MOHON MAAF!! KARYA INI TIDAK SELESAI HINGGA ENDING. JADI DARI PADA NYESAL BACANYA MENDING DI SKIP AJA.
BERIKUT DAFTAR KARYA KAK UPE YANG SAMPAI ENDINGNYA.
1.Wanita ranjang Mr.Zee (kisah Zee dan Raya- Orang tua Arka dan Sky)
2.Cinta Gila: Ranjang panas Genious doctor (kisah Dennis dan Anne- Orang tuan Saka, Zura dan Antonio)
3.I love you tulalit dokter (Kisah Stella dan David – Orang tua nya Zee dan Dennis)
4.The secret of Lea ( Kisah Ansel dan Lea -Orang tua Bia dan Mia)
5.Gairah sang tuan Muda (kisah sengklek Rey dan Aleysa)
6.Jebakan terindah (kisah Arka dan Clare)
7.Kejar daku kau ku buat bucin (kisah Saka dan Bia)
8.My Angel Death (kisah Alhen dan Elisa – Anak nya Eangle Lou pengawalnaya Dennis)
Perkenalkan nama ku adalah Aero Wijaksono. Aku adalah putra tunggal di keluarga Wijaksono sehingga beban keluarga semua berada di kedua pundak ku. Termasuk beban untuk meneruskan keturunan keluarga Wijaksono.
Untuk memenuhi keinginan keluarga ku untuk segera mendapatkan seorang penerus akhirnya aku setuju untuk menikahi seorang gadis pilihan kakek ku. Wanita muda yang cantik dan ayu itu bernama Reandra Anastasia. Dia seorang wanita yang berasal dari panti asuhan yang selalu di danai oleh kakek ku.
Singkat cerita aku dan Rea pun menikah. Walaupun aku tidak mencintai nya tapi aku tidak pernah memperlakukan nya dengan kasar. Aku benar-benar memperlakukan sebagai istri ku. Memberinya nafkah lahir dan batin.
Aku tahu Rea sangat mencintai ku. Itu sangat terlihat dari bagaimana dia melayani ku baik urusan ranjang mau pun urusan perut. Semua benar-benar diurus dengan sangat baik dan sempurna oleh Rea. Sehingga tidak ada celah bagi ku sebagai seorang suami untuk mengeluh pada nya.
Namun Rea yang sangat sempurna di mata ku tidak lah sempurna di mata ibu ku, yang memang sedari awal tidak lah menyukai Rea karena Rea adalah anak yatim piatu.
Ibu ku selalu mencari cara agar aku dan Rea bisa bercerai. Hingga suatu hari harapan ibu delapan puluh persen dapat di katakan terkabul. Karena pada hari itu Rea meninggalkan ku tanpa jejak apapun setelah melihat diri ku yang bercin ta dengan sahabat karib nya di kamar tidur kami.
☘️☘️☘️☘️☘️
“Tega nya kau lakukan ini pada ku Aero!” teriak Rea terisak saat melihat suami yang paling dia cinta sedang bercinta di atas ranjang nya dan Aero.
“Rea?” Aero sontak terkejut melihat Rea masuk ke kamar itu.
Dengan air mata berlinang di kedua pipi nya Rea menggeleng pelan. Hati nya hancur! Hancur sehancur-hancur nya karena rumah tangga yang selama ini dia pertahankan akhirnya harus jadi seperti ini.
“Tega nya kau melakukan ini pada ku Aero! Dan kau juga Risa! Aku sudah menganggap mu tidak hanya sahabat ku tapi juga saudara ku! Tega nya kau bercinta dengan suami ku di atas ranjang kami!!” Rea memegang dinding yang ada di dekat nya tubuh nya tidak rubuh di hadapan dua orang laknat itu.
“Pergi.. lekas kalian pergi dari kamar ku!” teriak nya tertahan sambil memegang dada nya terasa akan meledak dengan tangan nya bergetar hebat.
“Aku bisa jelaskan ini Rea.” Ucap Aero yang tanpa berpakaian turun begitu aja dari atas ranjang itu dan berjalan ke arah Rea.
Rea menatap nanar ke suami nya. Rea tahu selama ini Aero memang tidak pernah mencintai nya tapi tetap saja terasa menyakitkan saat tahu sang suami berselingkuh dengan sahabat baik nya.
“Rea, ku mohon dengarkan aku! Dengarkan aku!” Aero memegang kedua bahu Rea dan memandang ke dalam bola mata Rea yang telah di genangi oleh air mata itu. “Aku bisa menjelaskan apa yang terjadi antara aku dan Risa, Rea! Ini tidak lah seperti apa yang kau pikirkan. Kami- PlakK!!” sebuah tamparan dari Rea memutuskan penjelasan yang hendak Aero berikan pada nya.
“Apa lagi yang ingin kau jelaskan pada Aero? Lihat keadaan mu yang tanpa busana ini! Dan liat keadaan pela*cur itu yang juga tanpa busana disana. Dan kau harap aku mau mendengarkan perkataan bohong yang keluar dari mulut mu!!” Berang Rea dengan tangan terkepal usai memberikan cap lima jari pada suami nya.
“Memang nya penjelasan apa lagi yang bisa kau berikan setelah kau bercinta di ranjang kita dengan pela*cur itu- “
"CUKUP REA!!Cukup!! CUKUP kau mengatai Risa sebagai pelac*ur! Dia bukan pelac*ur!! Teriak Aero dengan tangan terangkat hampir saja menampar wajah Rea karena saking marah nya sebab Rea menyebut Risa dengan sebutan pelac*ur berkali – kali.
“Kau ingin menampar ku Aero?!! Kau ingin menampar ku karena membela PELAC*UR ITU?!!! Kalau begitu ayo tampar!! Tampar aku Aero! Tampar aku! Tampar aku! karena sampai mati pun\, aku tetap akan memanggil wanita itu PELAC*UR- PlaaaaakKK!!” akhir nya tamparan itu mengenai pipi Rea yang terasa sangat dingin karena buliran air mata yang tidak putus turun semenjak dia melihat Aero memompa ken cang pinggul nya ke dalam li yang pela*cur itu\, semenjak desa han dan era ngan mereka berdua memenuhi ruang kamar Rea dan Aero yang telah menikah selama dua tahun ini.
“Aku membenci mu Aero Wijaksono! Aku membenci mu sampai ke tulang- tulang ku! Aku Rea tidak akan pernah muncul lagi di hadapan mu!!” Rea langsung menanggalkan cincin nikah nya dan melemparkan nya ke wajah Aeroa yang saat itu rahang nya mengeras karena menahan sesuatu di dalam hati nya.
Aero hanya menatap lurus ke arah pintu yang baru saja Rea banting dengan sangat keras. Aero menghela nafas nya berat lalu menelan saliva nya dengan bersusah payah. Kemudian Areo berbalik ke tempat tidur di mana Risa masih berada di sana tanpa pakaian sama seperti diri mu.
“Istirahatlah Risa. Aku tahu kau pasti sangat lelah saat ini.” Aeor menyelimuti tubuh po los Risa dengan selimut tebal nya yang menjadi saksi bisu perbuatan mereka yang telah mengo yak semua kebahagian yang Rea miliki selama ini.
“Tapi Rea bagaimana Aero? Apa kau tidak akan mengejar Rea? Kau harus menjelaskan apa yang terjadi pada kita Aero!! Jangan biarkan dia berpikir yang macam-macam dengan apa yang dia lihat saat ini! Kau harus mengejar Rea, Aero! Kejar dia dan pertahankan pernikahan kalian. Aku yakin Rea hanya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kalau dia sudah mendengar apa yang terjadi, aku yakin dia pasti akan-“ Risa tidak meneruskan kata-kata nya sebab Aero sudah mengangkat tangan nya. Itu arti nya Aero tidak ingin mendengar apapun dari Risa.
“Aero- “ seru nya lirih namun Aero sama sekali tidak memperdulikan Risa lagi.
“Istirahatlah Risa. Besok pagi akan kita bicara kan semua nya. Dan ya, maafkan atas perbuatan ibu ku yang telah menjebak mu! Aku sangat menyesal hal ini sampai menimpa diri mu. Andaikan aku tahu wanita yang ada di atas ranjang ku bukan lah Rea, aku bersumpah aku tidak akan menyentuh mu.” Ujar Aero.
“Itu bukan salah mu Aero! Kau sama seperti ku. Kita sama – sama di ce koki obat oleh ibu mu. Lampu kamar mu juga di matikan, jadi wajar jika kau salah mengenali ku yang sedang tertidur di atas ranjang kalian. Dan ssaat semua nya sudah terlalu jauh, kau dan aku sudah tidak dapat menghindari hal itu. Sungguh aku sama sekali tidak menyalahkan mu walaupun karena insiden mala mini aku harus kehilangan kepe ra wanan ku.” Sebut Risa dengan suara lirih nya sambal menunduk dengan tatapan sendu.
Tenggorokan Aero terasa terkecik.
Dalam situasi seperti ini biasanya para lelaki pasti akan mengatakan, AKU AKAN BERTANGGUNG JAWAB PADA MU. Tapi seberapa kuat pun Aero mencoba mengatakan itu pada Risa, mulut dan hati nya terus menolak.
Mulut Aero benar-benar bagaikan terkunci rapat sehingga satu kata pun tidak keluar dari mulut nya.
“Kenapa dia diam saja?? Apakah dia tidak berniat untuk bertanggung jawab pada ku?” seru Risa dalam hati menunggu kata-kata sakti itu keluar dari mulut Aero.
Aero menelan saliva nya dengan susah payah, setelah itu dia berkata, “Akan ku bayar semua kerugian mu malam ini Risa. Kau cukup sebutkan saja berapa yang harus aku bayar untuk menebus kesalahan ibu ku dan kebodohan ku! Aku akan bayar berapa pun yang kau ingin kan.” Sebut Aero lalu mengambil piyama nya dan memakai nya.
Aero berjalan menjauh dari tempat tidur itu dan saat dia akan keluar dari kamar dia Kembali berkata pada Risa, “Aku bisa melakukan apapun untuk menebus kesalahan ku malam ini kecuali satu hal – menikahi mu.” Ucap nya Aero lalu pergi meninggalkan Risa yang shock mendengar apa yang barusan Aero katakan.
“Si*Al! apa maksud nya berkata begitu pada ku? Apa dia bermaksud tidak akan bertanggung jawab pada ku? Cih apa dia tidak tau berapa banyak uang yang aku keluarkan untuk membuat diri ku Kembali vir gin kembali hanya untuk rencana ku malam ini? Aero! Aku tidak akan membiarkan mu mencampak ku begitu saja setelah desa han dan era ngan yang panjaang kita bersama tadi.” Risa memandang ke arah pintu dengan tatapan licik nya.
“Kau sudah menjadi milik ku Aero! Milik CLarisa.” Sebuah senyum licik pun muncul di wajah Risa yang culas itu.
☘️☘️☘️
Astaga! induk pelakor sedang main drama ini ..🤨😡
Usai menutup pintu kamar itu Aero menarik nafas nya dalam-dalam. Menenangkan diri nya dari semua kekacauan yang terjadi. Aero menoleh ke arah telapak tangan nya yang telah menampar wajah Rea. Telapak tangan itu terlihat gemetar seolah menyesal dengan apa yang telah Aero lakukan.”Seharusnya aku bisa menahan diri ku! Kenapa aku jadi menampar Rea! Sia*al! Padahal aku yang bersalah!” ucap Aero penuh sesal.
Aero mungkin memang tidak mencintai Rea sebab hati Aero masih di kuasai oleh rasa cinta tak berkesudahan nya pada mantan pacar nya yang meninggalkannya demi menikahi pria lain.
Tapi Aero juga tidak membenci Rea. Aero pun sudah berjanji pada mendiang kakek nya kalau apapun yang terjadi Aero tidak akan menceraikan Rea. Aero cinta atau tidak cinta pada Rea, Aero akan tetap bersama Rea.
"Apa dia sedang berada di kamar tamu sekarang?"
Aero kemudian menatap kamar tamu yang berada depan kamar nya.
"Rea pasti sedang menangis di sana." Aero menatap lurus ke arah kamar itu. Sejujurnya, hati nya ingin sekali mengetuk pintu kamar itu.
Hanya saja saat ini keadaan mereka berdua sedang sama-sama kacau.
Aero kacau karena dijebak oleh ibu kandung nya sendiri dan tadi sempat lepas kendali menampar Rea karena memang kedatangan Rea membuat pelepasan Aero pada Risa tidak sempurna. Sehingga meninggalkan rasa sakit di kepala Aero. Bagaimana pun Aero sedang menuju puncak kenikmatan nya, dan ritual itu terganggung oleh teriakan Rea.
Mungkin terdengar sangat tidak berOTAk tapi memang begitu lah cara kerja hormon dalam tubuh manusia.
Disaat kenikmatan puncak nya tidak berhasil dia dapatkan dan Rea mengata- ngatai nya, menampar nya serta mengata-ngatai Risa- yang saat itu di mata Aero adalah korban sama seperti diri nya- membuat Aero gelap mata dan akhirnya menampar Rea dengan tangan nya. Tangan yang seharus nya membelai wajah Rea.
Aero mengusap kasar wajah nya lalu berjalan menuju ruang kerja nya.
"Percuma ku mendatangi nya sekarang. Suasana hati nya pasti sedang tidak menentu. Aku akan menemui Rea besok pagi. Aku meminta maaf pada Rea dan menjelaskan semua nya pada Rea.”
Aero pun masuk ke ruang kerja nya dan mengunci diri di dalam sana.
Keesokan pagi nya..
“Kau sudah bangun sayang? Bagaimana tidur mu, nyenyak?” tanya Lidia cuek saat Aero keluar dari ruang kerja nya.
"Rea mana ma?" Tanya Aero dengan nada datar berusaha menekan amarah nya pada sang ibu.
Tapi bukan nya menjawab pertanyaan Aero, Lidia malah celingak celinguk melihat ke arah belakang Aero.
“Lho kok kamu dari ruang kerja? Risa mana? Mama sudah bersusah payah membuat kalian satu kamar kok kamu malah keluar dari ruang kerja mu.” lanjut wanita yang sudah bau tanah itu pada Putra nya, seolah dia tidak peduli kalau apa yang telah dia lakukan itu telah menghancurkan rumah tangga sang Putra.
"Jangan bilang kalau tadi malam kamu tidur di ruang kerja mu!" Lidia menatap tajam pada Aero. "Kamu dan Risa tidak bercinta semalam Aero?!! astaga! Mama sudah bersusah payah loh merencanakan semua itu!! jangan bilan kamu sudah buat usaha mama sia-sia!!" Bentak nya marah pada sang putra.
“Jadi benar mama yang sudah mengatur semua ini?” Sentak Aero geram dengan ucapan yang ibu yang secara tidak langsung otomatis terdengar sebagai pengakuan di telinga Aero.
Lidia melihat ke arah putra nya sebentar lalu lanjut menata sarapan di atas meja makan. “ Kenapa kamu menatap mama seperti itu Aero?! Memang nya salah ya apa yang mama lakukan itu? Mama itu hanya ingin punya cucu Aero! cucu!!!!! Dan istri mu yang itu mandul itu, dia tidak bisa memberikan mama cucu. Jadi apa salah nya kalau mama mengatur agar kau tidur dengan Risa." Lidia melirik pada putra nya sebentar.
"Ya...siapa tahu setelah ini Risa hamil anak mu!!" Lanjut nya sama sekali tidak merasa bersalah.
"Aero! dengarkan mama! Risa itu wanita baik-baik. Dia cantik dan yang paling penting, rahim nya subur! tidak karatan seperti rahim istri mu! Lagi pula kau kan menikah dengan si Rea – Rea itu karena surat wasiat kakek mu! Jadi kalau ada yang bersalah dalam hal ini maka itu adalah kakek mu yang sudah menjadi hantu. Sudah jadi hantu pun dia masih menyusahkan keluarga kita!!” gerutu Lidia sembari sibuk meletakkan ini itu di atas meja.
“Aku mencintai Rea ataupun tidak itu adalah urusan ku Ma! Mama seharus nya tidak perlu ikut campur ! dan untuk urusan anak, aku dan Rea sudah ke dokter! Dokter mengatakan tidak ada yang salah dengan rahim Rea! Rahim nya sehat. Ini semua hanya masalah waktu!” bentak Aero geram
Dahi Lidia langsung mengerut. Di hentakkan nya kotak tisu yang sedang dia pegang dengan sangat keras. Lidia menatap tajam putra kesayangan nya itu dengan wajah yang terlihat sangat marah.
“Masalah waktu kata mu! Kau itu sudah menikah hampir 2 tahun dengan wanita yatim piatu itu! Dua tahun Aero! Dan itu bukan waktu yang singkat! Anak teman-teman mama, sebulan nikah saja langsung hamil. Tapi istri sampai saat ini tidak juga hamil. Kalau bukan mandul apa lagi coba nama nya.” Dengus Lidia.
“Pagi tante,” Sapa Risa dengan suara lembut nya pada calon ibu mertua nya.
Wajah Lidia yang tadi nya mengeras seketika itu juga langsung berubah melunak saat Risa menyapa nya. “Loh..loh..loh! kok sudah bangun. Apa itu mu tidak sakit sayang? Seingat mama, Rea sampai tidak bangun dua hari dari atas tempat tidur setelah gituan sama Aero.” Lidia langsung menarikan kursi untuk calon menantu kesayangan nya.
“Sakit sih tante tapi aku tahan-tahanin aja. Gak enak kalau aku tiduuran lama di atas ranjang mas Aero dan Rea.” Ucap nya bak wanita baik-baik.
Lidia mengelus rambut Risa yang masih basah itu, lalu berkata,” itu kelak akan menjadi kamar mu dan Aero, kamu yang perlu canggung seperti itu. Seharusnya kamu tetap di kamar saja, mama baru saja akan mengirimkan sarapan untuk kamu-
“MA! Please!” seru Aero yang sudah tidak tahan dengan tingkah ibu nya yang dia nilai sudah sangat keterlaluan ini.
“Aero! Kamu sudah berani ya membentak mama??! Kamu lupa? Mama yang sudah mengandung kamu dengan susah payah! Mama ini hampir meninggal Aero saat akan melahirkan kamu! Sekarang hanya karena kamu sudah besar, kamu berani membentak mama!”
Aero langsung berdiri. Lama-lama berdebat dengan sang ibu bisa membuat nya lepas kendali.
“Mau kemana kamu Aero?”
***
Yul bunda.. sama sama yuk bunda.. kita santet ini mamak nya si Aero... Yuk bunda yuk...yuk🔪🔪🔪🪚🪚🪚⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️💣💣💣💣💣💣💣
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!