GRACE PERMATA PURI, atau lebih dikenal dengan panggilan Grace (gress) merupakan anak semata wayang dari salahsatu pengusaha berpengaruh di negri ini yaitu BRAM LESMANA.
Grace gadis yang pintar, cantik, putih dan berperawakan tinggi bak model mendekati kata sempurna membuat para pria jatuh hati, dan para wanita iri dengan kesempurnaan yang ia miliki. Selain itu ia memiliki pribadi yang sangat ceria dan mudah bergaul dengan orang-orang disekitarnya tanpa memandang kasta.
Grace siswa kelas sebelas bersekolah di SMA Tunas Bangsa yang merupakan salahsatu sekolah elite di Kota tempat ia tinggal.
Hampir seluruh murid yang belajar di sekolah tersebut memiliki kendaraan pribadi roda empat entah itu mereka bawa sendiri atau hanya sekedar di antar jemput oleh para supir pribadi.
Lain halnya dengan Grace yang lebih suka mengendari Motor sport hadiah ulang tahun dari Ayahnya, sama halnya dengan Grace kedua sahabatnyapun lebih memilih mengendarai roda dua, namun beda dengan Grace, mereka lebih sering mengendarai motor matic.
Grace memiliki sahabat yang sangat setia menemaninya dalam keadaan apapun yaitu Silvie dan Megan. Walaupun kedua sahabatnya itu sama-sama cantik dan terlahir dari orang berada tetapi memiliki sifat yang sangat kontras.
Silvie dengan sifatnya yang centil dan cerewet, sedangkan Megan dengan sifat yang bijaksana, tak jarang ia selalu menjadi penengah diantara perdebatan Grace dan Silvie.
Perbedaan sifat yang mereka miliki tidak menjadi penghalang kesetiaan persahabatan mereka, justru membuat mereka saling melengkapi satu sama lain.
***
Di tempat lain lebih tepatnya di sekolah SMA Karya Bakti, yang sama elite nya dengan sekolah SMA Tunas Bangsa, terdapat geng kaum pria yang sangat ditakuti seluruh murid di sekolah tersebut, dimana didalamnya terdapat tiga lelaki tampan yang memiliki perawakan yang sangat perfect.
Tak jarang para kaum wanita tergila - gila dengan ketampanan ketiga pria tersebut.
Walaupun ketiga pria tampan itu merupakan anggota dari geng yang terkenal dengan tingkah yang sangat bar-bar dan sering membuat masalah seperti tawuran dan balapan liar.
Namun tidak dengan ketiga pria tersebut, meskipun memiliki sikap yang dingin akan tetapi satu diantara mereka memiliki kecerdasan dan segudang prestasi yang patut di acungi jempol,memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
tak jarang membuat anggota yang lainnya kesal dengan sikapnya yang selalu memilih untuk berdamai dimana jika terjadi masalah dengan sekolah atau geng lain, terkadang ia bersama kedua sohibnya dijuluki ACIDARIBO (Anak Cinta Damai Ribut Oke).
Siapakah mereka???
LEONARD lebih akrab di panggil LEO, cowok dingin, tampan dan tajir dengan segudang prestasi membuatnya selalu menjadi pusat perhatian para siswi di sekolahnya.
Tak jarang para siswi cari perhatian bahkan ada yang nekat dengan tidak tahu malunya mengungkapkan perasaan cinta terhadap Leo.
Leo yang dingin tidak pernah menggubris akan hal itu.
EXEL.. tak kalah dingin dan tajir dari Leo sohibnya.
Sementara satu lagi Ari meskipun ia tak kalah tajir dan memiliki tampang yang lumayan, namun pesonanya tetap kalah dari kedua sohibnya Leo dan Exel.
Hanya satu kata kesamaan dari mereka yaitu "Jomblo".
***
Hari yang cerah untuk gadis cantik dan ceria seperti Grace selalu bersemangat melakukan aktivitas belajar disekolah, namun kali ini berbada, grace terlihat murung walaupun ia berusaha menyembunyikannya, tetapi kedua sahabatnya lebih peka terhadapnya.
"Kriiiingggg.. "
Bel waktunya istirahat, semua siswa bersorak berhamburan keluar kelas., ada yang menuju kantin, ada yang menuju perpustakaan bahkan sekedar bermain di taman belakang sekolah.
Beda dengan grace yang memilih berdiam diri di kelas.
"Grace..!!! Woy... !!! ". Teriak silvie sambil menggebrak meja yang berada dihadapan Grace.
" Anjir.. Sialan lo Sil, bisa budek kuping gue" Ucap Grace.
"Lagian lo di panggil dari tadi malah bengong."
"Udah-udah lo berdua ribut mulu.. Kantin yuk" Ajak Megan sambil menarik tangan Grace.
Dengan langkah yang malas Grace mengikuti kedua sahabatnya menuju kantin.
Setibanya di kantin Grace langsung mendudukkan dirinya di bangku bersama Megan.
"Lo berdua mau pesen apaan..? " Tanya Silvie.
"Gue mie goreng aja Sil.. Minumnya jus sirsak". Jawab Megan.
" Lo apa Grace..? " Silvie kembali bertanya kepada Grace.
"Gue samain aja deh kaya Megan. "
timpal Grace pasrah
"Oke.. Gue pesenin bentar yaa.. "
Keduanya menjawab dengan anggukan.
Tak lama Silvie pun menghampiri kedua sahabatnya dengan nampan berisi tiga gelas jus Sirsak.
"Mie gorengnya mana Sil..? Ko cuma jus doang? Tanya Megan.
" Yaa elah Me bawell banget lu.. Baru juga gue pesenin, tunggu aja napa.. "
"Iya iya.. Sorry Sil.. Gue laper". Jawab Megan sambil cengengesan, sementara Grace hanya menggeleng kan kepalanya melihat keributan kedua sahabatnya.
" Ini Neng mie gorengnya, selamat menikmati." Ucap Asep penjual Mie Goreng.
"Makasih Mang Asep.." Silvie.
"Sami-sami Neng.. Saya permisi dulu"
Ketiganya kompak menjawab dengan anggukan kepada.
Megan dan Silvie dengan lahap memakan makanannya, sementara Grace hanya mengaduk-nganduk Mie tersebut sesekali menyeruput jus sirsak dihadapannya.
"Lo kenapa sih Grace..? Bukannya dimakan Mie nya keburu gak enak tauu.. " Silvie dengan omelannya.
Grace hanya diam tanpa menjawab omelan Silvie.
"Grace.. Lo ada apa..? Dari tadi diem mulu..? " Kini Megan yang bertanya sambil mengusap bahu Grace.
"Lo cerita dong sama kita.. Kita kan sahabat lo Grace..!!! " Timpal Silvie.
"Gue gapapa ko guys, gue cuma kepikiran Mommy aja, gue gak sengaja denger Percakapan Daddy sama Dokter kalo kesehatan Mommy semakin menurun bahkan semakin buruk. Gue takut .. " Grace menjelaskan tanpa ia sadari buliran air matanya membasahi kedua pipinya.
"Udahlah Grace.. Lo ga usah banyak pikiran.. Lo do'ain aja Mommy lo, biar lekas sembuh. ". Ucap Megan sambil merangkul Grace yang kini bersandar di bahunya.
" Betul tuh kata Megan.. Lo harus semangat Grace, kita ga mau liat lo sedih.. Tar cantik lo luntur, bisa bisa gue ntar yang peringkat satu tercantik sejagat raya.. Hahaha". Silvie yang tak kenal situasi.
"Gila lo Sil, temen lagi galau.. Bisa bisanya lo kepedean.. Sok cantik lo.. " Kesal Megan sambil menoyor kepala Silvie.
"Lah.. Emang gue cantik, cuma kalah pesona aja sama Grace.. Iya gak ? " Jawab Silvie sambil menaik turunkan alisnya.
Megan dan Grace kompak tertawa lepas melihat tingkah Sahabatnya itu.
"Tuh kan si Grace akhirnya ketawa juga.. Ga sia sia gue ngehibur.. " Ucap Silvie sambil menyeruput jus sirsaknya.
"Iya deh iya.. Kalian berdua emang sahabat gue yang paling the best. " Timpal Grace seraya merangkul kedua sahabatnya.
Ketiganyapun berpelukan seperti teletabis.
Tak lama mereka kembali ke kelas setelah bel berbunyi.
***
Jam pelajaran terakhir selesai, tiba waktunya pulang. Ketiga cewek cantik tengah berada di parkiran.
Grace kini mengenakan celana jins panjang dilengkapi jaket dan helm fullface nya, sementara kedua sahabatnya mengenakan sweater dan helm biasa .
"Ahhh sialan ni motor.. Me.. Gue nebeng yaa. Please.. " Rengek Silvie yang manja.
Megan dan Grace hanya menggelengkan kepala.
"Emang motor lo kenapa Sil..? Bareng gue aja. " Grace kali ini bicara.
"Ogah gue bareng ama lo, kaya ga tau aja lo kalo bawa motor gimana, udah motor gede begitu.. Kalo dibonceng cogan si gue dengan senang hati.. " Timpal Silvie songong
"Motor sama empunya harus di servis tuh. " Ejek Grace sambil menghidupkan motornya.
"Sialan lo Grace.. " Timpal Silvie.
"Udah ah gue cabut duluan ya guys.. " Grace sambil melajukan motor kebanggannya.
Ditengah perjalanan, Grace kembali memikirkan ibunya, ia bukan hanya memikirkan kesehatan Ibunya, melainkan permintaan Ibunya.
Bayangan permintaan Ibunya membuat Grace kurang fokus mengendarai motornya, dan..
"Sriiiittt.. " Bunyi rem dari kedua motor secara bersamaan.
Di sebuah kediaman yang sangat mewah nan megah, seorang gadis bersimpuh tengah memijat halus kaki Ibunya yang terbaring lemah di tempat tidur.
Sarah ibu dari Grace sudah lama sakit-sakitan
"Nak.. Mommy mau ngomong sama kamu boleh?"
Ucap Sarah Ibu dari Grace.
" Mommy kaya sama siapa aja.. Ngomong aja mii ..emangnya Grace orang lain .. "Jawab Grace memasang muka cerianya.
" Mommy mau kamu berjanji sebelum Mommy pergi kamu harus bahagia nak.. " Ucap Sarah seraya menatap Gadisnya sendu
"Mommy ngomong apaan sih.. Mommy gak bakalan ninggalin Grace, Mommy pasti sembuh.. Dan satu lagi,
Grace bahagia mii kan ada Daddy, ada sahabat Grace, Orang-orang di dekat Grace juga sayang sama Grace. Grace selalu bahagia mii.. "
Jawab Grace yang menahan air mata nya agar tidak jatuh.
Sarah menghela napas pelan
"Mommy tahu sayang.. Banyak yang menyayangimu .. Tapi semuanya punya kehidupan masing-masing, Daddy juga gak mungkin nemenin kamu setiap waktu nak.. ".
" Maksud Mommy apaan ngomong gitu.. Kaya sama anak kecil aja".
Grace menimpali dengan nada candaan
"Berjanjilah nak sekali ini saja kamu patuh sama Mommy.. " Sarah memelas.
"Iya.. Iya.. Grace janji mau patuh sama Mommy, kaya Grace gak pernah patuh aja mii.. "
Elak Grace sambil cengengesan agar Mommy nya terhibur.
"Emangnya Mommy minta apaan si mii sampe Grace harus janji segala? ". Grace kembali bertanya merasa penasaran
Kini Sarah mengambil nafas dalam-dalam dan menatap sayu gadisnya.
" Mommy mau kamu menikah sama pilihan Mommy sayang.. Daddy juga menyetujuinya.. Biar ada yang jagain kamu".
Kini Grace membulatkan matanya mendengarkan keinginan Ibunya yang menurutnya berlebihan.
"Mommy, Mommy bercanda yaa.. Emang Grace gak bisa jaga diri sendiri apa? Lagian Gracekan masih sekolah mii.. " Grace menjawab dengan kesal memasang wajah cemberut
"Tapi ini demi kebaikanmu sayang.. " Sarah sambil mengelus tangan Grace.
Tetapi Grace langsung mengibaskan tangan Sarah dengan kasar.
"Mommy sama Daddy egois, gak bisa ngertiin Grace. "
Brakkk..
Pintu kamar Sarah di banting oleh Grace yang berlalu pergi meninggalkan dirinya yang terbaring lemah menatap gadisnya yang sangat marah padanya.
Sarah mencoba terus memanggil anaknya sampai dadanya sesak hingga tak sadarkan diri.
***
Bayangan ibunya terus berputar di pikiran Grace, terlebih saat mengingat percakapan Ayahnya bersama dokter yang menangani Ibunya bahwasannya penyakit Sarah semakin parah
Tin.. Tin.. Tin..
"Woy..!!!
Bisa bawa motor ga lo.. ?"
Grace tersentak tersadar dari lamunannya dan kini ia di kagetkan dengan bunyi klakson dari motor di hadapannya yang hampir saja adu banteng dengan motornya.
"Sial.." Gumam Grace menatap kedepan
Pria yang mengenakan seragam SMA terlihat dari celana yang ia kenekan celana Abu beserta jaket hitam tersebut turun dan membuka helmnya sambil berjalan ke arah Grace dengan tangan yang kini di kepalkan.
Langkahnya seketika terhenti ketika melihat seseorang membuka helm, yaa itu Grace dengan gaya slow motion membuka helmnya dan mengibaskan rambut indahnya dengan dukungan semeliwir angin membuat aura kecantikan Grace semakin terpancar.
Leo cowok paling tampan dari anggota gengnya yang sering dijuluki ACIDARIBO oleh temannya, kini ia hanya bergeming melihat aura kecantikan dari seorang Grace.
"Cantik. " Gumamnya, Leo terpukau dengan kecantikan Grace.
sejenak dirinya memukul kepalanya pelan menyingkirkan pikirannya tentang gadis yang ada dihadapannya sekarang.
"Woy.. Hello.." Grace melambaikan telapak tangan di depan muka Leo yang tiba-tiba
Seketika Leo mengerjapkan matanya
"Ehmm.. Lo bisa motor ga hahh, lo bisa nyelakain orang lain ".
Ucap Leo dengan tatapan yang tajam.
" So.. So.. Sorry gue tadi ga fokus, motor lo ga kenapa napa kan?"
Tanya Grace gelagapan dengan tubuh yang gemetar.
Namun bukannya menjawab Leo malah pergi berlalu begitu saja tanpa menghiraukan Grace.
Sepeninggal Leo, Grace menggerutu kesal.
"Sialan tuh cowok, so ganteng.. Nyesel gue udah minta maaf.."
Grace kemudian melajukan motornya segera, ia tak sabar menemui Ibunya dan ingin segera meminta maaf kepadanya.
***
Motor Grace berhenti di pekarangan rumahnya dengan tergesa-gesa ia melepaskan helm dari kepalanya, ia berlari sambil melemparkan kunci motor kepada penjaga keamanan rumahnya.
"Pak tolong masukin motor saya ke garasi ya.. " Titah Grace sambil melengos
"Siap non.. " Jawab securitynya patuh
Grace berlari segera menuju kamar ibunya, tak terasa air mata Grace membasahi pipinya walaupun ia mencoba menyekanya, melihat keadaan ibu yang telah melahirkannya dan merawat dengan penuh kasih dan sayang kini terbaring lemah di tempat tidur dengan peralatan medis di tubuh ibunya.
Grace menatap sendu dan mengusap wajah ibunya. Perasaan bersalah menghantui dirinya, ia merasa dirinyalah penyebab makin memburuk nya kondisi sang ibu.
"Grace akan menuruti kemauan Mommy, apapun itu mii, asalkan Mommy sembuh" Lirih Grace di samping sang ibu.
"Persetan dengan perjodohan.. Yang penting Mommy sembuh". Gumamnya dalam hati.
Grace merasakan genggaman tangan ibunya semakin kuat, ia melihat sang ibu perlahan membuka matanya.
Sontak Grace terhenyak memasang wajah yang sumringah
" Mommy, syukurlah mommy bangun, maafin Grace mii udah kurang ajar sama Mommy, Grace sayang Mommy.. Grace gak mau kehilangan Mommy.. "
Tanpa jeda Grace terus berucap maaf kepada ibunya hingga suara pintu terbuka dimana Ayahnya melangkah mendekatinya.
"Daddy, maafin Grace, Grace udah bikin Mommy sama Daddy kecewa.. " Grace memelas dengan bersungguh-sungguh
"Iya sayang Daddy sama Mommy udah maafin kamu nak, Daddy ngerti kamu pasti belum siap". Ucap ayahnya sambil mengelus rambut putrinya.
Grace menghela napas , mencoba tenang
" Grace siap ko Dad, yang penting Mommy sembuh Dad.. " Ucapnya sambil menyandarkan kepalanya di dekapan sang ayah.
Tanpa sadar sebuah senyuman mengembang di bibir Sarah.
"Terima kasih nak, " Ucap Sarah Dengan suara lemah sambil menggenggam tangan putrinya.
"Iya Mommy, cepet sembuh ya mii.. " Jawab Grace dengan mata yang berbinar
Sarah hanya menganggukan kepalanya.
Grace bangun dari pelukan ayahnya kemudian menatapnya penuh arti
"Dad, boleh ga Grace ngajuin syarat hee..? " Grace sok memelas sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Grace minta waktu Dad, minggu depankan ujian akhir sekolah. Grace mau fokus dulu ujian. Gimana.??? Boleh ya Dad, please.. " Grace memohon dengan manja menggoyang goyang lengan Bram ayahnya.
" Tentu sayang..
Daddy sama Mommy gak bakalan maksa kamu nak..
Daddy mau kamu nyaman sampai kamu siap.. Iya kan mii..??? " Timpal Bram melirik ke arah Sarah
Lagi lagi sarah hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum.
"Makasih Dad.. " Grace menghambur ke pelukan sang ayah.
***.
Di lain tempat seseorang tengah berdiri di atas balkon kamarnya dengan tatapan kosong datar kedepan
Ia sedang memikirkan bagaimana caranya membatalkan rencana yang dibuat oleh kedua orangtuanya mengenai perjodohan
Rasa sayang dan patuh terhadap orangtuanya membuat ia tidak bisa menolak rencana kedua orangtuanya yang telah ia ketahui belakangan ini.
Ia mengusap kasar mukanya dan memukul tiang yang berada di hadapannya.
"Akhh.. Sial.. Sial banget idup gue.. ".
Hari berlalu begitu saja..
kecemasan kian menghantui dua insan yang berada di tempat berbeda.
Di suatu tempat kini seorang pria sedang memukul samsak dengan kuat.
melampiaskan kekesalannya terhadap kedua orangtuanya yang memaksanya udah menerima perjodohan diusianya yang terbilang masih sangat muda
Bagaimana tidak ia sangat ingin menolak namun tidak bisa membantah.
Drett.. Drett..
Suara panggilan telepon menghentikan aktivitas pria tersebut.
"Hmm.. '.
" Posdim broo..? ". Suara dari sebrang telepon.
" Rumah.. "
"Gue tunggu tempat biasa ya broo.. "
"Ngapain..? "
" Pake nanya lagi.. Biar ga tegang broo besok kan ujian, gak salahkan kita senang - senang dulu.. "
"Cih.. " Seraya mematikan sambungan telepon.
kemudian ia membersihkan diri sebelum berangkat menuju tempat yang disebutkan sohibnya.
***
Di tempat lain gadis yang bernasib sama tengah asik menonton layar lebar bersama kedua sahabatnya.
Ia menyembunyikan kecemasannya dengan menghabiskan waktu bersama sahabatnya.
Setelah selesai menonton, ketiganya menuju sebuah restoran untuk icip icip kuliner seperti kebiasaannya.
Kini makanan dan minuman telah tersaji di hadapan mereka,.
Grace kembali merasa gelisah bayangan tentang perjodohan terus terngiang di benaknya,
Kedua sahabatnya saling menyikut melihat Grace makan dengan lahap
"Grace woyy.. Biasa aja kali makannya.. Kayak seminggu ga dikasih makan lo.." Ucap Megan dengan tawanya..
"Kesurupan kali Me.. Kesurupan setan bioskop.. ". Ledek Silvie cengengesan
" Sialan lo berdua.. Gue lagi gelisah tau.. " Kesal Grace terhadap kedua sahabatnya.
"Bisa gelisah juga lo Grace..? Timpal Megan sambil cekikikan .
" Tau lo Grace apa yang lo takutin si..? Masalah ujian besok? Lah lo mah ga usah risau Grace.. Gue aja yang otaknya kurang seloww.. " Silvie kembali menimpali.
" Tumben lo ngaku Sil otak lo kurang..? " Balas Grace songong
"Sialan lo Grace.. Gue muji lo.. Temen ga ada ahlak.. " Silvie dengan mulutnya yang manyun..
Megan menghela napas kasar setelah membaca pesan dari Ayahnya
" Guys.. Gue cabut duluan yaa.. Bokap gue nyuruh balik.. " Megan yang langsung menyambar tasnya kemudian pergi berlalu.
"Yaah si Megan malah cabut duluan.. Patuh banget dia sama bokapnya.. " Sahut silvie kesal
" Emangnya Elo Sil.. Kek princess " Timpal Grace songong
" Udah ah gue cabut juga.. mau belajar buat besok.. Bye Grace.. "
Silvie pun meninggalkan Grace sendiri. Grace hanya melotot melihat kepergian kedua sahabatnya.
"Dasar temen laknat.. Gue yang lagi galau malah ditinggalin.. " Gunam Grace.
Tak lama Gracepun memutuskan untuk pulang sebab merasa bosan
***
Di tengah perjalanan Grace melihat gadis yang tengah digoda oleh tiga preman, kemudian ia mencoba menajamkan penglihatannya.
" Silvie.. " Gumamnya seraya tergesa-gesa turun dari motornya
Grace menghampiri Silvie yang kini tengah di goda hingga tangan Silvie di tarik oleh salah satu preman tersebut
"Woyy.. Lepasin temen gue..!!! "teriak Grace dengan sorotan mata yang tajam
Semua preman kompak menoleh ke arah suara itu.
Para preman melongo tak berkedip melihat gadis dihadapan mereka yang tak kalah cantiknya dengan Silvie yang ditawannya.
" Woww.. Amazing.. Sekali dayung dua pulau terlampau.. " Ucap salah satu preman sambil menepuk kedua tangan tak berkedip melihat Grace
" Yoi broo yang ini malah lebih hott.." Timpal preman lainnya dengan semangat
"Cih.. " Grace mendengus kesal meludah sembarangan
Silvie semakin gemetaran sebab preman tersebut mencengkram lengannya dengan kuat, Ia menatap Grace sahabatnya penuh harap
"Grace tolongin gue.. Gue takut.. " Lirih Silvie penuh harap.
Grace menatap nyalang ketiga preman tersebut
"Lo semua, lepasin temen gue.. jangan sampe lo pada nyesel..!!! "
Ketiga preman tersebut tergelak meremehkan gadis di hadapannya
"Ade manis.. Jangan galak galak dong.. Mending temenin abang yang udah tegang.. "
Bughh..
" Banyak ngomong lo.. " .
Satu tendangan tepat di perut preman yang baru saja menggodanya sampai preman itu jatuh tersungkur ke tanah.
Sontak kedua preman yang lain terbelalak melihat Grace yang mampu menumbangkan temannya hanya dengan satu tendangan
"Hebat juga tuh cewek.. Sikat..!!! "
Grace menyunggingkan senyuman licik seraya menantang ketiganya,
Kemudian terjadilah perkelahian antara Grace dengan ketiga preman tersebut,
Grace mengerahkan seluruh kemampuan dan seluruh tenaga yang ia punya dengan beberapa jurus beladiri yang dipelajarinya.
Satu persatu lawannya ambruk ke tanah setelah Grace melayangkan tendangan di pusaka para preman itu.
Silvie yang tadinya ketakutan kini bersorak ria melihat sahabatnya yang hanya seorang gadis dengan mudah menumbangkan tiga pria dewasa sekaligus dalam waktu yang cukup cepat
" Yee.. Hebat lo Grace.. Gak sia - sia lo ikutan taekwondo.. ". Sorak Silvie dengan bangga hendak menghampiri Grace
Grace menaikturunkan alisnya songong
" Emangnya elo Sil taunya dan.. "
" Grace awas..!!! " .
Belum selesai grace bicara, Silvie berteriak sebab ketiga preman tersebut bangun dan ingin menyerang Grace kembali dari belakang.
Dengan reflek Grace memejamkan mata dan kembali memasang kuda-kuda siap melawan
Brughh.. Brughh.. Brughh..
Tendangan dan pukulan maut dari seorang pria mampu melumpuhkan ketiganya, hingga terdengar suara sirine polisi yang tengah berpatroli membuat ketiganya lari kocar-kacir meniggalkan tempat tersebut.
"Dasar pengecut.. ".
Leo pria yang sedari tadi hendak menolong Silvie, namun Grace lebih dulu menolongnya. Iapun membiarkan Grace seraya memperhatikannya berkelahi dengan ketiga preman tersebut
Grace mengerutkan dahinya mencoba mengingat cowok dihadapannya kini
" Elo..??? " mata Grace membola mengangkat tangannya seraya menunjuk wajah Leo
Sementara Silvie terbelalak sambil menggigit ujung kukunya melihat Leo yang kini berada dihadapannya.
"aaaa.. Abang Icang.. Eh Leeminho.. Eh.. Siapa ya.. Cakep banget.. "
Leo memalingkan wajahnya setelah sebelumnya terpaku kembali melihat Grace yang sempat bertemu tempo hari
"Lain kali jadi cewek jangan so jagoan.. Ujung - Ujungnya ngerepotin orang"
Ucap Leo dingin melangkah hendak menaiki kembali motornya
Grace mendengus kesal melihat keangkuhan Leo yang sok jadi pahlawan
" Gue cuma mau lindungi temen gue.. Dan lo.. Gue gak butuh pertolongan lo.. Jangan harap gue mau berterimakasih sama lo.. " Ucap Grace setengah berteriak
Tanpa menghiraukan ocehan dari Grace, Leo melajukan motornya meninggalkan keduanya begitu saja
"Dasar.. Cowok aneh.. " Gumam Grace menatap kepergian Leo
Silvie menyadarkan lamunan Grace dengan menggoyangkan lengannya kegirangan
"Gila.. Sumpah Demi apa gue baru liat cowok sekeren opa Lee.. ".
Grace terkekeh geli menoyor kepala sahabatnya yang sangat mencintai drama Korea
" Korban Drakor lo Sil.. " Gemasnya Grace
Silvie mematung masih melamunkan Leo yang tampannya seperti aktor-aktor yang suka ditontonnya
"Woyy.. Udah yuk cabut.. "
Ajak grace sambil menarik tangan Silvie yang tengah bengong.
Sementara di tempat lain, sepanjang perjalanan Leo membayangkan gadis yang ditemuinya untuk kedua kalinya.
"Cantik.. tapi barbar eh.. baik jiwanya, ih Leonard.. "
Kedua orang tua Leo saling menyikut melihat putra tunggalnya senyum-senyum sendiri seraya saling berbisik sepertinya anaknya sedang jatuh cinta atau stress mau ujian atau bahkan stress dengan rencana perjodohan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!