Kebahagiaan Aliyaa dan Fabian mulai di mulai ketika mereka berdua berada di kamar hotel.
Aliya terlihat sangat bahagia sekali dan terus saja memandangi wajah Fabian yang memegang erat tangan Aliyaa.
Fabian masih merasa sangat tidak percaya ketika wanita yang di sayangi itu berada di hadapannya dengan setatus sebagai istri nya sendiri.
Fabian berharap kebahagiaan mereka berdua akan terus mengalir tanpa ada lagi sosok Miranda yang menggangu hubungan mereka berdua.
Fabian membelai rambut panjang Aliya dia tersenyum manis kepada Aliyaa.
"Aliya, kamu adalah wanita pilihan kuu. Aku merasa sangat bahagia sekali ketika bisa bertemu dengan kamu menjalani kehidupan ini bersama. Kita akan menjadi keluarga yang sangat bahagia sekali dengan banyak nya anak-anak di keluarga kita ini."
Aliya pun tersenyum manis kepada Fabian sambil mencium tangan suaminya tersebut.
"Iyaa Kak, aku merasa bermimpi bisa bersama dengan Kakak. Kita akan terus bersama yaa walaupun apapun yang terjadi di hubungan pernikahan kita ini dan Kakak harus berjanji akan selalu bersama dengan aku."
Fabian mengangguk kan kepala nya sambil mencium kening Aliyaa.
"Kakak janji akan terus bersama dengan kamu apapun yang terjadi di hubungan kita berdua. Karena tidak mungkin juga Kakak meninggalkan kamu melihat perjuangan kita berdua selama ini untuk bisa bersama dan sampai akhirnya kita menikah."
Aliya begitu sangat bahagia sekali ketika melihat Fabian yang bersungguh-sungguh kepada nya.
"Terimakasih kasih banyak yaa Kak."
Fabian pun mulai mendekat kan dirinya kepada Aliyaa dia semakin mendekatkan diri kepada istri nya tersebut.
"Ini adalah malam pertama kita berdua, sudah tidak ada yang menghalangi kita berdua."
Aliya dengan polos nya dia mencoba untuk menghindari dirinya dari Fabian yang terus menerus mendekati nya.
"Aliya, kamu jangan seperti itu. Kamu harus melayani suami muu ini bukan menghindar seperti itu."
Aliya memeluk erat guling dia seperti sangat ketakutan sekali ketika melihat ekpresi wajah Fabian yang penuh dengan nafsu.
Fabian pun mulai melakukan aksi nya dengan sangat perlahan sehingga membuat Aliyaa tidak terkejut dengan apa yang akan terjadi di dirinya.
Fabian memilih untuk mematikannya lampu kamar nya karena melihat Aliyaa yang terus menutup rapat mata nya.
Sentuhan cinta tersebut mulai terasa dan membuat Aliyaa memeluk erat tubuh Fabian.
Sentuhan cinta yang semakin mendalam membuat pelukan erat Aliyaa semakin sangat kuat sekali.
Membuat Fabian merasa sangat sesak sekali untuk bernafas.
Suara Aliyaa terdengar sangat bergetar sekali berbisik ke telinga Fabian.
Fabian pun membalas bisikan Aliyaa dengan kata-kata cinta yang romantis.
Untuk Aliyaa ini adalah pengalaman pertama kali nya tapi tidak untuk Fabian.
Fabian merasa kan kenikmatan yang luar biasa sekali ketika dia bisa bercinta dengan wanita yang dia sayangi dan cintai.
Aliya yang masih terlihat sangat kaku sekali membuat Fabian semakin gemas dengan nya.
"Aku tidak mau mengakhiri nya, aku ingin terus melakukan nya."
Terdengar suara Fabian yang penuh dengan semangat, dan membuat Aliyaa hanya bisa terdiam pasrah dengan apa yang di lakukan oleh suaminya tersebut.
Mereka berdua seperti menolak untuk datang nya pagi hari.
Suasana yang sangat sunyi senyap membuat mereka berdua semakin dekat.
Tidak ada lagi suara lain selain suara cinta yang di keluarkan oleh Aliyaa di malam itu.
Aliya terbangun dari tidurnya dia melihat tidak ada Fabian di sebelah nya.
"Kemana Kak Bian, ahhhhh apa dia meninggal kan aku. Dia lepas tanggung jawab setelah apa yang sudah dia lakukan semalam kepada aku."
Aliya terlihat sangat panik sekali ketika Fabian tidak ada di tempat tidur nya.
Aliya mencoba untuk mencari Fabian tapi kondisi dirinya yang tidak memakai baju sehelai pun.
Aliya menarik selimutnya kembali untuk menutupi tubuh nya.
Dan tiba-tiba saja terdengar suara yang keluar dari kamar mandi.
Fabian keluar dari kamar mandi dan langsung tersenyum kepada Aliyaa.
"Selamat pagi istri kuu sayaaaaang, kamu begitu sangat luar biasa sekali tadi malam."
Fabian yang masih menggunakan handuk langsung menghampiri Aliyaa.
"Aku panik loh, aku cari-cari aku pergi Kakak pergi dan lepas dari tanggung jawab."
Fabian pun langsung tertawa mendengar ucapan Aliyaa yang begitu sangat polos sekali.
"Aliya sayang, kita sudah suami istri dan nggak mungkin suami mu ini lepas tanggung jawab begitu saja."
Aliya tersenyum manis kepada Fabian dengan wajah yang malu-malu.
"Tadi pagi kamu kelihatan sangat pulas sekali dan pasti sangat cape sekali karena kita terus melakukan nya berkali-kali. Jadi Kakak lebih memilih untuk mandi duluan daripada harus membangun kan kamu yang tidur pulas sekali."
Aliya pun langsung memperhatikan Fabian yang masih menggunakan handuk dia pun memilih untuk mundur menjauhi suaminya tersebut.
"Yasudah sekarang sana ganti pakai baju dulu, ganti an aku juga mau mandi."
Fabian langsung tersenyum dan dia memilih untuk mendekati kembali Aliyaa.
"Kenapa tersenyum gitu sih, cepetan sana pakai pakaian nya dulu ihhh."
Aliya mendorong Fabian supaya menjauhi nya.
"Baiklah aku pergi tapi apa kamu tidak merasakan keinginan kembali mengulang kembali kejadian tadi malam yang sangat luar biasa sekali.*
Aliya memilih memakai selimut untuk menutupi tubuh nya dan dia pun langsung berlari menuju ke kamar mandi.
"Aliyaaaaaaa sayaaaaang, aku masuk yaa ke dalam kamar mandi."
Fabian mencoba untuk mengetuk pintu kamar mandi tersebut dan membuat Aliyaa langsung berteriak-teiak.
"Tidaaaaaak jangan aku tidak sanggup lagi."
Fabian pun memakai baju nya dan menunggu Aliyaa selesai mandi.
Aliya memilih untuk memakai baju nya di kamar mandi.
"Aku seperti ini menghindari hal-hal yang di inginkan oleh kita berdua, karena aku butuh makan yang banyak sekali."
Aliya pun keluar dari kamar mandi nya dan melihat Fabian yang sedang menunggu nya untuk sarapan pagi.
Fabian memperhatikan rambut basah Aliyaa yang memilih untuk langsung sarapan tampa menyisir rambut nya terlebih dahulu.
"Kamu terlihat sangat cantik sekali dengan rambut basah kamu yang acak-acakan seperti itu, terlihat sekali kecantikan natural dari wajah kamu."
Aliya tidak memperdulikan perkataan Fabian, dia hanya fokus dengan makanan yang ada di hadapannya saja.
Fabian pun merasa sangat senang sekali ketika melihat Aliyaa dengan lahap nya makan.
Terlihat sekali Aliyaa yang begitu sangat lelah dan butuh banyak energi.
"Makan yang banyak yaa sayang, kamu harus kuat yaa sayang. Untuk menghadapi hari-hari kebersamaan kita berdua."
Senyuman manis menggoda di perlihatkan oleh Fabian kepada istri nya tersebut.
"Apakah itu adalah senyum manis di balik banyak nya keinginan kamu hmmmmm kenapa kamu begitu sangat nafsu sekali dengan ku?. Sampai tidak bisa membiarkan aku untuk santai."
Fabian pun langsung terdiam mendengar perkataan Aliyaa dia merasa sangat malu sekali.
Aliya masih melanjutkan kuliah kedokteran nya dia berniat untuk tinggal bersama dengan keluarga Fabian setelah honeymoon mereka berdua berakhir.
Aliya merasa sangat nyaman sekali ketika dia dekat dengan Ibu nya Fabian yang begitu sangat baik sekali kepada nyam
Sedangkan Miranda dia masih belum bisa menerima kehadiran Aliyaa untuk kembali pulang ke dalam keluarga nya.
Apalagi menerima Fabian sebagai menantu nya yang seharusnya menjadi suaminya.
Miranda lebih memilih untuk menghabiskan waktu nya di dunia malam melampiaskan semua beban yang ada hidup nya.
Aliya dan Fabian pun pergi untuk berkeliling melihat keindahan kota Bandung.
Aliya dan Fabian memilih Bandung tempat untuk mereka honeymoon, mereka merasa di kota tersebut mereka ini selalu bersama.
Fabian memegang tangan Aliyaa begitu sangat erat sekali dan membuat Aliyaa langsung memperhatikan Fabian.
"Kita duduk dulu di sana Kak, aku merasa sangat lelah sekali."
Fabian dan Aliya pun duduk sambil melihat banyak anak-anak yang berlarian dan membuat Aliyaa seketika tersenyum manis.
"Jika aku di percaya oleh Tuhan bisa hamil dan melahirkan seorang anak, apakah Mama akan menerima kehadiran anak kita berdua yaa Kak. Sedangkan sekarang juga Mama masih tidak mau menerima kenyataan kita berdua sudah menikah."
Fabian mengelus rambut panjang Aliyaa dia mencoba untuk menenangkan perasaan Aliyaa.
"Kamu yang sabar yaa sayang, semoga saja ada keajaiban datang. Mama kamu mau menerima kehadiran kita berdua."
Aliya meneteskan air mata nya dia pun langsung memeluk erat suaminya tersebut.
"Kamu itu adalah wanita yang kuat dan tegar jangan menangis seperti ini yaa, sudah cukup di saat kita berdua pacaran kamu terus menangis sekarang sudah menikah kamu harus bahagia Aliyaa Mutiara ku sayang."
Aliya pun melepaskan pelukan dia menghapus air mata nya.
"Iya suami ku sayaaaaang, tapi kenapa yaa aku belum terbiasa panggil suami lebih nyaman panggil Kakak terus. Yasudah lah yaa terserah aku saja hehe."
Di saat Aliyaa dan Fabian sedang bercanda tiba-tiba saja ada anak kecil yang menghampiri mereka berdua.
Anak kecil perempuan sekitar umur 2 tahun berjalan menghampiri mereka berdua.
Seketika Fabian langsung melambaikan tangan nya dan anak perempuan tersebut pun menghampiri Fabian.
"Sayang, cantik Mama nya mana."
Terlihat sekali Fabian yang begitu sangat gemas dengan anak perempuan tersebut.
Aliya pun tersenyum manis sambil memegang pipi chubby nya.
"Mau gendong sama Om,? ayo sayang gendong sama Om yaa."
Ketika Fabian ingin mengendong akan perempuan tersebut tiba-tiba dia langsung berlari menghampiri orang tua nya.
Aliya pun langsung tersenyum ketika melihat wajah Fabian yang merasa sangat sedih sekali.
"Sudah yaa sabar yaa, semoga saja kita bisa gendong anak kita sendiri yaa."
Fabian terus memandangi anak perempuan tersebut.
"Dia lucu sekali padahal sedikit lagi bisa gendong anak perempuan itu."
Aliya memegang erat tangan Fabian sambil tersenyum manis kepada Fabian.
"Semoga saja nanti kita punya anak perempuan yaa, lebih bagus lagi kita punya anak kembar biar lebih rame iya kan."
Fabian langsung berdiri dan memegang tangan Aliyaa.
"Aku kita kembali lagi ke hotel kita berjuang lagi untuk bisa dengan cepat mempunyai anak."
Fabian menarik tangan Aliyaa dan Aliyaa pun hanya bisa pasrah dengan apa yang mau di lakukan oleh suaminya tersebut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!