NovelToon NovelToon

The Best Trio Karakter

Akira

(Murni imajinasi author.)

Membuat karakter utama tentu harus memiliki ide dari beberapa hal agar karakter lain tercipta,seperti mengambil dari judul,alur cerita,dan sifat yang pas untuk karakter utama.

Aku disini membuat sifat karakter dari beberapa peran,entah saat kita melihat teman kita kuliah atau orang bekerja dan saat kita melakukan aktivitas dan hobi tersendiri agar sifat karakter terbentuk dan bisa menarik.

Hal terpenting juga adalah hal yang disukai,menciptakan imajinasi dan beberapa pemikiran ketika membuat tulisan.

Akira nama yang cocok untuk karakter utama

Nama kepanjangannya Akira Justine Hoshino (akhirnya karakter utama telah terbentuk.)

Mempunyai kepribadian yang sangat ceria dan ambisius.

Anak pertama.

...

"Maaf aku tak sengaja."ucap pemuda bermata biru saat menjatuhkan gelas kaca ditangannya tetapi perempuan didepannya malah menghawatirkan ya.

"Astaga sayang lain kali hati-hati,tanganmu bisa terluka karna pecahan gelas itu."

"Iya bun,lain kali Akira akan hati hati."

"Duduk,biar aku yang membersihkannya.Mulai sekarang kau tak boleh kedapur sendirian jika ingin minum panggil aku."

"Tapi Jio..."

"Tidak ada tapi-tapian Akira."

Pemuda bermata biru safir itu mendengus,bahkan diusianya yang menginjak 20 tahun dia masih sangat ceroboh padahal niatnya hanya ingin minum karna haus tapi entah kenapa gelasnya licin atas tangannya dia malah menjatuhkan gelas yang berisi air separuh itu.

Dan kenapa keluarganya masih memperlakukannya seperti anak kecil,berapa kali pun dia bilang bahwa dia akan mandiri tapi keluarganya bilang dia masih kecil karna badannya pendek dan sebatas bahunya adik keduanya bernama Jio.

Dia mempunyai adik bernama Jio Deo Hoshino.

Anak kedua.

Adiknya itu jarang memanggilnya kakak dan terlihat sok dewasa darinya.

Dia kesal oke tapi tak bisa membantah perintah adiknya.

"Akira,bukannya hari ini kamu kekampus?"tanya bunda setelah memberi selai stoberry pada rotinya.

"Astaga aku lupa!jam berapa sekarang bun?"ucapku buru-buru memakan roti itu dan meminum susu dalam satu kali tegukan.

Dia bahkan tak menghiraukan nasehat bundanya untuk hati-hati karna takut tersedak.

Setelah selesai aku langsung berpamitan pada bunda dan adikku Jio untuk berangkat kesekolah.

Aku berangkat kesekolah mengunakan mobil hadiah dari ayah,sebenarnya aku ingin motor seperti Jio tapi ayah tak memperbolehkan ku karna takut terjadi apa-apa dijalan.

Meski begitu aku sih cukup senang karna bisa mengendarai mobil sendiri .

Kalian tau kalau dikeluargaku semua anak akan mendapat kebebasannya saat dia berumur 17 tahun.Ya itu termasuk aku tapi entah kenapa Jio bisa mendapatkan motor walau harus pulang tepat waktu jika dia nongkrong dengan teman-temannya.

Terkadang aku bersyukur karna tak sebagian dari banyak keluarga lain yang perhatian pada anaknya,walau kedua orang tuaku mempunyai pekerjaan yang tak bisa ditinggal sebentar tetapi mereka berdua masih berusaha meluangkan waktu bersama anak-anaknya.

Dan tak semua anak mempunyai kesempatan itu,diperhatikan dan dikekang bukanlah hal yang tak wajar akan tetapi mendapat sedikit perhatian bisa membuat anak merasa kurang kasih sayang.

Aku mempunyai teman yang broken home,dia menceritakan perbedaan keluarganya dengan keluargaku.

Jadi untuk apa ada perasaan iri bukan?

Bukankah kesempurnaan itu hanya terletak di sang pencipta?

Intinya jika kau menunjukkan apa kelebihan itu hanya akan berdampak menyakiti diri sendiri,disisi lain biarkan orang tau kekuranganmu dengan begitu kau akan mendapat orang yang sama sepertimu dan berteman tulus denganmu.

...

Tak terasa aku sudah sampai kampus.

"Akira!"

Pemuda berambut blonde dengan mata hijau emerald menghampiri Akira yang baru keluar dari mobil.

"Ah Haru."

"Kenapa kau baru datang?"

"Em...sebenarnya aku lupa kalau hari ini sekolah jadi aku agak lambat."

"Aku juga lupa,kau tau adik perempuanku yang menyebalkan itu pagi-pagi buta menyiramku dengan air seember.Aku kan jadi basah semua dan kasurku,malah ibu memarahiku dan menyuruhku menjemur kasur."cebik Haru menceritakan kejadian dirumahnya dan membuatku tertawa.

"Hahaha habisnya kau kan beruang kutub,kalau tidur sudah seperti hibernasi saja."

"Tapi dia memang menyebalkan!"

"Haru kau tak bisa menyalahkan dia karna adikmu itu masih berumur 7 tahun."

"Ya masih kecil saja sudah menyebalkan bagaimana kalau dia sudah besar,huh aku tak bisa membayangkan kalau bisa aku ingin memasukannya lagi kedalam perut mama."

Melihat wajah Haru kesal entah kenapa membuatku geli.

Dia ingat saat bertemu dengan pemuda ini adalah pas masih anak-anak.

Dulu saat TK dia sering didekati oleh anak berbadan gempal dan besar entah kenapa anak itu selalu menempelinya.

Dan ternyata itu adalah Haru.

Badan Haru sekarang bagus,seperti remaja pada umumnya dan yang membuatnya kesal setengah mati adalah kenapa tinggi Haru seperti titan lainnya.

Tiba-tiba ada seorang perempuan berambut panjang sebahu dan tinggi menghampiri mereka berdua.

"Kenapa masih disini?"tanya perempuan itu berdiri didekat Akira.

Jika mungkin kalian bisa lihat Akira bahkan hanya sebatas hidung perempuan itu.

"Hai Asa!"sapaku ceria dibalas senyuman tipis oleh perempuan itu.

Asa adalah salah satu sahabat Akira dari kecil.

Gadis itu adalah tetangganya,tapi karna Akira yang terlambat jadi Asa sudah pergi duluan.

"Yasudah yuk kekelas!"ajak Haru mengandeng tanganku dan aku langsung mengandeng tangan Asa mengikutinya.

Ketiga trio itu berjalan kekelas dengan bergandengan tangan,pandangan biasa bagi mahasiswa lain namun tidak bagi mahasiswa baru.

Mereka bertiga juga sekelas,dan Akira dan Asa duduk sebangku sementara Haru duduk dengan dibelakang bersama murid lain.

Tidak mengherankan kalau mereka adalah mahasiswa populer karna prestasi dan para ketiganya.

Haru yang tampan seperti artis Korea.

Dan Akira juga tampan tapi senyumannya sangat manis mengalahkan gula.

Dan Asa gadis itu cantik alami dan banyak disukai oleh para lelaki walaupun gadis itu terlalu cuek dan minim ekspresi.

Ketiganya juga blasteran barat dan Jepang.

"Hari ini ada pelajaran olahraga kan?"tanyaku saat duduk di kursiku.

"Ya kenapa,apa kau tak ikut?"tanya Haru,dia ingat temannya ini mempunyai asma.

"Aku mau-"

"Tidak usah ikut."ucap Asa memotong ucapan ku.

Aku langsung menatap Asa sebal.

"Kenapa?"

"Jangan ikut karna hari ini ada lomba lari."

"Tap-"

"Atau aku akan mengadukannya pada Jio."

Ancaman Asa saat membawa nama adikku itu membuatku bungkam seketika.

Sedangkan Haru tertawa.

"Hahahaha gimana ceritanya kakak takut adik seharusnya kan adik takut kakak."ucap Haru.

"Oh jadi kau takut pada Jio?oke aku akan memberitahunya."ucapku berhasil membuat Haru kicep.

Dengan ekspresi memelas dan tangan yang disatukan kedepan dia menatap Akira demi keselamatan hidupnya.

"Ayolah Akira,aku tau kau marah tapi tolong jangan beritahu adikmu ya?ya ya..."

Aku berusaha mengalihkan pandangan kearah lain tetapi Haru masih mempertahankan ekspresi memelasnya seperti pengemis yang meminta jatah.

Aku harus tahan.Batin Akira.

"Akira kumohon jangan marah...kita kan teman."

Sedangkan Asa perempuan itu menggelengkan kepalanya melihat dua sahabatnya itu.

"Itu kan salahmu."ketusku memalingkan mukaku.

"Iya salahku,jadi aku minta maaf nanti kutraktir makan nanti."

"Tidak mau."

"Bagaimana kalau donat?"

"Donat!"mataku langsung membulat dan berbinar mendengar kata donat.

Dia suka donat pake banget.

Apalagi rasa tiramisu.

Soalnya rasanya manis dan pas dilidah.

Semua orang tau terutama Haru kalau Akira itu bucinnya donat.

"Iya kubelikan dua."

"Harus lima atau gak kumaafkan!"

"Tiga aja ya."nego Haru demi keselamatan dompetnya.

"Lima!"

"Empat gimana?"

Aku mengeleng.

Aku masih kukuh mau lima donat.

"Oke lima deh!"akhirnya Haru juga yang kalah sambil angkat kedua tangannya.

"Yeay!!!"

...

(Dalam bahasa Jepang arti nama Akira adalah cerdas.

Kalian pernah punya teman seperti dia gak sih?

Kalo author sih pernah,jadi ini salah satu karakter yang mencerminkan sifat teman author.)

(Visual karakter Akira.)

Haru

Haru nama yang cocok untuk karakter kedua.

Mempunyai kepribadian sedikit tengil dan perhatian pada orang terdekatnya.

Namanya Kensou Haru Madya,anak sulung dan mempunyai adik perempuan bernama Hana Makaira.

Hana adalah adik tirinya,sebenarnya ayah kandungnya telah meninggal dan ibunya menikah lagi dengan seorang duda yang mempunyai anak bernama Hana.

Hubungan keluarga Haru agak renggang semenjak satu rumah dengan ayah tirinya.

Walau begitu ayah tirinya juga baik tapi entah kenapa sang ibu lebih perhatian pada Hana.

Katakanlah Haru iri karna ibunya lebih menyayangi Hana ketimbang dirinya.

Byurr!!

"Uhuk-uhuk!"Aku (Haru) langsung terbatuk saat merasakan air dingin yang mengenai wajahku.

Dengan terpaksa aku membuka mata padahal aku belum sempat mengumpulkan nyawa,aku melihat adik perempuanku yang baru menginjak 7 tahun itu duduk di diatas tubuhku dengan membawa ember kecil.

Dia tertawa saat melihat ekspresiku.

"Kau!dasar setan kecil!"ucapku langsung menyingkirkan tubuh bulatnya itu diatas tubuhku.

Aku lihat dia memiringkan kepala binggung saat aku memarahinya tapi aku tak peduli,tidurku terganggu karnanya.

Samar-samar aku mendengar suara langkah kaki yang tergesa kearah kamarku.

Bisa kulihat diambang pintu ibuku berdiri disana.

"Oh Astaga Hana!mama mencarimu dari tadi sayang."ucap ibu langsung menghampiri Hana dan memeluknya.

Kapan aku mendapat pelukan seperti itu?batinku.

"Haru!cepat jemur kasurmu basah itu kedepan!apa kau tak ingat hari ini kau ke kampus?!kenapa belum siap-siap hah dasar anak pemalas!"bentak ibu membuatku tersenyum miris.

"Maaf ma,Haru lupa."

"Alasan,biar saja jadi anak pengangguran!mama buang kamu kepanti nanti!"

"Yaampun mama kok tega banget sih mau naruh Haru kepanti?"ucapku memegang dadaku dramatis.

"Makanya jadi anak tu jangan pemalas!lama-lama mama cepat tua ngomelin kamu terus."

"Kan mama udah tua."gumamku.

"Apa kamu bilang!"

"Hehe iya ma nanti aku mandi terus jemur kasurnya."

Setelah itu ibu pergi sambil mengendong Hana keluar kamarku.

Lagi-lagi aku yang kena marah.

Hana memang masih kecil,tapi kan ini salahnya.Aku bukannya marah pada Hana tapi jika seorang ibu sendiri tak mengerti perasaan anak lainnya hal itu membuatnya sakit hati  karna berarti ibunya memang sudah tak mempercayainya lagi dan lebih percaya pada anak yang bukan kandungnya sendiri.

Dia tak bisa membayangkan bagaimana kalau Hana sudah besar nanti.

Jika Hana melakukan kesalahan apa ibunya masih berpihak pada adik tirinya itu?

Seandainya ayahnya masih ada dan ibunya tak akan menikah lagi.

Saat ayahnya masih ada,dulu ibunya itu sangat menyayanginya,memberikan perhatian lebih yang membuatnya menjadi anak manja bahkan dia akan menangis sebentar jika ditinggal ibunya.

Aku menghela napas memikirkan itu lebih baik aku cepat mandi dan menjemur kasurku yang basah sebelum kena marah lagi.

Berandai-berandai hanya membuat ilusi yang tidak nyata.

Dan semua perubahan itu tak akan pernah berpengaruh pada keluarganya.

Semuanya hanya kepalsuan dan dia membenci itu.

Karna kepalsuan itu membuat hatinya yang sakit terobati walau hanya sedikit,dan tetap tergantung pada ilusi sempurna yang tidak akan pernah terjadi dalam kehidupan didunia nyata.

...

Seperti biasa aku hanya akan diam dimeja makan.

Kulihat ibu sedang menyuapi Hana dan bercanda dengan ayah tiriku.

Mereka seolah melupakanku.

Rasanya sakit dan menyebalkan,untung aku tidak ada riwayat penyakit asma mungkin aku sudah sesak dari tadi melihat pemandangan harmonis itu.

Ah aku jadi teringat Akira teman baikku itu.

Seandainya yang menjadi adikku adalah Akira dan bukan Hana,mungkin aku akan bahagia dan tak merasakan rasa sakit akhir-akhir ini.

"Aku sudah selesai ma,aku berangkat dulu."ucapku lalu menyalami tangan mama dan ayah.

"Hati-hati dijalan Haru,jangan ngebut."ucap ayah perhatian.

Sementara ibu dia masih sibuk dengan Hana.

Kenapa selalu Hana yang menjadi pusat ibu sekarang?

Tak mau memikirkan hal itu lagi aku menatap ayah tiriku dan tersenyum.

"Makasih pa."

...

Aku kekampus mengunakan motor ninja,sebenarnya motor itu adalah milik dari almarhum ayahku.

Tapi aku merawatnya dan menjaganya untuk mengingat kenangan manis bersama ayah.

Saat aku mengunakannya aku selalu merasa bersama ayah.

Aku sangat merindukan ayah.

Oh ya,sebenarnya aku berasal dari Jepang namun kuliah di Jakarta.

Jadi keluargaku pindah kekota jakarta karna urusan bisnis pekerjaan.

Bersamaan ketika motorku masuk kedalam gerbang sekolah kulihat mobil yang cukup familiar.

Kulihat Akira keluar dari mobil dan aku langsung menghampiri dan menyapanya setelah memarkirkan motorku.

"Akira!"

...

Kantin.

"Haru!!"

Ini sudah ketiga kalinya Akira memanggil nama Haru tapi pemuda blonde itu tetap melamun.

Hingga akhirnya Asa yang melihatnya pun jengah dan memukul kepala Haru itu hingga pemuda itu terkejut.

"Aduh!siapa yang mukul kepalaku?"

"Aku."

"Eh Asa,kenapa?"

"Haru kenapa melamun?"tanya Akira membuat pemuda itu terdiam.

Melihat temannya itu diam Akira menghela napas.

Pasti temannya itu memikirkan tentang keluarganya.

Atau mungkin almarhum ayahnya?

"Haru!nanti aku dan Asa main kerumahmu ya."ucapan Akira membuat Haru heran.

"Tumben,tapi kalo kalian mau kerumahku sih terserah aja."

"Ya gak papa,sekali-kali juga main."ucap Akira lalu mengambil donat yang dibelikan Haru dan memakannya.

"Iya jadi Asa juga mau ikut?"

Mendapat anggukan dari perempuan itu membuat Haru yakin kalau ada hubungan dengan dua sahabatnya itu.

Dari dulu dia curiga semenjak berteman dengan Akira,dia juga mengenal Asa.

Entah kenapa Akira bisa dekat dengan perempuan cuek seperti Asa itu.

"Boleh gak aku tanya sesuatu..."

"Tanywa apwa?"ucap Akira tak jelas karna pipi anak itu penuh.

"Kalian berdua pacaran gak sih?"

"Uhuk!"Akira langsung tersedak dengan suapan keduanya membuat Asa yang duduk disampingnya mengelus punggung pemuda itu.

"Lagian aku binggung,kenapa kalian berdua bisa dekat?banyak yang ngira kalau kalian berdua tu kayak orang pacaran."ucap Haru karna dia sering mendengar gosip para perempuan yang membicarakan kedekatan Asa dan Akira bahkan rumor tentang mereka pacaran pun sudah menyebar luas hingga menjadi trending di tiktok.

"Kita gak pacaran kok,kita berdua cuma tetangga sama temenan gitu aja."ucap Akira menjelaskan lalu meminum jus jeruk entah milik siapa.

Tapi tentu saja Haru tak akan percaya dengan mudah dan masih memasang pose curiganya.

Dan itu dilihat Asa membuat gadis cantik itu menghela napas.

"Kau mau kita berdua pacaran?oke pulang sekolah nanti aku bakal nembak Akira."ucapan asal Asa sukses membuat Akira tersedak es batu.

"Uhuk!uhuk!"

"Serius!kenapa harus pas pulang?gak langsung aja mumpung orangnya ada disamping tuh."ucap Haru bersemangat.

Ternyata anak itu sangat mendukung kedua sahabatnya itu berpacaran.

Dari dulu kan dia itu shipper Asa sama Akira,gak ada yang tau lho.

Padahal dia sering mengambil foto dua sahabatnya itu diam-diam sampe banyak tersimpan dikardus,lumayan kan bisa dijual buat fans terus dapet duit banyak buat nabung di BRI nanti.

Ciri-ciri pebisnis dari kecil Haru ini.

"Kalian ngomong apa sih,Asa jangan bercanda dong nanti dianggap serius lagi sama orang."ucap Akira malu karna suara Asa tadi cukup keras sehingga orang-orang kantin langsung melihat kearah mereka.

Asa hanya diam.

"Ya kan itu bagus,jadi gak ada yang deketin Asa lagi atau minta buat jadi pacar karna udah ada pawangnya.Kalian berdua cocok kok."ucap Haru dengan enteng.

"Tap-hmpt!"

"ASTAGA KENAPA KALIAN CIUMAN DIISINI HARUSNYA DI TEMPAT SEPI!!!"

Dan berakhir teriakan menggelegar dari Haru dan dua orang sedang berciuman tidak tau tempat.

...

(Dalam bahasa Jepang arti nama Haru adalah musim semi)(

(Visual karakter Haru.)

Asa

Asa nama yang cocok untuk karakter ketiga.

Mempunyai kepribadian pendiam dan misterius.

Namanya Taina Asa Frederika.

Dia memendam perasaaan suka pada Akira sejak kecil.

Perasaan sukanya mungkin bisa dibilang cinta pandangan pertama,namun dari mata gadis itu kalau Asa memang sangat menyukai Akira sejak dulu.

Lebih tepatnya semenjak pindah kekota.

Flashback on.

Asa kecil dan bibinya pindah kekota setelah kematian kedua orang tuanya diusianya yang masih sangat belia.

Umurnya baru menginjak tujuh tahun dia tinggal bersama sang bibi dan paman yang merupakan kerabat terdekat dari orang tuanya dulu.

Sesuai dengan wasiat orang tuanya mereka memang menitipkan Asa kepada paman dan bibinya.Asa yang masih kecil memang tak mengerti apa-apa dan untungnya keluarga bibi dan pamannya itu sangat baik padanya.

Dia juga pindah sekolah.

Semenjak itu dia mengenal anak disebelah rumahnya yang selalu menyapanya saat pagi.

Saat itu Asa ikut bibinya yang mengajaknya menyapa tetangganya.

Sebagai tetangga baru tentu mereka masih belum terbiasa dengan lingkungan sekitar apalagi Asa saat kecil sangat pemalu oleh karna itu dia jarang keluar rumah.

Saat dia kerumah tetangganya dia melihat Akira yang sedang bermain bersama adiknya bernama Jio.

"Jadi kalian tetangga baru?maaf kami belum sempat mampir dan malah kalian yang mampir duluan."

"Tidak apa-apa kami juga baru selesai beres-beres rumah,tapi beberapa hari ini kami juga memang jarang keluar karna urusan kepindahan disini sangat sulit."

"Ya aku juga pernah mengalaminya."

Dia melihat bibi dan wanita itu berbincang-bincang.

"Hei!"

Hingga tiba-tiba dia terkejut karna anak kecil yang tadi bermain dengan anak lainnya sudah berada dihadapannya dan menyapanya.

Mata anak itu berwarna biru safir,membuatnya tenang saat menatap mata biru itu.

"Namamu siapa?namaku Akila!dan itu Jio."tunjuknya pada punggung anak kecil yang membelakanginya dan asik menyusun lego yang sudah berserakan dilantai.

"Akila?"

Asa sedikit heran kenapa nama anak laki-laki didepannya sangat feminim seperti perempuan.

"Namanya Akira,putraku masih belum bisa mengucap R dengan benar."ucap wanita yang tadi berbincang dengan bibi mengelus kepala anak bermata biru itu.

"Akira ajak Asa main ya,dia adalah tetangga baru kita."

"Tetangga balu?wah Akila punya teman balu lagi!"ucap anak itu senang.

Dia lalu menarik tangan Asa membuat sang empu terkejut tapi tetap mengikuti anak bernama Akira itu.

"Jio!"

Akira memanggil adiknya itu membuat anak kecil lain bernama Jio itu menoleh kearah kakaknya.

"Ada apa kak?"tanya Jio.

"Ini teman balu,namanya Asa cantik sepelti olangnya!"ucap Akira dan Asa hanya menunduk memandangnya tangannya yang dipegang oleh Akira.

"Oh."mulut kecil Jio hanya berbentuk o saja.

"Asa mau main apa?"tanya Akira pada Asa yang dari tadi diam.

Asa yang malu makin menunduk.

"Asa kenapa nunduk telus?"

Jio yang melihat kakaknya dengan teman barunya itu menghiraukan kembali dan menyusun legonya.

"Asa!"lagi-lagi Akira bertanya,anak itu lalu menangkup wajah Asa hingga membuat gadis itu terkejut dan matanya membulat lucu.

"Asa sepelti kelinci hehe..."

Pipi Asa memerah saat melihat senyuman manis Akira.

Dihari berikutnya Asa akan datang kerumah Akira lagi.

Walau dia hanya diam dan memperhatikan dua kakak adik itu bermain tetapi hal itu membuatnya senang karna bisa melihat Akira.

Sampai hari dimana ia sekolah.

Ternyata Akira juga bersekolah disekolah yang dengannya.

Hari itu Akira juga mengenalkannya pada anak berbadan gempal bernama Haru.

"Asa namanya Halu teman Akila juga."

Anak berumur tujuh tahun itu masih belum bisa mengucap R dengan benar membuat para orang tua murid yang melihatnya gemas.

"Haru?"

"Dia cantik seperti boneka."komentar Haru saat bertemu Asa.

Dia bahkan mencocokkan Asa dan Akira sebagai pasangan.

Flashback off.

"Jadi kau menyukaiku saat kecil?"tanya Akira mendapat anggukan kecil dari Asa.

Tapi yang membuat Akira kesal kenapa wajah Asa tetap datar!

Dan gadis itu juga menciumnya tiba-tiba.

Lalu kenapa dia yang jadi malu!

Jika Jio tau mungkin akan mengejek dia bukan laki-laki dewasa karna mengetahui dia ditembak duluan oleh Asa.

"Asa kau membuatku...ah!baiklah beri aku waktu karna aku belum bisa membalas perasaanmu oke."ucap Akira dengan tatapan memelas.

Sebenarnya dia juga menyukai Asa tapi dia masih binggung.

Apa Asa tidak marah?

"Oke."jawab Asa enteng membuat Akira melongo.

Pemikiran Asa memang tak bisa ditebaknya.

"Kalian berdua ini..."Haru yang dari tadi menyimak hanya menatap bosan kearah keduanya.

Dia memang tak mengerti cinta itu seperti apa karna dia belum menyukai seseorang jadi dia hanya diam.

Tapi dia juga binggung kapan kedua sahabatnya ini pacaran?

Apa hanya karna sebuah ciuman bisa langsung membuat hubungan keduanya itu jadi pacar ya?

"Haru..."

"Hm?"

"Kenapa wajahmu merah seperti itu?"tanya Akira binggung melihat wajah temannya itu merah seperti kepiting rebus.

"Ah aku teringat kejadian saat dikantin tadi."jawab Haru.

Kini giliran Akira yang mukanya juga merah.

...

Jam terakhir.

Memang membosankan dan ingin cepat pulang.

Asa melirik kearah Akira yang tertidur dengan lipatan tangannya.

Anak itu memang sering tertidur saat jam terakhir kuliah.

Apalagi saat dosen masuk,sudah seperti pengantar dongeng tidur saja.

Asa kembali tersenyum tipis,walaupun Akira masih belum memberikan jawabannya tapi dia yakin kalau anak itu juga menyukainya.

Alasan Asa ingin berpacaran dengan Akira adalah agar pemuda itu tak menerima penyataan cinta dari orang lain lagi,Akira memang pemuda yang cukup populer dan dia selalu tersenyum ramah pada semua orang dan hal itu yang tidak sukai oleh Asa.

Akira hanya harus jadi miliknya.

...

Asa.

Bagaimana kita mendeskripsikan sikap misterius Asa?

Dia hanya seorang gadis biasa yang kehilangan kedua orangnya saat kecil.

Asa dulu adalah anak yang ceria namun saat dia mengerti dimana kedua orang yang dia sayangi telah pergi di menjadi anak yang pendiam dan tertutup.

Bukan orang lain yang tak mau berteman dengannya tapi Asa menjadi sosok yang menutupi diri dan pemilih untuk berteman dengan orang lain.

Dulu dia mempunyai teman sebelum dia bertemu Akira.

Seorang teman seperti gadis sebayanya yang selalu menunjukkan kedua topengnya saat bersamanya.

Gadis itu akan menjadi baik pada Asa saat dia berada banyak orang disekitar Asa tetapi menjadi musuh dalam selimut saat Asa sendirian.

Entah karna kesalahan apa yang Asa pernah buat tapi gadis itu iri dengan kecantikan Asa yang selalu dipuji orang lain.

Oleh karna itu dia memanfaatkan kepolosan Asa untuk mencapai tujuannya.

Hingga puncaknya Asa di tuduh mencuri olehnya dan membuatnya dijauhi oleh teman-teman bermainnya.

Bahkan dia hampir di lecehkan oleh para preman saat gadis itu mengajaknya mengikutinya kesebuah tempat.

Semenjak itu sifat Asa berubah menjadi misterius karna menutupi masa lalu kelamnya.

Dia tak akan pernah memaafkan orang yang membuatnya sakit.

Karna dia suka mengalami rasa sakit itu dan membuat orang yang jahat padanya mendapat balasan sepadan darinya entah itu dengan cara kotor yang sama atau lebih menyakitkan.

Dia tak akan pernah merasa kasian ataupun iba.

Karna hatinya sudah tertutup oleh kebencian yang sangat menumbuk dan rasa balas dendam.

...

(Dalam bahasa Jepang arti nama Asa adalah pagi.)(

(Visual karakter Asa.)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!