NovelToon NovelToon

Before Marriage

BAB 1.Cinta pertama

..." aku bahkan berharap kita tidak perlu bertemu lagi. Tapi itu hanya sekedar harapan yang aku buat saat aku masih membencimu karna nyatanya jauh di lubuk hati ini aku sungguh meridukanmu."@Aluna Kristaleta...

Aluna gadis manis dengan paras cantik dan sejuta senyum yang tak lepas dari wajahnya. Sifat ceria dan mudah akrabnya membuat aluna sangat di sukai banyak orang.

Aluna atau yang akrab di panggil luna bekerja di sebuah mini market milik salah satu keluarga randi. Laki - laki yang sudah menemaninya tiga tahun belakangan ini. Randi merupakan sahabat aluna dari SMP, entah setan apa yang sudah merasuki randi sampai randi menyatakan perasaanya padanya di saat pesta kelulusan SMA.

Memalukan tapi jika di ingat - ingat kejadian itu juga sedikit lucu menurutnya!

Randi adalah orang yang begitu banyak kejutan, percaya diri serta keberaniannya itulah yang membuat aluna jatuh hati pada randi walau saat itu ada sosok pria lain di hati Aluna yang ia sebut dengan cinta pertamanya.

Cinta pertama?! Ya begitulah cinta pertama yang tak terbalaskan...(menyedihkan bukan?)

Setiap akir pekan randi selalu menemui aluna mengajaknya berjalan - jalan untuk melepas rindu di atara mereka berdua. Jarak antara kampus dan desa mereka cukup jauh perlu setidaknya tiga jam perjalanan untuk bisa sampai. Letak kampus tempat randi menuntut ilmu berada di kota sehingga randi terpaksa harus menyewa rumah dan menetap di sana setidaknya sampai pendidikannya selesai. Hanya akir pekan atau libur semester yang bisa membuat randi menemui aluna. Cukup sulit memang tapi begitulah hubungan cinta mereka.

Walaupun seperti itu aluna tidak mempersalahkannya karna baginya masa depan randi adalah nomor satu. Soal pertemuan yang tidak bisa di lakukan setiap hari aluna tidak mempermasalahkannya lagi pula ada cinta yang mengikat mereka berdua lalu untuk apa harus hawatir?.

"bagaimana pekerjaanmu hari ini? "tanya randi sambil mngendarai .

"Hmmm..... "

Aluna menggantungkan jawabannya dengan berpura - pura berfikir.

"Kenapa kau begitu lucu ? .... "gumam randi melihat wajah aluna yang menggemaskan.

" Apa?"

Aluna meletakkan wajahnya di atas bahu randi, meminta randi untuk mengulang perkataan yang tidak ia dengar.

Aluna mengulagi pertanyaannya lagi

" kau mengatakan sesuatu tadi?... Aku tidak mendengarnya! " aluna memasang wajah papy eyesnya di atas bahu randi membuat randi semakin gemas melihatnya. Tanpa aba - aba randi lansung menempelkan bibirnya di pipi aluna. Ciuman mendadak sekaligus tak terduga itu membuat pipi aluna memerah seketika. Perasaan senang sekaligus malunya membuat aluna menyembunyikan wajahnya di balik punggung randi.

Beberapa menit perjalanan akirnya mereka sampai di sebuah danau buatan dengan hamparan bunga warna warni di tepi danau di tambah lagi dengan kelap kelip lampu hias yang melingkar di pohon dekat dermaga.

Aluna cukup terpaku dengan pemandangan yang ada di hadapnnya sekarang ini.

"hhmmm...cantik sekali" gumam aluna yang takjub dengan pemandangan danau.

Randi menggenggam tangan aluna lalu mengajaknya untuk berjalan di hamparan papan dermaga yang menjorok ke tengah danau.

"kau menyukainya.. ? "

Randi memperhatikan wajah bahagia aluna yang mengitari semua sisi danau dengan mata hanzelnya.

Aluna berbalik,kemudian mengangguk"aku sangat menyukainya, terlebih jika bersamamu." aluna menunjukkan deretan giginya tepat di hadapan randi.

"Aku suka ketika kita selalu bersama." sambungnya lagi.

aluna menundukkan wajahnya menahan malu dan rasa bahagia yang membuncah saat ini di hadapan randi. Yatuhan andai saja aluna bisa berteriak mungkin aluna sudah melakukannya sejak tadi.

Randi tertawa kecil melihat tingkah aluna yang selalu membuatnya gemas. Mungkin karna inilah ia bisa jatuh cinta sedalam ini pada aluna hingga tidak ada yang bisa menggantikan aluna di hatinya.

"Tapi aku membawamu bukan karna pemandangan di sini, tapi ada hal lain yang ingin aku ungkapkan padamu"

Aluna mengerutkan keningnya. "ada hal lain apa.....?"

Randi berlutut di hadapan aluna sambil mengeluarkan kotak cincin dari dalam sakunya.

"Will you merrie me? "

Randi menatap aluna dengan tatapan tulus penuh cinta.

"hah.." aluna menutup mulutnya, aluna merasa seakan - akan ia sedang terbang sekarang. Astaga seseneng itu sampai dia tidak bisa berkata - kata lagi.

Aluna mengangguk, aluna tidak sangup mengeluarkan sepatah katapun sangking senangnya.

Randi tersenyum lebar penuh kebahagian, tanpa menunggu waktu lama cincin berlapis emas putih dengan permata kecil di tengahnya melingkar di jadi manis aluna. Cincin itu sangat cantik dan sangat cocok untuk aluna.

Randi berdiri lalu memeluk aluna, "enam bulan dari sekarang aku akan datang kerumahmu dan melamar kamu secara resmi bersama orang tuaku. Dan setelah itu kita akan menikah membangun rumah tangga yang selama ini kita impikan."

Aluna mengangguk mengiyakan ucapan randi.aluna mengerti kenapa randi meminta waktu enam bulan lagi. Sebab itu adalah waktu dimana randi harus menyelesaikan skripsi terakirnya.

"Aku akan selalu menunggumu..." gumam aluna menikamati pelukan hangat randi.

"Thanks na.."

Randi mengusap rambut aluna yang terurai panjang.

Malam itu adalah malam paling bahagia yang pernah aluna rasakan. Di lamar oleh randi di tepi danau dengan hiasan lampu kelap kelip dan langit yang bertaburan bintang seakan - akan alam semesta merestui hubungan mereka. Walapun belum resmi tapi cincin yang di berikan oleh randi sudah menjadi pengikat dan tanda keseriusan randi pada hubungan ini.

...§§§§§§§...

Aluna mengangkat barang yang baru saja sampai kedalam toko bersama dengan para kariawan lainnya. Namun sialnya aluna tidak menyadari jika kotak barang yang ia bawa ternyata sudah koyak, hal hasil semua barang yang ada di dalamnya keluar berserakan saat ia baru dua langkah berjalan masuk kedalam mini market.

"agh..." kesal aluna yang terpaksa harus memunguti barang - barang itu satu persatu.

Di saat aluna sedang memeguti barang - barang, seseorang datang membantu aluna memunguti barang - barang yang berserakan di luar mini market.

"Makasi___....... "

Kata - kata aluna seketika terhenti begitu aluna melihat siapa orang yang telah membantunya .

"Aluna!? ...kamu alunakan? "

Pria dengan tinggi sekitar 170 dengan wajah oval dan hidung yang macung dengan ciri khas patahan gigi yang berada di deretan depan membuat aluna kenal persisi siapa pria yang berada di depannya kini.

"Kak Aidil...? "

Aidilrarta pratama, adalah kakak kelas sekaligus cinta pertama aluna. Aluna bertemu dengan aidil saat ia memasuki kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SMA Airlanga. Sifat humoris yang dimiliki Aidil membuat aluna jatuh hati kepadanya. Namun sayangnya chat, obrolan dan kedekatan selama ini tidak berarti apa - apa. Aidil hanya menganggap aluna sebagai adik dan tak lebih dari itu. Sakit?, tentu saja siapa wanita yang tidak sakit jika tau kalau dirinya hanya di anggap adik oleh pria yang ia cintai.

Aluna berusaha bersikap seolah - olah ia juga mengangap aidil sebagai abangnya. Berpura - pura tidak mempunyai perasaan apapun dan berusaha semampu mungkin untuk menutupi perasaannya. Bagi aluna dekat dan chatingan dengan aidil setiap hari sudah membuatnya sangat bahagia,dan itu sudah lebih dari cukup.

...§§§§§§§...

"bagaimana kabarmu?, apakah kau baik - baik saja? "tanya aidil setelah sekian lama tidak bertemu dan mengabarinya.

Aluna mengajak aidil untuk berbicara di warkop sebelah mini marketnya. Tidak enak jika mereka harus mengobrol di dalam mini market, takutnya mengganggu pengunjung dan kariawan lainnya.

Aluna tersenyum, "Baik ,.... Keadaanku sangat baik." jawab aluna mengulur senyum.

"Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi."sambung aluna" aku bahkan berharap kita tidak perlu bertemu lagi. Tapi itu hanya sekedar harapan yang aku buat saat aku masih membencimu karna nyatanya jauh di lubuk hati ini aku sungguh meridukanmu. "batin aluna.

Aluna bingung harus bersikap seperti apa sekarang, haruskah ia senang atau sebaliknya?!

Setelah sekian lama ia bersusah payah untuk melupakan aidil, dan semua kenangan menyenangkan yang selalu membuat hati aluna bergetar,bahkan sampai sekarang.

Aidil mengangguk, "Aku merindukanmu. Sepertinya takdir sengaja mempertemukan kita lagi." aidil tersenyum pada aluna.

Aluna mengalihkan pandangannya ke segala arah. Melihat senyuman tanpa rasa bersalah aidil seperti itu membuat hati aluna serasa teriris. Setelah sekian lama ia menghilang tanpa kabar bahkan ia tak pamit sekalipun padanya, bisa - bisanya aidil datang dan tersenyum seperti itu di hadapannya.

" Kenapa kau bersikap seperti ini lagi kak?, kenapa kau selalu membuatku bingung dan membuat aku semakin susah untuk melupakanmu.melupakan semua kejadian yang terjadi di masa lalu ?!.."

.

.

.

Bersambung

Aluna kristaleta

Cukup untuk sekarang lanjut buat hari besok ya! Tungguin terus kelanjutan cerita Aluna!!,

UPDATE SETIAP HARI!!!!!!

PENGUMUMAN!!!!

Hai hai hai pembaca setiaku, kangen ngga sih sama karyaku?. Kali ini aku akan membuat karya baru nih, penasaran ngga?.

Kalian pernah ngga sih ngalamin kebingungan yang luar biasa di saat kalian mau menikah, kayak mantan minta balik, cinta pertama dataeng lagi, orang yang kita sukai tiba - tiba nembak kita di saat kota mau nikah gitu lohhh? Pernh ngga sih pernah ngga sih? Kan bingung jadinya mau milih mana gitu. Nah kali ini aku akan buat cerita tentang cobaan and rintangan sebelum pernikahan yang sekiranya pernah kalian rasain. Ikutin terus updatenya ya.

Eeeiiiits... Tapi jangan lupa kalo baca ninggalin like, komen pluss rekomendasiin juga sama temen-temen kalian biar karya mimin banyak yang baca kan kalo gitu mimin jadi semangat buat nulisnya 😁

Yaudah ngga usahkelamaan nih mimin kasih visualisasi karakternya dulu. Baca bener - bener ya!!!!

1.Aluna Kristaleta

..."Aku bahkan berharap kita tidak perlu bertemu lagi tapi ternyata itu hanyalah sekedar harapan yangku buat di saatku masih membencimu, karna nyatanya jauh di lubuk hati ini aku sungguh merindukanmu...." ...

2.Alfarandi Abraha

..."Kebohongan mungkin bisa menyelamatkanmu beberapa saat tapi kebohongan juga bisa menghancurkanmu dalam sesaat..." ...

3. Aidilrarta Pratama

..."Tidak semua makanan atau minuman yang tidak kamu sukaiharus selamanya tidak kamu nikmati, ada kalanya kamu harus mencicipinya supaya kamu bisa menyukainya!.tidak ada cinta yang instan sama halnya dengan makanan ini..." ...

4.Febbyana Liora

..."Aku membantumu untuk keluar dari lingkaran toxic itu tapi kau malah ingin terus terperangkap di sana. Apakah kau benar - benar sebodoh itu?" ...

..."Jangan salah paham dia hanya mencintaiku!!!.." ...

...

**5. Nabila Anjeli...

"Setiap orang berubah seiring berjalannya waktu. Jangan berbicara seolah - olah kau menetap di waktu yang sama**!..."

Ini visualisasi menurut aku ya, tapi kalian boleh kok ngebayanginnya sesuai yang kalian inginkan. Happy reading gays! ☺️😘

Bab 2.Pernyataan

..."Aku ingin menjawab iya namun saat ini kau bukanlah satu-satunya orang yang ada di hatiku. Ada Randi yang saat ini sangat serius denganku!" @Aluna Kristaleta...

Aluna menyandarkan kepalanya di bahu randi, aluna tertunduk lemas sembari memejamkan matanya. Pertemuan tidak sengaja dengan Kak aidil tadi sangat mengganggu pikiran aluna.

" apakah ada masalah?!... Kau terlihat murung dari tadi?... "

Randi memperhatikan aluna sejak tadi dari spion, wajah aluna yang tidak seceria biasanya membuat randi hawatir.

Aluna menghela nafas panjang, "Ng-ngga ada apa, aku hanya sedikit pusing " ucap aluna beralasan.

"Perlu aku antar ke dokter?... "tawar randi.

Aluna menggeleng," aku hanya ingin segera pulang... "

Randi mengangguk, "yasudah kalau begitu aku akan segera mengantarmu pulang . Sekalian aku juga akan pamit dengan bunda dan ayah."

Aluna mengangkat wajahnya lalu memeluk randi erat"kau akan pergi...? "wajah aluna semakin murung.

Randi mengusap tangan aluna yang melingkar di pinggangnya," Aku pergi tidak akan lama, pekan depankan kita akan segera bertemu lagi." ucap randi untuk menghibur aluna.

"Lagipula inikan juga untuk masa depan kita, memangnya kamu mau punya suami pengangguran...?" ucap randi sembari tertawa.

Lagi - lagi aluna menghela nafas panjang, padahal ia ingin bercerita tentang pertemuannya dengan kak aidil pada randi.

" Mungkin ini bukan waktu yang pas untuk menceritakannya. "batin aluna.

Aluna ingin bersama sedikit lebih lama lagi dengan randi agar ia bisa menceritakan semuanya. Tapi sayang waktu terlalu cepat memisahkan mereka.

"sayang.... Kamu bener-benar tidak apa - apakan?" Randi menjadi sangat hawatir meninggalkan aluna seperti ini. "apa perlu aku izin satu atau dua hari lagi untuk bisa menemanimu?"

"Aku hawatir jika harus meninggalkanmu seperti ini...." sambungnya lagi.

Aluna segera menggeleng, "tidak. Kamu tidak perlu melakukan itu. Aku baik - baik saja di sini, kau bisa pergi tanpa perlu menghawatirkanku! ."

"Sungguh..? "

"Hmmm.. "Aluna mengangguk pasti,walaupun sebenarnya hatinya berkata lain.

...§§§§§§§§...

"Assalamualaikum... "

Sontak seisi rumah langsung melihat ke arah orang yang mengucapka salam tepat di depan pintu rumah yang sedang terbuka lebar.

'' Waalaikumsalam... "

Bunda yuna, ibunda aluna berdiri menghampiri pemuda yang bertamu ke rumahnya.

" Kamu siapa ya..? "

" Aku Aidil tante, temennya aluna. Alunanya ada .?"

Bunda yuna mengangguk, lalu mempersilahkan aidil untuk masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

" Tante panggilkan aluna dulu. "

Bunda yuna segera pergi ke kamar aluna yang tidak beberapa jauh. Memang rumah aluna terbilang mini malis.rumah yang hanya ada tiga kamar berukuran mini dengan satu dapur yang juga tidak terlalu besar dan sisanya ruang tamu dan ruang kelurga yang di batasi dengan lemari pembatas.

Ceklek..

Bunda yuna membuka pintu kamar aluna, terlihat saat ini aluna sedang berbaring manja dengan ponsel yang sedang ia mainkan.

"Lun.. "

"Bunda. "

Aluna bangkit dari posisinya. "Ada apa bun..?"

"Itu.. Temen kamu nyariin. "

Aluna mengerutkan keningnya, teman? Seingatnya dia tidak membuat janji pada siapapun malam ini. Caca, khesya ataupun bila juga tidak mengabarinya kalau mereka akan ke sini.

"Buruan gih, kasihan dia sudah menunggu lama!.." desak bunda yuna yang kemudian keluar dari kamar.

Aluna merapikan pakaian serta rambutnya yang berantakan. Setelah selesai alunapun langsung keluar untuk melihat siapa orang yang mengaku temannya.

Degh...

Langkah aluna langsung terhenti begitu melihat aidil yang duduk di ruang tamu. Tak di sangka orang yang ia hindari malah datang menemuinya seperti ini.

...§§§§§§§...

Aidil masih tersenyum mengingat semua sikap adik - adik aluna kepadanya tadi di ruang tamu. "Mereka sangat menggemaskan sama seperti kakaknya. "

"Hah...? "tanya aluna yang bingung kemana arah pembicara aidil.

" Adikmu, mereka sangat menggaskan. Mereka bertanya banyak hal tadi. Mereka seperti mengintrogasiku, sampai aku kehilangan kata - kata di buatnya." jelas aidil pada aluna.

Aidil tertawa mengingat semua pertanyaan - pertanyaan adik - adik aluna di ruang tamu saat ia menunggu aluna keluar.

Aluna memperhatikan aidil yang tertawa bebas seperti tidak ada kesalahan apapun terhadap apa yang sudah ia lakukan padanya dulu.

Aluna ikut tertawa, "Mereka memang selalu seperti itu. Setiap kali ada orang baru datang ke rumah mereka pasti akan bertanya banyak hal. "

"Mereka takut aku terluka... "jelas aluna.

Aluna berusaha untuk tenang, sambil memandangi setiap tanaman yang berada di taman belakang rumahnya.

Aidil mengangguk," mereka sangat sayang dengan kamu. "puji aidil.

" Hmm... Aku jauh lebih menyayangi mereka. Aku bersyukur punya mereka."

" Hmm..." jawab aidil tersenyum memandangi wajah aluna yang tak lepas dari senyuman.

"Lun... "

Wajah aidil tiba - tiba terlihat serius.

Aluna melihat ke arah aidil. "iya... , kenapa?" tanyanya heran.

"Aku ingin memulai hubungan serius bersamamu. "

Deg.

Jantung aluna berdetak dengan cepat, mendengar pengakuan aidil secara tiba - tiba seperti ini. Aluna tidak mampu mengatakan apapun lidahnya terasa sangat berat untuk bicara.

Aidil memegang tangan aluna, "aku ingin hubungan kita lebih dari sekedar adik kakak."aidil menatap mata aluna dengan tatapan oenuh keseriusan.

"Kata - kata ini, kata - kata yang dari dulu ingin aku aku dengar darimu."

" Tapi kenapa baru sekarang? Kenapa aku harus menunggu begitu lama untuk pengakuan ini?"

" kenapa ini baru terjadi ketika aku memulai hungan serius bersama randi? Kenapa?."

"Kau sangat terlambat kak!."

Batin aluna yang sangat kecewa dengan pengakuan Aidil yang baru sekarang ia katakan.

Aluna tidak tau harus bagaimana sekarang, haruskah ia senang karna harapannya selama ini terwujud? Momen yang paling ia tunggu - tunggu sekarang hadir. Balasan perasaannya yang selama ini selalu ingin ia dengar sekarang terjawab, haruskah ia mengabaikannya begitu saja?. Haruskah ia mengabaikan cinta pertamanya yang kini telah hadir tepat di hadapannya?. Bahkan sekarang aidil telah mengakui perasaannya, apa mungkin ia bisa mengabaikannya begitu saja?.

"kau tidak perlu menjawabnya sekarang." aidil mengusap tangan aluna "Kamu jawab kalau kamu sudah siap!.."ucap aidil tersenyum menatap aluna yang masih terlihat bingung.

Aluna masih terdiam terpaku dengan semua ucapan aidil kepadanya.

Aidil menghela nafas panjang, "hmmm... Kalau begitu aku pamit dulu. Tujuanku ke sini hanya untuk menyampaikan itu kepadamu."

Aidil berdiri lalu pergi meninggalkan aluna yang masih terdiam di bangku taman.

"Aku ingin menjawab iya namun saat ini kau bukanlah satu-satunya orang yang ada di hatiku. Ada Randi yang saat ini sangat serius denganku!"gumam aluna memperhatikan punggung Aidil yang perlahan hilang dri pandangannya.

" Kenapa kau kembali hadir di saat aku ingin memulai cerita tanpamu? "

" Apa kau ingin mengacaukan hidupku seperti dulu lagi? "

" Aku sudah lelah, tapi mengapa hatiku berkata lain saat di dekatmu?... "

Aluna terus berdebat dengan pikirannya kedatangan aidil seperti ini membuatnya bingung sebingung bingungnya terlebih aidil saat ini sudah menyatakan perasaannya.

.

.

.

Bersambung

Si paling ngga PEKA nih

AIDILRARTA PRATAMA

Si pembuat bingung sekaligus pusing tujuh keliling🤯

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!