Hallo semua, Selamat datang di cerita pertamaku.
Maaf masih banyak typo.
Happy reading 😊
1 Tahun berlalu
Bandara Soekarno Hatta
“ Hufft… akhirnya balik kesini lagi,” ucap gadis yang baru saja turun dari pesawat. Gadis itu Manda
Alisia. Gadis cantik bertubuh mungil anak dari Regavin Willy dan Lisa Yunita. Manda memiliki wajah yang cantik dengan mata bulat dan pipi gembulnya, serta rambut panjang sepunggungnya.
Saat akan kenaikan kelas 9, ia pindah dikarenakan sang nenek yang ada di Australia sakit karena merindukannya. Maklum karena Manda adalah cucu perempuan satu-satunya di keluarganya. Manda akhirnya menetap dan bersekolah di sana selama satu tahun. Dan sekarang Manda sudah lulus sekolah menengah pertama, ia kembali lagi ke Indonesia dan melanjutkan SMA.
“ Ayah sama bunda mana sih katanya mau jemput,” ucap Manda sambil mengedarkan pandangan nya guna
mencari keberadaan orang tuanya. Tak lama kemudian netranya menangkap keberadaan orang tuanya yang sedang berjalan kearahnya.
“ Sayang bunda kangen banget sama kamu,” ucap Lisa memeluk erat anak gadisnya.
“ Manda juga kangen banget sama bunda,” ucap Manda membalas pelukan bundanya tak kalah erat.
“ Jadi gak kangen sama ayah nih cuma kangen sama bunda aja,” ucap Rega.
Mendengar ucapan ayahnya Manda melepas pelukannya pada bundanya dan beralih memeluk ayahnya.
“ Manda kangen sama ayah juga,”ucap Manda. Setelah puas melepas rindu mereka keluar dari Bandara dan
pulang kerumah.
Sesampainya di rumah.
“ Yah, Manda kapan masuk sekolahnya?,” tanya Manda pada ayahnya.
“Sabar sayang. Kamu besok masuk sekolahnya sekarang kamu istirahat dulu. Dan soal perlengkapan sudah ayah siapkan,” jawab Rega.
“ Yeay… makasih ayah,” ucap Manda memeluk ayahnya.
“ Ayo sekarang kamu ke kamar tidur istirahat,” ucap Lisa.
“ Oke siap,” ucap Manda berlalu menaiki tangga menuju kamarnya.
Malam hari.
Manda berjalan menuruni tangga menuju meja makan dengan memakai piyama panjang bergambar Doraemon.
Sesampainya dimeja makan ia hanya melihat bundanya yang sedang menyiapkan makanan.
" Eh sayang. ayo sini makan dulu," ucap Lisa saat melihat anak gadisnya.
" Ayah mana Bun kok gak ikut makan?," tanya Manda yang sudah duduk di kursinya.
" Ayah masih diruang kerjanya. Jadi kamu makan dulu ya," ujar Bunda lembut.
Manda pun menganggukan kepalanya dan mulai memakan makanannya. Selesai makan Manda berpamitan pada
bundanya untuk pergi ke kamar.
***
“ Dra, ayo turun makan malam dulu,” teriak seorang wanita paruh baya.
Tak lama setelah itu turun seorang laki-laki yang memakai celana pendek selutut dan kaos hitam polos. Berjalan dengan langkah lebarnya menuju meja makan.
Dia adalah Andra Wardana. Laki-laki tampan yang dingin dan kejam. Ia adalah anak tunggal dari pasangan Yoga Fernando dan Desi Rosalina. Di sekolah Andra diidolakan oleh para gadis karena parasnya yang tampan. Namun para gadis itu tak berani mendekati Andra karena berani mengusik nyawa taruhannya. Ia tak akan segan-segan untuk menghancurkan, menyiksa, bahkan membunuh orang yang berani mengusiknya.
Andra memiliki tiga orang sahabat yang menemaninya disaat susah maupun senang. Yang pertama bernama
Bara Alindo, yang kedua bernama Derry Adrian, dan yang ketiga bernama Reno Sanjaya. Ketiganya sudah berteman dengan Andra sejak kecil bahkan orang tua mereka juga dekat.
Jangan lupa vote,coment,and follow ya 👍
Terima Kasih🙏
See you next bab….
Happy reading 😊
Dipagi hari yang cerah.
Terlihat Manda berjalan menuruni tangga untuk menuju meja makan dengan riang. Setelah sampai dimeja makan sudah terdapat Ayah dan Bundanya disana.
“ Pagi Ayah, pagi Bunda,” sapa Manda mengecup pipi orang tuanya.
“ Pagi juga sayang,” balas Rega dan Lisa bersamaan.
“ Mau sarapan apa sayang?,” tanya Lisa pada putrinya.
“ Roti sama susu aja Bun,” jawab Manda.
Sarapa pun dimulai dengan tenang.
“ Bunda, Manda berangkat sekolah ya,” pamit Manda mencium punggung tangan bundanya
“ Iya, kamu hati-hati ya sayang,” ucap Lisa.
“ Aku berangkat ya,” pamit Rega mencium kening istrinya.
“ Iya hati-hati mas,”ucap Lisa mencium punggung tangan sang suami.
SMA Pertiwi.
Setelah 15 menit perjalanan akhirnya Manda tiba di sekolah barunya.
“ Ayah, Manda masuk dulu ya,”ucap Manda sambil mencium punggung tangan ayahnya.
“Iya nanti pulang sekolah dijemput supir ya.”
“Iya Ayah,” ucap Manda setelah itu ia turun dari mobil.
“ Woaahhh… sekolahnya besar banget,” ujar Manda takjub dengan sekolah barunya yang luas dan besar.
Kemudian ia pun masuk berjalan melewati koridor untuk mencari ruang kepala sekolah.
“ Permisi kak. Mau tanya,” ucap Manda pada salah satu siswi yang kebetulan sedang lewat.
“ Iya mau tanya apa?,” tanya siswi itu ramah.
“ Ruang kepala sekolahnya dimana ya kak?.”
“ Oh kamu murid baru ya. Ayo!,” ucap siswi itu berjalan lebih dulu diikuti Manda di belakangnya.
“ Terima kasih kak,” ucap Manda stelah sampai di depan ruang kepala sekolah.
“ Iya sama-sama,” ucap siswi itu sebelum berlalu pergi.
Tok tok tok
“Masuk,” ucap suara dari dalam.
“ Permisi pak.”
“ Saya murid baru disini pak,” Tanya Manda sopan.
“ Oh kamu murid baru sebentar ya,”ucap kepala sekolah. Tak lama kemudian wanita paruh baya memasuki ruangan.
“ Permisi pak. Bapak memenggil saya?."
“ Iya, Bu Ani ini ada murid baru. Tolong antarkan ke kelas 10 Mipa 2,” jelas kepala sekolah.
Setelah pamit Bu Ani dan Manda keluar dari ruang kepala sekolah dan berjalan menuju kelas 10 Mipa 2.
Sesampainya disana Manda memperkenalkan dirinya dan pelajaran pun dimulai.
***
Disaat semua siswa dan siswi SMA Pertiwi mengikuti pelajaran dikelas, lain halnya dengan empat laki-laki yang tengah asyik nongkrong di rooftop ini. Empat laki-laki itu tak lain adalah Andra dkk. Mereka membolos karena terlalu malas untuk belajar toh mereka gak belajar pun sudah pintar. Begitulah kata Bara.
“ Eh gue denger-denger ada murid baru dikelas 10,” ucap Derry.
“ Cewek apa cowok?,” tanya Bara kepo. Sedangkan Reno hanya menyimak sementara Andra tak peduli dia asik menghisap rokoknya. Menurutnya pembicaraan itu tak begitu penting.
“ Cewek. Emang kenapa?,”tanya Derry.
“ Yah gue gebet lah.Siapa tau jodoh.”
“ Yehh upil badak cewek mulu dipikiran lo,” ucap Derry melempar Bara dengan kacang.
“ Ngaca dong, lo juga cewek mulu gebetan lo lebih banyak. Ngatain gue lo,” protes Bara tak terima. Reno hanya
bisa menggelengkan kepalanya heran dengan dua sahabatnya itu. Keduanya sama-sama playboy, tapi gak sadar diri malah saling mengatai.
“ Brisik,”ujar Andra dingin. Ia sudah jengah mendengar perdebatan tak bermutu keduanya. Niatnya bolos untuk mencari ketenangan hilang sudah. Bara dan Derry langsung menutup rapat mulutnya. Sedangkan Reno melihat keduanya langsung kincep hanya tertawa kecil.
Tanpa berkata apa pun Andra mematikan rokoknya dan berlalu pergi dari sana. Otomatis mereka bertiga
mengikutinya. Mereka berjalan menuju kantin.
Jangan lupa vote, coment, and follow ya 👍🙏
Terima Kasih.
See you next bab...
Happy Reading 😊
Waktu istirahat telah tiba terlihat siswa dan siswi berhamburan keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Kini Manda bersama teman barunya sudah berada dikantin memakan makanan yang sudah mereka pesan.
Anissa Salwa, gadis cantik berlesung pipi mempunyai rambut panjang sebahu. Sifat Nissa yang mudah bergaul membuat Manda nyaman berteman dengannya.
Suasana kantin yang semula tidak terlalu ramai, mendadak ramai penuh dengan pekikan heboh para siswi saat kedatangan sang pentolan SMA Pertiwi, Andra dkk.
“ Andra ganteng banget sih.”
“ Aku padamu mas.”
“Jodoh gue lewat.”
“ Babang Reno.”
“ Derry pacaran yok.”
“ Bara nikah yok.”
Begitulah kira-kira ocehan para siswi yang ada dikantin itu.
“ Nis, mereka siapa?,”tanya Manda.
“ Mereka itu kakak kelas kita Man, kelas 12. Pentolan sekolah. Mereka ganteng banget kan Man. Yang ada tindik ditelinganya itu Kak Andra dia itu ketuanya. Disamping kak Andra itu Kak Bara terus di depan Kak Bara itu kak Reno disamping Kak Reno itu Kak Derry,” jelas Nissa memandang penuh binar ke arah empat cowok itu.
“ Iya ganteng sih tapi nyeremin,” gumam Manda pelan. Matanya sedikit melirik ke arah empat cowok itu sekilas lalu kembali fokus pada makanannya.
***
Di sisi lain kantin.
Andra, Reno, Bara, dan Derry berjalan menuju meja kantin yang paling pojok. Para siswi yang ada dikantin seketika heboh memuji ketampanan mereka berempat. Andra dan Reno hanya memasang wajah datar andalannya, sedangkan Bara dan Derry sibuk tebar pesona membuat para siswi itu terpekik histeris.
“ Loh pesen apa Dra?,”tanya Bara.
“ Biasa,”jawab Andra singkat.
“ Kalo lo Ren?,”tanya Bara pada Reno.
“ Samain,”jawab Reno. Bara bangkit dari duduknya Derry yang melihat itu langsung saja melayangkan protes.
“ Bar kok lo gak nanya ke gue. Jahat banget lo gue gak dianggep,”protes Derry tak terima.
“ Yeh dodol lo ikut gue. Mana bisa gue sendiri bawa pesanan lo pada,”ucap Bara geram.
Kemudian ia menarik tangan Derry untuk memesan makanan. Tak lama kemudian makanan datang mereka
makan dengan tenang.
Saat keempat cowok itu tengah menikmati makanannya. Tiba-tiba datang seorang gadis dengan seragam yang
ketat dan make up yang tebal diikuti dua gadis dibelakangnya. Ketiga gadis itu adalah Amelia Risti berserta dua anteknya Reni dan Silvi.
Amel menyukai Andra sejak kelas 10 hingga sekarang. Meskipun tak pernah dihiraukan dan sering mendapat penolakan yang kasar ia tak pernah menyerah mendekati Andra. Dari sekian banyak cewek yang menyukai Andra hanya Amel satu-satunya yang berani mendekati Andra.
“ Dra boleh ya aku sama temen aku gabung disini,”ucap Amel dengan suara yang sengaja dilembutkan.
Derry dan Bara yang mendengarnya berlagak mau muntah, sedangkan Reno hanya memutar bola matanya
malas. Meskipun Bara dan Derry playboy tetapi mereka juga pilih-pilih.
“ Pergi!!,”usir Andra dingin, ia terlalu malas meladeninya.
“ Boleh ya Dra mejanya penuh semua,” ucap Amel masih tak menyerah.
Brakk….pyarrr.
Andra yang tersulut emosi langsung bangkit dan melempar piring makanannya, membuat suasana kantin
seketika menjadi hening. Andra berjalan mendekati Amel, Reno yang menyadari tanda bahaya mengkode Bara yang berada di samping Andra untuk menghentikannya.
“ Udah Dra,” ucap Bara menahan bahu Andra.
“ Lepas!!,”ucap Andra datar. Mau tak mau Bara menjauhkan tangannya dari bahu Andra.
Andra berdiri di hadapan Amel matanya menyorot tajam. Kemudian tangannya menarik kerah seragam Amel
sehingga Amel sedikit berjinjit seketika semua yang ada di kantin menahan napas.
“ Lo udah gue peringatin, tapi lo tetep ngeyel. Gue udah muak!!. Lo berani usik gue, siap-siap hidup lo akan segera berakhir,” tekan Andra lalu menghempaskan Amel hingga gadis itu terjatuh. Setelah itu Andra berlalu keluar kantin. Reno, Bara, dan Derry menyusul setelah membayar ganti rugi piring yang pecah tadi.
Rena dan Silvi segera membantu Amel berdiri kemudian mereka pergi meninggalkan kantin.
Manda dan Nissa yang menyaksikan secara langsung bergidik ngeri. Keduanya bertekad tidak akan mencari masalah dengan Andra dkk.
" Serem banget. Jangan sampai aku berurusan sama kakak kelas itu," batin Manda.
Jangan lupa vote coment and follow 🙏👍
Terima Kasih.
See you next bab...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!