Genevia Beauvais Albert, wanita cantik yang selalu ceria dan tak pernah lupa untuk tersenyum. Selama ini Ia terkenal ramah dan ceria, tak sedikit yang memuji kecantikan luar dan dalamnya. Bisa terbilang ia merupakan wanita paket lengkap, tak heran jika ia dikategorikan sebagai Queen idaman para pria.
Tak hanya itu ia merupakan anak seorang Albert, pebisnis penguasa Eropa. Kedua orangtuanya begitu menyayangi dirinya dan kembarannya. Kehidupannya begitu sempurna untuk menjadi bahan impian para kaum wanita.
Ia memiliki seorang adik kembar, Genivee Beauvais Albert. Namun Genivee memilih melanjutkan kuliahnya di Amerika bersama kekasihnya yang asli keturunan Amerika.
Mereka merupakan anak keturunan dari Beauvais Albert dan Madelca Hedvige Albert yang merupakan seorang pebisnis ternama di Eropa.
Dengan segala anugerah yang ia miliki, sayangnya tidak membuat seorang pria yang akan menikah dengannya terpikat pada sosoknya. Pria yang selalu tampak datar dan dingin kepada semua orang di sekitarnya. Namun lembut dan hangat kepada kedua orangtuanya.
Tepat pada hari ini, dirinya akan melangsungkan pernikahan dengan pria dingin itu. Yang ia ketahui adalah Evan Sanders, pria keturunan Amerika yang tengah mengembangkan bisnis di Eropa.
Mereka menikah dengan dalih keuntungan bersama, atas nama bisnis. Via hanya dapat menuruti perintah kedua orangtuanya untuk melangsungkan pernikahan ini demi perkembangan pesat bisnis mereka.
Evan Sanders, seorang pengusaha sukses Amerika yang tengah mengembangkan bisnis di Eropa. Demi bisnis yang telah diperjuangkannya selama ini, ia rela menikahi seorang wanita yang merupakan anak rekan bisnisnya.
Meski awalnya Genevia menolak, namun akhirnya ia bersedia kala Albert mengatakan bahwa kemajuan bisnis ini juga demi dirinya. Karena pada akhirnya dirinya dan kembarannya lah yang akan mewarisi bisnis itu.
...🥀🥀🥀...
Kini ia resmi menjadi istri seorang Evan Sanders, pengusaha terkemuka Amerika. Setelah segala acara selesai, Evan membawa Genevia pulang ke rumah yang ia tinggali di Eropa.
"Ini kamarmu, kamarku tepat di depan ini." Tanpa menunggu jawaban Genevia, Evan melangkah pergi menuju kamarnya.
Genevia hanya mampu terdiam beku merasa syok dengan yang terjadi. Ia pikir mereka akan tidur dalam satu kamar. Melihat pria yang baru saja menjadi suaminya hendak membuka pintu kamarnya, ia segera membuka suara.
"Apa kita akan tidur terpisah?" Tanyanya dengan penasaran.
Pria dingin itu tidak menjawab, melainkan hanya menggerakkan kepalanya dengan mengangguk tanpa menoleh. Justru ia bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Genevia hanya dapat menghembuskan nafas panjang, ia telah menebak pernikahan tanpa cinta yang ia alami akan terjadi hal-hal seperti ini. Tak mau meratapi nasibnya, ia melangkah masuk ke dalam kamar barunya.
Mereka yang sama-sama lelah dengan segala acara hari ini, kini terlelap bersama meski di ruang yang berbeda.
...🥀🥀🥀...
Pagi menjelang
Evan yang telah rapi dengan balutan jas kerja membuka pintu kamarnya untuk sarapan di bawah.
Sedangkan Genevia yang baru bangun tidur, juga ingin turun ke bawah untuk sarapan. Kebiasaannya yang sarapan sebelum mandi telah mendarah daging pada dirinya.
Tanpa malu ataupun sungkan, ia segera keluar dri kamarnya dengan masih memakai piyama tidur. Saat telah keluar dari kamarnya ia melihat Evan yang telah rapi dengan setelan jas kerjanya.
Ia diam menatap terpesona pada pria tampan di depannya. Berbeda dengan dirinya yang masih bangun tidur dan nampak kucel, Evan terlihat segar dan telah rapi.
Evan yang baru keluar dari kamarnya, dikejutkan dengan hadirnya Genevia di depannya. Ia menatap lekat Genevia dengan intens, ia merasa terpana dengan apa yang ia lihat pagi ini.
Bukan wajah kucel Genevia karena belum mandi, melainkan piyama yang melekat pada tubuh Genevia begitu seksi. Bahkan lekukan tubuh Genevia nampak jelas di matanya.
Meski ia terkenal datar dan dingin, namun ia tetaplah pria normal yang akan tergoda dengan seorang wanita. Apa lagi, wanita di depannya ini telah sah menjadi istrinya. Ia berhak sepenuhnya untuk menyentuh Genevia sesukanya.
NEXT .......
Satu jam setelah pernikahan
“Kau adalah satu-satunya orang yang tahu mengenai putriku. Maka jagalah rahasia ini dari publik. Hal ini yang menjadi alasan pernikahan kalian diadakan secara tertutup” terang Albert kepada seorang pemuda yang baru satu jam menyandang status menantu, karena resmi menikahi putrinya.
Meski Evan telah menjadi suami anaknya, tak membuat Albert mengungkap keberadaan adik kembar dari anaknya yang baru saja resmi menjadi istri pemuda di hadapannya.
Ia tak dapat memungkiri bahwa dirinya masih belum bisa mempercayai Evan sepenuhnya. Maka dari itu ia masih menyembunyikan jati diri putri keduanya.
Bahkan kekasih Genivee sendiri pun tidak mengetahui tentang jati dirinya. Albert melarang keras putri-putrinya mengungkap jati diri mereka dimuka umum.
Bukan tanpa alasan Albert melakukan semua ini. Kematian kedua orangtuanya karena pembunuhan berencana oleh rivalnya membuat ia harus siap siaga menjaga keluarganya, terutama kedua putrinya.
Meski awalnya Albert tak berniat menikahkan putrinya dengan Evan, namun saat tahu bagaimana hebatnya seorang Evan Sanders. Ia yakin pemuda itu mampu menjaga putrinya dari niat buruk para rivalnya. Apalagi keturunan Sanders terkenal tak ada yang berani menyentuh.
Suatu hari nanti, ia akan mempublic kedua putrinya kala waktu dan situasinya telah tepat. Ia hanya akan menunggu waktu yang tepat itu kala Evan telah mencintai putrinya.
Ia sangat yakin hal itu akan terjadi, dan Evan tak akan pernah membiarkan putrinya terluka sedikitpun kala cinta telah menguasai hatinya.
Evan menjawab permintaan Albert dengan kalimat singkat yang bermaksud menyetujui permintaan ayah mertuanya dan akan melaksanakannya.
Albert sedikit lega karena putri pertamanya telah mendapatkan tempat berlindung. Kini ia masih belum lega memikirkan putrinya yang kedua, yang kini tengah berada di Amerika bersama kekasihnya.
Albert bukannya tidak mampu menjaga putrinya, namun ia cukup sadar diri bahwa umurnya tak lagi muda, usianya telah menginjak kepala enam. Ia ingin kelak jika ia harus pergi meninggalkan putri-putrinya, mereka telah aman dan memilki tempat berlindung.
Kini ia mulai khawatir dengan Genivee, selama ini ia telah berusaha menyelidiki identitas kekasih putrinya itu. Namun tidak ada data yang menunjukkan secara jelas identitas pria tersebut.
Ia khawatir Genivee akan disakiti oleh pra itu. Selama ini dirinya tidak pernah membatasi pergaulan anak-anaknya, maka ia merestui hubungan Genivee dan kekasihnya.
Berbeda dengan Genevia, ia tidak pernah menjalin hubungan dengan pria, karena merasa belum mendapatkan seseorang yang cocok dengannya.
Namun kini, secara suka rela ia menerima pria yang kini telah menjadi suaminya. Meski awalnya menolak, namun pada akhirnya ia menerima pernikahannya.
“Nivee mengapa kau tak datang ke pernikahanku? Apa kau lupa aku ini kakakmu. Saking asyiknya bersama kekasihmu, kini kau melupakan saudaramu?” sungut Genevia merasa kesal karena ketidakhadiran adiknya di acara pernikahannya.
Ia merasa kecewa dengan adik kembarnya itu, padahal ini adalah hari sakral yang harusnya adiknya hadiri.
“Kakak maafkan aku, apa Daddy tidak bilang bahwa aku dilarang untuk pulang? Daddy yang tidak mengizinkan aku untuk datang di pernikahan kakak.”
Genivee menjelaskan dengaan memelas, jika ia tidak menjelaskannya pastilah kakaknya ini akan mengomel sepanjang hari padanya. Kakaknya yang terkenal cerewet selalu membuat telinganya panas.
“Sayang sebentar, aku sedang berbicara dengan kakakku”, ujar Genivee diseberang sana kala kekasihnya menciumi pipinya dengan gemas. “Sa..ehmm” ucapannya terpotong kala, kekasihnya telah menyatukan bibir mereka.
“Kalian benar-benar ya!” Genevia langsung mematikan panggilannya. Ia bertambah kesal dengan kelakuan dua makhluk itu.
“Daddy? Apa benar Daddy yang melarang Nivee untuk pulang? Aku harus menanyakannya.”
Rupanya benar Albert yang melarang kembarannya untuk hadir di acara pernikahannya. Daddynya itu juga telah menjelaskan bahwa ia masih harus menyembunyikan adiknya dari suaminya. Daddynya belum bisa percaya pada suaminya sepenuhnya.
NEXT .......
Genevia yang tampak menggoda dimatanya membuat sesuatu dalam dirinya bangkit ingin disalurkan. Melihat wanita di depannya yang masih nampak lesu menambah kesan menggemaskan yang semakin membuatnya ingin menerkam wanita di depannya dengan segera.
Namun ia masih cukup waras untuk tidak melakukannya, selain karena ada jadwal meeting pagi ini. Ia juga tidak memiliki rasa pada istrinya itu, jadi ia tidak mungkin menyentuh Genevia.
Namun semakin lama memperhatikan Genevia, jiwa prianya seolah mampu mengalahkan akal sehatnya. Persetan dengan meeting dan tentang tidak mencintainya. Yang terpenting Genevia adalah istrinya, ia berhak menyentuhnya kala menginginkan.
Tanpa banyak kata, ia mendekati Genevia dan segera merengkuhnya, menyambar bibirnya dengan ganas namun masih terselip kelembutan. Ia menikmati permainan adu bibir yang mereka lakukan.
Meski Genevia tidak membalasnya, namun ia menyadari istrinya menerima dan menyambut sapuan bibir dan lidahnya.
Ia paham Genevia belum pernah melakukannya, dirinya yang pertama untuk Genevia begitupun sebaliknya. Genevia juga wanita pertama yang ia sentuh.
Genevia tentu saja merasa terkejut dengan serangan Evan yang tiba-tiba. Meski begitu, namun ia menyambutnya dengan suka rela dan ikut menikmatinya.
Cukup lama mereka melakukan kegiatan penyatuan bibir, membuat mereka kehabisan nafas. Evan melepaskan ciumannya untuk memberi ruang Genevia mengambil nafas.
Namun hanya berlaku sebentar, ia kembali mendaratkan bibirnya pada bibir Genevia. Kali ini Evan melakukannya dengan lebih ganas dan menuntun.
Perlahan namun pasti, Evan semakin mengeratkan rengkuhannya dan mendorong pelan genevia untuk kembali masuk ke kamarnya tanpa melepas tautan bibir mereka. Dengan hati-hati Evan merebahkan tubuh istrinya di atas ranjang empuk milik Genevia.
Semakin lama, Evan tidak mampu untuk menahan hasrat dalam dirinya. Ia berhasil membuka seluruh pakaiannya juga dan Genevia setelah mendapat izin dari empunya.
Ia mulai menyentuh setiap inci tubuh dan kulit Genevia tanpa terkecuali.
Hingga akhirnya mereka berhasil melakukan penyatuan yang sama-sama kali pertama bagi mereka. Mereka terhanyut dalam buaian gelora kepuasan asmara yang memabukkan.
Hingga tanpa sadar mereka telah melakukan cukup lama yang telah memakan waktu berjam-jam. Bahkan Evan sampai melupakan pertemuan penting dengan kliennya karena terhanyut oleh permainan panas mereka.
...🥀🥀🥀...
Tampak Evan dan Genevia sama-sama mengatur nafas dengan tubuh telentang di atas ranjang. Mereka baru saja selesai mencapai puncak nirwana entah untuk yang ke berapa kalinya.
Evan menoleh pada Genevia untuk memastikan respon sang istri dengan apa yang baru saja terjadi. Genevia masih menetralkan nafasnya dengan mata terpejam. Membuatnya sulit menebak apa yang istrinya itu rasakan atas aktivitas yang telah mereka lakukan barusan.
Ia khawatir telah melecehkan istrinya, namun bukankah mereka suami istri?. Jadi apa yang telah mereka lakukan bukanlah hal yang tabu, ini sangatlah wajar.
“Maafkan aku” Evan menatap Genevia yang berada di sampingnya dengan merasa bersalah.
Ia tidak ingin ada masalah dengan dengan mereka atas kejadian barusan. Meski ia tahu mereka tidak saling memiliki rasa, namun ia ingin pernikahan mereka yang baru satu hari itu berjalan baik-baik saja.
Mendengar ungkapan permintaan maaf dari Evan, membuat Genevia menoleh pada suaminya itu. Ia dapat menangkap rasa menyesal yang tampak pada mata tajam suaminya. Ia tersenyum cerah menanggapi suaminya.
“Kita adalah suami istri, jadi wajar apa yang sudah kita lakukan barusan.” terang Genevia dengan santai nampak tenang.
Setelah pembicaraan Evan yang merasa bersalah dan Genevia menanggapinya dengan santai dan mewajarkannya. Evan berpamitan untuk menemui klien yang harus tertunda karena kegiatan yang kemungkinan besar akan menjadi candu bagi keduanya.
Meski sedikit ada rasa kecewa karena Evan meninggalkannya setelah apa yang baru saja mereka lakukan.
Namun Genevia segera menepis perasaan itu, ia tidak ingin berharap apa-apa pada pernikahan mereka ini. Karena dari awal pernikahan mereka hanya atas bisnis, jadi jangan sampai hati dan perasaanya ikut terlibat.
NEXT .......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!