Mafia berhati malaikat
...****************...
Seorang pria tampan body atletis, mata sipit mirip orang korea, berlari mengarah pada pedesaan yang hanya sedikit penduduk, dengan dada yang terluka karena luka tembak dengan menggendong bayi mungil nan cantik.
Dia mengundang dokter untuk mengobati lukanya, tapi peluru yang menembus di dadanya tidak bisa di ambil karena harus melakukan oprasi.
Bayi mungil dan cantik itu masih sekitar berumur dua hari yang ia bawa kabur dari rumah sakit.
" Setelah aku sembuh, pergilah, dan jangan temui aku sampai situasi membaik !?" Kata Deon pria tampan yang menggendong bayi tadi.
" Tuan apa tidak seharusnya anda kembali ke markas, kasihan bayi anda ini, apa dia nyaman tinggal di sini ?" tanya Le dokternya pada Deon.
" Bodoh. . . .! anak buah Angga masih mencariku, dan aku masih lemah, biarkan aku mencari ketenangan untuk membesarkan putriku !" kata Deon pada Le dengan tatapan tajam yang menyeramkan.
Flas back.
Deon andreas, seorang mafia berhati malaikat yang gagah tampan dengan hidung mancung menikahi Dahlia Wijaya putri Wijaya, pengusaha sukses, sedangkan Deon hanya anak yang hidup di panti asuhan, memiliki satu adik yang di rahasiakan identitasnya.
Mereka di pertemukan saat masih di bangku sekolah SMA hingga jenjang kuliah, kuliah Deon di biayai oleh Wijaya karena kecerdasan otak, dan pemikiran cepat.
Deon yang di kuliahkan oleh pengusaha kaya, merekomendasikan sahabatnya, Angga.
Wijaya menyuruh Deon yang kerja di perusahaanya, Wijaya menyuruhnya membangun perusahaanya sendiri, untuk anaknya kelak.
Di umur ke dua puluh lima tahun keduanya di nikahkan, setahun pernikahan dan di karunia putra kembar, tapi yang satu tidak terselamatkan.
Kehidupan mereka bahagia hingga Dahlia mengandung anak ke dua Deon.
Deon di sebut Mafia berhati malaikat, karena dia bergerak, pembasmi korupsi, dia merampok dengan cara halus dengan caranya, otaknya yang cerdas selalu berhasil, pada para koruptor, dan di bagikan pada masyarakat yang membutuhkan dengan para gengnya.
Geng mafia yang yang di pimpin Deon di beri nama Red Devil, anak buahnya sudah tersebar seluruh daerah.
Mereka jadi juga karena di modali Wijaya group secara diam - diam.
Sampai ahirnya dia bisa mendirikan DREAS GROUP CORP. yang bisa membiayai komunitasnya sendiri.
Ternyata kebahagiaan Deon ada yang tidak suka.
" Pi, kita harus ke Bandung malam ini, mami sedang sakit !" Kata Deon pada mertuanya.
Wijaya pilih tinggal di Bandung, dan di sana Wijaya mengunjungi cucu dan anaknya yang sudah hamil tua. Tapi di tengah liburanya Wijaya, Deon dapat telepon kalau ibu mertuanya sakit.
Deon terpaksa meninggalkan istrinya yang hamil tua sendirian di rumah, ahirnya menelpon Angga sahabatnya, untuk menjaga anak dan istrinya sementara.
Deon mengantar papinya pulang ke rumahnya.
Sampai di sana ternyata ibu mertuanya baik - baik saja, Deon yang kuatir ini jebakan untuk anak istrinya langsung saja pulang.
Saat Deon pulang, ada dua mobil yang mencurigakan, tidak jauh dari rumah mertuanya.
Deon pura - pura pulang untuk meninggalkan jejak, dan masih mengintai dari jauh.
Ternyata kecurigaanya benar, terdengar suara tembakan dari dalam rumah mertuanya, Deon merasa ke colongan, Deon menelpon anak buahnya, tapi darah sudah bercecer di lantai mertuanya.
Dor. . . !" ternyata masih ada penyusup yang masih tertinggal, untung saja Deon bisa menghindar.
Ternyata dia orang yang di percaya oleh Wijaya sendiri, seketaris Lu.
" Ternyata kau seorang penghianat !?" bentak Deon.
Doooorrrr. . . . ! karena ke lihaian Deon Lu bisa tertembak, tepat di dadanya, dan mati di tempat.
Deon menghampiri ibu mertuanya dia masih hidup, dan papi mertuanya juga masih, saat akan mengangkatnya.
Tapi ternyata rumah itu telah di kepung oleh para penghiananat. Deon tidak bisa bergerak.
" Ber sem bu nyilah di bawah tanah, di bawah sofa itu " tunjuk Wijaya pada sebuah sofa, " selamatkan dirimu, jaga anak - anakmu !" lanjut Wijaya.
" Tapi pi ?" protes Deon.
" Cepat, jangan sampai kau ikut mati, sebelumnya arahkan tanganku pada penghianat itu !" bentak Wijaya, Deon hanya bisa menurut.
Wijaya pura - pura mati, dengan memegang pistol mengarah pada seketarisnya yang sudah jadi mayat, karena ulah Deon. Untuk menghilangkan jejak Deon.
Deon masih terdiam dan mendengar percakapan manusia yang ada di atasnya.
" Semuanya beres bos, dan kebetulan seketarisnya mati juga, jadi kita bisa menguasai hartanya tapi aku tidak menemukan Deon di sini.!" kata seorang pria pelaku pembunuhan.
" Baik bos. . !" katanya lagi setelah mendengar jawaban dari sebrang sana
Setelah semua pergi Deon keluar dengan pelan - pelan dan tidak mendapati, ternyata mereka membawa mayat itu ke jurang dan membuangnya. tapi tidak hanya mertuanya tapi juga Asisten rumah tangganya juga ikut mati.
Deon mengikutinya, dan hanya dapat menyelamatkan Wijaya, sedangkan ibu mertuanya terbawa arus sungai yang deras, dan di temukan oleh polisi, tiga gari sesudahnya.
Deon merahasiakan semuanya pada Dahlia, takut Dahlia kepikiran, tapi ternyata salah.
Angga yang mencintai Dahlia sejak dulu ternyata dalang dari semua ini.
Saat Deon mengajari anaknya belajar memegang dan membidik pistol.
Leonardo anak berusia sekitar empat tahun setengah, ternyata lihai, otaknya yang cerdas, keturunan dari Deon sang ayah.
Doooor. . . . !
Doooor. . . !
Doooor. . . . !
suara timah panas memecahkan gendang telinga.
" Ayah, Aku bisa pas tepat sasaran " kata anak kecil sekitar empat setengah tahun itu.
" Kau hebat suatu saat nanti kau akan menjadi penembak jitu, kau akan ayah tugaskan menjaga mama dan adikmu " kata lelaki Dewasa berjuluk ayah yang tampan yang sedang mengajari anaknya memegang pistol yaitu Deon.
" Kau, , , kau yang membunuh orang tuaku ? keparat kamu , , !" kata seorang wanita dewasa berjuluk mama dengan perut buncit, sedang hamil datang tergopoh - gopoh yakni Dahlia yang termakan omongan Angga.
" Siapa yang membunuh orang tuamu sayang ?" tanya Deon dengan bingung.
" Cukup bersikap baik pada ku ?" kata Dahlia
" Ya kau telah membunuh orang tuanya ? kau tembak mati di markasmu dan kau buang ke jurang " kata seorang pria dempal dengan kulit sawo matang yak ni Angga, pria yang mencintai Dahlia jaman sekolah tapi kalah dengan Deon sahabatnya.
" Mana buktinya ?" tanya Deon.
" Sebelum kejadian kau di sana ? jadi bukti itu mengarah padamu, dan sidik jari di sofa itu ada sidik jarimu " kata Angga.
" Jaga mulutmu jangan kau hasut keluargaku, jangan kau rusak keluarga kecilku ?" jawab Deon.
Doooor. . . !
peluru mengarah pada dadanya saat dia mendekati istrinya dan tidak sadarkan diri.
" Buang mayatnya jangan sampai ketahuan polisi ?" kata Angga menyuruh anak buahnya.
" Jangan bunuh ayahku. . . . . !" teriak anak kecil dan berlari ke arah mayat ayahnya, tapi di tahan oleh Angga.
" Ayah . . . ayah . . . ayah. . . !" teriak anak kecil lagi.
" Sakiiit " teriak sang wanita memegang perutnya.
" Siap kan mobil Bawa dia ke rumah sakit . . !" teriak Angga
Dan mobil melesat dengan membawa ibu hamil dan anak kecil ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit wanita itu melahirkan anak berjenis kelamin perempuan dengan hidung mancung mata sipit dengan tanda merah di sikunya sama seperti kakaknya.
" Kata ayah, kakak akan menjagamu, dan kakak janji akan menjagamu " kata anak kecil tadi.
Humaira andreas
...****************...
Doooor. . . !
peluru mengarah pada dadanya saat dia mendekati istrinya dan tidak sadarkan diri.
" Buang mayatnya jangan sampai ketahuan polisi ?" kata Angga menyuruh anak buahnya.
" Jangan bunuh ayahku. . . . . !" teriak anak kecil dan berlari ke arah mayat ayahnya, tapi di tahan oleh Angga.
" Ayah . . . ayah . . . ayah. . . !" teriak anak kecil lagi.
" Sakiiit " teriak sang wanita memegang perutnya.
" Siap kan mobil Bawa dia ke rumah sakit . . !" teriak Angga
Dan mobil melesat dengan membawa ibu hamil dan anak kecil ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit wanita itu melahirkan anak berjenis kelamin perempuan dengan hidung mancung mata sipit dengan tanda merah di sikunya sama seperti kakak dan ayahnya.
" Kata ayah, kakak akan menjagamu, dan kakak janji akan menjagamu, akan melindungimu, dari orang yang akan memisahkan kita " kata anak kecil tadi yang tidak lain adalah Leon.
Namun saat masih menyayang adiknya yang baru lahir ada seorang masuk ke dalam dan menyuruh anak buahnya.
" Bunuh bayi itu ? dia akan jadi penghalang hubungan kita !" kata Angga.
Lalu dua bodyguard datang dan mengambil bayi mungil itu.
" Jangan bunuh adiku. . . . .!"
" jangan bunuh adiku. . . . . !"
" Jangan bunuh adiku. . . . . !" teriak Leonardo anak kecil itu.
Tapi tidak ada yang menghiraukanya, mereka masih tetap membawa bayi mungil yang tidak berdosa itu tadi akan menaiki mobil.
" Urus anak kecil itu, bagai mana caranya agar anak itu tidak mengadu pada siapapun ?" tugas dari Angga sambil menunjuk Leon kecil.
Dua body guard dan satu dokter membawanya ke ruangan khusus, Leon meronta, tapi karena tenaganya masih belum kuat.
" Lepaskan aku, lepaskan aku, aku yakin ayahku masih hidup, dan akan menyelamatkan dan menjaga kita kalian manusia biadab . . .!" celoteh Leon dengan beederai air mata.
Sesampainya di mobil Seorang pria, merebut bayi mungil dari dua body guard dan segera membawa pergi. para body guard Angga mengejarnya tapi tidak berhasil.
" Biarkan saja, yang penting kita sudah bisa menyingkrkanya !" Kata Angga.
Seorang pria tampan body atletis, mata sipit mirip orang korea, berlari mengarah pada pedesaan yang hanya sedikit penduduk, dengan dada yang terluka karena luka tembak dengan menggendong bayi mungil nan cantik.
Dia mengundang dokter untuk mengobati lukanya, tapi peluru yang menembus di dadanya tidak bisa di ambil karena harus melakukan oprasi.
Bayi mungil dan cantik itu masih sekitar berumur dua hari yang ia bawa kabur dari rumah sakit.
" Setelah aku sembuh, pergilah, dan jangan temui aku sampai situasi membaik !?" Kata Deon pria tampan yang menggendong bayi tadi.
" Tuan apa tidak seharusnya anda kembali ke markas, kasihan bayi anda ini, apa dia nyaman tinggal di sini ?" tanya Le dokternya pada Deon.
" Bodoh. . . .! anak buah Angga masih mencariku, dan aku masih lemah, biarkan aku mencari ketenangan untuk membesarkan putriku !" kata Deon pada dokter999 Le dengan tatapan tajam yang menyeramkan.
Di rumah sakit, Angga masih setia menunggu Dahlia sadar.
" Leon, , ,Leon !" panggil Dahlia pada putranya.
Setelah sepenuhnya sadar Dahlia melihat di sekeliling, yang dia lihat hanyalah Angga.
Dahlia menangis mengingat kejahatan Deon suaminya.
" Maaf dokter tidak bisa menyelamatkan putrimu !" kata Angga.
" Aku pria payah, aku kelaki pengecut, tidak bisa melindungimu dan keluargamu, seharusnya aku waspada dari dulu kalau Deon adalah seorang mafia " kata Angga.
Dahlia semakin menangis, Angga dengan penuh kasih sayang mengusap air mata Dahlia.
" Maafkan aku !" Kata Angga.
" Kau tidak salah, seharusnya aku berterima kasih padamu !" Kata Dahlia pada Angga.
" Izinkan aku mengisi hari - harimu !" mohon Angga pada Dahlia.
Satu tahun sudah dari kejadian itu, Dahlia telah menikah dengan Angga, sedang Leon di buat agar lupa segalanya dengan ke jadian itu.
Puteri Deon di beri nama Humaira Andreas. mereka masih hidup di desa dengan papinya Dahlia, yang bisa di selamatkan Deon, dari kekejaman Angga. Tapi mereka masih nerahasiakan identitasnya.
" Deon kenapa tidak kau ambil putramu dari tangan Angga " kata Wijaya di kursi rodanya.
" Pi, percuma anak itu di bawa, karena anak itu sudah dibuat lupa oleh kita semua, Leon bukanlah putra yang bodoh pi, tapi dia di manfaatkan oleh Angga " jelas Deon.
" Itu yang aku kuwatirkan Deon ?" Kata Wijaya.
" Biarkan saja, selama Angga nemberikan kasih sayang, pada putraku, aku akan tetap bekerja sama dengan Reksa group, yang sebenarnya perusahaan ku, Leon juga kekuatan Dahlia untuk mengingat kita !" jelas Deon.
Ya perusahaan Wijaya group dan Dreas group di jadikan satu menjadi Reksa group, karena seluruh Aset dan dokumen kepemilikan belum di temukan
Jadi Angga semena - mena mengganti nama dua perusahaan itu, Dahlia dan Angga juga memilih pindah ke Bandung di kediaman Wijaya Supaya tidak ada yang mengasih tahu, siapa sebenarnya Leon.
Dahlia hanya menurut apa yang di perbuat Angga, karena kata - kata Angga yang manis..
Dan kini Angga tengah mengandung anak dari buah cintanya dengan Angga.
Seorang satpam mendengar percakapan Angga dengan anak buahnya.
" Kenapa, belum di temukan juga mayat Deon. . . !" bentak Angga.
" Maaf tuan !" kata seorang anak buah.
" Sudah setahun. Kalau dia masih hidup bisa mati, kita semua !" bentak Angga.
Seorang satpam yang sedang mengintip ketahuan, membuat Angga marah dan di tembak di tempat, seorang anak berumuran tiga tahun teriak.
" Bapak. . . !" teriak anak kecil, saat Angga akan membidiknya, ada sebuah tangan besar menarik anak kecil itu masuk ke dalam mobil.
" Kenapa kau bawa anak kecil ini lagi Deon ?" tanya Wijaya.
" Dia korban, kekejaman Angga juga " Kata Deon.
" Lalu apa rencanamu ?" Tanya Wijaya.
" Aku akan membiayainya hingga dewasa, dia pasti sudah ingat akan kejadian seperti ini !" Jelas Deon.
" Tapi aku akan menyerahkanya, di panti asuhan " Kata Deon.
" Terserah apa rencanamu Deon " Kata Wijaya yang hanya pasrah.
...****************...
Sepuluh tahun berselang, kecantikan Humaira, atau sering di panggil Ira.
Dengan gayanya yang tomboy, celana jeans yang robek pada lututnya pakai kaos oblong, dengan kemeja yang di talikan di pinggang, itu ciri khas Ira, dengan topi di balik rambut yang panjang yang selalu di ikat.
" Anak haram. . !"
" Anak haram. . !"
" Anak haram. . !"
Teriak anak - anak pada seorang anak laki - laki sekitar delapan tahunan sambil mendorong - dorong tubuhnya, anak laki - laki itu hanya menangis.
Ira yang melihatnya langsung menuju ke arah tersebut.
" Hai, jangan suka membully, belum tentu keluarga kalian sempurna !" Kata Ira.
" Pantas kalau kalian saling membela, karana satu tidak punya bapak, yang satu tidak punya ibu " ejek anak nakal.
" Ha ha ha ha. . . !" tawa semuanya.
Ira melihat tingkah anak nakal itu jadi geram.
Bught
bught
bught.
Ira langsung menghantan anak - anak itu yang berjumlah lima orang.
Mereka melawan bersama, tapi masih tetap kalah dengan Ira yang sudah jago bela diri, sudah di ajari Deon, sejak dini
Aisyah istri rosullulah
...****************...
Ira yang melihatnya langsung menuju ke arah tersebut.
" Hai, jangan suka membully, belum tentu keluarga kalian sempurna !" Kata Ira.
" Pantas kalau kalian saling membela, karana satu tidak punya bapak, yang satu tidak punya ibu " ejek anak nakal.
" Ha ha ha ha. . . !" tawa semuanya.
Ira melihat tingkah anak nakal itu jadi geram.
Bught
bught
bught.
Ira langsung menghantan anak - anak itu yang berjumlah lima orang.
Mereka melawan bersama, tapi masih tetap kalah dengan Ira yang sudah jago bela diri, sudah di ajari Deon, sejak dini
Semua anak nakal tumbang olehnya.
" Makanya, jadi anak laki - laki itu jangan cengeng, belajar bela diri dong !" bentak Ira pada anak yang di bully.
" Terima kasih " Kata nya.
" Kenalkan aku Dion !" anak itu mengenalkan diri sambil mengulurkan tanganya dan yan sebelah mengusap air mata.
" Ira !" jawab Ira dengan cuek membalas uluran Dion.
" Maukah kamu jadi sahabatku " pinta Dion.
Seketika Ira memandang wajah Dion dengan pandangan heranya.
" Kau tampan, kenapa kau tidak punya teman !?" Kata Ira.
" Aku hanya hidup dengan ibuku, jadi banyak orang, ibuku adalah wanita penggoda, aku anak haram, tapi sebenarnya aku punya ayah yang di panggil Abi " jelas Dion.
" Kenapa kamu tidak ikut Abi mu ?" tanya Ira.
" Kata ibu belum waktunya " Kata Dion.
" Sedang kamu ?" tanya Dion pada Ira.
" Aku tinggal dengan dua pejantan tangguh, tadinya sama tanteku, tapi semenjak kakeku sembuh dari lumpuhnya, tanteku memilih pergi kuliah ke luar negri " cerita Ira.
" Makanya, aku di sebut anak - ayah tanpa ibu " cerita Ira.
" Kau belajar bela diri di mana ?" tanya Dion.
" Hanya dengan ayahku, yang aku panggil dady " kata Ira.
" Dady kamu pasti orang hebat !" Kata Dion.
" Ya dadyku orang hebat, dia bisa masak kesukaanku, dan dia selalu ada untuku " jawab Ira.
Mereka bercerita tentang pengalaman, dan keluarganya.
Semenjak saat itu mereka akrab dan berangkat dan pulang sekolah bersama.
Dion yang tampan sering di temui wanita cantik.
" Mas, ini ada bubur " kata wanita tersebut, wanita berhijab, tapi memperlihatkan kecantikan auranya.
" Tidak usah kau kirim aku makanan terus !" kata Deon yang masih mencangkul tanah untuk di tanami ubi.
" Tidak kak, ini hanya ada rezeki sedikit !" kata Mawar wanita cantik itu.
" Apa kau tidak punya suami ?" tanya Deon.
" Aku, punya " kata Mawar.
" Kenapa kamu mengirim makanan pada pria single sepertiku, nanti menimbulkan fitnah !" kata Deon sambil duduk.
" Suamiku, sudah punya istri !" cerita Mawar.
" Maksudmu, suamimu selingkuh ?" tanya Deon, tapi di gelengi Mawar.
" Aku istri kedua, tapi dia lebih mencintai istri pertama, suamiku menikahiku, karena menolongku !" cerita Mawar.
" Aku, di jebloskan oleh pacarku, di jurang nista, bisa di bilang wanita malam, dia berjanji akan menikahiku, setelah kita mendapatkan uang, tapi ternyata dia pergi memilih cinta pertamanya " cerita Mawar sambil menangis.
" Kejam sekali pria seperti itu, kalau aku tahu, akan aku tembak di tempat kekasihmu !" kata Deon yang geram.
" Ternyata, dia sudah mengambil uang banyak pada madam yang membeliku, untung saja ada suamiku yang menolongku, jadi aku tidak lama tinggal di sana " cerita Mawar.
" Untuk menghindari madam, mengambilku lagi, dan menghindari fitnah dia menikahiku " lanjutnya.
" Apa kamu cinta pada suamimu ?" tanya Deon.
" Aku sebenarnya mencintainya, dia tinggal dengan keluargaku selama setahun, karena mengemban tugas agama di desaku sampai kita memiliki putra, putraku mirip sekali denganya, tampan gagah !" kata Mawar.
" Sungguh mulia suami kamu !" kata Deon. Mawar mengangguk.
" Tapi setiap waktu dia berhubungan denganku, yang di panggil selalu istri pertamanya !" lanjut Mawar.
" Semenjak ayahku meninggal, aku lebih pilih tinggal di desa terpencil ini, sambil mengurus putraku " Kata Mawar.
" Apa suamimu tidak menafkahimu ?" tanya Deon.
" Dia selalu mencukupi kita berdua, dia juga sering menengok kita berdua, tapi di saat dia menikahiku, dia berkata kalau istri pertamanya adalah wanita yang paling di cintainya, tanpa adany isteri pertamanya, dia hanyalah, makluk bodoh " cerita Mawar.
" Maksudnya ?" tanya Deon.
" Walaupun dia menikahiku, aku tidak boleh cemburu pada istri pertamanya, karena menurutnya, istrinya adalah cintanya, seperti halnya Aisyah sang rosul, istri yang paling di cintai, dan dia meminta maaf padaku, kalau dia belum bisa adil !" ceritanya.
" Kau menerimanya ?" Tanya Deon.
" Ya, karena dia yang mengajariku ilmu agama, mengajariku mengaji, dan menyuruhku mengenakan pakaian tertutup, supaya, tidak ada seorang pria yang tergoda dengan tubuhku lagi, cukup dia yang melihatnya !" cerita Mawar.
" Emmm !" jawab Deon.
" Maaf jadi curhat, mas Deon sendiri kenapa memilih hidup sendiri ?" tanya Mawar.
" Aku di hianati oleh sahabatku sendiri, ternyata dia lebih kejam dari seorang mafia, dia membunuhku di depan istriku !" cerita Deon.
" Lalu istri mas ?" tanya Mawar.
" Istriku, tidak punya pendirian, dia tidak mau mendengar penjelasanku, seandainya, dia punya pendirian sepertimu, mungkin aku punya kekuatan untuk melawan " jalas Deon.
" Jangan memuji istri orang !" Kata Mawar. Deon tersenyum.
" Sahabatku itu, mengambil putraku, membuatnya lupa ingatan, dan akan membunuh putriku untung saja aku bisa mengambilnya !" lanjut Deon.
" Kau pria yang kuat mas !" puji Mawar.
" Apa langkah selanjut mu, apa kau tidak ingin cerai dari suami kamu ?" tanya Deon.
Mawar menggelengkan kepala.
" Aku mencintainya, walaupun dia tidak mencintaiku, kisahnya seperti nabi Muhamad SAW, dia menikahiku, bukan karena nafsu, tapi karena allah, setiap pria mencintaiku, karena dia nafsu, dan hanya menginginkan tubuhku, tapi tidak mau mengarahkan jalan hidupku "
" Aku yakin, kalau suatu hari nanti, kakak maduku mau menerimaku, mungkin hatinya, seperti Aisyah putri Rosulullah, karena di pilih oleh suamiku " jelas Mawar.
" Kalau rencana mas Deon sendiri, kenapa tidak menikah ?" tanya Mawar.
" Aku tidak akan menikah, kalau belum melihat anaku bahagia, dan aku masih mempunyai tugas, mengawasi putraku, yang aku takutkan dia kenapa - napa, karena hidup dengan penghianat !" cerita Deon.
Mereka menceritakan kisah mereka, mencurahkan kesedihannya.
Setelah Mawar pulang, Wijaya mendekati Deon dengan tongkatnya.
" Dia cantik, sepertinya dia juga penyayang, apa kau suka, apa kau tidak ingin mendekatinya ?" tanya Wijaya.
" Apa sih pi ?" tanya Deon.
" Tidak apa, kau menduda sudah cukup lama menikahlah, jangan kau pikirkan Dahlia yang bodoh !?" jelas Wijaya.
" Dia istri orang !" Jawab Deon.
" Apa !" tanya Wijaya menjelaskan.
" Dia istri orang pi, lagian juga Deon sudah tidak cinta dengan Dahlia pi, sekarang yang aku pikirkan, aku rindu dengan putraku, aku ingin memeluknya !" Kata Deon.
" Kenapa kamu tidak cari cara, menemuinya di sekolahan !?" kata Wijaya.
" Ya pasti Leon selalu di jemput !" kata Wijaya.
" Menyamarlah, jadi tukang cilok, dekati adiknya, Arief, karena dia selalu melindungi adiknya " kata Wijaya.
" Papi tahu dari mana ?" tanya Deon.
" Ini mafia tapi kok bodoh ya ?" Kata Wijaya sambil menonyor kepala Deon.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!