" Huuuuuu….. Dasar buaya buntung…..tukang selingkuh…..tukang PHP…..mati saja sana kau…..Doni sialan……." Umpat seorang wanita yang sedang berjalan di pinggir jalan
" Apes apes fiks…..hari ini hari sial aku…..sudah di selingkuhi di pecat pula aku dari pekerjaan….." lanjut wanita itu menendang-nendang batu kecil
" HUAAAAAAAAAA DONI BRENGSEK………" Teriak gadis itu lagi
" Huuuuuu haus….cari minum dulu dah " Monolog gadis itu lalu masuk di sebuah restoran
" Waiters….." panggil gadis itu.
" Mau pesan apa nona "
" Em aku main ini ini dan Ini " tunjuk gadis itu yang langsung di catat oleh waiters itu.
" Mohon tunggu sebentar Nona " ungkap Waiters itu lalu pergi dari meja gadis itu.
" Cih sungguh bodoh aku…. bisa-bisanya aku mencintai lelaki Brengsek seperti Doni si buaya buntung itu " gadis itu kembali mengumpat saat mengingat peristiwa beberapa jam yang lalu
#1 jam sebelumnya
" Ini kan…..benar ini nama hotelnya tapi Doni ngapain kesini masa meeting di hotel sih " Gerutu gadis itu lalu tiba-tiba matanya langsung membulat melihat sang kekasih melewatinya dengan merangkul mesra seorang perempuan
" Doni……cewek itu siapa….." gadis itu segera menyusul lelaki yang menjadi kekasihnya
" Kamar….." Guman gadis itu melihat kekasihnya masuk di sebuah Kamar hotel bersama seorang wanita.
Degup jantung gadis itu berdegup dengan kencang dengan langkah pelan ia melangkahkan kakinya mendekati pintu kamar hotel itu. Bersyukur pintu itu tak di kunci hingga gadis itu bisa mengintip dari luar
Kedua mata gadis itu membulat melihat lelaki yang ia pacari selama hampir 3 tahun itu sedang berciuman liar bersama wanita lain.
" Sayang kapan kau akan memutuskan wanita bodoh itu…." Tanya gadis yang sedang berada di bawah kukungan Doni
" Bersabarlah sayang…..aku membutuhkan otaknya yang cemerlang itu untuk memajukan Perusahaan ku…." Jawab Doni
" Tapi sampai kapan…….ini sudah mau 3 tahun selama itu pula aku hanya menjadi kekasih gelap mu Sayang….." Rengek wanita itu
" Sebentar lagi sayang…..setelah Perusahaan menjadi milikku seutuhnya aku akan memutuskan dirinya "
Deg
Gadis yang sedari tadi melihat dan menyaksikan mereka kini meremas dadanya yang terasa sakit. Matanya berkaca-kaca tapi ia tidak ingin menangis dengan langkah tegas ia masuk dalam kamar hotel itu
Prok prok prok
Doni yang sedang menyesap kulit leher wanita di bawahnya sontak menoleh ke arah suara.
" Vana……" Guman Doni langsung beranjak dari atas tubuh wanita di depannya lalu berjalan ke arah gadis yang bernama Vana
" Sayang ini tidak seperti yang kamu bayangkan ini….. "
" Stop disana…." Vana mengangkat tangannya sebagai tanda Doni untuk berhenti
" Apalagi yang perlu di jelaskan semua sudah jelas…kau bercumbu dengan wanita ****** ini "
Plak…..
" Kau…….kau menamparku " tanya Vana menatap Nyalang ke arah Pria yang baru saja melayangkan tangannya di wajahnya
" Kenapa tidak kau berani menghina wanitaku…." Balas Doni
" Tapi aku kekasihmu sialan…."
" Cih aku tidak peduli….kamu itu terlalu kuno…gaya pacaran kamu itu kuno…..aku ini pria normal aku butuh kepuasan batin bukan hanya bisa kau ajak jalan dan Ciuman…..bahkan mencium kamu pun hanya beberapa kali…..jelas dong aku mencari yang lebih baik dari kamu…." Kata Doni menatap Sinis ke arah Vana
" Brengsek…..dasar hidung belang….."
Bruk Bugh Bugh
Vana yang terlalu emosi langsung menyerang Doni dengan membabi buta hingga membuat Doni yang tidak sigap langsung terperanjat dan jatuh di lantai
" Berhenti Silvana….." Teriak Doni yang melindungi wajahnya dari amukan Vana
" Rasakan…."
Bugh Bugh Bugh Brak
" Mulai sekarang aku akan mengundurkan diri dari perusahaan mu yang kecil itu….lihat sampai kapan kau akan bertahan " kata Vana terengah-engah menatap Nyalang Doni
Belum puas sampai disitu Vana lantas beranjak dari atas tubuh Doni lalu mengambil Dompet Doni dan berjalan ke arah wanita yang dari tadi hanya menonton aksinya.
" Apa yang kau lakukan…..menjauh dariku " Teriak wanita itu takut karna Vana berjalan ke arahnya
" Dasar ****** " Kata Vana lalu menarik pakaian wanita hingga Sobek memperlihatkan dadanya.
Dengan emosi yang masih di ubun-ubun Vana menarik rambut wanita itu lalu membuka pintu lebar-lebar sehingga seketika terjadi keributan di depan kamar itu
" DASAR JALANG…..BUAYA BUNTUNG…..KITA SUDAH MAU MENIKAH MINGGU DEPAN TAPI DENGAN TEGAHNYA KAMU MENGHIANATIKU DENGAN WANITA INI…." Teriak Vana menarik perhatian orang-orang sekitar
Sedangkan Doni dan wanita itu langsung membulatkan kedua mata mereka mendengar penuturan Vana
" Kau….KAU CALON SUAMI KU PEWARIS PERUSAHAAN ATMADJA TAPI KAMU BEGINI BALASAN KAMU TERHADAP APA YANG AKU BERIKAN UNTUK PERUSAHAAN MU……AKU TAU AKU GADIS MISKIN DAN YATIM PIATU TAPI JIKA TAK CINTA TAK PERLU KAU MENGHIANATI KU SEPERTI INI HIKS HIKS " Teriak Vana dengan air mata yang membanjir di sudut matanya membuat orang-orang bersimpati padanya
" Dasar jalang…."
" Sudah tau pria itu mau menikah masih saja di goda "
" Prianya juga bodoh….wanita secantik nona itu di selingkuhi dengan ****** seperti ini.. apa mata pria itu buta "
" Bukankah pria itu Doni Atmadja padahal kedua orang tuanya terkenal akan kedermawanan mereka Lo tapi anaknya kok begitu ya "
" Pria yang bodoh "
Orang-orang berbisik-bisik menghina dan menatap Rendah ke arah Doni dan Wanita yang sibuk menutupi dadanya karna pakaiannya sudah koyak akibat Vana.
Sedangkan di luar Hotel Vana langsung menghapus air mata palsunya.
" Cih karna bajingan itu aku harus membuangan air mata berharga ku " Guman Vana
SILVANA AURORA gadis cantik berusia 23 tahun. Gadis yang mempunyai Sifat Bar-bar galak namun juga Genit secara bersamaan mempunyai kekasih bernama DONI ATMADJA tapi itu beberapa menit lalu karna sekarang gadis itu sudah berstatus Jomblo
" Lihat saja nanti…..jika nanti aku menemukan pria yang lebih tampan dan kaya darinya aku akan mengejar pria itu sampai ke akar-akarnya perlu aku perkosa dia…" Rutuk Vana sambil menghentak-hentakkan kakinya di aspal
#Kembali ke masa Sekarang
" Hiiiiii ingin sekali aku patahkan batang leher mereka berdua. Nih juga pelayan lama amat dah bawah pesanan aku. Nggak tau apa aku tuh lapar haus " gerutu Vana dengan kesal
" Nona…"
" Nah dari tadi Kek….cepat simpan aku lapar tau…." Potong Vana yang langsung memerintah pelayan itu untuk menyimpan makanannya
" Silahkan Nona "
Silvana yang sudah kelewat Kesal di tambah lapar tidak menghiraukan pelayan itu lagi. Dengan semangat 45 Vana langsung menyantap makan di depannya dengan tidak ada anggun-anggunnya
Tanpa Vana ketahui di lantai dua ada seorang pria yang sedang menatapnya dengan lekat
Pfffft
" Kamu kenapa Zi "
Ketiga pria yang sedang berbincang itu langsung melihat ke arah orang yang baru saja Terkekeh namun sosok itu hanya diam menatap satu objek membuat ketiga pria di depannya mengikuti arah pandangan Zi
Pfffft
Sontak ketiga pria itu hampir saja tertawa melihat Sosok mungil yang sedang makan seperti orang kelaparan sudah 7 hari tidak makan
" Kau tertarik…." Tanya seorang pria yang berjas Abu-abu kepada Zi Namun sosok Zi itu hanya diam
" Dia Silvana…..kekasih Doni Atmadja " kata pria berjas Biru.
Sosok Zi itu lalu menoleh ke arah pria berjas Biru
" Kenyataannya seperti itu " Lanjut pria berjas Biru
Srek
Sosok Zi itu langsung berdiri lalu turun di lantai satu menuju pintu keluar bersama pria berjas hitam di belakangnya.
BRUK…….
" ADUH…….bokongku……" Ringis Gadis mungil yang baru saja mencium aspal. Dengan amat kesal Gadis itu berdiri lalu bertolak pinggang
" HE….KALAU JALAN TUH PAKE MATA BUKAN PAKE……ah tampannya " Sosok itu langsung berhenti mengomel saat melihat wajah tampan Zi
" Nona…." Tegur pria di belakang Zi
" Tampan…..siapa namamu " kata Silvana mengacuhkan pertanyaan pria di belakang sosok yang berdiri di depannya
Yah gadis itu adalah Silvana karna terburu-buru ia sampai menabrak sosok Zi di pintu keluar Restoran
"Nona menjauhkan" Zio berucap dengan datar menatap tajam Silvana yang sedang memegang lengannya.
"Baiklah tapi……sebutkan dulu nama mu Tuan" kata Silvana mengedip-edipkan matanya ke arah Zi
"ZIONARD" Ucap Zi singkat membuat pria yang berdiri di belakangnya melototkan kedua matanya. Tumben sekali tuannya itu mau menangkapi seseorang pikir pria itu
"Kalau yang ini siapa…." Kata Silvana berjalan mendekati pria di belakang Zi tapi terhenti karna sebuah tarikan
Sret……
"Kau di larang mendekati pria lain Nona…" Desis Zio di telinga Silvana membuat Silvana langsung meremang di tempat.
"Kenapa…." Tanya Silvana menatap polos bola mata Zi yang juga sedang menatapnya.
"Gadis ini….." batin Zio yang merasakan debaran Aneh di dadanya.
"Karna kamu milikku" bisik Zi di telinga Silvana lalu menatap lekat mata Silvana tapi kali ini tatapan itu berubah menjadi lembut bukan lagi tatapan tajam seperti tadi.
" .Milik mu…..Em baiklah jika aku menemukan kamu lagi…..maka di saat itulah kamu juga harus menjadi milikku….. Dadah tampan….Cup"
Entah keberanian dari mana Silvana dengan berani mengecup bibir Zi lalu segera berlari pergi.
" Mine " Zi tersenyum misterius lalu menatap Gadis yang baru saja menciumnya.
"Tuan….." Panggi sosok di belakangnya membuatnya mengalihkan pandangannya lalu berjalan ke arah mobil hitam yang terparkir di depannya.
"Perusahaan" satu kata yang di ucapkan Zio saat sudah masuk ke dalam mobil.
Sedangkan sosok di depannya hanya diam lalu menjalankan mobil menuju ke perusahaan.
Sesampainya di sebuah gedung bertingkat 50 yaitu perusahaan milik Zio. Sosok di depan itu dengan gesit membukakan pintu mobil untuk Zio.
Zio masuk dalam perusahaan langsung di sambut penuh hormat oleh para Karyawan Namun Zio hanya acuh memilih langsung ke ruangannya
" Arga…."
" Iya tuan…." Sosok sedari tadi yang mengikuti Zio langsung menyahut saat namanya di panggil oleh Atasannya itu.
"Cari tahu tentang gadis itu"
"Maksud Tuan Nona Silvana" tanya Arga memastikan.
"Yah. Cari sampai ke akar-akarnya" titah Zio lalu menarik berkas di atas mejanya.
"Untuk apa tuan mencari identitas gadis itu….biasanya tuan tidak pernah menanggapi semua gadis yang mencoba mendekat apalagi Nona Silvana jelas-jelas mempunyai kekasih"
" KENAPA MASIH DISINI "
"Eh…" Sentakan Zio membuat Arga yang sedang melamun langsung buyar
"Kerjakan sekarang juga…30 menit kemudian saya nggak mau tau informasi itu harus ada" Tekan Zio menatap tajam Arga.
"Baik Tuan…30 menit sudah ada" jawab cepat Arga lalu berjalan cepat keluar dari ruangan Zio.
"Emang Tuan pikir cari identitas orang sama kaya mencari makanan apa…" omel Arga dalam hati
"Gadis itu……" Zio yang sedang fokus bekerja tiba-tiba terganggu saat mengingat gadis itu mencium tepat di bibirnya.
"Manis dan kenyal" Guman Zio menyentuh bibirnya.
"Gadis Kecil ku harap kau tidak menyesal dengan apa yang kau lakukan" Zio Menyeringai mengingat wajah Silvana yang begitu menggemaskan menurutnya
"Saya tidak perduli kau kekasih atau istri orang sekalipun….salahkan saja dirimu yang menarik perhatianku" lanjut Zio tersenyum licik.
Zio yang sudah tidak bisa berkonsentrasi lagi untuk bekerja langsung berdiri lalu masuk ke ruangan pribadi miliknya.
Sedangkan di tempat lain Silvana baru saja sampai di apartemen miliknya.
"Huhhhhh aku harus mencari pekerjaan nggak mungkin aku jadi pengangguran seperti ini…." Keluh Silvana membaringkan tubuhnya di atas ranjang miliknya.
"Doni sialan….buahnya buntung itu….semua ini karena dia…aku juga harus kehilangan pekerjaan karna dia sakit hati juga karna dia lihat saja saat aku bisa menemukan pengganti kamu…."
Silvana terus menggerutu karna kesal dengan Doni yang menghianatinya. Silvana yang sudah kelewat Kesal terus Mengumpati dan menyumpahi Doni mantannya itu dengan kata-kata kasar Hingga tiba-tiba peristiwa ciuman tadi di restoran melintas di pikiran Silvana
" OMG….SILVANA APA YANG KAU LAKUKAN……KAU MENCIUM PRIA ASING " Silvana langsung histeris mengingat akan kenekatannya yang mencium pria asing
" Tapi…..DIA SANGAT TAMPAN…." lanjut Silvana guling-guling di atas kasurnya hingga
Bruk
" Awwww pinggangku……. Dasar kasur nggak ada ahlak… " gerutu Silvana berdiri sambil memegang pinggangnya
" Tapi pria itu memang tampan sih…….No Silvana……aku tidak boleh mengejar pria tampan seperti dia pasti dia juga sama brengseknya dengan si Doni buaya buntung itu "
******
" ARGA…….."
BRAK…..
" Iya Tuan….." jawab Arga terengah-engah karna berlari secepat mungkin ke ruangan Atasannya
"Kau ingin membunuhku dengan cepat yah tuan " keluh Arga dalam hati.
"Mana….."
"Ha…..apa Tuan…." Arga yang masih menormalkan napasnya langsung mengernyitkan alis mendengar Tuannya.
"Informasi gadis itu mana……" Kata Zio menatap tajam Arga.
"Aih itu ada….."
"CEPAT….." potong Zio. Arga yang kaget pun langsung berbalik berlari keluar.
"Ini……ini Tuan" dengan nafas yang tak beraturan Arga meletakkan sebuah Map di atas meja Zio.
"Hm….." Zio hanya berdehem lalu menggerakkan tangan tanda mengusir Arga untuk pergi.
"Bos Edan…." Umpat Arga berlalu pergi.
Zio menatap map itu dengan dalam lalu mengambil dan membukanya dengan pelan .
"SILVANA AURORA…..nama yang cantik secantik orangnya" Guman Zio saat melihat Nama dan foto Silvana di Map itu
"Hm…..Rupanya seperti itu…..baiklah kau bilang jika menemukan ku untuk satu kalinya bukan jika begitu maka kamu yang akan datang dengan sendirinya ke hadapanku" batin Zio tersenyum Misterius lalu mengambil ponselnya dan mengotak-atik benda Canggih itu.
"Hallo Tu….."
"KE RUANGAN SEKARANG"
Tut
Tut
Tut
BRAK……
"Bos Edan…….Seenak jidat menyuruh ku keluar masuk…baru 5 menit aku sampai disini sekarang harus balik lagi kesana" gerutu Arga Menendang kaki meja.
"Syukur gaji segunung kalau Nggak……Ogah aku bekerja dengan Bos gila seperti ZIONARD pangeran Kutib Utara itu"
Dengan langkah Gontai Arga melangkahkan kakinya menuju Ruangan Zio sang Atasan.
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
" Tuan….."
"Carikan saya sekretaris pribadi…pastikan itu menjadi trending topik utama di berita dan besok mulai kamu akan menjadi penentu penerima Sekretaris ku" kata Zio
"Maksud Tuan ingin menjadi sekretaris pribadi…."
"Iya saya mencari Sekretaris pribadi tapi yang harus kamu terimah cuma satu orang" ucap santai Zio
"Satu" tanya Arga menatap Aneh atasannya.
"Namanya harus Silvana Aurora"
"Apa" Arga yang mendengar itu sontak menjatuhkan rahangnya.
"Bukankah nama itu nama Nona yang tadi di Restoran" batin Dirga penuh tanda tanya.
"Tapi tuan….jika tuan sedang membutuhkan sekretaris jika kita melakukan besar-besaran maka yang akan melamar bukan puluhan tapi ratusan Tuan"
"Bahkan mungkin ribuan dan yang akan repot adalah aku karna aku akan menyiapkan kata atau mengatasi mereka yang tidak setuju" lanjut Arga dalam hati.
"Berani membantah" Zio menatap tajam ke arah Arga seperti Singa yang siap menerkam mangsanya.
"Ti…..tidak Tuan….akan saya lakukan" kata Arga kaku.
"Sudah sana keluar….." Usir Zio tanpa beban.
" .Sudah ku duga pada akhirnya akan seperti ini"
" Sudah ku duga pada akhirnya akan seperti ini " keluh Arga hanya mampu mengeluh dalam hati.
*******
" Huuuh moga aja tuh perusahaan-perusahaan Nerima lamaran aku…" Doa Silvana yang mengirim beberapa Email lamaran pekerjaan ke beberapa perusahaan.
" Masak dulu Ah…." Karna merasa lapar Silvana pun keluar dari kamar lalu menuju dapur.
" What…….Astaga aku sampe lupa kalau isi kulkas sudah habis….terpaksa deh mask mie instan " Silvana mulai menyalakan kompor lalu masak air.
Beberapa menit kemudian Masakan Silvana sudah matang dengan hati-hati Silvana menuangkan mie nya ke mangkuk lalu mengangkatnya di atas meja.
" Huuu….selamat makan…." Vana mengucapkan selamat makan untuk dirinya sendiri.
" Oke waktunya belanja…." Guman Silvana lalu masuk dalam kamar mengambil kunci motor dan tas.
*****
Sampai di supermarket tanpa membuang waktu Silvana langsung masuk lalu mencari bahan-bahan apa saja yang ia perlukan untuk 1 bulan ke depan.
" Ini ini ini in dan ini ku rasa cukup…." Monolog Silvana lalu membawa belanjaannya di meja kasir Setelah selesai Silvana langsung keluar lalu pulang ke Apartemen Miliknya.
Skip……..
Hoooom
" Jam berapa ini….." Silvana dengan muka bantalnya bangun dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah beberapa menit kemudian Silvana keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk lalu menuju Walk in close.
" What…….kok bisa…..ini pasti ulah si Doni buaya buntung itu….masa dari sekian banyak email yang aku kirim nggak ada yang ke terima sih " gerutu Silvana.
Sedangkan di tempat lain Ada seorang pria yang hanya bisa menelan ludah dengan susah payah karna tatapan pria di depannya.
" Sudah kau urus semuanya "
" Sudah Tuan…..saya sudah memberi peringatan kepada perusahaan yang menerima email dari Nona Silvana hingga mereka semua sudah menolak Email dari Nona Silvana "
" Bagus…."
" Bagus untuk mu Tuan tidak untuk saya….saya bahkan tidak tidur nyenyak karna perintah Tuan " Arga hanya bisa tersenyum masam dan berkeluh kesah dalam hati akan sikap Tuannya.
" Persiapkan semuanya…" kata Zio
" Baik Tuan…." Arga langsung keluar dari ruangan Zio.
*****
" Masa aku harus masuk…." Guman Silvana menatap lekat gedung bertingkat di depannya.
" Ah sudahlah terima atau nggak urusan belakangan daripada aku mati kelaparan "
Silvana lalu masuk ke dalam perusahaan itu dengan langkah yakin. Silvana langsung duduk bergabung dengan beberapa orang yang menunggu.
2 jam kemudian
" SILVANA AURORA "
Silvana langsung berdiri lalu masuk di ruang interview
" Akhirnya…..setelah sekian lama menunggu " Guman pria yang berjas Hitam yang tak lain adalah Arga.
" Kau Silvana " tanya Arga
" Iya tuan saya Silvana " jawab Silvana
" Silahkan ikut saya "
" Eh……tapi…. "
" Kita akan langsung ke ruangan CEO Nona "
" APA TAPI KENAPA….." Silvana yang keget sontak langsung teriak hingga Arga menatap tajam ke arahnya.
" Maaf Tuan " Silvana langsung meminta maaf kepada Arga.
" Ikuti saja jangan banyak tanya " kata Arga lalu berjalan keluar di ikuti Silvana di belakangnya.
Sesampainya di ruangan CEO Arga lalu mengetok pintu.
Tok
Tok
Tok
" Masuk " sahut dari dalam
CEKLEK
" Tuan…. Saya membawa Nona Silvana yang akan menjadi sekretaris anda " lapor Arga membuat Silvana langsung membulatkan kedua matanya.
" Maksudnya aku di terimah gitu " batin Silvana yang penuh tanda tanya dan sedikit merasa aneh.
" Silahkan duduk Nona Silvana " Ucap pria yang sedang duduk di kursi Kebesarannya itu yang tak lain dan tak bukan adalah Zio.
" Kamu……" Silvana hanya bisa menggantung ucapannya melihat pria yang ia cium kemarin Sekarang berada di depannya dan lebih parahnya lagi pria itu adalah Bosnya sekarang.
" Mampus…….mati aku….." Silvana hanya bisa Merutuki dirinya sendiri dalam hati.
" Duduk " ulang Zio menatap datar Silvana. Silvana hanya bisa menelan ludah dengan susah lalu duduk di hadapan Zio.
" Uuuuuh tampannya…." Bukannya merasa takut akan tatapan tajam Zio Silvana malah salah fokus menatap bibir seksi Zio.
" Nona…."
" Nona…"
" NONA SILVANA…."
" iya Tampan " kaget Silvana lalu Cengengesan menggaruk-garuk kepalanya.
" Kenapa melamar disini " Tanya Zio menatap lekat Gadis di depannya ini yang tak bersikap malu-malu sama sekali.
" Yah karna saya pengangguran tuan " jawab Silvana Polos membuat Zio hanya bisa menyembunyikan senyum di sudut bibirnya.
" Kenapa pengangguran "
" Karna saya di pecat Tuan Eh ….bukan di pecat tapi saya yang mengundurkan diri " Ralat Silvana.
" Karna…"
" Karna pemimpin perusahaan itu mantan pacar saya dan Dia Selingkuh dengan wanita lain jadi saya berhenti bekerja di perusahaan dia " ungkap Silvana Jujur membuat Arga yang sedari tadi masih di ruangan itu dan mendengar ucapan Silvana sontak langsung menjatuhkan rahang. Kenapa bisa ada gadis sejujur Silvana pikir Arga.
Sedangkan Zio hanya menatap datar ke arah Silvana dan menatap tajam ke arah Arga.
" Selamat kamu di terima bekerja disini sebagai sekretaris pribadi ku " putus Zio.
" Benar Tuan " tanya Silvana dengan berbinar-binar.
" Yah…"
" Kapan…"
" Mulai hari ini kamu sudah bisa bekerja. Silahkan ikuti Arga dia akan menunjukan semua yang harus kamu kerjakan " kata Zio sambil Mengkode Arga.
" Mari Nona…."
Arga dan Silvana lalu berjalan keluar dari Ruangan Zio.
Hahahaha
Zio yang dari tadi berusaha menahan tawa setelah Arga dan Silvana keluar ia langsung tertawa terbahak-bahak.
Haha...Kenapa kau begitu hahaha menggemaskan Baby " Desis Zio di sela-sela tawanya.
" Sepertinya hari ku akan sedikit berbeda " Guman Zio sambil tersenyum-senyum sendiri.
Sedangkan di tempat lain Arga dan Silvana baru masuk ke ruangan Arga.
Tak
" Ini adalah semua yang harus anda baca dan pahami Nona karna mulai sekarang anda akan menjadi sekretaris pribadi Tuan Zio " pungkas Arga meletakkan beberapa buku dan Map di depan Silvana yang sedang duduk.
" Sebanyak ini " tanya Silvana menatap polos ke arah Arga.
" Yah….dan Nona harus ingat setiap poinnya karna Tuan Zio tidak menyukai KETELEDORAN " Tekan Arga menekan kata Keteledoran.
" Hm baiklah " pasrah Silvana lalu mulai mengambil satu persatu map di depannya.
Setiap membaca satu catatan atau Map maka Ekspresi Silvana akan ikut berubah. Ada yang matanya melotot, mata menyipit, bahkan sampai mengerutkan dahi sambil garuk-garuk kepala.
" Em….Tuan apa ini sungguhan…." Tanya Silvana kurang yakin pasalnya di catatan di tangannya Silvana harus siap 24 jam jika Zio membutuhkannya.
" Yah….."
" Tapi amsa 24 jam juga…." Protes Silvana.
" Karna itu gaji disini 5kali lipat dari perusahaan lain Nona " ungkap Arga.
" Saya sendiri yang sudah menjadi buktinya nona bahkan saya hanya tidur 2 jam karna menjalankan perintah Tuan kutub Utara itu " lanjut Arga dalam hati.
" Ya….gaji sih besar tapi ini namanya kerja Rodi namanya pemaksaan tapi……Gajinya selangit " Guman Silvana lalu mulai membaca lagi.
" Em Tuan siapa nama mu " tanya Silvana tiba-tiba membuat Arga tersedak ludahnya sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!