NovelToon NovelToon

Wanita Yang Tak Pernah Di Anggap

BAB 1.MASALAH PAGI

selepas sholat subuh seperti biasa aku mulai masuk dapur untuk membuat sarapan,selesai membuat sarapan aku harus siapkan keperluan anak untuk sekolah dan tidak lupa membangunkan suami untuk siap-siap bekerja.

"aura sayang bangun yuuk nak? Hari ini kamu di antar papa kesekolah gak apa-apa ya nak?" ucap Tiya sambil mencium pipi anak nya.

"hmmm baik mah , tapi boleh nanti aku beli ice cream mah?" ujar aura sambil melangkah kekamar mandi

" baik sayang tapi gak boleh lebih dari satu ya?"

Mandi yang bersih ya sayang dan mama tunggu di meja makan!!"teriak tiya sambil berjalan menuju kamarnya. Karna pasti suami nya belum bangun.

"mas bangun sudah siang?" sambil menepuk2 pipi suami nya pelan-pelan tiya membangunkan Andi suami nya.

"iya sebentar lagi. Bawel banget sih!"sarkas andi

"maaf kamu gak kerja nanti kesiangan dan aku minta tolong pagi ini kamu yang antar aura kesekolah ya?" karna aku ada rapat pagi ini mas?" ujar tiya sambil menyiapkan pakaian kerja suami nya.

Setelah menyiapkan pakaian suami nya, Tiya pun bersiap-siap untuk berangkat kerja. Tapi sebelum berangkat Tiya menunggu suami dan anak nya dulu untuk sarapan pagi bersama.

Sedang menyiapkan peralatan makan tiba-tiba adik ipar dan ibu mertua nya datang,seperti biasa Tiya selalu menyapa nya dengan hangat.

"Assalammualaikum mah? Tumben pagi-pagi datang?"

Kita sarapan bareng ya mah?" sapa Tiya

"mamah butuh uang tiya untuk biaya sekolah riki?"

Kamu adakan 2juta? Sama sekalian barang -barang di rumah sudah habis?"

"maaf mah kemarinkan baru saja tiya kasih 3juta?

Kalau hari ini tiya belum ada mah karna sisa gaji sudah tiya kasih ke mamah semua!" ujar tiya sambil mengambilkan nasi goreng untuk suami dan anak nya.

"mamah harus pinjam kemana tiya? Apa kamu bisa pinjamkan cincin dulu untuk di jual?" ucap mamah narsih mertua tiya.

"kasihkan aja uang yang ada,jadi istri jangan perhitungan itu juga mamah kamu?"ucap suami nya sambil makan tanpa menoleh ke arah tiya.

"tapi aku benar-benar gak ada uang lagi mas?"

Bukan kan gaji kamu setiap bulan kamu kasih ke mamah?" sambil menatap suaminya

"Uhuuks uhuuks "tiba-tiba andi tersedak karna gak seperti biasa nya istri nya akan bertanya soal gaji

"ini andi minum kalo makan ya pelan-pelan dong?"

"kamu juga tiya sudah tau suami kamu sedang makan?" ucap mamah narsih sambil kembali duduk untuk ikut sarapan bareng

"maaf ya mas?"

"maaf ya mah?"

Tiya pun berdiri untuk segera membereskan sisa sarapan

Tiya pun bergegas untuk berangkat kerja

"mas aku pamit ya?" tiya mencium tangan suami nya dg takzim

"mah aku pamit ya?"nanti akan tiya usahakan uang nya mah

Tidak lupa dia mencium tangan mertua

"aura jangan nakal ya di sekolah?"

"oke mah hati-hati?" jawab aura

Semoga pagi ini pekerjaan ku bisa lancar tanpa ada kendala apa pun" gumam tiya

ughhh lagi - lagi aku harus pakai uang tabungan ku lagi, gak mungkin aku pinjam teman" Tiya di jalan sambil berpikir kenapa selalu yang di ributkan uang dan uang , seperti nya berapa pun gak akan pernah cukup dan selalu saja ada yang kurang.

BAB 2. CURIGA

Pulang dari kantor Tiya terasa lelah otak nya tapi dia coba bersabar karna semua demi anak dan keluarga

Baru sampai depan rumah tiya sudah di sambut kakak pertama nya Eva nama nya.

"baru pulang? Bisa gak kakak minta uang,keponakan kamu virly belum bayar spp, suami kakak belum kirim uang lagi

Tolong ya? Pasti kakak ganti?" ujar eva sambil terus mengekori Tiya sampai dapur.

"hmmm Tiya hanya menarik napas panjang sambil meneguk air putih.

Satu masalah selesai datang lagi masalah uang lagi gumam tiya

"aduh kak bisa minta tolong ke icha atau kak imran dulu gak? Aku beneran lagi bener - bener pusing kak?"

"takut banget gak kakak bayar, nanti tinggal hitung aja semua nya berapa total hutang kakak?" geram eva

Bukan gitu kak..kan aku gak pernah perhitungan kalau untuk keponakan, hanya kali ini aja kak? Tolong lah

Sambil mengatup tangan di dada tiya meminta kakak nya agar paham dulu,krn tiya mulai cape selalu uang dan uang

"jual apa aja dulu buat bantu keponakan kamu? Ya udah kakak pulang tolong di bantu atau bila perlu kamu datang kesekolah virly

ketemuin kepsek minta kebijakan. Soal nya kakak menghadap kesekolah udah gak bisa..sambil berjalan keluar tanpa pamit eva langsung jalan keluar rumah.

Tiya hanya bisa diam dan mengusap dada. Selalu maksa dan mereka pikir uang aku banyak boleh metik dari pohon, selalu minta uang harus ada. Belum masuk kamar tidak berapa lama ibu mertua tiya datang.

Tiya langsung ambil uang didalam tas dan langsung diberikan ke ibu mertua nya

"maaf mah ini boleh pinjam dan gak bisa lama-lama karna ini uang teman yg mau melahirkan" ucap tiya, dalam hati Tiya Yaa Allah maaf karna hamba terpaksa berbohong.

"nanti tinggal kamu minta ke andi saja bilang potong jatah bulanan mamah" ucap bu narsih

Sambil berjalan untuk pulang.

Malam pun makin beranjak tapi sudah beberapa bulan ini mas andi selalu pulang di atas jam 10 malam. Dengan alasan main badminton atau lembur kerja.

" baru pulang mas? Sudah makan?" biar aku siapkan.

Sapa tiya ke suami nya

"gak usah aku cape pengen langsung tidur!" sambil berganti pakaian suami nya hanya melirik saja

Tiya hanya diam saja walau sakit tapi ya sudah mungkin cape.

Ketika suami nya sudah terlelap tiba-tiba tiya terbangun karna haus,dia lirik suami nya masih tertidur pulas

Tapi hp suami nya terus menyala karna pakai mode silent

Karna penasaran tiya melihat hp suami nya

Deg jantung tiya hampir gak percaya

Kang pompa : sayang kamu sudah tidur ya?angkat tlp nya aku mau kamu malam ini. Tolong jangan marah

Kang pompa di layar hp tapi manggil sayang? Owh dalam hati tiya ini gak bisa di biarkan, pikir mas andi aku wanita bodoh!!

Liat aja mas akan aku selidiki" sambil melirik suami nya yg tidur pulas. Tiya kembali menaruh hape di atas nakas.

Ya Allah apa lagi ini, pantas suami nya selalu marah gak jelas dan setiap hari ada aja kegiatan pulang malam

Sampai gak ada waktu padahal mas andi gak ada kasih uang belanja atau keperluan aura atau dapur.

BAB 3. MENCOBA BERSABAR

pagi kembali menyapa, cerah tapi gak secerah hati Tiya

Ada perasaan takut kalau memang benar-benar suami nya mendua.

Mas dari semalam hape kamu terus menyala,seperti nya cukup penting? " tanya tiya sambil memperhatikan muka suami nya.

"ohh hanya tukang pompa,gak begitu penting?" ucap nya datar sambil cepat-cepat menghabis kan sarapan. Seperti menghindari pertanyaan tiya.

Andi pun pergi begitu saja tanpa menoleh ke istri dan anak nya.

Tiya hanya menghela nafas panjang, mau sampai kapan suami nya bersikap dingin tanpa ada alasan pasti nya.

Seperti nya aku harus bisa terima atau aku cari tau kenapa mas andi seperti ini"gumam tiya tanpa di dengar oleh anak nya.

Jam makan siang Tiya sempat kan untuk datang kekantor suami nya hanya ingin tau dan pura-pura mau mengajak makan siang. Tapi sampai di kantor suami nya tiya hanya menelan pil pahit karna suami nya sudah keluar dari jam 11

Dengan alasan anak nya sedang sakit dan harus ke dokter.

Tiya pun pergi dan langsung menuju metropole karna biasa nya suami nya suka makan ayam bakar di sana, hanya coba-coba siapa tau ketemu dan berhubung perut tiya sudah minta di isi juga.

Sesampai tempat makan ayam bakar. Tiya langsung pesan makan dan makan dengan lahap nya, urusan suami nya biarlah karna sakit hati juga butuh makan pikir nya.

Benar sekali selesai makan Tiya melihat suami nya sedang keluar dari cinemax dengan wanita yg Tiya kenal dengan baik.

jantung tiya berasa mau lepas tapi dia bersikap tenang.

"Jadi mas andi selingkuh dengan yg mengaku sahabat baik nya, gak sangka Eli tega di belakang ku" tiya terus perhatikan pasangan itu sampai pada akhir nya mereka menghilang dari pandangan tiya.

cukup untuk siang ini krna tiya harus balik ke kantor, tunggu selesai kerjaan setelah pulang kantor tiya akan coba memantau lagi.

Yang akan di tuju adalah rumah orang tua Eli.

Sore pun berlalu gak terasa sudah jam 5 waktu nya pulang kerja.

"tiya Lo mau ikut kita-kita gak? Kek biasa kita ngopi cantik dulu. Udah lama nih kita gak nongki?" ajak yuri sahabat tiya..

"Lain kali aja ya yur?" gue ada urusan mendadak nih.. Next ya pasti gue akan ikut kalian"jawab tiya

Urusan apa sih?" boleh gue temanin? Ucap yuri sambil merangkul bahu tiya

" nanti gue cerita tapi gak sekarang.. Ya udah gue duluan ya?

Have fun ya?" sambil berjalan terburu-buru karna tiya tau yuri akan selalu cari tau kalo tidak cepat-cepat pergi.

Sesampai didepan rumah orang tua eli benar ada motor mas andi di sana. Sempat ragu tapi aku harus benar-benar yakin dan cari tau untuk masa depan keluarga aku"

Yaa Allah kuatkan hamba Mu ini" dalam hati tiya dia sudah bisa terima apa pun yang akan terjadi.

"Assalammualaikum ?" ucap tiya

"waalaikum salam?" jawab ibu nya eli. Kaget itu yang di lihat dari wajah ibu nya eli.

"apa kabar bu? Maaf tadi tiya habis dari jenguk teman kantor jadi mampir kesini,karna sudah lama gak bertemu eli dan ibu?" dusta tiya

"baik nak, silahkan duduk? Dengan gugup tiya di persilahkan duduk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!