MOHON MAAF!! KARYA INI TIDAK SELESAI HINGGA ENDING. JADI DARI PADA NYESAL BACANYA MENDING DI SKIP AJA.
BERIKUT DAFTAR KARYA KAK UPE YANG SAMPAI ENDINGNYA.
1.Wanita ranjang Mr.Zee (kisah Zee dan Raya- Orang tua Arka dan Sky)
2.Cinta Gila: Ranjang panas Genious doctor (kisah Dennis dan Anne- Orang tuan Saka, Zura dan Antonio)
3.I love you tulalit dokter (Kisah Stella dan David – Orang tua nya Zee dan Dennis)
4.The secret of Lea ( Kisah Ansel dan Lea -Orang tua Bia dan Mia)
5.Gairah sang tuan Muda (kisah sengklek Rey dan Aleysa)
6.Jebakan terindah (kisah Arka dan Clare)
7.Kejar daku kau ku buat bucin (kisah Saka dan Bia)
8.My Angel Death (kisah Alhen dan Elisa – Anak nya Eangle Lou pengawalnaya Dennis)
"Kau yakin dengan misi ini?" tanya Rose pada Luna.
"Kalau aku jawab tidak yakin, apa kau akan menyerahkan misi ini pada orang lain Rose?" Luna bertanya balik pada Rose sambil menyilangkan kaki nya di ujung sofa.
Rose mengerlingkan mata nya, ini bukan pertama kali nya dia mendengar Luna berkata seperti ini. Luna dalam mode ini memang sangat lah menyebalkan, bicara asal, belagu dan sangat suka merendahkan orang lain.
Namun sebagai teman baik luna sekaligus bos dari bisnis rahasia ini, Rose sama sekali tidak masalah. Anggap lah dia sudah sangat maklum menghadapi setiap karakter yang ada di dalam diri Luna Arberto.
"Ck.. kau ini sedang mengejek ku?!" Ujar Rose pada Luna.
"Tidak! aku tidak sedang mengejek mu! Aku hanya bertanya saja." Ucapnya yang sambil tiduran di atas sofa di dalam markas mereka.
"Lun, kau memang adalah orang yang paling tepat untuk menjalankan misi ini tapi aku tetap saja merasa was-was! Sebab yang tahu kapan kau akan berubah Bisa saja kau berubah menjadi Lunna, Lucky, atau Lucy." Ejek Rose melihat Luna dari ujung mata nya.
Ya Luna Arberto adalah seorang wanita yang memiliki 4 kepribadian berbeda di dalam diri nya.
Yang pertama adalah Lunna Arberto karakter yang paling sering memegang kendali di tubuh Lunna. Hmm bisa di anggap sebagai karakter utama dari ke empat karakter itu. Dia merupakan wanita berumur 23 tahun yang pintar dan percaya diri namun memiliki kepribadian yang dingin. Merupakan perwujudan sempurna seorang nona muda dari sebuah keluarga yang kaya raya.
Kemudian ada Luna yang saat ini sedang berbicara dengan Rose. Dia merupakan karakter kembaran dari Lunna. Hanya saja jika Lunna pintar, percaya diri dan dingin maka Luna adalah kebalikannya. Luna sedikit bodoh, suka bicara asal, belagu namun dia sangat ramah jika sudah lama mengenal nya. Dan ya satu lagi, dia selalu merasa diri nya sangat miskin padahal kenyataan nya dia adalah putri seorang milyader yang kaya raya.
Karena karakter Luna ini, mereka berempat akhir nya mengenal Rose dan bergabung dalam bisnis Rose.
Setelah Luna dan Lunna maka karakter berikutnya adalah Lucky. Karakter seorang anak kecil yang sangat manja dan sangat menyusahkan. Lucky adalah bocah berusia 5 tahun.
Dan yang terakhir adalah karakter Lucy, merupakan karakter seorang gadis muda berumur 18 tahun yang memiliki pemikiran yang bebas. Suka berpakaian sexy dengan segala pikiran liar nya.
"Ini data yang di berikan oleh Klien kita." Rose menyerahkan sebuah amplop besar yang berisi data-data target mereka kali ini.
Saat Luna akan mengambil amplop itu, Rose menahan nya.
"Kita akan menggunakan cara apapun untuk menjebak target kita dan menjatuhkannya Luna. Dan kalau kau sampai salah langkah maka maka kau – “
"Issh!! kau ini! sebenarnya ingin aku melakukan misi ini atau tidak sih?!!" Sela Luna dengan nada kesal lalu meraih map itu kasar dari tangan Rose. "Lepasin Rose!" Seru Luna, sebab Rose masih saja menahan map itu.
"Tapi Lun......"Ucapnya masih terdengar ragu-ragu.
"Lepasin cepat! Misi ini dari awal memang untuk ku kan? Kalau begitu biar aku menyelesaikan misi ini." cicit Luna.
Dengan enggan, Rose terpaksa melepaskan amplop itu.
"Nah, gitu dong!!" seru Luna.
"Wait! kalau misi ini sangat penting maka bayarannya pasti tinggi kan??" celetuk Luna saat akan membuka amplop yang ada di tangan nya. Jiwa matre nya keluar begitu teringat bayaran yang akan dia dapatkan dari misi ini.
😎😎😎
Penasaran dengan cerita satu ini...yuck tetap monitor notif di hp kamu ya ..
"Wait! kalau misi ini sangat penting maka bayarannya pasti tinggi kan??" celetuk Luna saat akan membuka amplop yang ada di tangan nya. Jiwa matre nya keluar begitu teringat bayaran yang akan dia dapatkan dari misi ini.
"heeeemmmm... tiga puluh kali lipat dari pembayaran yang biasa kita terima." Jawab Rose, sambil mengusap kasar tengkuk nya.
"Bagus sekali! itu baru yang nama nya sepadan." Cicit Luna, kemudian melanjutkan membuka amplop yang tadi. "Ini target kita?" Tanya Luna, saat mengeluarkan beberapa lembar foto di dalam amplop itu.
"Hmmm.. dia adalah target kita. Nama nya Darren Smith." jawab Rose, yang akhirnya memutuskan untuk duduk di sofa yang ada di depan Luna.
"Lalu wanita ini? istrinya?" tanya Luna lagi.
"Bukan! itu adalah tunangannya. Nama nya Mona." terang Rose lagi. "So, misi nya adalah?" tanya Luna to the poin sambil mengamati foto- foto Darren satu persatu.
"Misi kita adalah membuat pria yang bernama Darren Smith ini hancur sehingga dia tidak bisa terpilih sebagai direktur berikut nya." terang Rose.
"Calon direktur? hMm.. Siapa yang membayar kita?” tanya Luna.
"Maaf Luna, aku tidak dapat memberitahu soal itu. Identitas orang yang menyewa jasa kita tidak bisa aku katakan pada mu. Itu sudah peraturan. Aku rasa kau pasti tidak akan lupa kan?” Rose melihat Luna sambil melipat tangan nya di dada.
Luna mengerucutkan bibir nya,”Perasaan saat misi yang terakhir kali nya kau membocorkan informasi siapa orang yang membayar kita. Kenapa kali ini kau tidak mau memberitahu hal itu pada ku! Kau ini sungguh tidak percaya pada teman mu sendiri.” Cibir Luna.
“Aku sih percaya pada mu, tapi tidak pada pada watak GILA di dalam tubuh mu! Bisa saja di Lucky atau si Lucy yang membocorkannya.” Tegas Rose.
“Sudah lah kau tidak perlu tahu, kau hanya perlu selesaikan misi ini secepat nya. Jebak dia, hancurkan nama baiknya. Setelah itu menghilang. Mudahkan? Seminggu! Waktu mu seminggu Lun.”
“Lalu bagaimana dengan hubungan nya dengan tunangan nya ini. Bukan kah dengan apa yang aku lakukan ini, aku akan menghancurkan hubungan Darren dan Mona?” Luna jadi teringat kalau Darren target nya ini sudah memiliki seorang tunangan.
“Itu juga adalah bagian dari misi mu Luna. Orang yang membayarkan kita juga menginginkan hubungan Darren dan Mona hancur.” Jelas Rose.
Kening Luna langsung berkerut. “Apa orang yang membayar kita adalah orang yang ingin merebut tunangan nya Darren?” tanya Luna masih dengan tingkat kepo yang tinggi.
“jangan buang tenaga mu untuk mengorek infomasi lebih dari ku. Mulut ku tertutup rapat kali ini.” ucap Rose sambil membuat gerakan tangan mengunci mulut nya lalu kunci nya dia lempar jauh-jauh.
“Daasar pelit!!!!” Seru Luna sambil memanyunkan mulut nya. “Padahal kalau di lihat-lihat dari foto ini, si wanita tidak cocok dengan pria yang bernama Darren ini. Lihat lah pria ini punya mata hazel yang indah sedangkan wanita ini dari mata nya terlihat seperti wanita culas.”Cemooh Luna. Ya satu lagi kelebihan karakter yang bernama Luna ini, dia suka sekali menilai orang. Dan tidak jarang penilaian nya itu terdengar menyakitkan di telinga.
“Wah ! Pintar sekali kau dalam menilai orang, Luna Arberto! Lantas apa penilaian mu terhadap mata mu sendiri? Apalah sebuah mata yang indah atau apa?” Ujar Rose yang kadang-kadang suka gedek kalau bicara dengan Luna.
Tapi bila di bandingkan dengan tiga karakter dalam diri Luna yang lain, hmmm.. bicara dengan Luna jauh lebih menyenangkan. Bicara dengan tiga karakter Luna yang lain itu, bisa membuat tekanan darah mu naik, kadar kolestrol mendadak tinggi dan tidak lupa asam urat juga ikuta-ikutan tinggi. Jadi memang pilihan yang paling tepat adalah berbicara dengan Luna Arberto saja.
"Kalau mata ku, sudah pasti masuk katagori mata duitan. Mata yang selalu berubah hijau ketika angka- angka di rekening ku bertambah ." Gurau Luna.
"Baiklah!! Misi aku terima. Pasti kan pria yang bernama Darren Smith ini gagal menjadi direktur dan juga rusak hubungan Darren dan Mona." Ulang Luna sekali sebagai penegasan. Luna beranjak dari posisi nya kini dan berjalan ke arah pintu.
”Jangan lupa seperti biasa, kirimkan 50 % pembayaran di awal paling lambat dua jam dari sekarang. Dan anggap saja misi ini telah diselesaikan.” Ucap Luna dengan angkuh dan kemudian menghilang di balik pintu.
☘️☘️☘️
Bantu boom like dan komen ya kakak.. biar karya kak Upe yang ini melambung ke angkasa😂
_Darren Smith_
Sudah 10 bulan aku menjalin hubungan dengan Mona, dan kini dia sudah menjadi tunangan ku
Waktu itu posisinya kami sama-sama adalah manager dari 2 perusahan besar yang ada di kota itu. Mungkin memang aku lah yang terlalu terburu-buru saat itu, sehingga baru di hari pertama kami bertemu, aku sudah mengajaknya bercinta dan kemudian melamarnya.
Gila? ya memang gila! Karena hidup ku memang selalu di hiasi dengan hal-hal gila. Darren tersenyum sambal mengingat pertemuan nya dengan sang belahan jiwa itu..
#Flash back sepuluh bulan yang lalu..
"Darren, hari ini tolong jaga sikap lo! tu mata kondisi kan!" Seru Will sahabat sekaligus orang yang mengenalkan Darren dengan Mona.
"Hmmm.. lo tenang aja." ujar Darren.
Dari jauh terlihats seorang wanita muda dengan body yang teramat sexy, pan tat menonjol da da 36B tengah berjalan ke arah Darren dan Will.
Penampilannya sungguh membuat orang yang melihat tergiur untuk membelainya.
Tu buhnya juga putih mulus. Dari Darren dapat memperkirakan kalau wanita ini mempunyai tinggi 170 dan berat badan 60.
Ya, itu adalah Mona, partner bisnis yang Darren dan Will tunggu-tunggu.
"Tuh orang nya sudah datang, aku cabut dulu ya.' Ujar Will, yang memang ada disana hanya sekedar untuk menami Darren sampai mona datang.
"Hai.. Darren ya?" tanya MOna dengan suara manja.
"Ya.. aku Darren.. kau pasti MOna kan?" Sapa Darren, dengan sikap gentelnya.
Singkat cerita, Darren dan Mona pun saling berkenalan dan mengobrol.
Dan tidak dapat Darren pungkiri bahwa dia tertarik dengan Mona. Wajahnya yang cantik, tubuhnya yang sek si, serta kepiawaiannya dalam berbicara serta keterbukaannya membuat Darren merasa nyaman.
Mungkin karena merasa sangat nyaman, tanpa Darren sadari tangan Darren sudah ada di pa ha Mona.
Dan anehnya Mona tidak mengatakan apapun, dia terus saja bercerita seolah tidak terjadi apa-apa.
Meliha MOna yang hanya tersenyum dan terus berlaku normal, Darren pun segera mengartikan itu sebagai lampu hijau.
"Apa kau keberatan jika pembicaraan ini kit alihkan ke kamar Hotel MOna?" tanya Darren dengan tatapan yang mulai berbeda.
"Apa kau yakin jika di kamar hotel kita akan terus membicarakan bisnis? aku takutnya nanti malah membicarakan hal yang lain?" goda MOna yang membuat Darren semakin berani.
"Aku rasa membicarakan hal yang lain pun malah akan jauh lebih baik."ucapnya, mengeluarkan seluruh ajian cassanova yang ia punya.
"Heem.. aku rasa, tidak masalah." Sebut MOna.
Darren dan MOna pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perbincangan mereka di
hotel.
Tapi seperti yang sudah terbayang sebelumnya, begitu sampai di hotel, tentu saja bukan lanjutan pembicaraan bisnis yang Darren dan Mona lakukan.
Mereka yang sudah sama-sama dewasa, tentu tahu apa yang sebenarnya mereka ingin lakukan di kamar hotel siang itu.
Begitu pintu terkunci, Darren mulai melu mat bibir Mona yang tebal dengan penuh naf su, sambil tanganku membelai lembut rambutnya.
Kemudian ciu man Darren turun ke leher Mona dan tangan nya meraba pa ha Mona.
Lalu dengan cepat Darren membuka baju bagian atas Mona dan dengan leluasa tangan kiri Darren mengelus dua benda ke nyal yang terlihat sangat sin tal itu.
Mona mulai terhanyut.
Dan Darren pun tidak menyia- nyiakan kesempatan itu, Darren pun menci umi benda ke nyal itu satu persatu.
Dengan mata terpejam, Mona mende sah pelan.
Darren pun ikut mende sah dan berbisik
“Mona… kamu cantik sangat sekali..” Kemudian Darren merebahkan tu buh Mona.
😱😱😱😱
Astagaaaa...kok gak di lanjut..wkwkwkw
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!