Namaku Lena. Aku tinggal disalah satu desa terpencil di Sumatera Utara lalu menikah dengan laki laki dari kota. Kami kenal dari salah satu media sosial yaitu Fcebook. Aku memutuskan menikah dengannya setelah bertemu dua kali.
Dia baik, dia bekerja disalah satu perusahaan swasta di kota medan.
kami menikah tepatnya tanggal dua bulan dua tahun dua ribu dua puluh dua. sengaja memilih tanggal cantik😊.
Setelah menikah aku diboyong ke ibu kota sumatera utara yakni medan.
Rumah mertuaku cukup besar, suamiku adalah anak pertama dari empat bersaudara. adek iparku satu perempuan dua laki laki.
Adek iparku yang laki laki namanya Ragil persis dibawah suamiku berusia 23 tahun sementara dibawahnya lagi perempuan namanya Yuna berusia 21 tahun lalu adikku laki laki paling kecil masih SMA ( sekolah menengah Atas ) namanya faris. sementara aku sendiri sembilan bersaudara. kami keluarga besar😁.
Pagi ini kami sampai dirumah mertuaku. karna kemarin dari kampung berangkat malam, cukup lelah sih semalaman di dalam mobil., kulihat keluarganya sibuk semua. lumayan ramai juga sih...
setelah selesai sarapan aku izin kekamar mandi mau muntah, maklumlah orang kampung mabuk naik mobil mahal😊. sampai kamar mandi aku cukup terkejut ada darah di pakaian dalamku saat selesai buang air kecil. haiss ternyata aku datang bulan pantas perutku nyeri juga.
Dek...
aku keluar kamar kamar mandi, kualihkan pandanganku pada sosok yang memanggilku adek. dia adalah suamiku namanya Adam.
" Dek ayo istirahat dulu dikamar masih pusing kan ??"
" Adek mau mandi dulu bang, biar segar"
" Ya sudah, ayo abang tunjukkan kamar kita"
Aku mengangguk mengikuti bang adam menuju kamar.
ini adalah kamar pengantin kami, tak ada yang istimewah sih biasa saja. kamarnya pun sama juga dengan kamarku waktu dikampung.
" Adek mandi lah lalu istirahat saja dulu ya, Abang mau bersih bersih dulu di depan lalu mengangkat barang kita yang dimobil."
" Bang bisa tolong belikan adek pembalut tidak, adek halangan pula" jawabku pelan.
Sesaat dia memandangiku lalu berkata " Ok. tunggu ya "
Setelah menyerahkan pembalut padaku bang adam pergi tak tau kemana, akupun tak ambil pusing, aku ke kemar mandi dan rencanaku setelah mandi akan kurebahkan badanku lalu tidur..
Siang hari aku terbangun ternyata sudah jam 12 siang, astaga selama itu aku tidur, bergegas aku keluar kamar menuju dapur.
Deg...
Suamiku sedang makan siang diantara kakak kakak sepupunya yang sedang asik bercerita.
Apa ini kenapa suamiku tidak membangunkan ku lalu mengajak makan siang.
" Len sini makan siang, kau ini dam kenapa tidak menunggu lena bangun lalu makan siang sama sama". kata salah satu kakak sepupunya.
" kan tadi dia lagi tidur, sini dek makan siang"
Aku duduk dekat bang adam lalu makan siang.
selesai makan siang piring kotor kususun lalu kubawa kekamar mandi, ternyata salah satu kakak sepupu bang adam sedang mencuci piring juga. lumayan banyak sih, aneh saja begitu ramenya tadi orang didapur masak hanya kakak ini sendiri yang mencuci piring. tanpa fikir lagi aku membantunya mengangkati piring tadi.
" Kau halangan ya dek ??"
" kenap kak, apa ada noda di celanaku ??
" tidak sih hanya heran saja kenapa kamu gak keramas, biasanya kan pengantin baru siang bolong pun digas juga" ucap kakak sepupu bang adam yg mencuci piring tadi.
" Iya kak aku lagi halangan" jawabku senyum.
tak ada yang istimewah dihari pertamaku sebagai istri, setelah selesai dari kamar mandi aku balik lagi kekamar, tiduran lagi karna perut bawahku sedikit nyeri mungkin efek atang bulan.
Bersambung......
Hai kakak kakak cantik ini karya pertamaku yaa. maafkan jika tyfo bertebaran dimana mana🙏🙏😁
" Dek uang abang sudah habis, apa adek punya uang pegangan ??".
sesaat aku menatap laki laki yang bergelar suamiku beberapa hari ini.
" Ada bang, memangnya untuk apa ??"
" Abang tidak punya pegangan uang lagi sama sekali, bahkan gaji abg bulan ini juga sudah habis untuk jemput adek ke kampung kemarin. untuk sewa mobil dari sini saja sudah habis berapa, belum lagi beli ini dan beli itu. bahkan untuk minyak kreta saja besok ke kantor abang tak ada lagi".
" sama sekali bang ???".
" Sama sekali tak ada lagi dek, semua biaya kesana kan abang yang tanggung. mama mana ada uang." katanya pelan.
" Adek memang pegang uang cas tapi tak banyak juga"
" Kalau ada kita kasih mama juga ya, kan kita sudah tinggal disini. ya kalapun gak sebanding dengan yang kita makan".
Sontak saja ucapan bang adam membuatku terkejut, aku baru tiga hari disini harus membayar apa yang aku makan.
" Baiklah",
Aku mengalah dan berfikir positif, kuambil dompet dan mengambil pecahan uang seratus ribu 10 lembar.
" Ini ada uang 1jt, terserah abang mau berapa diberikan sama mama."
" 500rb sama abang 500rb sama mama ya"
" Ya udah".
" Ayo kita berikan sama sama"
kami berjalan keluar kamar. kulihat mertuaku sedang duduk santai di ruang keluarga bersama anak perempuannya.
" Ma ini ada sedikit tambahan uang blanja," kata bg adam
" loh memangnya uangmu masih ada?, kan kemarin sudah kau berikan pada mama semua."
" Ini uang lena ma, uangku sudah habis".
mama mertua tertawa sumbang
" kalau dikasih ya pasti mama terima". ucap mama mertuaku senyum senyum.
Sebenarkan aku ingin heran, kok ada ya mertua begini. sanggup menerima uang pemberian menantu perempuan yang baru tiga hari menikah dengan anaknya. meski itu berdalih uang blnja.
" Bang adek mau nyuci baju dulu"
" ya sudah, nanti kalau sudah siap panggil abang ya"
" oke"
Aku kekamar mandi niat untuk menyuci baju. sabun untuk keperluanku sengaja kubawa dari kampung, memang seperti itulah adat dikampungku. Anak perempuan yang menikah dan ikut suami harus membawa perlengkapan mandi. seperti sabun, odol, syampo.dll.
Jadi pas perlu tak perlu bertanya lagi dimana sabun dimana syampo dan yang lainnya.
" Dek belum siap ?"
" ini hampir selesai bang, kenapa ???"
" Abis ini kita kerumah ocik yaa di jl. bakung". ( ocik adalah adik mama mertuaku)
" ok"
Tanpa kuminta bang adam mengangkat ember yang berisi kain tadi.
aku mengekor saja dibelakang.
setelah semua selesai, kami berangkat ke jl.bakung seperti kata bang adam tadi.
" Loh Mama juga ikut ?"
"Iya"
Aku menaiki Honda metic bang adam, sementara mertuaku naik honda supra bersama adik laki laki bang adam paling kecil.
Sampai dirumah ocik sari, kulihat rumahnya begitu besar. rupanya ocik ini orang kaya dia mempunyai beberapa toko aksesoris di kota ini.
" Assalamualaikum"
" Walaikumsalan, Eh adam sama siapa ini ?, ayo masuk apa kak mira tak ikut ...?"
" Ikut cik masih dibelakang"
" Oo ayo duduk, ini calon istrimu itu yaa ?"
" Bukan calon lagi cik kami sudah resmi". ucap bg adam senyum
" loh kapan kalian nikahnya kok ocik tak diberi tau ?"
"Assalamualaikum" rupanya mertuaku baru sampai.
" kok lama ma, singgah dimana tadi ?" tanya bg adam
" Halahhhh tak singgah dimana mana si faris lah ngeyel dibilangi, sudah mama bilang ngisi minyak dulu, tapi dibilang dia cukup. taunya nyampe lampu merah mati kretanya. terpaksa mendorong mana jual minyak tentengan jauh pulak, capek." ucap mama mertua.
terlihat dia kesal dengan faris, namun faris senyum senyum aja.
ocik sari langsung memeluk mama mertua, seperti yang jauh saja kemari fikirku.
" kakak sehatnya ???"
" yah beginilah, capek jauh kali rupanya ke kampung lena."
" kok kakak tidak memberitau kami ?"
" kan kamu sakit,, makanya gak jadi dikasi tau."
" kapan rencana resepsinya ?"
" tanggal 10 bulan depan"
" Oo apà semua sudah dipersiapkan ?.
" belum, tapi sudah di tanya tanya "
" iyalah"
" Aku nanti tak kemari lagi ya memberitaumu. datang lngsung aja nanti, oh yaa sudah bagaimana ?. apa keadaanmu sudah lebih baik .?"
" iya kakak sudah jauh lebih baik "
" Aku kekamar mandi dulu yaa "
" kenapa kamar mandi kalian ini jorok sih, sampah menggunung, kain kotor, piring kotor menggunung, ketiga anak gadismu kemana ???"
terdengar teriakan mertuaku dari kamar mandi.
" itulah kak anak jaman sekarang, taunya hanya main handphone saja. mereka keluar kamar hanya untuk makan. selebihnya akan main handphone". jawab ocik sari lirih
kulihat ibu mertuaku sibuk keluar masuk kamar mandi, rupanya mama mertua membersihkan semua sampah yang berserak dikamar mandi tadi. akupun sejenak berdiri melihat.
" Mama ngapain ?"
" ini lah membersihkan sampah sampah ini, bau nya sudah busuk, belum lagi piring kotor segunung juga"
Aku menarik nafas pelan. lalu masuk kekamar mandi, pantas saja ruangan ini penuh, inikan memang ruang laundri, sedangkan kamar mandi ada disebelahnya lagi. pelan aku mulai mencuci piring kotornya satu persatu sampai selesai. lumayan membuat pinggang encok namanya juga jongkok ya begitulah. kurasa ini piring 1 minggu makanya begitu banyak.
Aku kembali duduk dan bercerita dengan ocik sari setelah selesai mencuci piring tadi. sementara mertuaku aku tak tau apa lagi yang dia kerjakan. niat hati tadi mau cerita cerita kalau kesini eh malah jadinya begini, bukannya tak ikhlas tapi dalam hati gondok juga, anak gadisnya 3 orang tapi satupun tak ada yang bisa diharapkan. lagian melihat perekonomian keluarganya tak mungkin kurasa mereka tak mampu membayar tukang bersih bersih. tapi ya sudahlah itu urusan mereka.
" Oom kemana cik ??" tanyaku.
" biasalah len di toko"
" Oo"
" Maura, Anisa, jia..."
Ocik sari berteriak memanggil nama yang kuyakini itu nama ketiga anak gadisnya.
Kulihat 3 orang anak gadis menuruni tangga berlahan. mereka cantik cantik dan berpakaian syari lengkap dengan hijabnya.
" salam dulu kakak nak. kak lena ini istri bg adam".
aku dan ocik sari cerita panjang lebar sementara ibu mertuaku masih belum muncul juga.
" belum pulang kita dek".
tanya bg adam. mungkin dia mulai bosan,
" kalian pulang duluan saja, mama nanti saja". mama mertua setengah berteriak dari arah dapur.
Aku dan bang adam pulang duluan, sementara mama mertua seperti yang dia bilang tadi. aku salut juga melihat mama mertuaku yang begitu baik pada saudaranya.
###
" Dek kekisaran yuk, kerumah teman abang sembari jalan jalan. kan kita belum pernah jalan jalan sejak menikah."
" Naik kreta ??"
" Iyalah, kan mobil kita belum punya" kata bang adam senyum.
" Untuk apa jalan jalan, dirumah aja loh mumpung belum punya anak harus hemat biar bisa kumpuli uang lalu beli rumah".
entah dari mana datangnya mama mertuaku langsung berkata yang menurutku agak kasar, mungkin menurut orang lain itu biasa saja.
" Ya gak papa loh mak, ngapai mamak larang larang orang itu mau kemana terserah, aneh mamak ini justru belum punya anak nikmati dulu kalau nanti punya anak bakalan terikat. kalau orang abang mau pergi pergi saja gak usah dengarkan mamak, aneh itu"
satu lagi entah dari mana juga nongolnya adek iparku yang perempuan.
" pergi aja kak kalau mau pergi, kan kakak belum isi kan, kalau nanti udah isi kakak tidak bisa kemana mana lagi, kekisaran aja kok dekat nya paling 3 jam." sambungnya lgi.
" bukan gitu loh yun, kalau sudah menikah itu ya harus pintar lah mengatur keuangan jangan trus trusan mikiri jalan jalan saja. nanti kalau kita sudah punya uang banyak mau jalan jalan kemana kan bisa, sekarang kan masih merintis dari nol yah tahan tahankanlah dulu selera"
Entah prasaanku yang sensitif atau tidak yang jelas ucapan mama mertuaku tadi membuatku tersinggung, jadilah kami batal jalan jalan tadi.
karna ini hari minggu semua dirumah, tadi pagi kami sarapan beli lontong 2 bungkus dibagi 6, awalnya aku mau beli 6 bungkus karna menurutku porsi sarapan pagi ya satu bungkus itu hanya cukup untuk 1 orang. tapi sebelum aku pergi mama mertua sudah berpesan kian beli 2 aja. namanya 2 bungkus bagi 6 pasti tak membuat kenyang apalagi perut orang kampung sepertiku. siang ini kulihat belum ada ikan juga jadi kuberanikan bertanya pada mertua mau makan apa biar kumasak.
namun jawabannya membuatku lagi lagi merasa aneh..
Hai kakak kakak cantik ini karya pertamaku yaa. maafkan jika tyfo bertebaran dimana mana🙏🙏😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!