anak rasanya kebahagiaan mama akan berlipat ganda" ucap mama Sinta
Reichel mengeratkan giginya, ia paling tidak bisa menolak permintaan Adik dan Mamanya apapun itu termasuk untuk menikah.
"mama tenang saja, sebentar lagi mama akan punya menantu" ucap Reichel lalu kembali kekamarnya
Kirana dan mama Sinta bertepuk tangan
...***...
pukul 08:00
Kirana turun dari mobil membawah bingkisan dan masuk kedalam tokoh bunga milik Anna
"selamat pagi, selamat datang di toko kami" ucap Abigail
Kirana menatap kagum pada gadis dihadapannya itu.
"(Abang tidak tertarik dengan perempuan,tetapi sekalinya suka speak bidadari banget)" batin Kirana
"eh permisi mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Abigail
"saya ingin beberapa bunga untuk pesta ulang tahun bisa kalian rangkaikan?" tanya Kirana
"Bisa mbak, bisa banget" jawab Abigail semangat
"oh iya besok saya yang datang sendiri mengambilnya" Kirana
Matthew berjalan menuju ke arah mereka, Kirana yang panik takut ketauan ia bersembunyi.
"saya bisa bersembunyi disini? orang ini mengikuti saya terus dari tadi saya takut dia orang jahat" bohong Kirana
Matthew masuk kedalam toko memberikan beberapa bingkisan kepana Abigail
"bos saya mengirimkan ini kepana nona tolong di terima" Matthew
"saya tidak mau, bawah kembali dan katakan pada bos Anda saya tidak ingin berutang pada orang lain" tolak Abigail
"tugas saya hanya menghantarkan, jika nona ingin silahkan anda hantar sendiri dialam ada alamat yang sudah iya tuliskan" jawab Matthew lalu pergi
Abigail membuka bingkisan itu dan sebuah surat didalam
... "***pakai gaun ini, dan datang kealamat yang sudah saya tulis dibawa ini.jika kamu menolak jangan harap ayah,ibu dan juga adik kesayanganmu selamat" ...
-Rivalmu-
-REICHEL***-
"kakau kurang ajar!!!! berani-beraninya mengancam ku lihat saja besok akan kuberi kau pelajaran" rasa benci Abigail semakin bertambah pada Reichel.
"Bi, jangan terlalu benci sama seseorang, takutnya kamu ualat nanti jadi bucin sama dia" ucap Anna
"amit-amit jabang bayi, kalau pria di bumi ini sisa dia lebih baik aku mati" jawab Abigail kesal
"yakin kamu" ledek Anna
"yak!! kenapa kamu juga ikutan ngejek si"
"bercanda nona Cantik" Anna tertawa
"*orang jahat itu sudah pergi?"
"dia sudah pergi*" jawab Anna
"apa dia menganggu mu?" tanya Kirana
"bukan hanya dia, tapi bos tengil kakunya juga tidak bisa melihat orang bahagia.selalu menganggu ketenangan orang lain" Abigail
"(Abang benar-benar jail, semoga kakak berjodoh dengan Abang biar tau rasa si Abang ku satu itu)" batin Kirana
Kirana berpamitan pulang
"kakak, Kirana pulang dulu ya, besok baru kesini lagi"
Kirana memeluk Abigail seperti sedang memeluk seorang kakak perempuan nya Kirana membalas pelukannya dan menepuk bahunya pelan.
"hati-hati dijalan jangan mudah percaya sama orang lain ya salam untuk yang ulang tahun" ucap Abigail
"Nanti Kirana sampaikan ya kak dengan Abang saya" ucap Kirana
Kirana keluar dengan tawa gembira seperti sudah mendapatkan undian yang besar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!