NovelToon NovelToon

Di Antara 2 Benua

Part 1

Seorang anak perempuan yang bernama Putri tengah berjualan gorengan di pinggiran jalan di dekat lampu merah. Tanpa anak itu sadari ada seorang anak laki-laki yang berumur sekitar 9 tahun sedang memperhatikan Putri dari depan supermarket, tampak anak itu habis membeli sesuatu di dekat supermarket yang tidak jauh dengan lampu merah. Melihat Putri yang menjual gorengan penuh dengan perjuangan membuatnya bocah laki-laki itu merasa iba kepada Putri.

Ia menatap sedih gadis itu dan mulai mendekati nya bermaksud ingin bermain dengan Putri. Hati nuraninya tergerak sebagai pria yang memiliki perasaan. "Hey, boleh aku membelinya?" tanya anak laki-laki itu kepada Putri yang sedang berjualan gorengan. Anak itu sedikit kesulitan berbahasa Indonesia namun ia berusaha memaksanya berbicara sebisa mungkin menggunakan bahasa indonesia.

Mendengar ada yang menyapanya membuat Putri membalikan wajah untuk melihat siapa yang sudah memanggil dirinya dan betapa terkejutnya ia, "Oh tentu saja boleh kak." Putri merasa kalau lelaki di depan nya ini bukan berasal dari Indonesia dikarenakan logat bicaranya yang belum begitu lancar.

"Kalau begitu aku ingin membeli semuanya," ucap anak laki-laki itu, dan dengan kalimat itu pula lantas sukses membuat Putri merasa sangat  kaget.

Putri menilai jika anak laki-laki yang sebaya dengannya ini adalah anak orang kaya, tapi kemana orang tuanya, mengapa ia sendirian di sini apa kah mungkin? Putri mempertanyakan hal itu karena tidak mungkin ia dibiarkan berjalanan begitu saja oleh orangtuanya.

"Oh baiklah kak, apakah Kaka orang Indonesia?" tanya Putri untuk membuktikan apakah tebakan nya betul atau salah, bahwa anak laki-laki di depannya orang luar.

Lalu ia tersenyum, "oh aku bukan orang Indonesia, aku berasal dari New Zeland. Hanya ada keturunan Indonesia."

"Lalu orang tua Kaka kemana apa Kaka kehilangan mereka?" tanya Putri yang mulai merasa kan cemas.

"Tidak, orang tua ku ada di rumah, aku ke supermarket untuk belanja," ucap anak laki-laki itu sambil membayar kan uang gorengan yang ia beli.

"Ah kaka uang nya ini kebanyakan," Putri merasa tidak enak kepada anak laki-laki itu.

"Tidak apa apa, um... boleh kita berkenalan sepertinya kita bisa menjadi sahabat," sambil memberikan jabatan tangannya kepada Putri.

Putri merasa tidak percaya seorang anak laki-laki tampan dan juga ditambah anak orang kaya mau berteman dengannya, sedangkan anak-anak lain yang hanya pas-pasan saja tidak mau berteman dengannya. "Oh tentu Kak, nama ku Fitria Novriyani orang memanggil ku dengan sebutan Putri, aku tinggal bersama ibu ku di kompleks xxx dan umur ku hari ini tanggal 3 juli bertambah jadi 9 tahun, dan perkenalkan diri mu Ka!" jelas Putri panjang lebar.

"Nama ku Ardi Albina Menako, aku berasa dari New Zeland orang tua ku seorang pembisnis. aku datang ke Indonesia sudah 1 bulan yang lalu karena orang tua ku ada urusan bisnis dan sekarang kami tinggal di kompleks yang sama dengan mu, umur ku sekarang juga 9 tahun dan selamat untuk mu yang telah berulang tahun pada hari ini," ucap Ardi yang mulai memperkenal kan diri.

"Wah apa katanya sekompleks dengan ku dan dia juga adalah keluarga dari perusahaan Menako yang terkenal itu, emang aku mimpi apa malam tadi bisa berteman dengan Ardi," gumam Putri dalam hati tidak percaya.

"Kaka seperti nya anak dari kalangan atas, apakah kaka tidak malu berteman dengan ku yang hanya penjual gorengan dan apa orang tua kaka tidak marah berteman dengan ku," Putri merasa dirinya tidak percaya diri.

"Tentu saja orang tua ku tidak marah, mereka juga tidak tahu bahwa kita berteman bukan," Ardi mulai meyakinkan Putri,

"Ayo kita pulang bersama rumah kita satu kompleks kan?

Putri baru sadar bahwa hari pun mulai gelap, "ah baik Kaka, tunggu aku dulu sebentar."

♡♡♡♡

"Wah rumah nya bagus sekali ternyata rumah yang ku kagumi selama ini milik kak Ardi, luar biasa,"

hati Putri.

Sura lembut Ardi membuat lamun Putri terjaga, "Put aku masuk duluan ya, nanti besok kita ketemu di tempat tadi, aku janji bakal bantu kamu jualan."

"Oh iya, datang saja besok jam 13:30 Wib sepulang aku sekolah," ucap Putri yang merasa senang karena dia sekarang memiliki teman.

"Baiklah, Bye," ucap Ardi yang mulai memasuki rumah hingga tidak terlihat lagi.

☆☆☆

Nah itu awal mula kisah mereka bertemu

Part 2

Tak disangka waktu berjalan dengan cepat, detik memburu menit dan demikian pula menit memburu jam.

Dan kini 4 tahun berlalu telah dilewati dari perkenalan singkat mereka yang tidak disengaja hingga berakhir dengan menjalin sebuah persahabatan.

Dan tibalah saat nya keluarga Ardi akan pulang ke negara asalnya yaitu New Zeland.

Kini sahabat yang selalu bersama pun akhirnya akan terpisahkan oleh jarak dan ditambah lagi nantinya akan terhalang akan keadaan ekonomi Putri sehingga menyebabkan perbedaan, terutama perbedaan benua.

Tentu dengan halangan tersebut akan bisa membuat mereka tidak dapat bertemu lagi.

Dan kini mereka telah beranjak remaja dengan umur 13 tahun, tentunya mereka sudah mengenal apa arti cinta walau belum sepenuhnya.

Tok

Tok

Tok

Di pagi hari yang mulai mengeluarkan sinar matahari atau masih dapat disebut dengan waktu subuh.Ketika subuh datang mahluk hidup mulai terbangun dari tidur mereka sama hal nya juga dengan Putri, dan tiba-tiba ia mendengar suara dari ketokan pintu di luar.

"Ah siapa pagi-pagi buta begini yang ingin bertamu, apa ia tidak tahu orang masih istirahat apa," gumam Putri yang merasa istirahat nya terganggu.

"Ah iya sebentar," teriak Putri sambil mencuci muka dan mengganti pakaian yang lebih layak untuk dipakai.

Ceklek

Betapa terkejutnya Putri saat membuka pintu ia melihat orang yang saat ini tengah berdiri di depan rumah nya sambil menggunakan pakaian yang bagus dan pastinya juga mahal sambil membawa sebuah kado dan surat di tangannya. "Ternyata kamu yang datang Ardi, ada apa kamu datang pagi-pagi ke rumah ku? Kan kamu bisa bertemu dengan ku nanti siang." Yah laki laki yang di depan Putri sekarang ialah Ardi.

Ardi pun mulai mengeluarkan cairan putih dari bola matanya yang tak lain adalah air mata dan tentunya pria itu tengah menangis sambil meraih tangan Putri untuk digenggam nya, sontak yang dilakukan oleh Ardi membuat Putri bingung dan bertanya-tanya kenapa dengan Ardi sekarang. "Put sebentar lagi aku akan pulang ke negara ku dan bisa jadi tidak akan datang lagi ke Indonesia." Dari kalimat yang Ardi ucapkan sukses membuat Putri menangis.

Dia takut kalau misalnya ia tidak akan dapat bertemu Ardi lagi yaitu sahabat yang selalu menemaninya dalam suka mau pun duka.

"Ardi kamu serius, jadi kita tidak akan lagi lagi selama nya," ucap Putri dengan nada yang rendah dan terdengar serak seaakan tidak bisa mengucapkan kata-kata lagi.

"Yah bisa jadi begitu tapi tenang saja aku akan selalu mengingat mu dan menyimpan poto kita, dan aku berusaha nanti nya akan menemui mu di acara ulang tahun mu yang ke 17." Putri yang mendengar ucapan Ardi pun mulai sedikit bersemangat.

"Benar kah begitu, kamu harus berjanji dengan ku akan menemui ku lagi."

"Janji," Ardi mengangkat tangan nya dan memberikan jari kelingking nya ke arah Putri dan tentunya di respon Putri.

Ardi menghapus air mata Putri dan memeluk Putri. "Jangan bersedih lagi yah tuan Putri," sambil melepas kan pelukan nya dari Putri.

Ardi mulai mengeluarkan kadonya beserta surat, "Put nih kado untuk mu sebagai kenang-kenangan bahwa aku pernah ada dalam hidup mu dan sebuah surat apabila aku nanti tidak hadir dalam ulang tahun mu yang ke 17, bukalah surat ini setelah sehari dari ulang tahun mu."

"Terima kasih Ardi " Putri pun menerima kado dan surat yang di beri kan oleh Ardi.

"Sama-sama." Ardi mengucapkan dua kata tersebut diiringi dengan tersenyum manis dan senyuman itu lah yang bakal dirindukan Putri karena dengan senyuman tersebut Ardi bisa menyemangatinya.

Putri pun membuka lingkaran perak di lehernya yang mana dihiasi dengan tanda kunci mini di tengah-tengah nya dan memberi kan nya kepada Ardi. "Ar nih simpan kalung ku sebagai kenang-kenangan dari ku."

Ardi menerima kalung tersebut dan langsung memasang di leher nya. "Terima kasih aku pasti menjaga nya dengan baik dan menggunakan nya terus."

"Ah Ardi sama-sama."

Tiba tiba di belakang Putri ada seorang perempuan paruh baya yang sekitar berumur 43 tahunan sambil menatap Ardi bingung.

"Ah selamat pagi tante maaf mengganggu istirahat tante," sambil menyalami ibu nya Putri.

"Emang ada apa kau kemari nak." A ibunya Putri yang bernama Narni itu merasa bingung melihat penampilan Ardi yang rapi seperti orang akan pergi jalan jalan keluar kota atau luar negri.

"Ini Tante kedatangan Ardi kemari untuk berpamitan dengan Putri dan juga Tante, soal nya saya sebentar lagi akan pulang ke New Zeland," sambil memberi kan sengiran ke ibunya Putri.

Mendengar hal itu Narni langsung menatap Putri yang berada di sebelah nya, dari ekspresi Putri terlihat betul betapa sakit nya ia kehilangan Ardi orang yang menjadi teman satu satu nya.

"Oh begitu ya, apa kah Ardi akan ke Indonesia lagi nanti nya?" Narni berharap dalam hati nya hal yang menjadi jawaban bagi Ardi iya lah kata iya, 3 huruf tersebut sangat berarti bagi sorang Putri anak tercintanya.

"Jika Tuhan mengizinkan, saya akan berusaha datang ke Indonesia untuk menemui Putri," jelas Ardi.

"Terima kasih nak," ucap Narni dengan nada yang bahagia.

Tringg...

Tringg...

Tringg...

Suara Handphone Ardi menyadarkan pembicaraan mereka, "Put, tante sebentar ya."

Ardi mengambil handphone di dalam saku celananya dan menggesek layar hijau.

"Iya hallo mom," yah yang menelpon Ardi sekarang ia lah sang ibu tercinta Ardi yaitu Anggelina Ren Menako.

"Ardi kamu di mana, sebentar lagi pesawat kita akan take of, cepat pulang nanti papa mu marah."

"Iya mom sebentar lagi Ardi pulang ardi lagi pamitan dengan Putri mom."

"Apa ardi kamu menemui anak jalanan itu, kalau ayah mu tahu pasti ia akan marah, harus berapa kali mom jelas kan jangan temui anak itu lagi dia membawa pengaruh buruk untuk mu."

"Mom dia bukan anak jalanan, dan dia juga tidak membawa pengaruh buruk terhadap Ardi."

"Sudah lah, kau selalu membantah mom apakah itu bukan pengaruh buruk, cepat pulang dari situ atau mama yang akan jemput kamu ke sana."

"Iya Ardi akan pulang mommmm, kalau gitu sampai jumpa di rumah."

Pip suara putus kontak.

Ardi memasukan alat telpon nya ke saku celana dan berpamitan untuk pulang, "Put tante sepertinya Ardi harus balik sekarang 40 menit lagi pesawat kami akan berangkat."

Putri langsung memeluk Ardi dan menangis, "Ardi hiks...jangan lupakan aku hiks..hiks."

"Pasti Put," dan mereka saling melepaskan pelukan nya.

Ardi mulai menghilang dari pandangan Putri dan ibu nya.

♡♡♡

Ardi dan orang tua nya sampai ke bandara dan menunggu beberapa menit lagi pesawat berangkat.

Dan di sela lamunan nya ada terdengar pengumuman bahwa pesawat yang di tumpangi nya akan segera berangkat.

Tak lama kemudian pesawat tersebut lepas landas.

Dan ternyata di bandara tersebut ada Putri dan di ketahui oleh Ardi.

Putri pun melambai kan tangan nya sama hal nya juga Ardi.

*****

Sorry banyak typo soalnya ini cerita pertama saya

Part 3

Betapa senang nya aku

Menunggu hari yang

Sangat bahagia di

Dalam hidup ku

Putri♡

Author pov

Tak terasa empat tahun telah berlalu dan tiga hari lagi ulang tahun Putri yang ke 17 tahun.

Betapa bahagia nya Putri menunggu hari minggu yang mana menjadi hari ulang tahunnya. Raut wajah bahagia Putri jelas tergambar dalam senyuman Putri yang manis.

Kini Putri telah mulai memasuki tahapan dewasa. Raut wajah cantik nya mulai terlihat.

Yang Jelas pastinya banyak laki-laki yang mendekati Putri tak terkecuali dengan 3 MOST WANTED di tempat ia bersekolah.

Wajah nya yang imut, badan putih, hidung yang sedikit mancung dan matanya yang indah, dan tidak lupa pula badan nya yang mungil yang pasti semua itu natural no oplas.

Jikalau pun ia melakukan oplas Putri tak memiliki banyak uang, sedang kan untuk makan saja Putri tidak cukup.

Dan Putri juga memiliki sahabat yaitu Cintisa Reseta gadis cantik dan dari keluarga yang kaya raya. berbeda dengan putri yang hanya anak guru honorer.

♡♡♡

Sekolah

PUTRI POV

Aku bergegas pergi ke sekolah agar aku tidak terlambat dan sesekali ku lirik jam yang melingkar di tangan ku dan waktu pun menunjukan jam 7:15 wib.

Gimana nih pasti aku kena hukum lagi bisa bisa aku masuk ruang Bk, oh tidak ya tuhan semoga ada keajaiban dari mu.

Tiba tiba saja angkutan umum yang aku tumpangi berhenti, " loh pak kok berhenti, " ucap salah satu penumpang.

Tiba tiba pak supir keluar dari angkutan dan men cek ban angkutan, "haduh maaf nih sepertinya ban nya bocor," ucap supir angkot.

Deg

Seketika jantung ku berdegup membuat ku semakin ketakutan, "huh bagaimana ini," keluh ku sambil membayarkan uang setengah perjalanan.

Aku pun mencari-cari angkutan umum yang searah dengan sekolah ku namun nihil satu pun tidak ada yang lewat hingga membuat ku harus menghembuskan napas kecewa.

Kemudian aku memutuskan untuk berjalan kaki sambil berlari menuju sekolah.

♡♡♡

Sesaat nya sampai di sekolah ternyata pagar telah digembok oleh satpam tentu saja aku melirik ke jam tangan ku dan betapa terkejut nya aku waktu telah menunjukan pukul 8:10.

"Ya Tuhan semoga ada keajaiban dari mu."

Aku hanya pasrah kepada Tuhan namun tiba-tiba saja ada yang menepuk belakang ku sontak aku pun terkejut.

Dan betapa tambah terkejut nya aku ternyata orang yang berada di depan ku ialah RAFIN TEAHO salah satu dari 3 Most Wanted dan anak terkaya di sekolah kami.

Lamunan ku disadarkan dengan petikan jari nya, "kenapa lo melamun? seharusnya lo itu memikirkan bagaimana caranya untuk masuk," ucap Rafin terlihat kesal.

"Maaf, tapi gimana cara masuknya kan pagar sudah terkunci dan lagi pula di sana ada satpam," aku sambil menunjuk ke arah satpam yang sedang menikmati kopi nya.

"Ayo ikut gue," Rafin menarik tangan ku dan menyuruh mengikutinya.

"Hah kemana," aku sambil berusaha mengikutinya dengan jalan terburu buru.

"Tidak usah bawel gue tahu caranya untuk masuk ke dalam dan ikuti saja," aku hanya bisa mengikutinya dengan mengekor dari belakang.

♡♡♡

Author pov

Putri heran kenapa ia dibawa ke belakang sekolah dan tentunya sekolah telah dilapisi dengan tembok berwarna putih.

"Raf kenapa kita ke sini? banyak nyamuk tau," keluh Putri sambil menaboki nyamuk yang menghinggap di tangannya.

"Cepat naik ke pundak gue," Rafin sambil berjongkok dan menyuruh Putri menaiki pundaknya.

"Maksud lo apa, lo pikir gue mau. nanti bisa-bisa entar lo ngintip," tolak Putri dengan nada yang keras.

"Hey gue nggak akan mengintip lo kali, cepat naik sebelum orang melihat kita di sini dan lo mau di hukum??"

"Yah jelas nggak lah, gue akan naik ke pundak lo asal kan lo pejamin mata."

"Terserah yang penting cepat naik jangan berdiam saja."

"Bagaimana dengan lo nanti nya." Putri merasakan cemas terhadap Rafin, perasaan yang sangat berlebih membuatnya ragu dengan solusi yang diberikan Rafin.

"Hey lo khawatirkan gue? Jangan-jangan lu suka lagi sama gue." Rafin tersenyum jahil ke arah putri dan sambil menggoda Putri.

"Apa maksud lo, gue nggak pernah suka sama lo, berbicara dengan elu aja baru kali ini," ucap putri sambil memasang muka kesal ke arah Rafin.

"Makanya cepat naik kalau tidak mau aku gombalin."

Putri pun menaiki pundak Rafin secara perlahan dan hati-hati dan meloncat ke dalam tembok sekolah.

Putri langsung berlari ke kelas nya tanpa memikirkan bagaimana cara nya Rafin masuk ke dalam sekolah.

"Dasar tu anak gak ada terima kasih nya lalu." Rafin sambil mendengus kesal terhadap Putri dan ia pun lupa untuk menanyakan nama Putri.

Cantik juga tu anak.

Batin Rafin

♡♡♡

Bel istirahat pun mulai berdering.

Tring..

Tring..

Tring..

"Put ke kantin yuk gue lapar nih gue dari kemaren nggak makan."

"Kalau gitu lo yang traktir, lo tau kan sendiri gue gak punya uang," ucap nya pada Cintisa teman terbaik Putri selain Ardi.

"Iya-iya gue yang bayar." Mereka berdua pun pergi ke kantin yang ada di sekolah.

♡♡♡

Putri mulai memesan makanan ke ibu kantin sedangkan Cintisa menunggu di meja makan.

"Nak ini pesanan nya," seru ibu kantin dan sambil menyerah kan makanannya kepada Putri.

"Terima kasih Buk, dan ini uang nya." Dan memberi kan uang yang berada di tangan nya kepada ibu kantin.

Putri pun membawa pesanan tersebut menuju meja yang ditunggu Cintisa.

Entah mengapa Putri yang tidak memperhatikan jalan dan di depan nya tiba-tiba tak sengaja menabrak seseorang.

Brukk

"Auuuuu." Di tengah jalan Putri menabrak seseorang dan terjatuh ke lantai sedangkan untuk makanan jangan ditanya lagi sudah jelas berantakan di lantai dan mengotori baju orang yang ia tabrak.

Dan betapa terkejut nya ketika ia mendongak ke atas untuk melihat siapa yang ia tabrak. dan mata Putri melotot.

"Lo!!!" Secara bersamaan.

¤¤¤¤¤

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!