NovelToon NovelToon

PENGANTIN PENGGANTI

Pernikahan

...Sebelum aku mulai ke ceritanya,...

... disini aku mau jelasin bahwa ini ...

...real dari hasil pikiran aku sendiri ya....

...Ini adalah kisah fiksi dan hanya ...

...karangan bukan nyata ya teman teman....

Warning...

Wajib buat yang baca untuk like, komen berupa saran atau kritik ya biar author makin semangat up episode nya.Semoga nggak membosankan ya alurnya.

Disebuah ruangan kini ada seorang gadis usia 17 tahun yang pastinya masih duduk di bangku kelas 3 sma tengah memperhatikan kakak perempuannya yang memakai riasan dan gaun pengantin.Dia adalah Kinara Stevania Wijaya dan sang kakak Levina Nindia Wijaya.

"Wah kakak gue cantik banget"ucap kinara melihat mempelai yang sering dipanggil Nindi

"Ra"panggil Nindi

"Kenapa kak?"Kinara

mata nindi tiba tiba mengeluarkan cairan bening.Ia menangis sambil menatap adiknya

"Kak kok nangis?"tanya Kinara

"Gue ngga mau nikah sama orang yang ngga gue kenal sama sekali Ra" ucap Nindi dengan mata yang sendu

"Tapi kak, lo kemarin udah menyetujuinya.Lo ngga bisa batalin sekarang secara sepihak"jawab Kinara

"Tapi nyatanya gue emang nggak bisa ra.Kenapa nggak lo aja yang dijodohin sama dia" kata Nindi

"Kak, ini udah dibicarain dari kemarin kemarin, kenapa baru sekarang lo berubah pikiran.Kalo pernikahan ini dibatalin, ini pasti akan merusak nama baik keluarga kita dan keluarga mempelai prianya kak.Harusnya lo ngerti"Kinara menjelaskan

"oke Ra kalo memang ini demi nama baik keluarga, lebih baik lo aja yang gantiin gue dan jaga nama baik keluarga ini"Nindi mulai melepas pakaian pengantinnya

"Kak"panggil Kinara panik

Nindi tetap melepaskan pakaiannya dan memakai pakaian yang sebelumnya ia pakai.

"Kak"panggil Kinara lagi

"Kak lo ngga bisa kayak gini dong."Kinara

Tiba tiba Nindi mengambil ponselnya dan ia kemudian menelpon seseorang yang sepertinya Nindi meminta jemputan.

"Kak lo jangan gini" Kinara panik kemudian ia berjalan keluar kamar untuk memanggil orang tuanya.jelas saja itu dijadikan kesempatan oleh Nindi untuk kabur.

Nindi keluar lewat jendela sambil memantau disekitar.benar saja, ternyata diluar sudah ada yang menjemput Nindi.Dia adalah kekasih Nindi.

Beberapa saat kemudian Kinara datang ke kamar itu bersama dengan kedua orang tuanya.

"Kak Nin..."ucapan Kinara terhenti karena ia melihat kamar yang kosong dan tidak ada siapa pun disana.

"Kemana kakakmu ra"tanya reska mama Kinara

"Tadi aku tinggalin bentar ma, buat panggil mama dan papa tapi kayaknya kakak memanfaatkan itu untuk kabur"lirih Kinara

"Papa ini gimana"tanya Reska

"Anak itu benar benar keterlaluan, apakah dia tidak memikirkan bagaimana tanggapan mempelai pria terhadap keluarga kita"kesal Aditya papa kirana

"Pa, ma"panggil Kirana

Reska dan Aditya menatap putri bungsunya.

"Jika papa meminta kamu untuk menggantikan posisi kakakmu, apakah kamu setuju Ra?"tanya Aditya

deg...

jantung kinara seketika berhenti berdetak rasanya mendengar kalimat itu.

"T-tapi aku masih mau sekolah pa"lirih Kinara.

Ia tidak berani menatap mata papanya itu karena ia tahu kalau papanya begitu tegas dalam mengambil keputusan.Tidak ada yang bisa menentangnya.

"Papa pastikan kamu akan tetap mengenyam pendidikan.Lagi pula pernikahan ini hanya untuk mengubah hubungan kita dengan mereka menjadi keluarga" tegas Aditya

"Pa, papa yakin dengan keputusan papa?"tanya Reska

"Yakin ma.Cakra adalah pria yang tepat untuk anak kita.Percaya sama papa" jelas Aditya menatap anak dan istrinya

"Dan untuk Nindi, papa akan berikan hukuman karena dia telah menjatuhkan harga diri keluarga kita dengan cara kabur dari pernikahan ini" tegas Aditya

Beberapa saat kemudian terjadi perundingan antara dua keluarga itu.Karena memang ini harus dibicarakan dengan kedua belah pihak.Untungnya keluarga Cakra bisa menerima keputusan itu.

Begitu ajaib karena kepergian mempelai wanita, pernikahan masih tetap dilangsungkan yang digantikan oleh adik dari mempelai wanita.Sungguh tidak dapat diduga semuanya akan seperti ini.Itulah tanggapan para keluarga mereka.

Pernikahan ini hanya dihadiri oleh beberapa keluarga dekat dari kedua mempelai, karena memang dari awal pernikahan ini ingin dilangsungkan secara tertutup sambil mereka menunggu waktu yang tepat untuk memberi tahu kepada publik.

Saat pernikahan telah selesai...

Kini adalah sesi bersalaman dimana Kinara sudah berdiri bersampingan dengan pria yang kini telah menjadi suaminya, yakni Cakra Aditama.

"Kinara stevania wijaya?"panggil Cakra

Kinara hanya menatapnya sekilas kemudian memalingkan wajahnya kembali.

"cantik"ucap Cakra sambil tersenyum

"gue emang cantik"jawab Kinara

"kenapa kamu mau menikah dengan saya?"tanya Cakra

"menurut lo?"Kinara menaikan alisnya

"menurut saya karena kamu menyukai saya"jawab Cakra percaya diri

"dihhh, om om gila percaya diri banget sih"Kinara

"ya jadi karena apa hm?" Cakra menatap Kinara

"tanya orang tua lo sama orang tua gue, kenapa coba masih aja pakai zaman zubaidah pake jodoh jodohin segala" Kinara mengomel

"jaman siti nur baya Ra" Cakra mengoreksi

"yaa itulah pokoknya"jawab Kinara

"lagian lo mau mau aja lagi dijodohin.harusnya kan nolak, jadi gue juga kan yang kena" Kinara

"ya bagaimana saya mau menolak, orang yang saya nikahi aja kamu"Cakra

"heh yang awalnya mau dinikahi itu kak Nindi ya bukan gue,tapi gara gara dia kabur jadi gue yang kena"Kinara

"ada bagusnya juga Ra dia kabur"Cakra

"hahh gila lo"Kinara

"iyaa, saya nikahnya sama kamu bukan dia.Kalau dia nggak kabur tadi, udah pasti saya yang kabur atau culik dia supaya saya nggak jadi nikah sama dia" jelas Cakra

"dihhh gila ternyata.Pasti lo kan yang nyuruh kak Nindi kabur?"tanya Kinara penuh selidik

"sembarangan kamu"Cakra menyentil kening Kinara

"aduh sakit bego"Kinara

"kurangin bicara kasarnya sayang"Cakra

"main panggil sayang aja"Kinara

Cakra hanya tersenyum mendengar perkataan kinara.

Beberapa saat kemudian datang beberapa pria yang seumuran dengan Cakra.Mereka adalah Galih,Genta,dan Rendi

"wihhh pak ketua dapet dede SMA nih"ucap Galih teman Cakra

"entar lo jangan asal nerobos, kasian dede nya masih kecil" ucap Genta yang juga temannya sambil tertawa.

Genta memeluk Cakra memberi ucapan selamat

"sialan lo " Cakra

"selamat ya dede" ucap Galih

"nama gue Kinara om.Gue bukan dede lo" jawab jawab Kinara polos diiringi tawa Genta yang tak menyangka dengan jawaban Kinara.

"selamat Cak.Gue turut bahagia lo udah sold out"ucap Rendi

"Thanks, setelah ini gue tunggu giliran lo semua"balas Cakra

Dalam geng mereka hanya Cakra dan Rendi yang tidak banyak bicara, sementara Genta dan Galih adalah kebalikan dari mereka.

Saat acara selesai...

Cakra dan Kinara untuk malam ini menginap di rumah Kinara karena acara selesai tengah malam dan tidak memungkinkan untuk Cakra dan keluarganya kembali ke rumah mereka.

Saat di kamar Kinara...

Kinara tengah mengeringkan rambutnya karena ia baru selesai mandi.Tiba tiba pintu terbuka dan memunculkan sosok Cakra disana.

"loh loh loh.ngapain?"tanya Kinara kaget

"ya mau tidurlah"jawab Cakra kemudian langsung masuk merebahkan dirinya di kasur Kinara yang berukuran dua badan dengan lapisan berwarna lilac itu.

"dihhh jangan disini dong, ini kan kamar gue"Kinara

"masalahnya apa?"Cakra memejamkan matanya

"ya nggak boleh, terus gue tidur dimana dong"Kinara

"disini juga.kamu lupa kalau kita ini sudah suami istri?"Cakra

deg...

Kinara baru sadar setelah Cakra mengatakannya.

"tapi..."ucapan Kinara terpotong

"tapi apalagi hm? sudahlah ayo tidur kamu pasti lelah bukan?"Cakra

Kinara kemudian berjalan menuju tempat tidurnya karena memang ia begitu lelah seharian ini.Seharusnya ia menjadi adik ipar Cakra malah berbalik menjadi istrinya.Kinara mengambil guling kemudian meletakan nya ditengah tengah mereka sebagai perbatasan.

"awas aja kalo sampai lewat.gue gaplok lo"Kinara mengancam

"galak banget"Cakra tersenyum

"bodo amat"Kinara kemudian memejamkan matanya.

beberapa menit Kinara mencoba memejamkan matanya namun, tetap tidak bisa.Ia begitu gelisah karena baru pertama kalinya ia tidur sekamar dengan seorang lelaki yang baru ia kenal.Cakra yang merasa Kinara belum juga tertidur pun sedikit bangkit setengah terduduk menghadap Kinara.

Pelukan Cakra

Warning...

Wajib buat yang baca untuk like, komen berupa saran atau kritik ya biar author makin semangat up episode nya.Semoga nggak membosankan ya alurnya.

"kamu belum tidur Ra?"tanya Cakra

Kinara berbalik menghadap Cakra.

"gue nggak biasa tidur sama cowok"jawab Kinara

"saya suami kamu"Cakra

"tetep aja, gue baru banget ketemu sama lo masa udah tidur sekamar aja"Kinara

"jadi mau kamu apa.mau kamu menghindar bagaimanapun sekarang saya suami kamu dan sampai kapanpun itu"Cakra kemudian kembali berbaring.Ia menarik Kinara dan membawanya ke pelukannya.

"ayo tidur"Cakra mengeratkan pelukannya

"dihhh.lepass main peluk peluk aja"Kinara

"kamu tidur atau saya lakukan sesuatu kepada kamu yang pasti membuat kamu menyesal?"tanya Cakra masih memejamkan matanya

Kinara yang paham mendengar itu kemudian mencoba memejamkan matanya.Ia menghirup aroma tubuh Cakra karena mereka benar benar begitu dekat sekarang.ada sedikit rasa kenyamanan yang dirasakan Kinara.

Malam berganti pagi, kini sinar matahari menyinari kamar Kinara.Gadis itu terbangun dan merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya.

tiba tiba...

dug...

Kinara menendang Cakra yang masih tertidur hingga ia hampir terjatuh dari ranjang.

"Aaaa" teriak Kinara

"Argh" Cakra meringis

"kamu kenapa Raa"Cakra menatap Kinara yang kini tengah terduduk menutupi tubuhnya dengan selimut

"Lo ngapain tidur disini hah?pake peluk peluk gue lagi"Kinara dengan nada tinggi

"Hahhh.kamu lupa Ra?kita ini sudah menikah, kamu istri saya jadi apa salahnya kalau saya memeluk kamu?lagian semalam kamu juga membalas pelukan saya"Cakra heran

"hah?sembarangan nih om om.mana ada gue meluk lo"Kinara tidak terima

"gimana kamu sadar orang kamu tidurnya nyenyak di pelukan saya" balas Cakra

"dihhh apaan sih" Kinara melempar bantal kearah Cakra.

Apakah benar ia membalas pelukan Cakra semalam? kalau ia itu sangat memalukan

"ayo bangun.kita harus pindah"Cakra meregangkan otot ototnya dan duduk ditepi ranjang

"hah?pindah?"tanya Kinara

"iyaa.memangnya kamu mau tetap tinggal disini?nggak mau ikut suami?"jawab Cakra

"kalau dibolehin si mau banget, daripada harus ngikut om om kaya lo.bikin emosi aja"Kinara

"awas nanti kamu jatuh cinta loh"Cakra tersenyum

"dihhh amit amit dah"Kinara

"awas jilat ludah sendiri itu nggak enak Ra"Cakra mengingatkan

"udah ahh.mau mandi, keluar sana"Kinara mengusir Cakra

"kenapa tidak mandi bersama saja Ra?"Cakra menaikan alisnya membuat Kinara mengerutkan alisnya

"mesum ya lo om.udahh keluar sanaa"Kinara menarik tangan Cakra namun sia sia.kekuatan Cakra lebih besar.saat Kinara menarik tangan Cakra tiba tiba Cakra menarik Kinara, dan dengan sekali tarikan Kinara jatuh menimpa Cakra yang berbaring.Kinara bertumpukan tangannya di dada Cakra, pandangan mereka kini bertemu, Cakra tersenyum memandang wajah cantik Kinara.

"gila.nih om om ganteng juga ya" pikir Kinara namun dalam sekejap ia menepis pikirannya itu

"apaan sih anjir, gila gue nih" pikir Kinara geleng geleng kepala seperti orang menahan pusing

"kenapa?terpesona sama wajah suami kamu Ra?"tanya Cakra sambil tersenyum menggoda

"Dihhh apaan sih"Kinara bangun dan langsung berjalan menuju kamar mandi, ia mengunci pintunya dan segera mandi.

Beberapa saat Kinara hampir selesai mandi tiba tiba pintu diketuk.

"Raa kamu mandi nggak bawa baju ganti atau handuk gitu?atau disana ada lemari khususnya?"tanya Cakra

perkataan Cakra membuat Kinara sadar

"aduhhhh Ra lo gimana sih, mana pakaiannya udah basah lagi"Kinara frustasi didalam kamar mandi sementara Cakra diluar sana tengah menunggu Kinara karena ia tahu pasti Kinara tadi tidak membawa handuk ataupun baju ganti, jelas saja ia akan terus dikamar mandi menunggu bantuan.

Cakra kemudian mencoba membuka lemari Kinara dan mencari pakaian untuk istrinya itu.

Cakra sebenarnya paling anti dengan barang barang wanita apalagi ini pakaian.namun karena ini adalah pakaian untuk istrinya ia berpikir untuk apa malu.

"Omm, lo masih disitu nggak?"teriak Kinara dari dalam kamar mandi

"om"panggil Kinara lagi

"om lo kemana sih"Kinara kesal

"kalau kamu masih panggil saya dengan panggilan itu, saya tidak akan menjawab"tegas Cakra

"lahhh terus situ mau dipanggil apa?bapak?kakek?udah om yang paling tepat.karna kalo gue di liat sama lo itu kaya paman sama ponakan tau"teriak Kinara lagi

"oke terserah kamu"jawab Cakra

"dihhhh.ommm"teriak Kinara lagi

Namun Cakra tidak menjawab.

"apa dia udah pergi ya?gue lari aja kalo dia nggak ada.tapi kalau misalnya gue lari nggak pake baju dan ternyata dia masih ada disana kan bahaya level tinggi"Kinara berbicara sendiri dikamar mandi

"kalo bukan om gue panggil apa dongggg"Kinara berpikir keras

"duhhhh mama papa kenapa sih gue dikasih cobaan kayak gini.kalian enak tinggal nikahin gue sama dia, sekarang pusingnya kan di guee.Tuhannn tolongin gue " Kinara

Kinara mencoba mengintip dari pintu dan ternyata Cakra masih ada di kamarnya, ia sedang duduk memainkan ponselnya.

"sialann.gue disini berpikir keras mau keluar tapi dia malah enak enakan mainin hpnya"kesal Kinara

Akhirnya Kinara pasrah ia memutuskan untuk menuruti kemauan Cakra suaminya.

dari balik pintu...

"Mas Cakra"panggil Kinara membuat Cakra seketika menatap ke arah kamar mandi

"hmm"jawab Cakra

"udahhhh.ayo sekarang ambilin"tegas Kinara

"kamu cuma manggil saya tadi, nggak nyuruh apa apa" balas Cakra

"ih.ngeselin banget sih lo jadi suami" omel Kinara

"ambilin handuk guee"pinta Kinara

"apa?"Cakra pura pura tak mendengar

"tuli ya lo"Kesal Kinara

"iyaa.kamu tidak jelas"Cakra

akhirnya Kinara pasrah, ia sudah lelah harus berdebat dengan Cakra lagi.

"mas Cakra" panggil Kinara dengan senyum terpaksa

"ambilin handuk gue dongg"Lanjutnya

"Nah gitu dong, kan langsung saya turuti"Cakra berjalan menuju kamar mandi membawakan pakaian Kinara yang membuat Kinara terkejut.

"loh loh loh. kok pakaian gue sihh.lo nggak malu bongkar lemari orang?lemari cewek lagi"Kinara dengan nada kesal

"Untuk apa malu.lagipula itu lemari istri saya kan"Cakra tersenyum tanpa dosa dan kembali duduk di sofa

"sialan banget si om om gila ituu.nggak malu apa dia bongkar lemari gue, mana dia ambilin sampai ke pakaian dalamnya lagi.aaaa kesel gue"Kinara mengomel sendiri dikamar mandi

setelah berpakaian, Kinara keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah lalu ia mencari handuknya yang tergantung dibalik pintu.

Cakra yang melihat kegiatan Kinara hanya tersenyum.

"apa lo senyum senyum" tanya Kinara

"memangnya ada larangan untuk tersenyum Ra?"tanya Cakra

"ya engga.tapi lo senyumnya sambil natap gue"balas Kinara

"wajar kan suami senyum melihat istrinya.nggak ada salahnya juga"Cakra

"argh bisa gila gue dari tadi denger kata suami sama istri mulu, mendingan gue turun kebawah" Kinara frustasi dan selesai dengan penampilannya kemudian keluar kamarnya menemui keluarga mereka yang tengah berkumpul disana.

Sedangkan Cakra yang ditinggalkan Kinara hanya bisa tersenyum melihat kekesalan istrinya.entah dari kapan, membuat Kinara mengomel telah menjadi hal favorit dan kebiasaan Cakra.

Pindah

Warning...

Wajib buat yang baca untuk like, komen berupa saran atau kritik ya biar author makin semangat up episode nya.Semoga nggak membosankan ya alurnya.

Saat menuruni tangga, Kinara melihat Ayah dan Bunda Cakra sedang bercengkrama dengan kedua orang tuanya.

"Ehh Kinara, kamu udah bangun sayang?"tanya Vita , bunda Cakra

"ehh iya bund.pagi semua" sapa Kinara yang sekarang tengah menjadi sorotan.

"sialan, kenapa pada mandangin gue kayak gitu sih" pikir Kinara

"sini sayang, duduk kita ngobrol dulu sebelum kamu pindah" panggil Reska sambil tersenyum menatap putrinya

"Pi-pindah?"Tanya Kinara sambil duduk didekat mamanya

"iya sayang, kan nggak mungkin kamu udah nikah tapi masih tinggal dirumah ini" ucap Reska mengelus kepala putrinya

"Mama ngusir aku ya?" tanya Kinara lagi

"Bukan gitu sayang, mama kamu nggak ngusir.Rumah ini juga akan tetap jadi rumah kamu kok, cuma kamu harus ikut suami.Bunda tau ini terlalu dini untuk kamu, tapi kamu harus percaya kalau ini yang terbaik" jawab Vita sambil tersenyum

"iya nak, nanti kamu bebas meminta apapun ke Cakra dan kalau dia menolak kamu tinggal lapor ke Ayah. Biar Ayah yang tangani anak bandel itu" timpal Rega ayah Cakra yang diiringi tawa mereka

"tapi Kinara nggak kuat kalo harus debat mulu sama dia.tadi aja pagi pagi udah ribut" jawab Kinara tersenyum

"benarkah?"tanya vita

"nah itu tandanya awal dari tumbuhnya cinta sayang.mama sama papa juga gitu kok dulu.ya nggak pa?"ucap Reska menatap Aditya sambil tersenyum

"Betul itu Ra"jawab Aditya

"ih mana ada cinta kaya gitu"Kinara

"Ada" jawab Rega, Vita,Reska,dan Aditya bersamaan membuat Kinara melongo atas kekompakan mereka

"Bisa ya samaan gitu"Kinara heran sambil diiringi tawa mereka

beberapa saat kemudian Cakra, Kinara, dan orang tua Cakra berpamitan untuk pulang.

"kamu nggak mau nangis gitu sebelum pisah sama orang tua kamu" tanya Cakra ke Kinara yang langsung mendapat pukulan di lengannya oleh bundanya

"Mulai ya" Vita

"tuh kan bun,emang suka banget cari masalah"Kinara mengadu

"ya kan saya nanya Ra" ucap Cakra

"emang mau gue nangis?"Tanya Kinara

"ehh Ra, kalo sama suami ngomongnya yang sopan"tegur Reska

"perasaan udah sopan deh ma"jawab Kinara

"nggak papa kok ma, Kinara juga belum terbiasa"jawab Cakra

"nanti maklum in aja ya Cakra kalau Kinara berbuat hal hal yang bikin kamu heran, dia emang kurang baik anaknya makanya kamu bimbing dia" Reska tersenyum

"dih mama, emang anak mama sejelek itu di mata mama?"tanya Kinara tidak terima

"udah udah, sana berangkat.Kasian ayah bunda mu menunggu.Baik baik ya disana Ra" ucap papanya sambil memeluk Kinara

"Papa sama mama juga baik baik disini.oh ya nanti kabarin aku ya kalau kakak udah balik"Ucap Kinara yang membuat ekspresi papanya tiba tiba datar

"kamu tidak usah memikirkan dia Ra.dia sudah cukup keterlaluan"jawab Aditya

"nggak boleh gitu pa.kak Nindi juga punya alasan sendiri.udah ya aku pamit"Kinara memeluk Aditya dan Reska bergantian

"bye semuanya"Kinara melambaikan tangannya dari dalam mobil.

Cakra dan Kinara beda mobil dengan orang tuanya karena mereka berbeda alamat.Cakra dan Kinara akan tinggal dirumah Cakra yang ia beli sendiri.

"om rumah lo jauh nggak dari sekolah gue"Tanya Kinara

"Kamu nggak capek Ra manggil saya om mulu?"tanya Cakra datar

"iya mas Cakra, banyak mau banget"ucap Kinara yang paham

"sekolah kamu searah dengan kantor saya, jadi saya gampang antar jemput kamu Ra"jawab Cakra

"hah?antar jemput.nggak, gue nggak mau di antar jemput lo.gimana kalo temen temen gue tau?"jawab Kinara

"saya cuma antar jemput kamu Ra, bukan mau pamerin diri sebagai suami kamu disana"jawab Cakra

"ya sama aja, ntar mereka pada curiga gimana?"tanya Kinara

"tidak akan.pokoknya kamu hanya bisa di antar jemput sama saya.oke"jelas Cakra

Kinara hanya menghembuskan nafasnya kasar.mau bagaimana pun ia menolak, tetap saja tidak bisa.

Saat sampai dirumah Cakra...

Kinara heran melihat rumah yang begitu besar dengan halaman yang luas itu.

"buset ini rumah atau komplek?" tanya Kinara

"rumah kita sayang"jawab Cakra membuat Kinara sinis mendengar panggilan Cakra

"apaan sih, manggil manggil sayang lagi"jawab Kinara yang hanya dibalas senyuman oleh Cakra

"kan anak kita banyak nanti ra, jadi harus luas rumahnya" ucap Cakra lagi

"anak anak dari hongkong"Jawab Kinara

"bukan dari hongkong Ra tapi dari kamu"jawab Cakra lagi

"ngomong sekali lagi gue lempar lo pake sendal"kesal Kinara membuat Cakra tertawa

mereka pun masuk ke dalam rumah dan menuju kamar yang akan menjadi kamar mereka.

"ini kamar kita"ucap Cakra

"nggak ada kamar lain apa? masa gue harus sekamar sama lo" jawab Kinara

"kita udah nikah Ra, jadi harus satu kamar"jawab Cakra

"siapa yang bilang kalo udah nikah harus satu kamar"tanya Kinara

"Saya" jawab Cakra dengan senyum tanpa dosa

"ngawur banget"Kinara kesal

"Ra makan siang kita pesan online aja ya?nanti habis makan kita ke supermarket beli bahan makanan dan keperluan lainnya"ucap Cakra

"iya."jawab Kinara

mereka pun memasukkan pakaian mereka masing-masing ke dalam lemari.Dan beberapa saat kemudian makanan yang dipesan Cakra telah datang.Mereka pun makan dimeja makan berdua karena jam sudah menunjukkan jam makan siang.

"Ra kamu bisa masak?"tanya Cakra

"bisa"jawab Kinara

"Mas Cakra ada alergi makanan nggak?"tanya Kinara

"kenapa"tanya Cakra

"ya kalau ada biar gue nggak terlanjur beli nanti"jawab Kinara

"Saya alergi sama kepiting Ra"jawab Cakra sambil memakan makanannya

"itu doang?"tanya Kinara

"hm"Jawab Cakra

Obrolan mereka hanya sampai disitu, mereka fokus melahap makanan didepannya.

saat selesai makan mereka pun pergi menuju kamar untuk membersihkan diri dan bersiap siap untuk pergi ke supermarket.

Saat sampai di supermarket...

Kinara pun mengambil semua bahan makanan yang ia rasa akan dimasak nanti.kemudian setelah itu ia mengambil perlengkapan lain seperti untuk dikamar mandi dan pewangi.Sedangkan Cakra hanya mengikutinya dari belakang sambil mendorong troli mereka.

"mas Cakra ada yang dibeli lagi nggak?"tanya Kinara

"nggak Ra.kamu nggak beli jajan?ambil saja untuk stok dirumah, siapa tau kamu pengen ngemil"ucap Cakra

"boleh?"Tanya Kinara

"nggak usah tanya Ra, apapun yang kamu mau tinggal ambil saja"jawab Cakra

Kinara pun mengambil beberapa jajanan yang ia suka.ia juga membeli minuman kesukaannya yakni minuman susu coklat.

"udah"ucap Kinara

mereka pun pergi menuju kasir untuk membayar.

setelah dari supermarket mereka langsung pulang.

Jam menunjukan pukul setengah tiga, mereka sampai dirumah.

"sini biar gue aja yang simpan di kulkas"Kinara mengambil kantong belanjaan mereka dari Cakra.

"saya mau ke atas dulu Ra, ada berkas yang diminta teman kantor saya" ucap Cakra yang dibalas anggukan oleh Kinara

Saat selesai menaruh belanjaan di kulkas, Kinara kemudian mengambil beberapa bungkus makanan dan minuman lalu pergi menuju ruang TV.Kinara mengambil ponselnya di tas, ia merasa sejak kemarin ia tidak menyentuh ponselnya itu.pasti banyak notifikasi dari temannya yang menanyakan kabarnya.saat tidak sekolah kemarin Kinara hanya mengaku sakit dan ia juga melarang teman temannya untuk menjenguknya karena ia berpura pura agar bisa menghadiri pernikahan kakaknya. Namun sekarang malah ia yang dinikahkan.

saat membuka ponselnya, benar saja ternyata banyak notifikasi dari grup temannya yang menanyakan kabarnya.

"wahai Kinara, lo kok tumben sakit sih.ternyata lo bisa sakit juga ya ternyata" ketik Siva temannya

"lo pikir dia setan ngga bisa rasain sakit?"balas Sita

"emang si Siva nggak ada akhlak"balas Indah

"ya lagian dia tumben banget izin sakit, pake nggak bolehin buat jenguk lagi"jawab Siva

"sorry ya guys.gue beneran sakit tapi sekarang udah mendingan kok, kalian nggak usah khawatir, besok gue sekolah" jawab Kinara

"Asal lo tau aja Ra, fans lo udah nyariin mulu dari kemarin sampai sekarang, malahan dia bandel banget pengen jenguk lo katanya, kesel deh gue" Siva

"Siapa Siv?"tanya Kinara

"siapa lagi kalo bukan Ekal" jawab Sita

"yap, dia udah kayak orang stres kalo nggak liat lo seharian Ra.kasian banget" Indah

"lagian salah sendiri batu banget.udah tau juga gue nggak suka sama dia malah tetep ngejar.lo pada nggak ada yang mau sama dia apa?"Jawab Kinara

"gila lo Ra.bukannya suka, kita malah ogah sama dia.sombongnya udah kayak nggak ada yang bisa ngalahin"jawab Siva

"namanya juga usaha cairin es batu Ra"jawab Indah

"es batu pala lo"jawab Kinara

Cakra yang pergi ke kamar untuk mengirimkan berkas ke pegawai kantornya, segera turun kebawah dan mendapati Kinara tengah menonton TV dengan cemilan yang dibeli tadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!