Nada aisha wiradinata adalah anak yatim piatu, dia ditinggal kedua orang tuanya karena kecelakaan saat usia nada 10 tahun.
Semenjak kepergian orang tuanya nada tinggal di panti asuhan kasih ibu bersama anak yatim piatu lainnya,karena memang nada tidak mempunyai kerabat di kota ini, keluarganya juga bukan orang kaya lagi seperti dulu semenjak kebangkrutan bisnis ayahnya karena penipuan oleh rekan bisnis ayahnya,
10 tahun telah berlalu kini nada menjadi gadis yang pintar juga cantik selain itu nada juga gadis yang pandai berbisnis, kemampuan yang dimiliki ayahnya dulu kini dikuasai nada dengan baik
nada bekerja setelah selesai kuliah dan memiliki bisnis baju di toko online shop miliknya, toko online milik nada di urus oleh sahabat karibnya bernama talita, dulu talita juga anak panti seperti nada, tapi setelah masuk kuliah dia daftar kuliah di universitas yang cukup jauh dari panti asuhan , sehingga talita lebih memilih menyewa kos,
meski begitu nada dan talita intens bertemu untuk membahas bisnis online shop yang mereka jalankan
di panti asuhan nada selalu membantu pekerjaan pengurus panti, nada juga yang membantu keuangan panti asuhan yang ditinggalinya sekarang,
dikamar nada mengotak atik laptop miliknya untuk memantau toko online shop miliknya
" alhamdulillah ternyata toko ku semakin laris" batin nada
"terimakasih ya allah untuk rezeki yang engkau berikan pada hamba, semoga rezeki ini terus mengalir seperti air mengalir ,aminn" ucap nada lagi
"darrrrrrr,,," .
nada tersentak dengan suar keras yang tiba-tiba berbunyi di samping telinganya
" airinnnnnnn,,,,," nada mengejar anak kecil itu lalu menggelitiknya
"ampun kak...ha...ha..ampun kak" ucap airin sambil kegelian
"kapok nggak kamu hayo...."
" oke kak ampun kak" nada berhenti menggelitik airin tapi mereka berdua masih tertawa lepas
"kakak tadi kaget ya" ucap airin
" ya iyalah kamu iseng banget tiba-tiba pecahin balon didekat telinga kakak" ucap nada
" ha...ha...habisnya kakak bicara sendiri dari tadi, aku panggil nggak menyahut"
" oh dari tadi kamu panggil kakak? emang ada apa?" tanya nada
"oh iya kak,,,, kakak nada dipanggil bunda tadi, katanya ada seseorang yang mau ketemu kamu" jawab anak kecil berumur 10 tahun itu kepada nada
" Siapa rin" tanya nada
" Nggak tau kak , katanya sih penting, buruan kak " balas airin
" Oke , terimakasih"
Setelah itu nada sudah sampai di ruang tamu
" Bunda panggil nada?" Tanya nada
" Iya nak, sini duduk dekat bunda"
Pak wisnu dan istrinya terpukau dengan kecantikan nada
" Ya allah yah, ini kah calon mantu kita?" Bisik vena pada suaminya
" Iya bun bagaimana menurut bunda" balas wisnu
" Cantik yah, tapi..."
" Tapi kenapa bund?"
"Apa ayah yakin iqdam mau dijodohkan?"
"Ayah yakin bun, karna ini sudah menjadi janji ayah pada pak wira"
"Hmmm, oke yah"
Nada merasa aneh dengan kedua tamu yang ada didepannya karena mereka berbisik-bisik pas nada datang
"Pak wisnu ini nada anak pak wiradinata "
ibu panti memperkenalkan nada kepada wisnu dan istrinya
"E.e.m iya bu, terimakasih bu atas bantuannya"
"cantik sekali yah, pasti anak kita suka" bisik vena kepada suaminya
"iya bunda" sahut wisnu
"Nada ini pak wisnu, beliau adalah sahabat ayah kamu waktu muda dulu , dan yang bersamanya adalah istrinya bu vena"
nada mengangguk mendengar ucapan ibu panti memperkenalkan kedua orang yang ada dihadapannya
"Iya bunda"sahut nada
"Bunda tinggal dulu nak ,ada yang pak wisnu sampaikan kepadamu" ucap ibu panti kepada nada
"Baik bunda" balas nada
Setelah kepergian bunda panti pak wisnu akhirnya menceritakan semua perjanjian yang dibuatnya bersama sahabatnya wira
Termasuk perjodohan yang sudah direncanakan sejak nada kecil
" Maksud tuan saya mau dijodohkan dengan putra tuan?" Tanya nada
" Iya nak ,karena saya sudah berjanji kepada ayah kamu untuk menjodohkan kalian ketika kalian sudah dewasa, apakah kamu keberatan?" Tanya wisnu
"Apakah yang tuan sampaikan memang benar perjanjian dengan ayah saya? ayah WIRADINATA?" Telisik nada lebih dalam lagi, bukan apa nada bertanya sedemikian karna zaman sekarang banyak kedok penipuan , jangan-jangan nanti kedua orang didepannya ini menipunya.
" Iya nak, ini saya juga membawa surat yg terakhir dikirim ayahmu kepadaku" sambil menyodorkan sebuah amplop berisi surat yang ditulis ayah nada
Nada membacanya dengan seksama , nada masih hafal betul bahwa tulisan tangan ini memang tulisan tangan ayahnya, tanpa terasa air matanya menetes membasahi pipi nada, nada sangat terharu ternyata sebelum kepergiannya ayah nada sudah menyiapkan berbagai hal baik untuk nada.
" nak ,,,, ayah kamulah yang telah membantu kami dulu waktu kami masih membangun usaha kami dari nol, beliau adalah sosok sahabat yang begitu berjasa bagi kami, kebaikannya begitu besar , ketika usaha kami mulai bangkit kami pindah ke USA untuk mengembangkan bisnis kami , kami putus kontak dari Wira ayahmu karena kesibukan masing-masing , saat mendengar tragedi itu kami langsung pulang ke indonesia untuk mencari kamu nak,,,, tapi informasi tentang kamu sangat minim sehingga sulit untuk kami menemukan keberadaan kamu "
"Baiklah tuan wisnu jika memang ini perjanjian ayahku dengan anda, aku akan menerima perjodohan ini" ucap nada setelah membaca semua isi surat yang diberikan pak wisnu
Satu jam berlalu pak wisnu berpamitan kepada ibu panti untuk membawa nada tinggal bersama keluarganya.
nada segera mengemasi pakaiannya dan barang-barangnya.
Nada berpamitan kepada ibu panti dan juga teman-temannya , di panti asuhan nada memang adalah gadis yang ceria dan baik hati, sehingga banyak temannya yang merasa kehilangan jika nada meninggalkan panti
" Nada, kamu hati-hati dirumah baru kamu ya,jaga kesehatan kamu jangan pernah lupa sholat lima waktu, dan tetap berbaik hatilah kepada siapapun" ibu panti memberi wejangan untuk nada
"Baik bunda , terimakasih banyak atas kasih sayang bunda yang bunda berikan untuk nada selama ini,
terimakasih sudah menjadi pengganti orang tua nada sekaligus teman nada bunda, maafkan nada jika nada masih banyak salah pada bunda" sambil memeluk bunda panti nada mencurahkan segala rasa sayangnya padanya sebelum meninggalkan panti asuhan
" Sudah sayang,ini pak wisnu dan istrinya sudah nunggu dari tadi"
Nada mengusap air matanya
" Pak wisnu saya titip nada ya, kalau dia nakal jewer saja pak" ucap ibu panti sambil mencubit pipi nada agar nada lebih tenang
" Pasti bu , kami akan menjaga nada dengan baik, terimakasih bu, kami pamit dulu , assalamualaikum wr wb"
" Walaikum salam wr wb"
Kemudian pak wisnu beserta istrinya dan juga nada mengendarai mobil dan menuju kerumah pak wisnu.
Jarak antara panti asuhan dengan rumah pak wisnu cukup jauh menempuh perjalanan sekitar satu jam
" Nada , kamu suka makanan apa?" tanya vena kepada nada
"Saya apa saja suka nyonya, kecuali yang berbahan kacang karna saya alergi kacang nyonya" jawab nada
" Eh,, kok panggil nyonya? Mulai sekarang kamu harus panggil saya bunda, dan panggil suami saya ayah nak" terang vena kepada nada
" Ayah dan bunda?" Sahut nada
" Iya kan sebentar lagi kamu menikah dengan anak kami, jadi kamu harus biasa memanggil kami dengan sebutan ayah bunda" jelas vena kepada nada
" B b baik nyonya,,, eh bunda" balas nada sambil tersenyum
vena dan nada mengobrol tentang kesukaan dan kebiasaan nada hidup di panti selama ini bersama temannya, Nada terkadang masih memanggil vena dengan sebutan nyonya karena belum terbiasa memanggilnya bunda,
Nada biasa memanggil bunda hanya kepada ibu panti
sudah satu jam lebih berlalu sejak mobil yang dikendarai mereka bertiga meninggalkan panti asuhan kasih ibu, tapi vena masih betah mengobrol dengan nada karena menurut vena nada adalah pribadi yang asik untuk di ajak berbicara dan satu lagi mereka berdua ternyata mempunyai kesamaan yaitu suka dengan desain fashion, vena memang selain membantu suaminya berbisnis di kantor juga mempunyai butik kenamaan di tanah air, banyak desain bajunya ikut berbagai pameran di asia.
"Sudah selesai ngobrolnya? Tanya pak wisnu, namun mereka berdua ternyata tidak mendengar pertanyaan wisnu
" Emmh,,, emmhh" desem pak wisnu
"Ih ayah ganggu aja sih" sahut istrinya
" Bukan ganggu bunda ini kita sudah sampai rumah mau turun ngobrol dirumah atau mau disini aja?" jelas Wisnu
" Lohh sudah sampai y yah kok cepet banget? Sahut vena kepada suaminya sambil tersenyum
" Bukannya cepet bund memang bunda aja yang ngobrol nggak ada iklannya "
" Ih ayah apaan sih, kan perempuan memang begitu kalau ketemu bresfi yang cocok jadi ngobrolnya gak terasa " sambil mencubit lengan suaminya
" bresfi??? bresfi apaan bun?? tanya wisnu pada istri karna tidak mengerti istilah dari istrinya itu
"ayah nggak gaul sih,,, bresfi itu yang kalau temenan cocok udah dekettttt banget" jelas vena pada suaminya sambil menunjukkan jari telunjuknya berdempetan
"Oalah"sahut wisnu
"nyonya...ehh bunda bukan bresfi bund" jelas nada
"kamu juga nggak tau istilah itu nak?" tanya vena
"bukan bund ..bukan bresfi tapi Bestie bund istilahnya, bunda salah sebut pakai T bukan pakai F" jawab nada tersenyum sambil menutup mulutnya
"iya kah nak,,,,, oh pantes tiap bunda kumpul sama teman-teman mereka tersenyum tiap bunda sebut kat BRESFI, ternyata salah" vena mengingat teman-temanya yang tertawa ketika kumpul bersama
" tuhh bunda...makannya nggak usah pakai istilah - istilah biar nggak salah lagi" ejek wisnu pada istrinya
" biarin week" sahut vena pada suaminya sambil memeluk nada mereka bertiga tertawa bersama-bersama di dalam mobil.
nada terdiam sejenak " sudah sangat lama aku tal merasakan perasaan ini, perasaan bahagia bersama ayah dan mama, andai kecelakaan itu tak terjadi pasti sampai sekarang aku masih bisa merasakan ini bersama ayah dan mama," ayah mama,,, nada rindu sekali dengan kalian" batin nada yang tiba-tiba meneteskan air matanya.
"kamu kenapa nak? kamu sakit?" tanya vena
" nggak kok bunda aku hanya tiba-tiba rindu dengan ayah dan mama ku, sudah lama aku tak bergurau senda bersama keluarga seperti ini" jawab nada
"sudahlah nak doakan saja ayah dan mama kamu bahagia disana, jangan sedih dan tunjukkan kamu disini bahagia bersama kami agar mereka juga bahagia" sahut vena sambil membelai rambut nada
" Yukk sudah kita turun nak , ini adalah rumah kita " ajak vena kepada nada
Nada kagum dengan rumah keluarga wisnu karena sangat besar dan mewah,bahkan dari rumahnya yang dulu keluarganya punya ini 10 kali lipat lebih bagus
"Ayo sayang kita masuk " vena menepuk pundak nada untuk mengajaknya masuk kerumah
Ketika nada ingin mengambil kopernya untuk di bawa kedalam rumah
" Biarkan di dalam mobil dulu nak, nanti biar mang karno dan bik tanti membawanya ke kamar kamu , kamar kamu mungkin masih dibersihkan sama bik tanti " ucap vena ke nada
" Assalamualaikum bik.... Bik tanti" vena dan wisnu mengucap salam lalu memanggil asisten rumah tangganya
" Walaikum salam " sahut bik tanti yang menuju ruang tamu dari arah dapur
" Eh nyonya dan tuan sudah datang" sambil tersenyum dan melihat seseorang yang datang bersama majikannya
"Oh iya bik nanti bilang ke mang karno minta tolong untuk angkatin barang- barang di dalam mobil untuk dibawa ke kamarnya iqdam ya bik sekalian untuk mencuci mobil karna hari ini dibawa perjalanan cukup jauh jadi cukup kotor " ucap vena kepada asisten rumah tangganya ini
Bik tanti terdiam sambil terus melihat gadis cantik yang datang bersama majikannya
" duh kok ayumen iku menungso opo Widodaren gusti (duh kok cantik sekali ini manusia apa bidadari ya tuhan)" batin bik tanti dalam bahasa daerahnya.
"bik... bik tanti kamu dengar dan paham yang saya ucapakan kan?" ucap vena lagi karena melihat asisten rumah tangganya yang masih bengong tanpa menyahut apa yang di katakan nyonya nya
" bik tanti" ucap vena sambil menepuk pundak bik tanti
" ehh copot...copot...nyonya copot" latah bik tanti
"siapa yang copot bik"sahut bik tanti
wisnu dan nada tertawa mendengar latah bik tanti
" bunda....ayah mandi dulu ya...udah gerah banget ini" ucap wisnu kemudian meninggalkan calon menantu istri beserta asisten rumah tangga ya di ruang tamu
"oke yah" sahut vena
" bik..." panggil vena lagi
" iya nyonya... maaf nyonya tadi saya ndomblong" sahut bik tanti
" komplong apa sih bik?" vena bertanya pada asisten rumah tangganya karena memang bik tanti ini berasal dari jawa timur dan terkadang berbicara campuran pakai bahasa indonesia dan jawa, jadi vena terkadang juga tak mengerti bahasa yang di gunakan bik tanti
nada tertawa lagi karena bunda vena dan bik tanti berbicara tapi menunjukkan ekspresi yang lucu
"bukan komplong plong nyonya tapi ndomblong, ndomblong itu bengong nyonya, terpukau ngoten loh nya" bik tanti menjelaskan kepada majikannya
"aduhh iya bik iya deh, yukk duduk semua dulu capek bunda berdiri terus , maklum kaki anak muda ( sambil tersenyum) " mengajak nada dan bik tanti duduk
" silakan nyonya, nona " bik tanti mempersilakan keduanya untuk duduk, keluarga wisnu memang terbiasa duduk santai dengan asisten rumah tangganya karena mereka sudah ikut keluarga wisnu hampir 15 tahun
" eh bik kamu tadi kenapa komplong ehh ndom-blong tadi iya itulah apa namanya tadi " sahut vena pada bik tanti
" emmm ini nyonya lihat gadis yang bersama nyonya kok cantik sekali, siapa gerangan ini nyonya? tanya bik tanti pada bunda vena sambil menunjuk dengan jari jempolnya ( dalam tata krama jawa menunjuk dengan jari jempol merupakan hal yang dianggap sangat sopan)
nada pipinya memerah ketika bik tanti mengatakan demikian kepadanya
" ohhhh iya bik hampir lupa , ini nada bik yang sore kemarin saya ceritakan ke bibik, ingat nggak bik" jawab vena
bik tanti mengingat- ingat cerita yang dikatakan nyonya nya kepadanya
"oh iya nyonya yang nyonya ceritakan anak dari sahabat tuan dan nyonya ,,,, terus emm ,,,, yang mau dijodohkan sama den iqdam ya nya, betul kan nya betul kan" sahut bik tanti dengan semangatnya
" nahh betul bik... tuhh kamu masih encer ingatannya" vena tertawa sambil mengatakannya
" ya ampun nya tua-tua begini ingatannya saya top cer tes tes loh nya" sahut bik tanti
" aduhh apa lagi itu bik istilah nya bik," masih tertawa mendengar jawaban bik tanti nada juga ikut tertawa melihat bunda vena dan bik tanti tertawa
" ya sudah nada bunda mau mandi dulu , habis ini kamu di temani bik tanti ke kamar kamu, dan sekalian kenalan sama orang-orang rumah ini, kamar kamu ada di lantai atas kamu mandi dan bersih-bersih setelah itu kamu turun kita makan siang bersama ya" vena memberi tahu kepada nada
"iya bunda , terimakasih bunda atas semuanya" ucap nada kepada bunda nya
" yuk non bibik antar sekalian perkenalkan penghuni rumah ini , jadi nanti kalau non nada butuh apa-apa bisa minta tolong sama kita semua" bik tanti menjelaskan pada nada
kemudian mereka menaiki tangga menuju kamar yang disiapkan untuk nada di sana ternyata nada disambut oleh beberapa orang
" nah ini non kamarnya dan mereka orang- orang kepercayaan tuan wisnu yang bekerja setiap hari disini" ucap bik tanti kepada nada
" kok banyak sekali bik yang kerja disini" tanya nada
" selamat datang nona, salam dari kami , kami semua akan melayani kebutuhan nona , jangan sungkan untuk meminta bantuan kami" ucap salah satu dari mereka
"selamat juga untuk kalian semua" nada menjawab sapaan dari mereka dengan senyum manisnya
" nona tadi sudah kenal saya kan , saya akan mengenalkan diri saya lagi dan tugas saya, oke nona" ucap bik tanti bersemangat"
" oke bik, siap" jawab nada tak kalah semangat
" oke, saya bik tanti disini tugas saya kepala asisten rumah tangga mengatur pekerjaan mereka sekaligus membantu pekerjaan mereka jika ada yang izin,
kemudian ini mang karno ketua penjaga rumah sekaligus sopir pribadi nyonya vena , yang satunya lagi sopir pribadi tuan wisnu bernama mang siswo izin hari ini jadi belum bisa saya tunjukkan wajahnya" ekspresi bik tanti ketika memperkenalkan kepada temannya sangat lucu
" lanjut ya non, ini bik imas , bik imas yang bertugas menyiapkan menu makanan untuk sarapan , makan siang, dan makan malam jadi, kalau non nada lapar atau haus atau mau ngemil atau apalah yang berhubungan dengan makan memakan minum meminum langsung cus hubungi, panggil, atau chat bik imas dan kawan-kawannya" jelas bik tanti dengan banyolannya dengan menunjuk bik imas dan lain-lain kemudian memperkenalkan yang lainnya kepada nada
nada sungguh terhibur dengan penjelasan bik tanti hari ini
"sudah jelas apa belum non?" tanya bik tanti lagi
"emm...agak bingung sih bikk tapu oke lah" jawab nada
" gak apa-apa non nanti juga hapal sendiri"jawab bik tanti sambil tertawa
" oke bik , kalau sudah aku mau masuk kamar mandi dulu ya bik " pamit nada kepada semu asisten rumah tangga
" siap, non selamat menikmati ya non , ingat,,, kalau butuh apa- apa panggil kami, oke" bik tanti mengingatkan nada lagi
"oke, beres" jawab nada sambil mengacungkan jempolnya kemudian memasuki kamar dan para asistennya membubarkan diri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!