NovelToon NovelToon

Kesatria Naga Alpha

CH_1 Penyihir Terakhir

Xiao Bao, keturunan penyihir yang terakhir. Dirinya di kucilkan karena di anggap bisa membawa petakan bagi semua orang. Bao kemudian mengungsi di hutan dekat air terjun. Dia tidak bisa membela dirinya di depan para peninggi kesatria.

"Bao orang lemah, dia pun seorang penyihir. Untuk apa dia bergabung dengan kita yang jelas memiliki derajat di atas penyihir."

"Benar. Usir saja dia dari sini, dirinya akan membawa petakan bagi kita!"

"Usir! Usir! Usir!"

Semua warga membawa obor malam-malam dan mengepung rumah Xiao Bao. Bao terpaksa menurut dan pergi dari sana, jika tidak dirinya bisa habis di lahap api karena kemarahan warga.

Mengingat nasibnya yang sulit, Bao memegang batu di tangannya dengan keras. Walau batu tersebut menusuk tangannya dan membuat darah keluar, Bao tidak merasakan sakit. Rasa marahnya berkecamuk melampaui rasa sakit di tangannya. Dia pun berdiri dan berteriak. "Lihat saja nanti, aku akan kembali dan menjadi pendekar. Kalian tidak akan memerintahku lagi, menghinaku lagi!" teriak Bao yang menatap ke arah langit.

Bintang jatuh tepat ketika dia selesai berteriak. Tidak lama, Bao mendengar suara auman yang membuat dirinya bergetar. Dia menatap sekeliling, hanya hutan gelap yang terlihat. "Si-siapa di sana?" teriak Xiao Bao.

Tidak mendapat sahutan, Bao pun memilih berbaring tanpa alas sama sekali. Tetapi tidurnya tetap nyenyak sampai pagi.

Keesokan harinya...

Xiao Bao terbangun ketika sinar matahari menangkap matanya. Dia beranjak ke air terjun dekat yang tidak jauh dari dirinya. Karena batunya begitu licin, Xiao Bao terjatuh saat hendak membasuh muka.

"Ah..." teriak Xiao Bao.

Tangannya berhasil meraih batu di ujung air terjun yang membawa air terjatuh. Dia berusaha menarik dirinya ke atas tetapi tidak bisa. Sebagai seorang penyihir, Bao tidak punya kekuatan apapun. Tongkat sihirnya saja, tidak punya. Karena itu, banyak orang yang merendahkannya.

Xiao Bao di tinggal neneknya ketika dirinya masih kecil. Sang nenek belum memberikan tongkat untuk Bao, dia pun belum sempat melatih cucunya. Wajar jika Bao tidak tahu apapun. Hanya saja, dirinya berstatus sebagai keturunan penyihir membuat semua orang benci padanya.

Tiba-tiba, sesuatu berkilau membuat mata Bao berkedip. Sebuah benda yang menyangkut di dua batu yang menjepitnya. Bao mencoba meraih benda tersebut dan tangan kirinya berhasil memegangnya. Ketika Bao melihatnya dari dekat, tampak seperti tongkat hanya saja ukurannya sangat kecil. Cocok untuk mainan anak-anak.

"Tolong aku, siapapun.." teriak Bao meminta bantuan.

Tongkatnya yang dia pegang bergetar, muncuk cahaya yang berasal dari dalam tongkat. Seketika, terlihat peri mungil dengan tubuh kecil dan sayap yang terbang memutari Xiao Bao.

"Anda perlu bantuan, Tuan?" tanyanya yang bersuara seperti anak kecil.

"Si-siapa kau?" Bao menatapnya dengan tajam.

"Panggil aku peri cahaya, siap membantu tuan." jawabnya yang menunduk memberi hormat.

"Bantu aku sekarang juga, tubuhku bisa terjatuh ke bawah jurang!" teriak Bao yang merasakan tangannya tidak kuat lagi berpegangan.

"Anda harus di bantu bagaimana, Tuan?" tanya Peri Cahaya.

"Kau tidak tahu?" ucap Bao yang kesal. Di tambah, Peri cahaya mengangguk padanya.

Belum sempat Bao memarahi Peri Cahaya, tangannya langsung terlepas. Tubuhnya jatuh ke jurang. Hanya teriakan dirinya yang sempat terdengar.

"Akkkhhh..."

Sang peri memutar tongkatnya dan mengeluarkan sebuah cahaya memutari tubuh Bao.Tubuh Xiao Bao melayang seketika, perlahan demi perlahan dia kembali ke tepi air terjun. Peri langsung terjatuh setelah mengeluarkan kekuatannya. Tangan Bao menangkapnya. "Aku kehabisan tenaga, Tuan. Tolong lakukan pengisian." perintahnya sambil mengangkat tangan kirinya.

"Apa? pengisian?" tanya Bao yang bingung.

"Aku butuh air untuk di minum, tubuhku sangat lelah sekarang. Hanya air yang bisa menetralisirnya." jelasnya.

Xiao Bao meletakkan Peri Cahaya di atas semak-semak. Dia pun mengambil air dengan tangannya. Sang Peri membuka mulutnya membiarkan air di bawa Xiao Bao masuk. "Terima kasih banyak, Tuan. Tenagaku akan kembali pulih setelah istirahat dua jam." Ucapnya yang langsung menutup mata.

"Apa, dua jam?" Bao seperti terkejut.

......................

Ketika malam datang, Bao sibuk menyiapkan api unggul. Ketika api mulai menyala, Peri Cahaya terbangun dari tidurnya. Matanya menangkap Bao yang sedang membawa kayu bakar dan menambahnya di bara api yang mulai membesar. "Kau sudah bagun, katanya hanya butuh waktu dua jam. Ini sudah malam, sudah banyak waktu yang kamu lewatkan." Ucap Bao yang menyadari Peri Cahaya sudah terbangun.

"Terkadang, aku butuh istirahat ekstra. Apa yang kau lakukan, Tuan?" tanyanya yang mulai menggembangkan sayap dan terbang menghampiri Bao.

"Aku membuat api agar kita tidak kedingingan." jawab Bao yang duduk di depan api.

"Apa kau butuh naga?"

"Kenapa dan untuk apa?"

"Naga bisa membuat api dengan mudah, pelukannya bisa membuat dirimu hangat. Kau tidak perlu repot membuat api, mengambil ranting coklat yang tidak jelas."

"Ha ha ha. Aku tidak mungkin punya naga, hanya seorang kesatria yang bisa membawa Naga. Aku hanyalah seorang penyihir yang di usir semua orang. Tidak ada yang mau mendengarkan diriku, tidak ada yang ingin mengajakku berteman." kata Bao dengan wajah menunduk.

Peri Cahaya terbang ke bawah, melihat wajah Bao yang penuh air mata. "Kau bersedih? lalu, kenapa bisa air keluar dari matamu?" tanya Peri Cahaya dengan wajah polos.

Xiao Bao mendongak, menatap langit malam. "Andai aku mempunyai naga untuk bisa menaklukan dunia. Tidak ada orang yang akan merendahkan diriku, semuanya akan tunduk padaku. Mereka juga bisa menghargai perkataanku." Kata Bao yang membuat Peri Cahaya tertegun.

CH_2 Bertemu Naga Alpha Dan Iblis

Pagi sekali, jari kelingking Bao di tarik Peri Cahaya. Bao yang merasakan tangannya seperti di tusuk, ikut terbangun. Dirinya terkejut melihat Peri Cahaya menarik tangannya. "Apa yang kau lakukan?" tanya Xiao Bao dengan bingung.

"Aku ingin membangunkanmu," jawab Peri Cahaya yang berhenti menarik tangan Xiao Bao ketika melihatnya sudah terbangun.

"Aku bisa bangun dengan sendiri, lain kali tidak perlu menarik jariku." perintah Xiao Bao, yang bangkit meregakan otot-otot tubuhnya.

Peri Cahaya memperhatikan, dia kemudian terbang dan duduk di pundak Xiao Bao. "Pantas kau di rendahkan, otot-otot tubuhmu saja seperti otot anak kecil. Kau harus membiat tenaga dari dalam dirimu bangkit." ucap Peri Cahaya.

Xiao Bao menoleh menatap Peri Cahaya, dia seperti tidak mengerti apa maksud perkataannya. "Maksudmu?" tanya Xiao Bao.

"Tuan, aku di utus untuk membantumu. Kau sudah mengeluarkan aku dari tongkat sihir yang selama ini mengurung diriku." jelas Peri Cahaya.

Bibir Xiao Bao terangkat dan berkata, "Apa kau mau membantuku menjadi kesatria agar semua orang bisa melihat keberadaan diriku?" tanyanya dengan penuh harapan.

Peri Cahaya mengangguk, membuat Xiao Bao melompat-lompat. Dia sangat senang, sebentar lagi semua orang tidak akan menghinanya, mengejeknya, dan menganggap dirinya ada.

"Tetapi, sangat sulit menjadi kesatria. Kau harus banyak berlatih dan berpetualang mencari kekuatan bersama Nagamu." kata Peri Cahaya yang membuat senyum Xiao Bao menghilang.

"Aku tidak punya naga," jawabnya dengan wajah dingin.

"Tenang, kita bisa membangkitkan Naga Alpha yang terkurung di dalam goa bertahun-tahun. Kau tinggal perlu membujuk dia menjadi Nagamu." titah Peri Cahaya.

"Naga Alpha?" Alis Xiao Bao berkerut. Dia tahu, seperti apa Naga Alpha. Naga yang tidak di inginkan semua orang.

Ada tiga jenis naga, Delta, Beta, dan Alpha. Naga Alpha yang paling lemah, tidak mempunyai kekuatan sama sekali. Kobaran api yang bisa di keluarkan sangat kecil, lebih besar api unggul yang di buat Xiao Bao kemarin. Karena itu, banyak kesatria yang tidak mau memilihnya. Hanya Naga Delta dan Beta yang saat ini paling di gemari para kesatria.

"Kau tidak mau?" tanya Peri Cahaya, melihat wajah Xiao Bao berubah.

"Naga Alpha, naga terendah dan tidak punya kekuatan. Bagaimana bisa, naga Alpha membantuku berpetualang menjadi kesatria jika tidak punya kekuatan apapun?" tanya Xiao Bao. Dia langsung duduk dan wajahnya tidak bersemangat.

"Seperti kau sudah mendengar rumor tentang naga Alpha. Tetapi, semua rumor itu benar, hanya saja ada yang tidak di tambahkan. Naga alpha mempunyai kekuatan yang tersembunyi, dia bisa mengalahkan naga Beta dan Delta sekaligus. Naga Alpha juga mempunyai kekuatan biru yang selama ini di incar semua iblis. Karena itu, jarang sekali kalian melihat Naga Alpha. Dia memilih mengurung diri dan bersembunyi." jelas Peri Cahaya panjang lebar.

"Iblis? Kekuatan biru?" tanya Xiao Bao yang bingung.

"Benar. Iblis selalu mengincar naga Alpha untuk mendapatkan kekuatan biru." ucap Peri Cahaya.

Xiao Bao berdiri, menatap peri Cahaya dengan lekat-lekat. "Baik, aku mau menjadikan naga alpha sebagai nagaku. Aku juga ingin memusnahkan iblis yang akan menghancurkan dunia ini." teriak Xiao Bao.

Saat itu juga, mereka pergi mencari keberadaan Naga Alpha yang bersembunyi. Kata Peri Cahaya, tinggal satu naga Alpha yang tersisa. Dia adalah naga terakhir yang berhasil selamat dari kejaran iblis.

Xiao Bao menaiki pegunungan yang menjulang tinggi, dia sempat ragu dengan petunjuk Peri Cahaya. "Apa kau yakin, tempatnya di sekitar sini?" tanya Xiao Bao memastikan.

"Aku yakin, tongkat saktiku tidak mungkin salah. Peri terikat dengan berbagai Naga, jadi dia bisa memastikan keberadaan Naga." ucap Peri Cahaya yang tetap fokus mengarahkan tongkatnya mengelilingi gunung.

Lama mereka berjalan, sampai di puncak gunung. Terdapat jejak kaki besar di puncak gunung, mengarah ke dasar gunung. "Apa ini? apa naganya keluar dari sarangnya?" tanya Xiao Bao yang melihat jejak kaki besar di duga jejak sang Naga.

"Bisa jadi," jawab Peri Cahaya terbang mengikuti jejak kaki.

Xiao Bao menghela nafas, jika dia tahu, dia lebih baik menunggu sang naga keluar di bawah. Tidak perlu dirinya repot bolak balik naik dan turun gunung.

Baru sampai mereka di pertengahan, terdengar auman keras yang tidak jauh dari mereka. "Aaauuuuhhh..."

Peri Cahaya menoleh ke arah Xiao Bao. Mereka saling berpandang, bingung. Tidak berselang lama, terdengar suara benda jatuh dengan keras.

Xiao Bao tidak menunggu lama, dia berlari sekuat tenaga menuruni gunung. Kakinya sangat lincah melompat begitu tinggi hingga sampai di dasar. Dia pun mencari asal suara yang di dengarnya tadi.

Terlihat seekor Naga mengembangkan sayapnya melawan benda hitam seperti tali menyeret dirinya. Di tambah, terlihat sebuah monster hitam dengan tanduk besar dan kuku-kuku tajam, terlihat mengeluarkan cahaya hitam mengarah pada Naga. "Kau harus menyerah, berikan kekuatan biru padaku," katanya dengan santai.

Xiao Bao langsung berlari bersembunyi dan menjauh dari sana. Peri Cahaya baru turun, dia kemudian menghampiri Xiao Bao. "Apa yang terjadi?" tanya Peri Cahaya.

"Kita harus pergi. Iblis yang kamu katakan, sudah datang mengangkap Naga Alpha." kata Xiao Bao dengan panik. Dia takut, dirinya akan menjadi santapan bagi Iblis melihat kekuatannya begitu dahsyat.

"Apa hanya itu yang bisa kamu lakukan, Tuan?" tanya Peri Cahaya sambil memejamkan mata dan melipat kedua tangannya.

"Apa?"

"Pantas semua orang menghina dan merendahkan anda. Ternyata anda seorang pengecut dan tidak bisa melawan. Aku menyesal menjadikan anda sebagai tuanku," ucap Peri Cahaya yang terbang menjauh dari Xiao Bao. Dia menuju Naga alpha yang berusaha meloloskan dirinya dari seretan sang iblis.

"Hentikan! Hentikan!" teriak Peri Cahaya dengan suara lantang. Dia mengeluarkan semua suaranya agar sang Iblis bisa mendengarnya.

"Peri kecil?" jawab Sang Iblis dengan alisnya terangkat.

"Hentikan sekarang juga. Naga Alpha tidak bisa kamu ambil begitu saja. Dia masih ingin tetap hidup," kata Peri Cahaya di dekat Naga Alpha dengan sayapnya yang masih mengembang.

"Ha? Apa aku tidak salah, peri kecil seperti dirimu memberikan perintah padaku?" tanyanya dengan meredahkan.

"Aku berani melawanmu, demi keadilan semua orang. Jika kamu berhasil mengambil naga Alpha, kau pasti akan mengincari dunia selanjutnya. Tidak akan aku biarkan selama aku masih bisa membela semua penghuni di muka bumi, karena itulah tugasku sebagai peri," titah Peri Cahaya dengan tatapan tajam.

Xiao Bao diam-diam mendengarnya, dia sangat terkejut. Peri Cahaya begitu berani melawan, meski kekuatannya tidak seberapa. Sementara dia, memilih mundur karena sudah tahu akan kalah.

"Ha, jangan harap kamu bisa menghalangi rencanaku. Rasakan ini!" teriak Iblis mengeluarkan bola api yang besar menuju ke arah Peri Cahaya.

Duar.. Duar...

Bola api langsung meletus ketika mengenai tubuh seseorang. Iblis yang melihatnya, tertawa terbahak-bahak melihat kemenangan dirinya melawan Peri Cahaya.

"Mampus kamu!" kata Iblis yang puas.

Tetapi, setelah asap hilang, Peri Cahaya masih terbang di dekat Naga. Sang iblis heran, pasalnya siapapun yang mengenai bola apinya akan mati seketika.

CH_3 Melawan Iblis

Xiao Bao merasakan dirinya menyerap sihir hitam dari sang iblis. Dia menjadi terheran-heran. "Apa yang terjadi?" tanya Xiao Bao yang memperhatikan kedua tangannya.

Saat sihir Sang iblis menyerang peri cahaya, Xiao Bao bermaksud ingin melindungi sang Peri, tetapi bola api yang terlempar malah masuk kedua tangan.

"Kau adalah seorang penyihir, tidak mudah di kalahkan dengan sihir penyihir lain. Kekuatan penyihir dari dalam dirimu, bisa menyerap kekuatan Iblis yang dari penyihir." Jelas Peri Cahaya.

"Apa? penyihir?" Iblis terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka, di dunia ini masih ada penyihir yang tersisa.

"Ha ha ha, jangan bercanda. Aku sudah menghabisi semua penyihir yang tersisa. Mereka sekua sudah punah, tidak mungkin anak kecil ini adalah seorang penyihir. Tidak mungkin!" Bentak Iblis tidak terima.

Penyihir bisa menjadi hambatan bagi dirinya dan kawanannya untuk menguasai dunia. Walau pada umumnya banyak penyihir jahat, tetapi penyihir bisa berubah menjadi baik.

Sang Naga Alpha melepas tali yang menjeret dirinya. Dia lalu membawa Peri Cahaya dan Xiao Bao pergi dari sana. Naga alpha terbang menjauh dari Iblis.

"Hei, kemarin kau! buktikan padaku, jika kamu benar-benar penyihir." teriak Iblis melihat musuhnya menjauh.

"Sial. Tidak mungkin dia penyihir, aku tidak pernah menyisahkan satu penyihir pun di dunia ini." kata Iblis yang masih belum percaya, tetapi melihat Xioa Bao tidak mempan dengan sihirnya, membuat hatinya sedikit ragu.

Naga alpha menurunkan mereka di tengah hutan. Xiao Bao turun, kemudian menatap naga Alpha memperhatikannya, mencari perbedaannya dengan naga lain.

"Jika di lihat, kau naga yang biasa saja. Berbeda dengan Naga Beta dan Delta. Mereka berdua memiliki kaki yang besar, sayap yang bisa terbang tinggi dan lama terbang. Tetapi, melihat sayapmu, aku tidak yakin kau bisa terbang sejauh naga yang lain." Jelas Xiao Bao yang bisa mendeteksi hanya dengan melihatnya saja.

"Aku memang seperti itu. Jika kau tidak mau berteman, sudahlah." kata Naga Alpha yang terbang kembali.

"Xiao Bao, kau sangat sombong sekali. Apa bedanya Naga Alpha dengan dirimu, kalian berdua selalu di rendahkan begitu saja. Tetapi, tanpa kalian sadari terdapat kekuatan yang tersembunyi di dalam tubuh. Naga Alpha mempunyai kekuatan biru yang menjadi incaran semua orang. Kau juga akan menjadi incaran para iblis. Jadi, aku sarankan akan dirimu bekerja sama dengan Naga Alpha." tegas Peri Cahaya.

"Kau tidak memanggilku tuan lagi?" tanya Xiao Bao yang terkejut mendengar Peri Cahaya menyebutkan namanya. Entah dari mana Peri Cahaya mengetahui namanya.

"Kau harus lebih belajar agar bisa di panggil tuan,"

"Belajar seperti apa dan untuk apa aku menjadi incaran para iblis? Apa karena aku sebagai penyihir?" tanya Xiao Bao bingung. Dia belum mengerti.

"Iya. Iblis sudah tahu siapa dirimu sebenarnya. Sebentar lagi, kau akan menjadi incarannya. Iblis sangat benci dengan penyihir walau dia sama denganmu. Kau bisa----" kata Peri Cahaya terjeda, di potong oleh Xiao Bao.

"Maaf, aku tidak mengerti maksudmu. Aku tidak suka di samakan dengan Iblis, jelas sekali jika aku dan dia berbeda." pintah Xiao Bao yang menolak di samakan dengan Iblis. Menurutnya, Iblis jauh lebih buruk dari seorang penyihir.

"Iblis dan penyihir satu komplotan. Kekuatan mereka hampir sama. Jadi tidak salah jika kau sama dengan mereka." Ucap Peri Cahaya.

"Tidak, aku berbeda." ucap Xiao Bao tidak mau kalah.

Xiao Bao berjalan pergi dari sana, Peri Cahaya mengikut di belakangnya. "Tidak mudah bagimu menjadi kesatria jika kau belum bisa mengenali dirimu, kekuatan apa yang kau punya sebagai seorang peyihir." kata Peri Cahaya di belakang Xiao Bao.

Xiao Bao tidak menoleh, dia tetap berjalan lurus ke depan. Pikirannya bekecamuk kali ini, dia sudah melihat Iblis dan Naga Alpha yang menurutnya berbeda dengan dirinya.

......................

Malam harinya, Xiao Bao membuat api unggun. Dia duduk bersila di depan api. Peri Cahaya mengamati dari jauh. Xiao Bao masih mengfokuskan pikirannya agar tidak menganggu dirinya.

Tidak berselang lama, turun sebuah cahaya hitam dari langit. Peri Cahaya menghampiri Xioa Bao dan menepuk pundaknya. "Kau harus pergi, para Iblis berhasil sampai di sini," ucap Peri Cahaya yang melihat banyak cahaya hitam turun. Berarti, bukan hanya satu iblis saja, tetapi banyak.

Xiao Bao membuka mata, dia melihat Cahaya hitam menghilang. Kemudian, terdengar suara langkah kaki yang tidak jauh darinya. "Untuk apa mereka ungin menemuiku?" tanya Xiao Bao yang bangkit dari duduknya ingin menyambut kedatangan Iblis.

"Hei, anak kecil! Sini kamu, aku dan temanku datang ingin bertemu denganmu!" teriak Iblis yang berada paling depan dengan Iblis lainnya.

"Untuk apa kau datang menemuiku?" tanya Xiao Bao yang bersikap santai.

"Tadi, kau mengaku jika dirimu seorang penyihir. Buktikan sekarang di depan kata kawananku!" teriak Iblis yang melipat kedua tangannya. Dia yakin, Xiak Bao tidak akan menolak.

"Berapa uang yang akan kau berikan padaku?" tanya Xiao Bao dengan santai. Peri Cahaya bersembunyi di balik tubuh kecil Bao.

"Huff, kau mencari gara-gara rupanya." kata Iblis dengan wajah tidak senang.

"Kawanku sekalian, langsung serang dia. Kalau perlu habisi sekali!" perintah Iblis.

Semua kawananya maju menghampiri Xiao Bao. Peri Cahaya mengeluakan tongkanya dan membuat cahaya kuning terang menghalangi mereka. Tetapi, sang Iblis begitu kuat. Dia tidak terpengaruh dengan sihir tongkat Peri Cahaya.

"Xiao Bao, kau tidak bisa mengalahkan mereka bersamaan. Jumlah mereka lebih banyak darimu." jelas Peri Cahaya.

"Aku tahu, apa yang ingin aku lakukan. Kamu, berlari panggil Naga Alpha. Dia harus turun tangan membantuku." kata Xiao Bao yang mengambil ancam-ancam.

Peri Cahaya mengangguk lalu terbang tinggi, mencari keberadaan Naga Alpha yang bersembunyi.

"Hei, lawan aku. Aku bisa buktikan, dirku bukan penyihir kalangan biasa." teriak Xiao Bao menantang.

Sang Iblis satu per satu memukul Xiao Bao. Tubuhnya yang kecil, membuat dirinya bisa menghindari dengan cepat. Tetapi, kakinya berhasil terikat dengan kekuatan hitam sang Iblis membuat Xiao Bao tidak bisa bergerak.

"Kalian jangan curang," kata Xiao Bao terjatuh.

"Mati kamu sekarang penyihir jadi-jadian," jawab Iblis sambil tertawa terkekeh-kekeh bersamaan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!