NovelToon NovelToon

Sistem Pengembangan Dewa

Awal

Hay Reader Sayang Nyai, Dimanapun kalian berada semoga sehat selalu, terimakasih sudah Sudi mampir di karya receh nyai🙏🙏🙏

...----------------...

...----------------...

Dung... Dung... Sebuah gong di pukul hingga menggema di penjuru Negari...

Preettttttt...

Preettttttt...

Preettttttt ... Bunyi terompet menandakan undangan untuk manusia, setengah manusi, hewan, Elf agar berkumpul di altar pemujaan kuil Dewa, kuil tersebut merupakan kuil utama yang berada di Kerajaan terbesar yang bernama Negri Lauyo.

Waktu menunjukkan pukul 00.00 waktu setempat, tepat tengah malam itu adalah malam keemasan yang hanya muncul 1000 tahun sekali, dimana segala umat berbondong-bondong datang ke kuil untuk berdoa kepada dewa langit untuk keberkahan hidup mereka hingga 1000 tahun ke depan.

Klonong...

Klonong...

Bunyi lonceng di tangan seorang pendeta yang menggunakan topi berbentuk seperti baskom di kepalanya menandakan ia sebagai pemimpin jalannya acara pemujaan keramat tersebut.

“Hom ... Ham ... Hom... Bara... Bere... Bara... Bere... Wong ... Wong... Hang... Sungorio ... Dewa langit, berkahi kami seorang pendekar tangguh berkulit baja, tubuh tegap siap melindungi seluruh umat," pandu si pendeta.

Serempak masyarakat mengikuti doa si pendeta, “Hom ... Ham ... Hom... Bara... Bere... Bara... Bere... Wong ... Wong... Hang... Sungorio ...Dewa langit, berkahi kami seorang pendekar tangguh berkulit baja, tubuh tegap siap melindungi umat manusia,"

Tangan pendeta mengambil sebuah Gayung dari batok kelapa persis milik Mak lampir. Ia mengambil air dari dalam kendi yang sangat besar di depannya.

Siorrr.... Air di ciprat-cpiratkan lalu berdoa kembali, “Hom... Ham ... Hom, berikan kami musibah agar dunia dalam keadaan stabil,”

Cetarrr.... Kilat menyambar altar keramat tersebut hingga bapak pendetanya terjungkal dari singgasananya.

“Ada apa ini?" Tanya sang Raja.

“Ayah handa, pendeta salah mengucapkan mantra, dewa langit pasti marah. Lihat petir itu. Sepertinya akan ada musibah dan beberapa pintu dimensi akan terbuka,” kata putri Liana sang peramal.

....

....

Sedangkan di bumi, seorang pria tampan berkulit putih bermata biru safir tengah terburu-buru bersiap menggunakan baju putih abu-abunya.

“Sialan, karena memikirkan juara pertama UN besok, semalaman aku tidak bisa tidur. Sungguh hari menjengkelkan, mudah-mudahan ketek ku tidak bau Sampek sekolah, sebab aku tidak mandi mau menerima ijazah ini,” dumel pria 18 tahun yang sebentar lagi menerima ijazah SMUnya.

Perkenalkan MC kita, namanya Eros Ze biasa di panggil Eros. Lahir dari pasangan suami istri yang hidup berkecukupan jika di ukur dari keluarga biasa-biasa saja, ayahnya seorang PNS di kelurahan pinggiran kota H serta ibunya hanya ibu rumah tangga. Ia merupakan anak bungsu tiga bersaudara.

Tinggal tidak jauh dari stasiun kereta api membuat mereka lebih memilih menggunakan transportasi umum tersebut. Sebab jika di ukur dari segi kecepatan serta tarif, membuat kereta api di jadikan tranportasi utama oleh penduduk setempat.

Begitupun Eros yang setiap pagi menunggu si kreta, sebab jarak antara sekolah dari rumahnya amatlah jauh, ia membutuhkan sekitar 1 jam perjalanan jika di tempuh menggunakan transportasi kereta api jika menggunakan motor jatuhnya lebih lama yaitu 2 jam karena macet kita melanda, apalagi ongkos parkir kendaraan di kota ikut antalah mahal.

Kereta api di negara itu layaknya kendaraan umum yang padat. Setiap jamnya pasti akan ada kereta yang beroperasi siap mengangkut penumpangnya.

Brak... Brak... Suara tapak sepatu terdengar jelas dari lantai dua dimana kamar Eros Ze berada.

“Ma, aku berangkat,” pamit Eros.

“Bawalah tasmu Er, Mama sudah menyiapkan sarapan agar bisa kau santap di dalam kereta," Ibu Eros itu memberikan tas ransel ke tangan sang putra.

“Kenapa isinya berat sekali, Ma? kan nanti aku akan cepat pulang sehabis menerima ijazah,” protes Eros.

“Bawalah, nanti kau lapar karena perjalanan mu amatlah jauh, sekarang berangkatlah, nanti kau terlambat," wanita itu mengusap rambut tebal sang putra.

“Oh ia, jangan lupa Mama sama Papa jam 12 siang nantik menyusul Eros ke sekolah, ya," pinta Eros sambil mengenakan ransel pemberian sang ibu.

“Ok boy, Mama hanya menunggu papa dari kelurahan, habis itu kita langsung berangkat," wanita itu mengantarkan putranya hingga depan pintu.

....

....

Stasiun hanya berjarak 5 menit jika berjalan kaki dari rumah remaja itu. Karena waktu pemberangkatan kereta tinggal 10 menit Eros berlari agar tak tertinggal kereta Sebab ia masih butuh membeli tiket sebelum memasuki kereta.

“Hoss.... Hoss ... Hoss... Saya pesan tiket ke kota J satu,” Ke menyerahkan KTP serta uang yang harus ia bayar.

“Baik, tunggu sebentar, dek," kata seorang wanita administrasi di stasiun kereta tersebut.

“Terimakasih," Eros mengambil tiket itu lalu masuk ke dalam stasiun rel kereta. Dimana kereta apinya tengah terparkir di Rel Nomer 3.

Ketika kakinya mendekati pinggiran rel, seorang sipir kereta menghentikannya.

“Dek, sebentar ya, kereta jurusan kuburan lama mau lewat dulu."

“Baik pak," jawab Eros berjalan memutar akan tetapi sesuatu terjadi tiba-tiba udara di stasiun kereta api menurun drastis, bumi berputar hingga kepala pria itu seakan berputar hingga pusing melanda, rasa mual serta kepala mau pecah yang pria itu rasakan amatlah tiba-tiba. Tempat itu seakan memiliki magnet sehingga Eros yang kala itu ada di pinggiran rel tak mampu mengangkat kakinya.

Teriakan semua orang di samping kereta terdengar jelas di Indra pendengaran Eroz. Akan tetapi mulut pria itu seakan terkunci seakan tubuhnya di kutuk menjadi patung...

Tut... Tut ... Bunyi peringatan dari sebuah kereta memekik telinga.

“Ada apa ini? Kenapa aku tak bisa bergerak? Mulut ini kenapa bisu?" Berbagai pertanyaan pria muda itu lontarkan akan tetapi tak sedikitpun terlontarkan.

Brukkkk.... Seakan ada sesuatu yang mendorong Eros ke bawah Rel kereta,

Brukkkk.....

Greeeezzzzzz....

Kroaaakk......

Dullll....

Ahhhhh .....

Bunyi sesuatu hancur berkeping keping terdengar jelas di telinga remaja itu, ia yakin bunyi pecahan itu adalah bunyi tubuhnya yang hancur berkeping-keping, anehnya Eros tak merasakan sedikitpun rasa sakit.

Tubuhnya seakan melayang di jurang hitam layaknya kapas tertipu angin lalu di sedot ke sebuah pusaran seperti angin ****** beliung yang membelit tubuhnya menggulung hingga tak bisa bernafas serta melahap tubuhnya, yang hanya ia lihat adalah kegelapan yang semakin lama warna gelap itu merubah menjadi layar fill kadot yang menarik lalu menghempaskan tubuhnya pemuda tersebut...

Ting...

Ting ...

Dong....

Sistem Pengembangan Dewa diperbaharui.

Akan aktif 24 jam kedepan....

Bersamaan itu...

Cetarrr.... cetarrr.... Bunyi kilat berkecamuk di langit negeri Laoyu...

Gedebuk.... Tubuh seorang pria yang tak lain adalah Eros masuk kedalam kendi si pendeta.

Disaksikan ribuan masyarakat tubuh pemuda itu masuk ke dalam kendi suci milik pak pendeta.

“Lindungi yang mulia Raja dan tuan putri!” teriak penasehat.

“Lah aku dimana? Tanya Eros linglung sambil meraup wajahnya yang basah oleh air kendi.

“Apa karena aku sebelum mati belum mandi dulu makanya aku di lempar ke bak mandi ini?” gumam Eros.

Pria itu ingin bangun akan tetapi tiba-tiba lima buah pedang mengelilingi lehernya.

“Lah, tempat apa ini? Apa ini tempat produksi film kolosal?" Tanya Eros bingung.

Gress .... Tangan pria itu menyentuh pedang seketika ia syok sebab pedang itu tajam bukan pedang mainan, “Astaga, tajam. Darah," syok Eros.

“Bagun,” Tubuh kurus Eros di arak ke hadapan raja.

Warning!! Sistem terjamah aktif...

“Pria yang cantik. Apakah ini kesatria pelindung untuk melindungi kekacauan ini?" Tanya seorang gadis cantik berkulit putih menggunakan mahkota biru safir menghipnotis mata para manusia yang melihatnya, ia adalah putri Liana. Mata si gadis memandang wajah Eros tak berkedip.

“Ringkus pendeta, jebloskan ke dalam penjara, sekarang juga!" Perintah raja.

“Maaf putri, sepertinya anak ini bukanlah kesatria yang mulia. Lihat tubuhnya kurus, saya yakin jika di senggol oleh prajurit kita tubuh ini akan patah semua, dan penampilan nya yang aneh sangat mencurigakan, siapa tau ia adalah utusan negeri iblis,” kata penasehat.

“Bagiamana jika kita gorok saja lehernya, kita pastikan warna darahnya, jika merah kita lepaskan jika hitam kita jadikan persembahan," usul lagi si penasehat.

Lah ... Lah apa ini, kenapa aku bisa mengartikan semua yang mereka ucapan, situasi apa ini? Batin Eros mulia frustasi.

Eros bingung, nyai pun bingung 🙈.

To Be Continued

Terimakasih atas dukungan kalian di karya receh Nyai Gendeng Permanen 🙏🙏🙏

Jangan lupa

Like👍

komentar🗣️

Hadiah🎁🌹☕

Vote 🔥

Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di rating pojok popularitas karya ini.

Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini

Sistem Pengembangan Dewa

Keluar dari kandang buaya masuk ke kandang singa itu pepatah yang pas untuk Eros.

Awalnya Eros mengira ia melihat pertunjukan lenong akan tetapi rasa sakit sayatan pedang tadi menyadarkan pria muda itu bahwa ia berada di tempat lain.

“Katakan dari mana asal mu?!” tanya pria paruh baya yang menggunakan baju zirah mewah khas kerajaan. Eros baru sadar semua yang melekat di tubuh orang-orang disini seperti karakter dalam Game yang sering ia mainkan.

“Yang mulia Raja bertanya! Jawab,” dorong si prajurit. Para pria di negeri ini begitu besar, tinggi kokoh serta menyeramkan macem preman pasar.

“Saya dari bumi yang mulia," jawab Eros Ze, demi nyawanya ia yang pintar berusaha menyesuaikan diri.

“Apa itu bumi, apakah disana banyak pendekar?" tanya Raja.

“Disana hanya anda tentara yang mulia,” jawab Eros, pria itu menceritakan asal muasal dirinya tak lupa ia menceritakan kemajuan teknologi yang ada di bumi termasuklah pesawat, kereta dan kehebatan bumi lainya. Yang paling penting ia menceritakan kenapa asal muasal ia bisa terdampar di tempat ini.

Dari cerita Eros membuat salah satu di antara jajaran petinggi kerjaan bertekad melenyapkan pemuda itu.

Apakah pemuda ini dewa, sebab sesuatu yang mustahil ada dunia pria ini. Kata hati seseorang yang menginginkan negara ini hancur.

“Kekuatan apa yang kamu miliki di bumi mu?" tanya Raja penasaran.

“Kami manusia biasa yang mulia raja, tidak memiliki kekuatan spiritual apapun," jelas Eros.

“Disini setiap manusia terlahir di berkahi sihir serta kekuatan perang tiada tanding, sungguh aneh," kata raja memandang Eros curiga, si pemimpin tidak semerta-merta mengambil cerita pemuda itu bulat-bulat, bukannya 1 yang paling di waspadai dalam hidup yaitu Omongan orang yang belum tentu benar adanya.

“Maaf menyela yang mulia Raja," kata penasehat.

“Katakan," jawab Raja.

“Saran saya untuk menggorok leher pria ini, bagaimana yang mulia? Tehnik itu paling cocok bagi kita untuk melihat pria ini musuh apa hanya orang terdampar seperti yang ia katakan," tanya Penasehat.

“Kenapa tidak sebaiknya tes kekuatan pria muda ini, Ayah Handa," usul Putri Liana.

“Putri Liana benar yang mulia,” imbuh Patih.

“Baiklah sekarang kau masukan dia ke kotak sihir,” perintah Raja.

“Bangun!” layaknya hewan mereka mendorong tubuh mungil Eros, Seandainya aku banyak punya kawan disini sudah dari tadi aku memberontak, aku tak boleh gegabah dulu, batin Eros.

“Masuk!” Mau tidak mau Eros memasuki lemari yang di bilang kotak pengetesan sihir.

Macem Medical check up ini. Batin Eros. Pria itu merasakan panas hingga keringatnya meleh di sekujur tubuhnya.

Lima menit kemudian pintu itu terbuka lalu, “Silahkan keluar tuan, besok hasilnya akan keluar," kata orang-orang berjubah hitam.

Nah kan apa ku bilang, macem periksa periksaan nih, batin Eros.

....

....

....

Gedebuk... Tubuh Eros di dorong ke dalam sebuah penjara yang berada di bawah tanah, Eros kira setelah pengecekan tadi ia akan dipulangkan ke bumi sebab ia sudah menceritakan asal usulnya lengkap berserta toping. Sungguh ia terlalu Naif.

Satu jam Eros diam meringkuk di pojokan.

“Ma, Eros rindu, apakah kalian semua mencari ku?" tanya Eros menatap dinding tanah yang membisu.

“Disini dingin ma, apakah sebenarnya aku telah mati di tabrak kereta api itu?” tangan Eros mengumpulkan jerami untuk mencari kehangatan, baju putih abu-abunya basah karena air gentong tadi.

“Apakah dunia ini kehidupan ke dua setelah kematian?” banyak pertanyaan di dalam benak pria itu, akan tetapi tak ada satupun orang yang menjawab pertanyaan pria muda tersebut.

Brakkk.... bunyi sel di buka seorang muda seumuran dengan Eros di dorong ke dalam sel sama dengan pria itu.

“Jangan macam-macam, berdoa lah kepada sang dewa langit, besok kalian akan di kremasi bersama," kata penjaga sebelum meninggalkan tempat tersebut.

Eros melihat dan mendengar, “Apakah kau di hukum juga," tanya Eros, akan tetapi pria itu tak menanggapi.

“Aku kira di dalam gelapnya malam ini aku memiliki teman ketika melihat mu, akan tetapi harapan itu sungguh sial. Aku tidak tau ada dimana sekarang di belahan dunia yang mana yang jelas aku tau besok nyawaku tak selamat," curhat Eros.

Sungguh sial, ternyata kacang lebih mahal. Batin Eros. Pria muda itu terlentang memandang langit-langit goa penjara. Akan tetapi Eros tetap mengoceh meski tak di tanggapi oleh kawan selnya itu.

~Satu jam kemudian...

Tiba-tiba perut Eros sakit hingga bergejolak seakan ada sesuatu memaksa keluar dari perut Eros.

“Huhuu.... Huhuhu.... Sakit, sakit,” rintih Eros ketika perutnya perlahan mengembung membesar hingga seperti ibu hamil 9 bulan.

“Heh, manusia aneh, kamu kenapa?" guncang teman satu sel Eros itu, yang Eros kira Pria ternyata wanita karena suara orang itu lembut.

“Tolong aku, sepertinya terkena santet Basang melendung ini,” rintih Eros, tak lama tubuh pria muda itu melayang-layang seperti layangan putus tak tentu arah di langit-langit kamar tahanan.

“Huuaaaaaaahhhhhh!!!!” jerit Eros Ketika asap putih menggumpal keluar dari mulut pria itu.

Bruk...... Tubuh Eros langusung jatuh ke tanah.

Taplak... Taplak ... bunyi berapa pasang kaki memasuki goa. Gadis itu menarik tubuh lemah Eros menutupnya dengan jerami.

Bukkk... Bukk... Gadis itu memukul kepalanya ke tembok sambil menjerit-jerit..

Ahhhh...

Brakkk... pintu sel di buka.

Plak... satu tamparan mendarat di pipi si gadis.

“Kau berbuat kerusuhan malam hari, jangan bunuh diri sekarang karena besok nyawamu pasti akan lepas dari ragamu,” mendorong tubuh gadis itu ketanah lalu menarik di gadis keluar dari sel. Entah dibawa kemana gadis itu, Eros pun tak tau.

Eros masih syok atas apa yang menimpanya tadi, pria itu tak menyangka jika orang yang baru satu jam ia jumpai menolongnya, seharusnya Eros lah yang di pukul karena berbuat keributan, demi menyelamatkan Eros gadis itu rela memukulkan kepalanya Kedinding hingga berdarah, karena tubuhnya lemas bak jeli ia hanya bisa menyaksikan gadis itu di pukul dan di seret keluar sel.

Pria itu dudu, rasa sakit yang tadi langsung hilang. Mata pria itu memandang gumpalan awan putih masih melayang-layang di depan wajahnya.

Plak... seketika awan itu berubah menjadi tikus putih yang langsung melompati tubuh Eros.

“Tuan!" sapa si tikus. Eros mengucek matanya.

“Kau bisa bicara?" tanya Eros pada tikus yang ia lahirkan berapa menit yang lalu.

“Ia," jawab si Tikus.

“Siapa kamu?" tanya Eros.

“ Shavia, bos.”

“Sebenarnya kamu apa?” tanya Eros.

“Oh baik bos, sebelum itu saya ingin mengucapkan selamat anda telah mengaktifkan sistem Pengembangan Dewa. Perkenalkan saya adalah Shavia pemandu anda dalam setiap misi anda mengumpulkan Karma poin,” kata si tikus.

Plak... Eros memukul kepala si tikus.

“Sintem gundul mu! Aku hanya ingin pulang siapapun kamu antarkan aku pulang!” kata Eros.

“Tenang bos, anda harus mengumpulkan Karma poin hingga memenuhi toples anda ini, jika ia penuh anda akan menjadi dewa dan anda bisa pulang ke bumi kapan saja,” kata Shavia menarik telapak tangan Eros, seketika pria itu melihat sebuah toples yang tingginya 5 meter.

“Yang benar saja, ku kira toplesnya sebesar tempat nastar!" umpat Eros, bayangkan si Eros harus mengumpulkan Karma poin yang bentuknya seperti tetesan air.

“Hehehehe, ia bos, anda harus mengumpulkan Karma poin yang anda dapat dari menolong siapapun, liat angka ukur itu, semakin banyak anda mengumpulkan Karma poin maka kemampuan anda akan bertambah, karma poin anda di hitung pertetes. Anda juga bisa menukar karma poin anda untuk meningkatkan kemampuan anda tuan, seperti sistem barter juga," kata Shavia.

“Gila saja, berapa tetes karma poin yang harus aku kumpulkan Via! Kau merampok ku kan!” Eros mengguncang tubuh tikus itu.

“Bayangkan bos, jika anda bisa mengisi karma poin hingga penuh, anda akan bisa pulang kapan pun saja bahkan anda akan menjadi dewa yang bisa pergi kemana-mana!” iming-iming si Via bak sales prabot.

“Ok, siapa takut, asal aku bisa pulang kerumah, apapun akan ku lakukan. Sekarang kau cari gadis tadi, aku khawatir padanya dan buat aku keluar dari tempat ini, terakhir aku ingin makan enak," perintah Eros.

“Hehehe... gini bos, karena level anda 0 maka wujud saya hanya anda yang bisa melihat . Anda tidak punya karma poin untuk menghilang dari tempat ini, serta anda hanya di berikan diskon kemampuan terjemah saja oleh pusat, selebihnya anda harus berusaha sendiri agar sistem anda semakin meningkat dan anda bisa mengaktifkan kemampuan anda," kata Shappia.

“Apah! Aku kira sistem Pengembangan Dewa ini seperti sistem yang seperti di game, banyak tuh yang mendapatkan sistem langsung kaya dalam semalam lah sistem ini malah perampokan!” omel Eros.

“Tunggu dulu, bukannya besok aku di eksekusi, ada tidak sistem hidup kembali?" tanya Eros.

“Ia ya bos, anda hanya punya sistem terjamah. Besok anda harus berusaha sendiri besok agar tak jadi mati tuan!” kata si Shavia.

“Sialan bener🙈 percuma punya sistem!” umpat Eros.

To Be Continued

Terimakasih atas dukungan kalian di karya receh Nyai Gendeng Permanen 🙏🙏🙏

Jangan lupa

Like👍

komentar🗣️

Hadiah🎁🌹☕

Vote 🔥

Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di rating pojok popularitas karya ini.

Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini

Sistem Kloning

Di tabrak kereta, terdampar di negeri aneh, mendapatkan sistem aneh pula, dan saat ini pria itu tak tahu siang atau malam di luar sana karena goa itu gelap hanya sinar dari lentera kecil di luar ruangan.

Pria itu tak bisa memejamkan matanya karena memikirkan kawan selnya yang melindungi dirinya. Padahal mereka tak kenal satu sama lain.

“Via,” panggil Eros.

“Ia bos," jawab si shavia.

“Bisa tidak kau menyelinap ke luar, belikan aku pecel lele sama seblak. Besok kan aku mau mati, setidaknya aku mati kenyang!" kata Eros yang memegang perutnya kelaparan, pria itu belum menyantap makanan paginya.

“Astaga bos, disini mana ada orang jual seblak. Bos ada ada saja. Ngomong-ngomong, sistem Pengembangan Dewa belum aktif dan belum bisa di gunakan, ini baru 10 jam setelah di aktifkan, anda butuh 24 jam agar membuka sistem dan menyatu 100%,” terang si Shavia menggigit kuku jarinya.

“Dasar, sistem tak guna!” maki Eros.

“Bdw bos, di ruang waktu tadi aku memungut barang bos ini," si tikus membuka resleting di dadanya, sepertinya bulu tikus itu adalah jaket hingga sewaktu-waktu ia bukan pasang.

Gedebuk... karena barang berat si tikus sampai terpental, sebuah ransel sekolah milik Eros keluar dari sana.

Pria itu tak menghiraukan si tikus yang terjatuh, yang menjadi perhatian remaja itu adalah ransel miliknya. Seketika air mata Eros yang tengah mengering tergenang lagi, ia mengingat ucapan sang mama sebelum berangkat dan memberikan bekal kepadanya, Ada Mie untung, Mie selalu ceria, Mie selera rakyat serta Mie kuburan VIP ada juga Mie panjang umur.

pria muda menyingkirkan macam-macam mie tersebut, setelah menemukan mie Eros mengeluarkan bermacam cemilan tradisional serta snack bekal anak-anak camping. Mata pria itu tertuju pada bekal sarapan pagi yang ibunya siapkan tadi.

Eros membuka bekal seketika aroma makanan basi mulai menyengat, di dalam kotak itu terdapat nasi rendang lengkap dengan nasinya yang sudah tak layak di makan. sepertinya karena perbedaan ruang waktu makanan itu cepat rusak.

Dengan linangan air mata Eros menyantap makanan dari sang Mama tanpa menghiraukan kondisi makanan tersebut.

“Bos, punya makanan itu bagi-bagi Napa!" Via menaiki tubuh sang majikan. Baunya sudah tidak sedap, Bos... Ueekkkk," kata Via pusing serta mual.

“Diam jangan ganggu acara makan ku Via! Ini makanan yang Mama masak untuk ku terakhir kali, aku tak boleh membuangnya. Mungkin ini kesempatan terakhir ku makan masakan Mama,” kata Eros memasukkan suap demi suap sambil menangis.

Setelah acara makan tersebut Eros diam merenung memikirkan nasibnya hari esok, entah jam berapa ia tertidur ia pun tak tau.

“Bukkk. Bangun!" penjaga menendang tubuh kurus Eros.

“Ayo bawa dia, sudah waktunya," ajak penjaga pada rekannya.

....

....

Saat ini kondisi Eros di rantai di sekujur tubuhnya, tak lupa puluhan pedang mengelilingi tubuh pemuda itu, tiada celah untuk kabur dari sebuah ruangan yang berbentuk stasiun bola, bahkan ribuan penonton ingin menyaksikan kremasi hidup-hidup ini.

Apakah ini akhir hidup ku? Batin Eros.

Ia layaknya ******* yang di pertontonkan di khalayak umum. Sedangkan di tengah-tengah ruangan itu, seorang pendeta di dorong tak manusiawi ke tengah lapangan.

“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!” Teriak riuh para masyarakat di kuris penonton.

“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!”

“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!”

“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!”

Dung...

Dung....

Dung...

Gong di pukul 3 kali, semua orang langsung terdiam. Seorang pria menggunakan topi hitam bundar persis milik pesulap hitam yang ada di TV TV masuk ke arena eksekusi tersebut.

Senin 17 JI 1990 tahun Gong (Ini tahun dalam cerita ini ya 🙏, semua Rel hasil imajinasi Autor)

“Atas Nama Pendeta Wong Gendeng di jatuhkan hukuman Mati di salib dan bakar hidup-hidup setelah 3 hari di Pampang di alun-alun negeri Laoyu-”

“...,Untuk keluarga serta kerabat pendeta hari ini dan detik ini akan di bakar hidup-hidup.”

Lima orang berbadan tegap mengangkat palu raksasa lalu memukulkan palu tersebut ke atas batu, Bangggg... Banggg... Bangg.... bunyi menggemuruh mekik telinga hingga membuat gigi berdenyut.

Tak lama kemudian tubuh seorang pria paruh baya berjenggot putih dengan luka cambuk. Darah segar dan kering membuat penampilan pria itu sangat mengerikan. Pria itu di ikat di tanah kakinya berbentuk salip.

Tok...

Klatok...

“Ahhhhh....”

Klatok...

Tok... bunyi sebuah tulang manusia di paku ke sebuah papan.

“Ahhhh," jerit pria itu semakin memekik, crressss.... darah muncar ke lantai.

Baru pertama kali Eros menyaksikan kekejaman itu, “Jangan, itu kejam!” Eros bangun akan tetapi langsung di kunci hingga tengkurep di lantai tak berdaya.

Telinga serta matanya mau tak mau melihat kekejaman itu hingga akhir, hingga tubuh pak tua itu sudah didirikan dengan papan salip.

Brak... Brak... puluhan langkah kaki manusia memasuki altar.

“Apakah mereka kelurga serta pembantu pendeta Wong?" tanya prajurit yang menahan Eros.

“Benar, sekarang giliran mereka," jawab si perajut lainnya.

Seorang wanita yang semalam ia sangka pria yang Eros kenali semalam di giring memasuki Altar mengikuti para tahanan lainnya. Orang pertama menolong Eros di penjara semalam.

gerombolan itu adalah keluarga pendeta serta pelayan pendeta, karena kesalahan satu orang semua keluarga di musnahkan hingga ke akar. Mereka di giring memasuki sebuah toples kaca yang ukurannya besar.

Tidak, aku harus menolong dia, aku tak boleh lemah! Batin Eros memandang gadis lusuh yang di letakkan di barisan terakhir.

“Tuan, tuan!" panggil Via keluar dari saku Eros,

Via... Batin Eros.

“Cepat tuan, Menyatulah dengan sistem dewa buat perjanjian bahwa anda siap menerima sistem dan karma anda sebagi dewa, maka setelah ini anda akan mendapatkan karma poin sebagi kenaikan level 0 anda ke level 1," suruh Via.

Tangan pria itu mengepal, matanya memerah, ketika melihat api kompor di bawah toples itu.

“Baik Aku Eros Ze menerima sistem pengembangan dewa ini, akan mengikuti pasal dan peraturan sistem hingga menjadi dewa seutuhnya!" sumpah Eros.

Jeeglekkkk... Waktu seakan berhenti, semua manusia di dalam ruangan itu mematung.

“Selamat, anda telah menerima sistem pengembangan dewa, level anda 1 serta mendapatkan bonus 1000 karma poin pertama!” kata Via menyentuh lengan sang tuan.

Dari lengan Eros muncul seperti layar ponsel.

Ketika di sentuh sebuah layar transparan seperti LED TV muncul di depan pria itu.

“Silahkan pilih bos!" suruh Via.

“Layar apa ini Vi? Kenapa juga ada yang di gembok?" tanya Eros bingung.

“Itu layar status Level anda serta berapa jumlah karma poin yang anda punya saat ini, bos!” jelas via.

“Apa itu play store sistem?" tanya Eros.

“Play stor sistem adalah tempat pembelian sistem anda, dan Karman poin disini nominal atau harga yang harus anda bayar, contoh nih bos, anda ingin membeli satu item cincin ruang waktu, berarti anda harus merelakan karma poin anda berkurang 250. Semakin banyak anda mengumpulkan Karma poin maka anda semakin mudah membeli sistem yang lebih kuat lagi. Karena level anda 1 maka sistem-sistem itu hanya bisa anda gunakan 1 kali dalam 24 jam," terang Shavia.

“Oh, kenapa ada gambar gembok itu bos, berarti semakin banyak karma poin yang anda dapatkan serta tingginya level anda, maka akan ada sistem misteri yang akan terbuka dan tentunya nominal pertukaran akan semakin besar, ” tambah Sahvia.

Eros menganggukkan kepalanya pertanda memahami apa yang di jelaskan pemandu sistemnya,“Jika aku memilih Sistem kloning ini, apa kelebihan dan kekuatan yang aku terima?" tanya Eros.

“Sistem kloning adalah sistem tiruan dimana anda bisa membuat tiruan pada sebuah objek agar si objek bisa kembar alias sama persis, anda bisa menukar sistem ini bos, setelah itu anda pakai aja sistem kloning ini untuk membuat anda menjadi dua, mumpung waktu berhenti. Mari kita tinggalkan kerjaan ini dan memulai petualangan anda," saran Shavia.

Tangan ragu Eros memencet sistem Kloning serta ia memilih item tambahan Ruang waktu (item ruang waktu adalah tempat penyimpanan segala benda di sebuah ruangan yang di miliki seorang master).

“Terimakasih sudah berbelanja, karma poin anda di kurangin 97.500 di bayar dengan lunas tanpa kredit," kata sistem.

“Fokuskan pikiran anda bos, bayangkan tubuh anda menjadi dua,!" kata Via.

Eros memfokuskan pikirannya,“Aku mau kloning gadis itu,” tunjuk Eros pada gadis penolongnya semalam.

“Sistem Kloning aktif,” gadis tadi itu pun langsung menjadi dua.

“Astaga bos, sudah mau mati melindungi nyawa orang!" omel Via jengkel.

Eros bangun langsung menarik tubuh asli gadis itu lalu memasukan ke ruang waktunya, sedangkan kloning berdiri di tempat si gadis itu.

Setelah beres Eros kembali ke posisi semula lalu menepuk tangannya.

Werr... suara api dari dalam toples tersebut, semua kembali riuh.

Aaahhhh... teriakan kepanasan di dalam toples memekik telinga...

“Dasar bos gendeng. Kaloh bos menggunakan kemampuan bos menolong orang itu maka bagaimana anda menolong diri anda dari kremasi mandiri anda!" marah si Via.

Lah, ia ya. Kan hanya ku gunakan 1 kali 24 jam itu kemampuan! Batin Eros.

To Be Continued

Terimakasih atas dukungan kalian di karya receh Nyai Gendeng Permanen 🙏🙏🙏

Jangan lupa

Like👍

komentar🗣️

Hadiah🎁🌹☕

Vote 🔥

Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di rating pojok popularitas karya ini.

Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!