"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Ucap seorang pendeta yang berdiri di depan sepasang pengantin yang kini saling berhadapan dan saling berpegangan tangan di depan altar.
Pengantin itu ialah Cecilia dan Andika, mereka menikah setelah 5 tahun berpacaran dan sudah menjadi sangat dekat hingga akhirnya dipersatukan di dalam sebuah pemberkatan nikah.
Pernikahan itu berjalan dengan hikmat, bahagia dan semua orang tersenyum bahagia atas dipersatukannya Cecilia dan Andika yang sekarang sudah resmi menjadi sepasang suami istri.
Setelah pemberkatan di gereja maka dilaksanakanlah acara resepsi di sebuah hotel mewah yang tak jauh dari gereja tersebut, dan semuanya berjalan dengan lancar, bahkan bulan madu yang berlangsung selama 1 bulan pun berjalan dengan lancar hingga membuat Cecilia dan Andika merasakan diri mereka menjadi orang yang paling bahagia di dunia.
"Hoam!!" Cecilia menguap di dalam pesawat yang akan membawa mereka kembali ke ibukota setelah perjalanan bulan madu mereka selama satu bulan.
Cup!
Sebuah ciuman mendarat di pipinya yang diberikan oleh suaminya, "kalau mengantuk, tidurlah lebih lama lagi aku akan membangunkanmu setelah kita tiba di bandara." Ucap Andika langsung membuat Cecilia memeluk pria itu dengan erat lalu kembali tertidur.
"Ibu-ibu dan Bapak-bapak, sembari kita mulai mendarat, mohon pastikan punggung kursi dan meja Anda berada dalam posisi tegak. Pastikan juga sabuk pengaman Anda terkait dengan baik dan seluruh barang bawaan tersimpan di bawah kursi di depan Anda, atau di penyimpanan atas. Terima kasih." Ucap salah seorang pramugari yang mengumumkan pendaratan pesawat mereka.
Maka dengan segera, Andika membangunkan istrinya lalu mereka duduk dengan tegak dan akhirnya pesawat mulai mendarat.
Sedikit guncangan kecil langsung membuat Cecilia benar-benar tersadar dari tidurnya dan dia tersenyum bahagia karena akhirnya dia kembali ke ibu kota yang merupakan tempat kelahirannya.
Setelah turun dari pesawat dan mengambil koper mereka, keduanya kemudian keluar dari bandara dan menaiki sebuah taksi yang telah dipesan.
"Oya, selama ini kita belum membicarakan tempat tinggal kita, tapi daripada membeli rumah baru untuk kita berdua bagaimana kalau kita tinggal di apartemenku saja?" Ucap Cecilia memulai pembicaraan ketika mereka sudah beberapa menit di dalam taksi dan Cecilia kebingungan kemana mereka akan pergi.
Tetapi, Andika merangkul perempuan itu dan mencubit pipi Cecilia dengan lembut sambil berkata, "Kalau kita tinggal di apartemen, kau akan kerepotan sendirian mengurusi rumah dan juga mengurus suamimu, jadi sebaiknya kita tinggal di rumah orang tuaku saja. Di sana ada pembantu yang akan membantumu mengurus pekerjaan rumah dan juga aku tidak khawatir meninggalkanmu saat bekerja karena kau tidak sendirian di rumah."
Cecilia yang mendengar itu merasa tidak setuju, karena Tentu saja dia tidak ingin hari-harinya diganggu, sebab Dia adalah seorang komikus yang setiap hari membutuhkan ketenangan untuk menggambar komik.
Jadi, Cecilia langsung menatap suaminya, "Hm,, aku rasa kita tidak perlu merepotkan ibu dan adikmu, lagi pula aku sudah terbiasa tinggal sendirian dan aku juga tidak akan keberatan mengurus suamiku sendirian. Lagi pula, akan ada pembantu yang selalu datang satu minggu sekali untuk membersihkan rumah dan mengurus banyak hal yang tidak bisa kurus sendiri.
"Jadi kita tidak perlu merepotkan orang tuamu dan juga adik perempuanmu karena mereka pasti juga sibuk, Aku tidak mau membebani mereka lagi karena harus mengurusku dan suamiku." Ucap Cecilia.
@info
Terima kasih terus setia membaca novel otor, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!
Jadi, Cecilia langsung menatap suaminya, "Hm,, aku rasa kita tidak perlu merepotkan ibu dan adikmu, lagi pula aku sudah terbiasa tinggal sendirian dan aku juga tidak akan keberatan mengurus suamiku sendirian. Lagi pula, akan ada pembantu yang selalu datang satu minggu sekali untuk membersihkan rumah dan mengurus banyak hal yang tidak bisa kurus sendiri.
"Jadi kita tidak perlu merepotkan orang tuamu dan juga adik perempuanmu karena mereka pasti juga sibuk, Aku tidak mau membebani mereka lagi karena harus mengurusku dan suamiku." Ucap Cecilia.
🦠🦠🦠
Andika yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya lalu dia berkata, "mana Ada merepotkan, kita kan sudah menjadi keluarga, kau sudah menjadi putri dari ibuku dan kakak dari adikku, jadi tidak ada yang namanya merepotkan. Lagipula Kalau kita tinggal di rumahku, di sana kau jauh lebih aman karena ada yang memperhatikanmu setiap hari."
"Hm,,, aku tahu, tapi aku hanya tidak ingin merepotkan mereka. Lagi pula aku cukup senang tinggal di apartemen, aku tidak terbiasa tinggal di rumah orang lain." Ucap Cecilia yang sudah mendengar dari banyak teman-temannya bahwa jika sudah menikah maka tidak boleh tinggal bersama mertua atau kehidupan akan menjadi sangat buruk.
Dia tidak mau memberi peluang terhadap keretakan rumah tangga mereka. Jadi dia berusaha untuk menghindari adanya gangguan di dalam rumah tangga mereka.
Melihat istrinya yang bersikeras untuk tetap tinggal di apartemen, maka Andika menghela nafas dan berkata, "Kalau begitu, bagaimana kalau kita tinggal di rumahku dulu selama 1 bulan lalu nanti kalau kau merasa tidak nyaman atau hal yang lainnya Kau bisa mengatakannya padaku, lalu kita membicarakan tentang tempat tinggal kita."
Melihat suaminya yang tidak mau mengalah,maka akhirnya Cecilia menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan suaminya.
Lagi pula hanya 1 bulan.
Maka begitu, mereka menyuruh sang supir taksi untuk mengantar mereka ke salah satu kompleks perumahan yang terletak di di ibukota.
Begitu tiba di rumah,mereka berdua langsung disambut dengan begitu bahagia oleh Siska yang merupakan ibu mertua Cecilia.
"Akhirnya kalian sudah pulang, Ibu sangat rindu kepada kalian berdua." Ucap Siska kemudian memeluk kedua orang itu lalu segera merangkul Cecilia memasuki rumah.
Begitu masuk, mereka bertiga langsung duduk lalu seorang pelayan yang sudah lama bekerja di tempat itu kemudian datang membawa minuman untuk mereka.
"Bagaimana bulan madu kalian?" Tanya Siska dengan begitu antusias.
"Lancar Bu," ucap Cecilia sembari Tersenyum melirik suaminya.
Mendapat lirikan dari istrinya maka Andika langsung mengerti dengan keinginan istrinya, pria itu langsung mengambil salah satu paper bag yang sudah disiapkan lalu menyerahkannya pada Siska.
"Ini oleh-oleh yang kami belikan untuk ibu," ucap Andika langsung membuat Siska mengambil paper bag itu dan melihat isinya.
"Padahal Kalian tidak perlu membeli sesuatu seperti ini, kalian pulang dengan selamat dan melewati bulan kalian dengan bahagia sudah cukup membuat Ibu menjadi sangat senang." Ucap Siska sembari mengambil barang dari paper bag dan dia sangat terkejut ketika mendapati ternyata itu adalah sebuah tas yang terlihat begitu mewah.
"Ibu, kami sama sekali tidak kerepotan, kami malah senang ketika pergi berbelanja untuk membelikan Ibu hadiah. Oh ya Bu di mana adik ipar? Kami juga membeli barang untuknya." Ucap Cecilia yang si dari tadi tidak melihat adik iparnya.
"Ahh, kalian simpan saja dulu, nanti kalau dia sudah kembali baru berikan padanya. Tadi dia berpamit untuk pergi ke kampus, dan sepertinya akan pulang larut malam karena ada kegiatan organisasi." Ucap Siska langsung diangguki oleh Cecilia.
"Kalau begitu Bu Kami pergi istirahat dulu Cecilia sudah lelah setelah perjalanan 3 jam." Andika kemudian diangguki oleh Siska lalu kedua orang itu meminum minuman yang diberikan oleh pelayan kelas sebelum masuk ke kamar mereka.
Begitu masuk ke kamar, Cecilia tidak mau repot-repot membersihkan tubuhnya, Ia hanya ingin terbaring dan beristirahat dengan nyenyak.
Andika yang melihat tingkah istrinya hanya bisa tersenyum dan pria itu kemudian pergi ke kamar mandi.
@info
Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!
Karena terlalu lelah, Cecilia tidur sampai malam, dan ketika dia bangun, perempuan itu melihat suaminya sudah tidak ada di kamar, lalu ketika dia keluar dia melihat suaminya sedang bercakap-cakap dengan ibunya.
"Baguslah, pokoknya kalian berdua harus tinggal di sini. Ibu tidak bisa membiarkan kamu pergi di tempat lain dan diurus oleh orang lain selain ibu. Karena Ibu harus memastikan kalau Putra ibu selalu mendapat yang terbaik selama Ibu masih hidup." Suara Siska yang terlihat tegas dan tetapan perempuan itu sangat lembut menatap putranya.
"Aku tahu Bu, tapi Ibu juga harus memperlakukan istriku dengan baik karena dia juga Sebenarnya berat untuk tinggal di sini, sebab Dia tidak terbiasa tinggal di rumah orang lain." Ucap Andika langsung diangguki oleh Siska.
"Iya, tentu saja Ibu tahu, sekarang ini istrimu sudah menjadi anak ibu juga, jadi ibu akan memperlakukannya sama seperti ibu memperlakukanmu dan adikmu. Tapi ngomong-ngomong, jam segini adikmu belum pulang Ibu jadi merasa cemas." Ucap Siska segera berdiri lalu perempuan itu berjalan ke arah telepon rumah untuk menelpon putrinya.
Sementara itu, Cecilia yang mendengar itu kemudian tersenyum lalu dia menutup pintu kamar dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai mandi, perempuan itu kemudian berganti baju dan terkejut ketika suaminya tiba-tiba saja memeluknya dari belakang, Padahal dia belum mengeringkan rambutnya.
"Jangan memelukku dulu, rambutku basah," ucap Cecilia berusaha melepaskan diri dari pelukan pria itu namun bukannya melepaskan pelukan tetapi Andika malah semakin memeluk perempuan itu dengan erat.
"Sebentar saja, lalu aku akan membantumu mengeringkan rambut, baru kita makan malam bersama." Ucap Andika akhirnya membuat Cecilia hanya bisa menghela nafas.
Setelah beberapa saat, keduanya kemudian melepaskan pelukan, lalu Andika membantu Cecilia mengeringkan rambutnya sebelum keluar dari kamar itu untuk makan malam.
Begitu tiba di ruang makan di sana sudah ada Siska yang sedang menata makanan di atas meja bersama dengan salah seorang pembantu.
"Ayo duduklah," ucap Siska langsung diangguki oleh Cecilia lalu mereka bertiga kemudian duduk dan makan malam bersama.
Sembari makan malam, sesekali Andika menaruh makanan ke piring Cecilia.
Tetapi Andika tidak pernah menaruh daging ayam kepiring perempuan itu hingga langsung membuat Siska merasa aneh.
"Berikan juga daging ayam untuk istrimu," ucap Siska sembari menunjuk piring yang berisi daging ayam yang ia masak.
"Dia tidak menyukai daun kemangi," ucap Andika langsung membuat Siska tampak merasa tidak enak pada Cecilia.
"Ah,, maafkan Ibu, Ibu tidak tahu kalau dia tidak makan daun kemangi." Ucap Siska.
"Tidak apa kok Bu, lagi pula masih ada makanan yang lainnya bisa kemakan." Ucap Cecilia yang jelas merasa tidak enak kalau dia harus mengatur-ngatur di rumah orang lain, apalagi di tempat itu dia hanyalah orang asing yang datang ke sana meskipun sekarang mereka sudah menjadi keluarga.
Namun jauh di dalam lubuk hatinya Tentu saja dia merasa tidak enak kalau dia harus membuat semua orang yang ada di tempat itu mengikuti keinginannya.
"Kalau begitu, lain kali Ibu tidak akan menggunakan daun kemangi lagi." Ucap Siska langsung diangkuti oleh Sisilia lalu mereka kembali makan bersama.
Setelah makan malam, tepat sekali pintu rumah terbuka memperlihatkan Dinda yang adalah adik ipar Cecilia kini sudah kembali dari kampus.
"Ah,, kakak!!!" Seru Dinda yang merasa sangat senang melihat kakaknya sudah kembali jadi perempuan itu langsung berlari ke arah Andika dan memeluk pria itu dengan erat.
"Kakak, Mana oleh-oleh untukku?!!" Tanya Dinda dengan wajah yang begitu antusias karena ketika kakaknya pergi dia sudah memesan sesuatu untuk dibelikan oleh pria itu.
"Beri salam dulu pada Kakak iparmu baru minta oleh-olehnya padanya, karena dia yang memberikannya untukmu," ucap Andika langsung membuat Dinda mengangguk senang lalu dia kemudian menyapa Cecilia.
Setelah itu, Karmila memberikan paper bag yang sudah ia siapkan karena paper bag itu berisi oleh-oleh untuk Dinda sesuai dengan pesanan Perempuan itu.
Dengan begitu bahagia, Dinda mengambil kabar baik itu dan membukanya lalu melihat isinya adalah sebuah tas yang sudah ia incar selama beberapa bulan terakhir, namun uang sakunya tak pernah cukup untuk membelinya.
"Wah..!!! Akhirnya aku mendapatkan tas yang ku sukai!!!" Seru Dinda merasa sangat senang melihat tas yang ada di tangannya, lalu dia kemudian memeluk Cecilia dengan erat, "Terima kasih kakak ipar!!!" Ucap perempuan itu langsung membuat Cecilia menganggukkan kepalanya.
Setelah itu, Cecilia kembali masuk ke kamar bersama dengan suaminya dengan Cecilia yang kemudian mengeluarkan iPad miliknya lalu dia memulai pekerjaannya untuk menggambar komik.
@info
Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!