NovelToon NovelToon

My Sweet Girl

Bab 1 Bos arogan

Untuk seluruh karyawan berkumpul di loby tanpa terkecuali untuk menyambut ceo baru perusahaan ini. Jika ada yang tidak hadir akan mendapatkan tindakan lebih lanjut. Terima kasih.

Itu adalah pengumuman melalui microphone yang sudah terhubung ke semua divisi, yang sebelumnya juga sudah diinformasikan secara lisan oleh setiap pimpinan divisi.

*******

******

Ceklek

Ceklek

Ceklek

Pintu dicoba untuk dibuka namun tak kunjung terbuka sedikitpun, padahal tadi sewaktu masuk ke dalam toilet pintunya masih bagus tidak menunjukkan kerusakan sedikitpun. Ya seorang gadis berkaca mata tebal terjebak di dalam toilet, padahal ia harus segera ke loby untuk menyambut Ceo baru mereka.

Sial mereka mengerjai ku, awas saja.

Dia mengeluarkan suatu benda kecil dari belahan rambutnya kemudian menyentuhkannya pada bagian pinggir pintu dalam sekejap pintu itu terbuka dengan sedikit tendangan.

Ia segera keluar dari dalam toilet untuk segera sampai di loby, jangan sampai hanya dirinya yang tidak hadir dalam penyambutan itu, bisa bisa ia kehilangan pekerjaannya. Sebelum itu ia memberitahu OB untuk memperbaiki pintu toilet yang rusak.

Ia berlari menuju loby dengan nafas yang berburu, ia sampai di loby bersamaan dengan Ceo baru yang masuk ke loby. Tatapan mereka bertemu karena posisinya pas dihadapan Ceo dengan jarak lumayan jauh, ia segera memutuskan pandangannya dan segera mengambil barisan bersama karyawan lain. Mengatur nafas sejenak sebelum melirik ke arah seniornya.

"Heh, anak magang, apa kau tidak dengar pengumuman tadi, ternyata bukan hanya matamu yang tebal ternyata telingamu juga tebal" bisik Susan pada karyawan magang itu.

"Maaf kak, tadi saya terkunci ditoilet" belanya dengan terbata dan wajah yang sedikit gugup sambil membetulkan letak kaca matanya. Penampilannya jauh dari kata sexy, kaca mata tebal dengan rambut kepang satu, kemeja lengan panjang dengan ukuran lebih besar bukan junkist, rok span dibawah lutut, dibanding wanita disebelahnya yang tampil dengan pakaian modis dan seksi.

"Alasan"

"Saya..... " ucapannya terhenti ketika Ceo baru berjalan di hadapannya. Ceo itu berhenti tepat disebelahnya kemudian berbalik menatap seluruh karyawan.

"Saya Harry balwis yang akan mengambil alih kepemimpinan perusahaan ini yang sebelumnya dipimpin oleh ayah saya David Balwis. Dan saya tidak suka ada karyawan yang terlambat" Ucapnya pasti dan penuh penekanan. Hari ini ia resmi menjabat sebagai ceo menggantikan ayahnya yang sudah tidak sabar untuk selalu berduaan dengan istri tercintanya.

Harry berbalik meninggalkan loby berjalan kembali menuju ke ruangannya, setelah memberikan tatapan penuh arti pada asistennya

.

Rangga sang asisten yang sudah mengerti dengan tatapan bosnya segera melaksanakan perintahnya.

"Nona anda diminta untuk segera menemui tuan Harry di ruangannya" ucap Rangga pada wanita yang berdiri di depannya setelah mendapat perintah dari atasannya.

"Iya saya akan kesana" ucapnya terbata, yang mendapatkan anggukan kepala dari asisten sang pimpinan baru.

Rangga kemudian meninggalkan semua karyawan di loby menyusul ke ruangan bosnya.

"Rasain loh... masak baru magang seminggu udah mau dipecat" cetus salah satu seniornya yang tak lain Ririn sahabat Susan yang satu frekuensi, tidak menyukai anak magang karena mereka merasa tersaingi.

Tanpa menjawab wanita berkaca mata tebal itu melangkahkan kakinya menyusul ke ruangan Ceo baru perusahan itu.

Melangkah gontai setelah keluar dari kotak ajaib yang membawanya dari loby menuju lantai atas.

Menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" Titah seseorang dari dalam ruangan.

Dengan langkah pasti wanita berkaca mata tebal itu melangkah masuk setelah mendengar perintah untuk masuk. Berjalan semakin ke dalam berhenti di depan meja sang Ceo. Disana juga sudah ada asisten yang selalu berada di dekatnya.

Pandangan pertamanya tertuju pada lukisan wajah yang begitu sempurna, alis tebalnya bertemu terlihat seperti sayap elang, hidung tinggi, dan bentuk bibir yang bisa dibilang seksi, seperti apa ya jika bibir itu tersenyum, pikirannya tanpa sadar mengagumi wajah dihadapannya.

"Hemmm" deheman dari asisten Rangga membuyarkan lamunannya membuatnya jadi gelagapan.

"Saya Naya dari divisi keuangan, sudah satu minggu saya magang di perusahaan ini, saya minta maaf karena... " kalimat panjang yang keluar dari mulut manisnya harus terhenti karena terdengar suara dari hadapannya.

"Saya tidak suka karyawan yang datang terlambat, ini bukan sekolah, segera mengundurkan diri jika kau terlambat lagi" ucap Harry tegas tanpa menjedanya.

Arogan sekali, jika bukan karena tujuanku, aku tidak mau bekerja disini.

"Baiklah" Menunduk sambil menautkan jarinya

"Keluarlah! " ucapnya tanpa melihat wanita di depannya, karena dokumen yang ia pegang jauh lebih menarik.

"Saya permisi tuan" ucapnya sambil menganggukkan kepalanya, kemudian menunduk kepada Rangga sebagai tanda untuk berpamitan.

Membalikkan badan melangkah menuju pintu bersamaan dengan pintu yang terbuka dari luar.

Deg

Tasya

Akhirnya kita bertemu, setelah sekian lama aku menunggu

"Auuuwwww..... " lirih nya, lamunannya terhenti karena senggolan di bahunya membuat badannya sedikit goyah.

"Minggir" bisik wanita yang baru saja masuk ke telinganya, Tasya, ya dia Tasya saudara sepupu tirinya.

Sombong sekali

Menundukkan kepalanya ia tidak mau penyamarannya segera diketahui, bisa bisa persembunyiannya selama ini sia - sia, pengorbanan orangtuanya, paman dan bibinya, dia tidak boleh gagal. ia segera meninggalkan ruangan bosnya.

Di dalam ruangan.

Melihat bosnya ada tamu wanita, Rangga segera keluar dari ruangan itu, ia tidak mau menonton wanita itu menggoda bosnya, bisa- bisa penglihatannya ternoda.

"Hi.... sayang, selamat ya sayang dan semangat bekerja, seharusnya kita merayakannya, bagaimana dengan makan siang? " tanyanya pada Harry yang masih setia membolak balikkan dokumennya.

Beberapa menit kemudian. " Ada apa? " tanya Harry datar, ia malas meladeni wanita di depannya, putri dari sahabat ayahnya.

"Apa perlu alasan untuk menemui calon suamiku yang tampan ini"

" Keluar! " suaranya terdengar sedikit tinggi membuat wanita di depannya terkejut sambil membelalakkan matanya.

"Kau mengusirku?" diam sejenak. "Aku calon istrimu" sahutnya dengan amarah yang tertahan namun pasti sudah berputar di kepalanya, mungkin sebentar lagi masuk dan meledak. aku harus sabar, aku harus pandai bersikap lemah lembut batinnya.

"Aku tidak pernah menyetujuinya, jadi Keluarlah! " ucapnya dengan penuh penekanan dengan maksud agar wanita itu menjauh darinya.

Dengan wajah sendu Tasya berbalik lalu berjalan menuju pintu, membuka dan menutupnya kembali. Ia merasa dipermalukan. Ahhhhh.... teriaknya dalam hati sambil membanting tasnya ke udara. Ia akan meminta pada ayahnya agar perjodohan ini segera dipastikan.

Kau akan menjadi milikku. Tasya.

Seorang wanita di balik tembok yang berdekatan dengan pintu dapat melihat semua kejadian itu, dia tersenyum smirk, hatinya berbunga bunga.

Ternyata cinta bertepuk sebelah kaki. Ini akan jauh lebih mudah, tapi jangan sampai ada cinta, aku harus membuang jauh - jauh perasaan itu, sebelum aku mencapai tujuanku, cinta hanya memperlambat.

Ia melanjutkan langkahnya menuju keruangan divisi keuangan, dimana - mana selalu saja ada yang mengganggunya, apa ia begitu jelek sehingga semua orang selalu menghinanya, apa karena penampilannya yang seperti ini.

Sampai di devisi keuangan.

"Heh anak magang, apa kau dipecat" ucap Susan pedas.

"Baru seminggu sudah bikin ulah" sambung Ririn yang juga sedang menatap Nayya.

"Maaf... mbak saya harus kembali bekerja, karena ditinggal tadi kerjaan jadi banyak" balasnya tanpa menjawab pertanyaan mereka, ditanggapi juga semakin jadi.

Naya berjalan menuju meja kerjanya, mendaratkan bokongnya diatas kursi ajaibnya, lima menit kemudian. ponselnya berbunyi, itu tandanya ada seseorang yang menghubunginya, ia segera mengangkat ponselnya

"Hallo sayang ............" suara dari dalam ponselnya.

Bab 2 Menjadi suamimu

"Hallo sayang"

"Ya paman"

"Paman akan menjemputmu"

"Baiklah" sambungan pun terputus. Naya melanjutkan pekerjaannya kembali. Menjadi karyawan magang memang harus punya mental baja, ada saja senior yang mengerjainya dengan memberikan pekerjaan yang banyak, dan pekerjaan yang sulit untuk ukuran karyawan baru. Disaat seperti ini hanya otak yang cerdas yang diperlukan.

"Paman berharap kau akan bahagia setelah ini sayang"lirih nya setelah mematikan sambungan ponselnya, ia teringat seperti apa gadis kecilnya. Yang bernama asli Nayyara Hartono gadis yang memiliki kelebihan bisa menakhlukkan lawan jenis hanya dengan senyumnya mampu menempuh pendidikan menengahnya dalam dua tahun, ia juga berusaha menyelesaikan kuliahnya dalam dua tahun. Selama ini ia tinggal bersamanya orang yang dipercaya ayahnya untuk menjaga dan melindunginya. Ia membawanya ke Australia yang merupakan negara kangguru.

Ia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan tangguh, dulu ia hanya gadis kecil yang ceria dan penuh semangat, setelah kepergian kedua orangtuanya ia berubah menjadi gadis yang lebih mandiri, kuat, dan sedikit arogan.

*

*

Akhirnya pekerjaannya selesai, bisa pulang tepat waktu yang pastinya tak perlu lembur. Ia keluar dari ruangannya bersama karyawan yang lain, ia sengaja menghindari senior yang sering mengerjainya, karena ia ingin segera bertemu dengan paman kesayangannya.

Di depan kantor

Melihat mobil yang dikendarai oleh pamannya, ia langsung membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam. Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.

"Bagaimana pekerjaanmu?" goda pamannya, karena ia tahu pasti bagaimana sulitnya menjadi karyawan magang.

"Cukup mengejutkan" ucapnya santai sambil melihat ke arah pamannya. "Setiap hari mereka memberiku pekerjaan yang sulit, dan hari ini mereka berhasil mengunciku di toilet" ucapnya kesal sembari membuang nafas kasar.

"Mereka hebat sekali" paman Jodi terbahak setelah mengucapkannya.

"Ck" Naya berdecak, malas sekali melihat tingkah pamannya yang sok lucu.

Mobil berhenti di parkiran, mereka turun bersama, berjalan masuk ke apartemen mewah. Mereka sampai dipintu setelah kotak ajaib membawa mereka ke atas.

Tit

Tit

Tit

Pintu apartemen terbuka, Naya masuk ke dalam apartemen yang di susul paman Jody. Naya mengambilkan minuman untuk mereka kemudian duduk di sofa.

"Kau bertemu dengannya hari ini? " tanya paman setelah mereka duduk berhadapan dengan santai.

Menganggukkan kepalanya."Dia sangat arogan" ucapnya dengan suara kesal

"Dan sangat tampan" ucap paman sambil menaikkan kedua alisnya ke atas dan ke bawah

"Cihhh... Dia akan memecatku jika aku terlambat lagi, dasar arogan, hanya terlambat beberapa menit saja sudah main pecat saja" Naya berucap dengan wajah kesal, tampan sih iya tapi sifat arogannya menghilangkan ketampanannya lanjutnya dalam hati.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Tadi aku bertemu Tasya, paman benar Dia menyukainya, bahkan sangat mencintainya, tapi sayangnya cintanya harus bertepuk sebelah tangan"

"Kau menguping?"

"Tidak, aku hanya tidak sengaja melihatnya keluar dari ruangan bosku dengan wajah penuh amarah"

"Kau akan mendekatinya?"

"Tidak, aku hanya ingin bermain sedikit, lewat Harry aku akan membuatnya mengeluarkan sifat aslinya" jawab Naya dengan senyum yang menakutkan.

"Dia sangat tampan, mungkin kau bisa menjadikannya suamimu"

"What? Suami? tidak boleh ada cinta sebelum semuanya terungkap, sebelum apa yang harusnya menjadi milikku kembali padaku, aku tidak akan membiarkan hidup mereka tenang" ucapnya menggebu, hatinya sakit mengingat apa yang selama ini ia hadapi, harus kehilangan orangtua, harus bersembunyi, dan sekarang waktunya untuk hidup normal.

"Berhati - hatilah, dia bukan orang biasa, ia keturunan Balwis, salah satu orang terpandang dan ditakuti"

"Aku tidak akan menyinggungnya" ucapnya sambil meminum air yang ada ditangannya. Kalau ingat lanjutnya dalam hati. "Mungkin hanya meminjam waktunya sedikit"

"Kau harus bertindak cepat, dan jangan sampai ketahuan atau semuanya akan sia - sia"

"Baiklah, paman tenang saja"

Setelah cukup lama berbincang, paman Jody keluar dari apartemen Naya dan akan tinggal dirumah yang sudah ia beli beberapa waktu yang lalu, tidak ada yang boleh tahu kalau mereka punya hubungan.

*

*

*

Meskipun tidak mudah, tapi ia sangat menyukai kehidupannya di negara orang. Ia berdiri di depan cermin melihat pantulan dirinya.

"Perfect" dengan memakai celana jeans dan kaos oblong berwarna putih, tas hitam yang ia gendong membuat penampilannya sederhana namun cukup elegan. "Ayo kita berkeliling kota Jakarta"

Sampai di bawah ia langsung menuju ke parkiran, mencari keberadaan mobil mewahnya yang baru hari ini ia beli dengan bantuan pamannya.

Mobil berwarna hitam itu pun melaju menuju jalan raya, ia memakai kaca mata hitamnya, bernyanyi sambil mengemudikan mobilnya.

Lampu merah. Mobil pun berhenti tanpa ia sadari, pria yang berada disebelah mobilnya memperhatikannya, ia tetap bernyanyi tanpa memperhatikan orang sekitarnya, karena baginya itu tidak penting, ini adalah hidupnya. Orang lain mah lewati aja.

"Wanita aneh" ucap seorang pria yang duduk di dalam mobil penumpang tanpa mengalihkan tatapannya.

"Dia hanya mengekspresikan perasaannya bos, mungkin ada yang membuatnya stress jadi dengan bernyanyi stressnya akan hilang" pria yang sedang mengemudi menyahuti ucapan bosnya.

"Cara yang aneh" ia tak habis pikir, bernyanyi seperti orang gila untuk menghilangkan stress, bukannya sembuh malah tambah gila.

"Dari pada dengan banyak bekerja, lebih baik bernyanyi bos, ingin mencobanya"

"Diamlah, fokuslah menyetir" setelah lampu hijau mereka melanjutkan perjalanan.

"Baik bos, apa kita langsung ke apartemen bos" tanya asistennya yang tak lain adalah Rangga.

"Ya, aku ingin segera beristirahat" ucap Harry sembari menutup matanya sejenak. Hari ini adalah hari yang akan mengubah hidupnya, ia tidak bisa bersantai lagi, kepiawaiannya dalam berbisnis di usia yang masih muda membuat ayahnya mempercayakan tanggung jawab sebagai ceo padanya. Sebenarnya ia ingin melanjutkan bisnisnya sendiri, tapi perusahaan ayahnya juga memerlukan pemimpin, tidak mungkin ia dengan egois menyerahkan semua itu pada adik perempuannya yang masih menempuh pendidikan di negeri paman Sam.

Setelah cukup berkeliling kota jakarta ia berhenti di sebuah mall terbesar di kota itu, CM mall.

Ia masuk tanpa melepaskan kaca matanya dan memakai masker, berhati - hati itu lebih baik. Ramai pengunjung itu membuktikan kalau mall itu tumbuh dengan baik, dari kejauhan ia melihat Tasya, ah dia terlihat sombong sekali batinnya.

Ia berjalan lurus ke depan sengaja ingin melewati Tasya. Setelah hampir dekat ia berhenti di salah satu stand, karena ia melihat seorang pria berjalan menuju ke arah Tasya.

Rangga. Ya itu adalah asisten Tuan Harry. Apa yang ia lakukan disini, apa dia ada janji dengan Tasya, apa mereka punya hubungan terlarang, pikirannya penuh dengan banyak pikiran yang tak menemukan jawabannya. itu bukan urusanku batinnya.

Ia segera meninggalkan mall itu.

Hari ini sungguh melelahkan, lebih baik kembali ke apartemen, tidur adalah pilihan yang paling tepat.

Melajukan mobilnya kembali ke apartemen. Setelah makan malam ia merebahkan tubuhnya di atas sofa yang cukup besar yang tidak akan membuat tubuhnya sakit meskipun tertidur disana. Dan akhirnya ia pun tertidur di atas sofa dengan TV yang masih menyala.

Di dalam Mobil.

Kring kring kring. Mengangkat ponselnya.

".......... "

"Ya ma"

Setelah sampai di basement. "Mampirlah ke CM mall, jemput mama disana"

"Baik bos, tapi mama anda akan mengaung seperti singa jika bukan anaknya sendiri yang menjemput" tanpa menunggu jawaban bosnya ia langsung menjalankan mobilnya.

Keesokan harinya.

Bug

bug

bug

Pertandingan bela diri antara laki laki dan seorang wanita, menjadi tontonan gratis. Karena tidak punya kegiatan lain dan dia juga tidak punya banyak teman ia memutuskan untuk menggerakkan ototnya, dan disinilah ia sekarang, di tempat latihan bela diri terbaik di kota Jakarta.

Bug

bug

bug

Naya menjatuhkan lawannya, ia tersenyum dibalik maskernya karena telah mengalahkan lawannya, anggap saja ini adalah latihan sebelum menjatuhkan lawan sesungguhnya.

Bersamaan dengan itu, dua orang pria memasuki arena latihan, dan mereka bisa melihat dengan jelas bagaimana wanita itu menjatuhkan lawannya.

Bab 3 Siapa dia?

"Woouuuw.... wanita tangguh" Ucap Rangga dengan senyum lebar sembari bertepuk tangan, ia tak percaya ada wanita yang mampu mengalahkan sahabatnya diatas ring.

"Siapa dia?" tanyanya pada laki - laki yang baru saja dikalahkan oleh seorang wanita.

"Entahlah" jawab Jimy, laki laki yang tadi bertarung dengan Naya, ya wanita itu adalah Naya. "Dia tiba - tiba datang dan menyerukan keinginannya untuk melenturkan ototnya dengan bertarung" lanjutnya sedikit menyesali sikapnya tadi.

"Dan kau dengan sombongnya mengajaknya bertarung oh lebih tepatnya menerima tantangannya" Rangga terbahak melihat ekspresi wajah sahabatnya yang ternyata dugaannya benar. "Itu pelajaran penting bro, jangan pernah meremehkan wanita, karena mereka tak selemah yang terlihat" Rangga berpetuah, seperti mengenal wanita dengan baik saja. Padahal dia juga tidak pernah dekat dengan seorang wanita.

Sedangkan laki - laki disebelahnya. Harry. Hanya mendengarkan obrolan tak penting mereka, tak ada keinginan untuk menyahuti pembicaraan dua sahabatnya. Ya mereka bersahabat, sehingga tanpa takut asistennya Rangga sering menggodanya. Mereka berteman sejak kecil.

Harry berdiri hendak berganti pakaian, berjalan meninggalkan kedua sahabatnya yang masih membicarakan wanita tadi, tepat di depan ring mereka berpapasan.

Dengan tersenyum smirk dibalik maskernya, Naya berjalan lebih lambat, jaraknya dengan Harry semakin dekat.

1

2

3

Tatapan mereka bertemu.

Ting

Seketika Naya mengedipkan sebelah matanya pada Harry. Harry awalnya sedikit terkejut namun dengan segera ia bisa menetralkan mimik wajahnya agar tetap datar.

Semua wanita sama saja.

"Semua wanita itu murahan" ucap Harry balwis tanpa menghentikan langkahnya.

"Kau hanya pria arogan yang haus akan cinta" Jawab Naya telak yang membuat langkah Harry terhenti, tapi tidak dengan Naya, ia terus melanjutkan langkahnya.

Harry berbalik. "Kau... " Naya sudah jauh ketika Harry berteriak namum masih dapat ia dengar, Naya hanya melambaikan tangannya tanpa berbalik.

Awal yang bagus, maaf harus melibatkanmu dalam masalahku.

*

*

Keesokan harinya.

"Kau baru datang? bukankah seharusnya kau datang lebih awal?" tanya Susan dengan wajah judesnya menatap Naya.

"Maaf mbak, saya tadi membeli sarapan dulu?" jawab Naya dengan menundukkan kepalanya.

"Ini, fotokopi ! kemudian bagikan kepada semua divisi, kerjakan dengan baik jangan sampai ada yang ketinggalan karena ini akan dijadikan bahan rapat dua hari lagi, cepat" perintahnya pada Naya padahal sebenarnya ini adalah tugas Susan.

"Iya mbak, saya sarapan dulu, baru mengerjakannya"

"Sarapannya nanti, sebelum jam 9 itu sudah ada diatas meja semua divisi, kau mengerti? "

"Iya mbak" dengan lesu ia meletakkan tas dan bungkusan sarapan yang tadi ia beli diatas mejanya. Berjalan keruangan fotokopi.

Sial, dia selalu membuatku susah.

Dokumen yang dipegangnya terjatuh tepat dibawah kaki seseorang yang sedang berjalan dari arah berlawanan. Karena tidak seimbang tangannya sedikit goyang sehingga dokumen yang dipegangnya tergelincir ke lantai.

"Maaf.... " ucapnya pelan sambil merapikan dokumen yang sudah berceceran dilantai, ia masih fokus pada dokumennya, tanpa tahu siapa laki laki yang berdiri dihadapannya.

"Ceroboh" rahangnya mengeras melihat wanita yang beberapa hari lalu datang ke ruangannya dan sekarang melakukan kesalahan lagi. Menatap asistennya. "Selanjutnya lebih teliti lagi dalam memilih karyawan magang" berjalan menjauh, meninggalkan Naya sendirian.

Huft... menarik nafas panjang. Ini harus segera berakhir ucapnya dalam hati. Kemudian kembali merapikan dokumennya untuk difotokopi, mana dia belum sarapan, perut terasa perih.

*

*

Di sebuah rumah mewah

"Bagaimana? " tanya seorang laki laki paruh baya yang masih bertubuh tegap, ia memegang ponsel di telinganya.

"Maaf tuan, saya belum bisa menemukannya, jejaknya seakan ditelan bumi, beri saya sedikit waktu lagi tuan" ucap seseorang di seberang sana.

"Waktu, kau mencarinya sudah bertahun tahun, apa kau menemukannya? dan sekarang hanya tinggal beberapa bulan lagi gadis kecil itu harus segera ditemukan, lakukan dengan cepat!!! " sambungan pun dimatikan secara sepihak.

Ahhhhh.......

Dengan kasar ia mendudukkan bokongnya diatas sofa, menyandarkan kepalanya.

"Sampai saat ini belum ada tanda - tanda keberadaannya, mereka belum juga menemukannya" menatap ke arah istrinya. "Apa yang harus kita lakukan, kalau sampai pada hari ulang tahunnya yang ke 21 dia belum ditemukan maka semua harta kakakku akan dibekukan, kita tidak bisa menguasainya" ucapnya pada istrinya. Ya dia adalah Paman Naya, adik tiri ayahnya. Gilang Wicaksono dan Ratna istrinya.

"Tenanglah, sebelum itu tiba, aku yakin dia akan menunjukkan batang hidungnya, orang yang selama ini melindunginya pasti bukan orang biasa, mereka tidak akan tinggal diam" perkataan istrinya membuatnya bingung sekaligus senang karena ada sedikit harapan untuk bertemu keponakan kecilnya.

"Aku akan menghubungi orang orang ku agar lebih memperhatikan pergerakan disekitar kita" dengan cepat ia menghubungi seseorang melalui ponselnya.

Aku tunggu kedatanganmu gadis kecil. Mungkin sekarang kau sudah tumbuh dewasa.

*

*

Suara gelak tawa di meja sebelahnya, seakan menertawakan dirinya. Dia selalu makan sendirian di saat makan siang, teman sesama magangnya pun tidak menyukainya karena penampilannya yang udik. Suara bisik bisik pun terdengar.

Entahlah dia berasal dari planet mana, penampilannya merusak mata

Kaca matanya lebih cocok dipakai kuda

Lihatlah rambutnya, sudah berapa hari tidak dicuci.

Seorang wanita yang tersindir pun hanya diam, apa yang bisa ia lakukan, nasibnya selalu dihina dengan penampilan seperti itu. Dengan cepat ia menghabiskan makan siangnya dan segera kembali ke ruangannya, lebih baik ia menyelesaikan pekerjaannya, jangan sampai hari ini ia lembur lagi seperti kemarin.

Saat melangkah keluar dari kantin ia berpapasan dengan seseorang yang menatapnya seolah ingin memakannya hidup - hidup, apa yang terjadi kenapa dia menatapku seperti itu pikirnya.

"Kau, apa yang kau lakukan?"teriak seorang wanita yang berjalan dari arah berlawanan dengannya, wanita itu menarik kasar tangannya menyeretnya agar berjalan lebih cepat.

"Maksud mbak apa?" tanya Naya yang belum mengerti dengan situasi yang terjadi, ia bingung kenapa ia ditarik tarik seperti itu, tapi ia tetap saja menuruti wanita yang menariknya.

"Kau masih bertanya?" jawabnya dengan penuh amarah.

Setelah sampai diruangan tangannya dihempaskan dengan kasar.

" Lihatlah!" wanita itu yang tak lain Susan melempar beberapa dokumen ke tubuh Naya, yang dengan cepat ia menangkapnya membuat tubuhnya sedikit goyah. "Kau ingin membuatku buruk di depan ceo kita?"

"Mbak apa yang .... " ucapannya terhenti karena seseorang berbicara terlebih dahulu.

"Kau ini disuruh fotokopi saja tidak bisa, lihatlah susunannya berantakan, dasar udik" sela Ririn salah satu senior yang juga tidak menyukainya yang selalu mencari kesalahannya.

Membuka lembar demi lembar dokumen yang sudah ia fotokopi. "Kenapa bisa begini?"

"Heh, masih berlagak polos" sentak Susan.

"Sungguh mbak, saya sudah menyusunnya dengan benar, mungkin ada orang lain yang merusak susunannya " belanya dengan harapan ada yang mau mempercayai ucapannya, ia sudah hampir menangis.

"Bisa - bisanya kau menyalahkan orang lain disaat kau tidak becus bekerja" Ririn ikut menyudutkan nya.

"Saya sudah menyusunnya dengan benar mbak" ucapnya pelan karena isakannya sudah mulai terdengar.

"Ini buktinya kalau kau sudah bekerja dengan benar, aku tidak mau tahu, kau harus menyelesaikannya hari ini juga"

"Tapi mbak, hari ini saya ada..... "

"Aku tidak mau tahu, cepat selesaikan hari ini juga"

Berdebat juga tidak akan menang, ya sudahlah. "Baiklah mbak, saya permisi dulu" ia segera kembali ke mejanya, tidak mampu untuk berdebat lagi.

"Kenapa nasibku seperti ini" lirih nya yang hanya terdengar di telinganya sendiri.

Orang yang lemah selalu diremehkan, orang yang berada dibawah level mereka selalu diinjak - injak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!