NovelToon NovelToon

Bahagiaku Setelah Berpisah

"HARI PERNIKAHAN"

hari ini adalah hari pernikahanku. dengan seorang lelaki yang di pilihkan untukku.

seorang lelaki.yang nampak baik Sholeh, dan taat beribadah. ia pun nampak menghormati orang tua.

saat ini usiaku genap 17 tahun.aku memang menikah di usia yang belia. karna kedua orang tuaku menjodohkan ku.karna aku tak lekas bisa melupakan kekasihku yang telah meninggal. janji yang pernah kita ukir. Hancur smua karna sebuah kematian.

hingga akhirnya membuat ku benar benar terpuruk. semenjak kejadian itu. aku tak tertarik untuk keluar rumah. bahkan sekedar untuk menemui teman teman ku.

karna sikap ku yang berubah selama satu tahun ini. akhirnya membuat kedua orang tua ku. memutuskan untuk menjodohkan ku dengan lelaki pilihan mereka.

dia besar di pulau sebrang. namun kedua orang tuanya adalah asli kampung sini.

keluarga mereka di kenal sangat baik dan ramah. dan semenjak kedatangan mereka kembali ke kampung sini. tak pernah sekalipun dia tak pergi ke mushola untuk beribadah. hingga membuat kedua orang tuaku merasa yakin, bahwa dia adalah lelaki yang sangat baik.

namaku adalah TARI' aku di besarkan dari keluarga yang sederhana. aku memiliki 2 adik. dan aku di jodohkan tanpa perantara.

suamiku bernama Adit. dia terlahir 6 bersaudara. kebiasaan dia pergi ke mushola untuk beribadah dan mengaji. membuat kedua orang tuaku luluh dan mengambil keputusan besar atas hidup ku.

tepat hari ini. pernikahan ku di gelar.

tenda tenda sudah menghiasi halaman rumah. kursi kursi nampak sudah tersusun rapih.

dan beberapa hiasan bunga yang menambah indahnya rumahku saat ini.

nampak janur kuning di pasangkan di depan tenda rumah ku.

aku tak bisa berbuat apa apa. ingin rasanya aku berontak. namun tak mampu ku melihat kedua orang tuaku bersedih. cukup selama ini mereka bersedih karna keterpurukan ku kehilangan sosok Roni dalam hidupku.

biarlah saat ini ku ikuti kehendak mereka.

seluruh sanak saudara sudah memenuhi rumahku. sejak seminggu sebelum acara di mulai.

dan beberapa tetangga yang nampak ikut larut dalam acara.

bunga melati yang sudah terpasang di atas kepala ku. dan gaun pengantin yang sudah terpasang rapih.

nampak kedua orang tua ku sangat bahagia atas pernikahan ini.

saat di mana rombongan mempelai lelaki hendak tiba, dan aku di haruskan untuk menyambut kedatangan mereka.

dengan di temani saudara Perempuanku. yang tengah membawa payung dan di iringi oleh keluargaku. kami pun menyambut kedatangan mereka.

berpapasan dengan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suamiku. tak luluh membuatku ingin menatap nya.

pandangan ku hanya tertunduk kebawah.

berharap semua ini hanya mimpi belaka.

setelah acara penyambutan besan. tibalah acara yang sangat sakral. yaitu acara ijab qobul.

kami melangsungkan acara ijab qobul di rumah ku.

penghulu menjelaskan rukun rukun pernikahan. namun aku enggan mendengarnya.

setelah beberapa saat penghulu menjelaskan kewajiban suami dan istri. tibalah saat dimana aku harus meminta di nikahkan.

berjabat tangan dengan lelaki yang sedari kecil membesarkan ku. tangan yang kokoh,kuat dan keriput. yang tak pernah sekalipun mengeluh atas keadaan.

selalu bangga membesarkan ku sebagai putrinya.

kali ini aku mencium tangan nya. bukan untuk pamitan bekerja atau sekolah. namun untuk meminta restu dan meminta untuk di nikahkan.

cairan bening yang mulai keluar dari selaput mata,tak mampu lagi ku bendung.

tangis ku pun tumpah. bukan karna atas rasa bahagia karna hari ini aku akan menikah.

namun karna aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku dengan mengabulkan keinginan mereka.

acara meminta restu pun banjir akan air mata.

tibalah penghulu membacakan ijab qobul

dan di ikuti oleh calon suamiku.

"saya terima nikah dan kawin nya Tari Lestari binti bapak Junaedi dengan mas kawin kalung mas dan seperangkat alat sholat di bayar tunai"

"sahhh......

suara serentak dari tamu dan kerabat. yang memecahkan keheningan seusai pembacaan ijab qobul.

dan telah sah pula aku menjadi istri seseorang. setelah membaca doa syukur

penghulu pun berpamitan. dan aku di minta untuk melaksanakan acara adat lainnya.

di mulai dari membersihkan kaki suami. yang sehabis menginjak sebuah telur. dimana aku tak tahu makna dari adat tersebut.

dan acara berebut seekor ayam bakakak..

acara demi acara ku lakukan dengan berusaha tenang.

ingin rasanya aku menangis dan meninggalkan semua.namun aku tak bisa se egois itu! meninggalkan kedua orang tuaku dengan rasa malu. itu bukalah keputusan yang baik.

setelah beberapa saat, acara adat pun selesai. dan aku di dudukan di kursi pelaminan.

meskipun saat ini lelaki yang duduk di samping ku. sudah sah menjadi suamiku. namun enggan rasanya aku menatapnya atau berbicara dengan nya.

diam adalah keputusan yang baik saat ini.

fotografer mengambil beberapa foto ku dengan suamiku. namun aku menolak untuk bersentuh langsung dengannya.

hingga acara foto foto kali ini sangat hambar.

tengah hari. di mana para tamu tengah ramai ramai nya. dan aku harus berdiri cukup lama untuk menyalami para tamu

dan tak jarang mengikuti keinginan mereka untuk berfoto.

tepat pukul 03:00 sore tamu sudah sepi. hanya meninggalkan kerabat dekat dan jauh.

setelah acara usai. aku langsung pergi ke kamar. dan meninggal kan lelaki yang saat ini menjadi suamiku.

aku duduk termenung di tepi ranjang

dan bertanya mengapa dia menerima perjodohan ini?

hingga datang lah ayahku. ia menghampiriku dan memegang tangan ku. nampak tangan nya sangat dingin oleh keringat.

itu cukup menandakan bahwa ia sangat lelah karna acara pernikahan ini.

acara yang di buat nya cukup megah untuk putrinya.

mata sayu nya menatap ku erat.

dengan tangan sedikit bergetar. ia terus memandangku. mungkin ia tahu aku sangat kesal atas pernikahan ini.

"kak,ayah tahu kamu tak sepenuhnya menerima pernikahan ini? dan mungkin kamu kecewa sama ayah, tapi percayalah semua ini demi kebaikan mu. ayah tak ingin kamu terus termenung sedih. karna kepergian Roni" _ucap ayah yang sangat bergetar menahan tangis.

"tapi yah, Tari benar benar tak menginginkan pernikahan ini, terlebih dengan lelaki yang bahkan tari Tak kenal?"

"kak, sebelum mengambil keputusan ini, ayah sudah mempertimbangkan. Adit pria yang baik, dan dari kalangan keluarga yang baik juga. ayah yakin Adit akan bisa menyayangi kakak,seperti ayah menyayangi kakak"

aku hanya diam mendengar pernyataan ayah ku.

tak bisa ku membantahnya walau dalam hati. aku sendiri Tak menerima pernikahan ini.

"ayah minta,kamu terima dia, dan hormati dia seperti kamu menghormati ayah"

ayah pun berdiri dan mencium pucuk kepala ku, sebelum ia benar benar pergi keluar.

perias pengantin pun tiba, ia datang untuk melepas semua aksesoris yang menempel dalam tubuhku.

ia mencabut satu persatu riasan ini.

sesekali aku melihatnya nampak memperhatikan ku. mungkin ia heran? mengapa di hari yang di kenal bahagia ini

aku justru termenung dan tak banyak bicara.

setelah ia selesai dengan pekerjaan nya dan pamit kepada orang tuaku.

dan lelaki yang menjadi suamiku pun menghampiriku.

ia memintaku mengemasi smua barang barang ku.

karna ia akan membawaku tinggal di rumah pemberian orang tuanya.

kesedihan yang aku rasakan benar benar hebat. tidak lah cukup bagiku untuk menikah dengan orang asing. kini aku harus pergi meninggalkan rumah orang tuaku.

di bantu oleh ibuku. ia mengambil tas besar di dalam lemari. nampak ia memperhatikan ku yang hanya diam tanpa berbicara.

dengan tangan lincahnya ia memasukan baju bajuku dan beberapa alat kosmetik ke dalam tas.

"kak, udah yaa jangan sedih lagi, ibu percaya kamu akan bahagia, dan melupakan semua masa lalu kamu"

aku tak mengiyakan ucapan ibuku. apa lagi yang harus ku kata. ibarat nasi telah menjadi bubur. tak mungkin kembali menjadi nasi.

melangkah mudur pun aku sudah tidak bisa. selain hanya terus berjalan mengikuti alur kehidupan membawaku.

aku keluar dengan membawa tas yang diselempangkan. yang berisi ponsel dan dompet ku. menemui ayah dan ibuku yang duduk bersama suamiku.

dan beberapa kerabat yang memperhatikan kami.

aku benar benar akan pergi. Tinggal bersama orang asing.

ayah dan ibuku memeluk ku erat. ku cium tangan mereka tanpa mengucap sepatah katapun.

ku hampiri kedua adik ku. memeluk dan mencium mereka erat.

beberapa sanak saudara memeluk dan mencium ku. suara mesin motor dari luar yang di hidupkan oleh suamiku.

membuat ku bergetar. apa ini benar benar keputusan terbaik untuk ku?

aku pun keluar dan menghampiri lelaki yang menjadi suamiku. ku pandangi orang tuaku. berharap mereka mencegahku untuk pergi. namun hal yang sia sia.

aku pun menaiki sepeda motor itu.

dan enggan Sekali rasanya jika aku bersentuhan dengan nya. hingga ku letakan tas ku di tengah tengah kami.

motor pun berjalan meninggalkan kediaman rumah ku. berjalan menelusuri jalan kampung. beberapa tetangga yang melihat ke arah ku. nampak ada yang melambai kan tangan tanda sebuah perpisahan.

jalanan terus di lalui sepeda motor ini. tanpa sepatah kata yang keluar dari mulut kami berdua.

"HARI PERTAMA DI RUMAH"

sepanjang perjalanan. kami tak saling berbicara. bahkan untuk saling berkenalan pun tak terlintas di benak ku.

hingga tibalah kami di satu rumah. rumah yang nampak sederhana.

dengan berdindingkan bata yang belum di tembok. rumah ini nampak tidak terurus banyak sekali rumput yang tumbuh tinggi.

aku pun turun dari motor. dan di susul oleh dia. kemudian dia membuka kunci pintu rumahnya. dan mempersilahkan ku untuk masuk.

walau kaki ini enggan untuk melangkah. namun aku harus tetap menuruti perintahnya. sesuai permintaan ayah ku.

aku pun melangkah masuk. dan nampak lantai yang sangat kotor. dan ada dua kamar tidur.

aku berdiam diri. masih berharap bahwa ini semua hanya mimpi. ia nampak memasukan tas besar milikku.

dan memasukan nya ke dalam kamar utama.

ia mempersilahkan aku untuk beristirahat di dalam kamar. aku pun masuk tanpa berbicara apapun.

nampak sudah ada kasur dan lemari pakaian yang nampak baru. mungkin baru di beli.

aku duduk di ranjang. dan memandang seisi kamar ini.

bagaimana aku akan menjalani hidup dengan orang yang bahkan baru saja aku kenal?

rasa lelah yang di rasakan raga dan jiwa ku. membuat ku ingin berbaring di atas kasur yang empuk. rasanya aku ingin melepaskan semua beban hidup ini.

aku pun berbaring. memandang atap kamar yang nampak cat dari plafon nya sudah mulai pudar. hingga aku pun tertidur pulas.

aku pun terbangun di tengah malam.

aku merogoh tas ku. dan mengambil ponsel ku. nampak jam menunjukan pukul 11.00 malam

rasa lapar yang ku rasakan. membuatku tak bisa tertidur kembali. apalagi aku belum makan seharian ini.

tadi siang memang aku sempat di tawari makan. namun aku menolak. jangan kan untuk makan. sekedar berbicara saja aku enggan.

namun saat ini. perut ku benar benar terasa lapar. aku pun melangkah ke luar kamar.

berharap jam segini ada penjual makanan yang lewat.

namun nihil. tak ada satupun tanda tanda manusia yang beraktivitas di jam segini.

dengan tangan yang memegang perut. aku pun masuk kembali ke dalam kamar.

dan nampak. Adit tengah terduduk.

ia memandangiku. aku pun dengan cepat membuang muka. dan berjalan cepat ke kasurku.

aku menyibukkan diri dengan memainkan ponsel ku. dan ia tetap memandangku.

jangan sampai apa yang aku takutkan akan terjadi malam ini.

"kamu kenapa tar? kok pegang perut? kamu lapar?" tanya Adit dengan suara lemah lembut.

aku hanya menggelengkan kepala. padahal aku sangat lapar.

"ohh...iya kalo gak apa apa."

saat ia hendak tidur kembali. sial nya perut ku malah berbunyi.

"kkrrt"

aku sontak melebarkan mata. dan dia nampak terduduk kembali sembari memandangiku.

"hehehe..kamu lapar tar? setahu ku jam segini tidak akan ada penjual makanan yang lewat, kalo kamu mau aku akan Carikan?"

aku hanya diam, tak mengiyakan ucapan nya. walau aku lapar. tak mungkin kan aku memintanya untuk mencarikan makanan untuk ku makan.

tanpa berbicara lagi. ia pergi keluar kamar. nampak ia pergi ke arah belakang.

dan terdengar ada suara kompor di nyalakan.

entah apa yang dia perbuat di sana?

setelah beberapa lama. ia masuk dengan membawa semangkuk mie instan. dan sebotol air putih di tangan nya.

kini ia duduk di hadapan ku. aku yang merasa canggung. lantas mundur sedikit sembari terus memainkan ponsel ku.

"ini kamu makan ini dulu, buat ganjal perut. besok pagi baru aku Carikan makanan"

ia menyodorkan mangkuk mie tersebut,

namun aku tak menyambutnya.

aku masih sangat kesal. mengapa ia menerima perjodohan ini.

karna beberapa saat aku tak menyambut mie buatan nya. ia pun menaruhnya di depan ku. dan berjalan kembali untuk tidur.

rasa gengsi ku yang besar. membuatku enggan memakan masakan nya. apalagi aku sangat kesal padanya.

namun aroma bumbu mie tersebut. nampak sangat lezat.

terlebih aku sangat lapar.

aku memandang nya, dan melihat bahwa ia sudah tertidur.

ku taruh ponsel ku. dan mengambil mangkuk mie tersebut. ku hirup bau nya sangat enak.

dan dengan sangat hati hati ku sendok mie tersebut dengan sangat pelan. berharap dia tidak bangun. dan memergokiku tengah makan.

suap demi suapan mie instan ini masuk ke mulutku. kuah yang sangat enak untuk di seruput.

saat suapan terakhir. ternyata dia tengah memandangiku. aku yang gelagapan. dan kaget. karna ternyata dari tadi dia memperhatikan ku.

sambil senyum. ia menyodorkan tisu pada ku,

aku pun bergegas menaruh mangkuk mie kosong itu di atas meja kosmetik dan meminum air putih dari botol yang tadi di bawanya.

sial nya kenapa aku sampai lengah

aku pun langsung berbaring demi menghindari nya. aku berbaring membelakanginya namun sekilas aku mendengar bahwa dia tertawa.

aku melihat jam di ponsel ku menunjukan pukul 12,30 malam.

lantas aku pun membuka satu aplikasi berwarna hijau. dan berlogo telepon itu.

sudah dari pagi tak ku aktifkan WhatsApp ku,

saat ku buka ternyata banyak pesan masuk dari beberapa teman ku.

mereka mengejekku. karna ini akan menjadi malam pertamaku.

"cciieee, yang mau malam pertamaan, jangan lupa berdoa"ucap salah tau teman ku

"jangan lupa kunci pintu dan jendela"

dan beberapa pesan yang tak ku baca

apa yang mereka pikirkan? apa mereka berpikir aku akan melangsungkan malam pertama.

mereka benar benar aneh. sudah tahu bahwa aku menikah tanpa rasa cinta. dan malah tak mengenal suamiku.

masa iya aku akan berbahagia layak nya pasangan pengantin baru.

ku tutup kembali aplikasi tersebut.

dan mata mulai berat. mungkin karna perut ku sudah kenyang.

akhirnya aku pun tertidur pulas.

hingga terbangun kan oleh suara ayam jago yang berkokok. dengan mata yang berat. ku ambil ponsel ku. dan melihat jam pukul 04,00 dini hari.

aku yang malas bangun. terlebih udara dingin yang se akan menusuk.

ku tarik kembali selimut ku. dan memejamkan mata.

namun ternyata adit sudah tidak ada di kamar.

tak ku hiraukan kepergian nya. namun beberapa saat kemudian ia kembali dengan rambut yang basah.

ia kemudian pergi ke lemari. dan mengambil pakaian Koko dan sajadah.

ternyata ia akan melangsungkan sholat subuh.

ia keluar dari kamar. dan nampak suara pintu depan pun tertutup. mungkin ia akan sholat di mushola.

aku pun melanjutkan tidur ku, tanpa ku hiraukan dirinya.

hingga tak terasa. ternyata waktu sudah pagi. cahaya mentari yang masuk dari sela sela jendela kamar membangunkan tidurku.

rupanya hari sudah pagi.

aku pun duduk sejenak. dan melihat ponsel pukul 07,00 pagi.

"KEBAIKKAN ADIT"

aku bersandar di ranjang. sembari memainkan ponsel ku beberapa saat. sebelum akhirnya aku memutuskan untuk keluar kamar. udara terasa dingin pagi ini,

saat ku buka pintu kamar. nampak sekali ruang tengah sudah rapi. lantai yang bersih berbeda sekali dengan kemarin. kaca jendela pun sudah bersih. ku langkahkan kaki menuju luar. dan benar saja halaman depan yang di penuhi rumput liar. kini sudah bersih.

aku terheran siapa yang sudah membersihkan semua. hingga terdengar suara riuh di dapur. aku pun menghampiri arah suara tersebut. dan nampak Adit tengah memindahkan rak piring. kini dapur sudah sangat rapih dan bersih.

saat ku lihat sekeliling, ternyata dia menyadari keberadaan ku. dia nampak melihat dan menghampiriku.

"kamu udah bangun tar? kamu mau mandi dulu atau sarapan?"

pertanyaan yang membuat ku tak bisa berkata kata. akhirnya aku pergi masuk ke dalam kamar. dan mengambil baju ku di dalam tas.

ku putuskan untuk mandi. agar lebih segar

aku pun berjalan menuju kamar mandi.

dan Adit tengah mengelap meja kompor.

ia melihat ku. dan serentak mengambil keranjang yang di penuhi lap kotor yang menghalangi pintu kamar mandi.

aku pun masuk kamar mandi. tanpa berbicara dengan nya. ku tutup pintu kamar mandi

dan nampak sekali bahwa kamar mandi sudah sangat bersih dan rapih. tembok bagian atas kamar mandi. di hiasi wallpaper dinding dengan warna yang cerah. plafond kamar mandi pun sudah tidak usang lagi.

namun aku terperangah. tatkala melihat rak kamar mandi berisikan sabun dan shampo yang biasa ku pakai.

bagaimana mungkin Adit tahu merek sabun dan shampo ku?

ahh pasti ibu atau ayah yang memberi tahu dia.

aku pun mandi. guyuran demi guyuran air yang dingin. rasanya menembus pori pori kulitku.

setelah selesai mandi. ku buka pintu kamar mandi. dan tak ku temukan Adit di sana.

akhirnya aku pun berjalan menuju kamar. dan nampak Adit tengah berada di kamar yang satunya lagi.

ia tengah memasang wallpaper dinding berwarna toska dengan corak bunga kecil. nampak apik saat ia tengah memasang wallpaper tersebut.

karna aku tak mau ia sadar ku perhatikan. aku pun memilih masuk ke kamar. ku rapikan baju dan rambutku yang sedikit berantakan.

setelah itu. ku buka jendela kamar. agar udara masuk. ku rapikan seprei dan selimut.

seletah rapih aku memilih keluar. untuk menikmati udara luar.

walau dalam hati tak tega melihat Adit. membereskan rumah sendirian. namun aku pun enggan membantunya.

ku langkahkan kaki keluar rumah. terasa segar pagi hari ini. udara perkampungan yang terkenal jauh dari polusi.

aku memilih berjalan jalan sedikit. agar badan sedikit segar. berpapasan dengan beberapa warga. ada yang menuju ladang. ada yang membereskan rumah.

dan tibalah aku di satu warung nasi. nampak warung tersebut menjual nasi uduk dan beberapa jenis gorengan.

ada beberapa ibu ibu tengah berbelanja.

aku pun menghampiri warung tersebut.

karna rasanya aku ingin makan nasi uduk pagi ini

nasi uduk di temani gorengan pasti akan lebih enak.

aku pun mengantri karna aku yang datang paling belakangan.

beberapa ibu ibu nampak heran melihatku. mungkin merasa asing. karna aku warga baru disini.

"Neng yang baru pindah ke rumah itu ya?" nampak satu ibu bertanya sembari menunjuk rumah tempat yang ku tinggali.

"Iya Bu, baru pindah kemarin"

"oh pengantin baru yaa" ucap salah satu ibu itu.

aku pun hanya menjawab nya dengan senyuman. enggan rasanya mengiyakan ucapan ibu tersebut. terlebih aku tak menerima perjodohan ini.

"Mau beli apa neng" ucap si ibu penjual

"Mau nasi uduk nya aja Bu, sama ini gorengan bakwan dan tempe"

"oke, bentar ya neng. ibu siapin punya ibu ibu dulu" ucapnya ramah

aku pun memilih duduk di satu bangku yang di sediakan di warung tersebut.

dalam hati. enggan aku membelikan Adit makanan. namun apa kata ibu ibu disini jika aku hanya membeli satu bungkus nasi.

setelah beberapa saat menunggu. akhirnya tiba giliran ku.

"Mau berapa bungkus nasi uduk nya neng?"

"Mau dua bungkus aja Bu"

"Nasi uduk nya di campur atau nggak?"

"di campur saja Bu"

setelah selesai membungkus. aku memilih beberapa gorengan,

dan setelah membayar, aku pun pergi pulang.

sesampainya di rumah. Adit nampak sedang mengepel kamar yang tadi dia renovasi.

aku masuk dan duduk sejenak di ruang tengah rumah. Adit nampak memperhatikan ku.

aku pun membuka bingkisan nasi tadi. dan menaruh milik Adit tanpa menawarinya. aku enggan sekali berbicara dengan nya.

aku pun makan dengan lahap nya. karna memang nasi uduk adalah sarapan favoritku. terlebih menurutku ini sangat enak.

Adit nampak sudah selesai dengan pekerjaan nya. ia mengelap keringat di dahinya.

dan duduk di depan meja tv

aku yang merasa tak tega pun. memberikan nasi miliknya. ia nampak terkejut. dan menerimanya.

kami makan berjauhan.

saat tengah enak makan. aku malah tersedak sambal dari si ibu. mendengar aku ter batuk batuk. Adit dengan cepat pergi ke dapur dan membawakan ku segelas air putih.

aku pun menerimanya. dan dengan cepat meminumnya.

Adit yang memperhatikan ku. nampak lega tatkala melihatku membaik.

"Kalo makan pelan pelan,dan jangan lupa berdoa" ucapnya lembut

aku hanya diam tak menjawab ucapannya.

setelah selesai makan

aku membersihkan tangan di dapur. dan memutuskan kembali masuk ke kamar.

ku ambil ponsel ku. dan melihat laman media sosial.

dan masuk ke profil ku. ku lihat beberapa foto kebersamaan ku bersama Roni.

saat kami sekolah, saat kami bermain,

Roni memang bukan hanya mantan pacarku. namun teman masa kecilku.

kebersamaan kami sedari kecil. yang membuatku berat kehilangan dirinya.

nampak juga satu foto. dimana ia memberi ku satu kejutan saat ulang tahun ku.

dan satu boneka yang sampai saat ini tersimpan rapih di kamar ku.

berat rasanya. melupakan seseorang yang menjadi teman. sahabat dan kekasih.

melupakan orang yang sedari kecil bersama.

dan harus di gantikan dengan orang asing.

tak sadar air mata ku pun terjatuh.

sekarang aku memiliki satu kehidupan baru. di mana sekarang telah menjadi se orang istri.

walau aku menolak seribu kali pun. tetap saja tidak akan berdampak apa apa.

keputusan orang tua ku. mungkin yang terbaik.

tak ada salah nya. aku belajar menganggap Adit sebagai teman?

saat tengah sibuk dengan ponsel dan pikiran ku, tiba tiba Adit masuk.

"Kamar ini mau aku renovasi kan atau tidak? takutnya kamu tidak suka dengan cat atau posisinya"

aku hanya diam, memang aku tak suka dengan posisi kamar ini. apalagi cat dan plafond nya

"boleh," jawabku singkat,

Adit nampak tersenyum mendengar aku berbicara,

"Mau di ganti warna apa?"

"Hijau tosca"

kemudian Adit keluar, dan entah pergi kemana menggunakan motor nya.

aku yang terduduk di kasur sambil memainkan ponsel ku.

hingga beberapa saat kemudian. suara motor Adit tiba.

ia masuk dengan membawa wallpaper dinding berwarna hijau tosca. dan wallpaper plafon berhiaskan tema langit.

"Kita pakai wallpaper saja ya,lebih cepat pemasangan nya" ucapnya

"Iya" jawabku singkat

kemudian dia menggeser lemari, yang memang baru ada baju nya. dan mengelap tembok kemudian memasang wallpaper.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!