NovelToon NovelToon

Istri Pengganti Tuan Abraham

IPTA- Pertemuan

Kevin yang mengetahui sahabatnya Abraham sedang berada di Bandung segera menghampiri Abraham di hotel tempat dia menginap. selesai mengajar Kevin langsung melajukan mobilnya ke hotel Florenzo. Abraham yang sedang mengecek pekerjaannya langsung menghentikan kegiatan saat mendengar suara bel

"siapa yang mengangguku". ucap Abraham dan menutup map dengan keras

dengan perasaan kelas Abraham membuka pintu dan saat pintu terbuka Abraham melihat Kevin yang sedang terseyum senyum sedangkan Kevin tau bahwa Abraham sedang Kesal karena kehadirannya.

"mukanya biasa saja bro, apa kau tidak merindukan ku". ucap Kevin sambil mengedipkan matanya

"kenapa kesini". tanya Abraham dengan dingin

"santai bro aku merindukan mu muach". ucap Kevin sok kecentilan dan setelah itu Kevin tertawa saat melihat eksepsi Abraham

jika Kevin orangnya humoris berbeda dengan Abraham yang sangat dingin

Kevin langsung masuk ke kamar hotel tanpa menunggu perintah dari Abraham, Kevin langsung merbahkan dirinya di ranjang

"Abraham jangan sibuk terus dengan pekerjaan nanti tidak dapat jodoh". ucap kevin saat melihat tumpukan berkas

"daripada mengatai ku lebih baik kamu berhenti memainkan para wanita dan segeralah menikah". ucap Abraham

Abraham sudah bosan mendengar cerita kevin yang setiap harinya selalu berkencan dengan setiap wanita yang berbeda dan tidak ada satupun yang serius, ya Kevin sendiri seorang playboy sedangkan Abraham sama sekali tidak pernah berkencan atau apapun bahkan ada rumor dia adalah gay.

"itukan hanya untuk bersenang-senang saja tapi kali ini aku ingin serius dengan satu perempuan". ucap Kevin

"aku tidak percaya kau itu seorang playboy". jawab Abraham

"kali ini aku serius Abraham, cewek ini cantiknya natural, kulitnya putih dan yang pasti dia itu seksi walaupun dia menggunka, pakaian panjang, aku sudah tidak sabar ingin menjadikan dia istriku pasti aku akan betah jika ada di rumah dan tidak perlu melakukan kencan buta". jawab Kevin

"Masih tidak percaya dengan perkataan buaya seperti mu". jawab Abraham

"jangan sembarang ya Abra buaya begini kalau sudah ketemu dengan Yo cocok pasti setia". jawab kevin

"aku yakin kamu pasti akan jatuh cinta pada saat pandangan pertama melihatnya". sambung Kevin

"lihat ini, cantikan, seksikan, apalagi bibirnya yang mungil membuatku tergoda untuk mencicipinya, eits kau tidak boleh jatuh cintanya padanya ini hanya untukku". ucap kevin sambil menunjukan foto seseorang dan menariknya kembali saat Abraham menatap foto yang dia tujuanku

deg

setelah melihat foto itu itu jantung Abraham langsung berdebar seolah olah baru bisa berdetak

"dia diakan gadis yang ada di cafe tadi pagi". monolog Abraham dalam hati

sedangkan Kevin masih terseyum senyum sendiri sambil memandang wajah gadis itu

flashback On

bruk

karena terburu buru seorang gadis tidak melihat dan hati hati hingga menabrak Abraham. gadis itu langsung mengambil berkas berkas yang berserakan, sedangkan Abraham yang di tabrak gadis itu menatapnya dengan tajam yang sedang mengambil berkas berkas miliknya yang berserakan

"maaf tuan maafkan saya, ini berkasnya tuan". ucap gadis dan Abraham mengambil berkas dengan kasar serta menatap tajamnya gadis itu yang sedang menunduk sedangkan gadis yang masih menunduk mengambil pulpen yang terjatuh

"apa tidak bisa hati hati". ucap Abraham dengan tajam

"maaf tuan ini pulpennya". ucap gadis lalu mengangkat kepalanya sehingga membuat Abraham melangkahkan kakinya mundur dan diam mematung sehingga tidak jadi mengeluarkan bentaknya

"mirip sekali". monolog Abraham dalam hati

"tuan". ucap gadis itu sambil mengibaskan tangannya di depan Abraham karena Abraham tidak mengambil pulpen yang dia berikan

"hallo tuan". ucap gadis itu yang bingung karena Abraham sejak tadi hanya diam saja dan gadis itu segera mengambil tangan Abraham dan meletakan pulpennya di atas tangannya

"sekali lagi maaf tuan". ucap gadis itu lalu meninggalkan Abraham yang sedang terdiam dan Abraham menatap punggung gadis yang berlari semakin jauh dari restoran.

"Tuan Abrahan". sapa seseorang sehingga mengembalikan atensi Abraham yang sempat terbengong.

"mari tuan tempat meeting di lantai atas". ucap rekan bisnisnya

Abraham dan pak dewa berjalan ke lantai atas untuk melakukan meeting, saat sudah sampai di ruang Abraham mengambil tempat duduknya dan memulai meetingnya.

flashback off

"memangnya kamu sudah kenal dengan gadis itu". tanya Abraham

"sudah dan ternyata dia adalah mahasiswi mu sendiri Abra, aku tidak percaya di kampus tempat ku mengajar aku menemukan seorang bidadari yang membuat jantung berdetak sangat cepat". ucap kevin

"aku akan segera menikahinya sebelum di ambil orang lain ,bisa berhenti berdetak jantung ku ini". sambung Kevin sambil memegangi dadanya dan terbaring di ranjang

"kau tau Abraham saat pertama kali dia masuk ke ruangan ku ,aku seperti terhipnotis oleh bidadari cantik dan jantung ini seperti akan pindah ke perut". ucap Kevin

"dan aku yakin akan sangat mudah untuk mendapatkannya karena dia akan bimbingan ku, wahai bidadari ku tunggu Abang melamarmu sayang ku cintaku belahan jiwa ku". ucap Kevin dengan senang sedangkan Abraham yang memperhatikan kevin yang bercerita dengan mengerakkan tangannya

"persetan dengan persahabatan kita aku juga menginginkannya dan dia akan menjadi milikku Kevin". monolog Abraham dalam hati

"mari kita bersaing secara jantan tetapi akan aku pastikan kamu akan kalah Kevin". sambung Abraham dalam hati

Menyukai Perempuan Yang Sama

setelah kepulangan Kevin, Abraham berniat untuk pergi ke supermarket. Abraham masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobilnya sambil mencengkram stir mobilnya dengan erat, saat akan melajukan mobilnya dengan kencang Abraham menghentikan dan saat melihat gadis yang menabraknya yang berjalan memasuki sebuah gang, Abraham turun dari mobilnya dan mengikuti gadis itu dengan diam diam sedangkan gadis itu tidak tau jika di ikuti, gadis masuk ke dalam sebuah rumah kecil sambil memegang sebuah plastik yang berisi obat.

"jadi dia tinggal di sini". monolog Abraham lalu mengambil ponselnya dan melihat ponsel itu yang kemudian sebuah senyuman tercetak jelas lalu Abraham memasukkan ponselnya kembali dan menatap rumah itu

"sebentar lagi kita bersama dan tidak akan ada yang bisa memisahkan kita". monolog Abraham lalu meninggalkan rumah itu.

Abraham berjalan menuju mobil yang dia tinggalkan tadi, setelah sampai di mobil Abraham memilih kembali kehotel tempat dia menginap, saat baru sampai di kamar ponselnya berdering

drt

drt

drt

"hallo mom". ucap Abraham sambil membuka dua kancing kemeja atasnya

"Abraham kapan kamu menikah mommy sudah tidak sabar mengedong cucu apalagi semua teman teman mommy sudah memiliki cucu". ucap mom Dila

"sebentar lagi, nanti Abraham pulang bawa istri untuk mom". jawab Abraham

"sungguh". tanya mom Dila

"iya mom". ucap Abraham sambil menyandarkan badannya di kepalanya

"siapa yang akan jadi menantu mommy". t ay mom Dila

"nanti mama akan tau, saat Abraham sampai di rumah". ucap Abraham

"baiklah mommy tunggu". ucap mom Dila

"mom sudah ya Abraham ingin istirahat dulu". ucap Abraham

"baiklah Abra". ucap mom Dila lalu mematikan sambungan teleponnya

setelah sambungan terputus Abraham menatap langit langsung hotel itu sambil memikirkan sesuatu.

"Kevin aku juga menginginkannya". monolog Abraham sambil menatap layar ponselnya yang sedang menyala, Abraham mengusap ponselnya sambil tersenyum, setelah puas memandangi ponselnya Abraham meletakan ponselnya di atas nakas dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan karena terasa gerah, di dalam kamar mandi Abraham berdiri di bawah sower sambil memejamkan matanya. setelah selesai Abraham keluar hanya mengunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Abraham mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada seseorang untuk mencari tau tentang profil seseorang. setelah itu Abraham membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

dengan semangat empat lima Abraham Keluar dari hotel, setelah sampai di Salah satu cafe Abraham tidak langsung turun melainkan menunggu di dalam mobil, Abraham melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. netra Abraham mengikuti seorang gadis yang sedang masuk ke dalam restoran itu. setelah gadis itu masuk Abraham baru turun dari mobil dan memasuki cafe itu. Abraham memilih duduk di salah satu kursi yang berada sangat ujung dan dari sini Abraham dapat melihat seisi cafe.

"tuan ingin memesan apa". tanya gadis itu sambil menyerahkan menu makanan

"saya ingin pesan makanan yang paling favorit di cafe ini". jawab Abraham

"baiklah tuan untuk minumannya". tanyanya lagi sambil mencatatkan pesanan Abraham

"es lemon tea saja". jawab Abraham

"baiklah tuan mohon tunggu sebentar, pesenan ada akan kami siapkan". ucap gadis itu dan Abraham menganggukan kepalanya

Abraham mengamatinya yang sedang menyiapkan pesanannya, Abraham membuka ponselnya lalu melihat ke arah gadis terbaru kemudian kembali ke ponselnya

"akhirnya aku menemukanmu". monolog Abraham lalu memasukkan kembali ponselnya tetapi sebelum itu Abraham mengirimkan pesan pada seseorang.

gadis itu meletakkan pesanan Abraham di atas meja

"silahkan di nikmati tuan jika ada kurang berkenan dari hidangannya tuan bisa mengatakan pada saya". ucapannya dan Abraham menganggukan kepalanya

setelah makanan tertata gadis itu kembali membawa pesanan milik orang lain

ting

Abraham terseyum saat mendapatkan pesan dari seseorang yaitu yang berisi identitas seseorang

"Liona nama yang indah". Abraham menyunggingkan senyumannya saat menyebut nama Liona

Abraham menatap tajam ke arah Liona yang sedang berbicara pada kevin. Kevin yang melihat Abraham langsung mengahampiri

"Hay bro ternyata ada di sini juga". ucap kevin lalu duduk satu meja bersama Abraham

"yah sebelum meeting harus mengisi energi". jawab Abraham

"hey bro saranku itu muka jangan datar terus nanti jomblo seumur hidup". ucap kevin

"bagaimana menurutmu Abra ,cantik tidak mahasiswi incaranku". tanya Kevin sambil memandang Liona

"lumayanlah". jawab singkat Abraham

"pak kevin ini pesannya". ucap Liona

"terima kasih Liona". jawab Defan sambil tersenyum

Abraham dan Kevin menikmati makanan mereka dengan hening tetapi mereka sama sama melihat satu objek yaitu Liona. setelah selesai makan Abraham memilih untuk segera menuju ke lokasi meeting.

"Liona kamu tidak bimbingan hari ini". tanya kevin

"tidak pak belum selesai merevisinya". jawab Liona dengan sopan

mevin adalah dosen pembimbing Liona dan Liona yang beruntung mendapatkan dosen pembimbing seperti Kevin karena Kevin bisa mengerti keadaannya.

"baiklah sempat waktu walaupun hanya lima belas menit untuk merevisi". ucap Defan

"iya pak dan terima kasih atas bimbingannya". ucap Liona

"iya sama sama, kalau begitu saya langsung ke kampus dan jangan segan untuk menghubungi saya jika ingin bimbingan". ucap kevin

"iya pak". jawab Liona

Liona memandangi punggung kevin yang memulai menjauh, bukannya Liona tidak ingin bimbingan hanya saja jika sudah ACC Liona harus melakukan seminar dan agar bisa seminar Liona harus membayar sedangkan untuk saat ini Liona belum memiliki cukup uang, untuk makan sehari-hari bersama ibunya saja Liona bersyukur masih bisa makan di tambah Liona harus membelikan obat untuk ibundanya setiap Minggu".

"hidup kadang di atas kadang juga di bawah, dulu aku sangat manja tetapi semenjak ayah meninggal kehidupan ku berubah total". monolog Liona

ayah Liona meninggal setelah ketahuan korupsi dan pada akhirnya semua aset yang di miliki keluarga Liona di Sita dan setelah ayahnya meninggal membuat ibunya sering jatuh sakit. bahkan berita ayah Liona yang korupsi membuat Liona di jauhi oleh teman temannya. Liona sempat marah kenapa ayahnya bisa melakukan itu tetapi ingin marah pada siapa sedangkan ayahnya sudah tiada.

hari ini Liona memilih lembur karena sangat membutuhkan uang dan tidak hari ini saja Liona sudah memutuskan untuk lembur selama seminggu dan Bu Irma sudah menyetujui, Liona juga sudah memutuskan tidak akan masuk kuliah selama satu minggu.

"Liona jadi lembur". tanya Bu Irma

"jadi Bu dalam satu minggu ini". jawab Liona

"baiklah kerja yang rajin". ucap Bu Irma dan Liona mengangukan kelapanya

cafe tempat Liona bekerja buka dalam dua puluh empat jam, dan selalu ada sift sift kerja tetapi juga ada beberapa karyawan yang bekerja seharian full diantara mereka yang merantau ataupun orang yang sangat membutuhkan uang seperti Liona.

IPTA- Membuat Rencana

Abraham yang berada di kamar hotelnya sedang memikirkan rencana bagaimana caranya membuat Liona mau menikah dengan dirinya dan Abraham semakin kesal waktu mengingat interaksi Liona dan Kevin yang begitu Akrab

"aku harus bisa mendapatkan Liona lebih dulu di bandingkan dengan Kevin". monolog Abraham sambil mondar mandir dan kemudian Abraham mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang

"hallo tuan Abraham ada yang bisa saya bantu". jawab Bu Irma selaku manager tempat Liona bekerja

"iya, saya ingin memesan makanan untuk sarapan, makan Siang dan makam malam dari restoran mu" ucap Abraham

"bisa tuan dan tentu itu bisa menjadi kebahagiaan untuk saya karena bisa mendapatkan pelanggan seperti tuan". ucap Bu Irma

"satu lagi saya ingin yang mengantarkan makan itu adalah pelayan yang bernama Liona dan jika sampai orang lain yang mengantarkan makan itu maka saya akan berhenti menjadi pelanggan di restoran anda, sarapan dan malam malam antar ke hotel tempat saya menginap dan makan siang antar ke kantor saya lakukan itu selama saya masih ada di sini". ucap Abraham

"baik tuan akan saya usahakan Liona yang akan mengantarkan pesanan tuan". jawab Bu Irma.

"bagus jangan sampai kecewa dengan pelayanan restoran anda". ucap Abraham

"tuan tenang saja tuan akan merasa senang dengan pelayanan restoran kami". jawab Bu Irma

Abraham mematikan sambungan ponselnya dan tersenyum puas

"rencana pertama untuk mendekatinya hingga sampai rencana terakhir yaitu pernikahan kita berdua terjadi dan yang pasti Liona tidak akan tau jika semua ini sudah di rencanakan". ucap Abraham

"Kevin kamu harus cari perempuan lain karena Liona akan segera menjadi milik ku". monolog Abraham sambil memandang ponselnya memperhatikan foto seseorang

"benar benar mirip sekali". ucap Abraham dengan mata yang berbinar sambil menscroll foto foto yang lainnya

sedangkan di restoran Bu Irma menemui Liona

"Liona". panggil Bu Irma dan Liona menghentikan kegiatannya yang sedang mencuci piring lalu menghampiri Bu Irma

"mulai besok kamu mengantarkan pesanan untuk tuan Abraham yaitu sarapan dan makan malam antar ke hotel tempat Abraham menginap lalu untuk makan siang antar ke kantor tuna Abraham dan itu kamu lakukan setiap hari selama tuan Abraham ada di sini, kamu bisakan Liona". ucap Bu Irma

"kamu tenang saja ada tambahan gaji dengan tugas ini". sambung Bu Irma

"kalau aku sanggupi akan lumayan jika ada tambahan gaji karena aku sangat butuh uang untuk berobat ibu dan untuk biaya sempro". monolog Liona dalam hati

"Liona bisa Bu". jawab Liona yang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan uang itu selagi dia masih bisa melakukan

"oke, jadi besok kamu datang pagi pagi sekali ke sini karena tuan Abraham berpesan untuk sarapan pagi harus sudah datang sebelum jam tujuh pagi". ucap Bu Irma

"baik bu saya siap". jawab Liona

"saya senang punya pegawai seperti kamu Liona yang bisa di andalkan dengan baik bahkan berkerja dengan baik". ucap Bu Irma

"saya sangat berterima kasih sama ibu yang sudah mau menerima saya bekerja secara part time di sini walaupun saya masih kuliah karena banyak tempat yang saya datangi tidak ada yang mau menerima mahasiswi". ucap Liona

"ya sudah kamu kembali bekerja lagi". perintah Bu Irma

"baik bu". jawab Liona.

setelah kepergian Bu Irma Liona kembali bekerja dengan senyum senang karena dia akan mendapatkan uang tambahan untuk beberapa hari ke depan.

drt

drt

drt

Liona mengambil ponselnya dan tertera nama ibunya, Liona segera mengangkat panggilan ibunya karena khawatir dengan keadaan ibunya

"hallo ibu ada apa telepon Liona, ibu baik bak sajakan". tanya Liona dengan khawatir dan terdengar kekehan dari sebrang telepon

"ibu baik baik saja Liona jangan khawatir seperti itu, ibu telepon hanya ingin memberitahu mu jika obat ibu sudah habis, jika ada uang lebih belikan ibu obat lagi ya jika tidak ada belikan obat di warung saja yang murah". jawab Ibunya

"ibu tidak perlu khawatir Liona masih punya uang nanti sepulang dari kerja Liona mampir ke apotik untuk beli obat". jawab Liona

"beli setengah saja ya sebaiknya uangnya kamu gunakan untuk keperluan kuliah Liona apalagi sekarang kamu semester akhir yang pasti butuh banyak biaya". ucap Ibu Liona

"ibu tenang saja uang buat kuliah Liona sudah pisahkan dari uang untuk beli obat untuk ibu juga untuk makan kita sehari hari". jawab Liona dengan bohong padahal selama ini uang dari hasil kerjanya hanya cukup untuk membelikan obat dan makan mereka dengan menu sederhana bagi Liona kesehatan ibunya yang jauh lebih penting

"maafkan ibu jika ibu bisanya merepotkan kamu saja nak". ucapnya

"ibu bicara apa, ibu sama sekali tidak merepotkan Liona, sudah dulu ya Bu Liona harus kembali bekerja". jawab Liona

"iya kerja dengan baik jangan buat kecewa bosmu". nasehat ibu

"siap Bu". jawab Liona

setelah panggilan terputus Liona memasukan ponselnya ke dalam saku lalu membuka tasnya dan mengambil dompetnya untuk mengecek uangnya

"uangnya hanya cukup untuk membeli obat ibu sisanya tinggal lima belas ribu dan beras juga habis, uang lima belas ini hanya cukup untuk membeli beras satu kilo dan dua tempe saja berati nanti malam masak satu tempe di bagi dua dan satunya untuk besok pagi". ucap Liona lalu memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet

"terpaksa harus jalan kaki lagi, tidak apa ala sambil berolahraga dan biar sehat juga". ucap Liona dan kembali berkerja

saat waktunya pulang Liona mengembuskan nafasnya dan melangkah kakinya menuju apotik yang dekat dengan kampus, setelah membeli obat Liona berjalan kaki menuju rumahnya dalam perjalanan pulang sesekali Liona menyeka keringatnya.

"Bu beli beras satu kilo". ucap Liona yang mampir ke warung dekat rumahnya

"sudah pulang neng". tanya pemilik warung

"sudah Bu". jawab Liona

"ini neng berasnya".

"ini Bu uangnya dan sisanya di kasih tempe saja". ucap Liona

"neng tadi suami ibu habis panen sayuran ada beberapa sayuran yang tidak tumbuh dengan sehat jadi tidak bisa di jual apa neng mau". tanya pemilik warung

"mau Bu". ucap Liona

"ini neng". pemilik warung itu memberikan kantung plastik yang berisi pare, terong, kacang dan timun

"Bu inikan cabainya bagus bagus". ucap Liona saat melihat cabainya yang bagus tidak seperti sayuran yang bentuknya tidak bagus

"tidak apa apa itu untuk neng". jawab

"makasih Bu". ucap Liona dan pemilik warung menanggukan kepalanya

Liona sangat bersyukur mendapatkan beberapa sayuran, sayuran itu di berikan bukan karena tidak segar atupun busuk hanya saja bentuknya yang tidak memenuhi standar penjualan.

"Bu Liona pulang". ucap Liona

"ibu di kamar nak". jawab ibu Liona

"Bu ini obatnya". Liona menyerahkan obat pada ibunya

"terima kasih nak".

"Liona mau masak dulu tadi di kasih sayuran sama Bu Laksmi". ucap Liona

"istirahat dulu kalau masih capek jangan terlalu memaksa nanti kamu lelah dan jatuh sakit". ucap ibu Liona.

"hanya masak tidak akan membuat Liona sakit Bu". jawab Liona

setelah mengatakan itu Liona menuju dapur dan memasak makanan untuk mereka berdua makan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!