NovelToon NovelToon

Dewa Untuk Dewi

Bab. 1.

Suasana siang itu sungguh berbeda dari biasanya, karena Dewa memberikan kejutan kepada istrinya Dewi. Yaitu kejutan makan siang bersama disalah satu restauran kesukaan dan favorit Dewinta sang istri.

Pernikahan mereka yang sudah terjalin sekitar sepuluh tahun lamanya. Mereka menikah disaat masih kuliah. Tapi, kehangatan, kebersamaan dan kekompakan,serta kasih sayang mereka masih seperti dulu awal mereka menikah dulu.

Mereka adalah Dewa Abimanyu Emre Hermansyah dengan istrinya Dewinta Aulia Rahman. Hubungan mereka awal nikah hingga sekarang masih seperti dulu bahkan lebih semakin kuat.

Dewa dan Dewi menikmati makan siang bersama dengan penuh rasa syukur dan canda tawa. Mereka saling suap-suapan. Pasutri ini akan menunjukkan sisi romantisnya mereka dimana pun mereka berada.

Mereka tidak akan pandang mereka sedang berada di mana. Yang penting selama ada kesempatan, maka mereka akan memperlihatkan sisi romantis dan kebahagiaan mereka.

Bima setelah dari ruangan kantor Dewa, ia langsung menghubungi beberapa wedding organizer yang menurutnya paling bagus dan yang sesuai dengan permintaan Dewa.

Bukan hotel bintang 5 atau pun tempat yang terkenal mewah, mahal nan megah yang mereka pilih tetapi rumah kediaman utama Hermansyah lah yang menjadi tempat perhelatan surprise party ulang tahun pernikahan Dewa dan Dewi.

Dewa sudah meminta tolong kepada Mama Elisah untuk membantunya dalam melaksanakan rencananya tersebut. Dewa dan Dewinta menikmati makan siang bersama dengan penuh rasa khidmat.

Dewa kadang menyuapi sang istri dengan tangannya sendiri tanpa memakai sendok dan garpu. Mereka menyelesaikan Makan siangnya. Dewinta merapikan dan memasukkan kembali perlengkapan Makannya ke dalam tas yang Dewi bawa.

Telpon Delia berdering ia segera mengambil handphonenya yang ada di dalam tasnya. Dia mulai memeriksa handphonenya siapa yang telah menelponnya itu. Dewi tersenyum melihat Nama si pemanggil.

"Assalamu alaikum Ma," ucap salam Dewi.

"Waalaikum salam sayang, apa Mama tidak mengganggu waktu kalian berdua?" tanya Mama Elisah yang tidak ingin mengganggu kebersamaan anak dan menantunya itu.

"Nggak kok Ma, emang kenapa Mama tiba-tiba menelpon Dewi?" tanya Dewi yang keheranan karena tumben Mama Elisah menelponnya di jam seperti itu.

"Dewi! boleh nggak Mama ke sekolahannya si kembar untuk menjemputnya? Karena Mama kangen sama mereka Nak!" pinta Mama Elisah yang sangat berharap pada menantunya itu.

"Mama kenapa meski meminta izin segala, boleh kok Ma, aku malah senang sekali jika Mama Ingin menjemput anak-anakku," ujarnya Dewi sambil tersenyum seakan-akan Mama Elisah melihat senyumnya tersebut yang penuh keramahan dan ketulusan itu.

Dewa sama sekali tidak ingin ikut menimpali percakapan mereka antara anak menantu dan Mama mertuanya. Dewa hanya jadi pendengar setia saja.

"Alhamdulillah Mama sudah mulai menjalankan apa yang aku sarankan," Batinnya Dewa dengan tersenyum penuh arti.

"Dewi kamu datanglah ke rumah nanti malam yah sayang, Mama juga kangen sama kamu Nak, sudah hampir seminggu loh kamu tidak berkunjung kerumahnya Mama," jelasnya Bu Elisah yang memohon kepada Dewi.

"Insya Allah…, Dewi akan usahakan untuk ke rumah Mama sore nanti," jawabnya Dewi yang juga merindukan ibu mertuanya.

Bu Elisah bahagia mendengar penuturan menantunya itu, "Syukur Alhamdulillah makasih banyak sayang, kalau gitu Mama tutup dulu telponnya yah sayang, Assalamu alaikum," ucapnya Mama Elisah.

Sambungan telpon pun terputus, Dewi memasukkan kembali gawainya ke dalam tasnya. Dewa hanya menjadi pengamat dan pendengar setia saja dan tersenyum penuh kemenangan dan kebahagiaan.

"Sayang, siapa yang telpon kamu apa Mama yah?" tanyanya Dewa yang pura-pura tidak tahu apa-apa.

"Iya Mas, Mama katanya Ingin menjemput si kembar di sekolahnya dan ingin mengajak si kembar ke rumah utama tapi yang dibuat aku heran Mama kenapa meski meminta izin segala," terang Dewinta disela senyumannya.

"Terus kamu setuju Sayang?" tanya Dewa walaupun ia sudah mendengar sendiri percakapan lewat telepon Mama dan istrinya.

"Iya Kak, ga ada alasan juga kali aku untuk menolak permintaan Mama, lagian aku juga kangen sama Mama Elisah," jawab Dewi.

Kisah ini berkaitan dengan kisah pernikahan dan kekeluargaan dalam kisah BDP.

Pengumuman!!!!!

Mulai besok hingga tanggal 4 aku akan adakan give away untuk novel fania yang judulnya "MEREBUT HATI MANTAN ISTRI"

Dukungan Nomor Rank 1 dan 2 pulsa 50k Untuk dua orang.

Dukungan posisi rank ke 3-4 masing-masing 25k untuk 4 orang.

Khusus Satu Orang dengan komentar terbaik menurut Fania akan mendapatkan pulsa 25k.

Syaratnya Wajib:

Like, Baca dari bab 1 hingga update bab sampai tgl 4 Desember 2022. Perhitungannya mulai hari Senin tanggal 14 November.

Harus Follow akun Fania Mikaila Azzahrah yah!!

...****************...

Tinggalkan jejaknya kakak Readers setelah baca yah dan dukung juga Novelku yg lainnya yang alur ceritanya tidak kalah menarik dari cerita Dewa untuk Dewi judulnya ada dibawah ini:

Hikayat Cinta Syailendra

Pelakor Pilihan

Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan

Cinta Kedua CEO

Hanya Sekedar Baby Sitter

Makasih banyak untuk Readers yang telah meluangkan waktunya untuk mampir..

Mohon Maaf jika banyak sekali terdapat kesalahan atau typo kata dalam penulisan maupun pengetikannya...

I love you all Readers…..

Bab. 2

"Terus kamu setuju Sayang?" tanya Dewa walaupun ia sudah mendengar sendiri percakapan lewat telepon Mama dan istrinya.

"Iya Kak, ga ada alasan juga kali aku untuk menolak permintaan Mama, lagian aku juga kangen sama Mama Elisah," jawab Dewi.

"Iya Mas, Mama katanya Ingin menjemput si kembar di sekolahnya dan ingin mengajak si kembar ke rumah utama tapi yang dibuat aku heran Mama kenapa meski meminta izin segala," terang Dewinta disela senyumannya.

"Terus kamu setuju Sayang?" tanya Dewa walaupun ia sudah mendengar sendiri percakapan lewat telepon Mama dan istrinya.

"Iya Kak, ga ada alasan juga kali aku untuk menolak permintaan Mama, lagian aku juga kangen sama Mama Elisah," jawab Dewi.

Dewa dan Dewi sudah bersiap-siap untuk pulang ke kediamannya. Setelah menyelesaikan acara makan siang bersama di salah satu restauran kesukaan mereka berdua yang selalu mereka tempati makan selama ini.

Dewi kemudian berdiri, "Aku pamit pulang dulu yah Mas," pamit Dewinta kepada suaminya.

Dewa tersenyum penuh kasih sayang kepada istrinya itu, "Hati-hati sayang dan tanya Rian untuk tidak ngebut kalau mengemudikan mobilnya," titah suaminya.

Dewi kemudian mengambil tangan suaminya untuk dia cium dengan penuh takzim.

"Assalamu alaikum Mas," salam Dewi.

"Waalaikum salam," jawab Dewa lalu mencium kening istrinya.

Dewi berjalan ke arah pintu dan meninggalkan ruangan kantor suaminya. Wajah Dewi semakin berseri saja setelah makan siang bersama dengan suaminya Dewa. Ia berjalan ke arah parkiran khusus pemilik perusahaan. Rian sudah menunggu kedatangan Istri Big Bosnya dan langsung membukakan pintu mobil.

"Makasih banyak Pak Rian sudah antar jemput saya," tutur Dewi.

"Sama-sama Bu, itu sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawabku," ucap Rian.

Rian lebih suka memanggil Dewinta dengan sebutan Ibu dari pada Nyonya. Bagi Rian ucapan Ibu lebih akrab dari panggilan lainnya.

"Apa kita langsung pulang ke rumah atau ibu mau singgah ke suatu tempat dulu?" Tanya Rian sambil melihat Dewi melalui kaca spionnya.

"Kita langsung pulang saja, Aku ngantuk banget," ujarnya Dewi.

"Baik Bu," jawab Rian.

Mobil yang ditumpangi Dewi pun meninggalkan area Perusahaan Sinema Group dan berjalan menuju rumahnya. Sesampainya Dewi di rumahnya. Ia langsung ke kamarnya untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk tidur siang. Sepeninggal Istrinya, Dewa langsung menghubungi Bima dan menanyakan perihal sejauh mana persiapan yang dilakukan oleh adik angkatnya itu.

Dewa kemudian mengambil secarik kertas khusus untuk menulis ucapan selamat ulang tahun pernikahan untuk Dewi Istrinya. Dewi mulai menggores tinta penanya. Kurang lebihnya seperti ini lah ucapan yang ditulis Dewa untuk sang istri tercinta.

Tepat hari ini,11 tahun yang lalu, aku mengirarkan janji suci dihadapan keluargamu, para saksi dan dihadapan Allah untuk selalu menapaki hidup bersamamu.

Dan rasa itu masih tetap sama. Telah sekian lama kita arungi bahtera rumah tangga. Semoga kita selamanya bersama hingga maut yang memisahkan dan Allah SWT mempertemukan kita kembali di Surga-nya yang terindah.

Amin yra..

Itulah sepenggal kata yang mampu ditulis oleh Dewa untuk Istrinya. Dia tersenyum manis saat membaca tulisannya. Jam di dinding menunjukkan pukul empat sore. Dewa segera menyelesaikan seluruh kerjaannya.

Dewa Ingin segera kembali ke rumahnya dan menemui sang istri sambil membawa sebuah kotak yang berisi amplop dan secarik kertas yang sudah dilipat sedemikian rupa. Dewa tak lupa sebuket bunga mawar merah kesukaan Dewi.

Inilah kartu ucapan yang berhasil Dewa isi dengan rangkaian kata-katanya. Ia memasukkan kertas ucapan itu kembali ke dalam sebuah kotak. Setelah beberapa saat kemudian, Dewa sudah bersiap untuk kembali ke rumahnya. Di perjalanan pulang Dewa tak lupa singgah ke toko bunga langganannya untuk membeli sebuket bunga mawar merah kesukaan Dewi.

"Selamat sore Ibu," sapa Dewa kepada ibu pemilik toko Bunga langganannya.

"Selamat sore juga Pak Dewa," Jawab Ibu Tuty selaku pemilik toko bunga.

"Bunganya cantik-cantik yah Bu dan segar saya lihat," ujarnya Dewa.

"Bapak beruntung sekali karena baru saja kami mendapat kiriman berbagai macam bunga mawar yang masih sangat segar dan pastinya Bapak suka," tutur ibu Tuty.

Dewa tersenyum ke arahnya Bu Tuty, "Alhamdulillah kalau gitu Bu, aku mau sebuket bunga mawar merah saja," pinta Dewa.

"Baik Ibu akan siapkan bunganya, silahkan lihat-lihat dulu sambil menunggu pesanannya selesai," sarannya Ibu Tuty.

...----------------...

Tinggalkan jejaknya kakak Readers setelah baca yah dan dukung juga Novelku yg lainnya yang alur ceritanya tidak kalah menarik dari cerita Dewa untuk Dewi judulnya ada dibawah ini:

Hikayat Cinta Syailendra

Pelakor Pilihan

Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan

Cinta Kedua CEO

Hanya Sekedar Baby Sitter

Makasih banyak untuk Readers yang telah meluangkan waktunya untuk mampir..

Mohon Maaf jika banyak sekali terdapat kesalahan atau typo kata dalam penulisan maupun pengetikannya...

I love you all Readers…..

Bab. 3

"Bapak beruntung sekali karena baru saja kami mendapat kiriman berbagai macam bunga mawar yang masih sangat segar dan pastinya Bapak suka," tutur ibu Tuty.

Dewa tersenyum ke arahnya Bu Tuty, "Alhamdulillah kalau gitu Bu, aku mau sebuket bunga mawar merah saja," pinta Dewa.

"Baik Ibu akan siapkan bunganya, silahkan lihat-lihat dulu sambil menunggu pesanannya selesai," sarannya Ibu Tuty.

"Bapak beruntung sekali karena baru saja kami mendapat kiriman berbagai macam bunga mawar yang masih sangat segar dan pastinya Bapak suka," tutur ibu Tuty.

Dewa tersenyum ke arahnya Bu Tuty, "Alhamdulillah kalau gitu Bu, aku mau sebuket bunga mawar merah saja," pinta Dewa.

"Baik Ibu akan siapkan bunganya, silahkan lihat-lihat dulu sambil menunggu pesanannya selesai," sarannya Ibu Tuty.

Beberapa saat kemudian, datanglah Ibu Tuty membawa sebuket bunga mawar merah yang sangat cantik.

Dewa mengambil bunga itu dari tangan ibu Tuty dan memberikan beberapa lembar uang.

"Makasih banyak Pak, semoga istri bapak suka," ucap tulus Ibu Tuty.

"Amin ya rabbal alamin, makasih Bu," sahut Dewa.

Dewa menyimpan bunganya dijok belakang. Dan kembali melanjutkan perjalanannya ke rumahnya. Jalanan ibu kota sore ini sangatlah padat bahkan sudah macet padat merayap.

Sehingga Dewa sampai ke rumahnya setelah shalat magrib Dewa membunyikan bel rumahnya. Asisten rumah tangganya segera membukakan pintunya.

"Makasih Mbak," ucap terima kasih Dewa lalu berjalan ke dalam rumahnya.

"Sama-sama Tuan Muda," balas Mbak tersebut lalu menutup kembali pintu berdaun dua itu.

Dewa membuka pintu rumahnya dan bergegas ke kamar pribadinya. Dewa tidak lupa membawa sebuah kotak dan sebuket bunga mawar merah. Dewinta yang sedang melaksanakan shalat magrib segera menyelesaikan murothal Al-Qur'annya setelah mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Dewa menyembunyikan apa yang dia bawa di balik punggungnya.

"Mas sudah pulang," Ucap Dewi sambil ingin meraih tangan suaminya tapi bukan tangan Arya yang dia pegang melainkan Bunga Mawar merah yang sangat cantik dan sebuah kotak.

"Happy anniversary sayang!" ucap Dewa sambil mengecup kening istrinya.

"Happy Anniversary juga sayang, makasih banyak Mas, jawab Dewi dengan penuh rasa syukur dan bahagia.

"Kamu suka kan sayang?" tanya Dewa dengan penuh kelembutan.

"Alhamdulillah suka Mas bahkan sangat suka malah," jawabnya Dewi dengan seulas senyumannya.

Dewa kembali menyodorkan sebuah kotak kecil ketangan istrinya sambil memeluk tubuh Dewi.

"Apa ini Mas?" Tanyanya Dewi dengan keheranan.

"Buka saja kotaknya sayang tidak perlu banyak tanya," timpalnya Dewa.

Dewi kemudian membuka kotak itu yang berisi amplop putih dan kartu ucapan selamat ulang tahun pernikahan. Dia terharu dengan apa yang diberikan oleh suaminya untuknya.

Dewi kemudian membuka kotak itu dan memeriksa isi amplop itu. Ternyata isinya adalah dua tiket honey moon ke Korea Selatan. Dewi kaget dengan semua hadiah kejutan yang diberikan oleh suaminya buntuknya. Karena itu semua hal yang paling diinginkan olehnya selama ini, yaitu ingin berlibur ke negeri ginseng.

Dewa Langsung memeluk tubuh istrinya dari arah belakang, "Apa kamu suka sayang?" Tanyanya Dewa lagi.

"Sangat suka Mas, makasih banyak Mas," ucap Dewi.

Sambil merubah posisinya dan langsung menghadap ke arah tubuh Dewa, saking gembiranya Dewinta langsung mencium bibir suaminya tanpa aba-aba. Dewa dengan senang hati menyambut ciuman Dewi dengan penuh kasih sayang.

Mereka saling bertukar saliva dan mengalirkan rasa bahagia dan kasih sayang mereka Lewat ciuman. Tiba-tiba gawai Dewa yang ada di saku jasnya berdering.

Kegiatan keduanya terpaksa terganggu, Dewi tersipu malu karena ia cukup berani memberikan ciuman kebahagiaan untuk suaminya, padahal selama ini ia tidak pernah bersikap atau pun berinisiatif duluan untuk melakukan hal yang lebih ekstrim selama mereka menikah yang sudah jalan sebelas tahun itu.

...****************...

Tinggalkan jejaknya kakak Readers setelah baca yah dan dukung juga Novelku yg lainnya yang alur ceritanya tidak kalah menarik dari cerita Dewa untuk Dewi judulnya ada dibawah ini:

Hikayat Cinta Syailendra

Pelakor Pilihan

Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan

Cinta Kedua CEO

Hanya Sekedar Baby Sitter

Makasih banyak untuk Readers yang telah meluangkan waktunya untuk mampir..

Mohon Maaf jika banyak sekali terdapat kesalahan atau typo kata dalam penulisan maupun pengetikannya...

I love you all Readers…..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!