NovelToon NovelToon

Pengkhianatanmu Kebahagiaan Untukku

Pengkhianatan

Hai Hai readers... Author membawa karya baru nih yang bernuansakan pengkhianatan.

Novel ini terinspirasi dari kisah teman author tapi tetap saja ya jika ini hanya cerita fiksi belaka dan tidak bermaksud menyudutkan pihak manapun

Author berharap kalian akan meninggalkan LIKE di setiap Babnya setelah membaca untuk menjaga performa karya author ya...

Menghargai suatu karya itu Hebat.

Happy Reading

...****************...

Aldera Pramesti wanita berumur dua puluh dua tahun yang menikah dengan Revan Arian satu tahun lalu. Di awal pernikahan keduanya hidup bahagia, namun tidak dengan akhir akhir ini.

Di dalam kamar ia sedang menunggu kepulangan sang suami tercinta.

Ceklek....

Pintu terbuka menampilkan Revan yang baru saja pulang dari kantornya.

" Mas kamu darimana sih? Kenapa semalam tidak pulang ke rumah? Aku mencemaskanmu Mas, aku telepon juga tidak kamu angkat." Ucap Dera lembut dan berusaha bersikap baik baik saja.

" Maafkan aku sayang." Ucap Revan menangkup wajah Dera.

" Aku lembur jadi tidak bisa mengangkat teleponmu." Sahut Revan mencium kening Dera.

" Beberapa bulan ini kamu terus lembur, tapi kenapa gaji yang kamu berikan kepadaku tidak bertambah? Bahkan kamu sering meminta uang makan sama aku, kemana uang lemburanmu itu Mas?" Tanya Dera curiga.

" Aku juga tidak tahu sayang, kenapa aku tidak mendapat tambahan gaji, yang jelas aku di perintah lembur sama bos ya aku lembur saja, tapi percayalah Aku tidak berbuat macam macam di luar sana, aku hanya mencintaimu.. Sangat mencintaimu." Ucap Revan menyakinkan Dera sambil menciumi pipi Dera setelah itu Ia memeluknya.

" Maafkan aku sayang... Aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya karena aku tidak mau kehilanganmu." Batin Revan.

" Ya sudah aku mau mandi dulu, kamu siapkan sarapan buat aku ya." Ucap Revan melepas pelukannya.

" Iya Mas." Sahut Dera.

Dera menatap Revan yang masuk ke dalam kamar mandi.

" Entah mengapa perasaanku mengatakan jika kau menyembunyikan sesuatu dariku Mas." Batin Dera.

Saat Dera hendak menyiapkan baju Revan, ia mendengar ponsel Revan berbunyi.

Ting....

Dera segera mengambil ponsel Revan lalu membukanya. Beruntung kemarin malam Dera berhasil mencari tahu kata sandinya.

📱Dia

*Mas dompetmu ketinggalan di kamar, uangnya aku ambil ya buat beli skincare

Oh ya Mas tadi bu Retno datang menagih hutang yang kita pakai buat biaya pernikahan, kalau bisa kamu segera transfer ya i love u😘*

Jeduarrrr

Bagai di sambar petir di siang hari. Hati Dera sakit... Bahkan sakit, saat mengetahui jika suami tercinta telah menikah dengan wanita lain di belakangnya.

Dera menyiapkan mental sekuat mungkin, ia sudah menduga jika semua ini akan terjadi. Apalagi melihat gelagat aneh suaminya akhir akhir ini. Kecurigaannya selama ini telah terjawab sudah.

Ceklek....

Dera menoleh ke arah Revan yang menghampirinya.

" Sayang mana baju gantiku?" Revan memeluk Dera dari belakang. Ia menyusupkan wajahnya ke ceruk leher Dera.

" Pintar sekali kau menyembunyikan semua ini Mas? Aku tidak menyangka jika kau bermuka dua, tapi jangan kau pikir kau lebih pintar dariku." Batin Dera.

" Sayang kenapa kamu diam saja?" Tanya Revan memutar badan Dera.

Keduanya saling tatap.

" Apa kurangku selama ini Mas?" Pertanyaan Dera membuat Revan mengerutkan keningnya.

" Apa maksudmu sayang?" Tanya Revan tidak mengerti.

" Setelah kita menikah, aku menguras tabunganku untuk membiayai gelar S2mu, aku membiarkanmu tinggal di rumahku, aku membantumu memenuhi semua kebutuhan dengan penghasilan cafeku, aku membelikanmu mobil supaya kau tidak susah susah naik bis saat pergi bekerja, aku selalu menerima seberapapun uang yang kau berikan, aku....

" Sayang kamu mengungkit semuanya?" Revan menatap Dera tidak percaya.

" Aku hanya sedang instropeksi diri Mas, aku mencoba mencari apa kekuranganku hingga kau tega mengkhianati aku." Ucap Dera.

Deg....

Jantung Revan berdetak sangat kencang.

" Katakan Mas, apa kekuranganku?" Tanya Dera menangkup wajah Revan.

" Sa... Sayang apa maksudmu?" Tanya Revan gugup.

" Aku sudah tahu semuanya Mas, siapa namanya? Apa dia lebih cantik dariku? Apa dia lebih menarik dariku? Atau dia lebih kaya dariku Mas?" Tanya Dera.

Revan tidak bergeming, Ia menatap Dera dengan tatapan bersalahnya.

" Atau dia lebih bisa memuaskanmu di atas ranjang Mas?" Dera bertanya lagi.

" Jawab Mas." Bentak Dera mengguncang bahu Revan.

" Sayang maafkan aku." Hanya itu yang terucap dari bibir Revan.

" Apa kata maaf bisa menyembuhkan luka di dalam hatiku hah? Apa kata maafmu itu bisa mengembalikan hubungan kita seperti semula? Kau membagi cintaku, kau mengkhianatiku, dan kau mencampakkan aku Mas." Teriak Dera.

Tidak ada air mata yang menetes di pipi Dera. Baginya air matanya terlalu berharga untuk pria pengkhianat seperti Revan.

" Tidak sayang... Aku tidak mencampakanmu, aku mencintaimu, bahkan sangat mencintaimu." Ucap Revan hendak memeluk Dera namun Dera segera menepis tangannya.

" Jangan pernah menyentuhku! Aku tidak sudi di sentuh oleh tangan kotormu." Bentak Dera.

" Sayang ku mohon jangan seperti ini hiks... ku mohon maafkan aku, aku khilaf sayang, aku merasa tertarik dengannya dan tanpa sadar aku merenggut kesuciannya, aku merasa bersalah kepadanya, sebagai bentuk tanggung jawabku kepadanya aku menikahinya." Terang Revan mengusap air matanya.

" Aku belum memberitahumu bukannya tidak ingin memberitahumu, aku hanya belum siap menerima kemarahanmu, aku tidak mau kehilanganmu sayang... Aku mohon maafkan aku." Ucap Revan berlutut di depan Dera.

" Aku tidak mau menerima alasan apapun yang keluar dari bibirmu, yang jelas kau sudah mengkhianatiku dan mengkhianati pernikahan ini, aku tidak sudi lagi hidup bersama pria yang tidak puas dengan satu wanita." Ucap Dera pergi meninggalkan Revan.

Tubuh Revan luruh ke lantai. Ia menyesali perbuatannya yang telah menduakan istrinya.

Dera masuk ke dalam kamar tamu. Ia menguncinya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi. Ia menyalakan shower yang berhasil mengguyur seluruh badannya.

" Aku tidak pernah menginginkan semua ini darimu Mas, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepadamu dan wanita itu, kau sudah memilihnya menjadi istri keduamu tapi kenapa aku masih melihat sinar cinta yang terpancar dari matamu.. Dan itu membuatku sakit Mas... Lebih sakit dari pengkhianatan yang kau lakukan kepadaku hiks... Ya Tuhan.... Apa yang harus aku lakukan? Aku tahu jika suamiku orang yang baik, tetapi aku tidak tahu kenapa dia tega melakukan semua ini kepadaku hiks... Rasanya sakit... Sangat sakit... Hiks.... " Isak Dera.

" Arghhhhhh." Teriak Dera mengeluarkan rasa sesak di dadanya.

Bukan karena pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya, tapi karena pancaran sinar cinta yang masih terpancar dari mata Revan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tok tok tok...

" Sayang buka pintunya, makan siang dulu! Aku sudah menyiapkan semuanya, kita bisa bicarakan masalah ini baik baik setelah makan siang sayang, aku tidak mau sampai kamu sakit." Ucap Revan.

Ceklek....

Dera membuka pintu, Revan hendak memeluknya namun Dera segera mundur.

" Baiklah sayang jika kamu tidak mau aku sentuh, aku memaklumi nya, sekarang lebih baik kita makan dulu." Ucap Revan meninggalkan Dera.

Makan siang berlalu begitu saja. Tanpa adanya candaan dan tawa dari Dera seperti biasanya. Hal itu membuat hati Revan sakit.

Revan menggenggam tangan Dera.

" Sayang, aku minta maaf padamu, aku mohon jangan pernah tinggalkan aku, aku sangat mencintaimu, masalah Nita biarlah dia menjadi wanita keduaku, aku akan menceraikannya dalam satu bulan ini, jika dia tidak hamil karena perbuatanku waktu itu, aku mohon pahami kondisiku saat ini, walaupun aku sudah menikahinya tapi aku tidak pernah menyentuhnya selain malam itu, bersabarlah menunggu sebentar lagi sayang." Ucap Revan.

Dera menarik tangannya.

" Aku akan mengambil keputusan setelah aku bertemu dengannya nanti, pertemukan aku dengannya esok hari maka aku akan mempertimbangkan semuanya." Ucap Dera.

" Baiklah sayang, besok aku akan mengajakmu ke rumahnya." Sahut Revan.

" Kau akan tahu apa yang akan aku lakukan Mas." Batin Dera.

Nah loh kira kira Dera mau melakukan apa ya?

Kita tunggu di bab berikutnya.....

Jangan lupa like koment vote dan hadiahnya biar Dera semangat membasmi pelakor.

Terima kasih untuk readers yang sudah memberikan suportnya kepada author... Semoga sehat selalu....

Miss U All....

TBC....

Bertemu Maduku

Pagi ini Revan mengajak Dera ke rumah Nita, istri keduanya. Rumah sederhana yang berukuran kecil menurut Dera. Ia bahkan tidak yakin kalau dirinya akan betah tinggal di sini.

Tok tok tok

Revan mengetuk pintunya.

Ceklek....

Nampak seorang wanita membuka pintunya.

" Mas Revan." Pekik Nita hendak memeluk Revan namun Dera segera berdiri di depan Revan membuat Nita mengurungkan niatnya.

" Ma... Mas ini siapa?" Tanya Nita gugup.

Dera menatap wanita yang seumuran dengannya, wanita bertubuh kurus, kulit sedikit kusam dan setinggi leher Dera.

" Kenalkan aku ISTRI SAH nya Mas Revan, Aldera Pramesti." Ucap Dera tanpa mau mengulurkan tangannya.

" Apa maksudmu membawanya ke sini Mas? Kau membongkar hubungan pernikahan kita kepadanya? Bukannya kau yang bilang kalau kita harus menyembunyikan hubungan ini? Lalu kenapa kau membawanya ke sini?" Tanya Nita menatap Revan.

" Kenapa? Dia suamiku, dia berhak membawaku kemanapun." Sahut Dera.

" Apa kau tidak mau mempersilahkan madumu ini untuk masuk?" Sambung Dera.

Nita menatap Revan yang menganggukkan kepalanya.

" Silahkan masuk." Ucap Nita.

Dera dan Revan masuk ke dalam.

" Silahkan duduk sayang." Ucap Revan.

Keduanya duduk berdampingan di sofa berhadapan dengan Nita.

" Mana dompet Mas Revan?" Tanya Dera to the point.

" Buat apa? Aku juga istrinya jadi aku berhak atas dompet Mas Revan, walaupun aku hanya istri sirinya." Ucap Nita.

" Ya kau benar, kau memang berhak atas dompet Mas Revan tapi kau tidak berhak atas isinya, semua yang ada di dalam dompet Mas Revan adalah milikku." Sahut Dera.

" Apa? Tidak mungkin." Ucap Nita.

" Dera benar Nita, berikan saja dompetku kepadanya." Ucap Revan.

Dengan muka di tekuk Nita mengambil dompet Revan lalu memberikannya kepada Dera.

Dera membuka dompet Revan, Ia mengambil kartu ATM dan kartu kredit yang pernah Ia berikan kepadanya.

" Nih silahkan ambil." Dera memberikan kembali dompet Revan kepada Nita.

" Sudah berapa lama kalian menikah?" Tanya Dera menatap Nita.

" Dua minggu." Sahut Nita.

" Lalu apa rencanamu selanjutnya setelah mendapatkan suamiku?" Tanya Dera.

" Aku ingin hidup bahagia bersamanya." Sahut Nita.

" Walaupun kau tahu kalau Mas Revan tidak punya apa apa?" Dera kembali bertanya.

Nita menatap Revan lalu menganggukkan kepalanya.

" Baiklah sesuai keinginanmu." Ucap Dera.

" Apa maksudmu sayang?" Tanya Revan was was.

" Tinggallah bersamanya Mas, biarkan aku tinggal sendiri." Ucap Dera beranjak dari kursinya.

Saat Dera hendak melangkah keluar tiba tiba...

Grep.....

Revan memeluknya dari belakang.

" Jangan tinggalkan aku sayang." Ucap Revan.

Dera memejamkan matanya.

" Aku mohon jangan tinggalkan aku, aku tidak mau berpisah darimu, aku mencintaimu sayang sangat mencintaimu, maafkan atas kesalahanku, aku khilaf sayang aku khilaf hiksss... Ku mohon maafkan aku." Ucap Revan.

Nita mengepalkan erat tangannya.

Dera membalikkan badannya menatap Revan.

" Kau yang memilih semua ini Mas, aku hanya mengikuti permainanmu saja, jangan pernah mengatakan kalau kau menyayangiku apalagi mencintaiku, kalau hatimu terbagi dengan wanita lain, aku sudah tidak percaya dengan adanya cinta Mas, aku menghapus perasaanku kepadamu saat ini juga." Ucap Dera.

" Sayang jangan seperti ini." Ujar Revan.

" Biarkan aku melakukan apa yang aku mau Mas." Ucap Dera.

" Aku akan mengirimkan barang barangku dan surat perpisahan esok hari, semoga kau bahagia." Sambung Dera.

" Tidak sayang, jangan lakukan itu! Aku tidak mau berpisah denganmu sayang, aku akan menceraikan Nita sekarang juga." Revan mencekal tangan Dera.

" Lepas Mas!" Dera menyentak kasar tangan Revan hingga terlepas.

" Lakukan apapun yang kau mau, tapi ingat baik baik satu hal Mas." Ucap Dera.

" Walaupun kau menceraikan Nita, itu tidak akan mengubah keputusanku untuk berpisah darimu." Tekan Dera.

" Aku tidak sudi hidup bersama pria tukang selingkuh sepertimu dengan alasan khilaf." Ucap Dera.

Dera pergi meninggalkan rumah madunya. Tak terasa air matanya menetes begitu saja.

" Sayang tunggu aku." Teriak Revan hendak mengejar Dera namun Nita menahannya.

" Biar saja Mas, biarkan dia pergi! Kamu sudah tidak membutuhkan dia lagi." Ucap Nita.

" Apa apaan kamu hah? Siapa yang bilang kalau aku tidak membutuhkannya?" Bentak Revan.

" Aku menikahimu itu suatu kesalahan fatal yang telah aku lakukan seumur hidupku, aku menyesali keputusanku, seharusnya aku tidak tergoda dengan rayuanmu." Teriak Revan.

" Itu salahmu, kenapa kau tergoda denganku? Istrimu jauh lebih cantik dariku, dia punya segalanya, tapi dasarnya saja kau pria gampangan yang tidak setia kepada istrimu." Nita membalas bentakan Revan membuat Revan bungkam.

Revan duduk di sofa menarik kasar rambutnya.

" Ya kau benar, seharusnya aku bisa menjaga kesetiaanku untuk istriku, tapi aku malah terbujuk godaanmu." Lirih Revan.

" Tidak ada yang perlu di sesalkan, lebih baik kita nikmati hidup berdua sayang." Ucap Nita duduk di pangkuan Revan.

" Menjauhlah dariku! Aku tidak mau berada di dekatmu." Ucap Revan.

" Aku akan memuaskanmu sayang." Ucap Nita mengelus rahang Revan.

" Lepas." Revan mendorong tubuh Nita hingga jatuh ke lantai.

" Awh." Pekik Nita mengusap bokongnya.

" Akan aku pastikan kau akan hidup menderita denganku." Ucap Revan meninggalkan Nita.

" Kau yakin mau pergi dari sini?" Pertanyaan Nita menghentikan langkahnya.

" Kenapa? Aku akan kembali ke rumahku yang sesungguhnya." Ucap Revan.

" Jika kau berani keluar dari sini, maka kau tidak boleh kembali lagi ke sini, aku yakin kalau Dera pasti akan mengusir mu, dan kau tidak punya tempat tinggal, lalu kau mau tidur di mana kalau tidak di sini?" Ujar Nita menatap remeh.

" Di rumah istri keduamu." Sambung Nita.

Revan merasa kesal dengan dirinya sendiri. Akhirnya Ia masuk ke dalam kamarnya lalu mengunci pintunya.

Revan duduk bersandar pada headboard. Pikirannya melayang di awal pertemuannya dengan Nita.

Flash back on

Di sebuah pesta ulang tahun teman Revan yang bernama Rizal. Revan, Rizal dan teman teman yang lainnya berkumpul pada satu meja.

" Istri lo nggak ikut bro?" Tanya Doni menatap Revan.

" Tidak! Dia tidak suka berpesta." Sahut Revan.

Seorang wanita cantik karena di rias menghampiri mereka.

" Hai Rizal, selamat ulang tahun." Ucapnya duduk di samping Revan.

" Terima kasih." Sahut Rizal.

" Oh ya Revan, kenalkan dia Nita temanku." Sambung Rizal.

" Hai... Aku Nita." Ucap Nita mengulurkan tangannya.

" Hai, aku Revan." Sahut Revan.

Keesokkan harinya Nita menghubungi Revan. Ia mendapat nomer Revan dari Rizal. Ia terus mengganggu Revan hingga keduanya saling dekat.

Revan nyaman berbalas chat dengan Nita. Dia juga merasa nyaman dengan perhatian yang Nita berikan. Awalnya Revan menganggap hubungannya hanya sebatas teman namun lama kelamaan ia terhanyut dalam rayuan Nita.

Hingga suatu malam Revan jatuh ke pelukan Nita. Keduanya menghabiskan malam di hotel Sanjaya.

" Nita kau masih virgin?" Revan menarik kasar rambutnya saat melihat noda merah di sprei.

" Iya Mas, kau yang pertama dan aku ingin kau menjadi yang terakhir." Ucap Nita.

" Apa maksudmu Nita?" Tanya Revan.

" Aku ingin kau menikahiku, tidak masalah jika aku menjadi yang ke dua, yang jelas aku meminta pertanggung jawabanmu, karena kalau tidak aku akan mengadukan semua ini kepada istrimu." Ucap Nita.

" Jangan! Jangan katakan apapun kepada istriku, aku akan menikahimu." Ucap Revan.

Nita menyembunyikan senyumannya.

Flash back off.

" Bodoh... Bodoh kamu Revan.... Kenapa bisa kau melakukan hal ini?" Tanya Revan pada dirinya sendiri.

" Sekarang aku kehilangan istri yang sangat aku cintai, hiks.... Dera... Maafkan aku sayang.. Maafkan aku." Sesal Revan.

" Aku akan menemui Dera, aku akan bersujud di kakinya supaya dia mau memaafkanku dan menerimaku lagi." Ucap Revan.

Di maafin nggak ya???

Jangan lupa tekan like koment vote dan hadiahnya biar Revan gagal dengan usahanya

Terima kasih untuk readers yang memberikan dukungannya untuk author... Semoga sehat selalu....

Miss U All...

TBC....

Pria Asing

Di sebuah danau, Dera sedang duduk melamun menatap air danau yang berwarna kehijauan. Langit sore yang berwarna jingga membuat suasana semakin indah berlawanan dengan suasana hatinya.

" Aku benar benar tidak menyangka kau bisa melakukan hal sekeji ini padaku Mas, kau mengkhianatiku dengan wanita yang jauh di bawahku, sebenarnya apa yang kau cari dari dirinya sih." Gerutu Dera merasa kesal sendiri.

" Dasar pria brengsek! Tidak tahu diri! Udah di urusin malah nyakitin hati, Revann!... Kau akan mendapatkan balasan dari apa yang telah kau lakukan kepadaku." Gerutu Dera.

" Arghh... Semua pria brengsek." Teriak Dera.

Dera berdiri mendekati danau. Ia merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya.

Seorang pria yang sedang mengunjungi danau melihatnya. Ia segera berlari merengkuh tubuh Dera hingga keduanya kehilangan keseimbangan dan....

Brugh...

Keduanya jatuh dengan posisi pria asing itu menindih tubuh Dera.

Keduanya saling tatap untuk beberapa saat membuat jantung pria itu berdetak sangat kencang.

Deg deg deg...

" Cantik sekali... Membuat jantungku berdesir." Batinnya.

" Awh sakit." Keluh Dera.

" Eh maaf." Ucapnya beranjak dari tubuh Dera.

" Kamu apa apaan sih! Kenapa main narik narik orang segala? Jadi jatuh kan akunya." Gerutu Dera menepuk nepuk celana dan bajunya yang kotor.

" Aku menyelamatkan kamu, bukannya mengucapkan terima kasih malah marah marah." Ujarnya.

" Menyelamatkan aku? Menyelamatkan aku bagaimana? Memangnya aku kenapa hingga kau selamatkan?" Tanya Dera menatapnya.

" Tadi kamu mau bunuh diri kan? Kamu mau nyebur ke danau? Makanya aku selamatin kamu, bagus kan kamu nggak jadi mati, ingat! Bunuh diri itu dosa, lagian kasihan keluargamu yang akan kehilangan kamu, semua masalah bisa di selesaikan dengan cara baik baik bukan malah mengambil jalan pintas seperti ini." Sahutnya panjang lebar.

Dera menatapnya lalu tertawa terbahak bahak membuat pria itu mengerutkan keningnya.

" Ha... Ha... Ha.." Dera terus tertawa sambil menutup mulutnya.

" Hei... Kenapa kau malah tertawa?" Tanyanya.

" Aku menertawakanmu." Kekeh Dera.

Pria itu kembali mengerutkan keningnya sambil terus menatap Dera.

" Kamu pikir aku bakalan bunuh diri gitu? Pikiranmu sempit sekali, ya nggak mungkin lah aku bunuh diri sampe nyebur ke danau, bukannya mati malah menyiksa diri namanya." Ujar Dera.

" Kok bisa?" Tanyanya.

" Aku jago berenang Om." Sahut Dera.

" Om?" Ujarnya.

" Sepertinya kau jauh lebih tua dariku." Ucap Dera.

Pria itu menatap Dera sambil tersenyum.

" Boleh aku tahu siapa namamu?" Tanyanya.

Dera menatap pria itu dengan seksama.

" Buat apa kau ingin tahu namaku? Kita tidak akan bertemu lagi." Ucap Dera.

" Siapa tahu kita jodoh, kalau itu benar kita pasti akan bertemu lagi di lain waktu, siapa namamu?" Tanyanya.

" Aldera, panggil saja Dera." Sahut Dera.

" Kenalkan aku Erlangga, kamu bisa memanggilku Erlan seperti yang lainnya." Ucap Erlan.

" Baiklah Om Erlan, Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku, aku tidak jadi bunuh diri, aku mau pulang saja, sampai bertemu lain waktu seperti katamu." Ucap Dera terkekeh.

Melihat itu Erlan kembali tersenyum.

" Mau aku antar?" Tawar Erlan.

" Tidak perlu Om, aku bawa mobil sendiri." Sahut Dera.

" Oh ya, bisakah kau mengganti panggilanmu?" Pertanyaan Erlan membuat Dera mengerutkan keningnya.

" Jangan panggil aku Om, aku tidak setua itu, panggil aku Mas saja." Ujar Erlan.

" Kita tidak sedekat itu." Ujar Dera.

" Kalau begitu biarkan aku lebih dekat denganmu." Ucap Erlan.

" Aku akan memanggilmu Mas kalau kita bertemu lagi, bye." Sahut Dera meninggalkan Erlan.

Erlan menatap kepergian Dera dengan senyuman mengembang di bibirnya.

Erlangga Pramana di kenal pria dingin yang bahkan di sepanjang hidupnya tidak pernah menampilkan senyum. Namun hari ini berkat Dera ia kembali tersenyum.

" Aku akan mendapatkanmu, tidak peduli kau sudah punya pasangan atau belum, yang jelas kau akan menjadi milikku." Gumam Erlan.

Dera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena hari sudah mulai gelap, di tambah lagi gerimis membasahi jalanan aspal.

Saat melintas di jalanan sepi tiba tiba mobil Dera mati.

" Hah kenapa nih mobil mogok di jalanan yang sepi sih, pasti Mas Revan belum menyervice nih mobil karena sibuk dengan istri barunya itu." Gerutu Dera.

" Mana aku nggak tahu soal mesin lagi, ya Tuhan... Sial sekali hidupku, sudah punya suami yang hanya numpang hidup, tukang selingkuh lagi." Kesal Dera.

Dera mencoba menelepon salah satu temannya yang bekerja di cafenya namun tidak di angkat.

Ya.. Dera mempunyai satu cafe saja, namun memberikan penghasilan yang lumayan. Karena cafenya tidak pernah sepi pembeli.

" Mana sih si Deon, kok nggak angkat telepon ku, apa dia masih sibuk ya.... Terus aku gimana? Mana sepi banget lagi." Monolog Dera melihat ke sekitar.

Jalanan sepi tanpa penerangan, kanan kiri jalan terhampar luas kebun jati membuat suasana semakin mencengkam. Padahal ini baru jam tujuh malam.

Tok tok...

Seseorang mengetuk kaca mobil Dera, membuat Dera beringsut ketakutan.

" Aldera." Panggil pria itu.

Dera memicingkan matanya melihat pria yang tidak ia kenal itu.

" Buka!" Ucapnya.

Dera menurunkan kaca mobilnya.

" Siapa?" Tanya Dera.

" Aku Rizal, temannya Revan."Sahutnya.

Dera mengingat ingat nama itu.

" Ah ya, Mas Revan pernah bercerita tentangmu." Ujar Dera.

" Mobilmu kenapa?" Tanya Rizal.

" Mogok." Sahut Dera.

" Yah sayang sekali aku tidak tahu soal mesin, jadi aku tidak bisa membantumu." Ujar Rizal.

" Tapi aku bisa mengantarmu kalau kau mau." Sambung Rizal.

" Boleh deh." Sahut Dera setelah berpikir.

Keduanya masuk ke dalam mobil Rizal, lalu ia segera melajukan mobilnya.

" Dera ada sesuatu yang ingin aku tanyakan." Ucap Rizal melirik Dera.

" Apa?" Tanya Dera.

" Apa kamu tahu kalau Revan sudah menikah lagi?" Dera menatap tajam ke arah Rizal.

" Bukannya apa apa sih, Revan menikah dengan sahabatku, Nita. Jadi aku ingin memastikan kalau Nita hidup bahagia bersama Revan." Ujar Rizal.

"Kau tenang saja! Mereka hidup bahagia kok, Mas Revan kan suami yang baik." Sahut Dera menahan sakit di dalam hatinya.

" Berarti kau menerima Nita dengan ikhlas?" Tanya Rizal.

" Kenapa tidak? Nita dan Mas Revan ingin hidup bersama kan? Jadi aku terima saja." Sahut Dera menatap keluar.

" Apa kamu tidak mau menggugat cerai dia? Secara kan dia sudah menyakiti hatimu dengan menduakanmu dengan wanita lain." Tanya Rizal hati hati.

" Kenapa kau ingin tahu?" Selidik Dera.

"Keduanya sama sama sahabatku, aku hanya ingin memastikan saja kalau para sahabatku hidup damai dan bahagia, walaupun aku tahu mereka berdua membuat kesalahan." Sahut Rizal.

" Yang kau pikirkan hanya perasaan sahabatmu saja, kau tidak memikirkan perasaan orang lain." Cebik Dera.

" Ya aku hanya memikirkan perasaanku makanya aku melakukan ini." Ujar Rizal dalam hati.

" Maafkan kedua sahabatku yang telah membuatmu terluka, aku mengerti perasaanmu, dan kalau aku jadi kamu mending aku lepasin lelaki buaya seperti Revan itu dan mencari yang benar benar tulus mencintaimu." Ucap Rizal.

Dera beringsut menatap Rizal.

" Aku nggak ngerti deh sebenarnya kau memihak pada siapa? Pada sahabatmu atau kepadaku? Tapi apapun jawabanmu yang jelas aku tidak butuh pendapatmu, aku hanya butuh tumpangan darimu saja, jadi jangan pernah urusi urusanku." Ucap Dera.

" Maafkan aku." Ucap Rizal.

" Sikapmu yang seperti inilah yang membuatku jatuh hati padamu, tapi sayangnya kau lebih memilih Revan, semoga kau akan menyadari siapa aku sebenarnya." Ujar Rizal dalam hatinya.

Penasaran nggak nih siapa Rizal?

Tunggu jawabannya di beberapa bab selanjutnya ya...

Jangan lupa like koment vote dan hadiahnya biar author semangat menguak siapa si Rizal ini.

Terima kasih untuk readers yang sudah memberikan suport kepada Author, semoga sehat selalu....

Miss U All...

TBC...

Yang suka kisah anak remaja, masa masa SMA gitu... author buatkan cerita khusus buat kalian nih...

Baca dan dukung ceritanya ya....

Berkisah tentang Sevia yang menjebak musuhnya yang bernama Abhisek dengan tujuan agar Abhisek di keluarkan dari sekolah malah membawanya ke dalam pernikahan.,...

Ikuti kisahnya ya.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!