Mon maaf sebelum nya, *cerita ini masih dalam tahap revisi kembali, dikarenakan banyak nya typo bertebaran, *dan mungkin, akan ada sedikit perubahan alur namun tidak mengubah tema awal..
*Trimakasih untuk kalian yang sudah berkenan mampir.. jangan lupa tinggalin jejak, like and vote nya ya manteman.. *
*Haturnuhun**🙏😘😘*
Pagi pagi sekali aku mengemas semua keperluan ku memasukan beberapa baju, sepatu dan perintilan lain nya kedalam sebuah koper kecil.
Oh ya sebelum nya perkenalkan dulu nama ku, Kanaya Arista orang orang terdekat ku biasa memanggil ku Naya.
Aku bekerja di salah satu perusahaan yang cukup besar di kota A. tapi itu kemarin, Sebelum aku memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri ku, ya seperti kata Ayu sahabat ku, salah satu alasan ku memutuskan untuk berhenti adalah karna putusnya hubungan ku dengan Dewa mantan pacar ku.
aku sudah benar benar muak melihat wajah nya, juga wajah so polos Sinta sahabat ku sendiri yang menjadi selingkuhan Dewa si pria bajingan itu.
Bagai mana bisa aku bertahan berbagi ruang udara bersama orang orang menjijikan seperti mereka, dadaku terasa sesak jika harus mengingat nya kembali.
lima tahun menjalin hubungan, jelas bukan lah waktu yang sebentar, tapi dengan tega nya dia menghianati hubungan kami, bahkan yang lebih tega nya lagi, dia berselingkuh dengan sahabat ku sendiri yang bahkan sudah ku anggap sebagai sodara. Sungguh miris bukan?
Ahhh.. sudahlah, mengingat hal itu ingin rasa nya ku patahkan saja leher mereka, tapi aku tetap berusaha untuk tetap terlihat kuat di hadapan siapapun termasuk kedua orang tua ku yang sudah mengetahui hubungan kami dari dulu.
Bahkan aku beralasan, kepergianku kali ini adalah karna aku ingin mengunjungi nenek ku di kota C sambil berlibur, mendengar alasan ku, mereka hanya meng iya kan saja tanpa banyak bertanya, karna sudah cukup lama juga aku bekerja tanpa mengambil cuti libur ku.
Aku tidak akan setega itu, jika harus menceritakan betapa hancurnya aku saat ini, apalagi untuk menceritakan semua penghianatan yang Dewa lakukan terhadapku, terlebih aku sangat sangat tau bagaimana selama ini kedua orang tua ku begitu mempercayakan aku pada pria brengsek itu, sering kali ku dengar setiap Dewa berkunjung kerumah, ayah selalu berpesan agar Dewa menjaga dan Melindungi ku.
dan apa sekarang? Bukan orang lain yang membuatku sakit membuatku hancur sehancur hancur nya, melainkan dia sendiri lah penyebab nya.
Tapi aku sadar, untuk apa aku nenyakiti diri ku sendiri hanya karna pria bajingan seperti dia. aku bukan lah wanita yang lemah yang hanya akan duduk diam dan menangis jika aku disakiti, aku memilih untuk melanjutkan hidup ku, membuka lembaran baru dan aku harus bahagia.
Setelah semuanya siap, aku mulai mengemudikan mobilku memecah jalanan kota di iringi musik pop yang sengaja ku putar untuk menemani perjalanan ku kali ini.
Drrrrtt... drrrttt.... drrrrttt .... terdengar suara getaran ponsel yang sengaja ku heningkan mulai mengalihkan perhatian ku, melihat keadaan jalan yang lenggang aku sengaja menepikan mobil ku sebentar, mematikan mesin mobil dan mengambil handphone yang tak sengaja ku simpan di jok belakang, entahlah semenjak aku putus dengan Dewa rasanya ponsel bukan lagi prioritas utama yang harus aku genggam setiap saat.
Ku buka pintu mobil dengan pelan, sejenak ku rasakan hembusan angin dan segar nya udara luar, tidak lama handphone ku bergetar kembali, ku lihat nama Ayu tertera di layar ponsel.
" Halooo ..."
" ...... "
" iya aku sudah di jalan, mungkin empat sampai lima jam nanti baru sampai "
"......"
" Heyy.. memang nya kenapa? Aku bukan anak kecil yang kalo mau pergi kemana mana harus di antar Ayah !"
" ....."
" isshhh,kau ini cerewet sekali ya mak !" Jawab ku sambil terkekeh
" ...."
" iya iya emak ku yang baweeeeeel, sudah ya.. nanti aku pasti sering sering ngabarin kamu ko"
"....."
" iya iya, baaaayyyyyy emak bawell ku "
"...."
Usai menelfon dengan sahabat ku Ayu, ku putuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan ku agar segera sampai.
Meski terkesan cerewet dan rusuh, tapi Ayu adalah teman yang baik, selama ini dia lah yang selalu menjadi pendengar setia keluh kesah ku tentang semua hal.
bahkan saat putus nya hubungan ku dan Dewa kemarin, entah apa yang membuat nya jadi ikut ikutan menjauhi Sinta, padahal memang sebelum nya kami bertiga adalah sahabat, dari awal Masuk sekolah menengah atas sampai kejadian kemarin dimana Sinta dengan tega nya menjadi duri dalam hubungan ku dan Dewa.
" Huffttt... perjalanan nya lumayan juga !" Keluhku sambil menikmati alunan musik yang entah kebetulan dari mana lirik dari lagu lagu yang terdengar sangat melow, se olah tau bahwa pendengar nya kali ini sedang mengalami patah hati terberat
" ahh... kenapa lagu nya ikut ikutan melow gini siihhh", kataku dengan air mata yang sudah jatuh tanpa permisi, membasahi kedua pipi ku.
Empat jam lebih berlalu sangat terasa, lelah,letih dan badan ku yang pegal juga tangan yang terasa kebas,mungkin efek karna menyetir terlalu lama.
ahh rasa nya aku ingin berteriak dengan keras jika saja tak kulihat didepan sana nenek sudah menyambutku dengan senyum termanis nya.
" Hey sayang..!! cucu ku Kanaya, kamu sangat cantik bagai mana kabar mu nak?!" Tanya nenek yang sepertinya sudah menanti kedatangan ku sejak tadi.
" seperti yang nenek lihat, cucu mu ini baik baik saja !" Jawab ku dengan tersenyum. " lalu apa kabar nya nenek ku yang masih saja terlihat awet muda ini? " tanya ku sambil memeluk nenek ku ini yang masih terlihat cantik ini.
ya, memang di usia nya yang sudah entah berapa puluh taun kini, nenek masih saja terlihat sehat dan bugar, badan nya masih terlihat tegak, hanya saja beberapa keriputan di wajah dan bagian tubuh luar nya yang terlihat memang sudah tidak bisa di bohongi, menandakan bahwa ia memang sudah lanjut usia.
" kau ini masih saja suka menggoda nenek tua ini !! Nenek baik baik saja, nenek sehat, bagai mana kabar Ayah dan Ibu mu? Kenapa mereka tak ikut kesini? "
" heyy, biarkan Ayah dan Ibu ku menikmati bulan madu mereka nek !"
" hahaaha.. kau ini, dasar, orang tua mu bukan lagi anak muda Nay, "
" tidak apa apa nek, siapa tau sepulang nya aku dari sini nanti, calon adik ku sudah hadir di perut Ibu "
" ya sudah, ayo masuk dulu ke dalam, akan nenek buatkan kamu teh jahe hangat "
" biarkan aku disini sebentar nek, aku masih ingin menikmati suasana disini "
" ya sudah, nenek masuk dulu kedalam, kamar mu sudah di siapkan narti tadi sebelum ia pulang, "
" oke nenek ku yang cantik, trimakasih "
Nenek tak menanggapi nya lagi, ia hanya menatap sekilas dengan senyum lalu masuk kedalam rumah.
Suasana menjelang sore disini memang sangat indah. rumah nenek terletak di daerah perbukitan dengan udara yang masih sangat sejuk, jika saat pagi menjelang, udara disini akan terasa sangat dingin dan berkabut, suasana ini lah yang sangat aku rindukan dari sini, suasana yang damai dan tentram, dengan penduduk yang ramah.
coba saja untuk berjalan jalan di sekitar sini, dan saat kamu bertemu dengan beberapa warga, meskipun kamu bukan asli penduduk sini dan bahkan tidak saling mengenal, mereka akan menyapa mu dengan senyum ramah nya, ahhh ... sungguh aku tidak sabar untuk segera menyambut hari esok dan pergi berjalan jalan.
Ke esokan harinya.
setelah menikmati sarapan pagi bersama nenek tercinta, seperti niatnya kemarin. hari ini ia akan pergi jalan jalan menikmati udara sekitar tempat tinggal sang nenek.
Naya mengemudikan mobil nya dengan santai, ia berkeliling dan sesekali berhenti jika menemukan tempat yang menurut nya sangat indah, menikmati suasana sekitar dengan damai, meski pergi hanya se orang diri, tak lantas membuat nya bosan, justru ia sangat menikmati waktu nya.
" Heyy kanaya ..!!" Seseorang menepuk pundak nya pelan dari arah belakang, saat ia sedang fokus melihat pemandangan sebuah danau buatan di tepi jalan.
" ehhh ( kanaya pun menoleh ke arah belakang ) emmmmh.... Diana? Lo Diana kan?!"
" iya gue Diana, ngapain lo disini Nay?! Udah lama ya kita nggak ketemu !"
" iya, lama banget, sampe gue gak tau kalo lo udah married dan sekarang lagi bunting gini !" Jawab Kanaya sambil melihat ke arah perut Diana yang sudah terlihat membulat.
" hahaha.. iya ya. waktu gue nikah dulu, lo nggak ada. dan sekarang gue lagi hamil anak ke dua !" Ucap nya sambil mengelus perut buncit nya
" apa?? Lo udah hamil anak ke dua?? Terus anak lo yang pertama dimana?!"
" anak gue di rumah sama nenek nya, kebetulan suami gue lagi tugas ke luar kota, jadi.. ya kaya gini apa apa gue sendiri. Oh iya,lo lagi ngapain disini nay? Lo sendiri?!"
" heemm seperti yang lo liat, gue sendirian ajah, lagi nikmatin masa masa pengangguran gue, sambil liburan alakadarnya gini hehe..."
" oh, kalau gitu, kita main yuk ke rumah, udah lama juga kita nggak cerita cerita pasti mantan lo sekarang udah banyak ya Nay, secara dari dulu lo udah terkenal dengan julukan si cucu nenek paling cantik disini "
" hahahaha... lo ya, ada ada aja. oke ayo gue ikut sekalian mau kenalan sama anak lo pasti bawel ya kaya emak nya !"
" Sembarangan aja. anak gue cowok nay, dia kalem tau kaya papa nya. bentar gue ambil motor dulu di parkiran sana, nanti lo ikutin gue dari belakang ya !"
" gila ya Di, udah bunting gede aja lo masih kuat motoran?"
" ya di kuat kuatin aja lah nay, asalkan kita hati hati ya insyaallah nggak papa lah, lagian mau nyuruh siapa juga, laki nggak ada ya seperti kata gue tadi, mau nggak mau kita di tuntut untuk mandiri, udah ah keburu siang ini, gue ambil motor dulu "
Setelah Diana mengambil motor nya dan di Ikuti Naya dari belakang, tidak lama kemudian mereka sampai di sebuah komplek perumahan minimalis. deretan rumah dengan satu tipe yang sama berbaris cantik, serta taman hijau dengan air mancur juga taman bunga di samping area komplek membuat pemandangan di depan ini terlihat sangat cantik.
Diana adalah teman bermain Kanaya ketika ia dan keluarga nya mengunjungi nenek di kota ini. rumah kedua orang tua Diana yang dulu terletak di belakang rumah nenek, yang hanya terhalang oleh beberapa rumah saja untuk sampai di rumah orang tua Diana, namun karna sudah beberapa lama tak bertemu, Naya belum tau kisah hidup terbaru yang di lalui Diana teman bermain nya ini.
Setelah sampai, Diana terlihat memasuki salah satu rumah di antara barisan rumah minimalis di hadapan mereka yang membedakan hanya warna cat dan juga kanopi yang terpasang di depan rumah, namun Kanaya sedikit kesulitan untuk memarkirkan mobil nya, karna dari depan terlihat garasi rumah Diana hanya muat untuk satu mobil dan dua motor, itu pun sudah ter isi dengan mobil milik Diana.
Sementara di jalan depan rumah Diana area nya tidak terlalu luas dan berbatasan langsung dengan tembok taman hijau.
" sudah neng, parkir di pinggir saja tidak apa apa " kata se orang laki laki yang terlihat sedang memegang sebuah ember kecil dan sebuah cangkul di tangan kiri nya, sepertinya mereka sedang melakukan beberapa perbaikan di taman itu. karna di depan, terlihat juga beberapa pria sedang bekerja.
di depan dan belakang bagian kosong yang akan ia gunakan untuk parkir, ada beberapa motor berbaris rapi disana, mungkin mereka juga adalah pemilik motor motor ini, fikir Naya.
Naya hanya mengangguki ucapan pria itu dan tersenyum kecil, kemudian pria itu melanjutkan jalan nya kedepan, terlihat bergabung dengan para pekerja lain, Naya pun akhir nya keluar dan memasuki rumah Diana.
" Assalamu'alaikum..."
" waalaikum salaam, ayo masuk nay, " jawab Diana sambil meletakan dua gelas jus jeruk dimeja
(Diana kemudian mendudukan bokong nya di kursi ruang tamu)
" Di, rumah lo ko' sepi, anak sama Ibu lo kemana?!" Tanya Naya penasaran, karna ia mengingat tadi maksud nya kesini juga ingin berkenalan dengan putra kecil Diana, tapi ia sama sekali tak melihat keberadaan bocah itu
" gak tau Nay, waktu gue pamit tadi, dia lagi main sama Ibu disini, mungkin dibawa ke rumah Ibu kali ! Nih, di minum dong jus buatan gue. maaf ya cemilan nya cuma ada ini doang !" Ucap Naya sambil membuka beberapa tutup toples kecil di atas meja
" iya gak papa, lo gak usah repot repot gini, lagian gue kesini bukan mau minta makan juga kali,
oh ya Di, lo gak nyariin anak lo, ya takut nya dia sama ibu lo kemana gitu ?!"
" ahh kalo sama Ibu mah aman, kalo nggak main sama tetangga sekitar sini ya paling di ajak pulang ke rumah Ibu"
" oh, rumah ibu lo masih yang dulu Di?!"
" iya masih disana di tempat yang dulu, di belakang rumah nenek lo. Yang tinggal disini cuma gue sama anak gue. ya kan tau sendiri abdi negara mah pulang nya gak tentu nay, tapi ya mau gimana lagi, resiko kali ya nikah sama si loreng hehe "
" hebat ya lo, selain bawel ternyata lo juga tangguh "
" apaan sih lo, biasa aja kali. oh iya, lo rencana kapan nih mau nikah?
" Apaan nikah, calon aja gue gak punya Di !" Jawab Naya sambil tangan nya mengambil gelas jus jeruk yang tadi di sodorkan Diana di atas meja
" ah masa cewek secantik lo belum punya cowok sih Nay, bercanda lo ya !"
" gue serius Di, kemarin sih sempet gue punya cowo, satu kantor juga kerja nya, lima tahun kita pacaran tau tau nya dia selingkuh sama sahabat gue sendiri, jahat gak tuh ?"
" ya allah masya allah, lo di selingkuhin? Cewek se cantik lo di selingkuhin Nay? Ya ampun pasti sakit banget ya !"
" yah, pake nanya lagi. ya jelas sakit banget lah Diana. cuma yaa.. gue sadar menangis di pojokan kamar sambil ngunci diri berhari hari gak makan gak minum itu bukan jalan ninja gue kalau lagi patah hati "
" oh, gue ngerti sekarang, jadi kedatangan lo kesini adalah bentuk pelarian diri dari patah hati terberat lo itu ya Nay " Goda Diana sambil menatap sahabat nya dengan tersenyum
" yaa... bisa dikatakan seperti itu lah Di, rasa nya sesek nafas gue kalo harus liat mereka lagi, rasa nya tuh eeeeuuuhhh ... pengen gue tonjok aja tuh wajah wajah yang so' polos tanpa dosa itu "
" hahaha.... sesakit itu ya lo putus sama mantan, gak kebayang waktu pacaran nya dulu, pasti lo bucin banget ya sama cowok itu "
" ya gimana gak sakit Di, lima tahun kan bukan waktu yang singkat, sampe sampe orang tua gue udah percaya banget sama dia, tau nya dia sendiri yang jadi boomerang buat gue "
" ya udah lah, disini gue yakin luka lo bakalan cepet sembuh dan bakalan dapet pengganti nya yang lebih baik dari dia "
" ya .. gue sih berharap begitu. gak mau banyak drama gue Di, kalo ada, pengen nya yang serius serius aja, toh yang udah udah juga pacaran lama bertahun tahun tau nya putus gitu aja mana ending nya tragis banget lagi buat gue "
" ya iya sih, kalau udah nemu yang serius mah udah go to halalin aja cepet cepet, buat apa hal yang baik di tunda tunda, ya gak?!"
" iya iya,, suhu !"
" hahahahhaaa... elu mah gue serius gini malah bercanda "
Tak terasa waktu berjam jam mereka habiskan hanya dengan saling bertukar cerita.
Sore hari telah tiba.
Kanaya dan Diana dengan sangat heboh bertukar cerita diselingi gelak tawa dari kedua nya, beberapa waktu lalu Ibu dan putra sulung Diana bahkan sudah pulang, tak lama,sang Ibu pamit kembali pulang ke rumah nya usai mengantar putra Diana.
Putra Sulung Diana bernama Genta Abraham, umur nya baru memasuki usia lima tahun, yang dua bulan ke depan putra sulung Diana ini akan memulai pendidikan nya di sekolah taman kanak kanak.
pipi nya yang gembul, serta kulit sawo matang nya kian menambah kesan manis pada anak ini. benar kata Diana, anak nya ini sangat kalem dan terkesan cuek, berbanding terbalik dengan sifat ibu nya yang cerewet, mungkin dia lebih mirip papa nya.
" Di, udah sore ini, aku pulang ya, takut nya nenek nyariin, tau sendiri, dia kalau udah ngomel tenaga nya kaya balik lagi ke umur dua puluh tahun, nafas nya panjang banget kalo lagi ngomel ngomel "
" hahaha dasar kamu nay, iya iya sana pulang, tapi awas ya besok main lagi kesini, gue seneng deh lo ada disini Nay "
" kenapa emang? Jangan bilang lo mau lahiran sekarang dan nyuruh gue buat gantiin peran laki lo buat nunggu tuh bayi di perut lo brojol ya !!"
" aahhahahaahahaaa .... sumpah perut gue sakit banget ini Nay, lo cenayang ya? Lo ko tau sih?!" Kata Diana sambil memegangi perut buncit nya, dan terus tertawa, membuat Kanaya merasa sedikit kesal
Kanaya kemudian mendekati Genta yang sedang asyik bermain ponsel di tangan nya
" Genta sayang, Onty cantik pulang dulu yah, Genta harus tetap jadi anak baik dan kalem, jangan kaya mama mu yang super cerewet itu" (sambil melirik sekilas ke arah Diana) sementara Genta tak terlihat menanggapi ucapan Kanaya, ia masih anteng dengan game yang ia mainkan di ponsel nya.
" astagfirullah, ini anak nya cuek bebek banget mana dingin lagi kaya kulkas, sementara Emak nya ketawa ketawa gak jelas, gak kebayang ini si loreng laki lo kaya gimana sih Di? Pasti dia stress ya kalo lagi di rumah,?!"
" ihhh apaan lo sembarangan ya kalo ngomong, laki gue mah gak ada dua nya tau, udah mah paling gagah, cakep nya nggak ketulungan, penyayang keluarga, cinta bini, cinta anak, lah poko nya paket kumplit deh, meski lo tawar seratus juta juga, gak bakalan gue kasih " bangga Diana
" ahahahhaha.... gila lo Di,gimana dia gak cinta bini cinta anak, orang satu indonesia aja mereka cintai wkwk, saingan lo berat Di, lo bayangin tuh cewek bohay, sexy,cantik,montok,semok beuuuhhhhh parahh sihh, paket komplit banget cewek indonesia mah "
" iiiiiihhhhh Kanaya!!, pulang sono, lu mah bikin gue bad mood ahhh, sebel gue !"
" idihhh bumil sensitif, tadi aja lo ngetawain gue, giliran di ketawain balik malah ngambek, udah ya gue pulang dulu !" Kata Naya sambil berdiri melangkahkan kaki nya menuju ke luar rumah, Diana pun setia mengantar nya sampai depan rumah, tapi tiba tiba
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaa..... Diaaannaaaaaaaaaaa "
Diana yang terkejut mendengar suara teriakan Naya pun dengan sedikit berlari kecil ia menghampiri Kanaya yang sudah berdiri di samping mobil nya.
" kenapa Nay, ada apa? Lo kenapa? Kenapa lo teriak teriak?!" Kata Diana dengan panik
" Diana lo liat ini !! Naya kemudian sedikit menggeser tubuh nya, Diana tentu sangat terkejut melihat nya
" Ba bagaimana ini bisa terjadi Nay ?" Ucap Diana sangat terkejut
terlihat di sisi sebelah kiri bagian depan mobil Kanaya sudah penyok seperti tertubruk kendaraan dan jika dilihat, bemper bagian belakang juga sudah terlepas, belum lagi di sisi sebelah kanan bagian belakang yang sama penyok nya,sementara sisi kiri masih terlihat terpasang apik.
" ya ampun, ini gimana Di, ko bisa ya kaya gini, baru sehari gue main ke tempat lo ko udah sial aja sih !"
" maaf ya Nay, tapi sebelum nya gak pernah ko kejadian kaya gini, selama ini komplek aman aman aja, gue juga nggak tau ini kenapa, mana Cctv depan rumah rusak lagi !"
" Apa??? Kata Naya terkejut, " hilang sudah harapan nya untuk mengetahui siapa pelaku yang sudah merusak mobil nya ini. ' emmm.. se inget gue tadi di depan sama belakang ini banyak motor terparkir deh, tapi sekarang ko udah nggak ada, terus para pekerja yang tadi disana juga udah nggak ada, mereka kemana ya ?"
" oh, para pekerja yang tadi di taman sana Nay, ? Tanya Diana
Naya hanya menganggukan kepala nya
"Mereka itu sudah seminggu ini sedang melakukan perbaikan Taman Nay, emang sih mereka suka naruh motor motor nya disini, soal nya kan bagian sini teduh, emang kenapa? Lo curiga sama mereka?!" Tanya Diana
" enggak sih Di, cuma se inget gue tadi depan belakang hanya ada motor, tapi lo liat ini (sambil menunjuk tanah yang di pijak nya, tepat nya di bagian depan mobil nya) ini kaya bekas roda besar kaya ban mobil gede gitu nggak sih? Tanya Naya
" iya juga sih, tapi mobil siapa ya Nay, saking asyik nya kita dari tadi sampe gak sadar ya keadaan di luar "
" ya gak bakalan sadar lah Di, orang depan rumah lo ini jalan, gimana bisa kita curiga dan merhatiin setiap kendaraan yang lewat, lo mah ngawur ah "
" hehehe iya juga sih, tapi, ini mobil lo gimana Nay, siapa yang tanggung jawab kalo udah gini, biaya buat benerin nya kan lumayan juga !"
" heemm bener juga Di, mana gue juga pengangguran lagi sekarang, huhhhh nasib gue gini amat ya, belum juga sembuh patah hati dari mantan pacar, eh sekarang patah hati lagi gara gara ni mobil kena tabrak lari "
" bentar deh Nay, kita minta tolong sama polisi aja kali ya buat ngusut masalah ini "
" ahh males gue Di, kan repot mesti bikin laporan dulu, terus sekarang gue mesti berangkat ke kantor polisi gitu? Males ahhh "
" ehhh gimana sih lo, mobil lo kan butuh perbaikan yang biaya nya nggak dikit Nay, gak papa, biar dia tanggung jawab, lagian gue heran komplek kan ada yang jagain di depan masa iya jadi gak aman gini sih, kan meresahkan "
" ya terus gimana sekarang Di?! "
" tunggu deh, kalo nggak salah di ujung komplek sini ada se orang jendral polisi ganteng Nay, kita laporin ke dia aja gimana? Jadi kita nggak perlu ke kantor polisi, ya siapa tau aja, dia mau bantu kan?!"
" elo yah Di, lagi bunting gini, udah punya laki juga, masih bisa ya lo muji muji cowok lain, mana tau lagi tu cowok tinggal dimana, jadi curiga gue !"
" eh awas ya tu otak lo mikir nya kemana mana, gue tau, karna waktu itu, pas laki gue ada di rumah, gue sempet di ajak ke rumah nya sama suami gue,kata laki gue waktu itu, tuh jendral polisi katanya lagi sakit, ya walau pun waktu itu gue liat dia baik baik aja, bahkan gak ada luka apapun, keliatan kaya sehat seger buger gitu, mana dia cakep banget lagi, " kata Diana sedikit berkhayal, sambil menerawang ingatan nya pada kejadian beberapa waktu lalu saat dia dan suami nya menjenguk sang jendral.
" inget suami mbak nya heyyy!! " Naya menepuk pelan pundak Diana
" inget inget, gue inget Nay, udah lo bikin laporan kesana aja ya, biar cepet kelar juga ini urusan lo !"
" ya udah ayo, pinjem motor lu aja, kalo masih tinggal di komplek sini berarti nggak terlalu jauh kan?!"
" iya, tapi gue cape' Nay, laper juga ini !" Kata Diana sambil mengelus perut buncit nya
" ya elah, elo ya bumil, ampun deh porsi makan lo sekarang sekarung ya Di? Dari gue dateng lo nyemil mulu, dan sekarang masih laper?? Masya allah, masya allah, udah ah, gue gak mau tau, lo anter gue sekarang, nah nanti pas gue nyampe di rumah tuh polisi , gue gak papa deh bikin laporan sendiri, tapi lo tungguin gue, nyari makan nya yang deket deket sini aja ya ?"
" oke deh, ayo gue ambil dulu kunci nya di rumah, sekalian nyuruh Genta main aja dulu sama anak tetangga "
Setelah Diana terlebih dulu menitipkan Genta dan bermain bersama anak anak tetangga nya, Diana dan Kanaya pun pergi menuju ke rumah sang Jendral polisi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!