MOHON MAAF!! KARYA INI TIDAK SELESAI HINGGA ENDING. JADI DARI PADA NYESAL BACANYA MENDING DI SKIP AJA.
BERIKUT DAFTAR KARYA KAK UPE YANG SAMPAI ENDINGNYA.
1.Wanita ranjang Mr.Zee (kisah Zee dan Raya- Orang tua Arka dan Sky)
2.Cinta Gila: Ranjang panas Genious doctor (kisah Dennis dan Anne- Orang tuan Saka, Zura dan Antonio)
3.I love you tulalit dokter (Kisah Stella dan David – Orang tua nya Zee dan Dennis)
4.The secret of Lea ( Kisah Ansel dan Lea -Orang tua Bia dan Mia)
5.Gairah sang tuan Muda (kisah sengklek Rey dan Aleysa)
6.Jebakan terindah (kisah Arka dan Clare)
7.Kejar daku kau ku buat bucin (kisah Saka dan Bia)
8.My Angel Death (kisah Alhen dan Elisa – Anak nya Eangle Lou pengawalnaya Dennis)
"Kau yakin dengan misi ini?" tanya Bela pada Anna.
"Kalau aku jawab tidak yakin, apa kau akan menyerahkan misi ini pada orang lain Bela?" Anna bertanya balik pada Bela sambil menyilangkan kaki nya di ujung sofa.
Bela mengerlingkan mata nya, ini bukan pertama kali nya dia mendengar Anna berkata seperti ini. Anna dalam mode ini memang sangat lah menyebalkan, bicara asal, belagu dan sangat suka merendahkan orang lain.
Namun sebagai teman baik Anna sekaligus bos dari bisnis rahasia ini, Bela sama sekali tidak masalah. Anggap lah dia sudah sangat maklum menghadapi setiap karakter yang ada di dalam diri Anna Dartmen.
"Ck.. kau ini sedang mengejek ku?!" Ujar Bela pada Anna.
"Tidak! aku tidak sedang mengejek mu! Aku hanya bertanya saja." Ucapnya yang sambil tiduran di atas sofa di dalam markas mereka.
"Ann, kau memang adalah orang yang paling tepat untuk menjalankan misi ini tapi aku tetap saja merasa was-was! Sebab yang tahu kapan kau akan berubah Bisa saja kau berubah menjadi Annna, Bembi, atauGisel." Ejek Bela melihat Anna dari ujung mata nya.
Ya Anna Dartmen adalah seorang wanita yang memiliki 4 kepribadian berbeda di dalam diri nya.
Yang pertama adalah Annna Dartmen karakter yang paling sering memegang kendali di tubuh Annna. Hmm bisa di anggap sebagai karakter utama dari ke empat karakter itu. Dia merupakan wanita berumur 23 tahun yang pintar dan percaya diri namun memiliki kepribadian yang dingin. Merupakan perwujudan sempurna seorang nona muda dari sebuah keluarga yang kaya raya.
Kemudian ada Anne yang saat ini sedang berbicara dengan Bela. Dia merupakan karakter kembaran dari Annna. Hanya saja jika Annna pintar, percaya diri dan dingin maka Anna adalah kebalikannya. Anna sedikit bodoh, suka bicara asal, belagu namun dia sangat ramah jika sudah lama mengenal nya. Dan ya satu lagi, dia selalu merasa diri nya sangat miskin padahal kenyataan nya dia adalah putri seorang milyader yang kaya raya.
Karena karakter Anna ini, mereka berempat akhir nya mengenal Bela dan bergabung dalam bisnis Bela.
Setelah Anna dan Annna maka karakter berikutnya adalah Bembi. Karakter seorang anak kecil yang sangat manja dan sangat menyusahkan. Bembi adalah bocah berusia 5 tahun.
Dan yang terakhir adalah karakter Gisel, merupakan karakter seorang gadis muda berumur 18 tahun yang memiliki pemikiran yang bebas. Suka berpakaian sexy dengan segala pikiran liar nya.
"Ini data yang di berikan oleh Klien kita." Bela menyerahkan sebuah amplop besar yang berisi data-data target mereka kali ini.
Saat Anna akan mengambil amplop itu, Bela menahan nya.
"Kita akan menggunakan cara apapun untuk menjebak target kita dan menjatuhkannya Anna. Dan kalau kau sampai salah langkah maka maka kau – “
"Issh!! kau ini! sebenarnya ingin aku melakukan misi ini atau tidak sih?!!" Sela Anna dengan nada kesal lalu meraih map itu kasar dari tangan Bela. "Lepasin Bela!" Seru Anna, sebab Bela masih saja menahan map itu.
"Tapi Ann......"Ucapnya masih terdengar ragu-ragu.
"Lepasin cepat! Misi ini dari awal memang untuk ku kan? Kalau begitu biar aku menyelesaikan misi ini." cicit Anna.
Dengan enggan, Bela terpaksa melepaskan amplop itu.
"Nah, gitu dong!!" seru Anna.
"Wait! kalau misi ini sangat penting maka bayarannya pasti tinggi kan??" celetuk Anna saat akan membuka amplop yang ada di tangan nya. Jiwa matre nya keluar begitu teringat bayaran yang akan dia dapatkan dari misi ini.
😎😎😎
Penasaran dengan cerita satu ini...yuck tetap monitor notif di hp kamu ya ..
"Wait! kalau misi ini sangat penting maka bayarannya pasti tinggi kan??" celetuk Anne saat akan membuka amplop yang ada di tangan nya. Jiwa matre nya keluar begitu teringat bayaran yang akan dia dapatkan dari misi ini.
"heeeemmmm... tiga puluh kali lipat dari pembayaran yang biasa kita terima." Jawab Bela, sambil mengusap kasar tengkuk nya.
"Bagus sekali! itu baru yang nama nya sepadan." Cicit Anne, kemudian melanjutkan membuka amplop yang tadi. "Ini target kita?" Tanya Anne, saat mengeluarkan beberapa lembar foto di dalam amplop itu.
"Hmmm.. dia adalah target kita. Nama nya Steve Ricardo." jawab Bela, yang akhirnya memutuskan untuk duduk di sofa yang ada di depan Anne.
"Lalu wanita ini? istrinya?" tanya Anne lagi.
"Bukan! itu adalah tunangannya. Nama nya Dalia." terang Bela lagi. "So, misi nya adalah?" tanya Anne to the poin sambil mengamati foto- foto Steve satu persatu.
"Misi kita adalah membuat pria yang bernama Steve Ricardo ini hancur sehingga dia tidak bisa terpilih sebagai direktur berikut nya." terang Bela.
"Calon direktur? hMm.. Siapa yang membayar kita?” tanya Anne.
"Maaf Anne, aku tidak dapat memberitahu soal itu. Identitas orang yang menyewa jasa kita tidak bisa aku katakan pada mu. Itu sudah peraturan. Aku rasa kau pasti tidak akan lupa kan?” Bela melihat Anne sambil melipat tangan nya di dada.
Anne mengerucutkan bibir nya,”Perasaan saat misi yang terakhir kali nya kau membocorkan informasi siapa orang yang membayar kita. Kenapa kali ini kau tidak mau memberitahu hal itu pada ku! Kau ini sungguh tidak percaya pada teman mu sendiri.” Cibir Anne.
“Aku sih percaya pada mu, tapi tidak pada pada watak GILA di dalam tubuh mu! Bisa saja di Bembi atau si Gisel yang membocorkannya.” Tegas Bela.
“Sudah lah kau tidak perlu tahu, kau hanya perlu selesaikan misi ini secepat nya. Jebak dia, hancurkan nama baiknya. Setelah itu menghilang. Mudahkan? Seminggu! Waktu mu seminggu Lun.”
“Lalu bagaimana dengan hubungan nya dengan tunangan nya ini. Bukan kah dengan apa yang aku lakukan ini, aku akan menghancurkan hubungan Steve dan Dalia?” Anne jadi teringat kalau Steve target nya ini sudah memiliki seorang tunangan.
“Itu juga adalah bagian dari misi mu Anne. Orang yang membayarkan kita juga menginginkan hubungan Steve dan Dalia hancur.” Jelas Bela.
Kening Anne langsung berkerut. “Apa orang yang membayar kita adalah orang yang ingin merebut tunangan nya Steve?” tanya Anne masih dengan tingkat kepo yang tinggi.
“jangan buang tenaga mu untuk mengorek infomasi lebih dari ku. Mulut ku tertutup rapat kali ini.” ucap Bela sambil membuat gerakan tangan mengunci mulut nya lalu kunci nya dia lempar jauh-jauh.
“Daasar pelit!!!!” Seru Anne sambil memanyunkan mulut nya. “Padahal kalau di lihat-lihat dari foto ini, si wanita tidak cocok dengan pria yang bernama Steve ini. Lihat lah pria ini punya mata hazel yang indah sedangkan wanita ini dari mata nya terlihat seperti wanita culas.”Cemooh Anne. Ya satu lagi kelebihan karakter yang bernama Anne ini, dia suka sekali menilai orang. Dan tidak jarang penilaian nya itu terdengar menyakitkan di telinga.
“Wah ! Pintar sekali kau dalam menilai orang, Anne Dartmen! Lantas apa penilaian mu terhadap mata mu sendiri? Apalah sebuah mata yang indah atau apa?” Ujar Bela yang kadang-kadang suka gedek kalau bicara dengan Anne.
Tapi bila di bandingkan dengan tiga karakter dalam diri Anne yang lain, hmmm.. bicara dengan Anne jauh lebih menyenangkan. Bicara dengan tiga karakter Anne yang lain itu, bisa membuat tekanan darah mu naik, kadar kolestrol mendadak tinggi dan tidak lupa asam urat juga ikuta-ikutan tinggi. Jadi memang pilihan yang paling tepat adalah berbicara dengan Anne Dartmen saja.
"Kalau mata ku, sudah pasti masuk katagori mata duitan. Mata yang selalu berubah hijau ketika angka- angka di rekening ku bertambah ." Gurau Anne.
"Baiklah!! Misi aku terima. Pasti kan pria yang bernama Steve Ricardo ini gagal menjadi direktur dan juga rusak hubungan Steve dan Dalia." Ulang Anne sekali sebagai penegasan. Anne beranjak dari posisi nya kini dan berjalan ke arah pintu.
”Jangan lupa seperti biasa, kirimkan 50 % pembayaran di awal paling lambat dua jam dari sekarang. Dan anggap saja misi ini telah diselesaikan.” Ucap Anne dengan angkuh dan kemudian menghilang di balik pintu.
_Steve Ricardo_
Sudah 10 bulan aku menjalin hubungan dengan Dahlia, dan kini dia sudah menjadi tunangan ku
Waktu itu posisinya kami sama-sama adalah manager dari 2 perusahan besar yang ada di kota itu. Mungkin memang aku lah yang terlalu terburu-buru saat itu, sehingga baru di hari pertama kami bertemu, aku sudah mengajaknya bercinta dan kemudian melamarnya.
Gila? ya memang gila! Karena hidup ku memang selalu di hiasi dengan hal-hal gila. Steve tersenyum sambal mengingat pertemuan nya dengan sang belahan jiwa itu..
Flash back sepuluh bulan yang lalu..
"Steve, hari ini tolong jaga sikap lo! tu mata kondisi kan!" Seru Will sahabat sekaligus orang yang mengenalkan Steve dengan Dahlia.
"Hmmm.. lo tenang aja." ujar Steve.
Dari jauh terlihats seorang wanita muda dengan body yang teramat sexy, pan tat menonjol da da 36B tengah berjalan ke arah Steve dan Will.
Penampilannya sungguh membuat orang yang melihat tergiur untuk membelainya.
Tu buhnya juga putih mulus. Dari Steve dapat memperkirakan kalau wanita ini mempunyai tinggi 170 dan berat badan 60.
Ya, itu adalah Dahlia, partner bisnis yang Steve dan Will tunggu-tunggu.
"Tuh orang nya sudah datang, aku cabut dulu ya.' Ujar Will, yang memang ada disana hanya sekedar untuk menami Steve sampai Dahlia datang.
"Hai.. Steve ya?" tanya Dahlia dengan suara manja.
"Ya.. aku Steve.. kau pasti Dahlia kan?" Sapa Steve, dengan sikap gentelnya.
Singkat cerita, Steve dan Dahlia pun saling berkenalan dan mengobrol.
Dan tidak dapat Steve pungkiri bahwa dia tertarik dengan Dahlia. Wajahnya yang cantik, tubuhnya yang sek si, serta kepiawaiannya dalam berbicara serta keterbukaannya membuat Steve merasa nyaman.
Mungkin karena merasa sangat nyaman, tanpa Steve sadari tangan Steve sudah ada di pa ha Dahlia.
Dan anehnya Dahlia tidak mengatakan apapun, dia terus saja bercerita seolah tidak terjadi apa-apa.
Meliha Dahlia yang hanya tersenyum dan terus berlaku normal, Steve pun segera mengartikan itu sebagai lampu hijau.
"Apa kau keberatan jika pembicaraan ini kit alihkan ke kamar Hotel Dahlia?" tanya Steve dengan tatapan yang mulai berbeda.
"Apa kau yakin jika di kamar hotel kita akan terus membicarakan bisnis? aku takutnya nanti malah membicarakan hal yang lain?" goda Dahlia yang membuat Steve semakin berani.
"Aku rasa membicarakan hal yang lain pun malah akan jauh lebih baik."ucapnya, mengeluarkan seluruh ajian cassanova yang ia punya.
"Heem.. aku rasa, tidak masalah." Sebut Dahlia.
Steve dan Dahlia pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perbincangan mereka di
hotel.
Tapi seperti yang sudah terbayang sebelumnya, begitu sampai di hotel, tentu saja bukan lanjutan pembicaraan bisnis yang Steve dan Dahlia lakukan.
Mereka yang sudah sama-sama dewasa, tentu tahu apa yang sebenarnya mereka ingin lakukan di kamar hotel siang itu.
Begitu pintu terkunci, Steve mulai melu mat bibir Dahlia yang tebal dengan penuh naf su, sambil tanganku membelai lembut rambutnya.
Kemudian ciu man Steve turun ke leher Dahlia dan tangan nya meraba pa ha Dahlia.
Lalu dengan cepat Steve membuka baju bagian atas Dahlia dan dengan leluasa tangan kiri Steve mengelus dua benda ke nyal yang terlihat sangat sin tal itu.
Dahlia mulai terhanyut.
Dan Steve pun tidak menyia- nyiakan kesempatan itu, Steve pun menci umi benda ke nyal itu satu persatu.
Dengan mata terpejam, Dahlia mende sah pelan.
Steve pun ikut mende sah dan berbisik
“Dahlia… kamu cantik sangat sekali..” Kemudian Steve merebahkan tu buh Dahlia.
😱😱😱😱
Astagaaaa...kok gak di lanjut..wkwkwkw
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!