💞💞💞💞💞💞💞💞
" Aluna kamu goreng ayam saja sana, jangan lupa goreng 4 potong saja " Perintah meri mama aluna.
Saat ini aluna dan mama nya sedang memasak di dapur, seperti biasa aluna memang selalu membantu mama nya untuk memasak dan beres - beres rumah. Aluna sangat terkejut saat mama nya menyuruh nya untuk menggoreng 4 potong ayam. Senyum aluna merekah, karena pagi ini dia mendapat jatah makan ayam goreng.
" Iya ma " Jawab aluna dengan senang.
Dengan cekatan aluna langsung mengeluarkan ayam ungkep dalam kulkas dan langsung memanaskan minyak goreng dalam wajan penggorengan.
" Kamu jangan senang dulu ! Hari ini Mala menginginkan makan ayam goreng dua potong, kamu gorengin untuk mala paha semua. Kamu tidak perlu makan ayam, cukup makan tahu tempe atau telur aja sudah cukup. Mala itu harus makan makanan yang bergizi dia kan kuliah tidak seperti kamu yang bodoh " Ucap meri mencibir aluna.
Hati aluna terasa sangat sakit bahkan senyum yang tadi mengembang di bibir nya dalam seketika langsung hilang. Dia tadi sangat senang karena mengira dapat jatah makan daging ayam, tapi ternyata dia salah. Dua daging ayam ternyata untuk sang kakak semua dan dua yang lain nya untuk mama dan papanya.
Selama ini aluna memang berbohong, dia bilang tidak menyukai segala jenis daging, ikan dan sefood. Padahal semua itu dia lakukan untuk menjaga perasaan papa nya agar tidak semakin sedih dengan apa yang di perbuat oleh meri.
" Iya ma " Jawab aluna singkat.
Andi nugroho nama papa aluna , dia bekerja di salah satu perusahaan sebagai karyawan biasa. Sedangkan Meri safitri , mama aluna hanya ibu rumah tangga saja. Aluna mempunyai kakak perempuan bernama Mala margaret berusia 23 tahun, satu tahun lebih muda dari Aluna, Mala saat ini sedang berkuliah di kampus ternama di kota tempat tinggalnya.
Meri dan mala sangat membenci aluna, aluna sendiri tidak tahu apa alasan mama nya membenci nya. Namun aluna tahu kenapa Mala sangat membenci nya karena dia tidak mau aluna menerima kasih sayang dari ke dua orang tua nya, dan mala tidak mau jika aluna menjadi lebih pintar dari nya.
" Aluna kok papa lihat kamu tidak pernah makan ayam atau sejenis nya ?" Tanya Andi papa aluna.
" Papa ini bagaimana sih, aluna kan tidak suka makan daging, ikan dan sefood atau sejenis nya. " Bukan aluna yang menjawab tapi meri lah yang menjawab pertanyaan papa aluna.
" Oh... iya papa lupa. Tapi kalau kamu cuma makan tahu, tempe begitu apa kamu mendapat nutrisi yang seimbang Lun ?" Seru andi dengan mimik wajah heran.
" Ada dong pa, sayuran dan tahu tempe kan juga banyak vitaminnya. Aluna kalau makan daging atau sejenis nya perut aluna langsung mual pa, mungkin perut aluna tidak cocok dengan makanan seperti itu " Jawab Aluna berbohong.
Meri dan Mala hanya menyimak sambil menikmati makanan nya. Mereka berdua tidak perduli dengan apa yang aluna katakan kepada andi.
" Ma, pa . . Mala berangkat ke kampus ya " Seru mala bangkit dari duduk nya.
" Iya sayang, belajar yang benar ya agar bisa jadi sarjana dan bekerja di kantoran. " Ucap meri sambil melirik ke arah aluna yang sedang membereskan piring kotor.
" Mala !! Kamu itu kuliah yang bener, jangan banyak main. Sudah hampir 5 tahun kamu kuliah tapi belum selesai juga, kamu itu kuliag kebanyakan gaya jadi nilai mu juga hancur semua kan " Ucap andi sedikit kesal.
Mala dan aluna sama - sama lulus SMA di sekolah yang sama, tapi tidak ada teman - teman nya yang tahu jika mala dan aluna itu kakak beradik. Aluna anak yang cerdas , karena hal itulah yang membuat mala juga membenci nya. Aluna bekerja di paprik pengemasan minuman dari teh, sudah 5 tahun ini aluna bekerja di paprik. Saat lulus SMA 5 tahun yang lalu aluna langsung bekerja di paprik, sebenar nya dia ingin kuliah tapi tidak di izinkan oleh mama nya dengan alasan tidak ada biaya untuk kuliah,jadi cukup mala saja yang berkuliah.
Tanpa sepengetahuan keluarga nya aluna tetap berkuliah di kampus ternama, kampus yang juga tempat mala berkuliah. Aluna berkuliah saat hari Jum'at , sabtu dan minggu saja. Yang orang tua nya tahu jika aluna hanya bekerja saja di paprik. Bahkan saat ini Aluna sudah menyelesaikan S1 nya dan sekarang sedang menempuh S1 dua di kampus yang sama.
" Papa, apaan sih. Kuliah itu susah pa, makanya mala pusing dan dapat nilai yang jelek " Jawab mala beralasan.
" Ma, pa.. aluna berangkat kerja dulu ya " Ucap aluna berpamitan.
" Iya aluna, hati - hati. Papa juga mau berangkat. Kalau jalan kita ke arah pssti sudah papa antar " Seru pak Andi.
Mala dan meri mendengus kesal melihat pak andi yang berkata lembut kepada aluna. Padahal menurut pak andi dia berbicara biasa saja seperti saat bicara dengan mala.
Aluna pun berangkat ke paprik dengan mengendarai motor nya, jarak paprik ke tempat tinggal nya memang lumayang jauh. Perlu perjalanan sekitar 20 menit. Paprik pengolahan teh menjadi minuman itu sudah beroperasi cukup lama, sekitar 25 tahunan.
" Hai... aluna " Sapa tika sahabat nya dari kecil yang juga bekerja di paprik.
" Hai juga tika yang bawel " seru aluna balik.
Aluna dan tika pun sudah mulai bekerja, aluna dan tika bekerja di bagian yang berbeda. Aluna bekerja di bagian keuangan kantor , sudah 2 tahun ini aluna di tarik di bagian kantor karena memang aluna cerdas, sedang kan tika di bagian pengepakan teh. Tidak semua pekerjaan di lakukan dengan mesin, masih banyak pekerjaan yang di kerjakan secara manual. Salah satu nya pengepakan, memang dibantu mesin tapi tidak semua nya.
Gaji mereka pun lumayan besar, aluna sangat terbantu dengan gaji yang dia terima. Dia bisa bayar kuliah nya, walaupun saat S1 dan S2 ini dia menerima beasiswa dia tetap bekerja , semua buku dan keperluan nya kuliah semua dia yang menanggung nya sendiri. Ayah nya tidak pernah memberi nya uang karena semua gaji ayah nya di pegang oleh mama meri. Ayah nya jika memberi uang akan sembunyi - sembunyi jika ketahuan istrinya pasti akan diminta lagi.
" Kuliah kamu bagaimana Lun ?" Tanya tika saat mereka sudah beristirahat dan makan siang di kantin paprik.
" Alhamdulillah tik semua nya lancar. " Jawab aluna dengan senyum mengembang.
" Bagaimana ya reaksi keluarga kamu kalau tahu kamu itu kuliah dan sudah menyandang gelar S1, bahkan sekarang jalan S2" Ucap tika sambil mengunyah makanan nya.
" Semoga saja mereka tidak tahu sampai aku selesai S2 ku Tik. Aku tidak mau mereka tahu di saat S2 ku belum selesai. Papa sih tidak masalah aku kuliah, tapi mama dan kak mala pasti akan memarahi ku, kamu tahu sendirikan bagaimana mereka. " Ucap aluna lagi.
" Kamu kan sudah sarjana 6 bulan yang lalu, apa kamu tidak mau menggunakan ijazah mu untuk mencari pekerjaan yang lebih lain di kota Lun yang gaji nya lebih besar. " Ucap tika memberikan masukan untuk aluna.
Aluna memang sudah kefikiran untuk mencari pekerjaan lain. Dia mau menggunakan ijazah S1 nya, tapi dia masih belum tahu harus mencari pekerjaan dimana, apalagi dia juga masih sambil berkuliah. Sementara di paprik juga tidak apa - apa lagi pula dia dapat di bagian kantor, mengurus keuangan . Dan yang keluarga nya tahu dia hanya buruh di paprik bukan di bagian kantor.
" Belum tahu tik, sepertinya sementara aku tetap bertahan di paprik ini dulu sampai kuliah S2 ku selesai. Gaji di sini juga lumayan, aku juga bisa sedikit menabung. " Jawab aluna tetap menyunggingkan senyum ramah nya.
" Apa pun pilihan mu aku akan mendukung mu Lun " Jawab tika.
Tika sahabat aluna dari kecil, tika tahu semua jalan cerita kehidupan yang di alami Aluna. Hanya dengan tika lah Aluna mencurahkan semua keluh kesah nya yag dia rasakan selama ini.
**********
Alhamdulillah AUTHOR menulis novel terbaru lagi. Mohon dukungan nya ya kak. 🙏❤❤
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA KAK 🙏❤❤
TERIMAKASIH 🙏❤❤
💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Aluna yang baru saja pulang dari paprik langsung masuk ke kamar nya, aluna langsung mandi. Selesai mandi dia berbaring terlebih dahulu di dalam kamar nya untuk menghilangkan rasa lelah nya, namun baru saja dia berbaring teriakan mama meri membuat telinga nya sakit.
" Alunaaa. .. . !! " Teriak mama meri dari arah dapur.
Aluna pun bergegas menuju dapur untuk menemui sang mama.
" Ada apa ma ?" Tanya aluna dengan wajah yang masih terlihat lelah.
" Ada apa , ada apa ? Cepat masak !! Jangan malah tiduran terus menerus kamu kira saya ini pembantu kamu ! " Teriak meri dengan sinis.
Hal seperti ini sudah biasa terjadi di rumah aluna, apalagi jika tidak ada sang ayah. Di depan ayah nya meri sedikit menjaga ucapan nya, agar tidak di marahi oleh suami nya.
" Aluna baru sepuluh menit yang lalu sampai rumah ma, aluna ingin istirahat sebentar saja. Nanti pasti aluna bantuin mama masak " Ucap aluna dengan pelan.
" Sudah berani membantah kamu ya !! Menyesal aku melahirkan kamu, kerjaan nya setiap hari hanya bikin marah dan membantah saja. " Gerutu meri dengan kesal.
Deg..
Hati aluna sakit teramat sakit, meri selalu saja mengucapkan kata menyesal dan menyesal telah melahirkan aluna. Aluna hanya bisa menangis dalam batin nya saja.
" Aku anak mama juga " Seru aluna.
" Iya anak yang tidak aku harapkan. Gara - gara kamu aku kerepotan mengurus dua anak. Kamu dan mala ! Tapi beruntung mala bisa aku banggakan, tidak seperti kamu " Seru meri lagi.
" Baik ma aku akan memasak" Jawab aluna untuk menghentikan ocehan sang mama.
Aluna mulai tempur dengan alat masak nya, untuk makan malam aluna memasak tumis brokoli bakso, tempe goreng dan ayam kecap. Semua masakan siap dalam satu jam , selesai memasak aluna kembali ke kamar nya.
" Mama ... !!" Teriak mala yang baru saja pulang.
" Mala... kamu baru pulang nak ?" Tanya meri menyambut anak nya dengan lembut.
" Iya ma tadi habis ngampus terus jalan - jalan dulu sama teman - teman. Bosen ma kalau di kampus terus " Jawab mala sambil merebahkan bobot tubuh nya di sofa.
Tin Tin
Suara klakson mobil papa andi baru saja memasuki halaman rumah. Meri dan mala langsung berlari ke arah depan untuk menyambut sang papa, seperti biasa karena hari ini papa nya gajian jadi mala harus bersikap baik dan penurut.
" Papa ... " Seru mala sambil menyalami papa nya .
" Mala tumben menyambut kepulangan papa biasa nya masih jadi ayam petelor di dalam kamar " Ucap papa andi menggoda anak nya.
" Papa ini bagaimana sih masak mala di samain dengan ayam. " Ucap mala cemberut.
" Papa hanya bercanda kok " Ucap papa andi sambil mengucap pucuk kepala mala dengan lembut.
Meri mengambil tas kerja suami nya lalu segera mengajak nya masuk ke dalam rumah.
" Mandi dulu ya pa, mama tadi sudah masak makan malam kesukaan papa. Ayam kecap dan tumis brokoli bakso, setelah mandi langsung makan malam ya pa " Ucap meri .
" Wah enak itu ma, jadi tidak sabar ingin cepat makan. Ya sudah papa mandi dulu ya ma, tolong siapkan baju ganti untuk papa " Seru papa andi lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Meri mengangguk patuh, dia langsung menyiapkan baju ganti untuk suami nya. Setelah selesai dia pun langsung ke luar dari kamar dan menuju dapur.
* Hemmm... beruntung aluna sudah selesai memasak nya jadi tidak ketahuan deh kalau bukan aku yang masak * Gumam meri dalam hati nya.
Acara makan malam pun berlangsung, seperti biasa aluna hanya akan makan dengan sayur dan tempe goreng lagi. Namun tidak masalah bagi aluna, di rumah dia memang tidak pernah makan daging tapi jika di luat dia bisa membeli dan memakan sepuas nya.
" Masakan mama memang paling enak " Ucap mala dengan mulut penuh.
" Mala, jangan bicara jika mulut kamu penuh..Masakan mama memang tiada tanding, makanya papa dan kamu makan dengan lahab begitu " Tegur meri dengan membanggakan dirinya.
Aluna hanya tersenyum sinis mendengar ucapan sang mama, begitu mudah nya dia mengakui semua yang terhidang di meja sebagai masakan nya. Apa tidak sadar diri dia jika semua itu hasil karya tangan aluna .
" Aluna makan yang banyak " Ucap pak andi .
" Iya pa ini sudah banyak kok " Jawab aluna tersenyum.
" Kalian harus belajar memasak dari mama kalian, jadi saat kalian punya suami nanti suami kalian akan senang dengan masakan kalian. " Ucap pak andi.
" Iya pa " Jawab aluna dengan malas.
" Kalau aku nanti biar pembantu saja yang masak, karena aku malas bau asap. Aku kan kuliah jadi harus kerja kantoran dong dan urusan dapur bisa di kerjakan oleh pembantu" Seru mala dengan percaya diri nya.
Setelah makan malam mereka semua berkumpul di ruang keluarga untuk menonton Tv. Kali ini mala juga sedang mengerjakan tugas kampus nya di ruang Tv, dia memang sengaja mengerjakan tugas di ruang Tv agar aluna iri dengan dirinya yang bisa berkuliah.
" Kenapa kamu mengerjakan tugas di sini mala ?" Tegur sang papa.
" Biar seru pa , dan kalau ada yang tidak aku tahu bisa tanya sama papa " Jawab mala sambil melirik ke arah aluna yang fokus dengan layar Tv.
" Oh iya juga " Jawab pak andi.
Mala memang sama sekali tidak tahu dengan tugas yang saat ini dia kerjakan, dia kuliah mengambil jurusan bisnis tapi jarang sekali mengerjakan tugas.
" Pa ini bagaimana sih ?" Tanya mala.
" Hemmm.... papa juga sudah mulai lupa " Jawab pak andi sambil nyengir kuda.
" Coba suruh aluna yang mengerjakan " Ucap mama meri sambil melirik aluna.
" Aku yang bertahun - tahun kuliah saja tidak bisa ma apalagi aluna yang cuma lulusan SMA. Dia tahu nya ngepek minuman di paprik aja ma " Seru mala sambil tertawa.
Meri dan mala tertawa bersama - sama, sedangkan pak andi hanya menggelengkan kepala nya saja melihat tingkah anak dan istri nya.
" Coba sini aku lihat " Seru aluna lalu langsung mengambil tugas mala.
Aluna tersenyum senang karena tugas mala ini sangat mudah baginya. Tanpa menunggu persetujuan mala, aluna langsung mengerjakan tugas kampus mala yang kata nya susah nya mintak ampun itu, tapi di tangan aluna dalam 5 menit tugas itu sudah selesai.
" Selesai" Seru aluna singkat.
" Aluna ! Apa yang kamu lakukan, kenapa kamu mengerjakan tugas kampus ku ? Mana langsung di lembar jawaban dari kampus, bagaimana ini ma ? Besok tugas ini harus di kumpul tapi sudah di isi asal sama aluna " Ucap mala .
" Aluna kamu ini memang kurangajar ya " Seru meri mulai marah.
" Papa coba koreksi" Ucap aluna singkat.
Pak andi langsung mengambil lembar tugas mala dan memeriksa nya dengan teliti. Mata pak andi terbelalak kaget dan hampir saja tidak percaya jika aluna bisa mengerjakan tugas kampus nya mala.
" Ini benar semua Lun !" Seru pak andi membuat mala dan mama nya tidak percaya .
Apa ?
Mereka berdua pun langsung mengambil kertas yang ada di tangan papa nya dan memeriksa tugas yang di kerjakan aluna. Benar atau salah mala dan meri memang tidak tahu, tapi mereka shock karena sang papa sudah bilang jawaban aluna benar semua.
******
TINGGALKAN LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️
💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
" Kamu bisa mengerjakan semua nya Lun ,?" Tanya mala tidak percaya.
" Itu pasti papa yang mengada - ada. Mana mungkin anak bodoh seperti aluna bisa mengerjakan tugas kuliah nya mala ? ini pasti papa yang mengada - ada ." Seru meri tetap tidak percaya.
Mala dan mama nya tidak percaya jika aluna bisa mengerjakan tugas kuliah mala. Justru mereka menuduh jika sang papa lah yang berbohong agar aluna bisa merasa berbangga diri.
" Papa sengaja kan berbohong agar aluna senang dan membanggakan dirinya " Ucap mala lagi.
" Papa tidak bohong , coba besok kamu tanyakan saja sama dosen kamu. " Jawab pak andi serius.
Aluna tidak mau lagi di salahlan dan tidak mau terjadi perdebatan. Akhirnya aluna pamit untuk masuk kamar, dia memilih masuk kamar dan belajar saja dari pada ikut nonton Tv tapi tatapan mama dan kakak nya seperti akan menghabisinya saja.
" Kok bisa sih luna bisa ?" Tanya meri pada mala anak nya.
" Mungkin hanya kebetulan saja ma, lagi pula soal ini aku juga bisa kok. Tadi hanya ngetes papa saja. Oh iya pa hari ini papa kan gajian, mana jatah bulanan mala " Ucap mala.
" Besok pagi saja, sekalian jatah mama. Ma, ke kamar yuk papa ingin mintak pijit " Seru pak andi lalu bangkit dari duduk nya.
" Hemmm.... " Jawab meri hanya berdehem saja menunjukan jika dia malas dan kesal karena harus memijit sang suami.
Di dalam kamar nya aluna bisa tertawa senang, senang karena melihat wajah mama meri dan mala yang terkejut dan heran karena aluna bisa mengerjakan tugas kuliah mala dengan sangat mudah.
" Soal begitu saja tidak bisa, lantas apa kerjaan di kampus. Pasti cuma nongkrong, gosip terus main. Kasihan banget papa , rela kerja banting tulang untuk biaya kuliah mala tapi mala kuliah males - malesan sudah 5 tahun S1 sampai sekarang belum selesai juga " Gumam aluna dalam kamar.
Aluna mengambil buku, seperti biasa sebelum tidur dia akan menyempatkan belajar terlebih dahulu. Besok pagi dia harus berangkat ke kampus, biasa setiap hari sabtu hari nya full di kampus .
********
Saat aluna sedang bersiap - siap di kamar nya tiba - tiba mala masuk dan mengangetkan aluna. Aluna yang kesal melihat kebiasaan mala hanya bisa memandang nya dengan malas.
" Mau apa lagi sih kak ?" Tanya aluna dengan malas dan tetep menyisir rambug nya.
" Bagi uang lun " Ucap mala seenak nya.
Sudah bukan hal yang aneh lagi bagi aluna, mala memang sering meminta uang kepada aluna secara diam - diam tanpa sepengetahuan papa nya. Padahal dia sudah dapat uang jajan bulanan dari sang papa , sedangkan aluna tidak. Itu karena aluna sudah bekerja jadi mama meri tidak memperbolehkan suami nya memberi uang aluna.
" Aku tidak punya uang" Jawab aluna.
" Jangan pelit kamu Lun. Kamu kan bekerja masak iya tidak punya uang " Seru mala tidak percaya.
" Kak mala kan tahu gaji ku itu kecil , hanya cukup untuk keperluan ku saja dan beli bensin " Ucap aluna beralasan.
" Iya sih gaji kamu memang kecil, hanya 1,5 juta kan ? Hemmm... tapi masak iya minta 300 ribu saja tidak punya. Kemarin kamu kan habis gajian, aku lagi butuh banget nih untuk beli buku tugas kampus. " Ucap mala beralasan.
Yang keluarga nya tahu aluna memang hanya bergaji 1,5 juta, maklum mereka tahu nyaaluna hanya karyawan paprik biasa. Padahal gaji karyawan paprik yang sebenarnya 2 kali lipat itu. Mulut mala saja yang merendahkan aluna dengan bicara kepada orang tua nya gaji aluna 1,5 juta. Padahal aluna bekerja di bagian kantor dengan gaji yang lebih besar.
" Dasar pelit " Seru mala dengan cepat meraih tas di atas tempay tidur aluna.
Mala pun langsung mengambil uang 300 ribu dalam dompet aluna,beruntung hanya 300 ribu yang memang ada di dompet aluna. Karena dia memang belum ke ATM untuk mengambil uang gaji nya.
" Bawa sini kak, kakak tidak berhak mengambil uang ku. Ini uang ku, hasil keringat ku !!" Bentak aluna dengan lantang.
" Cuma 300 ribu pelit banget sih kamu " Jawab mala.
" Cuma 300 ribu tapi ini uang hak ku kak, berapakali saja kakak meminta uang ku dengan dalih pinjam tapi sampai sekarang tidak ada sepersen pun kakak bayar " Seru aluna dengan berani.
Keributan aluna dan mala membuat andi sebagai papa pun heran, andi yang baru saja keluar dari kamar langsung mencari keberadaan aluna dan mala. Tidak seperti biasa nya aluna dan mala ribut pagi - pagi sampai suara nya terdengar dimana - mana.
" Ada apa ini ?" Tanya pak andi dari depan pintu kamar aluna.
Aluna dan mala langsung menatap ke arah pintu dimana sang papa berdiri dengan menatap ke arah mereka berdua.
" Pa.. kak mala mengambil uang ku " Ucap aluna memberitahu.
" Bohong pa !! Aluna yang mengambil uang ku!" Mala mencoba membela diri.
" Kalau aku mengambil uang mu mana bukti nya ? Sedangkan kamu yang ada di dalam kamar ku , aku mana pernah masuk kamar kamu " Seru aluna membuat mala langsung terdiam.
Pak andi pun berjalan mendekati aluna dan mala, dia menatap anak nya satu persatu dan dia akhirnya bisa mengambil kesimpulan jika aluna lah yang jujur.
" Memang kamu dapat uang darimana sampai aluna mengambil uang kamu? Sedangkan papa belum memberimu uang bulanan mu. " Ucap pak andi menatap tajam mala.
Tiba - tiba mama meri datang ke kamar aluna , mala sangat senang akhirnya dewi penenolong nya datang juga di saat yang tepat.
" Ada apa ini pa ?" Tanya meri .
" Ini mala mengambil uang aluna " Jawab pak andi.
" Benar begitu mala ?" Tanya mama meri.
" Maaf ma... aku tadi cuma bercanda saja tapi aluna marah - marah dan papa akhirnya datang memarahi ku. Padahal biasa nya saat aku minta aluna tidak akan marah. " Jawab mala membela diri nya.
Meri langsung menatap mala dengan tajam, betapa bodoh nya anak nya ini. Kenapa harus mengakui nya di hadapan sang papa. Kalau begini pasti papa nya curiga jika mala sering meminta uang kepada aluna.
" Maksud kamu apa mala ? Seperti biasa nya ? Berarti kamu sering meminta uang kepada adik mu, Aluna ?" Tanya pak andi tegas.
" Iya pa.. kak mala memang beberapa kali minta uang sama luna. Tapi luna kasih kok , selagi luna ada luna tidak akan marah. Apalagi kalau minta nya baik - baik, tadi karena kak mala memaksa makanya aku marah " Jawab aluna dengan jujur.
Mala hanya menunduk kan kepala nya saja karena takut di marah oleh sang papa. Sedangkan meri menatap tajam ke arah aluna, aluna hanya menelan saliva nya sendiri saat menyadari tatapan penuh kebencian dari sang mama.
" Sudah pa jangan di perpanjang lagi, lagi pula mala tidak jadi mengambil uang nya aluna. Aluna juga sudah memaafkan mala." Ucap meri mencoba membela anak nya.
" Tapi ma apa kamu tahu kelakuan mala yang seperti ini ? Sering meminta uang kepada aluna , padahal dia juga sudah papa kasih uang jajan. Dari mama pun pasti masih ngasih kan ? Papa malu sama aluna ma , aluna bekerja sendirian untuk membeli kebutuhan nya sendiri padahal masih ada kita orang tua kandung nya. Tapi mala seenak nya meminta uang !! " Seru pak andi marah.
" Helehhh... lagi pula dia kerja cuma untuk keperluan nya saja kan pa. Tempat tinggal, makan dan minum masih kita tanggung. Sudahlah ini masih pagi jangan bikin keributan" Ucap mama meri lalu menarik tangan mala keluar dari kamar aluna.
" Maafkan papa ya nak , papa belum bisa menjadi orang tua yang baik untuk mu. Papa belum bisa membahagiakan mu, belum bisa memberikan apa yang kamu mau. Sampai keinginan kuliah mu pun sampai sekarang belum bis terlaksana, kamu tahu sendiri gaji papa hanya cukup untuk kebutuhan rumah, untuk kuliah kakak mu papa harus pintar-pintar putar otak. " Ucap pak andi memeluk aluna dengan mata yang berkaca - kaca.
Aluna membalas pelukan ayah nya dengan erat, sebenarnya dia sangat kasihan dengan papa nya yang selalu di tuntut untuk memenuhi gaya hidup sang mama dan sang kakak. Namun aluna belum bisa membantu apa - apa, karena dia pun saat ini masih banyak membutuhkan biaya sampai S2 nya selesai.
******
LIKE , KOMEN, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!