NovelToon NovelToon

Di Antara Ketiga Nya

Pergi ke Kota

Brmmmm brmmmm tin tin tin tin

Suara bunyi kendaraan yang sedang saling bersahut sahutan membunyikan suara klakson nya ..

"Tiga .... Dua .... satu. ..." Teriak seorang wanita ...

mendengar aba aba itu ke dua mobil itu saling aduh , mereka menancap gas nya ,mobil pun melaju sangat kencang hingga ke garis finis yang sudah mereka tentukan ...

"Yee gue menang , " ucap salah satu Lelaki yang mengendari mobil itu yang mobil nya menyentuh garis finis duluan ...

Lalu ia berlari menuju kedua wanita yang sedang bersorak kegirangan ...

"Gue menang Aya " ucap nya lagi sambil memeluk wanita itu ..

"Selamat ya Renal" ucap Aya ..

Ya lelaki itu bernama Renaldy Laksmana ia anak dari Tuan Reza Laksmana , pemilik perusahaan ternama se Asia ..

...Wanita yang di peluk nya adalah teman nya bernama Cahaya Indah Sari , orang tua nya sudah lama meninggal sejak Ia berusia 12 tahun orag tua nya meninggal akibat kecelakaan sewaktu pulang dari kantor ,lalu ia di asuh oleh pelayan nya , orang tua nya dulu sangat lah kaya , sebenarnya Cahaya ingin di asuh oleh paman dan bibi nya , tapi waktu itu dia sudah tau bahwa paman dan bibi nya hanya ingin harta kedua orang tua nya saja , maka oleh sebab itu dia tidak ingin di asuh oleh mereka , ia lebih memilih pelayan nya karena sudah sedari ia bayi pelayan itu yang mengasuh nya sewaktu orang tua nya sibuk bekerja . Sebenar nya paman dan bibi nya selalu ingin menguasai harta Papa dan Mama nya Cahaya namun usaha mereka selalu gagal , karena Cahaya di lindungi oleh pengacara dan orang orang terdekat Papa nya ....

"Terimakasih kasih tuan putri Ku " Ucap Renal sambil mencubit hidung Cahaya dengan lembut.

"ehkkm ekhhhm Wah wah Aku tidak di open ni" Ucap seorang wanita yang bernama syelin , Syelin adalah teman Renal dan Cahaya ia juga anak salah satu pembisnis restoran ternama di kota itu , mereka bersahabat sangat baik sedari dulu .

"Ayo sini sahabat Ku " Ucap Renal mengulurkan tangannya . Syelin pun membalas nya , lalu mereka bercanda bersama .

"Habis ini kita ke kafe yuk nongkrong , gue mau ngerayain keberhasilan ini " Ajak Renal ,

"Oke boleh , " Cahaya dan syelin langsung setuju mereka pun mengendarai mobil Renal menuju kafe yang di maksud.

Di sebuah Desa yang agak jauh dari perkotaan , tempat nya masih asri , sawah sawah membentang luas , burung burung berkicau merdu , ada seorang pemuda tampan sedang menikmati pemandangan hijau itu , Ia tersenyum seakan merasakan nikmat yang sangat luar biasa.

"Sungguh indah ciptaan Mu " Sambil memejamkan mata nya ..

"Rayyan?" Panggil seorang wanita paruh baya yang menghampiri nya .

...Rayyan menoleh ke belakang melihat wanita paruh baya itu...

"Ibu ?" Panggil nya .

"Ngapain di situ , ayo pulang Bapak sudah menunggu , kita sarapan dulu ya " Ucap wanita yang di panggil nya Ibu itu.

"Baik Bu " Ia terperanjak langsung berjalan pulang.

Rayyanza kini sudah di sunah duduk di atas meja makan bersama kedua orang tuanya , ia anak dari Buk Dewi dan Pak Bedu .

"Sayang bapak ingin memberi tau mu" ucap Pak Bedu membuka cerita .

"Iya Pak ada apa ?"

Tanya Rayyanza dengan penasaran.

"Kau akan pindah sekolah ke kota , Bapak pindah kerja ke kota , Kau dan Ibu juga ikut , " Ucap Pak Bedu .

"Baik Pak " Ia anak yang baik tidak pernah membantah ucapan Pak Bedu dan Bu Dewi , mereka pun sangat menyayangi Rayyanza seperti anak kandung mereka sendiri , ya benar sekali sebenar nya rayyanza bukan lah anak kandung dari Pak Bedu dan Buk Dewi , mereka hanya orang tua angkat , tetapi kasih sayang mereka sangat lah besar kepada Rayyanza , Ia sampai tidak tau bahwa mereka bukan orang tua nya , karena Pak Bedu dan Buk Dewi pun tidak pernah memberi tahu nya .

Setelah selesai makan , Rayyanza menyusun baju nya dan meletakkan nya di sebuah tas , dan tidak lupa pula ia membawa buku buku pelajaran nya , sebelum Ia pergi ia pamit dulu ingin bertemu dengan sahabat nya Dino untuk pamit , kedua orang tuanya pun mengijinkan nya .

" baik nak, tetapi jangan lama lama ya , mobil nya nanti sudah datang " ucap Bu Dewi .

"Iya Bu "

Rayyanza berjalan menuju rumah Dino , sesampainya di sana ia melihat sahabat nya itu yang sedang duduk di sebuah bangku di depan rumahnya ia menghampiri nya dan langsung memeluk nya

"Eh apa ini kok langsung meluk meluk , eh bukan muhrim " Elak Dino ..

"Kamu udah gila ya Ray ?" Ucap nya lagi .

"Enak aja , " sambil melepaskan pelukannya dan duduk

"Din Aku kesini mau pamit , Aku bakal sekolah di kota , Bapak mengajak Ku dan Ibu ku , Aku tidak bisa menolak nya" ia sebenarnya betah hidup di desa apa lagi tempat nya yang masih asri pemandangan nya bagus tidak seperti di kota yang banyak nya polusi udara .

"Hei kenapa kamu sedih seharusnya kamu senang , bisa pindah sekolah di kota , Aku dengar cewek cewek nya cantik tau " ledek Dino , ..

" Agh kamu ini , di pikiran Mu cewek saja , sekolah dulu yang bener baru cewek "

"hahahaha" Mereka tertawa bersama , sebenarnya Dino sedih karena sahabat nya itu akan pindah ke kota , namun kesedihan nya itu harus ia tepis kan , ia harus nya senang melihat sahabat nya itu pindah ke kota , dan pasti nya nanti ia akan menjadi orang sukses .

"Yauda No aku pamit dulu ya , karena mobil yang membawa ku , Ibu dan Ayah sudah sampai mungkin , Aku tidak ingin mengecewakan mereka " ucap nya lagi .

"Iya hati hati ya di jalan semoga selamat sampai tujuan , jangan lupa kalau ada waktu mampir kesini " ucap Dino

"iya " Rayyanza berjalan pergi meninggalkan rumah Dino sahabat nya itu ....

Sesampainya nya di rumah benar saja sudah ada mobil hitam yang sangat mewah , ia saja sampai terkejut ,

"Siapa ya kira kira yang menjemput nya mengapa mobil nya semewah ini" batin nya dalam hati.

Ia langsung bergegas masuk ke dalam , di lihat nya ada orang yang serba memakai pakaian hitam ,dan tidak lupa pula memakai kaca mata hitam nya . Ia juga tidak lupa menyapa Rayyanza .

"Tuan " ucap nya sambil membungkuk kan badan nya . namun Rayyanza hanya mengulurkan senyuman nya ia masih kebingungan mengapa pria itu memanggil nya Tuan, dan Ia pun langsung membungkuk kan badan nya ketika melihat Rayyanza .

Namun tiba tiba Bu Dewi keluar dengan pak Bedu membawa tas nya .

"Ayo Rayyanza " Ajak Pak Bedu .

"Eh ia Pak "

Mereka pun menuju mobil itu , dan lagi lagi lelaki tadi membukakan pintu mobil untuk Rayyanza mempersilahkan masuk,

"Silahkan masuk Tuan" ucap nya sambil membuka kan pintu mobil,

Rayyanza pun masuk kedalam mobil, tanpa sekata apa pun , ia hanya menuruti nya saja dan di susul oleh Bu Dewi dan Pak Bedu duduk di samping lelaki itu .

Lelaki itu pun langsung menghidupkan mobil nya dan menjalankan nya menuju ke kota .

Seluk beluk Rayyanza

Sesampainya di sebuah rumah , penjaga langsung membukakan pintu gerbang dan mobil tersebut masuk ke halaman depan , mereka turun dan langsung di sambut banyak nya pelayan .

"Wah rumah nya sangat besar seperti istana di negeri dongeng , kira kira rumah siapa ya?" Batin Rayyanza yang melongo melihat rumah itu ,

Bagaimana tidak terkejut rumah itu sangat besar pagar nya menjulang tinggi di halaman depan nya terdapat taman bunga dan di tengah nya ada Air pancuran yang besar , sedangkan di sebelah kiri nya terdapat garasi mobil ,mobil nya sangat banyak dan semuanya mobil mewah ,namun tiba tiba pandangan nya terhenti ketika melihat seorang lelaki paru baya menghampiri nya dan memeluk nya.

"Anak ku " panggil lelaki itu dan langsung memeluk nya .

"Bapak siapa ?" Tanya Rayyanza yang bingung tidak mengerti apa maksud dari lelaki itu

"Aku adalah Papa Mu nak" Ucap lelaki itu langsung saja membuat Rayyanza terkejut karena yang ia tau orang tua nya adalah Pak Bedu dan Bu Dewi . Ia melepaskan pelukannya , lalu Ia memandang wajah kedua orang tuanya . Pak Bedu yang sadar di pandang langsung angkat bicara .

"Maaf Tuan , saya akan menjelaskan nya kepada Rayyanza "

"Baik lah silahkan"

Pak Bedu menarik tangan Rayyanza pergi kesebuah taman dan duduk di sebuah kursi .

"Coba bapak jelasin apa yang terjadi sebenarnya nya ?" Tanya Rayyanza bingung.

"Maaf kan bapak dan ibu Ray , sebenarnya benar kamu itu anak dari Pak Reza Laksmana , cerita nya panjang nak "

" Dulu Bapak dan ibu adalah pembantu di rumah Tuan Reza dan Nyonya Riska , mereka sangat baik kepada Kami nak ,dan pada suatu saat Tuan besar pergi keluar negeri karena ada urusan penting , ketika itu Nyonya besar baru melahirkan seorang anak lelaki , jadi Tuan besar meninggalkan nya sementara waktu , tetapi biasa nya Tuan besar selalu membawa Nyonya kemana pun Ia pergi , walaupun itu sedang bekerja , karena Tuan besar sangat menyayangi Nyonya , ia takut musuh musuh nya akan mencelakai nya . Tuan besar pamit kepada Nyonya besar karena tidak mungkin membawa bayi yang baru lahir pergi keluar negeri , Tuan besar memberi pengawalan yang ketat nak, namun sayang musuh Tuan sangat lah luar biasa , Musuh Tuan sudah siap menyerang ,Nyonya besar yang sedang berada di kamar pun nyaris terkena serangan musuh nya , namun nyonya besar menulis surat dan berpesan kepada kami agar memberikan surat itu kepada Tuan Reza dan Nyonya besar memasang kalung liontin milik nyonya besar di leher bayi itu dan membawa anak itu kepada bapak dan ibu , lalu ia meminta nya pergi , namun bapak tidak mau meninggalkan nyonya besar , tetapi nyonya besar langsung memaksa bapak dan ibu pergi menyematkan bayi itu ,dengan terpaksa kami membawa bayi itu pergi , namun sayang anak buah musuh Tuan Reza berhasil mengikuti kami , kami pun yang tau di ikuti langsung pergi meninggalkan kota ini , bapak dan ibu pergi ke sebuah desa nan jauh dari perkotaan dan keramaian agar bayi itu selamat , dan syukurlah bayi itu selamat dan pada saat nya bapak dan ibu mengembalikan nya kepada Tuan Reza , karena bayi itu berhak atas orang tua kandung nya ."

Flashback ****

"Selamat soreh Tuan " Ucap seorang pria yang mendatangi kediaman Tuan Reza .

"Bedu ?" Ucap nya langsung memeluk Pak Bedu, Tuan Reza memang orang yang terpandang tetapi Ia juga di kenal orang yang sangat dermawan dan rendah hati , Pak Bedu sudah di anggap sahabat nya bukan pembantu nya . Begitulah Tuan Reza tidak memandang kasta atau apapun semua nya sama di mata Ia , yang membedakan hanyalah akhlak nya .

"Maaf Tuan saya kemari ingin menyampai kan pesan ini , surat ini di tulis sekitar 17 tahun yang lalu , oleh Nyonya besar ." Pak Bedu menyerah kan surat yang di tulis oleh Nyonya nya . Tuan Reza langsung membuka nya benar saja di lihat nya memang seperti tulisan istri nya karena istri nya selalu menyempatkan tanda di sana pita kecil yang di buat nya hanya dia dan Tuan Reza yang tau , tidak ada yang beda sedikit pun ia pun membaca nya ...

"Suami Ku sekira nya Kau membaca surat Ku ini , Aku sudah tidak bersama Mu lagi , sekarang Aku sudah tenang , Aku sudah bahagia di sini , Aku ingin mengatakan kepada Mu , agar Kau tau sampai detik ini Aku terus mencintai Mu , Suami Ku , jaga buah hati kita , dia lah yang Aku punya , Sayangi dia . Maaf Aku menitipkan nya kepada Bedu dan Dewi , karena hari ini ia tidak aman bersama Ku , aku yakin anak kita akan baik baik saja oleh mereka berdua " mata Tuan Reza terbelalak membaca nya , ia meneteskan air mata nya ia menatap Bedu .

"Dimana dia ?"

"Dia aman bersama Ku tuan , dia sekarang sudah tumbuh jadi lelaki tampan , gagah seperti Tuan " ucap Bedu

"Aku pikir dia sudah tidak ada , aku selalu mencari nya Bedu , aku bersyukur yang membawa putra ku Kau , Aku tidak bisa membayangkan bagaimana anak ku di bawa oleh orang biadab itu" Tampak nya Tuan Reza sangat terpukul mengingat kejadian itu , ketika ia kembali dari luar negeri ia kaget melihat anak buah nya semua terkapar dan di tambah lagi istri nya sudah tidak bernyawa ,bahkan ia mencari anak nya namun ia tidak menemukan nya , ia mengira anak nya di bunuh dan di buang oleh musuh nya itu .

"Bawa Ia kepada Ku Bedu , Aku merindukan anak Ku " ucap nya

"Titah Tuan akan saya laksanakan " ucap Bedu , dan meminta ijin mengundurkan diri.

Flashback off ***

"Siapa yang bapak maksud ?" Tanya Rayyanza masih dengan kebingungan.

"Bayi kecil itu adalah Kau Ray, Maaf kan bapak nak , kami tidak memberitahu kan hal sebesar ini kepada Mu , karena kami takut kau akan mencari Tuan Reza , Bapak takut kau kenapa kenapa, hingga sekarang Kau sudah beranjak dewasa dan Kau berhak tau ini semua " Jelas pak Bedu ke Rayyanza .

Rayyanza termenung sesaat ia masih bingung dengan semua yang terjadi saat ini .

"Kau lihat kalung liontin yang Kau pakai itu milih Nyonya besar, Nyonya besar sendiri yang memakai kan nya dan kalung itu bukan kalung sembarangan Ray , Kalung itu cuman ada satu dan yang mendesain nya Tuan Reza sendiri "

Rayyanza masih tampak bingung , ia langsung memegang kalung liontin yang ia pakai , ia memang tidak pernah melepaskan nya sedetik pun.

Namun tiba tiba di tengah pembicaraan mereka ternyata Tuan Reza menguping sedari tadi . Ia lalu mendekat ke arah Rayyanza .

"Rayyanza putra ku kembali lah kepada papa, semenjak mama mu pergi papa tidak punya siapa pun kecuali mu "

Rayyanza memandang Tuan Reza dengan lekat air matanya mengalir di pipi nya , ia melihat wajah nya sangat lah mirip dengan nya .

Bertemu dengan Renaldy

Rayyanza masih tidak percaya dengan semua perkataan dari Bapak nya , ia masih bingung dengan apa yang terjadi saat ini , namun di tengah pembicaraan nya denah Pak Bedu, ternyata Tuan Reza mendengar kan nya , ia langsung menghampiri anak nya itu .

"Sayang Papa kangen sama Kamu , Kamu anak Papa Rayyanza , Papa sudah lama mencari Mu " ujar nya sambil memeluk Rayyanza ,

Rayyanza bingung ingin berbuat apa , ia hanya pasrah ketika Tuan Reza memeluk nya , lalu Tuan Reza melepaskan pelukannya , Rayyanza memandangi wajah Tuan Reza , wajah yang begitu sangat mirip dengan nya , air mata nya mengalir sangat deras , tidak di pungkiri lagi , kalau Tuan Reza adalah ayah nya ia sangat merindukan nya selama ini.

"Kau harus menerima kenyataan ini nak" ujar Pak Bedu sambil menepuk bahu Rayyanza .

Andrian hanya mengangguk , membuat Tuan Reza bahagia , ia menggandeng tangan putra nya itu untuk masuk kedalam rumah nya .

"Ayo Rayyanza , kita masuk , ini rumah Mu juga " ucap Tuan Reza .

"Iya Tuan " jawab nya

"Jangan panggil Tuan, panggil Aku Papa , Aku Papa Mu sayang " ucap Tuan Reza ,

"Papa " Walaupun agak aneh Rayyanza harus membiasakan nya . Walaupun nampak canggung dengan semua ini , ia harus terbiasa dan menerima semua kenyataan ini , ini sudah garis dari sang pencipta .

Rayyanza , Tuan Reza , serta kedua orang tua angkatnya Pak Bedu dan Bu Dewi masuk ke rumah itu , bukan rumah si sebenarnya layak di sebut istana , karena sangat luas dan berbagai macam pernak-pernik tersusun di sana. Tuan Reza memperkenalkan Rayyanza kepada semua pelayan nya dan juga anak buah nya yang kebetulan berada di sana. .

"Semua nya , perkenalkan ini Rayyanza putra Ku , kalian semua harus hormat kepada nya , dan kalian turuti semua permintaan nya " Ucap Tuan Reza ,semua pelayan dan anak buah nya membungkuk memberikan penghormatan kepada Tuan muda nya itu . Setelah itu Tuan Reza menyuruh mereka kembali dengan tugas mereka masing masing .

"Tuan Reza , saya dan istri saya pamit dulu ya , Kami sudah menyampaikan amanah Nyonya besar , jadi saya dan istri saya akan kembali lagi ke desa" ucap Pak Bedu , membuat Rayyanza membulatkan matanya , ia tidak bisa berpisah dengan mereka , walaupun cuman orang tua angkat tapi Rayyanza sudah menganggap nya orang tua nya sendiri .

"Pak , Bu jangan pergi , Ray ikut bapak dan ibu lagi ya" lirih Rayyanza

" Tidak sayang Kau harus berada di sini , Tuan Reza adalah ayah Mu , Kau harus patuh kepadanya ,bapak dan ibu harus kembali ke desa , " ujar Pak Bedu sambil memeluk Rayyanza . Tuan Reza yang tidak tega melihat anak nya itu langsung angkat bicara .

"Ah tidak Bedu. Saya ingin Kau beserta istri Mu tinggal di sini , sekarang Aku menugaskan Mu menjadi asisten Rayyanza , kalian tetap tinggal di sini menemani Rayyanza " ucap nya , membuat Pak Bedu tidak bisa berkata apa apa lagi mau menolak tapi tidak mungkin karena ia pun sebenarnya tidak ingin berpisah dengan Rayyanza ..

"Terimakasih Tuan , Tuan sangat baik kepada saya "

"Saya seharusnya yang berterima kasih kepada Mu , selama ini Kau sudah merawat dan menjaga putra Ku , Aku tidak akan pernah bisa membayangkan jika anak Ku di asuh oleh orang yang tidak tepat " ucap nya lagi seraya menepuk bahu pak Bedu . Rayyanza sangat bahagia mendengar perkataan Tuan Reza , tanpa sungkan ia langsung memeluk Tuan Reza .

"Terimakasih Pa ! Papa sungguh baik hati , Aku senang bertemu dengan Papa , " ucap nya , membuat Tuan Reza meneteskan air mata nya dan membalas pelukan nya .

"Sifat Mu persis seperti Ibu Mu Rayyanza " ucap nya

Kini mereka telah melepaskan pelukannya , dan Tuan Reza mengajak Rayyanza untuk duduk dan ngobrol antara Ayah dan anak .

Di lain tempat , tampak nya ketiga sahabat itu sedang asik ngobrol di sebuah cafe dan di temani oleh minuman dingin , es cappucino , favorit nya mereka bertiga , ya cuaca panas panas begini emang enak minum yang dingin dingin .

"Aya , besok gue jemput ya " ucap Renal

"Gak usah deh , Aku bisa pergi sama supir " namun Renal terus memaksa nya ..

"Please ya mau , " Rengek nya

"Iya iya deh " ucap Cahaya , sebenarnya Cahaya malas di jemput , ia lebih suka di antar supir nya.

"Ceileh yang di jemput cuman Aya doang , Gue enggak tuh" ledek nya

"Apa sih Syel, Lo juga di jemput tuh sama Renal ,ya kan Ren?" Tanya Cahaya .

"Oke oke besok Gue jemput juga Lo , plus Gue bawa Davin biar Lo seneng" Ucap Renal yang membuat wajah Syelin merah seperti kepiting rebus , benar saja dia sudah memendam lama perasaan nya kepada Davin .

"Apaan si Lo Renal "

"Cey malu malu dia nya , lihat tu Aya , si Syelin malu malu waktu Gue bilang nama Davin" ledek nya lagi

"Lo suka ya sama Davin Syel , kok Gue gak tau ya , Lo jahat gak mau cerita sama Gue " Tambah Cahaya yang membuat Syellin semakin terpojokkan .

"Iss udah deh , kalian gak usah ledekin Gue " ucap nya sambil memanyunkan bibirnya

"Hahaha ngambek Dia nya " Melihat Syellin yang ngambek membuat Renal dan Cahaya semakin tertawa lepas . Sampai sampai mereka lupa waktu ,

"Kayak nya ini udah jam 10 malam deh guys , yuk balik gue capek, besok kan harus pergi ke sekolah " Ucap Cahaya mengajak kedua sahabatnya itu untuk pulang .

"Ia deh ayo " Syellin juga langsung berdiri .

"Yaudah kalian ke mobil dulu , Gue mau ke kasir dulu ya " ucap Renal melangkah kan kaki nya menuju ke arah kasir ,sementara Cahaya dan Syellin langsung ke mobil .

"Huuf Gue capek kali Syel, mana besok harus rapat OSIS lagi " Ucap Cahaya kesal , karena ia sebenarnya tidak ingin ikut rapat OSIS , namun Renal memaksa nya dan langsung mendaftar kan nya menjadi wakil OSIS , sedangkan Renal menjadi ketua OSIS .

"Udah udah gak usah kesel gitu. Eh Aya Lo gak kepikiran apa , Renal itu naksir deh sama Lo , lihat aja tingkah nya selama ini , perhatian banget sama Lo Aya ." Ucap Syellin membuat mata Cahaya melotot

"Aghhh gak mungkin, Gue sama dia cuman sahabat Syel , kayak sama Lo juga " ucap Cahaya yang tidak ingin membahas soal itu .

"Tapi Aya ....." Belum sempat ia menyambung kata kata nya Syellin langsung di buat diam oleh Cahaya .

"Ssssttt nanti orang nya denger , lihat tu " tunjuk nya ke arah depan mobil yang memperlihatkan Renal .

Renal langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobi nya dengan cepat , melihat kedua teman nya itu yang sedang asik ngobrol entah apa yang di obrolin .

"Ck sialan masa Gue kayak supir sih?" Gerutu Renal

"Alehh Lo nikmatin aja tu Renal , lagian Lo cocok banget deh jadi supir " Ucap syellin Nyang membuat Renal samangkin kesal , ia mengharapkan Cahaya yang duduk di samping nya .

"Udah udah gak usah ribut yang penting sekarang kita cepet sampai rumah , badan Gue udah pegel banget ini " ucap Cahaya

"Oke ," jawab Renal

Mereka pun telah sampai di rumah Cahaya , Syellin ikut turun di situ karena malam ini ia ingin menginap di rumah sahabat nya itu.

"By Renal hati hati ya " Lambai Cahaya dan Syellin .

"By , nanti Aku telpon ya " jawab Renal

"Oke " ucap Syellin .

Mereka pun memasuki rumah Cahaya , sedangkan Renal mengendarai mobilnya menuju ke rumah nya , sesampainya di rumah ia langsung memarkir kan mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah ,

"Halo Pa ?" Sapa Renal kepada Papa nya , ia mencium pucuk tangan Papa nya

"Hei Ren , baru pulang sayang , sini Papa ingin mengenalkan Mu kepada seseorang " ucap sang Papa

"Siapa Pa?" Tanya Renal sambil melihat ke arah seorang pria yang duduk di samping ayah nya .

" Sayang ini nama nya Rayyanza , dia adik Kamu sayang , Papa harap Kau bisa menerima nya , ia lah yang Papa cari selama ini" ucap Papa nya , ya Papa nya Renal adalah Tuan Reza Laksmana .

"Ray ini Renal , Dia Kakak Kamu !"

"Oh iya Pa , hai Ray sini ?" ucap nya sambil mengulurkan tangannya . Renal tau tentang adik nya itu dari Papa nya , selama ini Papa nya selalu menceritakan nya , Rayyanza datang menghampiri Kakak nya itu mereka pun langsung berpelukan .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!