Di suatu tempat di Arkansas tinggallah seseorang beranggotakan delapan orang yang terdiri dari ayah ibu dan lima anak lelaki dan satu anak perempuan.
Kyra yang merupakan satu-satunya putri di keluarga mereka mendapatkan perlakuan sama dengan lima saudara laki-laki lainnya dan kedua orang tuanya tak pernah memanjakannya meskipun gendernya berbeda dari kelima saudaranya.
Di sebuah ladang perkebunan terlihat Kyra dan keluarganya berada di sana untuk memanen sayur-sayuran segar.
“Kyra cepat bantu ayah dan ibu membawa wortel dari ladang !”ucap ayah memberi perintah pada putrinya yang berusia sembilan tahun.
“Ya ayah....”jawab gadis kecil itu menatap ayahnya yang berada di tengah ladang bersama ibunya.
Beberapa ember berisikan penuh wortel berjajar di tepi ladang. Terlihat dua saudara lelakinya yang berusia 13 tahun dan 16 tahun mengangkat ember itu dengan mudah.
Sementara dia dan tiga adiknya yang masih berusia 7 tahun, 6 tahun dan 5 tahun terlihat kesulitan membawa ember berisikan sayuran itu.
“hiks... kakak... ember ini berat. Aku tak bisa membawanya.”ucap adiknya yang berusia 5 tahun sambil menangis berusaha mengangkat ember namun sedikitpun tak bergerak.
“Joey... sudah kau duduk saja biar kakak yang membawanya.”jawab Kyra pada adik nomor tiganya itu merasa kasihan melihatnya.
“Tapi kak... bagaimana dengan ayah, aku takut nanti ayah akan menghukum ku jika mengetahuinya.”ucap Joey lagi dengan raut muka yang terlihat takut.
“Kau temani saja kakak berjalan dan ayah tidak akan tahu itu.”balas Kyra meyakinkan adiknya dan tak perlu mengkhawatirkannya.
Joey mengangguk dan mengikuti saran dari Kyra. Melihat adiknya yang mendapatkan bantuan dari kakaknya, Farel adiknya Kyra yang berusia 6 tahun merasa iri pada Joey.
“Ugh... ember ini berat sekali kakak... aku juga tak kuat mengangkatnya.”ucapnya anak lelaki itu melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Joey, meskipun sebenarnya dia kuat mengangkatnya.
“Jika begitu biar kakak saja yang membawanya. Kau berjalan bersama Joey di belakang kakak saja, menemaniku.”ucap Kyra mengucapkan hal yang sama dengan hal yang dia ucapkan pada Joey.
Kyra mengambil ember milik Farel dan menuang isi ember itu ke ember milik dan ember nya.
“tap... tap... tap...”Kyra mengangkat dua ember berisi wortel yang lebih penuh dari sebelumnya.
“Satu ember saja rasanya berat.”batin Kyra berjalan dengan mengangkat dua ember dengan kesusahan.
“Kak... apa kakak bisa membawanya ?”tanya Joey melihat kakaknya yang berhenti setiap lima langkah untuk beristirahat.
“Haah... haah... tidak apa-apa. Kakak bisa membawanya. Ayo kita jalan lagi sebentar lagi kita sampai.”jawab Kyra kembali berjalan setelah beristirahat selama beberapa saat.
Di ujung jalan saat hampir sampai tiba, gadis kejang itu terpeleset saat melewati jalan kecil dan becek.
“bugh.... !”Kyra jatuh terpeleset masuk ke sungai kecil di sampingnya bersama dengan ember yang dia bawa.
“Argh... kakak tidak apa ?”ucap Farel dan Joey bersamaan. Mereka pertumbuhan kemudian membantu Kyra naik ke atas.
Ember wortel yang dia ambil Jadi kotor dan penuh dengan lumpur.
“Aduh... bagaimana ini ? Semoga saja kondisinya tak bagus setelah aku membersihkannya.”batin Kyra melihat ember dan wortelnya kotor semua.
Dua jam kemudian Kyra dan dua adiknya tiba di rumah. Mereka bertiga segera membersihkan wortel yang kotor tadi.
Di depan rumah ada pemborong yang bicara dengan ayah mereka dan sedan nego harga.
“Baiklah aku berani beli dengan harga segitu tapi aku mau lihat barangnya dulu, bagus atau tidak.”ucap pemborong tadi pada Ayah Kyra.
Ayah Kyra kemudian membawa pemborong tadi ke halaman tempat semua wortel dikumpulkan di sana.
Tepat di saat pemborong tadi datang, Kyra membawa ember berisi wortel yang dia bersihkan tadi dan meletakkan bersama wortel lainnya.
“Wortel-wortel ini segar sekali seperti yang ku pesan. Tunggu yang ini kondisinya sangat tidak layak.”ucap pemeran tadi saat melihat ember berisi wortel dimana wortelnya terlihat rusak dan sedikit kotor.
“Tuan aku tak berani membeli semua wortelmu dengan harga yang tadi kau tawarkan.”ucap pemborong menyebutkan sebuah harga dan menurunkan harganya.
Terjadi tawar-menawar dan terlihat pemborong tadi akan membatalkan pembelian.
“Baiklah aku setuju dengan harga mu.”ucap ayah Kyra terpaksa menyetujui pemborong tadi membelinya dengan harga standar dimana dia hanya menerima sedikit sekali keuntungan, daripada dia merugi.
Setelah pemborong tadi pergi dengan membawa semua wortel yang sudah dipanennya, ayah Kyra memanggil dan mengumpulkannya semua anaknya di halaman.
“Siapa yang membuat beberapa ember wortel rusak isinya ?”ucap lelaki itu dengan marah menatap satu per satu keenam anaknya.
“Ma-maaf ayah...aku tidak sengaja merusaknya.”jawab Kyra takut dengan menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya.
“Kyra...lagi-lagi kau berbuat ulah ! Kau tahu tidak karena ulah mu itu Ayah jadi rugi !”bentak lelaki itu marah.
“Maaf ayah...”jawab Kyra sambil menunduk.
“Hanya itu saja yang bisa kau ucapkan ? Dasar anak pembawa sial. Sejak kau lahir, hidup kita selalu dalam kesusahan !”ucap lelaki itu kemudian memukul Kyra dengan batang kayu.
Tak hanya itu saja, ayahnya menyeretnya masuk ke gudang dan menguncinya di sana selama tujuh hari penuh dan hanya memberinya makan satu kali jatah makan dalam sehari.
“Ini semua salah mu, kakak Kyra jadi dihukum seperti ini.”ucap Joey menyalahkan Farel.
“Kau juga meminta kakak membawakan punyamu.”balas Farel tak terima disalahkan dan balik menyalahkan adiknya.
“Sstss... kalian berdua jangan ribut. Kakak tak apa. Jika ayah sampai tahu kalian ke sini, aku takut ayah akan menghukum kalian berdua.”ucap Kyra dari balik jendela menatap dua adiknya yang beradu mulut.
“Kakak terima ini.”ucap Joey menyerahkan sebuah roti pada Kyra lewat jendela.
“Terima kasih. Kalian berdua cepat pergi dari sini sebelum Ayah melihat kalian berdua.”ucap Kyra menerima roti pemberian adiknya dan memintanya untuk meninggalkan tempat tidur secepat mungkin.
Joey dan Farel kemudian segera pergi dari sana dan kembali masuk ke rumah dengan mengendap-endap.
Beberapa waktu berlalu dan sejak kejadian itu, Kyra secara tidak sengaja membawa berbagai masalah lain pada keluarganya yang membuat kedua orang tuanya sering memarahinya dan menghukumnya.
“Ohh... ku kira dengan adanya satu anak perempuan akan memberi keberuntungan pada hidup kita, namun ternyata justru sebaliknya. Semua masalah disebabkan oleh Kyra.”ucap ayahnya Kyra pada istrinya saat berada di ruang keluarga sambil duduk setelah pulang dari kebun anggur.
“Aku juga tidak tahu kenapa satu-satunya putri kita membawa kesialan untuk kita. Harusnya dulu dia ku kasihkan pada kakak ku saja saat dia memintanya sewaktu masih bayi.”jawab sang istri menanggapi suaminya dan merasa ikut menyesal telah melahirkan gadis itu ke dunia.
Sementara Kyra dari dalam kamar menutup kembali pintu kamarnya setelah mendengar apa yang di ucapkan oleh kedua orang tuanya tentang dirinya. Gadis yang berusia 17 tahun itu kembali duduk ke tempat tidur dan menitikkan air mata.
BERSAMBUNG....
Sepuluh tahun berlalu Kyra remaja saat ini sudah menjadi wanita dewasa berusia 27 tahun.
Gadis itu terlihat cantik dengan postur tubuhnya yang tinggi dengan rambut hitam panjang nya. maksud dari dewasa kehidupan orang tuanya masih sama seperti yang dulu.
Karena kelima saudaranya laki-laki semua, membuat gadis itu merasa biasa saja saat berada dekat dengan seorang lelaki dan tak ada rasa untuknya.
Suatu siang datang seorang lelaki ke rumah Kyra.
“Ding-dong... !”suara bel rumah berbunyi.
Kyra yang saat itu ada di ruang tamu berjalan menuju ke pintu.
“kriek...”terlihat seorang lelaki berada di balik pintu.
“Larry ada ?”ucap lelaki itu bertanya.
“Ada... silahkan masuk.”jawab Kyra singkat meminta tamu itu untuk duduk sebentar dan menunggu.
Gadis itu kemudian berlari dan naik ke tangga menuju ke lantai dua dan berhenti di depan sebuah kamar.
“Kak Larry ada temanmu di bawah.”ucap Kyra singkat memberitahu kakak keduanya yang sedang bermain piano.
“Ahh... ya sebentar lagi aku akan turun.”jawab Larry menoleh ke arah pintu.
Lima menit kemudian Larry turun dan menemui temannya di ruang tamu.
“Hey... Mike ada apa siang-siang kemari ? Apa kau mau mengajak mau melihat konser piano lagi ?”ucap Larry duduk di samping temannya.
“Tidak... aku hanya mampir sebentar setelah melihat piano di toko seberang.”balas Mike.
Dua lelaki itu kemudian mengobrol ringan. Di tengah obrolan mereka, Mike tiba-tiba menyikut lengan Larry.
“Hey... kenapa kau tidak pernah bilang padaku jika kau punya seorang adik perempuan dan cantik ?”ucap Mike sambil mengedipkan matanya.
“Jangan bilang kau ingin aku mengenalkan adikku padamu ?”balas Larry seketika mengerti maksud dari kedipan mata temannya itu.
“Kau kan tahu aku sudah jomblo selama satu tahun ini, siapa tahu kita cocok nanti.”balas Mike mendesak.
“Oke... aku akan membantumu kali ini tapi kau bergerak sendiri.”balas Larry tak bisa menolak permintaan teman dekatnya sejak duduk di bangku kuliah.
Larry kemudian menyadarkan tubuhnya ke kursi dan menatap ke arah tangga sambil bertepuk tangan.
“Kyra turunlah sebentar. Aku dan teman ku haus, Tolong bawakan minuman untuk kami.”ucap Larry berteriak sambil tersenyum kecil karena temannya itu tidak mengetahui bagaimana adiknya itu.
Dari kamar atas gadis itu segera turun dan masuk ke dapur. Beberapa saat kemudian dia turun membawa dua gelas minuman dan menaruhnya ke meja.
“Kyra tunggu sebentar duduklah di sini.”ucap Larry menarik tangan adiknya agar duduk di dekatnya.
Kyra duduk di samping kakaknya dan diam.
“Kyra ini teman kakak, Mike. Dia ingin bertanya padamu tentang seni lukis. Kau bisa membantuku kan ?”ucap Larry mencari alasan supaya adikmu tinggal di sana.
“Aku sebenarnya tidak yakin bisa banyak membantu tapi aku akan mencobanya.”jawabnya singkat.
Mike yang sama sekali tidak mengetahui tentang seni lukis kemudian mulai mengajukan beberapa pertanyaan pada Kyra.
“Aliran seni lukis ada berbagai macam. Ada geometris, naturalise dan bla... bla...”jawab Kyra panjang gambar menjelaskan bermacam-macam aliran.
Melihat adiknya yang sudah ngobrol dengan temannya, Larry pun pergi dari sana sebentar dengan alasan perutnya sakit dan ingin pergi ke toilet.
“Sialan... apa kak Larry sengaja meninggalkanku dengan temannya ?”batin gadis itu saat kakaknya berjalan masuk ke toilet.
Di ruang tamu tanpa adanya Larry, Mike mulai beraksi dan melakukan pendekatan.
“Ahh... lelaki ini berisik sekali dan sangat merepotkan.”batinnya merasa risih ingin berbagai pertanyaan di luar topik yang diajukan padanya.
Tiba-tiba gadis itu berdiri sambil memegang perutnya.
“Maaf... barusan perutku terasa tidak enak. Aku akan ke belakang dulu.”ucapnya pada Mike dan segera kabur dari sana lalu menuju ke toilet.
“Kak... cepat keluar... perut ku juga sakit sekali.”ucapnya sambil mengetuk pintu dengan keras.
Terpaksa Larry pun keluar dari toilet, dan Kyra segera masuk ke sana dan menutup pintunya Walaupun dia hanya mencuci muka di sana.
“Adik mu dingin sekali.”ucap Mike saat Larry kembali, dan lelaki itu hanya tersenyum kecil saja menanggapinya.
Beberapa hari kemudian di suatu malam terlihat ayah dan ibunya Kyra terlibat suatu pembicaraan serius di ruang makan di saat anaknya sudah terlelap.
“Aku sudah menemui tuan Santana beberapa waktu yang lalu.”ucap ayahnya Kyra bercerita pada istrinya.
“Lalu apa kata tuan muda ?”balas sang istri penasaran.
“Ya tuan muda Santana menyetujui dan bersedia menikah dengan putri kita.”jawab sang ayah sambil tersenyum lebar.
“Ya... aku sudah lelah hidup miskin selama puluhan tahun. Sebentar lagi kita bisa hidup nyaman dan tak perlu lagi pergi ke kebun. Tinggal minta apa saja yang kita butuhkan pada menantu kita.”ucap ibunya Kyra menanggapi dengan muka berseri.
Satu minggu kemudian di malam hari datang lah seorang tamu ke rumah. Di ruang tamu terlihat ayah dan ibunya Kyra sedang berbicara dengan seorang lelaki yang berusia di awal 40 tahunan dengan perut yang sedikit buncit.
“Kyra cepat turun ada yang mencari mu.”ucap ibu memanggil.
“Sebenarnya ada apa ibu tiba-tiba membelikan ku baju bagus dan meminta ku memakainya sekarang.”batin Kyra sambil menuruni tangga menuju ke ruang tamu.
Kyra kemudian duduk di samping ibunya. Gadis itu diam dan berpikir apa yang sebenarnya ibunya rencanakan.
“Kyra ini tuan Santana. Tuan tanah di kota ini. Dia berniat mencari istri.”ucap sang ayah menjelaskan maksud kedatangan tamunya ke rumah mereka.
“Aah... oh... silahkan duduk tuan muda.”jawab Kyra memaksakan senyum di depan lelaki yang menurutnya pantasnya menjadi omnya.
Kyra kembali duduk dan mulai mengobrol dengan tuan Santana. Lelaki itu mengajukan pertanyaan sama dengan para lelaki yang pernah ditemuinya sebelumnya yang membuatnya risih.
“Astaga... apa aku akan menjadi istri muda dari lelaki ini ? Dengan yang mudah saja aku tidak tertarik apalagi dengannya.”batin Kyra menilai lelaki itu yang tak masuk kriterianya sama sekali.
Satu jam kemudian tuan Santana berpamitan untuk pulang. Kedua orang tua Kyra mengantarnya hingga ke depan rumah dan menanya sebentar untuk kembali berbincang.
“Bagaimana tuan, apa anda tertarik dengan putri kami ?”ucap sang ayah bertanya.
“Ya....putri mu masih muda dan pas sekali untuk ku. Tiga hari lagi aku akan mengadakan pesta pernikahan termewah di kota ini.”jawab lelaki itu tersenyum puas.
“Baik tuan Santana, terima kasih.”jawab kedua orang tua Kyra tersenyum lebar berseri-seri.
Dari dalam rumah terlihat Kyra mencuri dengar percakapan mereka bertiga karena merasa curiga.
“Jadi dalam waktu tiga hari, aku akan menjadi mempelai wanita dari lelaki tua buncit itu ?”batinnya syok.
Gadis itu segera pergi dan masuk ke kamarnya sebelum kedua orang tuanya masuk ke rumah.
Keesokan paginya sang ibu masuk ke kamar Kyra untuk bicara dengannya.
“Kyra... kemana dia pergi ? Anak itu memang menyebalkan !”gumam sang ibu saat melihat kamar putrinya kosong dan beberapa barang di sana tak ada.
Di luar rumah terlihat Kyra berlari cepat meninggalkan rumah dengan membawa beberapa koper dan masuk ke taksi yang barusan melintas di depannya.
BERSAMBUNG....
Di suatu tempat di rumah super mewah di kota Atlanta terlihat sedang diadakan pesta jamuan makan malam yang dihadiri oleh para undangan pilihan.
Terlihat ruangan itu di dekorasi dengan dekorasi super mewah dengan lampu-lampu temaram yang menghiasi. Di pinggir ruangan terhidang banyak hidangan mewah ala Eropa yang mengundang selera makan bagi yang melihatnya.
Di sebuah meja terlihat seorang tuan muda yang dikelilingi banyak wanita.
“Malam ini kau ada acara ke mana ?”tanya seorang wanita dengan pakaian seksi pada tuan muda tadi dengan menggoda.
“Aku akan terbang ke London setelah acara pesta malam ini selesai.”jawab tuan muda tadi sambil tersenyum lebar dan merangkul para gadis yang ada di samping kiri dan kanannya.
“Tuan... padahal malam ini aku ingin menemanimu.”ucap seorang wanita lain sambil mengalungkan tangannya ke leher tuan muda.
“Bersenang-senanglah kalian gadis cantik.”jawab tuan muda tadi mengambil gelas berisikan anggur merah.
“klang...”tuan muda itu mengangkat gelasnya dan melakukan cheers dengan para gadis yang ada di sana.
Di lain ruangan terlihat seorang wanita mengamati tuan muda dari kejauhan dengan tatapan tidak senang dan tatapan tajam seolah akan menghukumnya entah apa yang dia perbuat.
“Victor berikan ini pada tuan muda !”ucap wanita itu menyerahkan anggur merah pada seorang pelayan lelaki.
“Baik nyonya.”jawab pelayan tadi menerima segelas anggur dari majikannya kemudian segera berjalan ke sudut ruangan di mana di sana terdapat seorang gadis.
Victor menghampiri gadis bergaun merah dengan tubuh super seksi yang dari tadi siaga dan menunggu perintah.
“Diana berikan ini pada tuan muda dan pastikan dia meminumnya sampai habis.”ucap Victor berbisik pada gadis tadi.
Diana menganggukkan kepala sambil menerima gelas dari tangan pelayan tadi. Dia kemudian perjalanan menuju ke tengah ruangan di mana di sana terdapat hidangan mewah.
Diana berdiri di sana sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan serta mengawasi tuan muda dan menunggu timing yang tepat untuk mendekatinya.
Beberapa pusat kemudian tuan muda tadi berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke tengah ruangan.
“tap... tap... tap...”tuan muda perjalanan menuju ke suatu ruangan melewati Diana.
“tap...”Diana segera berbalik saat melihat tuan muda lewat di sebelahnya.
“Tuan muda berhentilah sebentar dan minum denganku.”ucap Diana menghentikan langkah lelaki itu dengan membawa dua gelas berisikan minuman anggur.
“Diana sebenarnya aku sedikit sibuk.”jawab tuan muda tadi berhenti sejenak dan menatap gadis bergaun merah di sebelahnya.
“Sebentar saja tuan muda setelah minum kau boleh kembali ke tempatmu.”ucap Diana sinetron sedikit memaksa dengan menggoda dan mendekatkan tubuhnya pada lelaki itu.
“ouh... ya baiklah hanya sebentar saja.”jawabnya singkat.
Diana kemudian menyerahkan anggur merah yang di berikan oleh Victor tadi pada tuan muda.
“glek...glek...”tuan muda tadi segera menengok habis anggur yang diberikan oleh Diana.
Diana meminum anggur yang dipegangnya sambil tersenyum kecil menatap tuan muda.
“Aku kembali dulu ke ruangan.”ucap mana gitu Setelah menghabiskan minuman yang dipegangnya lalu menaruhnya kembali ke meja.
“Silahkan tuan muda.”jawab Diana sambil tersenyum lebar menatap kepergian lelaki itu. setelah misinya selesai dia pun kembali ke sudut ruangan dan berbaur dengan tamu undangan lainnya.
Di dalam kamar, tuan muda berjalan sedikit limbung.
“Kenapa tiba-tiba kepalaku pusing begini ?”ucap tuan mudah tadi merasakan pusing yang sangat hebat tiba-tiba menderanya. Dia pun duduk di tempat tidur karena merasa pandangan matanya mulai berkurang-kunang.
“bugh... !”lima menit kemudian tuan muda ambruk di tempat tidur dan tak sadarkan diri.
Tak lama setelahnya seorang wanita yang mengenakan mantel bulu putih masuk ke kamar tuan muda.
“Gavin.... selamat bermimpi indah.”ucap wanita itu tersenyum lebar menatapnya.
“prok-prok...”suara tepuk tangan. Tak lama setelahnya vektor kembali masuk ke ruangan itu setelah nyonya rumah kembali memanggilnya.
“Bawa dia ke ruang eksekusi sekarang juga.”ucap wanita tadi memberikan perintah.
“Baik nyonya.”
Victor yang dari tadi berjalan di belakang nyonya dan mengikutinya segera membawa tubuh tuan muda Gavin ke sebuah ruangan. Lelaki itu kemudian meletakkan tubuh Gavin ke sebuah kursi dan memasangkan sabuk yang mengikat tangan dan kakinya.
Wanita tadi kemudian segera menuju ke monitor di dekat kursi tadi lalu memasangkan helm listrik ke kepala Gavin.
“klik... !”wanita itu menekan tombol on dan seketika peralatan listrik di sana menyala.
“drrt....bzztz...”aliran listrik 100 volt tampak mulai mengalir melalui helm listrik.
“Argh.... argh.... !”tiba-tiba tuan muda membuka mata namun menjerit kesakitan.
Di monitor terlihat tulisan wiping proses berjalan 20%. Wanita tadi belum balik dan menghampiri Gavin yang sadar.
“Siapa aku ?”ucapnya mencoba bertanya untuk mengetes.
“Ibu... ibu... kenapa aku ada di sini ? Apa yang ibu lakukan padaku ?”ucap Gavin masih mengenali ibunya namun dia merasakan kepalanya terasa sakit sekali seperti remuk.
“Jadi kau masih mengenali ku ?”jawabnya singkat. Ia pun kembali berjalan menuju ke monitor dan menekan sebuah tombol.
“klik....”terlihat mesin itu berjalan lebih cepat dari sebelumnya yang menunjukkan loading sudah mencapai 60%.
“Hentikan... ! Argh... sakit kepalaku sakit sekali hentikan !”teriak Gavin kembali merasakan sakit yang amat sangat dan kepalanya terasa remuk.
Proses terus berjalan dan saat loading sudah mencapai 100% tuan modal Gavin kembali tak sadarkan diri.
“Lepaskan dia !”perintah ibunya Gavin pada Victor.
Pelayan itu segera melepas sabuk yang mereka tubuh tuan mudanya. Tak Berapa lama kemudian datanglah empat orang lelaki berbaju hitam ke ruangan itu dan membawa tubuh tuan muda keluar dari sana.
“Cuur....”Sebelum body guard tadi membawa tubuh tuan muda, ibunya Gavin meminumkan sebuah cairan pada anaknya.
Keempat lelaki tadi berjalan dengan cepat dan memasukkan tubuh Gavin ke sebuah mobil.
“broom....”mobil hitam meluncur keluar dari rumah mewah di saat pesta masih berlangsung dengan meriah.
Setelah beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan sebuah sungai.
“Sudah hanyutkan sekarang tubuh tuan muda ke Sungai Mississippi.”ucap seorang lelaki berbaju hitam dan berkacamata hitam pada rekannya.
Keempat lelaki tadi segera mengeluarkan tuan muda dari mobil dan melemparkan tubuhnya begitu saja ke sungai lalu meninggalkannya pergi begitu saja.
“zrassh...”aliran air membawa tubuh tuan muda melintasi sungai Mississippi yang panjang dan membuat tubuhnya berhenti di ujung sungai.
Tiga jam kemudian lagi itu tersadar dan membuka matanya.
“Argh... kenapa dingin sekali ?”batinnya sambil menoleh ke samping dan mendapati dirinya berada di air.
“splash.... !”Lelaki itu kemudian berdiri dan keluar dari sungai. Dia pun duduk di rerumputan yang ada di tepi sungai.
Dia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi namun kepalanya terasa pusing sekali dan dia sama sekali tak bisa mengingat apapun yang terjadi pada dirinya.
“Argh.... siapa aku dan ada di mana aku ?”teriaknya sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
BERSAMBUNG....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!